Anda di halaman 1dari 3

Lucky Fahri Nurrasyid

55520120006

Assigment 1

1. Buatlah kasus sendiri terhadap PPh 21 dan kemudian anda hitung PPh 21 Terhutang dan
Bagaimana Jurnalnya harus dicatat, terhadap adanya transaksi tersebut saat gaji dibayarkan oleh
perusahaan.

Riansyah adalah seorang karyawan di PT. Maju Mundur, dia sudah menikah dan memiliki 4
orang anak, Ia bekerja pada PT Maju Mundur dengan memperoleh gaji sebesar Rp14.000.000
per bulan. Pada perusahaan tempat Riansyah bekerja mengikuti program jamsostek.

Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan premi Jaminan Kematian (JKM) dan Iuran Jaminan
Hari Tua (JHT) dibayar oleh pemberi kerja setiap bulan masing-masing sebesar 1,5%, 0,3%, dan
3,7% dari gaji.

Selain itu, Riansyah juga membayar iuran pensiun Rp150.000 dan iuran jaminan hari tua sebesar
2% dari gaji untuk setiap bulan. Pada tahun berjalan, Adi juga menerima bonus sebesar
Rp8.000.000.

Jawaban:

PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus (penghasilan setahun)

(a) Gaji setahun 168.000.000


(b) Bonus 8.000.000
(c) Premi Jaminan Kecelakaan
2.520.000
Kerja (JKK)
(d) Premi Jaminan Kematian 504.000
(e) Penghasilan Bruto setahun
179.024.000
(a+b+c+d)
(f) Pengurangan
1. Biaya Jabatan 6.000.000
2. Iuran pensiun setahun 1.800.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua 3.360.000
(g) Penghasilan neto setahun (e-f) 167.864.000
(h) PTKP (K/3) 72.000.000
(i) Penghasilan Kena Pajak (g-h) 95.864.000
(j) PPh Pasal 21 terutang
5% x Rp 50.000.000 2.500.000
15% x Rp 45.864.000 6.879.600
PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus 9.379.600
PPh Pasal 21 atas Gaji Setahun

(a) Gaji setahun 168.000.000


(b) Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 2.520.000
(c) Premi Jaminan Kematian 504.000
(d) Penghasilan Bruto setahun (a+b+c) 171.024.000
(e) Pengurangan
1. Biaya Jabatan (5%) 6.000.000
2. Iuran pensiun setahun 1.800.000
3. Iuran Jaminan Hari Tua Setahun 3.360.000
(g) Penghasilan neto setahun (e-f) 159.864.000
(h) PTKP (K/3) 72.000.000
(i) Penghasilan Kena Pajak (g-h) 87.864.000
(j) PPh Pasal 21 terutang
5% x Rp 50.000.000 2.500.000
15% x Rp 37.864.000 5.679.600
PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus 8.179.600

PPh Pasal 21 atas Bonus

PPh Pasal 21 atas Bonus adalah :

Rp 9.379.600 - Rp 8.179.600 = Rp 1.200.000

Jadi, besarnya PPh 21 atas bonus yang harus dibayarkan sebesar Rp 1.200.000

Catatan: *tambahan untuk setiap anak sebesar Rp 4,5 juta dengan maksimal paling banyak 3
orang untuk setiap keluarga.

Perhitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penghasilan yang Diterima oleh Bukan Pegawai,
Sehubungan dengan Pemberian Jasa yang dalam Pemberian Jasanya Memperkerjakan Orang
Lain Sebagai Pegawai dan/atau Melakukan Penyerahan Material/Bahan

2. Buatlah Kasus sendiri terkait PPh Pasal 22 Yaitu Import Barang Tergolong Mewah, dan bagaimana
perusahaan mencatat transaksinya termasuk pajak.

PT Maju Mundur adalah importir gandum yang memiliki API, pada bulan Februari 2020
melakukan impor gandum dari AS dengan harga faktur US$ 200.000, biaya asuransi 2% dari
harga faktur, ongkos angkut 5% dari harga faktur. Bea Masuk 20%, PPN 10%. Kurs Menteri
Keuangan pada saat impor Rp.15.000/US$. Hitunglah berapa besarnya PPh Pasal 22 yang
dipungut.

Jawab :

Harga faktur (cost ) = US$ 200,000

Asuransi (Insurance) 2% x US$ 200,000 = US$ 4.000

Ongkos angkut (freight) 5% x US$ 200,000 = US$ 10.000

Harga Pabean (CIF) = US$ 214.000

Bea Masuk (20% x US$ 214.000) = US$ 42.800

Nilai Impor = CIF + Bea Masuk = US$ 256.800

Kurs Nilai Impor (US$ 256.800 x Rp 15.000) = Rp 3.852.000.000

PPh Pasal 22 (0,5% x Rp 3.852.000.000) = Rp 19.260.000

Anda mungkin juga menyukai