Anda di halaman 1dari 6

Mengenal Lebih Dalam Anggrek Phalaenopsis amabilis, Bunga Nasional

Indonesia

Phalaenopsis amabilis (L.) Blume adalah salah satu dari sekitar 36 jenis Anggrek
anggota marga Phalaenopsis. Jenis anggrek ini sering dikenal dengan nama
Anggrek Bulan. Padahal jika diperhatikan morfologi bunganya, Anggrek ini lebih
mirip dengan kupu-kupu, sesuai dengan asal kata Phalaenopsis yakni “Phalaina”
yang berarti kumbang, kupu-kupu dan “Opsis” yang berarti bentuk. Oleh karena itu di
beberapa negara Anggrek ini juga dikenal dengan nama Moth Orchid (Anggrek
Kumbang).

Pembentukan genus Phalaenopsis dilakukan oleh ilmuwan dunia bernama Carl


Blume pada tahun 1825 berdasarkan penemuan Phalaenopsis amabilis di Nusa
Kambangan, Jawa Tengah. Sebelumnya Phalaenopsis amabilis pernah ditemukan
terlebih dahulu oleh Rumphius pada 1750. Namun pada saat itu Rumphius
mengidentifikasinya sebagai anggota marga Angraecum.

Phalaenopsis amabilis adalah anggrek epifit yang hidup menempel pada batang
atau dahan tumbuhan berkayu. Batangnya sangat pendek dan tertutup oleh daun
yang berbentuk jorong , tebal berdaging dan tersusun rapat. Daunnya berukuran
panjang 20-30 cm, lebar 7-12 cm. Bunga tersusun dalam karangan berbentuk
tandan dengan jumlah kuntum mencapai 25 per tandan. Diameter bunga saat mekar
6-12 cm.

Perhiasan bunga Phalaenopsis amabilis berjumlah 6, masing-masing 3 daun


mahkota dan 3 daun kelopak. Daun kelopak berwarna putih, berbentuk jorong
dengan ujung meruncing. Dua daun mahkota juga berwarna putih dengan bentuk
lebih lebar dibanding daun kelopak, ujungnya tumpul sementara pangkalnya
menyempit. Satu daun mahkota mengalami deferensiasi baik dalam hal bentuk,
ukuran, corak dan warna. Hal ini juga dijumpai di hampir seluruh bunga Anggrek dan
menjadi salah satu penciri yang khas antar jenis Anggrek. Perhiasan bunga yang
mengalami deferensiasi tersebut dinamakan Labellum atau Bibir.

Phalaenopsis amabilis
Bibir Phalaenopsis amabilis didominasi warna putih dan kuning dengan tingkat
kecerahan berbeda, bertaju 3, ujung bersulur, bagian dalam dijumpai corak/bercak
kemerahan. Saat mekar bunganya sanggup bertahan hingga 3 minggu,

Phalaenopsis amabilis adalah Anggrek asli Indonesia. Selain di Indonesia anggrek


ini dilaporkan dijumpai di Pulau Palawan (Filipina), Taiwan, Australia dan Papua
New Guinea. Meskipun demikian proses evolusi dan penyebaran Phalaenopsis
amabilis masih menjadi pertanyaan. Sebuah hipotesis menduga Phalaenopsis
amabilis berkembang dari jenis lain seperti Phalaenopsis aphrodite yang merupakan
anggrek asli Palawan. Selama proses evolusi berlangsung anggrek tersebut
tersebar ke Taiwan dan Sabah di pulau Kalimantan. Dari Sabah jenis ini kemudian
tersebar ke Sulawesi dan Sumatera disertai perubahan pada beberapa karakternya,
seperti warna daun yang menjadi lebih hijau. Jenis yang berada di Sumatera
kemudian berkembang dan tersebar ke Jawa hingga mengarah ke timur seperti
Maluku dan Papua.

Hingga saat ini di Indonesia Phalaenopsis amabilis dapat ditemukan di Jawa,


Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ambon hingga Papua. Phalaenopsis amabilis
tumbuh baik di tempat yang teduh. Anggrek ini dijumpai di hutan-hutan basah pada
ketinggian antara 50-600 dpl. Di masing-masing pulau Phalaenopsis amabilis
memiliki kekhasan yang berbeda. Oleh karena itu di Indonesia dijumpai beberapa
varietas dan subspesies dari anggrek ini, salah satu yang cukup dikenal adalah
Phalaenopsis amabilis Pelaihari.
Phalaenopsis amabilis Pelaihari

Atas dasar keindahan dan kekhasan tersebut, Phalaenopsis amabilis ditetapkan


sebagai satu dari tiga Bunga Nasional Indonesia. Berdasarkan Keputusan Presiden
No. 4 Tahun 1993 tersebut, Phalaenopsis amabilis disebut sebagai Puspa Pesona
Indonesia. Dua bunga nasional lainnya adalah Melati (Jasminum sambac) yang
dikenal sebagai Puspa Bangsa dan Bunga Padma Raksasa (Raflessia arnoldi)
sebagai Puspa Langka.

