HUKUM DAN
ANGGARAN NEGARA KEUANGAN PUBLIK
BEGROOTINGS RECHTS KEUANGAN NEGARA
Dulu Sekarang
PERBENDAHARAAN NEGARA:
Adalah Pengelolaan & Pertanggungjawaban Keuangan Negara,
termasuk investasi & Kekayaan yang dipisahkan yang ditetapkan
dalam APBN/APBD. (UU Perbendaharaan Negara No.1/2004)
SUMBER –SUMBER HUKUM KEUANGAN NEGARA
A. KONSTITUSIONAL: Pasal 23 UUD'45 (Amandemen)
B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:
1. UU Keuangan Negara No.17/2003
2. UU Perbendaharaan Negara No.1/2004
3. UU APBN
4. Keppres Pelaksanaan APBN No.42/2002
5. Keppres Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
No.80/2003.
6. UU Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Negara No.15/2004
7. UU BUMN No.19/2003
8. UU Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) No.25/2004
9. UU Otonomi Daerah No.32/2004 Tentang Pemerintahan Daerah &
No.33/2004 tentang Perimbangan antara Pusat dan Pemerintahan
Daerah.
HUBUNGAN ANGGARAN DAN KEDAULATAN
Karena UU 17/2003 tidak ada batas antara uang negara dan uang perusahaan
dan uang daerah maka dalam kasus uang Indonesia (LC) dibekukan oleh
USA, pertamina mengatakan bahwa uang tsb bukan uang pertamina tapi uang
negara. Kalau uang negara seharusnya tidak dapat disita.
Pasal 65 ICW menyebutkan: “Tentang larangan menyita uang, barang-barang
milik negara (tidak boleh disita).
Oleh karena itu menurut hukum di Indonesia bahwa uang tersebut tidak boleh
disita. Tapi dengan adanya UU No.17/2003 yang tidak jelas batasan keuangan
negara. Uang Pertamina dibilang uang negara, padahal itu bukan uang negara
lagi. Jadi yang dibekukan USA bukan uang negara tapi uang perusahaan
pertamina.
Rumusan UUD 1945 (Perubahan ke-3 dan ke-4) yg menjadi dasar undang-
undang yg mengatur tentang keuangan negara yaitu (UU no.17/2003, UU
No.1/2004, UU No. 15/2004 ttg Pemeriksaan pengelolalan dan tanggung
jawab Keuangan Negara, UU No.15/2006 ttg BPK, tidak secara utuh
bahasannya baik dr sudut HTN maupun dr sudut HAN,
dimana antara kedua cabang ilmu hukum itu mesti dapat dibedakan tetapi
tidak dapat diberlakukan terpisah/terlepas satu sama lain. Hal ini yg tdk
dipahami oleh pembuat perubahan UUD 19445.
Negara sbg pendukung Hak dan Kewajiban hukum adalah Badan Hukum dan
mutatis mutandis sebagai subjek hukum. Pemerintah bukan subjek hukum, ia
hanya sekedar alat dari subjek hukum badan hukum negara yg dalam
melaksanakan pemerintahannya ia bertindak untuk dan atas nama negara.
Demikian pula Pemerintah Daerah ia adalah alat dari badan hukum daerah,
sama halnya dg Direksi dan Komisaris PT termasuk BUMN/D bukan
merupakan subjek hukum yg dpt bertindak utk dan atas nama dirinya sendiri.
•PT Bank Bukopin mengalami kredit macet, menurut kejagung PT Bank Bukopin
telah ada kerugian Negara. Kerugian Negara (sbg sbj hk pdt ) , yg dipisahkan
saham negara sebesar hanya 30%.
BADAN HUKUM
Mempunyai Hak & Kewajiban
Sampai saat ini pengertian Keuangan Negara belum terdapat pengertian yang
tepat, sehingga masih dapat diperdebatkan.
Hal ini menunjukkan betapa sulitnya merumuskan pengertian Keuangan
negara. UUD'45 sampai saat ini tidak memberi ruang yang cukup bagi
menjawab para penyelenggara negara dalam melaksanakan fungsinya
dibidang keuangan negara.
NEGARA Meskipun sama-sama Badan Hukum publik, namun tata cara
DAERAH pengelolaan & peranggungjawabannya berbeda.
PERUM
PERSERO Pengelolaan & Pertanggungjawabannya diatur tersendiri pula
Perlu dicari jalan keluar yang dapat memberi arti yg lebih luas sehingga
pengertian Keuangan tidak saja meliputi keuangan yg bersumber pd APBN,
APBD tetapi meliputi pengertian keuangan milik perusahaan BUMN/D.
Dlm literatur Hukum Anglo Saxon, keuangan yg meliputi keuangan yg berasal
dr APBN,APBD dan state Owned Company (BUMN/D) disebut PUBLIC
FINANCE (KUANGAN PUBLIK).
Jadi Pengertian Keuangan Negara itu hanya APBN saja, sedang
Persoalan Hukum pada umumnya bisa dibagi dalam :(oleh Logemann)
1. PERSOONSLEER (Persoalan Kepribadian)
yang meliputi hak & kemampuan bertindak dalam lalu lintas
hukum (Rechts & Handelingsbevoogheid)
2. GEBIEDSLEER (persoalan Lingkungan Kekuasaan)
yang membatasi lingkungan hukum (geldingsfeer van het
recht) yang terdiri dari:
a) TIJDSGEBIED: yakni mengenai waktu yg menimbulkan
hukum antara waktu (Intemperaal-recht), yg penting artinya
bagi persoalan hukum peralihan (Overgangsrecht):
Peralihan dr Norma lama ke Norma Baru (Lex Posteriori legi
Priori). Norma lama tdk hilang tp tergantung kasus tertentu.
b) GRONDGEBIED / RUIMTEGEBIED
Yakni yg mengenai Ruang/wilayah/ batas; kedaulatan
dibatasi ol hk int, ke dlm olh konstitusi.
c) PERSONENGEBIED:
yakni mengenai orang/Klp orang/Badan Hukum: suatu
Merumuskan pengertian Keuangan Negara, tidak cukup hanya sekedar merinci
kriteria yg dianggap mewakili pengertian saja, akan tetapi hendaknya selalu
dikaitkan dengan implikasi KONSEKUENSI LINGKUNGAN KUASA HUKUM
(RECHTSGEBIED) yg berlaku bagi setiap sbj hk termasuk didlmnya Badan HK
baik pbl maupun pdt. Msg-msg sbj hk berbeda secara yuridis teoritis
lingkungan kuasa hukumnya.
TIJDSGEBIED (Jangka Waktu)
RECHTSGEBIED
Lingkungan Kuasa Hukum RUIMTEGEBIED (Wilayah/Ruang)
Meliputi: PERSONENGROUP (Kelompok org termasuk
Badan Hukum).
Menjadi Batas asas keberlakuan &
Pelaksanaan Norma Hukum yg pasti, sehingga tdk mungkin, tdk membedakan
mana yg dpt dikategorikan Keuangan Negara, Keuangan Daerah, maupun
Badan-badan Hk Pbl maupun Badan hukum Perdata lainnya.
MENGKRITISI UNDANG-UNDANG KEUANGAN NEGARA
Difinisi Keuangan Negara yg perlu dicermati
•Hak & Kewajiban Negara (sebagai sbj HK)
Negara sebagai sbj HK sangat unik, karena suatu saat ada
kemungkinan sebagai Badan Hukum Publik dan sebagai Badan
Hukum Privat. Oleh kerena itu disebut SUI GENERIS (Sifat
Keistimewaan). Pd saat yg sama bs melakukan
tindakan hk pbl & privat.
Ibarat mata uang nilainya sama walau gambarnya berbeda-
beda.
Misalnya:- Negara sebagai Badan Hukum Publik
mengeluarkan UU pajak & Retribusi
- Negara sebagai Badan Hukum Privat
negara membeli barang, artinya pd saat itu negara
tunduk pada Hk privat (terjadi kesepakatan antara
penjual & pembeli).
BH.Publik
Bd HK PBL SUIS GENERIS
BADAN BH Privat Pd saat yg sama bs
melakukan tindakan hk pbl
& privat.
HUKUM
Bd HK PRIVAT MURNI MONOLIET
tidak bisa melaksanakan
bd hk pbl (Membuat
Peraturan)
1. PHILOSOFISCHE GELDING
2. YURIDISCHE GELDING
3. SOSIOLOGISCHE
Ad 1. Hal berlakunya secara filosofis, artinya bahwa kaedah hukum tersebut
sesuai dengan cita-cita hukum (Rechtsidee) sebagai nilai positif yang
tertinggi, misalnya dalam Pancasila mempunyai tujuan mencapai
Masyarakat Adil dan Makmur.
Ad 2. Hal berlakunya secara yuridis, artinya bahwa kaedah hukum tersebut
berlaku apabila penentuannya berdasarkan kaedah yang lebih tinggi
dan terbentu menurut cara yang telah ditetapkan.
Ad 3. Hal berlakunya secara sosiologis, artinya bahwa dalam membuat suatu
peraturan harus diperhatikan apakah peraturan tersebut dapat
dilaksanakan atau tidak, dapat diterima masyarakat atau tidak.
TINDAKAN HUKUM (RECHTS HANDELING)
PP hanya dpt ditetapkan oleh Negara sbg badan hk pblk yg tdk dimiliki oleh negara
dlm statusnya sbg bdn hk privat
KEUANGAN DAERAH
KEUANGAN NEGARA
PP 105/2000 JO PP 106/2000
UU 17/2003 JO UU 1/2004 TTG PENGELOLAAN &
PERTANGGUNGJAWABAN
JO 15/2004
UU APBN ASAS UNIVERSALITAS,
2. Benadaharawan Barang
KEWENANGAN PERBENDAHARAAN: pelaksanaan pembayaran yang
dilakukan berdasarkan surat perintah Membayar
yang dikeluarkan oleh Ordonator.