Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Emosi Hak Cipta 2003 oleh American Psychological Association, Inc.

2003, Jil. 3, No. 1, 97–105 1528-3542/03/$12.00 DOI: 10.1037/1528-3542.3.1.97

LAPORAN SINGKAT

Mengukur Kecerdasan Emosional Dengan MSCEIT V2.0

John D. Mayer Peter Salovey

Universitas New Hampshire Universitas Yale

David R. Caruso Gill Sitarenios

Strategi Kehidupan Kerja Sistem Multi-Kesehatan, Inc.

Apakah skala kemampuan yang baru-baru ini diperkenalkan cukup mengukur

keterampilan kecerdasan emosional (EI)? Menggunakan Tes Kecerdasan Emosional
Mayer–Salovey–Caruso (MSCEIT; JD Mayer, P. Salovey, & DR Caruso, 2002b), penulis
memeriksa (a) apakah anggota sampel standarisasi umum dan pakar emosi
mengidentifikasi jawaban tes yang sama sebagai benar , (b) reliabilitas tes, dan (c)
kemungkinan struktur faktor EI. Dua puluh satu ahli emosi mendukung banyak
jawaban yang sama, seperti yang dilakukan 2.112 anggota sampel standardisasi, dan
menunjukkan kesepakatan yang unggul, terutama ketika penelitian memberikan
jawaban yang lebih jelas untuk pertanyaan tes (misalnya, persepsi emosional di
wajah). MSCEIT mencapai keandalan yang wajar, dan analisis faktor konfirmatori
mendukung model teoritis EI.Emosi.

12 tahun terakhir telah melihat minat yang tumbuh dikecerdasan
emosional (EI), didefinisikan sebagai seperangkat keterampilan
John D. Mayer, Departemen Psikologi, Universitas New
Hampshire; Peter Salovey, Departemen Psikologi,
Universitas Yale; David R. Caruso, Strategi Kehidupan
Kerja, Kanaan Baru, Connecticut; Gill Sitarenios,
Penelitian dan Pengembangan, Multi-Health Systems,
Inc., Toronto, Ontario, Kanada.
Tes Kecerdasan Emosional Mayer–Salovey–Caruso, Versi
2.0 (MSCEIT V2.0) tersedia dari Multi-Health Systems (MHS)
Toronto, Ontario, Kanada dalam format buklet dan berbasis
Web. MHS menilai tes berdasarkan sampel standardisasi dan
kriteria ahli; peneliti memiliki pilihan lebih lanjut untuk
mengembangkan norma independen mereka sendiri. Peneliti
dapat memperoleh MSCEIT melalui pengaturan khusus
dengan MHS, yang memiliki berbagai program untuk
mengakomodasi kebutuhan mereka.
Kami berterima kasih atas bantuan Rebecca Warner dan
James DA Parker, yang menjabat sebagai konsultan ahli
mengenai model persamaan struktural yang dilaporkan
dalam artikel ini. Selain itu, Terry Shepard berperan penting
dalam menyiapkan versi awal tabel.
Korespondensi mengenai artikel ini harus ditujukan
kepada John D. Mayer, Departemen Psikologi, Conant
Hall, 10 Library Way, University of New Hampshire,
Durham, New Hampshire 03824. E-mail: jack.mayer@
unh.edu
berkaitan dengan pemrosesan informasi yang relevan
dengan emosi dan diukur dengan skala berbasis
kemampuan. Tes kemampuan baru EI, Tes Kecerdasan
Emosional Mayer-Salovey-Caruso, Versi 2.0 (MSCEIT, V2.0;
Mayer, Salovey, & Caruso, 2002a), berpotensi meningkatkan
tindakan sebelumnya dan dapat menginformasikan
perdebatan tentang penilaian, keandalan, dan struktur faktor
skala tersebut (Mayer, Salovey, & Caruso, 2002b). MSCEIT
dimaksudkan untuk mengukur empat cabang, atau
kelompok keterampilan, EI: (a) memahami emosi secara
akurat, (b) menggunakan emosi untuk memfasilitasi
pemikiran, (c) memahami emosi, dan (d) mengelola emosi
(Mayer & Salovey, 1997). ).
MSCEIT adalah yang terbaru dari serangkaian skala
kemampuan EI. Pendahulunya adalah MSCEIT Research
Version 1.1 (MSCEIT RV1.1), dan sebelum itu, Multi-Factor
Emotional Intelligence Scale (MEIS; Mayer, Caruso, & Salovey,
1999; Mayer et al., 2002b). Tes tersebut, pada gilirannya,
berkembang dari skala sebelumnya yang mengukur
konstruksi terkait seperti kreativitas emosional, kecerdasan
sosial, dan persepsi nonverbal (misalnya, Averill & Nunley,
1992; Kaufman & Kaufman, 2001; O'Sullivan & Guilford, 1976;
Rosenthal, Hall, DiMatteo, Rogers, & Archer, 1979). MSCEIT
dan pendahulunya didasarkan pada gagasan bahwa EI
melibatkan pemecahan masalah dengan dan tentang emosi.
Tes kemampuan semacam itu mengukur sesuatu yang
berhubungan