Phalaenopsis amabilis adalah jenis Anggrek yang sangat mendunia. Popularitasnya


bahkan telah menjulang jauh sebelum ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia.
Warna putihnya yang kuat, bentuk bunganya yang eksotis serta bentuk labellum
yang khas membuat Phalaenopsis amabilis banyak dipilih sebagai induk silangan
untuk menghasilkan hibrida-hibrida unggul.

Namun sayang popularitas Phalaenopsis amabilis sebagai Puspa Pesona dan


bunga asli Indonesia justru terdesak di tanah air. Keberadaannya di alam semakin
sukar dijumpai akibat perdagangan gelap maupun kerusakan hutan. Serbuan jenis-
jenis anggrek serupa dari luar negeri yang beredar di pasar Anggrek nasional juga
turut berkontrobusi. Hal itu diperparah dengan belum mampunya Indonesia
mengembangkan potensi anggrek ini secara maksimal. Pengembangan hibrida-
hibrida unggul dari induk Phalaenopsis amabilis di dalam negeri jauh tertinggal
dibandingkan negara-negara lain seperti Singapura dan Taiwan. Phalaenopsis
amabilis, Bunga Nasional yang cantik penuh pesona inipun akhirnya merana di
tanahnya sendiri. Lantas apa yang bisa kita perbuat ?.
iri Dendrobium

Anggrek Dendrobium memiliki tangkai yang tahan lama. Bunganya tampil dalam beragam
ukuran, bentuk, dan warna. Tanaman cantik ini biasanya berbunga dua kali setahun. Ada
Den. Chrysotoxum, anggrek berwarna kuning, Den. densiflorum warna, dan Den.
Crumenatum berwarna putih dengan kelopak di tengah warna kuning.

Anggrek jenis Dendrobium merupakan salah satu kelompok epiphyte terbesar di dunia.
Mereka terdiri atas 1400 species. Di Australia, misalnya, ada lebih dari 60 spesies, mayoritas
berada pada tempat tertentu. Kebanyakan spesies Australia ini berada di Queensland dan
New South Wales. Spesies Dendrobium Australia banyak ditemukan di hutan hujan atau di
tepian batu.

Jenis Dendrobium misalnya, Dendrobium falcorostrum, Dendrobium kingianum,


Dendrobium lithocola, Dendrobium canaliculatum, Dendrobium affin melaleucaphilum,
Dendrobium prenticeii, Dendrobium tarberi, dan Dendrobium lichenastrum.

Perawatan

Anggrek sangat mudah dirawat asal memperhatikan apa-apa saja yang disukai bunga cantik
itu. Yang harus diingat adalah faktor kelembaban, sinar dan udara, air, pupuk, suhu, dan pot
bunga.

Kelembaban: Anggrek memerlukan kelembaban 60 persen. Kondisi ini bisa didapatkan


dengan menaruh dalam pot atau nampan dengan batu-batu dan air di bawah dan di sekitar
anggrek. Ini sangat penting, karena jika tidak, Anda harus membuat rumah anggrek
(greenhouse). Selain itu, karena berasal dari kawasan sangat tropis, Dendrobium menjadi
tinggi batangnya. Karena itu perlu wadah yang kelembabannya lebih besar.

Sinar dan udara: Anggrek lebih senang tanpa sinar langsung sepanjang hari. Ventilasi juga
sangat penting, baik dengan membuka jendela atau memasang fan. Ini membuat anggrek-
anggrek Anda senang dan mengurangi peluang terjadi hama atau bakteri. Pergerakan udara
yang baik juga dapat mencegah air atau jamur masuk ke sela-sela daun dan batang. Jika
menemukan jamur, bersihkan tanaman dengan sabun dan air.

Air: Untuk mengetahui kapan perlu air, angkat anggrek dan potnya. Jika terasa ringan, sirami.

