Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Komunitas

Dosen Pengampuh : Mardiani Mangun.,SsiT.,MPH

MAKALAH

“MPS”

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Asmaul Husna PO7124319066

Yuningsi PO7124319075

POLTEKKES KEMENKES PALU

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TuhanYang Maha Esa karena dan perlindungannya saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Making Pregnancy Safer" dengan baik.

Dalam penulisan makalah ini banyak pihak yang telah membantu memberikan dukungan
serta karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa makalh ini masih banyak kekurangan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak. Dan semoga
pembuatan makalah ini dapat bermanfat bagi penulis khususnya pembaca dan umuninya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................

A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................................
D. Manfaat.................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................

A. Pengartian MPS (Making Pregnancy Safer).....................................................................


B. Pesan Kunci MPS (Making Pregnancy Safer)..................................................................
C. Visi, Misi, Tujuan dan Target (Making Pregnancy Safer)..............................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Making Pregnancy Safe adalah Strategi Sektor Kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi
masalah keschatan akibat kematian dan kesehatan ibu dan bayi. Membuat kehamilan lebih aman
merupakan penekanan / fokus dari upaya safe motherhood. Pentingnya peningkatan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir, pemerintah telah mencanangkan Gerakan Nasional yang Aman atau
Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai Strategi pemangunan kesehatanmasyarakat menuju
Indonesia sehat 2010 pada tanggal 12 Oktober 2010, sebagai program bagian dari Safe
Motherhood.

Dalam arti kata yang luas tujuan Safe Motherhood dan Making Pregnancy Safer sama, yaitu
melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi beban penahanan,
kececatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalnan yang terjadi,
sebenarnya tidak perlu.

MPS merupakan strategi sektorkesehatan, yang fokus pada pendekatan perencanaan


sistematis dan terpadu dalam melaksanakan intervensi klinis dan pelayanan kesehatan. MPS
dilaksanakan berdasarkan upaya-upaya yang telah ada dengan penekanan pada pentingnya
kemitraan antara sektor pemerintah, lembaga pembangunan, sektor swasta,keluarga dan anggota
masyarakat.

Melalui MPS diharapkan seluruh pejabat yang terlibat, itrapembangunan dan pihak-pihak
yang terlibat lainnya untuk melaksanakan upaya bersama dalam meningkatkan kemampuan
pelayanan kesehatan guna menjamin pelaksanaan dan pemanfaatan intervensi yang efektif
berdasarkan bukti ilmiah (evidence based).

B. Rumusan Masalah

Setelah masalah disebutkan, maka akan dirumuskan masalah yang terdapat dalam makalah
ini, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan MPS (Making Pregnancy Safer) ?


2. Jeleskan pesan kunci MPS (Making Pregnancy Safer) ?

3. Apa saja visi, misi, tujuan dan target MPS (Making Pregnancy Safer) ?

4. Bagaimana strategi utama MPS (Membuat Kehamilan Lebih Aman) di terapkan ?

5. Apa Prinsip Dasar Pelaksanaan Strategi Mps ?

C. Tujuan

Untuk mengetahui jangkaungan dan mutu pelayanan di wilayah kerja puskesmas. Nilai
antara target dan kualitas yang dimiliki setiap desa. peningkatan upaya keasehatan promotif
dalam kesehatan ibu dan pengendalian fertilitas pada keluarga dan lingkungannya. akses
pelayanan kesehatan ibu, keluarga berencana, aborsi legal baik publik maupun swasta. Sehingga
bayi baru lahir.

D. Manfaat

Dengan mengetahui lebih dalam mengenai Making Pregnancy Safer (MPS) dapat
menanggulangi penyebab utama kematian dan kematian ibu dan bayi baru lahir.
BAB II

PEMBAHASAN

A. MPS (Making Pregnancy Safer)

Making Pregnancy Safe adalah Strategi Sektor Kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi
masalah keschatan akibat kematian dan kesehatan ibu dan bayi. Dalam upaya penurunan AKI,
sekaligus untuk meneapai target AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010, dan
sasaran Millenium Development Goals (MDGS) menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015, salah satu upaya yang dilakukan adalah Making Pregnancy Safer (MPS) yang
diprakarsai oleh WHO dan merupakan strategi sector kesehatan yang bertujuan menurunkan AKI
Making Pregnancy Safer adalah :

1. Sebagai strategi Pembangunan Kesehatan Masyarakat menuju Indonesia Sehat

2. Strategi sektor kesehatan yang ditujukan untuk mengatasinya masalah kesehatan

3. program Safe Motherhood, merupakan sektor strategis kesehatan yang bertujuan


melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan cara mengurangi beban manusia
sebagai bagian kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya
tidak perlu terjadi akibat kematian dan kesehatan ibu dan bayi

B. Pesan kunci MPS (Making P regnancy Safer)

Berdasarkan pelajaran dari upaya Safe Motherhood, maka pesan-pesan kunci MPS adalah :

 Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan kecelakaan.


 Setiap komplikasi obstetri dan neonatus mendapat pelayanan yang adekuat.
 Setiap perempuan usia subur memiliki akses terhadap pencegahan k ehamilan yang
tidak diinginkan dan penanganan komplikasi.
C. Visi, Misi, Tujuan Dan Target MPS

1. Visi MPS

Dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Schat 2010, visi
MPS adalah semua perempuan di Indonesia dapat menjalani kehamilan dan persalinan
dengan anan dan bayi lahir hidup dan sehat.

2. Misi MPS (Making Pregnancy Safer)

Misi MPS adalah memurunkan kematian dan kematian ibu dan bayi baru lahir melalui
pemantapan sistem kesehatan untuk menjamin akses terhadap intervensi yang efektif
berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan perempuan, keluarga dan
masyarakat mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang lestari sebagai suatu
prioritas dalam program pembangunan nasional.

3. Tujuan MPS (Making Pregnancy Safer)

Strategi MPS mendukung target internasional yang telah disepakati. Dengan demikian,
tujuan global MPS adalah untuk menurunkan dan kematian ibu dan bayi baru lahir sebagai
berikut:

1. Menurunkan angka kematian ibu sebesar 75% pada tahun 2015 dari AKI tahun 1990.

2. Memurunkan angka kematian bayi menjadi kurang dari 35/1.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015.

4. Target (Making Pregnancy Safer)

Target yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah:

a. Target dampak kesehatan antara lain :


• Menurunkan AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup.
• Menurunkan angka kematian neonatal menjadi 15/1000 kelahiran hidup.
• Menurunkananemia gizi besi pada ibu hamil menjadi 20%.
• menurunkan angka kehamilan yang tidakdiinginkan dari 17,1%menjadi 11%.
b. Target Proses antara lain :
• Peningkatan cakupan pelayanan antenatal Ix (KI)menjadi 95% cakupan cakupan
Fe 1, TTI.
• peningkatan cakupan pelayanan antenatal 4 x (K4) menjadi 90% termasuk
cakupan Fe3 dan TT2/TT ulang.
• Peningkatan tenaga kesehatan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menjadi
85%.
• Peningkatan cakupan pelayanan komplikasi obstetri dan neonatal yang
berkualitas termasuk pelayanan pasca dan 80% dari jumlah kasus yang
diperkirakan.
• peningkatan dan pelaksanaan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) di minimal 4 Puskesmas dengan tempat tidur di Kabupaten/Kota.
• peningkatan dan pelaksanaan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) selama 24 jam di tiap Rumah Sakit Kabupaten.
• Peningkatan pelayanan KB pasca persalinan dan pasca perbaikan 100%.
• peningkatan anggaran program untuk menunjang kesehatan ibu dan bayi baru
lahir.
• Memantapkan organisasi di seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

5. Empat Strategi Utama MPS(Making Pregnancy Safer)

Untuk dapat mencapai tujuan dan target tersebut di atas telah diidentifikasi empat strategi
utama yang konsisten dengan "Rencana Indonesia Schat 2010". Empat strategi utama
tersebut:

Peningkatan akses terhadap pelayanan dan hemat biaya serta meningkatkan cakupan
pelayanan.

a. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi berkualitas dan pertolongan obstetri pertama di
Polindes, Puskesmas Kab/Kota dan RS Kabupaten dan Propinsi.
b. Tersedianya PONED berkualitas dengan sedikitnya 4 Puskesmas di tiap Kab/kota
c. Tersedianya pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas oleh petugas kesehatan yang
kompeten dan terampil
d. Peraturan perundang undangan dan kebijakan yang telah disempurnakan guna
mengatasi berbagai hambatan yang membatasi kaum ibu dan bayi baru lahirnya untuk
memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan ibu dan bayi

Kemitraan lintas sektor:

a. membangun kemitraan yang efektif

b. melalui kerjasama lintas program, lintas sektor dan mitra lainnya

c. dalam melakukan advokasid. untuk memaksimalkan sumberdaya yang tersedia serta


memantapkan koordinasi perencanaan dan kegiatan MPS

Output :

