Kelas : MK 1- L
NIM : 042011333008
Investasi Tunggal : Investor menginvestasikan harta atau dananya 100% penuh pada
suatu perusahaan.
Investasi Portofolio : Investor menginvestasikan harta atau dananya pada lebih dari satu
perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mencapai diversifikasi (penganekaragaman investasi
dengan tujuan mendapat risiko minimum untuk pendapatan tertentu, atau dengan risiko
tertentu untuk pendapatan maksimal).
Diversifikasi berkaitan dengan :
1. Jenis Investasi : deposito, obligasi, saham, dll
2. Jenis Industri : perdagangan, jasa, manufaktur
3. Jenis Usahanya : baja, tekstil, semen, dll
4. Tempat Investasi : luar negeri, dalam negeri
Return Total = Yield + Capital gain/loss
Konsep Return
Return yang terjadi (return actual) yang dihitung berdasarkan data historis.
Return historis biasanya digunakan sebagai dasar penetuan expected return dan
resiko dimasa yang akan dating.
Return yang diharapkan (Expected Return) merupakan return yang diharapkan
investor dimasa yang akan datang. Merupakan hasil estimasi sehingga sifatnya
belum terjadi.
Pengukuran Expected Return, Jika probabilitas (Pi) diketahui:
N
E(Ri) = ∑ Pi ( Ri)
i=1
Jika probabilitas (pi) tidak diketahui digunakan Aritmatic Average Return:
E(Ri) = ∑ Rt
t =1
N
Dan Geometric Average Return:
Risk : kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return actual
yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan
perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut.
N
2
∑ [ Rit−E ( Ri ) ]
Var(Ri) = t=1
N−1
Atau dengan standar deviasi
N
2
Var(Ri) = ∑ Pi [ Ri−E ( Ri ) ]
i=1
Standar Deviasi:
Diversifikasi
adalah pembentukan portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset
tertentu sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi
besaran return yang diharapkan. Permasalahan diversifikasi adalah penentuan atau
pemilihan sejumlah aset-aset spesifik tertentu dan penentuan proporsi dana yang
akan diinvestasikan untuk masing-masing aset tersebut dalam portofolio.
Ada dua prinsip diversifikasi yang umum digunakan:
1. Diversifikasi random terjadi ketika investor menginvestasikan dananya
secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda atau pada berbagai jenis aset
yang berbeda. Investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan ke dalam
portofolio tanpa terlalu memperhatikan karakterisitik aset-aset bersangkutan
(misalnya tingkat risiko dan return yang diharapkan serta industri).
2. Diversifikasi Markowitz mempertimbangkan berbagai informasi mengenai
karakteristik setiap sekuritas yang akan dimasukkan dalam portofolio.
Diversifikasi Markowitz menjadikan pembentukan portofolio menjadi lebih
selektif terutama dalam memilih aset-aset sehingga diharapkan memberikan
manfaat diversifikasi yang paling optimal.
Hubungan Diversifikasi dengan Risiko
- Risiko Sistematis (Systematic Risk) yaitu risiko yang berkaitan dengan perubahan
yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Risiko ini timbul karena faktor eksternal
seperti : kondisi ekonomi, politik, dll. Risikp ini tidak dapat di diversifikasi.
- Risiko tidak sistematis (Unsystematic Risk) adalah risiko total yang dapat
dikurangi dengan jalur diversififikasi. Risiko ini timbul karena faktor-faktor internal
perusahaan yang bersifat khas dan hanya berpengaruh terhadap perusahaan.
Contoh : faktor manajemen, struktur modal perusahaan, dsb.
E(Rp) = Rf + ¿]σ(Rp)
Capital Assets Pricing Model (CAPM) dan Security Market Line (SML)
CAPM adalah model hubungan antara tingkat expected return dari suatu aset
berisiko dengan risiko dari asset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang.
Menurut CAPM koefisien beta (β) merupakan ukuran dari risiko sistematik.
Berdasarkan CAPM, SML dinyatakan dalam persamaan berikut :
E(Rj) = Rf + [E(Rm)-Rf] βj
Perbandingan CML & SML
CML : hanya bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan antara risiko dengan
pendapatan yang diharapkan bagi surat berharga yang efisien saja.
SML : dapat menjelaskan hubungan antara risiko dengan pendapatan yang
diharapkan bagi portofolio yang tidak efisien.