e-ISSN 2656-825x
Email: adinatha_arraafi@yahoo.com
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif. Umumnya tekanan darah
bertambah secara perlahan dengan bertambahnya umur. Ketidakcukupan kualitas dan
kuantitas tidur dapat merusak memori dan kemampuan kognitif. Bila hari ini
berkelanjutan hingga bertahun-tahun, akan berdampak pada tekanan darah tinggi. Untuk
mengetahui hubungan kualitas tidur dengan peningkatan tekanan darah pada lansia di
Unit pelayanan lanjut usia Pucang Gading Kota Semarang. Jenis penelitian ini
kuantitatif desain cross sectional. Tehnik purposive sampling Sample penelitian 48
responden uji statistik Chi-Square. Dalam penelitian ini kualitas tidur baik sebagian
besar mempunyai tekanan darah pre hipertensi sebanyak 14 responden (63,6%) dan
yang mempunyau kualitas tidur buruk sebagian besar mempunyai tekanan darah
hipertensi sebanyak 19 responden (73,1%). Ada hubungan antara kualitas tidur dengan
peningkatan tekanan darah di Unit pelayanam sosial lanjut usia Pucang Gading Kota
Semarang, dengan p value 0,000 < 0,05.
Kata kunci : Kualitas Tidur, Tekanan Darah, Lansia
70
JURNAL SURYA MUDA, 1(2), 2019 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x
71
JURNAL SURYA MUDA, 1(2), 2019 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x
72
JURNAL SURYA MUDA, 1(2), 2019 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x
berlangsung dalam waktu yang lama, usia lanjut di posyandu lansia dusun
akan menyebabkan individu tersebut Jelavan Sundumartani Ngemplak
mengalami kurang tidur yang Sleman didapat jumlah penduduk lansia
mengakibatkan peningkatan resiko mengeluh sering terbangun pada malam
penyakit yang dideritanya (Madyo, hari dan setelah itu sulit untuk tertidur
2014) kembali, dan tiga orang lansia
mengatakan sulit untuk mengawali tidur
Berdasarkan penelitian yang pada malam hari, sering pusing, mudah
dilakukan Riska Havisa, Sugianto marah dan sulit untuk berkonsentrasi
(2014) tentang hubungan kualitas tidur
dengan tekanan darah penderita pada
METODE PENELITIAN pendekatan cross sectional yaitu
memaparkan peristiwa yang terjadi pada
Metode penelitian ini masa kini, variabel sebab atau resiko
merupakan penelitian kuantitatif dengan dan akibat atau kasus yang terjadi pada
deskriptif korelasional yang objek penelitian diukur dan
menggunakan desain cross sectional. dikumpulkan secara simultan, sesaat
Penelitian deskriptif korelatif yaitu atau satu kali saja dalam satu kali waktu
suatu metode penelitian dengan cara (dalam waktu yang bersamaan), dan
menelaah hubungan antara dua variabel tidak ada follow up (Dharma Kusuma
pada suatu situasi atau sekelompok Kelana, 2014)
subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat
hubungan antara gejala satu dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
yang lain, atau variabel satu dengan
a. Kualitas tidur pada lansia
variabel yang lain dengan metode
Total 48 100.0
73
JURNAL SURYA MUDA, 1(2), 2019 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x
Total 48 100.0
Tabel Hubungan antara kualitas tidur dengan peningkatan tekanan darah di Unit
pelayanan sosial lanjut usia Pucang Gading Kota Semarang.
Tekanan darah
Kualitas pre Jumlah
normal hipertensi P value
tidur hipertensi
F % F % F % f %
Baik 4 18,2 14 63,6 4 18,2 22 100 0,001
Buruk 1 3,8 6 23,1 19 73,1 26 100
Total 5 10,4 20 41,7 23 47,9 48 100
hipertensi antara lain genetik, jenis fungsi jantung atau stroke. Tidak
74
JURNAL SURYA MUDA, 1(2), 2019 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x
tekanan darah, semakin tinggi pula mengaktifkan dua sistem utama dalam
risiko penyakit kardiovaskular, sistem endokrin[24].
stroke, dan serangan jantung . Hasil penelitian ini sejalan edegan
Kualitas tidur yang buruk, penelitian Wahid 2018 tentang
selain berpengaruh pada naiknya hubungan kualitas tidur dengan tekanan
tekanan darah juga dapat darah pasien hipertensi di Puskesmas
mempengaruhi status kesehatan Mojolangu Kota Malang. Hasil
jangka panjang seperti meningkatnya penelitian menunjukkan mayoritas
indeks masa tubuh dan depresi pada responden dengan tekanan darah
orang dewasa (Shittu, 2016). Selain tidak normal sebanyak 53,3%
berpengaruh pada tekanan darah, IMT, berjenis kelamin perempuan, 43,3%
dan depresi, kualitas tidur yang buruk berada dalam kelompok umur 41-60
juga dapat berpengaruh terhadap tahun, 66,7% dengan kualitas tidur
kualitas hidup seseorang serta buruk. Ada hubungan antara kualitas
berhubungan dengan meningkatnya tidur dengan tekanan darah pada
mortalitas. Orang yang tidur antara 7 pasien hipertensi dengan kuat
sampai 8 jam pada malam hari, hubungan 0,649.
memiliki angka mortalitas terendah. Dari 48 responden 1 responden
Kebutuhan tidur pada manusia dengan tekanan darah normal memiliki
bergantung pada tingkat perkembangan. kualitas tidur buruk. Kualitas tidur
Kualitas tidur lansia (60 tahun ke atas) buruk bisa di sebabkan bukan hanya
membutuhkan waktu tidur 6 jam/ karena hipertensi tetapi bisa karena
hari.[23] Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan yang
sistem secara otonom, yakni simpatis tidak mendukung, stress dan pekerjaan.
dan parasimpatis. Pada orang yang Dari 48 responden 4 responden yang
kualitas tidurnya buruk, didapatkan mengalami hipertensi memiliki kualitas
peningkatan aktivitas simpatis dan tidur baik. Hipertensi bisa di sebabkan
[24]
penurunan aktivitas parasimpatis . bukan hanya karena kualitas tidur yang
Menurut Gangwisch, selama terjadi buruk tetapi bisa karena beberapa faktor
ketidakseimbangan pada homeostasis yaitu usia, keturunan, pola makan
tubuh, sistem saraf simpatik
75
JURNAL SURYA MUDA, 1(2), 2019 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x
KESIMPULAN
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan
Sebagian besar responden yang Dasar. Alvailable From URL:
memiliki kualitas tidur buruk akan http://riskesdas.litbang.depkes.go.id.
76
JURNAL SURYA MUDA, 1(2), 2019 p-ISSN 2656-5811
e-ISSN 2656-825x
77