Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ariq Abbad Ginanjar Waluyo

NIM : 044841174

Matkul : Lab Pajak Penghasilan

1. Pada tahun 2022 Tn. A memiliki NPWP dengan status Menikah dan mempunyai satu anak, Ia
bekerja di PT. Terbuka dan menerima penghasilan Neto setahun sebesar Rp 500.000.000.
Hitunglah pajak terutang PPh Pasal 21 tersebut?
2. Pada tahun 2022 Tn. A memiliki NPWP dengan status Menikah dan mempunyai satu anak,
Tn. A bekerja (pegawai tetap) di perusahaan PT. Terbuka memperoleh gaji sebesar Rp
8.000.000 perbulan. Perusahaan mengikuti program BPJS Tenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 3,70% dari gaji, Premi
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 0,24% dari gaji, Jaminan Kematian (JKM) sebesar
0,30% dari gaji, dan Jaminan Pensiun (JP) sebesar 2,00% dari gaji. Sedangkan Tn. A
membayar iuran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 2,00% dari gaji dan Jaminan Pensiun (JP)
sebesar 1,00% dari gaji. Perusahaan membayarkan juga premi sebesar 4,00% dari gaji,
Sedangkan Tn. A membayar premi sebesar 1,00% dari gaji. Hitunglah biaya yang dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto?
3. Tn. A berstatus menikah dan mempunyai 5 (lima) orang anak. Hitunglah besarnya PTKP Tn. A
tersebut?

Jawab

1. Diketahui
Penghasilan Neto : 500.000.000
Ditanya : PPh Pasal 21

Penghasilan Neto : 500.000.000


PTKP : 63.000.000 -
Penghasilan Kena Pajak : 437.000.000

5% x 60.000.000 : 3.000.000
15%x 250.000.000 : 37.500.000
25%x 127.000.000 : 31.750.000 +
PPh 21 : 72.250.000
2. Biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan Bruto Tn A
a. Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 2,00% dari gaji
2%X 8.0000.000 = 160.000
b. Jaminan Pensiun (JP) sebesar 1,00% dari gaji
1%X 8.000.000 = 80.000
Total : 240.000
3. PTKP Tn A
Sendiri : 54.000.000
Kawin : 4.500.000
Tanggungan anak (maksimal 3) : 13.500.000
Total PTKP (K/3) : 72.000.000

Anda mungkin juga menyukai