• Peningkatan kemitraan yang efektif dan koordinasi yang lebih baik

• Mantapnya kerjasama dengan BKKBN

• Mantap kerjasama antara sistem kesehatan dan dukun bayi

• Peningkatan kemitraan dengan sektor swasta dan LSM terutama di PONEK

• Meningkatkan kemitraan dengan peningkatan profesi dan institusi

• Meningkatkan kewaspadaan dengan PMI

Pemberdayaan wanita dan keluarga

• Mendorong peningkatan wanita dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan untuk


menjamin perilaku yang mendukung kesehatan ibu dan bayi baru lahir dari pelayanan
yang tersedia Output

• Suami
• Keterlibatan keluarga menjamin pelayanan yang adekuat

• Mencegah kehamilan yang terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak

• Wanita yang terlibat dalam pemantauan kualitas pelayanan ibu dan bayi Pemberdayaan
masyarakat

• Mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan penggunaan


pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir

• Output :

a. Gerakan Sayang Ibu

b. Promosi Kesehatan ibu dan bayi sebagai tanggung jawab bersama antara
masyarakat dan sistem kesehatan lokal maupun nasional

c. Masyarakat terlibat dalam pelayanan yang berkualitas

Meskipun tujuan Safe Motherhood dan MPS sama, MPS memiliki fokus yang
lebih kuat dan dihangun atas sistem dasar yang intervensi yang cost-effective berdasarkan
bukti.

Tujuan adalah menanggulangi penyebab utama kematian dan kematian ibu dan
bayi baru lahir. memperhatikan kegiatan yang berbasis masyarakat yang diperlukan
untuk menjamin agar perempuan dan bayi tidak memiliki akses terhadap pelayanan dan
mau menggunakan jika dibutuhkan dengan penekanan khusus pada pekerja yang terampil
dan penyediaan layanan termasuk rujukannya.

6. Prinsip Dasar Pelaksanaan MPS


a. MPS dilaksanakan dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju
Indonesia Schat 2010.
b. MPS dilaksanakan dalam konteks pelayanan kesehatan primer melalui pemantapan
sistem pelayanan dan rujukan kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta perluasan pelayanan
di berbagai tingkat.
c. MPS dilaksanakan dalam konteks desentralisasi yang menjamin integrasi yang mantap
dalam perencanaan pembangunan kesehatan serta proses alokasi anggaran.
d. MPS berkaitan dengan pełayanan kesehatan dan bayi baru lahir sesuai dengan standar,
biaya yang efektif dan berdasar pada semua tingkat pelayanan dan rujukan baik di sektor
pemerintah maupun swasta.
e. MPS perbaikan pada peningkatan sistem pelayanan kesehatan untuk menjamin
ketersediaan terhadap pelayanan keschatan.
f. MPS bertujuan pada pendekatan yang berorientasi pada ibu sebagai sasaran pelayanan.
Dengan demikian, perempuan akan lebih tanggap dan mampu memanfaatkan pelayanan
kesehatan.
g. MPS mendukung wakil masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya guna
mengidentifikasi kegiatan di tingkat keluarga dan masyarakat yang mendukung kegiatan
yang memiliki dampak kesehatan.h. MPS menjangkau pihak-pihak yang terlibat dalam
masyarakat untuk Mengidentifikasi isu-isu sosial, budaya dan budaya yang perlu diatasi,
h. MPS bekerja secara partisipatif, terkoordinasi dan sesuai dengan situasi dan kondisi
dalam mengembangkan strategi daerah milik sendiri. Mendekati ini dapat
memaksimalkan kualitas, pemanfaatan dan kelestarian. saya.
i. MPS memfasilitasi kegiatan-kegiatan lokal sambil meningkatkan kemampuan pihak-
pihak yang terlibat dalam menentukan dan melaksanakan solusi mereka sendiri.
j. MPS berupaya untuk menilai dalam alokasi sumber daya untuk menjamin agar
pelayanan bayi kaum miskin dan penduduk yang kurang mampu meningkatkan mereka
berada.
k. MPS diselenggarakan sesuai dengan kebutuban, kemampuan dana dan sumber daya
kabupaten/kota yang bersangkutan.
1. MPS berdasarkan pada semua kegiatan yang telah ada dan meyakini dengan mitra
untuk memaksimalkan sumber daya dan mengurangi tumpang tindih,
m. MPS menjamin agar bidan di desa meningkatkan kerjasama dengan dukum bayi
untuk mendukung pelayanan ibu dan bayi baru lahir.
n. MPS melakukan pemantauan kegiatan dan evaluasi program setelah 2 tahun
pelaksanaan. Hai.
o. MPS akan menetapkan peningkatan kegiatan berdasarkan pengalaman pembelajaran.
Kemajuan program kesehatan ibu dan anak di Indonesia dapat dilihat melalui
indikator proses, yaitu adanya peningkatan angka kunjungan pertama (K1) dan keempat
pelayanan antenatal (K4), dan peningkatan proporsi persalinan yang ditolong tenaga
kesehatan.Faktor penyebab kematian ibu, seperti perdarahan, eklampsi , dan infeksi tidak
sulit, tetapi yang menyangkut faktor penyebab non-medis, seperti faktor sosial budaya
yang kurang terbatas, pendidikan yang rendah, status perempuan yang masih rendah, dan
hambatan transportasi, tidak mudah diatasi. dukung emampuan sosial ekonomi
Hal terakhir ini menjadi masalah secara tidak langsung kepada hal-hal penting:
• Tiga terlambat
Tiga terlambat mencakup: keluarga terlambat mengambil keputusan diantaranya
disebabkan oleh status perempuan yang rendah, terlambat datang ke rumah sakit
karena masalah transportasi, dan terlambat dilakukan tindakan medis.
Keterlambatan terakhir karena tidak mencukupinya fasilitas pelayanan yang
tersedia.
• Empat Terlalu
Sedangkan empat terlalu, yaitu terlalu muda hamil, terlalu tua hamil, terlalu
banyak anak, dan terlalu pendek jarak kelahiran, lebih berkait dengan masalah
sosial-budaya. Hambatan non-medis ini merupakan yang terberat. Teknologi
kesehatan untuk mengatasi komplikasi kehamilan dan persalinan sebenamya sulit,
tetapi yang sulit adalah membuat teknologi ini dekat dengan masyarakat, terutama
masyarakat kita yang tinggal di desa-desa terpencil dengan sarana transportasi
yang kurang.

Bagi Departemen Kesehatan, hambatan utama internal dalam penyelenggaraan pelayanan


kesehatan ibu dan perinatal adalah anggaran belanja kesehatan yang hanya 2,4% dari anggaran
belanja pemerintah. Dari anggaran ini, prosentase anggaran untuk program kesehatan primer
masih rendah, dan porsi lebih besar ditujukan untuk program-program medis, termasuk
pembangunan rumah sakit dan pembelian peralatan rumah sakit. Hambatan internal yang lain
adalah ketenagaan. Dokter dan bidan lebih banyak tinggal dan bekerja di kota-kota. Perlu
insentif besar untuk membuat dokter dan bidan mau tinggal dan bekerja di desa, tetapi
masalahnya tidak ada dana. Jika dinilai, dampak ekonomi dan sosial kematian ibu besar sekali:
anak-anak tidak sekolah, keluarga berantakan, akibat anak-anak sangat berpengaruh menjadi
penganggur.

Kematian ibu tidak berdampak politik, dalam arti tidak menentukan keputusan politik,
walaupun angka kematian ibu yang tinggi sebenanya menunjukkan kinerja pemimpin yang
kurang baik, yang mungkin akan berimplikasi politis terhadap tokoh-tokoh yang memimpin.
Masalahnya, para pemimpin tidak melihat angka kematian sebagai hal yang penting, angka
kematian ibu tidak digunakan sebagai indikator keberhasilan pembangunan. Seandainya saja
angka kematian menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan, maka kematian ibu akan
memiliki dampak politis yang besar.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Making Pregnancy Safer adalah sebagai strategi Pembangunan Kesehatan Masyarakat
menuju Indonesia Sehat
 Berdasarkan pelajaran dari upaya Safe Motherhood, maka pesan -pesan kunci MPS
adalah
 Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,
 Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat.
 Setiap perempuan usia subur memiliki akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak
diinginkan dan pertimbangan pertimbangan.
 Visi MPS adalah semua perempuan di Indonesia dapat menjalani kehamilan dan
persalinan dengan aman dan bayi dilahirkan hidup dan sehat.
 Misi MPS adalah kualitas dan kematian ibu dan bayi baru lahir melalui pemantapan
sistem kesehatan untuk menjamin akses terhadap intervensi yang cost effective
berdasarkan bukti ilmiah yang, memberdayakan perempuan, keluarga dan masyarakat
menghargai kesehatan ibu dan bayi baru lahir sebagai suatu prioritas dalam program
pembangunan nasional,
B. Saran
Demikian makalah ini kami perbuat kiranya ada kesalahan mohon dapat dimaklumi,
karna kammi masih dalam tahap proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

http://bidanlia.blogspot.com/2009/05//making-pregnancy-safer-mps.html.

Diakses pada tanggal 04 Desember 2019.

http://saraswSatimbozo.blogspot.com/2010/06/making-pregnancy-safer-mps.html.

Diakses pada tanggal 04 Desember 2019.

http://pratidinalestiyani. wordpress.com/program-keschatanimaking-pregnancy-safer/

Diakses pada tanggal 04 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai