Anda di halaman 1dari 2

Kasus:

Karyawan Prasetyo NPWP 80.684.855.2.555 (belum kawin/TK) bekerja pada PT. Panji
Artha Steel dengan gaji sebesar Rp. 5.000.000,- sebulan. Perusahaan ikut dalam program
BPJS Ketenagakerjaan. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Premi Jaminan Kematian dan
Iuran Jaminan Hari Tua dibayar oleh pemberi kerja setiap bulan masing-masing sebesar
1,0%, 0,30%, dan 3,70% dari gaji. Shanaya membayar iuran pensiun Rp. 50.000,- dan iuran
Jaminan hari Tua sebesar 2% dari gaji setiap bulan. Pada bulan April 2022 ia memperoleh
bonus sebesar Rp. 6.000.000,- sehingga pada Bulan April 2022 ia menerima pembayaran
berupa gaji dan bonus sebesar Rp. 11.000.000,- .
a) Hitunglah PPh 21 atas Gaji dan Bonus
b) Hitunglah besaran pembebanan PPh 21 atas Gaji Setahun
c) Berapa Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) atas Bonus
d) Buatlah Jurnal atas Transaksi yang terjadi dengan ketentuan pajak Bulan April
sebesar Rp. 285.000,-

Jawab

a) PPh Pasal 21 atas gaji dan Bonus (Penghasilan Setahun)


Gaji Setahun (12x5.000.000) Rp. 60.000.000
Bonus Rp. 6.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (12x50.000) Rp. 600.000
Premi Jaminan Kematian (12x 15.000) Rp. 180.000 (+)
Penghasilan Bruto Sebulan Rp. 66.780.000

Pengurangan:
1) Biaya Jabatan 5% x 66.780.000 = Rp. 3.339.000
2) Iuran Pensiun setahun (12x 50.000) = Rp. 600.000
3) Iuran JHT (12x100.000) = Rp. 1.200.000 (+)
Rp. 5.139.000 (-)
Penghasilan Netto Setahun Rp. 61.641.000

PTKP
1) Untuk WP sendiri Rp. 54.000.000 (-)
2) Penghasilan Kena Pajak Rp. 7.641.000
PPh Pasal 21 terutang 5% x 7.641.000 = Rp. 382.050

b) PPh 21 atas gaji setahun


Gaji Setahun (12x5.000.000) Rp. 60.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja: 12x 50.000 Rp. 600.000
Premi Jaminan Kematian: 12x15.000 Rp. 180.000 (+)
Jumlah Rp. 60.780.000

Pengurangan:
1) Biaya Jabatan 5% x 60.780.000 = Rp. 3.039.000
2) Iuran Pensiun setahun (12x 50.000) = Rp. 600.000
3) Iuran JHT = Rp. 1.200.000 (+)
Jumlah Rp. 4.839.000 (-)
Penghasilan Neto Setahun = Rp. 55.941.000
PTKP
1) Untuk WP sendiri Rp. 54.000.000 (-)
Penghasilan Kena Pajak Rp. 1.941.000

PPh Pasal 21 terutang 5% x 1.941.000 = Rp. 97.050

c) PPh Pasal 21 Atas Bonus


PPh 21 atas bonus adalah:
Rp. 382.050 – Rp. 97.050 = Rp. 285.000

d) Jurnal Akuntansi Perpajakan:

Tn. Prasetyo
NPWP 80.684.855.2.555
Bulai April 2022

Beban gaji Rp. 5.000.000,-


Beban tunjangan iuran pensiun Rp. 50.000,-
Beban tunj. BPJS Naker JKM Rp. 15.000,-
Beban tunj. BPJS Naker JKK Rp. 50.000,-
Beban iuran JHT Perusahaan Rp. 100.000,-

Kas Rp. 4.715.000,-


Utang Iuran Pensiun Rp. 50.000,-
Beban tunj. BPJS Naker JKM Rp. 15.000,-
Beban tunj. BPJS Naker JKK Rp. 50.000,-
Beban tunj. BPJS Naker JHT Perusahaan Rp. 100.000,-
Utang PPh 21 Rp., 285.000,-

Anda mungkin juga menyukai