Anda di halaman 1dari 12

Mata kuliah : Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Dosen pengampuh : Gusman Arsyad,SST., M.Kes

MAKALAH
Bentuk Perubahan Sosial Budaya & Pengembangan Masyarakat di Indonesia

Di Susun Oleh

Sintia Safira             PO71243190


                                                Sarfian               PO7124319067
Yuningsi            PO7124319075
Firti Rahmadanti Huda     PO7124319081
            Nur Sangi             PO7124319057
            Fernanda M.Tarese       PO7124319076
Alwiah              PO7124319086
Sucita        PO7124319136

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN 2B


POLTEKKES KEMENKES PALU
TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji syukur penulis khaturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Kuasa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam ditujukan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga beserta para sahabatnya.
Tugas ini, semoga dapat di manfaatkan penulis dan pembaca, dengan kerendahan hati
penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu yang lebih luas
kepada semua pembacanya.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya memperbaiki maklah
ini agar semakin baik kedepanya. Akhir kata, semoga makalah ini membantu pengembangan
ilmu pengetahuan.

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................
1.2 Rumusan
Masalah..............................................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................
2.1 Pengertian Perubahan Sosial Budaya & Pengembangan Masyarakat Di
Indonesia....
2.2 Bentuk-bentuk perubahan sosial dan
budaya..................................................................
2.3 Faktor-faktor penyebab perubahan sosial dan
kebudayaan..........................................
2.4 faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses
perubahan....................................
2.5 Sikap kritis masyarakat terhadap perubahan sosial dan
kebudayaan..........................
2.6 Ciri-ciri Pengembangan Masyarakat...............................................................................
2.7 Prinsip Pengembangan
Masyarakat.................................................................................
2.8 Tujuan Pengembangan
Masyarakat.................................................................................
2.9 Contoh pengembangan
Masyarakat.................................................................................
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sosial budaya, politik, ekonomi, teknologi serta pertumbuhan penduduk
yang cukup cepat, langsung atau tidak langsung telah mempengaruhi tatanan nilai dan budaya
suatu bangsa. Secara material arus pertumbuhan dan perkembangan tersebut seolah-olah
berjalan dengan mulus dan menjadi kebanggaan suatu bangsa. Namun kenyataan sebenarnya
telah terjadi kesenjangan yang sangat mencolok.
Kondisi ini jelas terlihat dari ketimpangan pembangunan wilayah khususnya daerah
perkotaan dan pedesaan. Munculnya pusat-pusat pemerintahan dan perekonomian di daerah
perkotaan membawa pengaruh pada semakin tingginya tingkat mobilitas dan kompetisi
masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonominya. Tingginya tingkat kompetisi
masyarakat tersebut akan membawa pengaruh pada beragamnya pola penghidupan
masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dari tingkat status sosial dan strata ekonomi masyarakat
itu sendiri.
Perkembangan perkotaan yang begitu pesat ternyata tidak hanya dirasakan oleh para
orang dewasa yang harus bekerja guna memenuhi kebutuhan hidupnya, kondisi serupa juga
harus dirasakan oleh anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu/ miskin mereka
terpaksa harus ikut serta bekerja demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Salah satu
cara yang dihadapi oleh anak dalam membantu ekonomi keluarga adalah ketika mereka
terpaksa atau dipaksa oleh keluarga ataupun keadaan untuk kejalanan guna mendapatkan
kebutuhan ekonomi tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena anak jalanan
khususnya di daerah perkotaan merupakan suatu masalah klasik yang harus dihadapi oleh
pemerintah kota dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di
wilayahnya.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak Tahun 1997 yang ditandai dengan
terjadinya krisis moneter hingga berlakunya kebijakan menaikkan Bahan Bakar Minyak
(BBM) awal Maret 2005, mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk yang
berada di bawah garis kemiskinan. Saat ini ada 37,4% dari total penduduk yang mencapai
227 juta jiwa lebih berada di bawah garis kemiskinan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa dari Pengertian Perubahan Sosial Budaya & Pengembangan Masyarakat Di
Indonesia ?
2. Apa saja Bentuk-bentuk perubahan sosial dan budaya ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan ?
4. Apa saja Ciri-ciri Pengembangan Masyarakat ?
5. Apa saja Prinsip Pengembangan Masyarakat ?
6. Apa dari Tujuan Pengembangan Masyarakat ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian perubahan sosial budaya & Pengembangan Masyarakat di
indonesia.
2. Mengetahui Bentuk-bentuk perubahan sosial dan budaya
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan
4. Mengetahui Ciri-ciri Pengembangan Masyarakat
5. Mengetahui Prinsip Pengembangan Masyarakat
6. Mengetahui Tujuan Pengembangan Masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perubahan Sosial Budaya & Pengembangan Masyarakat Di Indonesia