97
98
sangat berbeda dari, katakanlah, skala laporan diri EI, yang
korelasinya agak rendah (Mayer et al., 2002b). Kemampuan untuk
memecahkan masalah emosional adalah bahan yang berguna
untuk berperilaku dengan cara yang adaptif secara emosional,
meskipun tidak cukup dengan sendirinya.
Proses standarisasi MSCEIT V2.0 memerlukan
pengumpulan kumpulan data yang relevan dengan beberapa
masalah terkait EI. Misalnya, dalam pertukaran artikel baru-
baru ini diEmosi, Roberts, Zeidner, dan Matthews (2001)
mengemukakan kekhawatiran tentang tes MEIS yang
dikembangkan sebelumnya dari EI. Kekhawatiran ini
termasuk apakah ada satu set jawaban yang benar untuk tes
EI, atau apakah pendapat ahli dan umum (misalnya, awam)
tentang jawaban terlalu berbeda, apakah tes tersebut dapat
diandalkan, dan apakah struktur faktor tes tersebut
sepenuhnya dipahami dan sesuai dengan teori. Dalam edisi
yang sama dariEmosi, kami, dan yang lainnya, merespons
(Izard, 2001; Kaufman & Kaufman, 2001; Mayer, Salovey,
Caruso, & Sitarenios, 2001; Schaie, 2001; Zeidner, Matthews,
& Roberts, 2001). Temuan dari data standardisasi MSCEIT
yang dilaporkan di sini menjanjikan untuk menginformasikan
debat secara lebih langsung melalui temuan empiris. Analisis
yang kami sajikan menjawab tiga pertanyaan berikut: (a)
Apakah kriteria umum dan ahli untuk jawaban yang benar
untuk butir tes EI bertemu? (b) Apa reliabilitas tes tersebut?
dan (c) Apakah struktur faktor dari pengujian tersebut
konsisten dengan model teoritis EI?
Tiga Isu Tentang EI Dibahas di
Studi Saat Ini
Kriteria Jawaban yang Benar
Seseorang harus tahu bagaimana menilai item tes
sebelum seseorang dapat menyelesaikan masalah seperti
keandalan tes dan struktur faktor. Model EI kami
berhipotesis bahwa pengetahuan emosional tertanam dalam
konteks komunikasi dan interaksi sosial yang umum dan
berkembang (Mayer et al., 2001). Akibatnya, jawaban tes
yang benar sering kali dapat diidentifikasi menurut
tanggapan konsensus dari sekelompok peserta tes yang
tidak dipilih. Misalnya, jika responden mengidentifikasi wajah
sebagai yang paling dominan marah, maka itu dapat dinilai
sebagai jawaban yang benar. Kami memiliki hipotesis lebih
lanjut bahwa ahli emosi akan mengidentifikasi jawaban yang
benar dengan keandalan yang lebih besar daripada rata-rata,
terutama ketika penelitian memberikan metode yang relatif
baik untuk mengidentifikasi alternatif yang benar, seperti
dalam kasus ekspresi wajah emosi, dan arti istilah emosi
(Mayer et al. , 2001).
Jika konsensus umum dan ahli menyimpang terlalu
jauh untuk jawaban yang benar pada tes, komplikasi
LAPORAN SINGKAT
muncul, karena kedua metode tersebut berpotensi
menghasilkan skor yang berbeda untuk setiap orang. Mayer
dkk. (1999) menggunakan kriteria ahli berdasarkan dua ahli
dan metode konsensus umum untuk menilai ukuran MEIS
sebelumnya dan menemukan metode tersebut hanya
sebagian konvergen. Roberts dkk. (2001) mereplikasi temuan
dan mengangkat kurangnya konvergensi sebagai masalah
serius. Kami percaya bahwa beberapa agregasi ahli di luar
dua akan memberikan identifikasi yang andal dari jawaban
yang lebih dekat dengan konsensus umum (Legree, 1995).
Dua puluh satu ahli emosi digunakan dalam penelitian ini.
Masalah Keandalan
MSCEIT V2.0 harus menunjukkan tingkat keandalan
yang memadai, seperti halnya MEIS, MSCEIT RV1.0,
dan tes psikologis yang sebanding (lihat Mayer et al.,
2001, hlm. 239–240). Seperti tes pendahulunya, empat
skor cabang MSCEIT V2.0 (misalnya, Persepsi,
Memfasilitasi, Pemahaman, Manajemen) mengacu
pada tugas yang berbeda yang mencakup bentuk
item yang berbeda; yaitu, item tidak homogen. Dalam
kondisi seperti itu, koefisien reliabilitas split-half
adalah statistik pilihan (relatif terhadap koefisien alfa),
karena mereka melibatkan alokasi teratur dari jenis
item yang berbeda ke dua bagian tes yang berbeda
(Nunnally, 1978). Keandalan tes-tes ulang dari total
skor MSCEIT telah dilaporkan di tempat lain sebagai:R
(60) - .86 (Brackett & Mayer, 2001).
Masalah Struktur Faktor
Struktur faktor dari sebuah tes menunjukkan berapa
banyak entitas yang dapat diukur secara masuk akal.
Dalam kasus khusus ini, ini menunjukkan berapa banyak
dimensi EI yang "diambil" oleh tes—satu dimensi
terpadu, banyak dimensi terkait, atau yang lainnya. Kami
percaya bahwa domain EI dijelaskan dengan baik oleh
model faktor satu, dua, dan empat miring (berkorelasi),
serta model setara lainnya. Jika MSCEIT V2.0
menunjukkan struktur yang mirip dengan MEIS untuk
penilaian ahli dan umum, itu akan memperkuat argumen
bahwa teori EI yang kami gunakan bekerja di seluruh tes.
Dengan menggunakan sampel standarisasi, kami
melakukan analisis faktor konfirmasi dari skala penuh
MSCEIT V2.0, menguji model satu, dua, dan empat faktor
untuk memeriksa kisaran struktur faktor yang diizinkan
untuk mewakili domain EI.
metode
Peserta
sampel umum. Sampel ini terdiri dari
2.112 responden dewasa, berusia 18 tahun ke atas, yang
 LAPORAN SINGKAT
menyelesaikan MSCEIT V2.0 dalam bentuk buklet atau
on-line sebelum Mei 2001. Sampel terdiri dari individu
yang diuji oleh peneliti independen di 36 pengaturan
akademik terpisah dari beberapa negara. Para peneliti
telah meminta versi pra-rilis dari buklet MSCEIT atau
formulir online tergantung pada ketersediaan Internet
dan kriteria lainnya, dan telah menyerahkan dokumentasi
kualifikasi penelitian mereka dan rencana terperinci dari
penelitian yang mereka maksudkan. Hanya data
demografi dasar yang dikumpulkan di seluruh sampel
karena sifat lokasi penelitian yang beragam.
Dari jenis kelamin yang melaporkan, 1.217 (58,6%)
adalah perempuan dan 859 (41,4%) adalah laki-laki. Usia
rata-rata sampel adalah 26,25 tahun (SD - 10,51), dengan
kira-kira setengah dari sampel berusia kuliah (52,9%) dan
sisanya berkisar ke atas hingga 69 tahun. Pesertanya
beragam secara pendidikan, dengan 0,6% melaporkan
tidak menyelesaikan sekolah menengah, 10,3% hanya
menyelesaikan sekolah menengah, 39,2% telah
menyelesaikan beberapa perguruan tinggi atau kursus
universitas, 33,7% telah menyelesaikan perguruan tinggi,
dan 16,1% memegang gelar master atau lebih tinggi.
Kelompok ini juga beragam secara etnis, dengan 34,0%
Asia, 3,4% Hitam, 2,0% Hispanik, 57,9% Putih, dan 2,3%
etnis lain atau campuran. Sebagian besar peserta berasal
dari Amerika Serikat (1.240), dengan yang lain dari Afrika
Selatan (231), India (194), Filipina (170), Inggris
(115), Skotlandia (122), dan Kanada (37); semua pengujian
dilakukan dalam bahasa Inggris.
Sampel ahli. Sampel ahli diambil dari anggota
sukarelawan International Society for Research on
Emotions (ISRE) pada pertemuannya tahun 2000.
Masyarakat didirikan pada tahun 1984, dengan tujuan
mendorong studi ilmiah interdisipliner tentang emosi.
Keanggotaan terbuka untuk peneliti dan cendekiawan
yang dapat menunjukkan komitmen serius untuk
menyelidiki emosi. Dua puluh satu ahli, 10 pria dan 11
wanita, dari delapan negara Barat, berpartisipasi.
Sampel ahli memiliki usia rata-rata 39,38 (SD - 6.44;
kisaran - 30–52); tidak ada data tentang etnis mereka
yang dikumpulkan.
MSCEIT V2.0
MSCEIT V2.0 adalah skala 141 item yang baru
dikembangkan yang dirancang untuk mengukur empat
cabang (keterampilan khusus) EI berikut: (a) memahami
emosi, (b) menggunakan emosi untuk memfasilitasi
pemikiran, (c) memahami emosi, dan (d) mengelola emosi.
Masing-masing dari empat cabang diukur dengan dua tugas.
Persepsi emosi diukur dengan tugas wajah dan gambar;
memfasilitasi pemikiran diukur dengan indera-
99
tugas dan fasilitasi; pemahaman emosi diukur
dengan memadukan dan mengubah tugas; dan
mengelola emosi diukur dengan tugas manajemen
emosi dan hubungan emosional.
Masing-masing dari delapan tugas MSCEIT terdiri dari
sejumlah paket barang atau barang individual. Struktur
parsel terjadi, misalnya, ketika seorang peserta diperlihatkan
sebuah wajah (tugas di wajah) dan ditanya tentang emosi
yang berbeda di wajah dalam lima item berikutnya. Kelima
item tersebut membentuk paket item karena mereka terkait
dengan wajah yang sama, meskipun masing-masing
menanyakan tentang emosi yang berbeda (Cattell & Burdsal,
1975). Item lain melibatkan satu respons per stimulus, dan
dalam pengertian itu, berdiri bebas. Format respons sengaja
divariasikan di seluruh tugas untuk memastikan bahwa hasil
digeneralisasikan di seluruh metode respons, dan untuk
mengurangi kesalahan pengukuran yang berkorelasi. Jadi,
beberapa tugas, seperti tugas gambar, menggunakan skala
peringkat 5 poin, sedangkan tugas lain, seperti tugas
campuran, menggunakan format respons pilihan ganda.
Secara singkat, dalam tugas wajah (empat paket item; masing-masing lima respons), peserta melihat
serangkaian wajah dan untuk masing-masing, merespons pada skala lima poin, yang menunjukkan sejauh mana
emosi tertentu hadir di wajah. Tugas gambar (enam paket; masing-masing lima respons) sama dengan tugas
wajah, kecuali bahwa lanskap dan desain abstrak membentuk rangsangan target dan skala respons terdiri dari
wajah kartun (bukan kata-kata) dari emosi tertentu. Dalam tugas sensasi (lima paket; masing-masing tiga respons),
responden membangkitkan emosi dan mencocokkan sensasi dengan mereka. Misalnya, mereka dapat
menimbulkan perasaan iri dan memutuskan seberapa panas atau dinginnya. Dalam tugas fasilitasi (lima paket
item; masing-masing tiga tanggapan), responden menilai suasana hati yang paling baik menyertai atau membantu
tugas dan perilaku kognitif tertentu, misalnya, apakah kegembiraan dapat membantu merencanakan pesta. Dalam
tugas campuran (12 item yang berdiri sendiri), responden mengidentifikasi emosi yang dapat digabungkan untuk
membentuk emosi lain. Mereka mungkin menyimpulkan, misalnya, bahwa kedengkian adalah kombinasi dari rasa
iri dan agresi. Dalam tugas perubahan (20 item yang berdiri sendiri), responden memilih emosi yang dihasilkan
dari intensifikasi perasaan lain. Misalnya, mereka mungkin mengidentifikasi depresi sebagai konsekuensi yang
paling mungkin dari kesedihan dan kelelahan yang meningkat. Responden dalam tugas manajemen emosi (lima
bidang; masing-masing empat tanggapan) menilai tindakan yang paling efektif dalam memperoleh hasil
emosional yang ditentukan untuk seorang individu dalam sebuah cerita. Mereka diminta untuk memutuskan,
misalnya, apa yang mungkin dilakukan karakter untuk mengurangi kemarahannya, atau memperpanjang
kegembiraannya. Akhirnya, dalam hubungan emosional- Dalam tugas campuran (12 item yang berdiri sendiri),
responden mengidentifikasi emosi yang dapat digabungkan untuk membentuk emosi lain. Mereka mungkin
menyimpulkan, misalnya, bahwa kedengkian adalah kombinasi dari rasa iri dan agresi. Dalam tugas perubahan (20
item yang berdiri sendiri), responden memilih emosi yang dihasilkan dari intensifikasi perasaan lain. Misalnya,
mereka mungkin mengidentifikasi depresi sebagai konsekuensi yang paling mungkin dari kesedihan dan
kelelahan yang meningkat. Responden dalam tugas manajemen emosi (lima bidang; masing-masing empat
tanggapan) menilai tindakan yang paling efektif dalam memperoleh hasil emosional yang ditentukan untuk
seorang individu dalam sebuah cerita. Mereka diminta untuk memutuskan, misalnya, apa yang mungkin dilakukan
karakter untuk mengurangi kemarahannya, atau memperpanjang kegembiraannya. Akhirnya, dalam hubungan
emosional- Dalam tugas campuran (12 item yang berdiri sendiri), responden mengidentifikasi emosi yang dapat
digabungkan untuk membentuk emosi lain. Mereka mungkin menyimpulkan, misalnya, bahwa kedengkian adalah
kombinasi dari rasa iri dan agresi. Dalam tugas perubahan (20 item yang berdiri sendiri), responden memilih
emosi yang dihasilkan dari intensifikasi perasaan lain. Misalnya, mereka mungkin mengidentifikasi depresi sebagai
konsekuensi yang paling mungkin dari kesedihan dan kelelahan yang meningkat. Responden dalam tugas
pengelolaan emosi (lima bidang; masing-masing empat tanggapan) menilai tindakan yang paling efektif dalam memperoleh hasil emosional yang ditentukan unt
100 LAPORAN SINGKAT
kapal tugas (tiga paket item; tiga tanggapan masing-masing),
responden menilai tindakan yang paling efektif untuk satu
orang untuk digunakan dalam pengelolaan perasaan orang
lain. Pembaca yang tertarik dapat meninjau tes yang
sebenarnya, dan manualnya, untuk informasi tugas yang
lebih spesifik (Mayer, Salovey, & Caruso, 2002a; Mayer et al.,
2002b, hlm. 20).
Penilaian konsensus umum dan ahli. MSCEIT
menghasilkan skor total, dua skor area (Eksperiensial
dan Strategis), empat skor cabang yang sesuai
dengan model empat cabang, dan delapan skor
tugas. Setiap skor dapat dihitung menurut metode
konsensus umum. Dalam metode tersebut, setiap
jawaban responden dinilai berdasarkan proporsi
sampel yang mendukung jawaban MSCEIT yang sama.
Misalnya, jika seorang responden menunjukkan
bahwa kejutan "pasti hadir" di wajah, dan alternatif
yang sama dipilih oleh 45% dari sampel, skor individu
akan bertambah dengan proporsi, 0,45. Total skor
mentah responden adalah jumlah dari proporsi
tersebut di 141 item tes. Cara lain untuk menilai tes
adalah menurut metode penilaian ahli. Cara ini sama
dengan cara sebelumnya, kecuali bahwa setiap skor
responden dievaluasi terhadap kriteria yang dibentuk
oleh tanggapan proporsional dari kelompok ahli
(dalam hal ini, 21 anggota ISRE). Salah satu tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membandingkan
konvergensi kedua metode tersebut.
Prosedur. Administrasi MSCEIT bervariasi, tergantung
pada lokasi penelitian di mana data dikumpulkan (lihat
sampel umum bagian). MSCEIT diberikan kepada peserta
untuk diselesaikan dalam kelompok besar atau kecil, atau
individu. Dari 2.112 peserta, 1.368 mengikuti tes dalam
bentuk tertulis dan 744 mengikuti tes dalam bentuk online
yang menyajikan pertanyaan dan skala jawaban yang sama
persis, dengan mengakses halaman Web. Mereka yang
mengambil versi pensil-dan-kertas menyelesaikan lembar
jawaban yang dapat dipindai yang dimasukkan ke dalam
database. Jawaban halaman web ditransmisikan secara
elektronik. Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa
buklet dan bentuk tes on-line seringkali tidak dapat
dibedakan (Buchanan & Smith, 1999).
Hasil
Perbandingan buklet tes versus kelompok administrasi
on-line. Kami pertama-tama membandingkan buklet
MSCEIT V2.0 dan tes online. Untuk masing-masing, ada
705 tanggapan terhadap tes (141 item; × lima tanggapan
masing-masing). Korelasi antara frekuensi respons untuk
setiap alternatif di kedua metode adalahR (705) - .987.
Sebagai perbandingan, pemisahan acak dari
sampel buklet saja, yang diprediksi tidak akan ada
perbedaan, menghasilkan korelasi yang hampir
sama antara sampel R (705) - . 998. Dalam setiap
kasus, sebar data menunjukkan bahwa titik-titik
jatuh dekat dengan garis regresi di seluruh
rentang penuh dari distribusi gabungan dan
bahwa titik-titik itu menyebar melalui seluruh
rentang (dengan lebih banyak titik antara .00 dan
.50 daripada di atas .50). Bahkan menghapus 30
alternatif respons nol dari 705 respons
menurunkan korelasi hanya 0,001 (dalam kasus
pemisahan acak). Oleh karena itu, buklet dan tes
on-line setara, dan sampel digabungkan.
Perbandingan kriteria penilaian konsensus umum
versus ahli. Kami selanjutnya memeriksa perbedaan
antara jawaban yang diidentifikasi oleh para ahli dan
oleh konsensus umum. Kami mengkorelasikan
frekuensi dukungan dengan 705 tanggapan (141 item;
× lima tanggapan masing-masing) secara terpisah
untuk kelompok konsensus umum dan kelompok
konsensus ahli dan memperoleh korelasiR(705) - 0,908
yang, meskipun cukup tinggi, secara signifikan lebih
rendah daripada korelasi 0,998 untuk pemisahan
acak, z(703) - 34.2, P < .01. Perbedaan absolut dalam
respon proporsional untuk masing-masing dari 705
alternatif juga dihitung. Nilai rata-rata selisih mutlak
rata-rata antara kelompok ahli dan kelompok umum
adalah |MD(705)| - . 080 (SD - .086), yang juga secara
signifikan lebih besar dari perbedaan antara buklet
dan sampel online |MD(705)| - 0,025 (SD - .027),z(705)
- 16.3, P < .01.
Kami berhipotesis bahwa pakar emosi akan lebih mungkin
daripada yang lain untuk memiliki representasi sosial bersama
yang akurat dari jawaban tes yang benar; keahlian mereka, pada
gilirannya, dapat memberikan kriteria penting untuk tes. Jika itu
masalahnya, maka para ahli harus menunjukkan kesepakatan
antar penilai yang lebih tinggi daripada kelompok umum. Untuk
menilai kesepakatan antar penilai, kami membagi kelompok ahli
secara acak menjadi dua subkelompok yang masing-masing
terdiri dari 10 dan 11 ahli dan menghitung tanggapan modal
untuk masing-masing dari 705 tanggapan untuk dua
subkelompok ahli. Kappa yang mewakili kesepakatan yang
mengendalikan peluang di dua subkelompok ahli untuk lima
tanggapan dari 141 item adalah -(110) - 0,84. Kami kemudian
mengulangi proses ini untuk dua kelompok yang terdiri dari 21
individu, diambil secara acak dari sampel standarisasi (umum)
dan dicocokkan dengan kelompok ahli secara tepat berdasarkan
jenis kelamin dan usia. Kami menggunakan dua kelompok
kontrol, bukan satu, untuk meningkatkan kepercayaan diri kami
dalam hasil; tingkat pendidikan kelompok pembanding
sebanding dengan sampel umum lainnya. Ketika kami
mengulangi
 LAPORAN SINGKAT
analisis keandalan untuk dua kelompok kontrol yang cocok,
kami memperoleh kappa yang agak lebih rendah dari
- (110) - .71 dan .79.
Keunggulan yang sama dari kelompok ahli juga ada
pada tingkat individu, di mana kesepakatan terpilah
akan lebih rendah (Legree, 1995). Rata-rata koefisien
kesepakatan antar penilai kappa di lima tanggapan
dari 141 item, untuk setiap pasangan penilai dalam
kelompok ahli, adalah -(210) - 0,43,SD
- . 10, yang secara signifikan melebihi rata-rata
kappa dari dua kelompok kontrol - - 0,31; SD - .082;
- - . 38, SD - .098; zs(418) - 4,8, 1,85, P < .05–
. 01, uji satu sisi.
Karena kelompok umum dan ahli sama-sama memilih
alternatif tanggapan yang sama sebagai benar, dan para
ahli memiliki reliabilitas antar penilai yang lebih tinggi
dalam mengidentifikasi alternatif yang benar tersebut,
anggota sampel standarisasi harus memperoleh skor tes
yang agak lebih tinggi ketika kriteria ahli digunakan
(sebelum koreksi skala normatif diterapkan). ). Selain itu,
kelompok ahli harus memperoleh keuntungan skor
terbesar pada cabang keterampilan di mana para ahli
paling setuju, karena konvergensi para ahli yang lebih
besar untuk tanggapan tersebut. Misalnya, orang
mungkin mengharapkan peningkatan konvergensi ahli
untuk Cabang 1 (persepsi emosional) dan 3 (pemahaman
emosional) karena ahli emosi telah lama berfokus pada
prinsip-prinsip pengkodean ekspresi emosional
(misalnya, Ekman & Friesen, 1975; Scherer, Banse, &
Wallbott , 2001), serta menggambarkan pemahaman
emosional (misalnya, Ortony, Clore, & Collins, 1988).
Sebaliknya, penelitian tentang Cabang 2 (fasilitasi
pemikiran emosional) dan 4 (manajemen emosi) lebih
baru dan telah menghasilkan lebih sedikit konsensus,
sehingga tanggapan para ahli mungkin lebih mirip
dengan sampel umum dalam domain tersebut.
Untuk menguji ide ini, kami melakukan 4 (cabang) ×
2 (konsensus vs kriteria penilaian ahli) analisis varians
(ANOVA) pada skor MSCEIT. Efek utama untuk kriteria
penilaian adalah signifikan,F(1, 1984)
- 3464, P < .001, menunjukkan sebagai hipotesis,
bahwa peserta memperoleh skor mentah yang lebih
tinggi secara keseluruhan ketika diberi skor terhadap
kriteria ahli. Efek utama untuk cabang juga signifikan,F(3,
5952) - 1418,P < .001, menunjukkan, tidak mengejutkan,
bahwa item di beberapa cabang lebih sulit daripada yang
lain. Akhirnya, ada interaksi Branch × Scoring Criterion,F
(3, 5952) - 2611, P < .001.
Kontras ortogonal menunjukkan bahwa peserta yang
diberi skor menurut kriteria ahli pada Cabang 1 dan 3
memperoleh skor yang jauh lebih tinggi daripada ketika
diberi skor terhadap konsensus umum (lihat
101
Tabel 1), F(1, 1984) - 1631 dan 5968, masing-masing;Ps <
.001. Cabang 2 (menggunakan emosi untuk memfasilitasi
pemikiran) menunjukkan perbedaan yang signifikan
mendukung konsensus umum,F(1, 1984) - 711, Ps < .001;
dan Cabang 4 tidak menunjukkan perbedaan,F(1, 1984) -
1,57,n. Keuntungan untuk konvergensi ahli di Cabang 1
dan 3 mungkin mencerminkan pelembagaan yang lebih
besar dari pengetahuan emosi di antara para ahli di dua
bidang ini.
Dalam perbandingan akhir dari dua kriteria
penilaian, kami menilai tes peserta menggunakan
kriteria umum, di satu sisi, dan kriteria ahli, di sisi
lain. Korelasi antara dua set skor berkisar dariR (
2004–2028) - 0,96 hingga 0,98 di seluruh Cabang,
Area, dan Total skor EI.
Bukti dari penelitian ini mencerminkan bahwa para ahli
adalah hakim yang lebih andal dan berkumpul pada jawaban
yang benar di mana penelitian telah menetapkan kriteria
jawaban yang jelas. Jika studi lebih lanjut mendukung hasil
ini, kriteria ahli mungkin terbukti lebih baik daripada
konsensus umum.
Keandalan MSCEIT V2.0. MSCEIT V2.0 memiliki dua set
reliabilitas, tergantung pada apakah kriteria penilaian
umum atau ahli digunakan. Itu karena analisis reliabilitas
didasarkan pada tanggapan skor peserta pada tingkat
item, dan skor pada tingkat item bervariasi tergantung
pada apakah tanggapan dibandingkan dengan kriteria
umum atau ahli. Keandalan split-half uji penuh MSCEIT
adalahR (1985) - . 93 untuk umum dan 0,91 untuk
penilaian konsensus ahli. Dua reliabilitas skor Area
Eksperiensial dan Strategis adalahR (1998) - .90 dan .90,
dan R (2003) - . 88 dan 0,86 untuk penilaian umum dan
ahli, masing-masing. Empat skor cabang Perceive,
Facilitating, Understanding, dan Managing berkisar
antaraR (2004–2028) - .76–.91 untuk kedua jenis
reliabilitas (lihat Tabel 1). Keandalan tugas individu
berkisar dari yang terendah - (2004–2111) - .55 hingga
tertinggi .88. Bagaimanapun skornya, reliabilitas pada
skala total dan level area sangat baik. Keandalan di
tingkat cabang sangat baik, terutama mengingat
singkatnya tes. Dibandingkan dengan MEIS, reliabilitas
secara keseluruhan lebih tinggi pada tingkat tugas
(misalnya, Mayer et al., 1999; Mayer et al., 2002b) tetapi
terkadang lebih rendah daripada yang diinginkan. Oleh
karena itu kami merekomendasikan interpretasi tes pada
skala total, area, dan tingkat cabang, dengan interpretasi
yang hati-hati pada tingkat tugas, jika ada.
Struktur korelasional dan faktorial dari MSCEIT
V2.0. Seperti terlihat pada Tabel 2, semua tugas saling
berkorelasi positif menggunakan skor umum
(dilaporkan di bawah diagonal) dan konsensus ahli (di
atas diagonal). Keterkaitan antara
102 LAPORAN SINGKAT

