Roni adalah karyawan pada perusahaan PT Jaya dengan status menikah dan belum mempunyai anak. Roni menerima gaji Rp10.000.000 per bulan. PT Indah mengikuti program pensiun dan BPJS Kesehatan. Perusahaan membayarkan iuran pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar 1% dari perhitungan gaji, yakni senilai Rp100.000 per bulan. Di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua (JHT) karyawannya setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji, sedangkan Roni membayar iuran (JHT) setiap bulan sebesar 2,00% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 0,24% dan 0,3% dari gaji. Maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: Gaji Pokok 10.000.000 JKK 0,24% 24.000 JK 0,3% 30.000 Penghasilan bruto 10.054.000 Pengurang: Biaya jabatan (5% x penghasilan bruto) 500.000 Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) 2% 200.000 Jaminan Pensiun (JP) 1% 100.000 (800.000) Penghasilan neto sebulan 9.254.000 Penghasilan neto setahun 111.048.000 PTKP: WP sendiri 54.000.000 Tambahan menikah 4.500.000 (58.500.000) Penghasilan kena pajak setahun 52.548.000 PPh pasal 21 terutang setahun 5% x 50.000.000 2.500.000 15% x 548.000 82.200 Jumlah 2.582.200 PPh pasal 21 terutang sebulan 2.582.200/12 215.183