Anda di halaman 1dari 1

Pph Pasal 21 Pegawai Tetap

Perhitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap


Tina adalah karyawati pada perusahaan PT Indah dengan status menikah dan belum
mempunyai anak. Suami Tina merupakan pegawai di perusahaan PT Maju. Tina menerima
gaji Rp8.000.000 per bulan. PT Indah mengikuti program pensiun dan BPJS Kesehatan.
Perusahaan membayarkan iuran pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar 1% dari
perhitungan gaji, yakni senilai Rp80.000 per bulan. Di samping itu perusahaan membayarkan
iuran Jaminan Hari Tua (JHT) karyawannya setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji, sedangkan
Alya membayar iuran (JHT) setiap bulan sebesar 2,00% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-
masing sebesar 0,24% dan 0,3% dari gaji.
Maka hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
Gaji Pokok 8.000.000
JKK 0,24% 19.200
JK 0,3% 24.000
Penghasilan bruto 8.043.200
Pengurang:
Biaya jabatan (5% x penghasilan bruto) 402.160
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) 2% 160.000
Jaminan Pensiun (JP) 1% 80.000 (642.160)
Penghasilan neto sebulan 7.401.040
Penghasilan neto setahun 88.812.480
PTKP:
WP sendiri (54.000.000)
Penghasilan kena pajak setahun 34.812.480
Pembulatan ke bawah 34.812.000
PPh pasal 21 terutang setahun 5% x 34.812.000 1.740.600
PPh pasal 21 terutang sebulan 1.740.600/12 145.050

Anda mungkin juga menyukai