0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan1 halaman
Anggrek mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, dari dataran rendah hingga tinggi, dingin hinggi panas. Banyak ditemukan di Indonesia karena iklim tropis cocok. Ada 27 jenis anggrek dilindungi karena terancam punah. Anggrek Bulan dipilih sebagai bunga nasional karena warnanya yang indah.
Anggrek mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, dari dataran rendah hingga tinggi, dingin hinggi panas. Banyak ditemukan di Indonesia karena iklim tropis cocok. Ada 27 jenis anggrek dilindungi karena terancam punah. Anggrek Bulan dipilih sebagai bunga nasional karena warnanya yang indah.
Anggrek mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, dari dataran rendah hingga tinggi, dingin hinggi panas. Banyak ditemukan di Indonesia karena iklim tropis cocok. Ada 27 jenis anggrek dilindungi karena terancam punah. Anggrek Bulan dipilih sebagai bunga nasional karena warnanya yang indah.
Anggrek (Orchidaceae) merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan
lingkungannya. Tak heran, apabila tanaman anggek bisa dijumpai hampir di seluruh bagian di dunia. Lokasi tumbuh mereka juga bisa sangat beragam. Mulai dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi, mulai dari kawasan yang bersuhu dingin hingga bersuhu panas. Anggrek adalah tumbuhan yang banyak ditemukan di Indonesia. Iklim tropis Indonesia memang cocok untuk menjadi tempat tumbuh bagi anggrek. Bagian daun dan batangnya yang tebal dan berdaging menyimpan cukup banyak air untuk dapat bertahan hidup. Batangnya tertutup lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. anggrek biasanya ada di bawah pohon yang cukup rindang namun masih mendapatkan sinar matahari. Di dalam hutan, kebanyakan anggrek menempel ke tumbuhan lain, epifit. Merujuk Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi, terdapat 27 anggrek yang statusnya ditetapkan sebagai dilindungi dari ancaman kepunahan. Masih dalam kerangka konservasi, pada 9 Januari 1993 pemerintah melalui Surat Keputusan Presiden (Keppres) No 4 tahun 1993 menetapkan Anggrek Bulan sebagai Puspa Pesona. Bernama latin Phaleonopsis amabilis, anggrek ini tumbuh menempel pada batang atau cabang pohon merupakan salah satu jenis anggrek endemik Indonesia. Adalah Karl Ludwig von Blume (1796 - 1862), seorang ahli botani berdarah Jerman Belanda, ialah sang pemberi nama. Phalaenopsis terdiri dari dua kata Bahasa Yunani, yakni “phalaena” dan “opsis”, yang berarti tampak mirip kupu-kupu. Sementara, amabilis berarti indah dan mempesona. Warnanya yang putih memancarkan keindahan membuat Anggrek Bulan Putih ini, demikian sohor disebut, terpilih sebagai bunga nasional Indonesia. Bentuk khas bunga anggrek adalah ada 5 kelopak bunga dan ada lidahnya. Warna dan bentuknya bervariasi tergantung jenisnya. Beberapa jenis anggrek. Bahkan ada yang bentuknya mirip hewan atau benda lain. Ada yang mirip burung, harimau, orang, bahkan alien.