Anggrek jenis Dendrobium suka panas. Tapi, jangan lupa dendro — sebutan singkat dari
Dendrobium — juga senang dilalaikan. Dari banyak jenis dendro, tipe Phalaenopsis yang
paling mudah perawatannya. Tipe Antler mirip-mirip demikian. Dendrobium Nobiles sedikit
lebih perlu perhatian ketika tiba musim berbunga tiba. Anggrek jenis ini lebih senang bila
ditempatkan di tempat yang lebih dingin selama musim itu.

Tipe Dendrobium Nobile

Air: Sirami tanaman anggrek saat, setelah potnya diangkat, terasa ringan beratnya. Beri
pupuk dengan fekuensi agak sering dengan pupuk berkandugan nitrogen tinggi seperti
Wonderlizer 25-9-9.
Suhu : Suhu sekitar 62 derajat Farenheit terbaik bagi anggrek jenis ini, karena kalau tidak,
malah akan membuatnya menderita. Dendrobium suka suhu hangat/panas seloyar 70-90
derajat Farenheit pada siang hari, dan 65-75 derajat Celcius pada malam hari.

Pot bunga : Ganti pot sekali setahun atau dua tahun sekali dengan medium yang bagus.

Anggrek cattleya merupakan jenis bunga anggrek yang mempunyai bunga lumayan besar
antara 5 cm - 15 cm dan dapat hidup di daerah panas dan dingin. Anggrek ini mempunyai
kemampuan berbunga yang berbeda. Dapat dilihat langsung dari bentuk daunnya. Apabila
daunnya lebar dan pendek maka anggrek cattleya sering berbunga. Dan apabila daunnya
sempit dan panjang maka anggrek cattleya tersebut jarang berbunga. Untuk keterangan
lengkap tentang Anggrek cattleya ada pada Anggrek Cattleya.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam merawat anggrek cattleya antara lain

 Media tanam dapat berupa media tunggal seperti Pakis, Sphagnum Moss, Kulit Kayu
Pinus, ataupun Arang. Dapat pula menggunakan media kombinasi seperti Pakis dan
Batu Zeolit, Pakis dan Sphagnum Moss, Pakis dan Arang.
 Tingkat kebutuhan intensitas cahaya matahari sekitar 20 – 50 %, karena itu tanaman
ini memerlukan tanaman inang untuk tempat berteduh dan selebihnya tanaman
tersebut harus diberi naungan, dari paranet.
 Tingkat temperatur suhu yang dibutuhkan. Untuk cattleya muda (bibit) memerlukan
15 - 20 derajat celcius pada malam hari dan 21 -32 derajat celcius pada siang hari.
Untuk cattleya dewasa memerlukan 13 - 16 derajat celcius pada malam hari dan 21 -
30 derajat celcius pada siang hari.
 Tingkat kelembaban udara yang dibutuhkan adalah humid, tidak terlalu basah maupun
kering, Berkisar 50 - 80%.
 Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, pagi jam 07.00 ~ 09.00 dan sore hari jam 15.00 ~
17.00. Penyiraman pada medium tanam dan titik udara disekitar anggrek. Bila
mendung jangan dilakukan penyiraman, untuk menjaga agar media tidak terlalu
basah, akibat penguapan yang lambat.
 Supaya anggrek cattleya cepat berbunga, pisahkan rumpun yang terlalu rapat.
Penggantian pot dan media tanam bisa dilakukan 1 sampai 2 tahun sekali. Tujuannya
mengganti media untuk mempertahankan keasaman media. Anggrek cattleya
membutuhkan tingkat keasaman (PH) normal, sekitar 7ph
 Berikan pupuk penyubur dan perangsang bunga, seminggu sekali bergiliran.
Pemupukan tergantung dari fase pertumbuhan seperti bibit hingga remaja dapat
menggunakan pupuk dengan kadar N:P:K = 25:5:20dan 30:10:10. Menjelang remaja
hingga dewasa dapat menggunakan pupuk dengan kadar N:P:K = 20:20:20 dan
21:21:21. Untuk merangsang pembungaan dapat menggunakan pupuk dengan kadar
N:P:K = 13:27:27, 10:55:10, 6:30:30 atau 10:40:15. Pemupukan dengan pupuk NPK
yang dilarutkan kedalam air dan disiramkan. Dan bisa ditambahkan pupuk daun cair.
Interval pemupukan adalah 2 minggu sekali.
 Untuk mencegah hama dan penyakit, lakukan peyemprotan insektisida, fungisida dan
bakterisida secara rutin seminggu sekali.

Untuk kesuksesan dalam pemeliharaan anggrek adalah ketekunan dan melakukan perawatan
dengan sesuai. Perlakukan tanaman anggrek anda secara alami pasti akan tumbuh dengan
baik.
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai