PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.Bila dihitung dari
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
(normal) dan bukan proses patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi
(Nurul, 2012) Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,
masalah atau komplikasi setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan
bayi, salah satu persiapan menghadapi persalinan, ibu hamil perlu dilakukan
intranatal, postnatal dan neonatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang baik
bagi ibu maupun bayinya, dengan cara membina saling percaya dengan ibu,
1
mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan, serta untuk menjamin
agar proses fisiologis tetap berjalan normal selama kehamilan dan tidak
kesehatan ibu dan bayi yang berkesinambungan dan berkualitas. Seribu hari
pertama kehidupan telah disepakati oleh para ahli di seluruh dunia sebagai
saat yang terpenting dalam hidup seseorang. Sejak saat perkembangan janin
bukan merupakan proses patologis, tetapi bila tidak dikelola dengan benar
dapat menjadi keadaan patologis bagi ibu dan janin (Azwar, 2014).Pelayanan
waktu minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12
minggu), satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan
dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 28 minggu sampai persalinan).
terhadap ibu hamil dan atau janin berupa deteksi dini faktor risiko,
kehamilan secara dini dan ditangani secara benar. Salah satu upaya yang bisa
2
dilakukan dengan melakukan asuhan kehamilanyang teratur yang dilakukan
Sesuatu tindakan harus diambil dengan cepat dan dilakukan sedini mungkin
(Manuaba,2008).
Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul selama kehamilan dan
infeksi dan perdarahan, selain itu frekuensi komplikasi pada kehamilan dan
Dampak dari hipertensi kehamilan lebih lanjut antara lain resiko kematian
maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah dan angka
kehamilan merupakan 15 % dari penyulit kehamilan dan salah satu dari tiga
tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan dari
jantung, stroke, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). PTM
3
peningkatan prevalensi PTM seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan penyakit
dunia dengan jumlah penderita lebih satu milyar orang. Data World Health
orang penduduk dunia menderita hipertensi dan angka tersebut akan semakin
negara-negara Afrika sebesar 46% dan lebih rendah di negara maju sebesar
meningkat 10% pada umur 30 tahun dan meningkat 30% pada umur 60 tahun
serebrovaskular dan gagal ginjal tahap akhir (Sutter, 2017; Kaplan, 2015).
30-35% dan payah jantung 50% (Sutter, 2017). Hipertensi pada kehamilan
sering terjadi dan merupakan penyebab utama kematian ibu melahirkan, serta
4
hipertensi setiap tahun. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke dan
bagus. Hipertensi pada kehamilan mempengaruhi ibu dan janin, dan dapat
menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin jika tidak dikelola
serius. Namun, harus diingat bahwa kondisi ibu dengan abrupsio plasenta,
gagal ginjal akut, pendarahan intraserebral dan edema paru akan memiliki
efek buruk pada janin. Demi untuk keselamatan ibu perlu rencana untuk
melahirkan janin lebih awal. Kelahiran dini ini akan menyelamatkan ibu
kesakitan dan kematian, gagal ginjal akut, gagal hati akut, pendarahan saat
dan setelah persalinan, HELLP (hemolysis elevated liver enzymes and low
otak dan kejang (Khosravi et al., 2014; Mudjari and Samsu, 2015). Oleh
5
(Malha et al., 2018).Di Indonesia mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam
kehamilan juga masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan selain oleh etiologi
tidak jelas, juga oleh perawatan dalam persalinan masih ditangani oleh
petugas non medik dan sistem rujukan yang belum sempurna. Sedikitnya 10
adalah multi faktor sehingga tidak bisa diterangkan dengan hanya satu
Organization (WHO) tahun 2016, Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu
216 per 100.000 kelahiran hidup.Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 830 ibu
kematian ini terjadi karena sumber daya yang rendah dan sebagian besar
dapat dicegah. Dari beberapa negara, wilayah Negara Afrika yang memiliki
angka kejadian kematian ibu tertinggi yaitu 2/3 dari seluruh dunia. Selain itu,
target WHO pada tahun 2030 yaitu 140 kematian dari 100.000 kelahiran
pada tahun 2012 meningkat tajam menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
nidasi pada uterus dan berkembang sampai janin lahir. Lamanya hamil normal 37-
keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam
yakni, Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpahke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke
saluran telur.Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
menggembung di tuba fallopi. Disekitar sel telur, banyak terkumpul sperma yang
pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian
bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =fertilisasi).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut
getar tuba ) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk
7
selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).
Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk
menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri
(plasenta).Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel
plasentasi.
2. Meningkatkan dan memepertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan
bayi.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi
eksklusif.
1. Kehamilan sampai usia kehamilan 28 minggu dengan berat janin 1000 gr bila
berakhir disebut keguguran.
8
2. Kehamilan diusia kehamilan 29 minggu sampai 36 minggu bila terjadi
persalinan disebut prematuritas.
3. Kehamilan berumur 37 sampai 42 minggu disebut kehamilan aterm.
4. Kehamilan melebihi usia kehamilan 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu
atau serotinus.
Menurut Manuaba (1998) kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu:
9
b. Pembesaran payudara sering dikaitkan dengan terjadinya
kehamilan, tetapi hal ini bukan merupakan petunjuk pasti karena
kondisi serupa dapat terjadi pada pengguna kontrasepsi hormonal,
penderita tumor atau ovarium, pengguna rutin obat penenang dan
hamil semu.
c. Mual dan Muntah (Nausea dan Vomiting) Hal lain terkait dengan
perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda-tanda kehamilan
adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis.
Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan
sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik
lain dapat pula menimbulkan gejala yang serupa.
d. Peningkatan Suhu Basal Progesterone yang dihasilkan oleh korpus
luteum sangat diperlukan untuk menyiapkan proses implantasi
dinding uterus dan proses kehamilan dalam trimester pertama
sebelum nantinya fungsi ini diambil alih oleh plasenta pada
trimester kedua. Progesterone yang dihasilkan dasri korpus luteum
juga menyebabkan peningkatan suhu tubuh basal yang terjadi
setelah ovulasi akan tetap bertahan (Saifuddin, 2009).
ovulasi. Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah
2) Mual
10
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam
muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak sampai
diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh emosi
menerangkan bahwa keadaaan ini dalam batas normal orang hamil. Bila
3) Ngidam
4) Pingsan
5) Mastodinia
somatomammotropin.
6) Hiperpigmentasi kulit
(2) Dinding perut : Striae lividae, striae nigra, linea alba atau nigra
11
(3) Sekitar payudara : Hiperpigmentasi areola mammae, puting susu makin
sekitar putting
(4) Varises atau penampakan pembuluh darah vena : Karena pengaruh dari
Pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu meningkat sampai stabil
menjelang aterm.
minggu keenam.
dampak ini.
difleksikan satu sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya
jaringan isthmus.
12
g) Terjadi pembesaran abdomen : Pembesaran perut menjadi nyata setelah
minggu ke 16, karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis
Bentuk uterus yang seperti buah avokad kecil (pada saat sebelum hamil) akan
berubah bentuk menjadi globuler pada awal kehamilan dan avoid (membulat
apabila kehamilan memasuki trimester kedua). Setelah 2 bulan kehamilan, volume
uterus menjadi cepat bertambah sebagai akibat pertumbuhan yang cepat pula dari
konsepsi dan produk ikutannya. Pembesaran uterus merupakan perubahan
anatomi yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormone
astrogen dan progesterone pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi
miometrium. Pembesaran uterus pada awal kehamilan biasanya tidak terjadi
secara simetris. Secara normal ovum yang telah di buahi akan berimplantasi pada
segmen atas uterus. Terutama pada dinding posterior. Pembesaran asimetri dan
penonjolan salah satu kornu tersebut dapat dikenali melalui pemeriksaan bimanual
pelvik pada usia kehamilan 8 hingga 10 minggu. Keadaan ini dikenal sebagai
tanda piskacek.
13
pelunakan dan kompresibilitas ismus serviks sehingga ujung-ujung jari seakan
dapat ditemukan apabila ismus ditekan dari arah yang berlawanan.
Uji kehamilan pemeriksaan adanya hormone HCG dalam serum atau urin ibu.
Karena peningkatan HCG juga terjadi pada kondisi lain misalnya penyakit
trofoblas, tanda ini tidak dapat dianggap sebagai tanda positif kehamilan
(Saifiddin, 2009).
dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17 - 18. Pada orang gemuk
lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonic (Doppler), DJJ dapat didengarkan lebih
awal lagi sekitar minggu ke-12. Melakukan auskultasi pada janin bisa juga
mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti bising tali pusat, bising uterus dan
nadi ibu.
1) Uterus
14
Pada Kehamilan cukup bulan,ukuran uterus adalah 30x25x20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4.000 cc. hal ini memungkinkan bagi adekuatnya
akomodasi pertumbuhan janin. Pertambahan ukuran tinggi fundus uteri
(TFU) per tiga jari dapat dicermati dalam table 2.1 berikut:
Tabel 2.1
Pengukuran TFU Menggunakan Perabaan Tiga jari
Usia Kehamilan (minggu) Tingi Fundus Uteri (TFU)
Tabel 2.2
Pengukuran TFU Menurut Mc Donald
Umur kehamilan
Berat Janin (gram) CM
(bulan)
1 0,25-0,5 1-2
2 1,1 3-4
3 14,2 6-7
4 100-200 8-9
5 300-350 10-12
6 600-700 13-18
7 1000-1500 22-25
15
8 1700-2100 26-28
9 2500-2800 29-32
10 3000-3500 35-36
16
34 minggu 31 cm di atas simfisis
2) Payudara
Payudara sebagai target untuk proses laktasi mengalami banyak
perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan
yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut:
a) Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
b) Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenja alveoli.
c) Bayangan vena-vena lebih membiru
d) Hiperpigmentasi pada areola dan puting susu.
e) Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna
kuning (Sulistyawati, 2011).
3) Kulit
Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik-bintik
pigmen kecoklatan yang tampak dikulit kening dan pipi. Peningkatan
pigmentasi juga terjadi disekeliling putting susu, sedangkan diperut
bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap, yaitu spider
angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-
laba) bisa muncul dikulit, dan biasanya diatas pinggang. Pelebaran
pembuluh darah kecil yang berdinding tipis sering kali tampak
ditungkai bawah.
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robekannya serabut elastic dibawah kulit, sehingga menimbulkan
striae gravidarum/striae livide. Bila terjadi peregangan yang hebat,
misalnya pada hidramnion dan gamely, dapat terjadi diastasis rekti
bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba betambah pigmentasinya
dan disebut sebagai linea nigra. Adanya vasodilatasi kulit
menyebabkan ibu mudah berkeringat (Sulistyawati, 2009).
17
4) Sistem Respirasi
Frekuensi pernafasan hanya mengalami sedikit perubahan
selama kehamilan, tetapi volume tidal, volume ventilasi per menit dan
pengembalian oksigen per menit akan mengalami penambahan secara
signifikan pada kehamilan lanjut. Perubahan ini akan mencapai
puncaknya pada minggu ke-37 dan akan kembali seperti sediakala
dalam 24 minggu setelah persalinan (Saifuddin, 2010).
5) Sistem Muskuloskleletal
18
a) Jika berat badan kurang diawal kehamilan (IMT <18,5),
pertambahan berat badan harus 12,5-18 kg.
b) Jika dalam kisaran berat badan ideal pada awal kehamilan (IMT
>18,5 sampai <24,9), pertambahan berat badan harus 11,5-16 kg
c) Jika kelebihan berat badan pada awal kehamilan (IMT >27),
pertambahan berat badan harus 5-9 kg ( Sarwono, 2014)
b. Perubahan psikologi pada kehamilan trimester III
19
penuh sesak, karena akan mengurangi masukan oksigen ( Nugroho,
Taufan., dkk. 2014).
2) Nutrisi
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori
perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu
seimbang).
3) Kalori
Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk setiap harinya dalah
2.500 kalori. Jumlah kalori yang berlebihan dapat menyebabkan
obesitas dan hal ini merupkan faktor predisposisi untuk terjadinya
preeklampsia (Saifuddin, 2014).
4) Protein
Jumlah protein diperlukan oleh ibu adalah 85 gram per hari.
Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan
(kacang-kacangan) atau hewai ( ikan, ayam, keju, susu, telur).
Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia,
dan edema (Saifuddin, 2014).
5) Mineral
Kebutuhan zat besi pada Trimester kedua kira- kira 17 mg/hari.
Untuk memenuhi kebutuhan ini dibutuhkan suplemen besi 30
mg/hari dan pada kehamilan kembar atau wanita yang anemia
dibutuhkan 60-100 mg/hari (Kuswati, 2014).
6) Air
Air berfungsi untuk membantu sistem pencernaan makanan
dan proses transportasi. Selama hamil, terjadi perubahan nutrisi dan
cairan pada membrane sel. Air menjaga keseimbangan sel, darah,
getah bening, dan cairan vital tubuh, karena itu dianjurkan untuk
minum 6-8 gelas (1500-2000 ml) air.
7) Vitamin
20
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makanan sayur
dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin.
Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.
b. Kebutuhan Personal Higiene
Kebersihan ibu harus terjaga selama kehamilan.Perubahan
anatomik pada perut, area genetalia/lipat paha, dan payudara
menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah
terinvestasi oleh mikroorganisme. Bagian tubuh lain yang sangat
membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena saat
hamil biasanya terjadi pengeluaran secret vagina yang berlebih. Selain
mandi, mengganti celana dalam secara rutin.
c. Kebutuhan Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan
eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kecil. Tindakan
pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi
makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika
lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika dalam
keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus. Jika ibu sudah
mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak
terjadi konstipasi. Sering buang air kecil merupakan keluhan utama
yangdirasakan oleh ibu hamil, terutama trimester I dan III, hal tersebut
adalah kondisi yang fisiologis.
d. Kebutuhan Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai
akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak
lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak
diperkenankan bila terdapat perdararahan pervaginan,riwayat abortus
berulang, abortus/ partus prematurus imminens, ketuban pecah
sebelumnya waktunya.
e. Kebutuhan Mobilisasi
Pertumbuhan rahim yang membesar akan menyebabkan peregangan
ligamen-ligamen atau otot-otot sehingga pergerakan ibu hamil menjadi
21
terbatas dan kadangkala menimbulkan rasa nyeri. Mobilisasi dan bodi
mekanik untuk ibu hamil harus memperhatikan cara-cara yang benar
antara lain :
g. Persiapan persalinan
1) Memantau Membuat rencana persalinan
2) Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi
kegawatdarurata pada saat pengambilan keputusan utama tidak ada
3) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
4) Membuat rencana atau pola menabung
5) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan
h. Kesejahteraan janin
1) Dengan bayi sejak masih dalam kandungannya dan ajak anak untuk
22
2.1.7. Ketidaknyamanan Fisiologis ibu hamil pada Trimester III
1. Pembesaran kaki
Pembesaran kaki sangat umum terjadi, khususnya pada sore hari
atau dalam cuaca panas. Pembesaran kaki ini biasanya tidak
berbahaya, namun pembesaran yang keterlaluan saat ibu terbangun di
pagi hari, atau pembesaran tangan dan wajah setiap saat, bisa menjadi
tanda-tanda pre-eklamsi. Pembesaran kaki bisa disembuhkan jika
wanita hamil meletakkan kakinya sejajar pantat selama beberapa
menit minimal 2 atau 3 kali sehari, mengkonsumsi makanan kemasan
lebih sedikit yang banyak sekali mengandung garam-garaman, dan
minum lebih banyak air atau jus buah.
2. Pembesaran pembuluh darah (varicose veins)
Pembengkakan pembuluh vena biru yang nampak di kaki atau
alat kelamin wanita hamil disebut varicose veins.Kadang-kadang
pembluh vena ini terasa sakit. Jika pembengkakan pembuluh vena
terdapat di kaki, akan lebih baik jika ibu sering meletakkan kaki
sejajar dengan pantat. Stoking yang ketat atau perban elastik bisa
membantu meredakan pembengkakan ini. Jika pembengkakan
pembuluh vena terjadi di sekitar alat kelamin, hal ini dapat
menyebabkan masalah perdarahan ketika keluar saat melahirkan.
Meletakkan daun kubis dingin di alat kelamin dapat membantu
meredakan kelamin ini.
3. Konstipasi (sulit buang air besar)
Beberapa wanita hamil mengalami kesulitan buang air besar.
Kondisi ini disebut konstipasi. Untuk mencegah dan merawat
konstipasi, seorang wanita mestinya:
1. Makan sayuran dan buahan lebih banyak
2. Makan segala jenis padi-padian
3. Minum sedikitnya 8 gelas air matang sehari
4. Berjalan, bergerak dan berlatih setiap hari
23
4. Hemorhoid (wasir)
Hemorhoid adalah pembengkakan pembuluh vena di sekitar
anus. Rasanya bisa terbakar, sakit atau perih. Kadang-kadang
pembuluh ini mengeluarkan darah ketika wanita hamil BAB,
khususnya jika dia juga mengalami konstipasi. Wanita mestinya
berusaha menghindar terserang konstipasi dengan menyantap banyak
buah dan sayuran, dan minum banyak air. Terlalu banyak duduk atau
berdiri dapat membuat hemorhoid semakin parah. Namun duduk di
dalam bak berisi air dingin atau berbaring dapat menguranginya.
5. Sering merasa ingin BAK
Kebutuhan untuk selalu BAK seringkali normal saja bagi wanita
hamil, khususnya di bulan pertama dan terakhir masa kehamilan. Ini
terjadi karena rahim yang bertumbuh menekan kuat kandung kemih.
Jika proses buang air kecil terasa sakit, perih atau seperti terbakar,
sang wanita mungkin memiliki infeksi kandung kemih atau infeksi
vagina. Pastikan untuk menyembuhkan infeksi ini sesegera mungkin,
karena dapat menyebabkan bukaan persalinan dan masalah lainnya.
6. Tarikan nafas yang pendek
Kebanyakan wanita hamil mengalami tarikan nafasnya jadi
pendek (tidak sepanjang dan sedalam biasanya). Ini terjadi karena bayi
yang tumbuh membesar memenuhi paru-paru ibunya sehingga ibunya
kurang memiliki ruangan untuk bernafas. Yakinkan ibu kalau ini hal
yang normal. Namun jika wanita juga merasa lemah dan kelelahan, atau
dia selalu mengalami sesak nafas sepanjang waktukehamilan, dia harus
diperiksa atas tanda-tanda penyakit tertentu, masalah jantung, anemia,
atau kurang gizi.
7. Selalu merasa gerah atau banyak mengeluarkan keringat
Merasa gerah sangat umum, dan selama tidak ada tanda-tanda
berbahaya (seperti tanda-tanda infeksi kandung kemih). Wanita hamil
tidak usah kuatir. Dia bisa mengenakan pakaian yang tidak berlengan,
sering mandi, dan banyak minum air putih atau cairan lainnya.
8. Sakit punggung
24
Banyak wanita ketika hamil mengalami sakit punggung. Berat
janin, rahim dan air ketuban membebani tulang dan otot wanita. Terlalu
banyak berdiri di satu tempat atau mengangkat beban dapat
menyebabkan sakit punggung. Kerja yang terlalu berat juga dapat
menyebabkan sakit punggung. Kebanyakan sakit punggung normal
sifatnya. Meskipun begitu, bisa juga sakit punggung disebabkan oleh
infeksi ginjal.Sarankan suami, anak, anggota keluarga lain atau rekan-
rekan wanita hamil untuk memijat-mijat punggungnya.
1. Lelah
Fisiologisnya lelah adalah hal biasa, khususnya pada 12 minggu pertama dan
berulang pada kehamilan akhir, Penangannnya, Wanita tersebut bisa memerlukan
istirahat lebih dari biasanya.
Resiko Tinggi
25
Penanganannya, Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur
ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan.
2. Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif.
Patologisnya Saat bayi tumbuh, ligamen anda santai untuk mempersiapkan tubuh
Anda untuk kelahiran. Hal ini, dikombinasikan dengan fakta bahwa strain dari
postur tubuh juga dapat memperburuk diubah ketidaknyamanan Anda.
Mengalami sakit punggung selama kehamilan sangat umum dan mempengaruhi
kebanyakan wanita hamil pada tahap tertentu. Sakit punggung sering akan merasa
lebih buruk pada malam hari. Sendi dan ligamen (tali dan tulang rawan berserat
yang menyambung tulang) pada panggul wanita melonggar dan menjadi lebih
fleksibel. perubahan ini membantu membuat ruang untuk pembesaran rahim dan
menyiapkan wanita untuk melahirkan bayi. Akibatnya, postur wanita agak
berubah. Sakit punggung dalam tingkat yang berubah-ubah sering terjadi karena
tulang belakang melengkung lebih banyak untuk mengimbangkan berat dari
pembesaran rahim. Hindari mengangkat beban berat, menekuk lutut (bukan
pinggang) untuk mengangkat barang, dan mempertahankan postur tubuh bisa
membantu. Memakai sepatu datar dengan penyangga yang baik atau korset
mungkin mengurangi beban di punggung.
3. Istirahat teratur, bahkan untuk waktu yang singkat, dan mencoba untuk
menjaga kaki Anda tinggi
2. Sakit Kepala
26
stres, kelaparan, dan penarikan kafein, rasa sakit berdebar bisa terjadi kapan
saja.Hormon bisa bermain malapetaka dan umumnya dapat menyebabkan sakit
kepala karena tubuh anda menyesuaikan diri dengan kehamilan. Sering sakit
kepala terjadi sebagai akibat dari ketegangan otot, terutama di punggung bagian
atas dan otot leher yang besar. Kadang-kadang sakit kepala sinyal
ketidakharmonisan pencernaan atau mungkin menjadi indikasi tingkat stres yang
tinggi. Migren. Migren seringkali merupakan kelainan bawaan. Hampir satu dari
lima sswanita hamil memiliki migrain di beberapa titik selama kehamilan.
Migrain dapat berlangsung selama beberapa jam sampai tiga hari. Beberapa
wanita menderita lebih selama kehamilan karena perubahan kadar hormon
mereka.Penghilang rasa sakit alami untuk migrain: Jahe dapat membantu dengan
migrain. Penelitian telah menunjukkan bahwa sejumput bubuk jahe dalam air
mungkin sama efektif sebagai obat resep. Penelitian menunjukkan bahwa jahe
dapat menghambat produksi prostaglandin, yang menyebabkan nyeri. Ketika
Anda pertama kali merasakan gejala migrain, campuran sendok teh 1 / 3 dari jahe
bubuk dalam secangkir air. Minum ramuan ini tiga dari empat kali sehari selama
tiga hari, untuk bantuan
Resiko Tinggi
27
Ibu Hamil. Anemia Pada Ibu Hamil Selain menggunakan terapi obat juga dapat
dilakukan dengan terapi diet. Guna memenuhi asupan zat besi, tingkatkanlah
memakan makanan yang kaya akan zat besi (Fe) contohnya yaitu, makanan
hewani, kacang-kacangan, dan sayuran yang memiliki warna hijau tua. Defisiensi
besi bukanlah satu-satunya penyebab anemia pada ibu hamil, tetapi jika prevalensi
anemia tinggi, defisiensi besi seringkali dianggap penyebab yang paling dominan.
Pertimbangan akan menyebabkan suplementasi tablet besi folat yang selama ini
dianggap sebagai cara yang paling bermanfaat dalam mengatasi penyakit
anemia.Anemia dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi tablet besi ataupun
Tablet Tambah Darah (TTD). Ibu hamil pada umumnya diberikan dosis sebanyak
satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari saat masa-masa kehamilan.
TTD tersebut mengandung 200 mg ferrosulfat, yang mana hal tersebut setara
dengan 60 miligram besi elemental dan 0.25 mg asam folat. Dalam beberapa
kasus, pemberian preparat besi ini mempunyai efek samping. Efek samping
tersebut diantaranya berupa mual, nyeri lambung, muntah, diare, serta kesulit
buang air besar. Untuk mencegah efek samping tersebut terjadi dianjurkan
mengkonsumsi TTD setelah makan saat malam hari.
Fisiologisnya, Merasa mual atau sakit selama tahap-tahap awal kehamilan adalah
sangat umum, mempengaruhi sekitar 80 persen wanita. Morning sickness
biasanya terjadi selama tiga bulan pertama kehamilan, meskipun untuk beberapa
wanita mungkin bertahan lebih lama. Meskipun disebut sebagai morning sickness,
gejala dapat berlangsung sepanjang hari. Gejala dapat bervariasi - sebagian besar
28
penderita akan merasa mual tapi tidak mungkin sakit, sementara wanita lainnya
menemukan bahwa mereka tidak mampu untuk menjaga makanan turun. Morning
sickness disebabkan oleh hormon yang membantu dalam pengembangan bayi dan
plasenta. Meskipun gejala yang tidak menyenangkan, mereka tidak akan
membahayakan bayi yang sedang berkembang.
5. menjaga terhidrasi dengan baik dengan air atau jus - menghindari alkohol,
susu dan kafein
Resiko Tinggi
Badan Ibu kurus pucat, hal ini diakibatkan karena tidak adanya asupan gizi yang
masuk kedalm tubuh. Semua zat-zat makannan yang harusnya tersimpan didalam
tubuh keluar bersamaan dengan muntahan ibu. Badan ibu yang kurus pucat dapat
mengakibatkan terjadinya abortus dan bahkan bayi lahir dengan berat badan
rendah.
4. Ibu perlu dirawt di rumah sakit dengan penjagaan nutrisi yang ketat
5. Jika mangganggu kondisi umum ibu terminasi kehamilan ibu perlu dilakukan
Adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan
keadaan umum menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan gangguan yang
paling sering dijumpai pada kehamilan trimester I. kurang lebih 6 minggu setelah
29
haid terakhir selama 10 minggu. Sekitar 60%-80% primigravida dan 40%-60%
multigravida mengalami mual dan muntah. Namun gejala ini menjadi lebih berat
hanya pada 1 dari 1000 kehamilan.
3. Faktor psikologi. Perasaan mual akibat kadar estrogen meningkat. Mual dan
muntah terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, penurunan
klorida urin, selanjutnya tejadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah
ke jaringan dan menyebabkan tertimbunnya toksik. Pemakaian cadangan
karbohidtrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak tidak sempurna hingga
terjadi ketosis. Hipokalemia akibat muntah dan elserasi yang berlebihan
selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lendir
esofagus dan lambung dapat robek (sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi
perdarahan gestasional. Manifestasi Klinis.
Fisologisnya
Payudara nyeri pada kehamilan adalah salah satu tanda awal dari kehamilan. Hal
ini biasanya dimulai sekitar 4 sampai 6 minggu dan kelembutan payudara
biasanya memudahkan sekitar pertengahan kehamilan.
Penangannya, ibu hanya perlu sesering mungkin menyusui bayinya dan rutin
melakukan perawatan payudara sebelum dan sesudah menyusui. Gunakan air
hangat dalam melakukan perawatan payudara.
Patologisnya Mastistis
Jika salah satu atau kedua payudara menjadi merah, tambal sulam atau sangat
sakit, Anda mungkin memiliki kondisi yang disebut mastitis inflammed. Aliran
susu tersumbat dan jaringan sekitarnya dapat menjadi terinfeksi oleh bakteri yang
telah memasuki saluran melalui puting. Banyak wanita cenderung menderita
mastitis dan dapat sangat menyakitkan.
Penangannnya.
30
1. Bra Dukungan. Kenakan bra olahraga ketika Anda berolahraga dan tidur bra
katun ringan ke tempat tidur untuk meredakan nyeri payudara.
1. Tekanan Darah
fisiologisnya
Patologisnya
Hipertensi pada persalianan adalah hipertensi yang sebenarnya telah ada pada
masa kehamilan. Penyebab utama hipertensi pada persalinan ini adalah esensial
dan penyakit ginjal.
31
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan adanya masalah yang serius adalah
sakit kepala yang hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atau berbayang.
3. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, manetap, dan
tidak hilang setelah istirahat.
4. Gerakan janin tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan janin selama bulan ke-5 atau ke-6.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Janin
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring
atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum yang baik.
5. Keluar cairan per vagina
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung, yang disebabkan karena berkurangnya
kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri, atau oleh
kedua faktor tersebut.Juga karena adanya infeksi yang busa berasal
dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya
cairan ketuban divagina.Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan
dengan tes lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru.
6. Bengkak di wajah dan di jari-jari tangan
Pada saat kehamilan, hampir seluruh ibu akan mengalami bengkak
yang normal pada kaki. Bengkak biasanya menunjukkan masalah
yang serius apabila muncul pada muka dan tangan, tidak hilang
setelahistirahat dan disertai keluhan fisik lain.
7. Hipertensi
32
Signifikansi setiap pengukuran tekanan darah berhubungan dengan
usia gestasi dalam kehamilan dan umumnya semakin awal
hipertensi terjadi dalam kehamilan. Semakin besar kemungkinan
hipertensi tersebut menjadi kronis (Janson Waugh, 2013: 28).
33
ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120
kali/menit atau lebih dari 60 kali/menit menunjukkan adanya gawat
janin dan segera rujuk.
6. Pemberian imunisasi TT
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus
mendapatkan imunisasi TT.Pada saat kontak pertama, dapat
dilakukan skrining status imunisasi TT pada ibu hamil. Pemberian
imunisasi TT pada ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi
ibu saat ini. Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera diberikan pada
saat seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan
dilakukan pada minngu ke-4.
Tabel 2.4
Pemberian Imunisasi TT
34
Pemeriksaan untuk mengetahui mengidap penyakit sifilis atau
tidak.
10. Perawatan payudara dan pijat tekan payudara
11. Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam hamil
12. Pemeriksaan protein dan reduksi urine atas indikasi
13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan
terapi anti-malaria untuk daerah endemis malaria.
14. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana). Ibu bertanya yang belum
diketahui, misalnya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, dan bidan
memberikan konseling tentang masalah yang dialami ibu pada saat
kehamilan.
Kartu skor Poedji Rochjati adalah salah satu alat untuk mendeteksi dini
komplikasi dalam kehamilan. Dalam kartu PR tersebut dikategorikan tiga faktor
resiko yaitu:
a. Kelompok Faktor Risiko l (Ada Potensi Gawat Obstetrik/APGO)
1) Primi Muda
Terlalu Muda hamil pertama umur 16 tahun atau kurang
2) Primi Tua Primer
a) Terlalu tua, hamil pertama umur 35 tahun atau lebih
b) Terlalu lambat hamil. Setelah kawin 4 tahun lebih
3) Primi Tua Sekunder
4) Terlalu lama punya anak lagi, terkecil 10 tahun lebih
5) Terlalu cepat punya anak lagi, anak terkecil usia kurang 2 tahun
6) Grande Multi Terlalu banyak punya anak 4 atau lebih
7) Terlalu Tua (Umur ≥35 tahun)
8) Terlalu pendek (Tinggi Badan ≤ 145 cm)
9) Pada hamil pertama, kedua atau lebih belum pemah melahirkan normal
10) Pernah gagal pada kehamilan yang lalu
11) Pernah melahirkan dengan :
35
a) Tarikan
b) Uri dikeluarkan oleh penolong
c) Pernah diinfus atau transfuse pada pendarahan postpartum
d) Bekas operasi sesar
b. Kelompok Faktor Risiko II (Ada Gawat Obstetri/AGO)
1) Ibu Hamil Dengan Penyakit
2) Anemia: Pucat, lemas badan lekas lelah
3) Malaria: Panas Tinggi. Menggigil keluar keringat, sakit kepala
4) Tuberculosa Paru
5) Payah Jantung
6) Penyakit lain HIV-AIDS, Penyakit Menular Seksual
c. Pre eklampsia Ringan
d. Hamil Kembar/Gemeli
e. Kembar Air /Hidramnion
f. Bayi mati dalam
g. Hamil lebih bulan (Serotinus)
h. Letak Sungsang
i. Letak Lintang
j. Kelompok Faktor Risiko III (Ada Gawat Darurat Obstetri/AGDO)
1) Perdarahan sebelum bayi lahir mengeluarkan darah pada waktu hamil.
Preeklamsia berat dan atau eklamsia (Prawirohardjo, 2012).
36
Hipertensi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi pre-eklampsia, eklampsia,
hipertensi kronis pada kehamilan, hipertensi kronis disertai preeklampsia, dan
hipertensi gestational (Roberts et al., 2013).
Hipertensi (tekanan darah tinggi) biasa dijumpai pada perempuan hamil. Penyakit
tersebut hingga kini masih menjadi penyebab tingginya angka kesakitan
(morbiditas) dan kematian (mortalitas) baik pada ibu, janin, maupun bayi yang
dilahirkan di seluruh dunia. Karena itu, perlu ada penatalaksanaan secara khusus
bagi ibu hamil, terutama yang menderita penyakit itu. Hipertensi dalam kehamilan
yaitu tekanan darah sebesar 140/90 mmHg atau peningkatan diastolik sebesar 15-
20 mmHg di atas nilai normal (misalnya, catatan kunjungan awal antenatal) pada
dua kali pemeriksaan dengan jeda waktu 24 jam (NB-jika diastolik normalnya
adalah 60 mmHg, peningkatan menjadi 80 mmHg bermakna) (A Pocket Guide for
Student Midwives, 2012: 103). Hipertensi dalam kehamilan didefenisikan sebagai
darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah distolik ≥90 mmHg.
Signifikansi setiap pengukuran tekanan darah berhubungan dengan usia gestasi
dalam kehamilan dan umumnya semakin awal hipertensi terjadi dalam kehamilan.
Semakin besar kemungkinan hipertensi tersebut menjadi kronis (Janson Waugh,
2013: 28). Penyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler
yang dapat terjadi sebelum kehamilan, saat terjadi kehamilan atau permulaan
nifas. Hipertensi yang muncul pada saat kehamilan adalah hipertensi akut, karena
hanya muncul pada saat hamil dan sebagian besar tidak memiliki riwayat
hipertensi sebelumnya. Golongan penyakit ini ditandai dengan peningkatan
tekanan darah dan terkadang 33 diserati dengan proteinuria, edema, konvulsi,
koma, atau gejala-gejala yang lain.
37
b) Jangka panjang Wanita yang mengalami hipertensi saat hamil memiliki risiko
kembali mengalami hipertensi pada kehamilan berikutnya, juga dapat
menimbulkan komplikasi kardiovaskular, penyakit ginjal dan timbulnya kanker.
1) pre-eklampsia/ eklampsia,
4) hipertensi gestational
38
lain. American Committee and maternal welfare mengklasifikasikan hipertensi
kedalam beberapa tingkat berikut:
a. Hipertensi yang hanya terjadi dalam kehamilan dan khas untuk kehamilan yaitu
preeklamsia dan eklamsia. Diagnosis dibuat atas dasar hipertensi dengan
proteinuria atau edema atau kedua-duanya pada ibu hamil setelah minggu ke-20.
b. Hipertensi yang kronik, hipertensi yang muncul sebelum kehamilan atau pada
kehamilan atau pada kehamilan sebelum usia 20 minggu dapat timbul sebagai
hipertensi sekunder yang biasanya jarang ditemukan pada ibu hamil dan
disebabkan oleh penyakit kronik seperti penyakit ginjal menahun dan penyakit
endokrin namun dapat juga timbul sebagai hipertensi esensial (primer) yakni
hipertensi yang tidak jelas etiologinya, baik itu faktor genetik maupun faktor
lingkungan (Darmawansyih, 2014: 92).
c. Pre-eklamsi dan eklamsi yang terjadi atas dasar hipertensi yang kronis. Ibu
dengan hipertensi yang kronis sering memberat penyakitnya dengan kehamilan,
dengan gejala-gejala hipertensi naik, protein urin, edema, dan kelainan retina.
39
2) Sedang-tekanan darah diastolik >100 mmHg setelah kehamilan 20 minggu
dengan tidak ada peningkatan tekanan darah sebelumnya dan tidak disertai protein
urin.
2.1.8 Kebijakan
Menurut Saifuddin,dkk (2014), kebijakan pelayanan antenatal terdiri atas
yaitu:
a. Menyediakan sarana pelayanan antenatal yang sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan.
b. Setiap ibu hamil dibuatkan kartu ibu atau buku KIA untuk mencatat hasil
pemeriksaan kehamilan
c. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan. K1 triwulan pertama, K2 triwulan kedua, ( K3 K4) triwulan
ketiga.
40
a. Identitas diri terdiri dari nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat dan identitas suami
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
c. Riwayat persalinan sekarang (tempat melahirkan, penolong
persalinan,jenis persalinan, selaput ketuban, air ketuban, lama
persalinan, kala I, kala II, kala III, komplikasi persalinan,riwayat
kelahiran bayi, tanggal, pukul, masa gestasi, jenis kelamin, panjang
bayi, berat badan, cacat bawaan).
d. Riwayat penyakit/operasi yang lalu (jenis penyakit, dimana, kapan)
e. Riwayat penyakit keluarga yang pernah diderita
f. Riwayat yang berhubungan dengan masalah kesehatan reproduksi
g. Riwayat keluarga berencana
h. Pola makan, minum, eliminasi, istirahat, psikososial
2. O: Objektif
1. Keadaan umum, tinggi badan, berat badan dan TTV (tekanan darah,
temperatur, nadi, pernafasan)
2. Kepala dan leher (odema, mata, pembesaran kelenjar tyroid dan
pembesaran vena jugularis)
3. Payudara (bentuk, ukuran, kesimetrisan, cairan yang keluar)
4. Abdomen dan uterus (bekas luka operasi, tinggi fundus uteri,
kontraksi, involusi)
5. Ekstremitas (edema, varises)
6. Anogenetalia (perdarahan, vulva, perenium, lochea, hemoroid)
3. A: Assessment
41
kebidanan, dan kebutuhan. Analisis yang tepat dan akurat mengikuti
perkembangan data klien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan
pada klien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.
4. P: Plan
BAB 3
3.1.1 Tempat
3.1.2 Waktu
42
a. Mengajukan judul Laporan Kasus PKK II ke pembimbing dan
menetapkan judul yang telah terpilih yaitu Laporan Kasus Kehamilan
Patologi dengan Indikasi Hipertensi pada Ny. A
b. Meminta izin kepada pimpinan RSUD selasih kabupaten pelalawan
untuk mengambil pasien
c. Melakukan kontak pertama dengan pasien di RSUD Pelalawan
d. Melakukan pemantauan dilakukan dengan cara wawancara untuk
mendapatkan data subjektif dan melakukan pemeriksaan untuk
mendapatkan data objektif sesuai dengan keluha yang dialami ibu.
Kemudian melakukan asuhan kebidanan kepada ibu dengan manajemen
asuhan kebidanan pada ibu nifas dan pendokumentasian SOAP sesuai
dengan asuhan yang dilakukan.
43
Alamat : Jl. Cempaka Alamat : Jl. Cempak
No. Hp : No. Hp :0823 1402 5463
Alasan Kunjungan / Riwayat / Keluhan Utama : Rujukan klinik dr.didik sp.og dating
dengan keluhan sc atas indkasi riwayat sc 1x + hipertensi .
2. RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT : 23-01-2021 Perkiraan Partus : 30-10-2021
Siklus : teratur Masalah : tidak ada
3. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan Ke :1 Usia Saat Kawin : 19 thn
Lamanya Perkawinan : 5 th
44
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga yang menderita sakit yang menular
ada berhubungan dengan kesehatan reproduksi seperti hiv,gonorhea,syphilis
9. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA
Metode KB yang pernah dipakai dan lamanya : ibu mengatakan pernah menggunakan alat
kontrasepsi, implant .
45
g. N : 100 x/menit
h. Rambut/kepala: Bersih,tidak ada ketombe
i. Mata
h. Sklera : Tidak ikterik
i. Konjungtiva : Merah muda,tidak pucat
j. Penglihatan : Jelas
k. Alat bantu : Tidak Ada
j. Muka : Tidak ada hiperpigmentasi
k. Hidung : Tidak ada keluhan
l. Mulut :
l. Gigi : Tidak ada carries
m. Lidah : Bersih
n. Gusi : Tidak bengkak dan tidak ada berdarah
m. Telinga : Tidak ada tanda-tanda infeksi
n. Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
o. Payudara:
o. Puting susu : Menonjol
p. Areola mammae : Tampak hiperpigmentasi
q. Pengeluaran ASI: belum ada
p. Abdomen
r. Bekas operasi : ada
s. Striae : albican
t. Linea : nigra
q. Palpasi :
- bagian atas teraba bagian yang bundar,lunak dan tidak melenting adalah bokong
janin
u. Bagian kiri teraba bagian-bagian kecil yang menonjol adalah ekstremitas janin
v. Bagian kanan teraba bagian janin yang panjang,keras adalah punggung janin
w. Bagian bawah teraba bulat,keras,dan melenting adalah kepala janin
x. Tfu : 31cm/ 3 jari bawah px
r. TBJ : (31-11) x 155=3.100 gram
s. DJJ : 133 x/menit
46
t. Ekstremitas bawah : tidak ada edema
u. Refleks Patella : (+) / (+)
v. Akral : Normal,Hangat
2.1.3 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 11 gr/dl
Protein urine : Negatif
Glukosa urine : Tidak dilakukan
2.1.4 ASSESSMENT
Diagnosa :
1) Dx Ibu : G2P0A0H,usia kehamilan 38 minggu, prev sc 1x atas indikasi hipertensi
gestasional keadaan umum ibu baik
2) Dx Janin : Janin hidup,tunggal,intrauterin,persentasi kepala,keadaan umum janin baik
PLAN
a. Membina hubungan baik dengan pasien
b. Memberitahukan kepada Ibu bahwa keadaan Ibu dan janin saat ini normal dilihat dari
hasil pemeriksaan.
c. Melakukan Pemeriksaan Labor, yaitu Pemeriksaan HB,Cek darah, Protein Urine dan
Swab Antigen
d. Observasi Pasien selama 1 jam
e. Mmeberikan pendidikan kesehatan mengenai tensi tinggi kepada ibu seperti
memberikan rasa nyaman kepada ibu untuk meminimalisirkan rasa cemas pada ibu
f. Menganjurkan ibu untuk puasa makan dan minum selama 6 jam
g. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai KB jangka pendek untuk
memberikan jarak pada kehamilan berikutnya
h. Advice dr.didik sp.og
i. Rencana sc besok pukul 09.00 wib
j. Stok darah 2 kantong.
47
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
48
Pada pemeriksaan berat badan yang dilakukan pada Ny. A selama
kehamilan didapatkan hasil berat badan ibu sekarang 74kg, sedangkan berat badan
sebelum hamil yaitu 64 kg kenaikan berat badan ibu selama hamil 10 kg pada usia
kandungan 38 minggu. Kenaikan berat badan pada Ny. A termasuk dalam batas
normal yang berdasarkan IMT yaitu 23,50 dan diharapkan selama kehamilan
kenaikan berat badan ibu mengalami kenaikan sebanyak 11-16 kg. Dan pada
Ny.A kenaikan berat badan ibu sekarang dengan teori yang ada belum sesuai
karena kenaikan berat badan ibu masih akan terus bertambah sesuai dengan usia
kehamilannya.
. Untuk ukuran LILA Ny. A adalah 31 cm dan tidak masuk KEK sesuai
Kemenkes RI (2013:28). Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama
untuk skrinning ibu hamil beresiko Kurang Energi Kronis (KEK). Berat badan
dan LILA pada ibu hamil yang masuk dalam batas normal akan menunjukkan
status gizi ibu dalam kondisi yang baik.
Pemeriksaan yang telah dilakukan adalah secara head to toe yang meliputi
dari kepala sampai ekstremitas serta pemeriksaan pada abdomen TFU sesuai
dengan usia kehamilan.
49
praktik untuk lebih meningkatkan koordinasi antara bidan dan dokter. Saran bagi
profesi bidan yaitu agar lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam
berbagai kasus kegawatdaruratan dan komplikasi pada ibu hamil. Untuk klien bisa
menjadi bahan evaluasi dan wawasan mengenai tanda-tanda, komplikasi,
penanganan kegawat daruratan terutama pada kasus hipertensi gestasional.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
50
2. Bagi Institusi Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
ilmu. 2010
Manuaba IB. Emesis dan hiperemesis gravidarum. Didalam: Buku ajar patologi
51
Wiknjosastro, H. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2018.
http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/38607
52