Tabel 1
Rata-rata Skor Tanpa Skala dan Deviasi Standar, Reliabilitas, dan Interkorelasi untuk MSCEIT V2.0 untuk Skoring Umum
dan Pakar
Statistik deskriptifa, b
Ahli Umum Keandalanb,c

Skor area Skor cabang Skor subtes M SD M SD Umum Ahli

Total MSCEIT V2.0 . 48 . 07 . 50 . 08 . 93 . 91
pengalaman . 49 . 08 . 50 . 09 . 90 . 90
Persepsi . 50 . 10 . 54 . 13 . 91 . 90
wajah . 50 . 12 . 57 . 18 . 80 . 82
Foto-foto . 50 . 13 . 50 . 13 . 88 . 87
Memfasilitasi . 47 . 09 . 45 . 08 . 79 . 76
Fasilitasi . 44 . 09 . 41 . 07 . 64 . 63
Sensasi . 50 . 12 . 50 . 12 . 65 . 55
Strategis . 47 . 08 . 51 . 10 . 88 . 86
Memahami . 53 . 10 . 60 . 13 . 80 . 77
Perubahan . 56 . 10 . 63 . 14 . 70 . 68
Campuran . 50 . 12 . 57 . 16 . 66 . 62
Mengelola . 42 . 10 . 42 . 09 . 83 . 81
Manajer emosi. . 41 . 09 . 40 . 09 . 69 . 64
Hubungan emosional . 43 . 12 . 43 . 12 . 67 . 64
Catatan. MSCEIT V2.0 - Tes Kecerdasan Emosional Mayer–Salovey–Caruso, Versi 2.0; mengelola. - manajemen; rel. - hubungan.
A Skor akhir tes MSCEIT untuk penilaian umum dan ahli dikonversi ke skala IQ standar, di mana: M - 100 dan SD - 15.
B NS n untuk skala keseluruhan adalah 2.112; ns untuk skor cabang adalah Perceiving: 2.015, dengan tugas ns antara 2.018 dan 2.108; Fasilitasi:

2.028, dengan tugas individuns antara 2.034 dan 2.103; Pemahaman: 2.015, dengan tugas individuns antara 2.016 dan 2.111; Mengelola:
2.088, dengan tugas individu ns dari 2.004 ke 2.008.
C Keandalan split-setengah dilaporkan pada tes total, area, dan tingkat skor cabang karena heterogenitas item. Koefisien reliabilitas alpha dilaporkan

pada tingkat subtes karena homogenitas item.

tugas berkisar dari R (1995–2111) - .17 hingga .59, Ps < .
01, tetapi dengan banyak korelasi di pertengahan 0,30-
an.Analisis faktor konfirmasi. Analisis faktor MSCEIT
V2.0 dapat memvalidasi silang studi sebelumnya yang
mendukung solusi satu, dua, dan empat faktor
domain EI (Ciarrochi, Chan, & Caputi, 2000; Mayer et
al., 1999; Roberts et al., 2001). Salah satu faktornya,
kecerdasan umum (G) model, harus memuat semua
delapan tugas MSCEIT. Model dua faktor membagi
skala menjadi area "Eksperiensial" (Persepsi dan

Meja 2
Interkorelasi untuk Penilaian Umum dan Pakar MSCEIT V2.0
Skala 1 2 3 4 5 6 7 8
Cabang 1: Persepsi
1. Wajah 1.000 . 356 . 300 . 315 . 191 . 157 . 191 . 179
2. Gambar . 347 1.000 . 288 . 400 . 286 . 263 . 282 . 271

Cabang 2: Memfasilitasi
3. Fasilitasi . 340 . 328 1.000 . 313 . 283 . 242 . 262 . 262
4. Sensasi . 336 . 402 . 352 1.000 . 388 . 374 . 384 . 415

Cabang 3: Pemahaman
5. Perubahan . 225 . 282 . 255 . 382 1.000 . 575 . 437 . 417
6. Campuran . 171 . 260 . 224 . 375 . 589 1.000 . 425 . 424

Cabang 4: Mengelola
7. Manajemen emosi. . 232 . 300 . 299 . 395 . 417 . 416 1.000 . 542
8. Hubungan emosional. . 191 . 275 . 269 . 411 . 395 . 409 . 575 1.000
Catatan. Korelasi didasarkan pada sampel yang semua data pada tingkat tugas telah lengkap (n - 1.985). Skor umum muncul di segitiga kiri
bawah; penilaian ahli muncul di segitiga kanan atas. MSCEIT V2.0 - Tes Kecerdasan Emosional Mayer–Salovey–Caruso, Versi 2.0; mengelola.
- manajemen; rel. - hubungan.
 LAPORAN SINGKAT 103

Memfasilitasi cabang) dan area Tabel 3

“Strategis” (Memahami dan Mengelola Cabang). MSCEIT V2.0 Estimasi Parameter dari Tugas yang Diamati
Model empat faktor memuat dua tugas yang ditunjuk pada Variabel Laten dan Statistik Goodness-of-Fit untuk
pada masing-masing dari empat cabang (Mayer & Model Satu, Dua, dan Empat Faktor
Salovey, 1997; Mayer et al., 2001). Analisis ini sangat Model diuji
menarik mengingat bahwa MSCEIT V2.0 mewakili Satu- Dua- Empat-
kumpulan tugas dan item yang sama sekali baru. VariabelA faktor faktor faktor
Kami menguji model ini dengan AMOS (Arbuckle,
Cabang 1 Saya Saya Saya
1999) dan memeriksa silangnya menggunakan Persepsi
LISREL (Joreskog & Sorbom, 2001) dan STATISTICA wajah . 40 . 50 . 55
(Statsoft, 2002). Model konfirmasi memiliki Foto-foto . 50 . 59 . 68
kesamaan bahwa (a) varian kesalahan tidak Cabang 2 II
berkorelasi; (b) variabel laten berkorelasi; yaitu, Memfasilitasi
miring; dan (c) semua jalur lainnya disetel ke nol. Fasilitasi . 46 . 54 . 53
Dalam solusi empat faktor saja, dua kovarians Sensasi . 64 . 71 . 72
variabel laten dalam area (yaitu, antara Perceive Cabang 3 II AKU AKU AKU

dan Facilitating, dan antara Understanding and Memahami

Managing) juga dibatasi agar sama sehingga Perubahan . 65 . 68 . 77
Campuran . 64 . 67 . 76
mengurangi kovarians yang tinggi antara skor
Cabang 4 IV
cabang Perceiving dan Facilitating . Mengelola
Ada kecocokan model yang semakin baik dari Manajer emosi. . 68 . 70 . 76
model satu-ke-empat, tetapi semuanya cukup Hubungan emosional . 66 . 68 . 74
cocok (empat vs. dua faktor, -2(4) - 253, P < .001;
Indeks kesesuaian
dua vs satu faktor, -2(1) - 279, P < .001; lihat Tabel 3
Model cocok
untuk rincian lebih lanjut). Nilai chi-kuadrat adalah 2
- 626.56 347.32 94.28
fungsi dari ukuran sampel, dan ukurannya df 20 19 15
mencerminkan sekitar 2.000 individu yang terlibat, NFI . 988 . 993 . 977
lebih dari kualitas kecocokan mutlak mana pun. TLI . 979 . 988 . 964
Indeks kecocokan independen dari ukuran sampel RMSE . 124 . 093 . 052
termasuk indeks kecocokan bernorma (NFI), yang n 1,985 1,985 1,985
berkisar antara 0,99 hingga 0,98 di seluruh model, Catatan. Model faktor ditentukan sedemikian rupa sehingga istilah kesalahannya adalah

yang sangat baik (Bentler & Bonett, 1980), serta
indeks Tucker–Lewis (TLI; Bentler & Bonett, 1980;
Tucker & Lewis, 1973), yang berkisar dari 0,98
hingga 0,96 dan juga cukup baik, dan root-
meansquare error of approximation (RMSEA)
Steiger (1990), yang berkisar dari 0,12 untuk satu
faktor solusi, yang agak tinggi, ke 0,05 yang
memadai untuk solusi empat faktor. Kecocokan
model menggunakan solusi empat faktor dengan
tidak berkorelasi. Dalam model empat cabang, dua kovarians dalam
area (yaitu, antara Persepsi dan Fasilitasi, dan antara Pemahaman dan
Manajemen) dibatasi agar setara satu sama lain. Angka romawi yang
dicetak tebal dan dicetak miring menunjukkan faktor yang ditentukan
dalam setiap model; di bawah setiap angka romawi adalah perkiraan
beban faktor untuk setiap tugas yang terkait dengan faktor spesifik itu.
Semua beban lainnya tetap pada nol. MSCEIT V2.0
- Tes Kecerdasan Emosional Mayer–Salovey–Caruso, Versi
2.0; mengelola. - manajemen; rel. - hubungan; NFI - indeks
kecocokan bernorma; TLI - indeks Tucker–Lewis; RMSEA -
kesalahan pendekatan root-meansquare.
A Variabel diurutkan menurut model empat cabang

penilaian ahli setara dengan penilaian umum kecerdasan emosional (Mayer & Salovey, 1997).
(misalnya, NFI - .97; TLI - .96; RMSEA - . 04),

indeks kecocokan menjadi tidak dapat diterima (misalnya, TLI

MacCallum dan Austin (2000) telah mencatat bahwa model
turun dari .96 ke .78), dan empat dari enam korelasi antar
alternatif yang diuji oleh peneliti sering kali juga cocok
cabang diperkirakan lebih tinggi dari 1,0. Model empat
dengan data mereka, dan itulah kasus model tiga faktor yang
cabang, dengan kata lain, menciptakan kecocokan dengan
dijelaskan di tempat lain yang kami uji pada data ini (Mayer
data yang dapat sangat unggul dibandingkan model lainnya.
et al., 1999). ). Namun, jika seseorang dengan sengaja
melanggar model empat faktor, dengan menggeser tugas
kedua pada setiap cabang ke cabang berikutnya ke atas (dan
Diskusi
menempatkan tugas kedua Cabang 4 kembali pada Cabang Dalam studi ini, para ahli emosi berkumpul pada jawaban tes yang
1), chi kuadrat naik dari 94 menjadi 495, benar dengan keandalan yang lebih besar daripada sebelumnya
104
anggota sampel umum. Konvergensi para ahli lebih baik
di bidang-bidang di mana lebih banyak penelitian emosi
telah dilakukan. Jika penelitian masa depan menegaskan
temuan ini, maka kriteria ahli dapat menjadi kriteria
pilihan untuk tes tersebut. Kritik terhadap konsep EI telah
menyarankan, berdasarkan penggunaan satu atau dua
ahli emosi, bahwa kriteria ahli dan konsensus umum
mungkin sangat berbeda (misalnya, berkorelasi di bawah
0,50; Roberts et al., 2001). Lainnya berpendapat bahwa,
karena lebih banyak ahli yang digunakan, dan jawaban
mereka dikumpulkan, kinerja mereka akan menyerupai
konsensus kelompok umum yang besar (Mayer et al.,
2001). 21 ahli dalam penelitian ini memang menunjukkan
tingkat kesepakatan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan sampel umum. Pada saat yang sama, kriteria ahli
dan konsensus umum sering menyepakati jawaban yang
sama sebagai benar (R - .91). Skor MSCEIT peserta juga
serupa menurut dua kriteria yang berbeda (R - .98).
Keandalan untuk Cabang, Area, dan Skor tes Total
cukup tinggi untuk MSCEIT, dengan keandalan pada
tingkat tugas individu berkisar lebih rendah. Tes dua
minggu-tes ulang reliabilitasR (60) - .86 dilaporkan di
tempat lain (Brackett & Mayer, 2001). Selain itu,
temuan dari analisis faktor menunjukkan bahwa
model satu, dua, dan empat faktor memberikan
representasi yang layak dari domain EI, sebagaimana
dinilai oleh MSCEIT V2.0.
Tidak ada temuan empiris sendiri yang dapat
menyelesaikan semua masalah teoretis seputar EI yang
tercermin dalam edisi September 2001 Emosi. Selain itu,
penggunaan tes EI yang diterapkan harus dilakukan dengan
sangat hati-hati. Yang mengatakan, temuan di sini
menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan MSCEIT
dapat merasa lebih percaya diri tentang kualitas alat
pengukuran untuk menilai EI. Pada akhirnya, nilai MSCEIT
sebagai ukuran EI akan diselesaikan dengan studi validitas
dan kegunaannya dalam memprediksi hasil penting di atas
dan di atas emosi, kecerdasan, dan konstruksi terkait yang
diukur secara konvensional. Sejumlah penelitian terkait
perilaku prososial, penyimpangan, dan prestasi akademik
telah mulai bermunculan (Mayer et al., 2002b). Sementara
itu, kami berharap bahwa temuan ini menginformasikan dan,
dengan demikian, mengklarifikasi masalah penilaian,
keandalan, dan representasi faktorial yang layak.
Referensi
Arbuckle, JL (1999). Amos 4.0. Chicago: Perairan Kecil
Corp.
Averill, JR, & Nunley, EP (1992). Perjalanan hati:
LAPORAN SINGKAT
Menjalani kehidupan yang kreatif secara emosional. New York: Pers
Bebas.
Bentler, PM, & Bonett, DG (1980). Tes signifikansi
dan good of fit dalam analisis struktur kovarians.
Buletin Psikologis, 88, 588–606. Brackett, M., &
Mayer, JD (2001, Oktober).Perbandingan
ukuran kecerdasan emosional. Makalah dipresentasikan pada
Third Positive Psychology Summit, Washington, DC. Buchanan,
T., & Smith, JL (1999). Menggunakan Internet untuk
penelitian psikologis: Tes kepribadian di World Wide
Web. Jurnal Psikologi Inggris, 90, 125-144. Cattell,
RB, & Burdsal, CA (1975). Paket radial
desain anjak piutang ganda: Solusi untuk kontroversi item-
vs-parcel. Penelitian Perilaku Multivariat, 10, 165– 179.
Ciarrochi, JV, Chan, AY, & Caputi, P. (2000). kritis
evaluasi konsep kecerdasan emosional. Kepribadian
dan Perbedaan Individu, 28, 539–561. Ekman, P., &
Friesen, WV (1975).Membuka kedok wajah: A
panduan untuk mengenali emosi dari isyarat wajah.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Izard, CE (2001). Kecerdasan emosional atau emosi adaptif
tion? Emosi, 1, 249–257.
Joreskog, KG, & Sorbom, D. (2001). LISREL 8.51. Lin-
colnwood, IL: Perangkat Lunak Ilmiah.
Kaufman, AS, & Kaufman, JC (2001). kecerdasan emosional-
ligence sebagai aspek kecerdasan umum: Apa yang akan
dikatakan David Wechsler? Emosi, 1, 258–264.
Legree, PI (1995). Bukti untuk kecerdasan sosial miring
faktor gence didirikan dengan prosedur pengujian
berbasis Likert. Intelijen, 21, 247–266.
MacCallum, RC, & Austin, JT (2000). Aplikasi dari
pemodelan persamaan struktural dalam penelitian
psikologi.Tinjauan Tahunan Psikologi, 51, 201–226. Mayer,
JD, Caruso, DR, & Salovey, P. (1999). emosi-
kecerdasan nasional memenuhi standar tradisional untuk
kecerdasan. Intelijen, 27, 267–298.
Mayer, JD, & Salovey, P. (1997). Apa yang emosional di-
intelijen? Dalam P. Salovey & D. Sluyter (Eds.),
Perkembangan emosional dan kecerdasan emosional:
Implikasi pendidikan (hlm. 3-31). New York: Buku Dasar.
Mayer, JD, Salovey, P., & Caruso, DR (2002a). Mayer–
Buklet soal Tes Kecerdasan Emosional Salovey–Caruso
(MSCEIT). Toronto, Ontario, Kanada: Penerbit MHS.
Mayer, JD, Salovey, P., & Caruso, DR (2002b). Mayer–
Panduan pengguna Salovey–Caruso Emotional Intelligence
Test (MSCEIT). Toronto, Ontario, Kanada: Penerbit MHS.
Mayer, JD, Salovey, P., Caruso, DR, & Sitarenios, G.
(2001). Kecerdasan emosional sebagai kecerdasan standar.
Emosi, 1, 232–242.
 LAPORAN SINGKAT
Nunnally, JC (1978). Teori psikometri. New York:
McGraw-Hill.
Ortony, A., Clore, GL, & Collins, AM (1988). gigi-
struktur emosi yang asli. Cambridge, Inggris:
Cambridge University Press.
O'Sullivan, M., & Guilford, JP (1976). Tes empat faktor
kecerdasan sosial: Manual instruksi dan
interpretasi. Orange, CA: Layanan Psikologi
Sheridan.
Roberts, RD, Zeidner, M., & Matthews, G. (2001). Melakukan
kecerdasan emosional memenuhi standar tradisional untuk
kecerdasan? Beberapa data dan kesimpulan baru.Emosi, 1,
196–231.
Rosenthal, R., Hall, JA, DiMatteo, MR, Rogers, PL, &
Pemanah, D. (1979). Tes PON. Baltimore: Pers
Universitas Johns Hopkins.
Schaie, KW (2001). Kecerdasan emosional: Psikometri
status dan karakteristik perkembangan—Komentar
tentang Roberts, Zeidner, dan Matthews (2001). Emosi, 1,
243– 248.
105
Scherer, KR, Banse, R., & Wallbott, HG (2001). emosi-
kesimpulan dari ekspresi vokal berkorelasi lintas
bahasa dan budaya. Jurnal Psikologi Lintas Budaya,
32, 76–92.
Statsoft. (2002). Statistica 6.0 [Perangkat lunak komputer]. Tulus,
Oke: Penulis.
Steiger, JH (1990). Evaluasi dan modifikasi model struktural
fication: Pendekatan estimasi interval. Penelitian
Perilaku Multivariat, 25, 173–180.
Tucker, LR, & Lewis, C. (1973). koefisien keandalan
efisien untuk analisis faktor kemungkinan maksimum.
Psikometri, 38, 1–10.
Zeidner, M., Matthews, G., & Roberts, RD (2001). Lambat
ke bawah, Anda bergerak terlalu cepat: Kecerdasan emosional tetap
merupakan kecerdasan yang "sulit dipahami". Emosi, 1, 265–275.
Diterima 17 Juli 2001
Revisi diterima 13 Agustus 2002
Diterima 15 Agustus 2002 -