Hirschman, mendefinisikan bahwa perubahan sosial budaya terjadi karena dipengaruhi
oleh komunikasi, cara dan pola pikir masyarakat. Termasuk juga dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal bisa dipengaruhi oleh konflik, perubahan jumlah
penduduk, revolusi, penemuan baru dan masih banyak lagi.  Terjadinya perubahan sosial
budaya yang dipengaruhi oleh faktor eksternal menurut Hirschman bisa disebabkan oleh
faktor bencana alam, pengaruh kebudayaan masyarakat lain, peperangan dan perubahan
iklim sekalipun bisa berpengaruh.
Robinson, pengembangan masyarakat adalah suatu proses yang dilakukan secara
pribadi dan sosial untuk senantiasa berkaitan dengan pembebasan kemampuan, kreatifitas,
kebebasan bertindak, dan kemampuan pribadi. Pengembangan masyarakat adalah suatu
proses dalam menguatkan masyarakat dengan cara yang aktif dan berkelanjutan
berdasarkan prinsip yang berlaku. Prinsip yang digunakan antara lain keadilan sosial,
partisipasi, pilihan, dan kerjasama yang setara.
2.2 Bentuk-bentuk perubahan sosial dan budaya
Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu :
1. Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses
lambat, dalam waktu yang cukup lama tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat,
yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari.
2. Perubahan revolusi
Merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau
perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai
perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat
terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, dimana sering kali diawali
dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.
3. Perubahan yang direncanakan atau dikehendaki
Adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih
dahulu oleh pihak-pihak yang kehendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.
Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu
seseorang atau lebih lembaga-lembaga pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu prubahan yang direncanakan selalu dibawah
pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana
dapat juga disebut perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka
kematian anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi
Nasional (PIN) atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah
mengadakan program keluarga berencana (KB).
4. Perubahan yang tidak direncanakan atau tidak dikehendaki
Biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena terjadi
diluar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah
yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.
2.3 Faktor-faktor penyebab perubahan sosial dan kebudayaan
Bukanlah merupakan faktor yang tunggal, tetapi menyangkut hal yang kompleks. Banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat. Soeriono Soekanto
menyebutkan adanya faktor internaldan eksternal yang menyebabkan terjadinya perubahan
dalam masyarakat.
1. Faktor internal
a. Perubahan jumlah penduduk
b. Penemuan-penemuan baru
c. Teknologi
d. Pertentangan (conflict)
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan alam (lingkungan fisik)
b. Peperangan
c. Kontak kebudayaan dengan masyarakat lain
2.4 faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan
a. Faktor pendorong perubahan sosial budaya
Faktor-faktor pendorong perubahan sosial budaya sebagai berikut
1. Kontak dengan budaya lain
2. Sikap menghargai hasil karya orang lain
3. Sistem pendidikan yang maju
4. Keinginan untuk maju
5. Toleransi terhadap perubahan
6. Penduduk yang heterogen
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
8. Sistem pelapisan terbuka
9. Orientasi ke masa depan (visioner)
10. Sikap mudah menerima hal-hal baru
b. Faktor penghambat perubahan sosial Budaya
Faktor-faktor yang menghambat perubahan sosial budaya
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. Masyarakat yang bersikap tradisional
3. Pendidikan yang rendah
4. Adanya kepentingan yang tertanam kuat pada sekelompok orang (vested
interest)
5. Ketakutan akan terjadinya kegoyahan integrasi
6. Prasangka buruk terhadap unsur budaya asing
7. Hambatan ideologis
8. Adat atau kebiasaan
2.5 Sikap kritis masyarakat terhadap perubahan sosial dan kebudayaan
Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat, apapun bentuk dan jenis unsur
yang berubah akan meninggalkan suatu kondisi lama kepada kondisi baru tersebut
dinamakan transisi. Keadaan lama dan baru bukan merupakan keadaan yang terpisah,
melainkan saling menyambung. Secara singkat dikatakan bahwa kondisi sekarang
merupakan hasil dari proses perubahan diwaktu lampau dan kondisi sekarang ini pun akan
mengalami perubahan membentuk keadaan baru di masa depan.
Selain ada unsur-unsur yang berubah, di dalam masyarakat terdapat juga unsur-unsur
sosial dan kebudayaan yang tidak mengalami perubahan. Unsur yang tidak mengubah
unsur kebudayaan fundamental yang dijadikan pedoman hidup, misalnya ideology.
2.6 Ciri-ciri Pengembangan Masyarakat
Ciri yang menggambarkan pengembangan masyarakat dilihat dari sisi pemimpin, dari sisi
organisasi, dari pemilik dana antara lain :
1. Penguasaan pengetahuan
2. Teknologi
3. Potensi yang dimiliki oleh suatu daerah
2.7 Prinsip Pengembangan Masyarakat
1. Pengembangan Terpadu
2. Menghargai Hak Asasi Manusia
3. Pemberdayaan
4. Peningkatan kesadaran pada hubungan interaksi antara individu dengan proses politik
5. Basis kepemilikkan dan peningkatan rasa memiliki
6. Kemandirian
7. Independensi
8. Pendekatan pembangunan yang organik
9. Pemilihan ritme pembangunan
10. Pentingnya pembangunan komunitas
11. Keselarasan antara proses dan hasil
12. Keterpaduan proses
13. Anti kekerasan
14. Pengikutsertaan
15. Kerjasama
16. Hak komunitas mendefinisikan kebutuhan sendiri
2.8 Tujuan Pengembangan Masyarakat
1. Memberdayakan individu dan kelompok
Pemberdayaan ini dapat dilakukan melalui kegiatan perorangan atau organisasi. Hal
ini akan melibatkan banyak orang sehingga akan menghasilkan sesuatu byang
berguna untuk kepentingan bersama. Pengembangan ini akan membentuk kebiasaan
baru dari dalam masyarakat.
2. Membangkitkan partisipasi penuh masyarakat
Partisipasi ini diharapkan pada semua bidang yang terkait. Bidang tersebut tentu
membutuhkan banyak partisipasi masyarakat. semakin banyak partisipan maka akan
semakin banyak orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Manfaat yang dirasakan
akan semakin banyak.
3. Perwujudan untuk membangun diri mereka sendiri
Pengembangan masyarakat ini manfaatnya akan dirasakan sendiri oleh orang berperan
didalamnya dan orang disekitarnya. Membangun masyarakat dengan cara melakukan
untuk diri sendiri merupakan salah satu cara yang tepat.
4. Mengintegrasikan kelompok masyarakat
Menyatukan berbagai contoh kelompok sosial satu dengan yang lain kemudian
memberikan suatu kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan masyarakat
merupakan sesuatu yang penting.
2.9 Contoh pengembangan Masyarakat
Sedangkan tindakan yang mencerminkan dalam pengembangan masyarakat ini, antara lain :
1. Bidang Masyarakat
Kampung warna, kampung inggris, kampung adat, dan lain-lain. Kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat daerah tertentu yang memiliki tujuan sama entah dibidang
pendidikan, pariwisata, atau budaya. Adanya contoh pemberdayaan masyarakat
seperti ini maka seluruh anggota masyarakat akan terlibat dan mau berusaha untuk
mewujudkan cita-cita bersama untuk kesejahteraan dimasa yang akan datang.
2. Bidang Ekonomi
Kampung batik, kampung brem, dan lain-lain yang memiliki inisiani untuk
mengembangkan dibidang ekonomi. Seluruh anggota masyarakat merasa semangat
dan bahu membahu untuk membuat sebuah brand tertentu yang akan menjadi
penghasilan bersama seluruh anggota masyarakat.
3. Bidang Wisata
Paguyupan yang mengelola wisata alam diberbagai daerah seperti Gunung Kidul,
Malang dan lain-lain. Pada dasarnya pengelolaan wisata alam mungkin dibawah
pemerintah daerah, namun peran masyarakat tetap menjadi sesuatu yang penting.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
perubahan sosial budaya terjadi karena dipengaruhi oleh komunikasi, cara dan pola
pikir masyarakat. Termasuk juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal bisa dipengaruhi oleh konflik, perubahan jumlah penduduk, revolusi, penemuan
baru dan masih banyak lagi.  Terjadinya perubahan sosial budaya yang dipengaruhi oleh
faktor eksternal menurut Hirschman bisa disebabkan oleh faktor bencana alam, pengaruh
kebudayaan masyarakat lain, peperangan dan perubahan iklim sekalipun bisa berpengaruh.
pengembangan masyarakat adalah suatu proses yang dilakukan secara pribadi dan
sosial untuk senantiasa berkaitan dengan pembebasan kemampuan, kreatifitas, kebebasan
bertindak, dan kemampuan pribadi. Pengembangan masyarakat adalah suatu proses dalam
menguatkan masyarakat dengan cara yang aktif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip
yang berlaku. Prinsip yang digunakan antara lain keadilan sosial, partisipasi, pilihan, dan
kerjasama yang setara.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang
kita harapkan, maka dari pada itu penulis butuh kritikan dan saran dari ibu dosen
pembimbing kita dan bagi teman-teman yang membacanya, yang sifatnya
membanggun, demi kesempurnaannya kedepan.

Anda mungkin juga menyukai