Anda di halaman 1dari 235

MIKROBIOLOGI

PENDAHULUAN
-Mikrobiologi : ilmu yg mempelajari MH yg sangat kecil (ø < 0,1 mm) yg tdk dapat
dilihat dgn mata biasa tanpa bantuan suatu peralatan khusus.
-MH jasad renik/mikroorganisme/mikroba, ada yg bermanfaat ( daur ulang
elemen vital, penanganan limbah, bioremediasi, kontrol hama tanaman,pangan,
industry dan pertambangan, bioteknologi modern dan rekayasa genetika, farmasi
dan kesehatan dsb) dan ada yg merugikan : penyakit/keracunan Makanan.
-Mikroorganisme meliputi : gol. Prokariot ( bakteri, archaebakteri, virus)
gol eukariot ( fungi (kapang/khamir), protozoa, alga
mikroskopis )
-Mikrobiologi meliputi : - Bakteriologi
- Imunologi
- Virologi
- Mikologi
- Parasitologi
• Daur ulang elemen elemen vital
Unsur esensial kehidupan : C,O, S, P berjumlah sangat banyak tidak dapat digunakan
langsung oleh organisme mikroorganisme dapat digunakan hewan &
manusia. Mis : limbah organic CO2
N (udara) ammonia tanaman dan hewan ( mikroorganisme
penambat N : Rhizobium, Azotobacter, alga hijau biru )
Fosfat tidak larut dalam tanah larut : cara : mensekresikan asam organic :
asam format, asam asetat, asam propionate dll ( mikroorganisme pelarut fosfat : Bacillus,
Pseudomonas, Aspergillus, Penicillium dan Streptomyces)

• Penanganan Limbah
kombinasi proses kimia dan fisik melibatkan mikroorganisme,
sampah organic CO2, nitrat, fosfat, sulfat, NH3,H2S dan CH4

* Bioremediasi
Perombakan polutan subtansi tidak berbahaya dengan bantuan mikroorganisme
Contoh : bakteri biodegradasi minyak bumi : Achromobacter, Acinetobacter, Actinomyces,
Aeromonas, Brevibacterium, Pseudomonas
Fungi biodegradasi minyak bumi : Debaromyces, Fusarium, Hansenula,
Trichoderma, Torulopsis
Industri dan pertambangan
- Penggunaan bakteri Alcaligenes eutrophus sbg penghasil poli 3 hidroksi alkanoat dan poli -

ß- hidroksi butirat bahan baku pembuatan plastic yang mudah diuraikan


- Bakteri Ferroplasma acidarmanus mampu mengoksidasi besi

Pangan
- Lactobacillus bulgaricus pembuatan yoghurt
- Streptococcus lactis dan Streptococcus cremoris pembuatan keju dan mentega

Farmasi dan kesehatan


- Penemuan substansi – substansi yang dapat menghancurkan mikroorganisme pathogen
tanpa menyebabkan hewan atau manusia terinfeksi
SEJARAH
-Penyakit infeksi ada sejak jaman dulu orang purba:
penyakit infeksi = kutukan para dewa atas dosa manusia untuk
penyembuhan dilakukan pengorbanan-pengorbanan
-Hipocrates = penyebab infeksi t.d. 2 faktor : faktor intrinsik yang terdapat
-dalam tubuh penderita & faktor ekstrinsik yang terdapat diluar
-(berhubungan dengan udara buruk/rusak (malaria) )
- Aristoteles : teori generatio spontanea MH berasal dari benda mati
- Anthony Van leeuwenhoek : mikroskop melihat mahkluk kecil dlm cairan,
sekarang dikenal : kokus,basil,spirilum
- Louis Pasteur (1860) : membuktikan ketidakbenaran teori generatio spontanea,
dgn percobaan botol yg ditutup pipa spt leher angsa: “ Omne vivum ex ovo omne
OVUM ex vivo. Disebut Pelopor mikrobiologi.
- Kebenaran teori diatas dibuktikan oleh Joseph Lister
- Robert Koch (1843 – 1910) menemukan peranan mikroorganisme sbg
penyebab penyakit menular Postulat Koch.
- Hasil penemuan lain dari Robert Koch : - Cara pewarnaan bakteri
- Penggunaan medium agar
- Penemuan kuman TBC, difteri,
kholera,gonorrhoe & antraks.
Kemajuan teknologi dan semakin lengkapnya peralatan berhasil ditemukan
mikroorganisme yang lebih kecil a.l. virus : Iwanowsky (1892) dan Beyerinck
(1899) menemukan virus mosaic tembakau ; Virus demam kuning pd manusia
ditemukan Walter Reed dkk, 1900 ; Edward jenner (1749 – 1823) menemukan
vaksin cacar dsb
KETERANGAN :
1. Dinding Sel
2. Membran sitoplasma
3. Flagel
4. Fimbria/villi
5. Mesosom
6. Sitoplasma
7. Inti sel
8. Ribosom
* BENTUK BAKTERI *
Menurut Ferdinand Cohn (1872) bentuk bakteri dibagi 3 gol : - Bulat (coccus)
- Batang (bacil)
- Spiral
A. KUMAN BENTUK KOKUS DIBAGI LAGI MENURUT LETAK SUSUNAN SEL KUMAN :
1. DIPLOCOCUS
- Meningococcus : spt biji kopi
- Gonococcus : spt biji kopi
- Pneumococcus : bentuk lonjong/lancet
2. STAPHYLOCOCCUS
3. STREPTOCOCCUS
4. TETRADE/TETRACOCCUS
5. SARCINA
B. KUMAN BENTUK BATANG (BACIL)
Batang pendek menyerupai kokus : coccobacil, batang ada yg bentuknya panjang &
halus
C. KUMAN BENTUK SPIRAL
- Vibrio, bentuk batang bengkok; Spirilum, spiral kasar & kaku,tdk fleksibel & dapat
bergerak dgn flagel; Spirokhaeta, bentuk spiral halus, elastik & fleksibel, dapat
bergerak dengan aksial filamen.
1. INTI/NUKLEUS
Badan inti tdk mempunyai dd. Inti/membran inti,didalamnya terdapat benang DNA/
kromosom.
2. STRUKTUR SITOPLASMA
Sel prokariota tdk memp. Mitokondria/kloroplast enzim – enzim untuk transport
elektron bekerja pada lamella dibawah membran sel.
Bakteri menyimpan makanan cadangan granula sitoplasma sumber
karbon. Pd Corynebcaterium : granula metakromatik.
3. MEMBRAN SITOPLASMA/MEMBRAN SEL.
terdiri dari fosfolipid & protein.
- Pd tempat tertentu membran sitoplasma melekuk kedalam : Mesosom, 2 jenis :
1. Septal mesosom berfungsi dalam pembelahan sel, DNA bakteri melekat
disini
2. Lateral mesosom
FUNGSI MEMBRAN SITOPLASMA :
*. Menjadi tempat transport bahan makanan secara selektif
*. Pd spesies kuman aerob merupakan tempat transport elektron & oksidasi-fosforilasi
*. Tempat ekspresi bagi eksoenzim yg hidrolitik
*. Mgd enzim & molekul-molekul yg berfungsi pd biosintesis DNA,polimerisasi dd sel &
lipid membran : Fungsi biosintetik
*. Mgd reseptor & protein untuk sistim kemotaktik.
4. KAPSUL
Kuman berkapsul lebih tahan thd efek fagositosis dari daya pertahanan badan
Berfungsi : perlekatan bakteri pada permukaan , pelindung bakteri thd kekeringan,
perangkap nutrisi dan proteksi bakteri
5. FLAGEL
- Alat pergerakan
- Ada 5 jenis flagel : - Atrik
- Monotrik
- Lofotrik
- Amfitrik
- Peritrik
6. DINDING SEL
- t.d. Lap. Peptidoglikan/murein/mukopeptida.
- Bakteri dibagi atas positif gram & negatif gram tergantung responnya bila diwarnai
dgn pengecatan gram.
FUNGSI :
1. Menjaga tekanan osmotik
2. Berperan penting dalam proses pembelahan sel
3. Melaksanakan sendiri biosintesis untuk membentuk dd sel.
4. Berbagai lap. tertentu pada dd.sel merupakan determinan dari antigen permukaan
5. Pada kuman neg. gram salah satu lap.dd. Sel mempunyai aktivitas endotoksin yg tdk
spesifik : Lipopolisakarida (Pd bbrp binatang bersifat toksik).
7. PILI = FIMBRIAE
t.d. subunit protein
-Ada 2 jenis : 1. Pili yg memegang peranan dalam adhesi kuman dgn sel tubuh hospes.
2. Seks pili berfungsi dalam konjugasi 2 kuman
8. ENDOSPORA
- Dibentuk kuman batang pos. gram : genus Bacillus & Clostridium
- Dibentuk bila lingkungan jelek
- Merupakan kuman dalam bentuk istirahat
- Sangat resisten thd panas,kekeringan & zat kimiawi
- Bila kondisi lingkungan baik kembali spora dapat germinasi sel vegetatif.
SPORA t.d. :
a. Core : sitoplasma
b. Dinding spora : lap. paling dalam t.d. peptidoglikan, menjadi dd. Sel bila spora
kembali ke bentuk vegetatif
c. Korteks : lap. tebal dari spora envelope
d. Coat : t.d. zat semacam keratin, tahan terhadap pengaruh luar
e. Eksosporium : lipoprotein membran yg paling luar
PERISTIWA YG TERJADI PD SAAT SPORA KEMBALI MENJADI SEL VEGETATIF :
1. AKTIVASI : diawali adanya suatu zat yang merusak coat spt : panas, asam dst.
2. INISIASI : setelah teraktivasi maka spora akan melakukan germinasi dgn
menggunakan sumber makanan dari lingkungan
3. OUTGROWTH : terjadi degradasi dari korteks & sel vegetatif baru keluar &
hidup seperti semula
PENGAMATAN MIKROORGANISME

MIKROSKOP :
- Memungkinkan suatu obyek kecil dapat dilihat peningkatan resolusi/daya pisah
dan kontras
- Resolusi : kemampuan system lensa mikroskop untuk memisahkan dua titik yang
berdekatan pada specimen atau objek
- Resolusi dipengaruhi oleh : - panjang gelombang cahaya yang digunakan
- Aperture numeric (NA) lensa, untuk mendapatkan NA yang tinggi
digunakan cairan dengan indeks bias lebih besar dari udara Mis : minyak imersi

- Kontras : perbedaan pada intensitas pengamatan antara bagian –bagian gambar yang
berbeda . Dapat dinaikkan dengan pewarnaan dan setting mikroskop

Mikroskop : t.d. lensa – lensa yang diatur sedemikian rupa sehingga gambar dari specimen
yang diperbesar dapat dilihat oleh pengamat

Ada beberapa macam mikroskop. Perbedaan mikroskop terletak pada :


- Panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk memproduksi gambar,
- Keadaan lensa dan pengaturan lensa
- Metode yang digunakan untuk melihat gambar
- Fungsi mikroskop itu sendiri
MACAM – MACAM MIKROSKOP :

- Mikroskop cahaya menggunakan cahaya tampak (visible light)


- Mikroskop medan terang
- Mikroskop medan gelap (darkfield microscope)
- Mikroskop pendar (fluoresen) menggunakan sinar UV sebagai sumber cahaya,
disini terdapat filter eksitasi serta filter penghalang untuk mencegah kerusakan mata
- Mikroskop Fasekontras mengamati struktur internal mikroorganisme dengan
sinar X
- Confocal microscope ; memungkinkan pandangan tiga dimensi sel atau irisan yang
sangat tipis
- Mikroskop electron : digunakan untuk objek yang ukuran lebih kecil dari 0,2mm ( mis :
virus dan struktur internal sel). Ada 2 macam :
- Mikroskop electron transmisi (TEM), menghasilkan bayangan 2 dimensi
- Mikroskop elektron pemayaran SEM), menghasilkan bayangan 3 dimensi
Gambar mikroskop cahaya Monokuler
Diagram TEM
-Sifat & bentuk kuman dapat dilihat
-Perlu persiapan : penyediaan spesimen & pembuatan smear
-Spesimen yg diterima di lab. a. l. : darah,urine, pus,sekret, sputum,LCS dll.
-DALAM PEMERIKSAAN KUMAN ADA 2 CARA :
A. LIVING STATE : - Wet mount method
- Hanging drop preparat (tetes gantung)
B. FIXED STATE , biasanya disertai pewarnaan
A. LIVING STATE (VITAL STATE)
Umumnya dilakukan bila : - kuman tak bisa di cat
- kuman tak mudah dibiakkan
Dalam pemeriksaan ini dapat dilihat : - pergerakan kuman
- Morfologi
- kemungkinan dapat diket. Karakteristiknya.
CARA PEMERIKSAAN KUMAN DGN LIVING STATE :
1. WET MOUNT METHOD
- Spesimen cair ambil dgn ose letakan obyek glass
diratakan & ditutup dgn cover glass. Untuk spesimen padat dibuat emulsi dahulu dgn
aquadest.
2. HANGING DROP METHOD
- Spesimen diletakan pada cover glass tutup dgn obyek glass yg cekung
tengahnya dibalik.
B. FIXED STATE
Pd umumnya kuman diperiksa dlm fixed state & dgn pewarnaan.
KEGUNAAN FIKSASI :
1. Melekatkan spesimen pd obyek glass
2. Membunuh kuman tanpa merubah morfologi
3. Sbg intensifier sehingga kuman mudah di cat
4. Menyimpan slide yg tdk sempat di cat
Cara pembuatan preparat tetes gantung
CARA FIKSASI : ADA 2 MACAM
1. SECARA FISIK
dgn memanaskan obyek glass diatas lampu bunsen,dilakukan 3-4x.
2. SECARA KIMIA
Bahan a.l. : etanol,metanol, lar. Zenker, asam asetat, Formalin.
*SIFAT BAKTERI THD PENGECATAN
Protein adl bahan organik dr kuman yg tersusun 2 gugusan : gugusan amino &
gugusan karboksil, bersifat amfoter dimana sifat asamnya lebih kuat drpd sifat
basanya,sehingga cat yg terikat pd protein tsb bersifat basa
*SIFAT CAT
Cat memp. Struktur cincin benzen memp. Gugusan chromofob yg menentukan
warna cat tsb & gugus auxochrom yg menentukan dissosiasi elektrolit. Supaya
pengecatan berjalan cepat, diperlukan intensifier, ada 2 macam :
- fisik pemanasan api
- kimia phenol deterjent.
MACAM – MACAM CARA PENGECATAN
1. KUMAN HIDUP : jarang digunakan
2. KUMAN YANG SUDAH DIMATIKAN, banyak digunakan. Dilakukan dengan cara
pengecatan. PENGECATAN ADA BEBERAPA MACAM :
a). PENGECATAN SEDERHANA/LANGSUNG/P. PROGRESIF : pengecatan yg
menggunakan satu macam cat saja mis : gentian violet, fuchsin dll.
b). PENGECATAN TAK LANGSUNG/REGRESIF : pengecatan yg menggunakan lebih
dari satu macam cat. Mis : P. Gram & P. tahan asam (ZN/KG).
c). PENGECATAN POLIKROMATIS : dipakai beberapa macam cat, cat dapat
diberikan satu persatu atau dicampur kmd dicatkan sekaligus,sering dipakai untuk
preparat darah. Mis : Wright & Giemsa
d). PENGECATAN METAKROMATIS : hasil pewarnaan berbeda dgn bahan warna
yg diberikan, untuk mengecat kuman antara lain : Corynebacterium diphteriae
granula yg bersifat metakromatis.
Diantara bbrp jenis metode pengecatan yg sering dipakai : Gram . Berdasarkan ini
semua kuman dibagi 2 gol : gram pos kuman warna violet
gram neg kuman warna merah
kuman gram + kuman gram –
*DINDING SEL
- Lap. Peptidoglikan Lebih tebal Lebih tipis
- Kadar Lipid 1 – 4% 11 – 22 %
- Resistensi thd alkali (KOH 1%) Tidak larut Larut
- Kepekaan thd Jodium Lebih peka Kurang peka
- Toksin yg dibentuk Eksotoksin Endotoksin
- Resistensi thd telurit lebih tahan lebih peka
- Sifat tahan asam ada yg tahan asam tidak ada tahan asam
- Kepekaan thd penisilin lebih peka kurang peka
- Kepekaan thd streptomisin tidak peka peka
CARA PENGECATAN GRAM :
- Sesudah Smear dibuat, dikeringkan diudara dan difiksasi
- Tuangi cat kristal violet (sbg pewarna basa ) selama 1 menit
- Buang sisa cat & bilas dengan air selama 5 – 10 detik
- Tuangi larutan LUGOL (sbg mordant) selama 1 menit
- Bilas dengan air 5 – 10 detik
- Tuangi alkohol 96 % selama 5 – 10 detik (sbg dekolorisasi)
- Bilas dengan air
- Tuangi cat safranin selama 30 detik (sbg Counterstain)
- Bilas dengan air
- Keringkan, periksa dibawah mikroskop
Pengecatan gram
PENGECATAN ZIEHL NEELSEN
- Sesudah smear dibuat, dikeringkan di udara & difiksasi
- Genangi Carbol fuchsin & panaskan selama 5 menit, jangan sampai mendidih &
kekeringan
-Dibilas dengan air selama 5 – 10 detik
-Tuangi alkohol asam (sbg dekolorisasi )sampai warna merah luntur
-Buang dan bilas dengan air
-Tuangi methylene blue ( sbg Counterstain) selama 30 detik
-Bilas dengan air, keringkan, siap diperiksa
Hasil Pewarnaan ZN
Cara kerja pewarnaan ZN
IDENTIFIKASI NOMENKLATUR
TAKSONOMI KLASIFIKASI
Menguji
Penyusunan Penyusunan
kebenaran/keaute Persamaan
organisme ke dlm organisme ke dlm
ntikan sifat organisme dgn
grup taksonomi grup taksonomi
khusus dalam aturan
dgn berdasarkan berdasarkan
suatu biakan internasional,
persamaan/hub. persamaan/ hub.
(mengisolasi) mengacu pd
Tetapi disepakati Tetapi tidak
karakter & sbg
secara ilmiah disepakati secara
bahasa
ilmiah
komunikasi di
kalangan ahli
(mikro)
PENDAPAT PARA AHLI :
* FERDINAND COHN : yang pertama memperhatikan adanya perbedaan antara
bakteri dgn algae hijau biru muncul perubahan pandangan thd bakteri seiring
ditemukannya : mikroskop cahaya, tehnik pewarnaan, mikroskop elektron,cara
observasi terhadap sifat biokimia & biofisika.
* COPELAND (1939) : Mengusulkan agar bakteri dimasukkan kedalam kingdom :
Monera
* STAINER & VAN NIEL (1941) : Agar bakteri termasuk organisme anukleus
* EDWARD & EWING :
1. Klasifikasi & identifikasi suatu organisme harus didasarkan pd semua pola
morfologi & biokimia
2. Untuk mendapatkan karakteristik spesies strain, sampel harus dikultur biokimia
3. Bila ditemukan tidak khas maka dilakukan penelitian yg lebih jauh dgn biegrup
yg khas dalam sebuah spesies & kadang dapat ditemukan spesies baru.
Kaidah ini dikenal sbg klasifikasi numerik yg dipakai secara luas.
- KLASIFIKASI NUMERIK : taksonomi yg menggambarkan persamaan,kemiripan &
perbedaan karakteristik bakteri
PENGGOLONGAN MIKROORGANISME :
- HAECKEL (1886) : mikroorganisme masuk golongan protista ( algae, protozoa,
fungi, bakteri ).
- Pertengahan abad 20, diketahui : bakteri secara fundamentil berbeda dengan
ketiga mikroorganisme yg lain ( algae,protozoa,fungi) : mendekati plant/animal,
bakteri strukturnya sangat sederhana sekali.
BERDASARKAN STRUKTUR SELNYA MIKROORGANISME DIKLASIFIKASIKAN Sbb :
I. Eukaryota : - Algae, Protozoa, Fungi, Jamur lendir
II. Prokaryota : - Bakteri, Sianobakteri, Arkhebakteri
III. Unclassified microorganism : - Virus
• KLASIFIKASI BAKTERI, bakteri dapat diklasifikasikan menurut urutan :
- Kingdom
- Kelas
- Ordo ales
- Famili aceae
- Tribus ieae
- Genus
- Spesies
Klasifikasi Bakteri pathogen : Bergey‘s Manual yang terakhir membagi prokariota
dalam 4 division utama :

I. Gracilicutes : Bakteri gram negative


II. Firmicutes : Bakteri gram positif
III. Tenericutes : Bakteri tanpa dinding sel
IV. Archaebacteria
Urutan taksonomi :

Urutan Formal Contoh


Kerajaan/ Kingdom Prokaryotae

Divisi Gracilicutes

Kelas Scotobacteria

Ordo eubacteriales

Famili Enterobacteriaceae

Genus Escherichia

Spesies Escherichia coli


Archae dibagi 3 kelompok : 1. Kelompok halobacteria ( bakteri halofilik)
mis : genus Halobacterium, Haloferax, Halococcus , tumbuh
pada kadar garam 3,5 – 5 M NaCl

2. Bakteri termoasidofilik,
mis : Thermoplasma acidophilus, tumbuh pd suhu
optimum 59 ◦C dan pH 1-2 ; Bakteri Thermoproteales temp optimum 85
– 105◦C

3. Bakteri metanogenik, bersifat mutlak anaerob,


memproduksi metan (CH4) dari CO2 dan H2 mis :
Methanobacterium
Perbedaan diantara mikroorganisme :
Kepekaan terhadap
Pembiakan Pembiakan
Mikroorganisme
pada dengan Asam Ribosom
media pembelaha nukleat
Interferon Antibiotik
mati n

DNA dan
Bakteri + + + - +
RNA
DNA dan
Mycoplasma + + + - +
RNA
DNA dan
Rickettsia - + + - +
RNA
DNA dan
Chlamydia - + + - +
RNA

Virus - - DNA dan - + -


RNA
* KLASIFIKASI KUMAN YANG DILIHAT DARI MORFOLOGI :
- KOKUS : Bulat
- BASIL : Batang
- VIBRIO : Koma
- SPIRILUM : Bentuk spiral atau panjang membengkok
mis : Borelia recurentis
- SPIROKHAETA : Bentuk spiral yang terputar. Mis : Leptospira
* IDENTIFIKASI BAKTERI :
1. Mengisolasi kuman kedalam biakan murni
2. Memperhatikan sifat-sifat koloni yg tumbuh
3. Sifat-sifat morfologi & pengecatannya
4. Sifat-sifat biokimianya
5. Sifat reaksi serologisnya
6. Mengetahui patogenitasnya terhadap hewan percobaan
7. Antibiotic sensitivity
* Menggunakan sistim binomial yang diajukan Linnaeus (1753) t. d :
- Nama genus, dimulai dengan huruf besar
- Nama spesies, ditulis dengan huruf kecil
Untuk penulisan dapat ditulis miring atau digaris bawah atau dicetak tebal
•Penamaan kuman dapat juga berasal dari kata baru yang disesuaikan dalam bahasa
latin ilmiah atau nama seseorang yang dilatinkan.
CONTOH :
NAMA KUMAN BERASAL DARI
Bacillus Batang
Clostridium Spindle, pintalan yang halus
Brucella Dari nama Bruce
Brucella abortus Penyebab abortus pada ternak
Haemophilus influenzae Pertama kali diasingkan dr penderita

influenzae & disangka sbg penyebab


influenzae
MIKROORGANISME EUKARIOT :

- Fungi
- Alga
- Lichen
- Protozoa

- FUNGI
- Organisme kemoheterotrof yang memerlukan senyawa organic untuk nutrisinya
( sumber C dan energy ).
- Berdasarkan sifat : -Saprofit : mendekomposisi sisa – sisa tumbuhan dan hewan
yang kompleks dan menguraikannya menjadi zat yang lebih
sederhana
Bersifat menguntungkan
- Parasit : memperoleh senyawa organic dari organisme hidup
bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit pada manusia,
hewan tanaman
- Dibagi 2 : - Kapang (mold) : Fungi berfilamen dan multiseluler, untuk identifikasi
berdasarkan morfologi ( koloni dan spora reproduktif)

- Khamir (yeast) : berupa sel tunggal dengan pembelahan sel melalui


pertunasan , untuk identifikasi berdasarkan tes biokimia
SIFAT FISIOLOGI :
- Memerlukan kondisi kelembaban yang tinggi, persediaan bahan organic, Oksigen,
- Lingkungan yang hangat dan lembab mempercepat pertumbuhan
- Tumbuh baik pada lingkungan mengandung banyak gula dengan tekanan osmotic tinggi
dan kondisi asam
- Khamir bersifat fakultatif ( dapat hidup pada keadaan aerob /an aerob)
- Temperatur optimal 22 ◦C - 30 ◦C, Spesies fungi yang patogenik temperature optimal :
30 ◦C - 37◦C, bbrp mampu hidup pada temperature 0◦C

ALGA
- organisme eukariotik fotoautotrof
- Tidak memiliki jaringan tanaman (akar,batang,daun)
- Ada yang bersifat uniseluler dan multiseluler
- Identifikasi alga uniseluler dan filamenus memerlukan pengamatan mikroskopis
- Warna dipengaruhi klorofil a (pigmen penyerap cahaya) dan pigmen fotosintesis
lainnya seperti karotenoid (hidrokarbon lurus berwarna kuning,jingga atau merah tidak
larut dalam air) dan biloprotein atau fikobilin (kompleks pigmen berwarna biru atau merah,
larut dalam air)
- Semua alga memperoleh energy dari proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen
STRUKTUR VEGETATIF ALGA
- Tubuh disebut thallus dan bersifat haploid

- Thallus dapat tersusun satu sel atau banyak sel

- Ada 4 tipe alga berdasarkan struktur tubuhnya :

1. Alga Uniseluler : sebagian besar adalah organisme akuatik : Fitoplankton

2. Alga Kolonial : Struktur mengandung sekelompok sel yang terkoordinasi dan


terspesialisasi, memungkinkan alga bergerak, makan dan
berreproduksi secara efiisien

3. Alga berfilamen : memiliki thallus berbentuk batang ramping yang tersusun atas
berderet – deret sel yang ujungnya terkait satu sama lain

4. Alga multiseluler : memiliki thallus berupa daun yang besar dan kompleks
dengan bentuk seperti pisau atau silet ( blade) . Terdapat
struktur seperti batang (stipe)
PERBANDINGAN FISIOLOGI ALGA DAN BAKTERI

Ciri Alga Bakteri


pH optimum 4 - 11 6,5 – 7,5
Temperatur optimum 20 - 30◦C 20 - 37◦

Gas Aerob Aerob – anaerob

Cahaya untuk tumbuh Semua (kecuali Beberapa kelompok


beberapa spesies) fotosintetik
Karbon Sebagian besar an Organik dan an
organik organic
Komponen structural Sebagian besar peptidoglikan
dinding sel selulosa; digantikan
oleh xilan dan manan
pada beberapa spesies
LICHEN atau LUMUT KERAK :

- t d. kombinasi alga hijau biru (Cyanobacteria) dan fungi (kapang) simbiosis

mutualisme
- yang banyak dijumpai : alga genus Trentepholia dan Nostoc, Kapang Ascomycetes dan
Basidiomycetes
- Tersebar luas di alam , merupakan organisme perintis
- Ada 3 bentuk morfologi lichen :
1. Lichen cructose, tumbuh kearah substrat dan membentuk kerak
2. Lichen foliose, morfologi serupa daun dan tumbuh menyerupai lembaran daun
3. Lichen fruticose , morfologi serupa rumpun dan mempunyai pemanjangan
seperti jari

- Struktur lichen
PROTOZOA
- Organisme eukariotik uniseluler dan bersifat kemoheterotrofik ( non fotosintetik)
- Tidak memiliki dinding sel
- Terdapat di tanah maupun di air
- Beberapa merupakan mikroorganisme normal dalam tubuh hewan
- Telah teridentifikasi 65.000 spesies, sebagian besar bersifat parasite

Siklus Hidup :
- Bereproduksi secara aseksual maupun seksual
- Reproduksi aseksual : pembelahan biner, pertunasan, skizogoni/merogoni ( hasil pem
belahan disebut merozoit)
Reproduksi seksual : sporogoni ( pembelahan berulang setelah persatuan gamet)
VIRUS DAN PRION

- Ukurannya yang kecil ( panjang antara 20 – 14.000 nm)


- Bersifat parasite obligat intraseluler
- Mempunyai asam nukleat DNA atau RNA
- Mempunyai protein selubung
- Kadang – kadang tertutup envelope dari lipid, protein dan KH yang mengelilingi
asam nukleat
- Bermultiplikasi didalam sel hidup dengan menggunakan mesin penyintesis dari
sel inang

VIRION
- Merupakan partikel virus yang lengkap, sempurna dan telah berkembang penuh
- Bersifat infeksius
- Tersusun atas ; asam nukleat dan dikelilingi oleh protein selubung (kapsid)
- Kapsid tersusun atas subunit – subunit protein yang disebut kapsomer
- Dilengkapi peralatan untuk transmisi dari satu sel inang ke sel inang yang lain

MORFOLOGI UMUM VIRUS


- Terdapat beberapa tipe virus berdasarkan arsitektur kapsidnya :
1. Virus helik ( contoh : Virus rabies dan Virus Ebola hemorrhagic fever)
2. Virus polyhedral ( Contoh : Adenovirus, poliovirus)
3. Virus bersampul (enveloped) ( Contoh : Virus influenzae (heliks bersampul) dan
Virus herpes simpleks (polyhedral bersampul)

4. Virus kompleks
Contoh : bakteriofag , kapsid berbentuk polyhedral dengan tail sheath berbentuk
heliks
Poxvirus , kapsid berbentuk tidak jelas dengan protein selubung di
sekeliling asam nukleat
KLASIFIKASI :
ICTV mengelompokkan virus menjadi beberapa family berdasarkan :
- tipe asam nukleat
- Strategi replikasi
- Morfologi
Genus , ada akhiran virus
Famili , akhiran viridae
Ordo , akhiran ales

Tahapan Multiplikasi virus t d. : - Adsorpsi (penyerapan)


- Perasukan dan pelepasan selubung
- Replikasi dan sintesis komponen virus
- Perakitan
- pelepasan
- Membagi virus menjadi famili utama, kmd dibagi lagi berdasarkan sifat fisik, kimia &
serologi menjadi beberapa genus.
- Golongan virus DNA : Adenovirus grup A – G; Virus Hepatitis A – E, virus

Herpes, papovavirus, Poxvirus


- Golongan virus RNA : Coronavirus, picornavirus, rhinovirus, retrovirus,
togavirus, flavivirus, orthomyxovirus, paramyxo virus, rhabdovirus
PATOGENESIS VIRUS
- merupakan proses terjadinya penyakit setelah infeksi
- Dapat berakibat penyakit klinis/subklinis
- Merupakan hasil interaksi antara beberapa faktor, virus & hospes
- Tempat masuk pada tubuh hospes : selaput lendir saluran nafas, selaput lendir saluran
pencernaan/saluran kemih, kadang-kadang akibat suntikan langsung virus kedalam
aliran darah atau gigitan serangga
Morfologi virus

Kapsid Virus :
PRION
- Merupakan protein infeksius yang menyebabkan penyakit saraf
- Tidak memiliki asam nukleat
- Bagian utamanya adalah protein PrP (Protein prion), scr genetic ditemukan dalam
keadaan normal pada DNA inang normal
- Gen PrP berlokasi di kromosom 20 pada manusia , PrP normal pada manusia adalah
PrPc
- Bentuk abnormal PrP adalah PrPsc yang ditemukan pada otak hewan yang terserang
Scrapie
A. PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
1. Definisi & Pengukuran pertumbuhan
Pertumbuhan : pertambahan teratur semua komponen suatu organisme
Multiplikasi sel : Konsekuensi pertumbuhan pada organisme ber sel satu, multipli
kasi menghasilkan pertambahan jumlah organisme yang mem-
bentuk suatu populasi/biakan
• PENGUKURAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan jasad renik dapat diukur berdasarkan konsentrasi sel ( jumlah sel
per satuan isi biakan ) atau Densitas sel (berat kering dari sel per satuan isi bi-
akan ).
Pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur dengan 2 cara :
- Secara langsung
- Secara tidak langsung
Pengukuran pertumbuhan secara langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. Pengukuran menggunakan bilik hitung (counting chamber) : bilik hitung Petroff


Hausser atau menggunakan hemositometer.
2. Pengukuran menggunakan electronic counter
3. Plating technique
4. Tehnik filtrasi membrane

Pengukuran pertumbuhan secara tidak langsung :

1. Pengukuran kekeruhan, Alat yang digunakan : spektrofotometer/kolorimeter dengan


cara membandingkan densitas optic (OD) antara media tanpa pertumbuhan bakteri
dengan media yang ada pertumbuhan bakteri.

2. Pengukuran aktivitas metabolic, berdasarkan asumsi jumlah produk metabolic tertentu

3. Pengukuran berat sel kering (BSK), digunakan untuk mengukur pertumbuhan fungi
berfilamen
Rangkuman metode pengukuran pertumbuhan mikrorganisme
Metode Penerapan
Hitungan mikroskopik Penghitungan mikroorganisme dalam susu dan
vaksin

Tehnik plating Penghitungan mikroorganisme dalam susu, air,


makanan,tanah, kultur dan lain - lain

Membran atau filter molekuler Penghitungan mikroorganisme dalam susu, air,


makanan,tanah,kultur dan lain – laian

Pengukuran kekeruhan Uji mikrobiologi pendugaan hasil panen sel


dalam kaldu, kultur atau suspense berair

Penentuan nitrogen Pengukuran panen sel dari suspensi kultur


kental untuk diguanakan pada penelitian
mengenai metabolisme
Penentuan berat Pengukuran panen sel dari suspensi kultur
kental untuk diguanakan pada penelitian
mengenai metabolism
Pengukuran aktivitas biokimiawi Uji mikrobiologi
KINETIKA PERTUMBUHAN

Kinetika pertumbuhan populasi mikroba dapat dilihat berdasarkan sistem


biakannya : 1. Biakan sistem tertutup (batch culture)
2. Biakan sistem terbuka ( continuous culture)

1. Biakan sistem tertutup


- Pengamatan pertumbuhan memerlukan waktu cukup lama
- Gambaran pertumbuhan berupa kurva pertumbuhan terdapat fase-fase

pertumbuhan. Fase pertumbuhan dimulai pada fase log, fase eksponensial, fase
stasioner, dan fase kematian.
 2. Biakan system terbuka
- Digunakan untuk mempertahankan sel pada fase pertumbuhan eksponensial.
- Sistem biakan terbuka mempunyai ciri berupa ukuran populasi dan kecepatan
pertumbuhan dapat diatur pada nilai konstan menggunakan khemostat.
Khemostat digunakan dengan mengatur kecepatan aliran medium dan kadar
substrat (nutrien pembatas : Sumber C, N atau factor tumbuh).
Bagian kurva Fase Laju pertumbuhan
A Penyesuaian Nol
B Percepatan Bertambah
C Eksponensial Konstan
D Perlambatan Berkurang
E Stasioner maks Nol
F Kemunduran Negatif
•FASE PENYESUAIAN DIRI (Lag phase)
Berlangsung ± 2 jam,kuman belum berkembang biak tetapi aktivitas metabolismenya
sangat tinggi
*FASE LOGARITMIK/EKSPONENSIAL/PEMBELAHAN
Jumlah kuman meningkat secara eksponensial. Fase ini berlangsung 18 – 24 jam
Pada pertengahan fase ini pertumbuhan sangat ideal,pembelahan terjadi secara te-
ratur,semua bahan dalam sel berada dalam keadaan seimbang.
*FASE STASIONER MAKSIMUM
Dengan Meningkatnya jumlah kuman meningkatkan hasil metabolisme yang toksis,
kuman mulai ada yang mati,pembelahan terhambat,pada suatu saat terjadi jumlah
kuman yang hdiup tetap sama
*FASE KEMUNDURAN ( Period of decline)
jumlah kuman hidup berkurang & menurun, keadaan lingkungan menjadi sangat je-
lek.pada beberapa jenis kuman timbul bentuk abnormal
3.FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BAKTERI
- Medium/nutrien
- Temperatur
- O2
- CO2
- Cahaya
- pH
- H2O
•NUTRIEN
Nutrisi : penyediaan bahan makanan bagi pertumbuhan suatu organisme
Mikroba macam-macam jenisnya berbeda sifat fisiologi ke-
butuhan makanan juga berbeda. Bakteri dapat hidup dari zat organik/an organik
- Zat an organik seperti garam yang mengandung Na, K, Ca, Mg, Fe, Cl, S & P
- juga sumber makanan yang mengandung C,H,O,N. Pd beberapa spesies unsur
tsb dalam bentuk senyawa organik : KH,Protein & lemak dsb
- Banyak bakteri memerlukan tambahan : Mn, Mg, vitamin,as. Amino, SDM dll
•Temperatur
Sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroba mempengaruhi kegiatan fisio-
logik bakteri, bakteri dapat bertahandalam suatu batas temperatur tertentu
temperatur minimum dan temperatur maksimum, temperatur yang paling baik bagi
kegiatan hidup temperatur optimum.
- Berdasar hal itu,bakteri dapat digolongkan :
- Bakteri termofil (politermik)
Temperatur optimum : 55 C – 65 C
Batas : 40 C – 80 C
- Bakteri mesofil (mesotermik)
Temperatur optimum : 25 C – 40 C
Batas : 10 C – 45 C
- Bakteri psikrofil (oligotermik)
Temperatur optimum : 10 C – 20 C
Batas : - 5 C – 30 C
•SUMBER CO2
Dapat berbentuk senyawa organik (KH, asam organik, garam organik dll) & senyawa
an organik (karbonat) atau CO2
Berdasarkan atas kebutuhan karbon,mikroba digolongkan :
- Mikroba autotrof : memerlukan sumber karbon dalam bentuk senyawa an organik
- Mikroba heterotrof : mikroba yang memerlukan sumber karbon dalam bentuk senya-
wa organik
*O2
Berdasarkan keperluan Oksigen, bakteri dibagi 5 golongan :
- Kuman an aerob obligat : hidup tanpa oksigen ,oksigen toksis terhadap golongan ini
- Kuman an aerob aerotoleran : tidak mati dengan adanya oksigen
- Kuman an aerob fakultatif : Mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa
oksigen
- Kuman aerob obligat : tumbuh subur bila ada oksigen dalam jumlah besar
- Kuman mikroaerofilik : hanya tumbuh baik dalam tekanan oksigen yang rendah
•H2O
Air merupakan komponen utama dalam sel mikroba & medium
Fungsi air : sumber oksigen untuk bahan organik sel pada respirasi. Juga seba-
gai pelarut & alat pengangkut dalam proses metabolisme
*CAHAYA
Sinar UV sangat berbahaya bagi kehidupan mikroorganisme.
- Sinar yang tampak oleh mata kita tidak begitu mematikan, aliran listrik tidak ber
bahaya bagi kehidupan bakteri.
*pH
Kebanyakan kuman patogen mempunyai pH optimum : 7,2 – 7,6
pH minimum ,pH terendah ,bkteri tidak berkembang biak
pH maksimum, pH tertinggi ,bakteri tidak berkembang biak
pH optimum , pH sedang tertentu dimana bakteri dapat berkembang biak sebaik
baiknya.
REPRODUKSI KUMAN

- Terjadi secara aseksual maupun secara seksual

-Secara aseksual dgn : pembelahan biner


Pembentukan tunas/cabang
Pembentukan filamen

•PEMBELAHAN BINER
Kuman berkembang biak scr amitosis dengan memebelah menjadi 2 bagian
Waktu di antara 2 pembelahan disebut generation time, ini berlainan untuk tiap
jenis kuman .
Waktu bervariasi antara 20 menit – 15 jam , mis : M. tuberculosis : 15 jam,
Oki tumbuhnya lambat

•PEMBENTUKAN TUNAS/CABANG
Kuman membentuk tunas ,tunas melepaskan diri dan membentuk kuman
baru,
Reproduksi dengan pembentukan cabang didahului dengan pembentukan
tunas yang tumbuh menjadi cabang dan akhirnya melepaskan diri. Mis : fam
Streptomycetaceae
Reproduksi secara seksual
Pembelahan kuman disini didahului oleh peleburan bahan kromosom dari 2 kuman.
Akibatnya adalah timbul sel-sel kuman dengan sifat-sifat yang berasal dari kedua sel
induknya.

Reproduksi seksual hanya terjadi antara kuman-kuman sejenis dari suatu famili,
misalnya Enterobacteriaceae, antara Escherichia coli dengan Shigella dysenteriae, antara
Escherichia coli dengan Salmonella typhosa.
TEHNIK ISOLASI

Ada 2 Cara : - Cara penaburan/ Cawan tuang


- Cara penggoresan

* CARA PENABURAN/CAWAN TUANG

Spesimen diencerkan kemudian dituangkan kedalam cawan, krn konsentrasi

sel mikroba di dalam spesimen pada umumnya tidak diketahui sebelumnya,

maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga didapatkan

cawan yang koloninya terpisah.

Metode ini memboroskan bahan dan waktu tetapi tidak memerlukan

ketrampilan yang tinggi


•TEHNIK PENGGORESAN/ CAWAN GORES

Keuntungan : menghemat bahan dan waktu tetapi memerlukan ketrampilan

Tujuan utama : menghasilkan koloni yang terpisah dengan baik

• Beberapa tehnik goresan antara lain :


- Goresan T
- Goresan kuadran 3
- Goresan radian 4
- Goresan sinambung

Hasil isolasi adalah tumbuhnya koloni ( kumpulan organisme yang berasal dari satu
sel )

Yang harus diamati dari koloni antara lain :

1. Ukuran : - Titik
- Kecil
- Sedang
- Besar
Cara Isolasi kuadran 4 :
2. Bentuk : - Bulat
- Tidak beraturan
- Rhizoid

3. Warna : putih
abu-abu (gray)
kuning
Buff ( mis : difteroid)

4. Bentuk bagian tepi koloni :


Smooth,
Filamentous,
rough/rhizoid,
irregular

5. Bentuk koloni dilihat dari samping/elevasi/tinggi


- Datar (flat) , Umbilicate
- Agak menonjol keatas (raised)
- Menonjol keatas ( convek)
- menonjol dengan bagian pusat yang lebih tinggi ( umbonate)

6. Kepekatan (konsistensi) : - lunak seperti lendir/ lunak seperti mentega


- keras dan kering
7. Pigment

Produksi pigmen menunjukkan karakteristik pd organisme tertentu yang

dikonfirmasi secara umum dari koloni Mis :

- Pseudomonas aeruginosa : kehijau-hijauan seringkali nampak metalik


- Serratia marcescens ; Brick –red
- Chromobacterium violaceum : purple

8. Odor / Bau
Segala kegiatan yang dapat menghambat, membasmi atau menyingkirkan mikroorganisme
(protozoa, fungi, bakteri,Mycoplasma, Virus )
- Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganismenya :
tergantung dari asam nukleat, protein atau membrane mikroorganisme tsb.
Alasan utama mengendalikan mikroorganisme :
1. Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi
2. Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
3. Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme
DEFINISI ISTILAH
Sterilisasi : proses menghancurkan semua bentuk kehidupan (vegetatif & spora) sehingga
mikroorganisme mati/tidak mampu berkembang biak.
Steril : Keadaan bebas dari semua mikroorganisme baik bentuk vegetatif maupun spora
Sterilant : agen kimia untuk sterilisasi
Desinfektan : suatu bahan (zat kimia) yang mematikan sel vegetatif tetapi belum tentu
mematikan spora mikroorganisme penyebab infeksi. Digunakan untuk benda mati
Desinfeksi : proses yang menghancurkan sel-sel vegetatif penyebab infeksi tetapi tidak
selalu mematikan spora
-Antiseptik : bahan kimia yang dapat mematikan /menghambat kuman tanpa
merusak spora sehingga tidak mampu memyebabkan infeksi. Digunakan untuk
jaringan tubuh.
-Germisida(mikrobisida) : suatu bahan yang mematikan sel vegetatif tetapi tidak
selalu mematikan spora. Digunakan untuk benda hidup dan mati
-Bakterisida : suatu bahan yang mematikan bentuk vegetatif bakteri.
-Bakteriostasis : Suatu bahan yang menghambat pertumbuhan bakteri.

METODE STERILISASI
I. Metode Fisik/Mekanis
A. Pemanasan
1. Pemansan kering
2. Pemanasan basah
B. Radiasi
1. Radiasi sinar ultra violet
2. Radiasi ion
C. Filtrasi
Dikerjakan dengan filter yang dibuat dari :
1. Tanah liat : Berkefeld, Chamberland
2. Asbes : Seitz
3. Serbuk kaca
4. Cellulose membran
II. Metode Kimia
Menggunakan bahan-bahan kimia antara lain desinfektan dan antiseptik.
*Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi
1. Temperatur dan lamanya sterilisasi
2. Jumlah vegetatif kuman dan spora
3. Ada tidaknya kuman pembentuk spora,spora lebih tahan daripada kuman bentuk
vegetatif
4. Suasana kuman berada, adanya bahan organik menghambat sterilisasi.
EFISIENSI METODE STERILISASI DAN EFEKTIVITAS AGEN ANTIMIKROBA DIPENGARUHI
HAL BERIKUT :

- Ukuran populasi
- Komposisi populasi
- Konsentrasi/intensitas agen antimikroba
- Lama paparan
- Temperatur
- Lingkungan sekitar
PELAKSANAAN STERILISASI FISIK
I.A.1. Sterilisasi pemanasan kering
Dasarnya : kuman akan mati karena teroksidasi
Keuntungan : tidak ada kondensasi air
Kerugian : - alat dari logam (jarum) akan tumpul
- Bahan dari tekstil/kapas akan mudah terbakar
- Bahan yang dipateri akan meleleh
MACAMNYA :
a. Dengan pemijaran
- Dengan memanaskan langsung pada api bunsen/spiritus sampai pijar (merah)
Dipakai untuk : Ose (sengkelit), nald (jarum penanam).
b. Flaming
Bahan yang akan disteril dilewatkan diatas api bunsen,tanpa terjadi pemijaran.
Dipakai untuk : skalpel,baskom,jarum,mulut tabung kultur.
c. Hot air oven : cara pemanasan kering yang dilengkapi termostat dan kipas angin.
Dipakai untuk : alat-alat gelas : petridish, tabung yang telah ditutup kapas, bahan-
bahan yang kering dan sukar ditembus dengan pemanasan basah
(powder,oil,petroleum jelly).
-Suhu dan waktunya diatur sbb :

Suhu
Waktu

120◦ C 8 jam
140◦ C 2,5 jam
160◦ C 1 jam
170 ◦C 40 menit
180◦ C
20 menit
- Insinerasi : pembakaran menggunakan api dari Bunsen dengan temp sekitar 350 C
Proses sterilisasi panas terdiri atas 3 tahap :
1. Tahap pemanasan (heating stage) : peningkatan temperature bahan yang disterilisasi
2. Tahap sterilisasi (holding stage) : waktu yang diperlukan untuk proses sterilisasi
3. Tahap pendinginan (cooling stage) : waktu yang diperlukan untuk penurunan temperature
bahan yang disterilisasi
I.A.2. STERILISASI DENGAN PEMANASAN BASAH
Dasarnya : kuman dimatikan dengan cara koagulasi denaturasi/protein atau enzim.
Keuntungan : 1. Memerlukan waktu & suhu yang lebih sedikit/kecil.
2. Daya penetrasi lebih besar terhadap bahan-bahan yang disterilkan
sehingga dapat untuk kapas/tekstil.
3. Karena adanya uap air dapat merata menembus lapisan bahan yang
disterilkan

Resistensi mikroorganisme terhadap panas bervariasi tergantung dari spesiesnya , perbedaan


ini diekspresikan melalui konsep Thermal death point (TDP) : Temperatur terendah di mana
seluruh mikroorganisme pada suspense cair akan mati dalam jangka waktu 10 menit

Thermal death time (TDT) : waktu minimal yang diperlukan oleh seluruh bakteri pada kultur
cair untuk mati pada temperature tertentu yang dicobakan.
Decimal reduction time (DRT) atau nilai D : Waktu (dalam menit) di mana 90% populasi
bakteri pada temperature tertentu yang dicobakan akan terbunuh. Berguna pada industry
pengalengan
Nilai Z : peningkatan temperature yang diperlukan untuk menurunkan nilai D suatu
organisme sebesar 90% (1 log cycle reduction)
a. Temperatur dibawah 100 º C
Disebut pasteurisasi , biasanya digunakan untuk sterilisasi susu. Dipanaskan pada
suhu 60 – 70 C selama 30 menit.
Untuk vaccine dipanaskan didalam waterbath 60 – 70 C sampai 1 jam
- Spora masih hidup ,kuman patogen yang tidak membentuk spora mati.
b. Tyndalisasi/sterilisasi bertingkat
pemanasan suhu 60 – 70 C selama 30 menit, selama 3 hari berturut-turut dengan
interval waktu 18 – 24 jam.
Keuntungan : spora & kuman vegetatif akan mati pada suhu yang relatif rendah
Digunakan untuk : makanan kaleng,obat suntik,cairan tubuh
c. Temperatur diatas 100º C
Dengan alat autoclave, suhu 121 C, tekanan : 15 LBS, waktu : 15 – 30 menit
Digunakan untuk : medium perbenihan, cairan infus/larutan gula dsb.
- KEUNTUNGAN :
1. Barang yang disterilisasi macamnya banyak
2. Diperlukan suhu dan waktu relatif rendah
3. Vegetatif kuman dan spora mati
KERUGIAN : Bahan bahan yang disterilkan mengandung air kondensasi, maka
sebelum dipakai bahan tersebut harus dikeringkan lebih dulu.
I.B.1. Radiasi sinar ultra violet
- Dilakukan dengan penyinaran menggunakan lampu UV 10/20/30 watt selama 1 –
12 jam tergantung besar kecilnya lampu, jarak lampu dengan alat/benda yang
disteril, luas ruangan dst.
- Untuk sterilisasi ruangan, laminar air flow dst.
- Radiasi sinar UV sangat efektif terhadap kuman gram pos dan neg. sasarannya
DNA sel.
2. Radiasi sinar X atau sinar gamma
- Dibutuhkan alat khusus yang dapat mengeluarkan sinar X atau sinar gamma
- Alat/benda yang disteril diradiasi dengan dosis minimal 2,5 megarad
- Spora dari Bacillus pumilus dapat dipakai sebagai kontrol test.
I.C.FILTRASI
-Untuk bahan bahan yang tidak tahan terhadap panas
Mis : serum, lar.gula,lar antibiotik,bahan dari produk kuman (toksin,antitoksin).
Dengan filtrasi : kuman tak bisa lewat filter,sedang virus bisa lewat

STERILISASI DENGAN BAHAN KIMIA


- Berupa desinfektan /antiseptik
- Digunakan bahan kimia yang mampu membunuh organisme yang ada,dalam waktu
yang tersingkat dan tanpa merusak bahan yang didisinfektan.
- Diklasifikasikan atas dasar efisiennya dalam membunuh mikroorganisme :

- Tingkat tinggi : efektif terhadap seluruh bentuk kehidupan termasuk


endospora bakteri
- Tingkat sedang : tuberkuloisidal dan umumnya efektif thd banyak virus
yang resisten( virus hepatitis dan rhinovirus) , tdk efektif
thd endospora bakteri
- Tingkat rendah : tidak bersifat tuberkuloisidal, tidak efektif thd endospore
bakteri dan berbagai spora fungi, serta tidak aktif thd virus telanjang
- Bahan kimia yang dapat digunakan untuk sterilisasi gas : etilen oksida, gas
formaldehid, asam parasetat dan glutaraldehid alkalin
- Sterilisasi kimia menggunakan cairan disinfektan ; senyawa aldehid,
hipoklorit,fenolik, alkohol

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI EFEK DISINFEKTAN :


1. Konsentrasi bahan yang digunakan
2. Waktu ( waktu yang lama hasil lebih baik )
3. pH
4. Temperatur
5. Sifat dari kuman sendiri
6. Adanya bahan –bahan ekstra yang lain ( bahan organik spt : serum,darah,pus
dll dapat menurunkan efektivitas desinfektan
CARA KERJA DISINFEKTAN ( ANTISEPTIK ) :
1. Mengganggu fungsi membran sel
2. Mengganggu pekerjaan enzim
3. Denaturasi dari protein kuman akibat koagulasi dan presipitasi protoplasma
MACAM-MACAM DISINFEKTAN/ANTISEPTIK MENURUT SIFATNYA :
1. Volatil antiseptik
- Chloroform : untuk mensterilkan & mengawetkan serum/larutan.
Konsentrasi yang digunakan 0,25%
2. Golongan logam berat
- Bersifat biosidal atau antiseptic
- Mampu berkombinasi dengan protein seluler dan mendenaturasikannya.
- Contoh : Arsenik, perak, merkuri dan tembaga
- Ion logam berat dapat ditambahkan pada gugus SH pada protein dan merusak
struktur protein.
- Mekanisme aksi merkuri (Hg) sbb :
SH S
Protein aktif + HgCl2 protein inaktif Hg + 2 HCl
SH S
- Kemampuan antimikroba sejumlah kecil logam berat,terutama perak dan
tembaga disebut daya oligodinamik. Mekanisme antimikroba : mendenaturasi
protein mikroorganisme
- Perak
Larutan perak nitrat 1% (AgNO3) untuk pencegahan gonococcal
opthalmia pada bayi yang baru lahir.
Kombinasi perak dengan Sulfadiazin umum sebagai obat krim untuk luka bakar
- Tembaga
- Sulfat tembaga sebagai algasida
- Cukup efektif pada konsentrasi 1 ppm air ( bila air tidak mengandung bahan
organik dalam jumlah banyak)
Zink

- Zinc chloride pada sediaan obat kumur


- Zinc oxide sediaan cat tembok maupun cat kayu, dapat mencegah tumbuhnya
jamur pada tembok atau kayu

Surfaktan
- Dapat menurunkan tegangan permukaan di antara molekul – molekul dalam larutan
- Contoh : Sabun dan detergen
- Sabun merombak lapisan minyak menjadi titik – titik kecil dalam proses emulsifikasi.
Air dan sabun bersama –sama mengangkat minyak teremulsi dan kotoran serta
menggelontorkannya

Quat (Quarternary ammonium compound)

- Merupakan detergen kationik golongan surfaktan


- Daya bersihnya berhubungan dengan muatan positif (kation) dari molekulnya
- Sangat aktif terhadap bakteri gram positif ,kurang aktif terhadap bakteri gram negative
- Juga bersifat fungisidal, amoebosidal dan virusidal terhadap virus bersampul
- Tidak dapat digunakan untuk endospore bakteri dan Mycobacteria
- Jenis yang banyak digunakan : benzalkonium klorida (Zephiran) dan cetylpiridinium
chloride (Cepacol)
Klorin (Cl2)

- Sebagai gas ataupun kombinasi dengan bahan kimia lain ( Natrium hipoklorit atau
Kalsium hipoklorit)
- Merupakan desinfektan yang dipakai secara luas.
- Kemampuan germisidalnya disebabkan oleh asam hipoklorit (HOCl) yang terbentuk
saat klorin ditambahkan dengan air, akan mengoksidasi protein sehingga membrane
sel rusak dan terjadi inaktivasi enzim mikroorganisme.
- Larutan hipoklorit tidak stabil dalam pengenceran, mengkorosi metal ,
efektivitasnya berkurang dengan adanya bahan organic
- Perlakuan minimal 30 menit

- Kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2 ) umum digunakan untuk disinfeksi peralatan makan


di restoran
- Natrium hipoklorit (NaOCl) umum digunakan sebagai disinfektan rumah tangga dan
bahan pemutih, sebagai disinfektan pada pabrik susu
- Chloramine digunakan sebagai disinfektan,antiseptic atau agen sanitasi
Solusi hipoklorit paling banyak dipakai sbg disinfeksi dan menghilangkan bau,
krn bersifat relatif tidak membahayakan jaringan manusia,mudah ditangani,ti-
dak berwarna dan tidak mewarnai,meskipun memudarkan warna
- Di Rumah sakit dipakai untuk mendisinfeksi ruangan,permukaan serta alat-alat
non bedah

- Hg : Larutan sublimat konsentrasi 1 : 1000


- Merthiolate, metafen,mercurocrom relatif non irritan untuk antiseptik kulit dan
membran mukosa.
- Merthiolate digunakan sbg preservasi/pengawet antitoksin dan serum

3. Phenol group
Pada konsentrasi rendah daya bunuhnya disebabkan karena mempresipitasikan
protein secara aktif dan juga merusak membran sel dengan menurunkan tega-
ngan permukaan, aktif pada pH asam
- Fenol dan kresol berbau khas dan korosif terhadap jaringan
- Digunakan sebagai disinfektan dan antiseptic
- Memiliki aktivitas bakterisidal tetapi tidak sporosidal
- Sebagai disinfektan cair tidak dipengaruhi zat organic, aktivitasnya rendah terhadap
endospore bakteri
- Efektif pada konsentrasi 2 % - 5 %
- Jarang digunakan karena dapat mengiritasi kulit

Senyawa Fenolik (turunan fenol)

- Sering digunakan dalam campuran sabun atau detergen


- Aktivitas antimikroba : merusak lipid pada membrane plasma mikroorganisme isi
sel keluar
- Salah satu yang sering digunakan : Kresol ( yang terpenting : 0 – phenylphenol , bahan
utama Lysol)

Bisfenol ( mengandung dua gugus fenol)

- Hexachlorophene, bahan pada lotion HisoHex , digunakan sbg control mikroba pada
tindakan pembedahan di Rumah sakit, Proses persalinan ( Peka terhadap Streptococcus
dan Staphylococcus )
- Penggunaan pada frekuensi tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf
Triclosan
- Bahan sabun antibakteri dan pasta gigi
- Bekerja pada membrane plasma
- Efektif terhadap bakteri gram positif dan fungi
4. Aldehide
- Antimikroba yang paling efektif
- Contoh : Formaldehid (2% paling efektif) dan glutaraldehid
- Formaldehid 8 % dan Glutaraldehid 4 % menginaktivasi hampir semua jenis
mikroorganisme
- Perlakuan minimal selama 30 menit dan tidak terpengaruh bahan organic
- Bersifat mutagenic dan karsinogenik
Membunuh sel dengan menginaktivasi protein dengan membentuk ikatan silang
kovalen dengan beberapa gugus organic fungsional pd protein : -NH2, -OH,
- COOH, dan –SH.
- Formalin : larutan cair 37% gas formaldehid
- Digunakan sebagai pengawet specimen biologis dan menginaktivasi bakteri dan

virus pada sediaan vaksin.


- Larutan formaldehide 20% dalam 65 -70% alkohol merupakan cairan pensteril yg
sangat baik apabila alat-alat direndam 18 jam,tetapi meninggalkan residu,sehing-
ga alat dibilas terlebih dahulu sebelum digunakan.
- Formaldehide 5 – 10 % untuk disinfeksi suatu permukaan /area tertentu.
- Bersifat Toksik
- Glutaraldehid , kurang bersifat iritasi, lebih efektif dibandingkan Formaldehid
- Larutan 2% glutaraldehid (Cidex) bersifat bakterisidal, tuberkuloisidal dan
virusidal dalam waktu 10 menit dan sporosidal dalam waktu 3 – 10 jam
- Glutaraldehid dan formalin digunakan dalam pengawetan mayat
5. Alkohol
- Zat paling efektif dan dapat diandalkan untuk sterilisasi & disinfeksi
- Alkohol mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi, juga pelarut lemak se-
hingga membran sel akan dirusak dan enzim-enzim akan diinaktifkan.
- ada 3 jenis alkohol yang dipergunakan : - metanol : CH3OH
- etanol : CH3CH2OH
- isopropanol (CH3)2 CHOH
- Yang dipergunakan dalam praktek : solusi alkohol 70 – 80% dalam air,
konsentra-
si diatas 90 % atau di bawah 50% biasanya kurang efektif kecuali untuk isopropil
alkohol yg tetap efektif sampai konsentrasi 99%.
- Waktu 10 menit sudah cukup untuk membunuh sel vegetatif tetapi spora tidak.
- Sering dipakai sbg disinfeksi kulit
- Efektif membunuh bakteri dan fungi, tdk dapat membunuh endospore dan virus
non enveloped

6. Zat Warna
- beberapa zat warna bersifat menghambat pertumbuhan kuman mis : derivat
Akridin dan zat warna rosanilin.
- Ungu kristal derivat metil dari zat warna rosanilin bersifat bakteriostatik bagi ku
man gram pos. dipakai untuk mengobati kandidiasis dan vaginitis karena triko
monas. Cara kerjanya dengan blokade tahap terakhir pada penyusunan dinding
sel
PEROKSIGEN

Yang termasuk peroksigen :

- Ozon (O3), digunakan sebagai bahan tambahan klorin pada disinfeksi air krn
membantu menetralkan rasa dan bau klorin

- Hidrogen peroksida (H2O2), digunakan untuk disinfeksi benda – benda tidak hidup,
merupakan antiseptic yang efektif non toksik, mudah terurai, apabila dipanaskan
akan terurai menjadi air dan oksigen. Benzoil peroksida efektif dalam mengobati
luka akibat infeksi kuman anarob

- Asam parasetat, merupakan sterilan yang bersifat sporosidal. Dapat membunuh


endospore dan virus dalam waktu 30 menit

ETILEN OKSIDA
- Merupakan gaseous chemosterilizer : bahan kimia untuk sterilisasi ruangan tertutup
- Mekanisme kerja : mendenaturasi protein mikroorganisme
- Bersifat bakterisidal dan sporosidal
- Banyak diguanakan untuk sterilisasi alat alat rumah sakit
- Kerugian : adanya residu toksik, diperlukan alat khusus untuk penggunaan
Biguanidin

- Contoh : Klorheksidin
- Digunakan kontrol mikroorganisme pada kulit dan membrane mukosa
- Kombinasi dengan detergen atau alcohol, banyak digunakan untuk kebersihan kulit dan
tangan pasien dan tim medis menjelang operasi
- Mycobacteria cukup resisten, endospore bakteri dan kista protozoa tidak terpengaruh

Tabel . Efek disinfektan cair terhadap mikroorganisme


Efektivitas

Tipe Fungi Bakteri Endospora Virus


Aldehid + + + +
Hipoklorit + + + +
Fenol + + - +/v
Alkohol - + - +/v
Sangat resisten Endospora bakteri
Mycobacteria
Kista protozoa
Bentuk vegetative protozoa
Bakteri gram negative
Fungi
Virus tanpa envelope
Bakteri gram positif
Sangat peka Virus dengan envelope lipid

Gambar . Resistensi mikroorganisme terhadap sterilant kimiawi


METABOLISME DAN BIOKIMIA
KUMAN
- Kehidupan kuman adalah dinamis → terjadi reaksi-reaksi kimiawi
- Untuk mempertahankan hidupnya → kuman mengadakan pergantian bahan-bahan yang
menyusunnya dan energi yang digunakan diambil sekelilingnya.
- Kuman melakukan proses metabolisme → merupakan jumlah keseluruhan daripada
reaksi yang terjadi pada sel kuman, reaksi dapat berjalan dengan baik karena adanya
sistem enzim yang komplek.
- Metabolisme t.d : 1. sintesa / asimilasi / anabolisme
2. pemecahan / disimilasi / katabolisme
Metabolisme karbohidrat
KH → sumber utama karbon (C) untuk kuman aerob dan anerob, C diperlukan untuk
sintesa bakteri KH, lipid, asam amino, purin, pirimidin dll.
KH → juga merupakan sumber energi kuman
- Molekul KH t.d 2 atau lebih monosakarida → polisakarida → komplek gula
- Pemecahan KH oleh → kuman anaerob → hasil akhir : as. Laktat
→ kuman aerob → hasil akhir : CO2 dan H2O
Pemecahan KH secara Anaerob
- Glikolisis → - pemecahannya mel.reaksi oksidasi – reduksi proses enzimatis
- Pada proses ini dihasilkan 2 mol.ATP dari oksidasi 1 Mol.glukosa
- Fermentasi : → berperan pada mikrobiologi industri seperti pembuatan bir, pembuatan
pupuk, pembuatan aceton dll.
→ sifat fermentasi suatu kuman tidak sama untuk tiap-tiap spesies →
penting untuk identifikasi kuman.
Macam-macam fermentasi
1. Fermentasi alkohol, misalnya pada yeast pada proses ini : glukosa → ethanol
2. Fermentasi homolaktik dijumpai pada semua kuman genus streptococcus. Disini
glukosa → as.laktat
3. Fermentasi heterolaktik , pada bakteri leuconostoc. – glukosa → as.laktat, etanol dll.
4. Fermentasi butyl-butylric pada genus clostridium – glukosa → as.butirat dan produk
lain
Metabolisme lemak
- Bagian –bagian tertentu dari pada kuman tersusun dari lemak, mis : membran sel dan
bagian tertentu dari dinding sel, kapsul.
- Pada umumnya lemak tersebut : lipopoliskarida (LPS)
- LPS → bersifat antigenik dan berperan dalam menentukan pengawasan kuman.
Polisakaridanya merupakan bagian yang menyusun endotoksin dari kuman gram
negatif.
- Permulaan reaksi diperlukan pengaktif asam lemak dengan Co A dan sebagai hasil adl
gliserol dan asetil CoA.
Metabolisme protein
- Sintesis protein memerlukan nitrosa yang biasanya diambil dari medium dalam
bentuk NH3 atau NO3.
- Sintesis protein mengikuti pola yang ditentukan oleh DNA gen memberikan pola yang
menentukan pada sintesis DNA sendiri dan RNA.
- RNA sebagai pembawa berita dari DNA yang menentukan sintesis protein. Dalam
DNA terdapat semua informasi yang diperlukan dalam penyusunan DNA, RNA dan
Protein.
- Fermentasi as.amino dilakukan oleh beberapa clostridium : alanin + 2 glisin + 2 H 2O
→ 3 as.asetat + 3 NH 3 + CO2
- Perbedaan kemampuan kuman dalam memecah suatu bahan kimia serta hasil
metabolisme yang diperoleh dalm bentuk gas CO2, gas H2S atau bentuk asam yang
mengubah pH, semuanya ini dapat dipakai untuk membantu determinasi kuman
• Metabolisme karbohidrat.
KH dipecah menjadi triosa dalam bentuk fosfat dan piruvat (CH 3COCOOH). Enzim
yang berperan : dari gol.glikosidasa dan fosforilasa. Metabolisme glukosa → piruvat
menurut embdenmeyerhoff (EMP) sbb :
glukosa → glukosa 6 P → fosfogliseraldehide → fosfogliserat→fosfoenol pivurat →
piruvat.

Metabolisme kuman dengan cara lain, mis :


1. Cara melalui pentosa fosfat (pentosa phospate pathway) glukosa – glukosa 6 P – 6
fosfoglukonat – pentosa fosfat, cara ini dipakai kuman yang tidak mempunyai enzim
aldosa dan triosa dan isomerasa yang diperlukan pada EMP.
2. Cara menurut entner – doudoroff (entner – doudoroff pathway), melakukan
pembentukan deoksiglukonat glukosa – 6 fosfoglukonat – ketodeoksiglukonat –
piruvat – gliseraldehid cara ini dipakai pada beberapa Pseudomonas dan Escherichia
coli. Melalui proses permentasi piruvat dapat dipecah menjadi alkohol, asam laktat,
asam butirat, asam propionat, asetat dsb. Fermentasi dengan peembentukan asam
campuran = khas untuk fam. Enterobacteriaceae
METABOLIT MIKROORGANISME
Metabolisme
- Merupakan reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup
- Reaksi sangat terkoordinasi
- Mempunyai tujuan
- Mencakup berbagai kerjasama dari banyak system multienzim

Metabolisme mempunyai 4 fungsi spesifik :


1. Untuk memperoleh energy kimia dari degradasi makanan yang kaya energy dari
lingkungan atau dari energy solar
2. Untuk mengubah molekul nutrisi menjadi precursor unit pembangun bagi
makromolekul
sel
3. Untuk menggabungkan unit – unit pembangun ini menjadi protein,asam nukleat, lipid,
polisakarida dan komponen sel lainya
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan dalam fungsi khusus
sel

Metabolisme t.d 2 proses yang berlawanan, keduanya berlangsung serempak :


1. Anabolisme : proses sintesis makromolekul kompleks. Mis : asam nukleat,
lipid, dan polisakarida
2. Katabolisme : proses penguraian bahan organic kompleks menjadi bahan
dan menghasilkan energy . Contoh : ATP dan GTP

METABOLIT

- Hasil dari metabolisme


- Dibedakan 2 macam : - Metabolit primer
- Metabolit sekunder

METABOLIT PRIMER

- Suatu metabolit atau molekul yang merupakan produk akhir atau produk antara dalam
proses metabolism MH, yang fungsinya sangat esensial bagi kelangsungan hidup organisme
tsb, serta terbentuk secara intraseluler. Contoh : protein, lemak, KH dan DNA
- Pada umumnya tidak diproduksi berlebihan
- Pada sebagian mikroorganisme, produksi berlebihan dapat menghambat pertumbuhan dan
kadang – kadang mematikan
- Prosesnya disebut metabolisme primer
- Contoh metabolit primer yang dihasilkan mikroorganisme : Etanol
- Metabolit primer diproduksi pada waktu yang sama dengan pembentukan sel baru
- Kurva produksinya mengikuti kurva pertumbuhan populasi secara parallel
Ciri – Ciri metabolit primer :

- Terbentuk melalui metabolisme primer


- Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme
penghasilnya (merupakan komponen esensial tubuh, mis : asam amino,vitamin,
nukleotida, asam nukleat, lemak)
- Sering berhubungan dengan pertumbuhan organisme penghasilnya
- Bersifat tidak spesifik ( ada pada hampir semua MH)
- Dibuat dan disimpan secara intraseluler
- Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
- Hasil akhir dari metabolisme energy adalah etanol

- Pada reaksi metabolisme, reaksi dinyatakan eksergonik : menghasilkan energy,


endergonic : memerlukan energy
Agar reaksi dapat berjalan, keadaan teraktivasi harus diperoleh. Ini memerlukan input
energy energy aktivasi, kebutuhan energy aktivasi dapat diturunkan dengan katalis
biologi : enzim
Enzim
- suatu protein
- Beberapa enzim memiliki bagian nonprotein : koenzim, bagian enzim yang protein
disebut apoenzim
- Gabungan koenzim dan apoenzim : holoenzim
- Bagian non protein enzim ada yg disebut gugus prostetik
Aktivitas enzim dipengaruhi :

1. Temperatur,
Peningkatan 10◦C diatas temperature minimum aktivitas meningkat 2x - kondisi
optimum, peningkatan temperature diatas titik optimum lemahnya ikatan di dalam
enzim kerusakan struktural enzim fungsinya menurun. Pada temperature
maksimum enzim terdenaturasi tidak berfungsi dalam mengkatalisis reaksi

2. Konsentrasi subtrat
Konsentrasi substrat rendah, enzim tidak mencapai kecepatan konversi maks,
peningkatan konsentrasi substrat kecepatan reaksi akan meningkat hingga titik jenuh,
peningkatan konsentrasi pada titik jenuh tidak lagi dapat meningkatkan kecepatan laju
reaksi

3. pH lingkungan
Konsentrasi ion hydrogen mempengaruhi struktur 3 dimensi enzim dan aktivitasnya
Setiap enzim mempunyai pH optimum struktur 3 dimensinya paling kondusif
mengikat substrat

4. Ada tidaknya inhibitor


- Inhibisi bersaing
- Inhibisi bukan bersaing
Lintasan biosintesis

- Suatu lintasan yang terdiri dari rangkaian reaksi biokimiawi dari bahan awal menjadi
metabolit
- Lintasan biosintesis metabolit primer adalah proses fotosintesis yang menghasilkan
KH, proses siklus Krebs, sintesis protein,sintesis asam lemak dan lemak

- Tingkat metabolit primer pada mikroorganisme diatur system pengendalian atau


control umpan balik, system utama yang terlibat : inhibisi umpan balik dan represi
umpan balik

Inhibisi umpan balik


Situasi di mana hasil akhir produksi yang terdapat pada jalur biokimia akan
menghambat enzim katalase reaksi (biasanya reaksi pertama) yang terdapat dalam jalur,
menyebabkan gangguan pada perlekatan enzim dengan substrat hambatan pada
aktivitas enzim

Represi umpan balik


produk akhir atau derivatnya akan mencegah sintesis salah satu ataupun berbagai
enzim yang mengkatalisis reaksi yang terdapat dalam jalur produksi
1. menghambat aktivitas, bukan sintesis enzim
2. Mempengaruhi enzim pertama saja
3. Efek cepat
INHIBISI

Enzim 1 Enzim 2 Enzim3

X Y Z trp

Gen 1 Gen 2 Gen 3

REPRESI

1. Menghambat sintesis,bukan aktivitas enzim


2. Mempengaruhi semua enzim
3. Efek lambat

Gambar : Produksi triptofan dari precursor X melalui produk intermediate Y dan Z


Mekanisme utama pada pengendalian umpan balik dapat terjadi melalui cara :

1. Pengendalian umpan balik bersama/multivalen


Pengaturan jalur biosintesis melibatkan lebih dari satu hasil akhir produk. Enzim
pertama yang terdapat di dalam jalur akan diinhibisi atau direpresi pada saat terjadi
kelebihan dari semua hasil akhir produk

2. Pengendalian umpan balik kooperatif


Adanya kelebihan semua hasil akhir produk akan mengakibatkan represi atau inhibisi
sinergis

3. Pengendalian umpan balik kumulatif


Setiap hasil akhir produk yang terdapat pada jalur akan menghambat enzim pertama
dengan presentase tertentu terhadap hasil produk lainnya

4. Pengendalian umpan balik sekuensial


Langkah awal pada jalur metabolism tsb dihambat oleh produk yang dihasilkan
sebelum reaksi mengalami percabangan dan masing –masing cabang dihambat oleh
produk akhirnya masing – masing

5. Pengendalian isoenzim
Apabila reaksi control kritis pada suatu jalur dikatalisis oleh lebih dari satu isoenzim,
maka isoenzim yang berbeda tsb mungkin juga diatur oleh hasil akhir yg berbeda
Strategi untuk meningkatkan produksi metabolit mikroorganisme antara lain :

1. Mengisolasi mikroorganisme mutan yang tidak menghasilkan hasil akhir yang bersifat
inhibitor atau repressor umpan balik ( auxotrophic mutant), Contoh : produksi lisin
oleh mutan auksotrof Corynebacterium glutamicum
2. Memanipulasi enzim –enzim pengatur sehingga tidak lagi dapat mengenali metabolit
yang bersifat inhibitor atau repressor ( mutan resisten terhadap pengaturan umpan
balik)
3. Memodifikasi permeabilitas dinding sel mikroorganisme, sehingga hasil akhir yang
bersifat inhibitor atau repressor dapat diekskresikan keluar sel

Tabel. Beberapa mutan auksotrof penghasil asam amino

Produk Organisme Kebutuhan auksotrof Substrat


L-Sitrulin Bacillus subtilis Arginin Glukosa
L-Lisin Corynebacterium Treonin,metionin Glukosa
L-tirosin Corynebacterium Fenilalanin n-alkane
L-ornitin Corynebacterium Arginin Glukosa
L-Fenilalanin Arthrobacter parafineus Tirosin n-alkane
L-Treonin Escherichia coli Lisin,metionin,isoleusin Glukosa
L-Valin C. glutamicum Isoleusin glukosa
METABOLIT SEKUNDER

Suatu molekul atau produk metabolik yang dihasilkan oleh proses metabolisme sekunder
mikroorganisme dimana produk metabolik tsb bukan merupakan kebutuhan pokok
mikroorganisme untuk hidup dan tumbuh

- Dapat berfungsi sebagi nutrisi darurat untuk bertahan hidup


- Fungsinya belum jelas
- Dibuat dan disimpan ekstraseluler
- Banyak bermanfaat bagi manusia dan MH lain karena banyak di antaranya bersifat
sebagai obat, pigmen, vitamin ataupun hormone.
- Contoh : kloramfenikol Streptomyces venezuellae
Penisilin Penicillium notatum
Papaverin Papaver sp

- Tidak diproduksi pada saat pertumbuhan sel fase logaritmik,ttp disintesis pada akhir
siklus pertumbuhan sel ( fase stasioner)

- Tropofase : metabolit sekunder mikroorganisme tidak diproduksi hingga sel


mikroorganisme menyelesaikan secara lengkap fase pertumbuhan logaritmik
- Idiofase : Fase stasioner , sebagian besar metabolit sekunder dihasilkan
Ciri – Ciri metabolit sekunder :
- Dibuat melalui proses metabolit sekunder
- Diproduksi selama fase stasioner
- Fungsi bagi organisme penghasil belum jelas, diduga tidak berhubungan dengan sintesis
komponen sel atau pertumbuhan
- Dibuat dan disimpan secara ekstraseluler
- Hanya dibuat oleh spesies tertentu dan dalam jumlah terbatas
- Umumnya diproduksi fungi filamentus dan bakteri pembentuk spora
- Merupakan kekhasan bagi spesies tertentu
- Biasanya berhubungan dengan aktivitas antimikroba,enzim
spesifik,penghambatan,pendorongan pertumbuhan, dan sifat –sifat farmakologis

Tabel . Beberapa enzim yang muncul pada akhir fase logaritmik dan terkait dengan
sintesis metabolit sekunder
Enzim Metabolit
Amidinotransferase Streptomisin
Asiltransferase Penisilin
Oksidoreduktase transmetilase Tilosin
Sintetase I dan II Gramisidin S
Fenoksazinon sintetase Aktinomisin
Dimetilalitransferase Ergot alkaloid
Tabel. Beberapa senyawa precursor untuk sintesis metabolit sekunder

Prekursor Metabolit Sekunder


Asam fenilasetat Penisilin
Asam benzoate tersubsitusi Novobiosin
Unit Isoprena Senyawa isoprenoid (terpena,ubikuinon,vitamin K,
sesquiterpena)
Asam Amino Antibiotik homopeptida
Gula amino Antibiotik : tetrasiklin, nukleosida dan makrolida
Sikliton dan aminosikliton Antibiotik golongan aminoglikosida
Purin Kafein dan teofilin

Beberapa komponen yang dapat memberikan efek induksi enzim pada biosintesis
metabolit sekunder adalah sbb :

1. Triptofan ( dibutuhkan untuk produksi alkaloid pada Claviceps)


2. Metionin (Dibutuhkan untuk sintesis sefalosporin)
3. Dietilbarbiturat ( sintesis rifampisin oleh Nocardia mediteranei)
Lintasan biosintesis metabolit sekunder :
- Lintasan asam sikimat (shikimate pathway)
- Lintasan asetat (acetate pathway atau polyketide pathway/acylpolymalonate
pathway)
- Lintasan asam mevalonat (mevalonic pathway)
- Lintasan dioksiselulosa (dioxyxylolose pathway)

LINTASAN ASAM SIKIMAT

Prekursor asam sikimat metabolit sekunder

Pada lintasan ini selalu terbentuk asam sikimat,asam korismat dan asam prefenat. Beberapa
molekul lain : asam quinqt, asam 3-dehidrosikimat,asam protokatekuat dan asam gallat

Asam prefenat (hanya ada pada tumbuhan dan mikroorganisme, tidak terdapat pada hewan
dan manusia). Contoh : Sintesis curcumin ( metabolit sekunder dihasilkan oleh tanaman
Curcuma longa, Curcuma domestica, Curcuma xanthorizza). Curcumin berkhasiat anti-
inflamasi, antioksidan dan antikanker
Biosintesis curcumin meliputi 2 tahap :
1. Pembentukan asam ferulat melalui lintasan asam sikimat,
2. Kontruksi curcumin dari asam ferulat melalui lintasan asetat
ANTIBIOTIK TETRASIKLIN dan turunannya

- Merupakan kelompok metabolit sekunder


- Antibiotik berspketrum luas
- Dihasilkan genus Streptomyces
- Klortetrasiklin atau aureomisin Streptomyces aureofaciens
- Oksitetrasiklin Streptomyces rimosus
- Demeklosiklin mutan Streptomyces rimosus

ANTIBIOTIK DOXORUBIN ( Adriamycins) dan DAUNORUBIN (Daunomycins)


- Antikanker yang paling efektif
- Doxorubin Streptomyces peuceutis var.caesius
- Daunorubin Streptomyces peuceutius dan Streptomyces coeruleorubidus

ANTIBIOTIK ERITROMISIN
- Merupakan antibiotic makrolida yang memiliki cincin lakton makrosiklik bersegi 14
- Dihasilkan Saccharopolyspora erythraea ( dulu bernama Streptomyces erythreus)
- Biosintesis berlangsung 2 tahap : biosintesis cincin lakton makrosiklik (eritronolid B)
dan biosintesis eritronolid B menjadi eritromisin A

Produksi metabolit sekunder oleh mikroorganisme dapat ditingkatkan dengan : optimasi


kultur pertumbuhan, kondisi pertumbuhan serta modifikasi genom mikroorganisme yang
mengatur sintesis metabolit sekunder
Tabel : Produk utama mikroorganisme dalam industry mikrobiologi dan bioteknologi

Substansi Mikroorganisme
Produk Industri
- Etanol (dari glukosa) Saccharomyces cerevisiae
- Etanol (dari laktosa ) Kluyveromyces fragilis
- Aseton dan butanol Clostridium acetobutyllicum
- 2,3- butanediol Enterobacter, Serratia
- Enzim Aspergillus, Bacillus, Mucor, Trichoderma

Produk pertanian
- Giberelin Gibberella fujikuroi

Bahan makanan
- Asam amino ( contoh : lisin) Corynebacterium glutamicum
- Asam organic ( contoh : asam sitrat) Aspergillus niger
- Nukleotida C. Glutamicum
- Vitamin Ashbya, Eremothecium,Blakeslea
- Polisakarida Xanthomonas
Produk Kesehatan

- Antibiotik Penicillium, Streptomyces, Bacillus


- Alkaloid Claviceps purpurea
- Transformasi steroid Rhizopus, Arthrobacter
- Insulin, hormone pertumbuhan Escherichia coli, Saccharomyces
manusia, somatostatin, interferon cerevisiae
Biofuel

- Hidrogen Mikroorganisme fotosintetik


- metan Methanobacterium
- Etanol Zymomonas, Thermoanaaerobacter
- Kehidupan & lingk. Fisik tidak dapat dipisahkan, lingk. Fisik menyedia
kan zat gizi & kondisi yang memungkinkan adanya kehidupan.
- Gabungan antara benda hidup & lingkungan tempat hidup biosfir
terdiri atas unit ekologi yg saling berinteraksi ekosistem. Peran
bakteri pada ekosistem : dekomposer
- Dalam suatu habitat terdapat faktor biotik & abiotik.
Faktor biotik : - manusia
- binatang
- mikroba
Faktor abiotik : - temperatur
- tekanan osmotik
- pH
- Cahaya
- Substansi an organik : H2O, CO2, O2, mineral
- Substansi organik
HABITAT ALAM MIKROORGANISME
A. TANAH
Sumber yang kaya mikroorganisme, kebanyakan apatogen bagi manusia, bbrp
mikroorganisme bertahan krn adanya ekskret/kadaver.
Bakteri patogen yang ada di tanah antara lain : Clostridium tetani, Clostridium
perfringens, Clostridium botulinum, Bacillus anthracis
B. AIR
Kebanyakan air tawar & laut mengandung mikroorganisme yang non patogen,
kecuali di air yang secara langsung tercemar faeces & urine manusia & bina
tang
C. UDARA
Udara luar jarang mgd kuman patogen, mungkin krn efek pengeringan,ozon
& radiasi UV
Udara dalam ruangan mungkin mgd bakteri & virus patogen yang berasal dari ku
Lit, tangan, pakaian & terutama dari saluran nafas atas manusia

D. MAKANAN (SUSU)
Susu dari sapi normal yang diperah secara aseptis masih mengandung 100 –
1000 mikroorganisme non patogen per ml
-Kadang-kadang terdapat mikroorganisme patogen yang mungkin berasal dari
sapi yang sakit/ dari proses pemerahan
INTERAKSI MIKROBA
Hubungan timbal balik antara mikroba dengan mikroba lainnya maupun dengan
organisme yang lebih tinggi
- Sintrofisme
- Kompetisi
- Simbiosis : - mutualisme
- Komensalisme
- Parasitisme
• HUBUNGAN HOSPES – KUMAN
Adanya kuman tubuh manusia tidak selalu menyebabkan sakit. Wujud hubungan
hospes – kuman ditentukan oleh keseimbangan antara virulensi kuman & daya
tahan hospes
Virulensi kuman : derajat patogenitas yang dinyatakan dengan jumlah mikroor-
ganisme atau mikrogram toksin yang dibutuhkan untuk mem
bunuh binatang percobaan dengan syarat tertentu
Patogenitas : kemampuan suatu mikroorganisme untuk menyebabkan penyakit.
VIRULENSI KUMAN DIPENGARUHI OLEH :
1. Daya invasi
kemampuan untuk berpenetrasi ke jaringan, mengatasi pertahanan tubuh hos-
pes, berkembang biak dan menyebar
Daya invasi dipengaruhi oleh komponen permukaan & enzim kuman tertentu
yang membuat penyebaran kuman serta membuatnya resisten terhadap fago-
sitosis
2. TOKSIGENITAS
Ada 2 jenis toksin yang dihasilkan bakteri : endotoksin & eksotoksin
- Eksotoksin dihasilkan oleh bakteri positif gram : Corynebacterium diphtheriae,
Clostridium tetani, Staphylococcus & beberapa bakteri negatif gram : Shigella
dysentriae, Vibrio cholerae & beberapa E. coli
- Endotoksin dihasilkan antara lain : Salmonella, Shigella, Brucella, Neisseria, Es-
cherichia coli, Pseudomonas aeruginosa

* DAPAT MENETAP/TRANSIENT
Mikroba normal yang menetap tidak menyebabkan penyakit & mungkin mengun-
tungkan bila berada pada lokasi yang semestinya & tanpa keadaan abnormal, da-
pat menyebabkan penyakit : pada keadaan tertentu berada pada tempat yang ti-
dak semestinya/ bila ada faktor predisposisi
Contoh : flora normal saluran pencernaan sintesis vit. K & membantu ab-
Sorpsi zat makanan tertentu
Pada mukosa & kulit dapat mencegah kolonisasi bakteri patogen melalui
bakterial interference.
Streptococcus viridans di saluran nafas atas bila masuk aliran da-
rah (mis : ekstraksi gigi/tonsilektomi) katup jantung yang abnormal
sub acute bakterial endokarditis.
FLORA NORMAL MULUT & TRACTUS RESPIRATORIUS
Bagian yang mengandung kuman : mulut, nasofaring, orofaring, tonsil
- Bagian larynx,trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus & sinus hidung steril
Mulut kaya mikroorganisme : Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus
aureus, bbrp micrococcus berpigmen, Staphylococcus an aerob (permukaan gigi
& saliva) Streptococcus viridans, Streptococcus pyogenes 5 – 10% mulut
normal, Streptococcus pneumoniae pd 25% permukaan gigi orang dewasa
normal, Corynebacterium an aerob, Veillonella spp, beberapa Spirochaeta dll.
FARING : Streptococcus non hemolyticus, alfa hemolitik & Neisseria, Staphylococ-
cus epidermidis, Difteroid, haemophilis, Pneumococcus, Mycoplasma &
Bacteriodes
FLORA NORMAL TRACTUS DIGESTIVUS
- Saluran pencernaan yang mengandung mikroorganisme : usus besar
Esofagus & lambung, Kecuali saat penelanan makanan,umumnya steril/mgd ku
man < 103 kuman/ml . Kadang-kadang di Duodenum & jejenum ada Streptococcus,
Lactobacillus & yeast (terutama Candida albicans) dalam jumlah kecil.
- ± 20% massa feses berisi bakteri ( 104 mikroorganisme/gram berat basah)
- Mikroorganisme di kolon : Bacteroides, Bifidobacteria, Eubacteria, Lactobasillus
Coliform, Streptococcus, Clostridium & beberapa jenis yeast.
- Eradikasi flora normal dengan antibiotik menyebabkan overgrowth Clostridium
difficile enterotoksin & menyebabkan colitis
- Pada neonatus flora usus terbentuk dalam 24 jam setelah lahir
- Pada bayi yang disusui Lactobacillus bifidus dominan, bakteri lain : Enterococcus
Coliform, Staphylococcus
- Feses bayi yang minum susu buatan : Lactobacillus acidophilus, Coliform, Enterococ-
cus, Bacillus an aerob termasuk Clostridium sp
- Flora normal saluran pencernaan berperan dalam sintesis vit. K, konversi pigmen em-
pedu & asam empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis mikroba patogen
FLORA NORMAL TRACTUS GENITOURINARIUS
- Mikroorganisme dapat ditemukan di genitalia eksterna, uretra anterior & vagina, bag.
lain umumnya tidak terdapat mikroorganisme yang menetap.
- Pada orifisium uretra wanita & pria yang tidak di sirkumsisi sering dijumpai Mycobac-
rium smegmatis,difteroid, Streptococcus non hemolitik & Staphylococcus epidermidis
- Khusus wanita : bakteri Donderlain ( Lactobacillus an aerob)
- Vulva neonatus steril dalam 24 jam kmd berkembang mikroorganisme non patogen :
Difteroid, Micrococcus & Streptococcus non hemolitik, setelah 2 – 3 hari estrogen
ibu menginduksi deposit glikogen di epitel vagina meningkatkan pertumbuhan
Lactobacillus, setelah estrogen menurun Lactobacillus menghilang & pH :basa
- Pada pubertas Lactobacillus muncul kembali & ada flora yang menetap selama masa
dewasa : difteroid, lactobacilus dll.
- Pada wanita hamil 15 – 20% dijumpai Streptococcus agalactiae
- Flora pada masa post menopause menyerupai masa pre pubertas
FLORA NORMAL KULIT, HIDUNG,TELINGA
Tersering di kulit : Staphylococcus epidermidis, Micrococcus, Streptococcus alfa,
Streptococcus non hemolyticus.
Staphylococcus aureus menetap di hidung
Cuci tangan dapat mengurangi jumlah kuman sampai 90% & jumlah semula akan
kembali dalam 8 jam.
Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit Strepto-
coccus pneumoniae, batang neg gram termasuk Pseudomonas aeroginosa, Sta-
phylococcus aureus dan kadang-kadang Mycobacterium saprofit
- Telinga tengah dan dalam steril
- Kolonisasi yg transient oleh S. aureus & bakteri lain dapat terjadi di semua bagian
kulit karena kontak dengan dunia luar
BAKTERI DI DARAH & JARINGAN
Keadaan normal darah & jaringan steril. Kadang-kadang karena manipu-
lasi sederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal
dari mulut masuk darah/jaringan. Pada keadaan normal mikroorganisme dimus-
nahkan oleh sistem kekebalan tubuh.

FLORA NORMAL MATA (KONJUNKTIVA)


Difteroid ( Corynebacterium xerosis), basil gram negatif yang menyerupai Haemo-
philus, Staphylococcus & Streptococcus non hemolitik.
Flora konjunktiva dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata yang
mengandung enzim lisozim
PATOGENISITAS MIKROORGANISME
- Kemampuan pathogen untuk menyebabkan penyakit
- Penyakit infeksi dimulai saat mikroorganisme memasuki tubuh inang dan selanjutnya
bereproduksi atau bereplikasi
- Infeksi menggambarkan pertumbuhan atau replikasi mikroorganisme di dalam
tubuh
inang

Tipe infeksi mikroorganisme


Infeksi Deskripsi
Lokal Terbatas pada area tubuh tertentu
Sistemik Infeksi di mana mikroorganisme tersebar di seluruh tubuh
Primer Disebabkan oleh satu macam mikroorganisme
Sekunder Disebabkan oleh mikroorganisme dan terjadi mengikuti infeksi primer
Campuran Infeksi yang disebabkan oleh dua atau lebih mikroorganisme
Subklinik Infeksi yang tidak menunjukkan gejala apapun
Bakteremia Mengindikasikan adanya bakteri dalam darah, umumnya hanya
sementara
Septikemia Mengindikasikan keberadaan bakteri dan produk pertumbuhannya
dalam darah
Oportunistik Mikroorganisme yang secara normal tidak menyebabkan penyakit
namun setelah terjadi perubahan fisiologi pada tubuh inang
( mis : diabetes , terapi obat imunosupresan,AIDS) dapat
menyebabkan penyakit
Nosokomial Infeksi yang diperoleh saat berada di rumah sakit

Penyakit dapat muncul melalui beberapa cara , yaitu :

1. Beberapa bakteri beradaptasi sebagai pathogen pada manusia. Bakteri tersebut bukan
bagian dari flora normal namun menyebabkan infeksi subklinik ( infeksi yang tidak
menunjukkan gejala apapun) Mis : Mycobacterium tuberculosis
2. Beberapa bakteri yang merupakan flora normal memiliki factor virulensi ekstra yang
membuatnya bersifat patogenik. Mis : Escherichia coli
3. Beberapa bakteri dari flora normal dapat menyebabkan penyakit bila mencapai organ
dalam melalui trauma ataupun melalui peralatan bedah pada prosedur operasi. Mis :
Staphylococcus epidermidis
4. Pada penderita dengan penekanan system imun, banyak bakteri yang merupakan
komponen flora normal dapat menyebabkan penyakit, terutama bila terpapar pada
organ dalam. Mis : Acinetobacter
JALAN MASUK MIKROORGANISME KE TUBUH INANG

- Ada berbagai jalan : membrane mukosa, kulit ataupun rute parenteral


- Banyak bakteri dan virus membrane mukosa saluran pernafasan
saluran gastrointestinal
saluran genitourinaria
Konjungtiva
membrane penting yang menutupi bola mata dan kelopak
mata

SALURAN PERNAFASAN
- Jalan termudah bagi mikroorganisme infeksius
- Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu
- Penyakit : influenza, pneumonia, campak, tuberculosis dan cacar air

SALURAN PENCERNAAN
- Melalui bahan makanan atatu minuman dan jari tangan yang terkontaminasi
mikroorganisme pathogen
- Dihancurkan oleh HCl dan enzim – enzim di lambung atau dapat menyebabkan penyakit
- Patogen dikeluarkan mellaui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya melalui : air,
makanan, atau jari – jari tangan yang terkontaminasi
- Penyakit : demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, kolera dst
KULIT

- Sangat penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit


- Kulit yang tidak luka tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme
- Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit mis :
perlukaan pada kulit, folikel rambut maupun kantung kelenjar keringat.
- Mikroorganisme lain memasuki tubuh inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau
melalui penetrasi atau perlukaan membrane mukosa rute parenteral
- Suntikan, gigitan,potongan, luka atau pembedahan dapat membuka rute infeksi parenteral

RONGGA MULUT

- Permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme, dapat menyebabkan


karies gigi
- Karies gigi diawali akibat pertumbuhan Streptococcus mutans dan Streptococcus lain pada
permukaan gigi, hasil fermentasi metabolismenya menghidrolisis sukrosa menjadi
monosakarida, fruktosa dan glukosa. Enzim glukosiltransferase merakit glukosa
menjadi dekstran.
- Residu fruktosa difermentasi menjadi asam laktat
- Akumulasi bakteri dan dekstran menempel pada permukaan gigi dan membentuk plak gigi
- Populasi bakteri plak didominasi Streptococcus dan Actinomyces
VIRULENSI MIKROORGANISME

- Mikroorganisme pathogen memiliki factor virulensi meningkatkan patogenisitasnya


dan memungkinkan berkolonisasi atau menginvasi jaringan inang dan merusak fungsi
normal
tubuh.
- Atenuasi : proses untuk menghilangkan sifat virulensi
- Mikroorganisme yang telah diatenuasikan sering digunakan sebagai vaksin
- Virulensi mikroorganisme atau potensi toksin sering diekspresikan sebagai LD50
- Dosis yang diperlukan untuk menginfeksi 50% hewan uji : ID50
- Keberadaan mikroorganisme pathogen dalam tubuh akibat dari berfungsinya factor :
- Virulensi
- Dosis (jumlah)
- Faktor resistensi tubuh inang
- Mikroorganisme pathogen memasuki tubuh inang melalui perlekatan pada permukaan
mukosa inang . Perlekatan terjadi antara molekul permukaan pathogen ( adhesin/ligan
berada pada glikokaliks mikroorganisme atau pada fimbriae) yg terikat secara spesifik pada

permukaan reseptor komplementer pada sel inang


- Bahan glikokaliks yang membentuk kapsul mengelilingi dinding sel bakteri dapat mening-
katkan virulensi bakteri mencegah proses fagositosis oleh sel inang

- Contoh bakteri berkapsul : Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae dan


Bacillus anthracis
Virulensi mikroorganisme juga disebabkan oleh produksi enzim ekstraseluler (eksoenzim)

1. Leukosidin
- diproduksi bbrp bakteri : Streptococcus dan Staphylococcus
- Dapat menghancurkan neutrophil, leukosit yang sangat aktif dalam fagositosis
- Aktif terhadap makrofag (sel fagositosis)
- Leukosidin pada Streptococcus mendegradasi lisosom didalam leukosit dan
menyebabkan kematian sel darah putih dan menurunkan resistensi sel inang

2. Hemolisin
- penyebab lisis eritrosit ( sel darah merah)
- Dihasilkan : Staphylococcus, Clostridium perfringens dan Streptococcus ( Streptolisin)

3. Koagulase
- Dihasilkan anggota genus Staphylococcus
- Enzim ini mengkoagulasi fibrinogen dalam darah menjadi fibrin ( benang – benang
yang membentuk gumpalan darah), gumpalan fibrin melindungi bakteri dari fagositosis dan
mengisolasinya dari system pertahanan tubuh inang yang lain

4. Enzim kinase
- Dihasilkan Staphylococcus aureus ( staphylokinase) dan Streptococcus pyogenes
(streptokinase)
- Merusak fibrin dan melarutkan gumpalan darah banyak digunakan untuk
mengobati serangan jantung
5. Kolagenase
- Diproduksi oleh beberapa spesies Clostridium
- Merusak protein kolagen yang membentuk jaringan penghubung pada otot dan organ
tubuh lainnya.

Enzim bakteri lain yang berperan dalam virulensi : necrotizing factor penyebab kematian
sel, protease menghancurkan protein dan lesitinase menghancurkan membrane plasma
terutama di sekeliling sel darah merah

TOKSIN

- Substansi racun yang dihasilkan mikroorganisme tertentu


- Kemampuan menghasilkan racun : toksigenisitas
- Ada 2 tipe : - eksotoksin (toksin protein)
- endotoksin (lipopolisakarida)
- Mayoritas penghasil eksotoksin : bakteri gram positif, gen pengkode terdapat pada plasmid
bakteri atau fag. Mudah larut dalam cairan tubuh mudah berdifusi dalam darah
cepat diedarkan ke seluruh tubuh

EKSOTOKSIN
- Protein yang tidak tahan panas
- Bersifat antigenic menginduksi pembentukan antibodi
Tabel . Perbedaan antara eksotoksin dan endotoksin
Ciri Khas Endotoksin Eksotoksin

Komposisi kimiawi Bagian Lipid (lipid A) pd LPS Protein


membrane luar
Sumber Dinding sel bakteri gram Mayoritas pada bakteri
negative, dihasilkan pada saat gram pos,diproduksi selama
kematian sel atau otolisis bakteri pertumbuhan sel, pd
beberapa kasus diproduksi
setelah lisis atau kematian
sel
Farmakologi (efek pd Tidak spesifik Pada jaringan tertentu
inang)
Ketahanan terhadap Tahan panas, tahan pada suhu Tidak tahan panas, inaktif
panas 121◦C selama 1 jam pada suhu 60 - 80◦C, kecuali
toksin Staphylococcus
Imunologi (kaitannya Tidak mudah dinetralisasi oleh Dapat diubah menjadi
dengan antibody) antitoksin, sehingga toksoid yg toksoid sbg imunitas thd
efektif tidak dapat dibuat toksin, dinetralisasi oleh
sebagai imunisasi thd toksin antitoksin
Dosis letal Rendah Tinggi
Ciri khas Endotoksin Eksotoksin
Toksisitas Rendah Tinggi
Penyebab demam ya Tidak
Contoh penyakit Demam tifoid, ISK, Meningitis Gas gangrene, tetanus,
botulisme, difteri
- Antibodi yang terbentuk akibat induksi eksotoksin : antitoksin
- Bekerja : menghancurkan bagian tertentu sel inang atau menghambat fungsi metabolit
tertentu
- Dikelompokan 3 tipe berdasarkan mekanisme aksi nya :
- Sitotoksin
- Neurotoksin
- Enterotoksin
- Dapat diinaktivasi dengan pemanasan atau paparan formaldehid, iodin atau bahan
kimiawi lain toksoid
- Penyakit difteri dan tetanus dapat dicegah denga vaksinasi toksoid

TOKSIN DIFTERI

- Dihasilkan oleh Corynebacterium diphteriae yang bersifat toksigenik


- Merupakan sitotoksin yang menghambat sintesis protein sel eukariot
- Merupakan protein yang mengandung 2 polipeptida yang berbeda :
- polipeptida A (Aktif)
- polipeptida B ( binding)
- Proses aktif : polipeptida B mula – mula terikat pada reseptor permukaan sel inang dan
menyebabkan transport seluruh protein (polipeptida A dab B) melewati membrane plasma
ke dalam sel, polipeptida A selanjutnya akan menghambat sinteisi protein sel target.
TOKSIN KOLERA
- Dihasilkan Vibrio cholera, t.d polipeptida A dan B, Enterotoksin
- Polipeptida B terikat pada membrane plasma sel epitel usus halus, sedangkan polipeptida
A menginduksi pembentukan cAMP dari ATP pada sitoplasma sel epitel
mengeluarkan sejumlah besar cairan dan elektrolit, kontraksi otot normal terganggu
menyebabkan diare disertai muntah
- Heat labile enterotoksin yang diproduksi beberapa strain E coli cara kerjanya sama
dengan toksin kolera, termasuk enterotoksin Staphylococcus aureus

TOKSIN BOTULINUM
- Dihasilkan Clostridium botulinum
- Tipe neurotoksin, bekerjanya pada pertautan neuromuskular dan mencegah transmisi
impuls dari sel saraf ke sel otot.
- Toksin botulinum terikat pada sel saraf menghambat pelepasan neurotransmitter
( asetilkolin) menghambat kontraksi otot

TOKSIN TETANUS
- Tetanospasmin , neurotoksin, toksin mencapai system saraf pusat dan terikat pada sel
saraf yang mengontrol kontraksi beberapa otot skeletal. Ikatan tetanospasmin menyebabkan
kontraksi otot yang tidak terkontrol, menghasilkan kontraksi spasmodik tetanus
- Dihasilkan Clostridium tetani
ENDOTOKSIN
- Dihasilkan bakteri gram negative pathogen maupun non pathogen selama masa
pertumbuhan maupun saat sel lisis
- Merupakan bagian dari membrane luar bakteri gram negative yang tersusun atas lapisan
lipopolisakarida (LPS), bagian lipid dari LPS : lipid A adalah endotoksin dan enterotoksin
merupakan protein. Lipid A tersusun asam lemak mis : ß hidroksi miristat yang melekat
melalui ikatan ester /amida pada diglukosamin ß-1,6 disakarida
- Enterotoksin bersifat tahan panas, antigen lemah ,tidak dapat diubah menjadi toksoid
- Pelepasan endotoksin pada system peredaran darah dapat menyebabkan syok akibat
penurunan tekanan darah dan kegagalan fungsi banyak organ

TOKSIN YANG DIHASILKAN FUNGI


- Mikotoksin, berperan pada keracunan makanan
- Sitotoksin phalloidin dan amanitin Amanita phalloides dan Amanita lain,
menyebabkan gejala keracunan makanan 8 – 24 jam setelah dikonsumsi
- Toksin alpha amanitin mengeblok transkripsi DNA dengan cara mengganggu aksi enzim
RNA polymerase. Gejala awal : muntah dan diare , selanjutnya terjadi perubahan pada
sel hati dan ginjal kematian pada beberapa hari setelah mengkonsumsi 5 – 10mg
toksin
Jalan masuk membrane mukosa, kulit,rute parenteral

jumlah mikroorganisme Perlekatan


penginvasi

Penetrasi atau cara penghindaran terhadap


imunitas inang : kapsul, komponen dinding sel,
enzim, sitoskeleton

Kerusakan sel inang efek sitopatik : kerusakan


langsung, toksin,hipersensitivitas

Gambar : Mekanisme patogenitas mikroorganisme


AFLATOKSIN

- Dihasilkan oleh Aspergillus yang tumbuh pada kacang – kacangan dan padi – padian
- Toksin karsinogenik
- Aksinya : Terikat pada DNA dan mencegah transkripsi informasi genetic

ERGOTISME
- Akibat mengkonsumsi padi –padian yang mengandung ergot, suatu alkaloid yang toksik
- T.d. ergometrin, ergotamine dan ergotaminin
- Dihasilkan fungi Calviceps purpurea
- Aksinya : mengeblok transmisi saraf dan menyebabkan degenerasi pembuluh darah kapiler
- Gejalanya : muntah, diare, perasaan haus, halusinasi dan kejang –kejang

MEKANISME PATOGENISITAS VIRUS


- Tergantung pada kemampuannya untuk memasuki sel inang dan menghindari system
pertahanan tubuh inang
- Dapat merusak atau menyebabkan kematian sel inang diakibatkan akumulasi
sejumlah besar virus yang bermultiplikasi, akibat efek protein virus yang mengganggu
permeabilitas membrane plasma inang atau oleh penghambatan sintesis DNA, RNA atatu
protein sel inang
- Efek dari infeksi virus : efek sitopatik (CPE) kematian sel disebut efek sitosidal ,
yang menyebabkan kerusakan sel efek non sitosidal
- CPE digunakan sebagai diagnosis thd infeksi virus
- Diagnosis infeksi virus dapat berupa :

- Penghentian sintesis makromolekul dalam sel inang, beberapa virus seperti virus herpes
simplek dapat menghentikan mitosis yang irreversible
- Lepasnya enzim lisosom saat virus sitosidal menginfeksi sel inang menyebabkan
kerusakan organel intraseluler dan kematian sel
- Terbentuknya badan inklusi : granul –granul dalam sitoplasma atau nucleus sel yang
terinfeksi ( merupakan bagian dari protein atau asam nukleat virus yang sedang dirakit menjadi
virion ), memiliki ukuran, bentuk dan prosedur pewarnaan yang bervariasi tergantung dari virus
penginfeksinya.
- Badan inklusi dicirikan oleh kemampuannya dalam menyerap pewarna asam atau
pewarna basa
- Badan inklusi penting untuk menentukan virus penyebab infeksi, mis : virus rabies
memproduksi badan inklusi : negri bodies dalam sitoplasma sel saraf keberadaannya
dalam otak hewan diagnosis infeksi rabies
- Terbentuknya syncytium, suatu sel multinukleat yang berukuran sangat besar dan
terbentuk akibat berfusinya beberapa sel yang terinfeksi mis : virus campak, virus cacar,
beberapa virus herpes dan Paramyxovirus
- Perubahan fungsi sel inang tanpa terlihat secara nyata
- Diproduksinya interferon (IFN), protein stabil terhadap pH dan panas, bersifat spesifik
terhadap sel inang. Manusia memiliki tiga tipe IFN : interferon alpha, interferon beta dan
interferon gamma. IFN melindungi sel tetangga yang belum terinfeksi virus
- Terjadinya perubahan kromosomal pada sel inang mis : onkogen dapat diaktivasi oleh
adanya virus
- Terjadinya transformasi pada sel inang ( umumnya oleh virus penyebab kanker) yang
menghasilkan abnormalitas sel, berbentuk seperti gelendong dan tidak mengenal inhibisi
kontak yang menyebabkan pertumbuhan tidak terkontrol

PATOGENISITAS PROTOZOA
- Plasmodium penyebab malaria, menginvasi sel inang dan bereproduksi di dalam sel inang,
menyebabkan sel inang pecah.
- Toxoplasma melekat pada makrofag dan masuk melalui proses fagositosis, adanya kista
yang mengelilingi sel Toxoplasma menjdikannya kebal thd asam dan proses digesti
dapat tumbuh dalam vakuola fagositosis
- Giardia lamblia, menginvasi sel inang dan mencerna sel dan cairan jaringan
PENGELOMPOKAN :
1. Kokus positif gram
2. Kokus negatif gram
3. Batang positif gram
4. Batang negatif gram
5. Bacil Tahan Asam (BTA)
1. KOKUS POSITIF GRAM
a). Staphylococcus aureus
- Menimbulkan penyakit pada manusia
- Gejala khas : peradangan,nekrosis & pembentukan abses
- Bentuk infeksi : furunkel ringan pada kulit sampai piemia yang fatal
b). Streptococcus pyogenes (Streptococcus beta hemolyticus group A)
1). PENYAKIT YANG TERJADI KARENA INVASI
- Erisipelas, Port d‘ entrée : kulit/selaput lendir
- Sepsis puerpuralis, Port d‘ entrée : Uterus sehabis persalinan
- Sepsis : terjadi karena luka bekas operasi/trauma
2. PENYAKIT YANG TERJADI KARENA INFEKSI LOKAL
- Radang tenggorok
- Impetigo terutama pada anak kecil
3. ENDOKARDITIS BAKTERIALIS
- Endokarditis bakterialis akuta mengenai katup jantung normal/
mengalami deformitas
- Endokarditis bakterialis sub akut mengenai katup jantung yang
abnormal,lesi rematik,kalsifikasi ataupun penyakit jantung kongenital
Penyebab : Streptococcus viridans
Streptococcus faecalis
4. PENY. PASCA INFEKSI
- Setelah infeksi Streptococcus pyogenes terutama radang tenggorokan,2-3
minggu kmd dapat timbul nefritis/demam rheuma (reaksi hipersensitif dari
organ yang terkena zat anti Streptococcus)
c. Streptococcus pneumoniae (Pneumokokus)
- Morfologi : diplokokus, berbentuk lancet
- Penyakit : pneumonia, sinusitis, otitis, meningitis dan infeksi lain

2. BATANG POSITIF GRAM


a). Famili : Bacillaceae
- merupakan golongan kuman batang berspora.
- Terdiri 2 genus : - Bacillus bersifat aerob
- Clostridium bersifat an aerob
- Spesies dari Bacillus yang penting : - Bacillus anthracis
- Bacillus subtilis
- Bacillus cereus
* Bacillus anthracis
- Bersifat zoonosis (kambing,lembu, domba,babi dll)
- Pada manusia menyebabkan :
- Infeksi kulit : “malignant pustule” toksemia
- Infeksi paru-paru : “Wool sorterss disease”
- Infeksi pada usus
- Infeksi selaput otak setelah bakteremia
* Bacillus subtilis
- Menyebabkan : meningitis, endokarditis, infeksi mata dll
* Bacillus cereus
- Menyebabkan : keracunan makanan, pneumonia, bronkopneumoniae & luka
• Clostridium
- Mempunyai flagel peritrik, spora lonjong/bulat biasanya lebih besar dari badan
kuman menggembung seperti drumstik
- Spesies yang penting : - Clostridium tetani
- Clostridium perfringens
- Clostridium botulinum
* Clostridium tetani
- Menyebabkan penyakit tetanus pada manusia
- Terdapat banyak di alam, tanah, feses kuda dan binatang lain
- Gejala penyakit : konvulsi kontraksi tonik dari otot tubuh,kejang mulai pada tempat
infeksi otot mulut seluruh tubuh
- PENCEGAHAN : - Pembersihan luka
- Imunisasi aktif dengan toksoid
- Imunisasi pasif dengan ATS
- Pemberian antibiotik
-Antitoksin hanya bekerja terhadap toksin yang belum terikat pada jaringan saraf.
* Clostridium perfringens ( Clostridium welchii)
- Penyebab : gangren gas (myonekrosis)
- dapat juga menyebabkan keracunan makanan enterotoksin
- Ada 5 tipe : A,B,C,D,E yang menimbulkan penyakit pd manusia tipe A
* Clostridium botulinum
- Terdapat luas dialam
- Terdapat 6 tipe berdasarkan toksin : A,B,C,D,E,F ; pada manusia tipe A,B & E
- Menyebabkan keracunan makanan
- Makanan yang sering tercemar : makanan yang berbumbu, makanan yang diasap,
makanan kalengan yang dimakan tanpa dimasak dahulu.
- Gejala : setelah 18 – 96 jam makan makanan yang mengandung toksin ada keluh
an : penglihatan karena otot mata yang tidak ada koordinasi, sulit menelan, sulit
berbicara, kematian karena paralisis otot pernafasan/kelumpuhan jantung.
b). Famili : Corynebacteriaceae
Spesies yang penting : Corynebacterium diphtheriae
- Tidak membentuk spora,tidak bergerak,batang yang pleomorf, mempunyai granu
la metakromatik
- Menyebabkan penyakit difteria infeksi akut terutama pada saluran nafas
bagian atas.
- Terutama menyerang anak-anak umur < 15 th, yang tidak diimunisasi, terutama
umur 1 – 9 th
- Masa inkubasi 1 – 7 hari
- Pencegahan : imunisasi DPT
3. KOKUS NEGATIF GRAM
a).Famili Neisseriaceae
* Neisseria meningitidis ( meningokokus )
- Masuk kedalam tubuh melalui traktus respiratorius bagian atas berkembang
biak dalam selaput nasofaring hematogen ( inkubasi < 7 hari ) le
si metastatik di berbagai tempat di badan (kulit, selaput otak,persendian,mata,paru)
- Penyakit yang timbul : demam ringan dengan faringitis atau tanpa faringitis
- Penyakit yang berat : emboli meningokokus
- Dapat terjadi : meningitis, artritis, perikarditis, dan penyakit pada organ lain.
* Neisseria gonorhoeae (gonokokus)
- Morfologi : diplokokus bentuk ginjal, tidak bergerak & tidak berspora
- Penyakit : Gonore ( penyakit venerik)
- Infeksi pada pria : penularan melalui kontak seksual, masa inkubasi : ± 4 hari
Keluhan : disuria & mengeluarkan pus waktu miksi, kadang ada demam.
- Infeksi pada wanita : masa inkubasi sukar ditentukan krn umumnya tdk menunjuk
an gejala. Bila ada gejala : disuria/poliuria,keluar sekret vagina,demam,nyeri perut
- Komplikasi : radang pelvis (kelanjutan infeksi tuba falopii) kemandulan
- Infeksi pada anak : terjadi pada masa perinatal infeksi pada mata : ophtal
mia neonatorum atau blenorrhoeae kebutaan.

4. BATANG NEGATIF GRAM


Famili : enterobacteriaceae
-Hidup di usus besar manusia & hewan,tanah,air & pada dekomposisi material
-Krn hidup normal didalam usus besar manusia kuman enterik
-Famili ini dibagi 6 tribus (Klasifikasi menurut Ewing) :
Tribe I : Escherichieae
Tribe II : Edwardsiellae
Tribe III: Salmonelleae
Tribe IV : Klebsielleae
Tribe V : Proteae
Tribe VI : Erwinieae
-MORFOLOGI : batang pendek,negatif gram, tidak berspora, gerak positif dengan
flagel peritrik (Salmonella,Proteus,Escherichia), gerak negatif ( Shige
la, Klebsiella )
• Escherichia coli
- Kuman oportunis
- Penyebab : diare, infeksi saluran kemih, sepsis, meningitis
- E coli dihubungkan dengan tipe penyakit usus (diare) pada manusia :
1. Enteropatogenic Escherichia coli (EPEC) : diare pada bayi di negara berkemb.
2. Enterotoksigenic Escherichia coli (ETEC) : secretory diarhe spt pada kolera
3. Enteroinvasive Escherichia coli (EIEC) : diarhe spt disentri Shigela
4. Enterohemoragik Escherichia coli (EHEC) : tinja bercampur darah banyak
5. Enteroagregatif Escherichia coli (EAEC) : diare akut dan kronik pada masya
rakat negara berkembang
•Shigella dysentriae
- Penyakit : disentri basiler/ shigelosis : infeksi usus akut yang dapat sembuh sendi
ri
-Shigelosis dapat menyebabkan 3 bentuk diare :
1. Disentri klasik : tinja lembek + darah + mukus + pus
2. Watery diarhea
3. Kombinasi keduanya
-Masa inkubasi : 2 – 4 hari/7 hari
-Menyebabkan sakit : 200 kuman
-Gejala klinis : demam,nyeri abdomen & tenesmus ani
-Penyembuhan spontan : 2 – 7 hari
* Salmonella typhi
- Infeksi : Salmonellosis, pada manusia dapat dibagi 4 sindrom :
1. Gastroenteritis : dikenal sebagai keracunan makanan
2. Demam tifoid
3. Bakteremia – septikemia
4. Carier yang asimptomatik
- Port d‘entre Salmonella typhi : usus
-Seseorang bisa menjadi sakit bila menelan !07 kuman (orang dewasa). Dosis <105
tidak menimbulkan penyakit.
Masa inkubasi demam tifoid : 1 – 2 minggu, dapat lebih singkat : 3 hari/lebih pan-
jang 2 bulan.
•Vibrio cholerae
-Morfologi : batang bengkok seperti koma, gerak sangat aktif dengan flagel monotrik
tidak membentuk spora,negatif gram.
-Penyakit : kolera
-Tidak bersifat invasif : kuman tidak pernah masuk sirkulasi darah,tetapi menetap/
terlokalisasi dalam usus.
-Masa inkubasi : 1 – 4 hari
-Gejala : mual,muntah, diare dan kejang perut. Diare : rice water stools terdiri dari :
mukus,sel epitel dan kuman dalam jumlah banyak.
- Angka kematian tanpa pengobatan : 25 – 50 %.
* Vibrio parahaemolyticus
- bersifat : halofilik (salt loving) : minimal 2% NaCl
- Penyebab : gastroenteritis yang self limiting sampai berat seperti pada kolera
- Diare timbul tiba-tiba Dan sangat cair,tanpa darah ,mukus, gejala berlangsung sam-
pai 10 hari, rata-rata : 72 jam
•Haemophilus
- Haemophilus influenzae tipe B :penyebab meningitis bakterial akut pada bayi &
anak-anak.
- Haemophilus aegypticus, penyebab konjunktivitis purulenta terutama pd anak-anak
- Haemophilus ducreyi, penyebab penyakit venerik
•Bordetella pertusis
- Penyakitnya : pertusis/batuk rejan (whooping cough), merupakan penyakit akut sal.
pernafasan yang ditandai batuk paroksismal.
- Masa inkubasi : 5 – 21 hari
- Pencegahan : imunisasi DPT
5. Bacil Tahan Asam (BTA)
Spesies yang penting : - Mycobacterium tuberculosis
- Mycobacterium leprae
•Mycobacterium tuberculosis
-Disebut juga basil dari koch
-Penyakit : tuberkulosis (TBC), juga disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
tipe bovis pada lembu
- Sifat tahan asam karena dinding sel yang tebal t.d. lapisan lilin & lemak as.
lemak mikolat
-Pada px mikroskopik : - pada bahan dari jaringan tubuh kumanTBC berbentuk ba
tang halus,dapat juga spt berbiji-biji; Dari perbenihan : kokoid & berfilamen
Pada pewarnaan Ziehl Neelsen : kuman warna merah latar belakang biru.
-Pembacaan hasil preparat berdasarkan skala IUAT :
1 – 9/100 lp dilaporkan apa adanya; > 10/1lp dilaporkan +++
10 – 99/100 lp dilaporkan +
1 - 10 / 1 lp idem ++
•Mycobacterium leprae
- Disebut juga BTA Hansen
- Penyebab penyakit kusta manusia,terutama menginfeksi saraf tepi, kulit, mukosa
hidung,otot,tulang dan testis
- Penyakit kusta dianggap istimewa karena :
1. Kumannya tumbuh lambat sehingga masa inkubasi lama dan perkembangan
penyakit lama
2. Kumannya belum dapat ditumbuhkan pada perbenihan artifisial
3. Kumannya berpredileksi pada jaringan saraf
4. Infeksi baru dan lama tidak dapat dibedakan karena gejala klinis tidak jelas
5. Hanya terdapat pada manusia
6. Stigma atau phobi terhadap penyakit kusta
- Bacterial Index (BI) : jumlah kwantitatif M. Leprae
1+ : 1 – 10 kuman /100 lp
2+ : 1 – 10 kuman/10 lp
3+ : 1 – 10 kuman / 1 lp
4+ : 10 – 100 kuman/ 1 lp
5+ : 100 – 1000 kuman/ 1 lp
6+ : > 1000 kuman / 1 lp
-Morphological Index (MI) : jumlah M. leprae yang berbentuk utuh atau solid per
100 M. leprae
PENDAHULUAN
1900 Mendel genetika mulai berkembang
1946 Lederberg & Tatum Matting & recombination pada bakteri
- Hereditas : suatu bentuk tetap yang diturunkan oleh suatu generasi ke generasi
berikutnya. Yang berperan adalah gen
- Gen : genetic determinant yang mengawasi sifat-sifat dari suatu organisme.
- Tiap gen dapat mengalami mutasi yang berakibat variasi pada sel kuman.
- Genotipe : suatu gen yang normal atau mengalami mutasi yang membawa sifat-
sifat tertentu
- Fenotipe : sifat morfologi & biokimia yang dapat dilihat. Merupakan hasil interaksi
genotip dengan lingkungan sekitarnya ( didalam/diluar sel ).
- 2 Fenomena biologi pada konsep hereditas :
1. Hereditas yang bersifat stabil
2. Variasi genetik ada perbedaan sifat
MUTASI BAKTERI
- Tujuan : untuk melindungi kuman tersebut terhadap seleksi dari alam
- Mutasi : suatu perubahan pada gen, yang menghasilkan perubahan baik morfolo-
gi maupun biokimia daripada fenotip yang diturunkan pada generasi ber
ikutnya.
- Mutasi yang terjadi secara spontan perubahan ringan/berat. Dapat menga
lami back mutasi.
-Kecepatan mutasi relatif konstan untuk gen tertentu dalam 1 spesies kuman, di-
hitung dalam 1 generation time. Muatsi dapat dipercepat 10 – 100x dengan mu-
tagen bentuk fisik/khemis.
- Bahan fisik : sinar X, sinar UV, sinar α, sinar γ dll
- Bahan khemis : asam nitrat, acridine, nitrogen mustard dsb
STRUKTUR KROMOSOM
Bahan penyusun : suatu rantai DNA, BM 5 x 109
DNA : nukleotida purin ( Adenin, Guanin ) & pirimidin ( citosin,timin).
-Tersusun : double heliks
MUTASI PADA BAKTERI
Disebabkan adanya perubahan pada nukleotida yang menyusun DNA
- Perubahan susunan DNA berupa :
1. Substitusi/penggantian : dapat sepasang atau lebih pada rangkaian basa ni-
trogen : A – T atau G – C
2. Adisi/ penambahan atau delesi dari salah satu atau lebih pasangan basa
3. Inversion/kekeliruan pembentukan pasangan yang seharusnya A – T/G – C
menjadi C – T/ G – A.
Kekeliruan semacam ini akibat bahan mutagen : acridine, bromouracil
PEMINDAHAN DARI MATERI GENETIK
- Disini ada sel sebagai donor & ada sebagai resipien
- Pemindahan meliputi :
- Transformasi - Transposisi
- Transduksi - Rekombinasi/matting/konjugasi
1. TRANSFORMASI
- Sel resipien akan mengambil DNA bebas yang dilepaskan oleh sel donor ge
notipnya
- Biasanya dikerjakan di laboratorium penelitian rekayasa genetika, dapat
pula terjadi secara spontan tetapi frekuensinya kecil
- Hanya terjadi pada kuman yang mampu mengambil DNA dengan BM tinggi.
2. TRANSDUKSI
- Suatu pemindahan material genetik dari satu sel kuman ke kuman yang lain de-
ngan perantaraan bacteriofage
- Biasanya terjadi pada kuman positif gram seperti : Stafilokokus. Tetapi dapat
pula pada Salmonella
3. KONJUGASI
Transfer unilateral dari materi genetik antara bakteri sejenis maupun dgn
jenis lain dapat terjadi melalui proses konjugasi
- Dimungkinkan krn adanya faktor F yg menentukan adanya sex pili,ku-
man yg mempunyai sex pili disebut kuman F+. Melalui pili tsb. Materi
genetik dari sel donor (F+) termasuk plasmid DNA nya dapat berpindah
kedalam sel resipien.
- Sebag. besar dr sifat resisten obat tersebar dalam populasi kuman
multi drug resistance
4. TRANSPOSISI
- pemindahan dari rantai DNA pendek (hanya beberapa sekuens saja)
antara satu plasmid ke plasmid lain, atau dari kromosom ke plasmid
dalam sel tersebut.
RESISTENSI SILANG
- satu populasi kuman yg resisten thd satu obat tertentu dapat pula resisten thd obat yg
lain yg mempunyai mekanisme kerja obat yg mirip satu sama lain. Mis : pd obat-obatan yg
komposisi kimianya hampir
sama ( mis : polimiksin B dgn kolistin,eritromisin dgn oleandomisin,
neomisin dgn kanamisin). Ttp kadang dapat terjadi resisten silang pd
dua obat yg berlainan struktur kimianya (mis : eritromisin dgn linkomisin).
PLASMID
Molekul DNA yang bulat/sirkuler :
- Berat ± 1 – 3% dari kromosom bakteri
- Berada bebas dalam sitoplasma bakteri
- Adakalanya dapat bersatu kedalam kromosom bakteri
- Dapat melakukan replikasi sendiri secara otonom
- Dapat pula berpindah atau dipindahkan dari satu spesies ke spesies lain
BEBERAPA CONTOH PLASMID :
1. Faktor R . satu gol. Plasmid yang membawa gen untuk resistensi thd satu/lebih an-
tibiotik & logam berat gen sering memproduksi ensim yg dapat merusak daya kerja
obat.
2. Toksin
Beberapa toksin dari kuman produk dari plasmid. Mis : ETEC
3. Faktor F (Fertility Factor)
- berperan dalam proses konjugasi bakteri
ANTIBIOTIKA

- Suatu subtansi kimia yang diperoleh dari, atau dibentuk oleh spesies
mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lainnya.
- Antibiotika yang kini banyak dipergunakan, kebanyakan diperoleh dari genus
Bacillus, Penicillium dan Streptomyces.

- Sifat – sifat antibiotik sebaiknya =

- Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak host


- Tidak menyebabkan resisten pada kuman
- Berspektrum luas
- Tidak bersifat alergenik atau menimbulkan efek samping bila digunakan dalam
jangka waktu lama
- Tetap aktif dalam plasma, cairan badan atau eksudat
- Larut dalam air serta stabil
- Baktericidal level di dalam tubuh cepat dicapai dan bertahan untuk waktu lama.
ANTIBIOTIK

- Antibiosis : Substansi yang dapat menghambat pertumbuhan organisme hidup yang lain
dan berasal dari mikroorganisme
- Antibiotik : tidak terbatas untuk substansi yang bersal dari mikroorganisme, melainkan
semua substansi yang diketahui memiliki kemampuan untuk menghalangi
pertumbuhan organisme lain khususnya mikroorganisme
- Dibedakan antara antibiotic thd sel prokariotik (bakteri) dan antibiotic thd sel eukariotik
(fungi,protozoa,cacing)
-Aplikasi : - Kemoterapi
- antitumor (sitostatik) : Contoh : mitramisin : Streptomyces plicatus;
Streptomyces argillaceus dan Streptomyces atroolivaceus; mitomisin C : Streptomyces
caespitosus ; neokarzinostatin : Streptomyces carzinostaticus )
- Patologi tanaman , khususnya untuk mengatasi serangan mikroorganisme
pathogen seperti Pseudomonas sp dan Xanthomonas oryzae pada tanaman, contoh :
polioksin (fungisida) dihailkan Streptomyces cacaoi var asoensis, kasugamisin ( S
kasugaensis), tetranaktin (insektisida ) dihasilkan S flaveolus
- bahan tambahan makanan : bahan pengawet ( untuk menghindari kontaminasi
mikroorganisme yang dapat merusak produk makanan) Contoh : pimarisin
(fungisida) ,tilosin (efektif thd spora Bacillus) dan nisin (efektif thd Clostridia) digunakan
pada industry pengalengan makanan, Klortetrasiklin digunakan untuk menjaga kesegaran
ikan, daging dan ayam potong ( dicampurkan ke dalam es dosis 5ppm atau 10ppm
dicampur kedalam bak penampung)
Penemuan sumber – sumber antibiotic baru di alam dilakukan dengan cara penapisan
atau skrining menemukan mikroorganisme penghasil antibiotic, sampel dari
berbagai macam sumber termasuk tanah.

Proses penapisan meliputi 2 tahap : skrining primer dan skrining sekunder


- Tahap skrining primer meliputi :
1. Mencari sumber penghasil
2. Menumbuhkan mikroorganisme yang didapat
3. Mengisolasi dan mengkoleksi mikroorganisme
4. Uji kemampuan isolat

- Tahap skrining sekunder meliputi :


1. Mendapatkan koloni mikroorganisme yang terpilih
2. Mencari kondisi optimal untuk pertumbuhan ( Temperatur, pH,lama
inkubasi, media dll)
3. Identifikasi mikroorganisme (secara morfologi,kimiawi ataupun genetic
dengan 16S rRNA)
4. Identifikasi substansi
Isolat alam yang menghasilkan antibiotic sangat rendah kadarnya sebelum
digunakan untuk industry diupayakan dapat menaikkan produktivitasnya
dengan cara optimasi kultur media dan optimasi kondisi pertumbuhan, cara ini dibatasi
oleh kemampuan maksimal organisme untuk mensintesis produk.Kekuatan produksi
organisme dikontrol oleh genomnya, perlu modifikasi secara genetic
strain baru menaikkan hasil yang potensial
Modifikasi genetic dapat dicapai dengan : - Seleksi varian alam
- Seleksi mutan yang terinduksi
- Seleksi rekombinan

MEKANISME AKSI ANTIBIOTIK


Antibiotik dapat diklasifikasikan berdasarkan :
- Spektrum atau kisaran kerja : - berspektrum sempit hanya mampu
menghambat segolongan jenis bakteri saja mis : gram neg atau gram pos
- berspektrum luas dapat menghambat atau membunuh
bakteri dari gol. Gram pos maupun gram neg
- Mekanisme aksi : dibedakan 5 : - Antibiotik dengan mekanisme penghambatan
sintesis dinding sel
- Perusakan membrane plasma
- Penghambatan sintesis protein
- Penghambatan sintesisi asam nukleat
- Penghambatan sintesis metabolit esensial
- Strain penghasil
- Cara biosintesis
- Struktur biokimia

ANTIBIOTIK YANG MENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL


- Merusak lapisan peptidoglikan yang menyusun dinding sel bakteri gram positif maupun
gram negative contoh : penisilin
PENISILIN
- Memiliki struktur cincin lactam
- Terdapat sekitar 50 macam antibiotic penisilin dengan turunannya
- Molekul – molekulnya dibedakan oleh rantai samping kimia yang melekat pada inti
- Diproduksi secara alami atau semisintetik
- Mekanisme kerja : mencegah ikatan silang peptidoglikan pada tahap akhir sintesis
dinding sel yaitu dengan cara menghambat protein pengikat penisilin ( penisilin
binding protein ). Protein ini merupakan enzim dalam membrane plasma sel bakteri
yang secara normal terlibat dalam penambahan asam amino yang berikatan silang
dengan peptidoglikan dinding sel bakteri dan mengeblok aktivitas enzim
transpeptidase yang membungkus ikatan silang polimer – polimer gula panjang yang
membentuk dinding sel bakteri dinding sel rapuh dan mudah lisis
- Penisilin alami diekstrak dari kultur fungi Penicillium
- Prototipe seluruh penisilin adal penisilin G dan penisilin V
- Penisilin G : berspektrum sempit, efektif thd Staphylococcus, Streptococcus dan
Spirochaeta
- Penisilin V : lebih stabil thd asam lambung, pemberian secara intramuscular akan

diekskresikan setelah 3 – 6 jam, pemberian secara oral akan


menurunkan konsentrasinya dalam tubuh krn ketidakstabilan thd asam
lambung
- Procaine penicillin ( gabungan procaine dan penisilin G), konsentarsi tetap tinggi
selama 24 jam dengan puncak sekitar 4jam setelah dikonsumsi
- Benzathine penicillin memiliki waktu retensi selama 4 bulan
Kelemahan penisilin alami : sifatnya yang berspektrum sempit dan peka thd penisilanase ( ß-
lactamase )

Produksi penisilin semisintetik


- Caranya :
- Menghentikan sintesis molekul oleh Penicillium hanya diperoleh inti
penisilin
- Dengan memindahkan atau menghilangkan rantai samping dari molekul alami yang
lengkap
- Serta menambahkan rantai samping yang lain secara kimiawi yang lebih resisten thd
penisilinase
- Penisilin semisintetik mempunyai 2 bagian : bagian alami yang diproduksi oleh
Penicillium bagian yang ditambahkan secara sintetik
- Contoh penisilin : metisilin, oxasilin, aminopenisilin ( ampisilin, amoksisilin),
karboksipenisilin ( karbenisilin,tikarsilin) dan uredopenisilin ( mezlosilin, azlosilin)
- Contoh antibiotic yang memiliki mekanisme penghambatan sintesisi dinding sel yang lain
: monobaktam, sefalosforin, karbapenem, basitrasin,vankomisin dan isoniazid (INH)

- Contoh Monobaktam : aztreonam, antibiotic yang mencegah efek penisilinase, merupakan


antibiotic sintetik dengan 1 cincin monobaktam, berefek pada bakteri gram negative
termasuk Escherichia coli dan Pseudomonas
- Sefalosporin, mempunyai inti serupa dengan penisilin dan resisten thd penisilinase, lebih
efektif thd gram negative. Contoh : sefalotin, sefamandol, sefpodoksim dan sefiksim
- Karbapenem : antibiotic berspektrum luas, Contoh : Primaxin ( kombinasi imipenem dan
silastatin natrium (mencegah degradasi imipenem di ginjal )

- Basitrasin : dari Bacillus, efektif thd gram pos Staphylococcus dan Streptococcus

- Vankomisin : berspektrum sempit, digunakan untuk Staphylococcus aureus yang resisten


penisilin dan metisilin. Untuk bakteri yang resisten vankomisin
digunakan synercid ( diproduksi Streptomyces spp), bekerja pada
ribosom bakteri dengan merusak sintesa protein. Harganya mahal dan
efek samping cukup besar

- Isoniazid : sangat efektif thd Mycobacterium tuberculosis, bekerja dengan menghambat


sintesis asam mikolat, berefek rendah thd mikroorganisme non – Mycobacteria,
digunakan mengobati penyakit TBC digunakan secara simultan dengan obat lain
seperti rifampisin atau etambutol untuk meminimalkan resistensi obat

- Etambutol : hanya efektif thd Mycobacteria, bekerja dengan menghambat penyatuan asam
mikolat ke dalam dinding sel. Digunakan sebagai obat sekunder untuk
mencegah resistensi bakteri thd obat anti TBC
ANTIBIOTIK YANG MERUSAK MEMBRAN PLASMA

Membran plasma semipermeable dan mengendalikan transport berbagai metabolit


ke dalam dan ke luar sel adanya gangguan/kerusakan struktur
menghambat/merusak kemampuan membrane plasma sebagai penghalang osmosis dan
mengganggu sejumlah proses biosintesis yang diperlukan dalam membrane

- Antibiotik golongan polipeptida yang bekeja mengubah permeabilitas membrane plasma


- Contoh : polimiksin B yang melekat pada fosfolipid membrane
Amfoterisin B, mikonazol dan ketokonazol ; merupakan antifungi, bekerja
dengan cara berkombnasi dengan sterol pada membrane plasma fungi

Polimiksin
- Suatu peptide yang didalamnya terdapat satu ujung molekul larut lipid dan ujung molekul
lain larut air, masuknya polimiksin dalam mebran plasma fungi gangguan lapisan
membrane plasma. Ujung larut air akan tertinggal di luar membrane plasma, sedangkan
ujung larut lemak berada di dalam membrane dan menyebabkan gangguan antara lapisan
– lapisan membrane yang memungkinkan lalu lintas substansi bebas keluar masuk sel
Nistatin dan Amfoterisin B
- Antibiotik poliena
- Bergabung dengan ergosterol yang ada pada membrane sel fungi dengan menimbulkan
gangguan dan kebocoran sitoplasma
ANTIBIOTIK YANG MENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN

- Aminoglikosida kelompok antibiotic yang gula aminonya tergabung dalam ikatan


glikosida.
- Berspektrum luas
- Bersifat bakterisidal dengan mekanisme penghambatan pada sintesis protein, berikatan
pada subunit 30S ribosom bakteri ( beberapa terikat juga pada subunit 50S ribosom) dan
menghambat translokasi peptidil tRNA dari situs A ke situs P dan menyebabkan kesalahan
pembacaan mRNA dan mengakibatkan bakteri tidak mampu menyintesis protein vital untuk
pertumbuhannya
- Contoh : Streptomisin , obat alternative TBC, mempunyai resistensi yag tinggi serta
adanya efek toksik. Gentamisin ( Micromonospora ) efektif pada infeksi Pseudomonas;
Tubramisin merupakan sediaan aerosol untuk mengontrol infeksi pada pasien sistik fibrosis
- Tetrasiklin, antibiotic berspektrum luas, diproduksi Streptomyces spp. Dapat berpenetrasi
jaringan tubuh sehingga dapat melawan Rickettsia dan Chlamydia intraseluler , yang umum
digunakan : oksitetrasiklin (Terramycin), Klortetrasiklin (Aureomycin) dan tetrasiklin.
- Doksisilin merupakan tetrasiklin semisintetik yang waktu retensinya lebih alam dari
minosilin, digunakan mengobati banyak ISK, pneumonia, Mycoplasma< Chlamydia dan
Rickettsia
- Tetrasiklin juga sebagai obat alternative pada sifilis dan gonorrhea
- Kerugian : dapat menekan mikrobiota normal pada intestinal dan menyebabkan
superinfeksi Candida albicans
Khloramfenikol

- Antibiotik dengan struktur sederhana mudah dibuat secara sintetik


- Ukurannya relative kecil mudah berdifusi ke dalam tubuh
- Efek Negatifnya : dapat menekan pembentukan sel darah merah
- Cara kerja : memberi efek dengan bereaksi pada ribosom sub unit 50Sdan menghalangi
aktivitas enzim peptidil transferase (enzim yang berfungsi membentuk ikatan peptide
antara asam aminobaru yang masih melekat pada tRNA dengan asam amino terakhir
yang sedang berkembang) sintesis protein bakteri berhenti seketika.

Makrolida
- Kelompok antibiotic yang memiliki cincin lakton makrosiklik
- Contoh : Eritromisin ( tidak dapat mempenetrasi dinding sel sebagian besar bakteri gram
negative, merupakan obat alternative penisilin G)

ANTIBIOTIK YANG MENGHAMBAT SINTESIS ASAM NUKLEAT (DNA/RNA)


- Penghambatan disini berupa penghambatan terhadap transkripsi dan replikasi
mikroorganisme
- Antibiotik golongan kuinolon dan rifampin (turunan rifamisin )
- Rifampin menghambat sintesis mRNA dengan cara mengikat sub unit ß- RNA
polymerase bakteri sehingga menghambat transkripsi mRNA. Digunakan untuk
mengobati Mycobacteria pada TBC dan lepra, dapat mempenetrasi jaringan
- Kuinolon ( Mis : asam nalidiksat (sintetik), bersifat bakterisidal, bekerja dengan cara
menghambat enzim DNA girase pada replikasi DNA menghambat proses replikasi
DNA dan transkripsi mRNA
- Hanya digunakan untuk pengobatan ISK
- Antibiotik fluorokuinolon, contoh : nofloksasin dan siprofloksasin, berspektrum luas dan
mampu mempenetrasi jaringan

ANTIBIOTIK YANG MENGHAMBAT SINTESIS METABOLIT ESENSIAL

- Dengan adanya competitor berupa antimetabolite


- Contoh : antimetabolite sulfanilamide dan Para amino benzoic acid (PABA)
-
- PABA substrat untuk reaksi enzimatik sintesis asam folat. Asam folat (merupakan
vitamin bagi mikroorganisme : sebagai koenzim untuk sintesis purin dan pirimidin. ) .
Struktur Sulfa drug serupa dengan PABA sehingga sulfa drug merupakan inhibitor
kompetitif PABA dalam berikatan dengan enzim tidak terbentuk kompleks
enzim – substrat tidak terbentuk asam folat

- Antibiotik yang saat ini sering digunakan : kombinasi antara trimethoprim dengan
sulfametoksazol ( TMP- SMZ), yang berspektrum luas kecuali pada Pseudomonas.
Kombinasi bertujuan mengurangi efek resistensi bakteri
- TMP – SMZ bekerja sinergis (saling menguatkan ) dengan cara menhambat sinteisi
precursor DNA, RNA dan protein : asam folat pada tahap yang berbeda
- SMZ merupakan sulfonamide yang memiliki struktur analog PABA scr kompetitif
menghambat sintesis asam dihidrofolat dari PABA
- TMP secara structural analog dengan asam dihidrofolat scr kompetitif menghambat
sintesis asam tetrahidrofolat.
ANTIFUNGI,ANTIVIRUS dan INTERFERON
- ANTIFUNGI :
- Meliputi : golongan polyene, contoh : Amfoterisin B ( Streptomyces), bekerja
dengan mengikat sterol pada membrane plasma fungi sangat permeable
dan sel menjadi mati
Golongan azol, contoh : imidazole dan triazol, berhubungan dengan
sintesis sterol. Contoh imidazole : klotrimazol, mikonazol dan
ketokonazol. Contoh triazol : flukonazol dan itrakonazol

- Griseofulvin (Penicillium), mengikat keratin pada kulit, folikel rambut dan kuku
dengan cara mengeblok penggabungan mikrotubul pada mitosis menghambat
reproduksi fungi
- Tolnaftat, merupakan alternative mikonazol, asam undesilenat dan flucytocine
merupakan antimetabolite basa sitosin pada sintesis DNA dan RNA
- ANTIVIRUS
- Memiliki target reproduksi virus
- Pada obat antivirus yang memiliki aksi berupa analog nukleosida dan nukleotida,
cara kerjanya adalah dengan menciptakan kesalahan pada sintesis nukleotida virus
Contoh : asiklovir, famsiklovir, gansiklovir, trifluridin, ribavirin, zidofudin
(AZT)untuk HIV yang mekanisme kerjanya menghambat sintesis DNA dari RNA
dengan cara mengganggu kerja enzim reverse transcriptase.
- Asiklovir , analog guanosin yang berakibat terhentinya sintesis DNA. Asiklovir
akan difosforilasi oleh enzim virus yang memiliki afinitas lebih tinggi thd
asiklovir dibandingkan enzim pada sel inang
- Indinavir dan saquinavir bekerja sbg inhibitor bagi enzim protease dan efektif bila
dikombinasikan dengan inhibitor enzim reverse transcriptase.
- Zanavir (Relenza ) dan oseltamivir fosfat (Tamiflu) menghambat enzim neuraminidase

INTERFERON (IFN)
- Secara alami disintesis sel inang.
- Fungsi : melindungi sel – sel di sekitarnya dari infeksi mikroorganisme, sehingga dapat
membatasi infeksi

KOMBINASI ANTIBIOTIK
- Penggunaan secara kombinasi dapat saling mempengaruhi kerja dari masing –masing
antibiotic
- Kombinasi dapat bersifat antagonis : antibiotic yang satu bersifat mengurangi atau
meniadakan khasiat antibiotic kedua yang memiliki khasiat farmakologi bertentangan,
contoh : penggunaan penisilin bersama – sama dengan tetrasiklin, tetrasiklin bersifat
bakteriostatik dan akan menghentikan pertumbuhan mikroorganisme.
Mekanisme penisilin memerlukan pertumbuhan mikroorganisme.
- Pada antagonis kompetitif, dua antibiotic bersaing secara reversible demi reseptor yang
sama
- Kombinasi sinergis : penggunaan antibiotic scr kombinasi menimbulkan efek terapeutik
yang lebih besar dibandingkan bila diberikan sendiri – sendiri. Contoh : kombinasi penisilin
dengan streptomisin, rusaknya dinding sel oleh penisilin memudahkan masuknya
streptomisin kedalam sel bakteri
- Sinergisme antibiotic dapat bersifat : adisi atau sumasi, dimana efek kombinasi sama
dengan jumlah kegiatan masing – masing antibiotic,
Potensiasi (mempertinggi potensi ): kegiatan antibiotic yang satu
diperkuat oleh kegiatan antibiotic kedua. Kedua antibiotic ini dapat emmiliki kegiatan
yang sama. Contoh : sulfametoksazol dengan trimethoprim.

- Kombinasi antibiotic sering kali diberikan dalam perbandingan tetap dengan tujuan
menambah kerja terapeutiknya tanpa menambah sifat buruknya untuk mencegah
resistensi bakteri. Contoh : pemberian INH dengan rifampisin.
- Kadang – kadang ditambahkan obat pembantu untuk meniadakan efek samping obat
pertama, contoh : pemberian vitamin B komplek pada penggunaan antibiotic
berspektrum luas

RESISTENSI MIKROORGANISME
- Dapat dibedakan : - resistensi bawaan (Primer)
- resistensi dapatan (sekunder)
- resistensi episomal
RESISTENSI PRIMER (BAWAAN)
- Resistensi yang menjadi sifat alami mikroorganisme
- Dapat disebabkan oleh adanya enzim pengurai antibiotic pada mikroorganisme sehingga
scr alami mikroorganisme dapat menguraikan antibiotic. Contoh : Staphylococcus dan
bakteri lain yang mempunyai enzim penisilinase menguraikan penisilin dan
sefalosporin
Mekanisme resistensi bakteri terhadap antibiotik
- Resistensi bawaan dapat juga berupa terdapatnya struktur khusus pada bakteri yang
melindungi dari paparan antimikroba. Contoh : bakteri TB dan lepra memiliki kapsul pada
dinding sel sehingga resisiten thd obat – obat antimikroba

RESISTENSI SEKUNDER (DAPATAN)


- Diperoleh akibat kontak dengan agen antimikroba dalam waktu yang cukup lama dengan
frekuensi tinggi memungkinkan terjadinya mutasi pada mikroorganisme .
- Terbentuknya mutan yang resisten thd obat antimikroba dapat terjadi secara cepat
(resistensi satu tingkat), contoh : INH, streptomisin, dan rifampisin
- dan dapat terjadi dalam kurun waktu lama (resistensi multi tingkat) contoh : penisilin,
eritromisin dan tetrasiklin.
- Mekanisme resistensi dapatan juga dapat berlangsung akibat adanya mekanisme adaptasi
atau penyesuaian aktivitas metabolisme mikroorganisme untuk melawan efek obat Contoh
: perubahan pola enzim mikroorganisme dapat membentuk enzim yang
menguraikan antibiotic mis : penisilinase penisilin
asetilase kloramfenikol
Adenilase dan fosforilase streptomisin, kanamisin,
neomisin
- Mekanisme dapatan yang lain : memperkuat dinding sel mikroorganisme menjadi
impermeable thd obat, dan perubahan sisi perlekatan pada dinding sel. Ada pula
mikroorganisme yang melepaskan dinding sel nya menjadi tidak peka lagi thd
penisilin Contoh : kuman berbentuk L
RESISTENSI EPISOMAL
- Disebabkan factor genetic di luar kromosom
- Beberapa bakteri mempunyai factor R pada plasmidnya yang dapat menular pada bakteri
lain yang memiliki kaitan spesies melalui kontak sel secara konjugasi maupun transduksi,
Contoh : Salmonella Escherichia Yersinia Klebsiella

Serratia Proteus
- Gen yang bertanggung jawab atas resistensi thd antibiotic : plasmid factor R dengan daerah
resistance transfer factor (RTF) yang disambung dengan gen r yang mengkode enzim – enzim
yang dapat menginaktivasi obat – obat spesifik.
- Plasmid factor R yang kecil tanpa daerah RTF biasanya hanya berperan dalan resistensi satu
macam antibiotik

RESISTENSI SILANG

- Mikroorganisme yang resisten thd suatu antibiotic juga diketahui memiliki resistensi thd
semua derivate antibiotic tersebut Contoh : penisilin dan ampisilin, tetrasiklin, sulfonamide,
rifamisin dan rifampisin, amoksisilin dsb.

RESISTENSI TERHADAP PENISILIN DAN SEFALOSPORIN


Dapat disebabkan antara lain :

- Penisilin dan sefalosporin menghambat protein pengikat penisilin (PBP) enzim


dalam membrane plasma sel bakteri penambahan asam amino yang berikatan silang
dengan peptidoglikan dinding sel bakteri
- Adanya mutasi dihasilkannya produksi PBP yang berbeda atau akibat bakteri
memerlukan gen – gen PBP yang baru
- Akibat Bakteri memiliki system transport membrane luar yang terbatas mencegah
penisilin mencapai membrane sitoplasma (lokasi PBP)
- Bakteri mempunyai kemampuan memproduksi ß-lactamase akan menghidrolisis
ikatan pada cincin ß – lactam molekul penisilin inaktivasi antimikroba. Bakteri
pathogen mempunyai gen pengkode ß-lactamase. Terdapat 3 besar ß-lactamase :
penisilinase, oksasilinase dan karbenisilinase

- Pada bakteri enteric ( bakteri fakultatif anaerob gram negative yang terdapat dalam
intestinal manusia) ß-lactamase dihasilkan dalam konsentrasi rendah dan terikat pada
membrane luar. Enzim mencegah antimikroba ß-lactam mencapai tapak target pada
membrane sitoplasma dengan cara merusaknya saat antimikroba tsb melewati membrane
luar dan lapisan periplasma.
- Gen pengkode ß- lactamase terdapat pada kromosom bakteri, pd beberapa strain juga ada
pada plasmid dan transposon. Gen ß-lactamase paling banyak terdapat luas adalah TEM-1
(terdapat pada transposon Tn4)
- Staphylococcus resisten metilsilin terjadi akibat produksi protein alami PBP 2a atau PBP 2‘
memiliki afinitas rendah thd metisilin. Sifat resisten dikode gen kromosom Mec A

RESISTENSI TERHADAP VANKOMISIN

- Akibat adanya enzim pada sel bakteri yang resisten, yang akan membuang residu alanin dari
bagian peptide peptidoglikan, vankomisin tidak dapat terikat pada peptide yang berubah
RESISTENSI TERHADAP TETRASIKLIN
- Dapat muncul bila dihasilkan membrane sitoplasma yang berbeda dan mencegah
pengikatan tetrasiklin pada subunit 30S ribosom sintesis protein dapat terus
berlangsung
- Resistensi pompa eflux, didasarkan atas transport tetrasiklin keluar sel secara cepat
mencegah akumulasi tetrasiklin pada dosis toksik sintesis protein
bakteri tidak terhambat. Ini akibat mutasi gen yang menghasilkan protein eflux tetrasiklin

RESISTENSI TERHADAP AMINOGLIKOSIDA

- Disebabkan sel bakteri memproduksi enzim –enzim yang dapat menambahkan fosfat,
asetat atau gugus adenil pada berbagai tempat pada antibiotic aminoglikosida
tidak akan mampu terikat pada subunit 30S ribosom tidak dapat menghambat
sintesis protein
- Dapat juga akibat penurunan aktivitas transport antimikroba ke dalam sel bakteri

RESISTENSI TERHADAP KLORAMFENIKOL


- Mayoritas disebabkan adanya enzim yang menambahkan gugus asetil ke dalam
antibiotic, tidak akan dapat terikat pada subunit 50S ribosom bakteri tidak mampu
menghambat sintesis protein
- Disebabkan adanya plasmid dengan sebuah gen pengkode kloramfenikol
asetiltransferase, menginaktivasi kloramfenikol yang telah melewati membrane plasma
dan memasuki sel. Diproduksi mayoritas bakteri gram negatif
RESISTENSI TERHADAP MAKROLIDA
- Eritromisin dan anttibiotik gol. Makrolida yang lain terikat pada subunit 50S ribosom
bakteri dan mengeblok sintesis protein
- Adanya mutasi pada target antibiotic.
- Mekanisme utama resistensi makrolida didasarkan atas enzim RNA metilase yang
menambahkan gugus metil kedalam gugus adenine spesifik pada subunit 50S rRNA.
Antibiotik makrolida termasuk eritromisin tidak akan terikat pada rRNA yang termetilasi
- Pada Escherichia coli dan beberapa strain bakteri resisten –eritromisin lainnya, terdapat
perubahan pada gen pengkode protein L4 atau L12 pada subunit 50S ribosom bakteri,
mengakibatkan penurunan afinitas eritromisin thd ribosom
- Pada Staphylococcus aureus, resisitensi eritromisin akibat dimetilasi residu adenine pada
rRNA 23S

RESISTENSI TERHADAP FLUOROKUINOLON


- Siprofloksasin dan norfloksasin terikat pada subunit ß enzim DNA girase, dan mengeblok
aktivitas enzim yang esensial dalam menjaga supercoiling DNA dan penting dalam proses
replikasi DNA. Mutasi pada gen pengkode DNA girase menyebabkan diproduksinya enzim
yang aktif namun tidak dapat diikat oleh fluorokuinolon

RESISTENSI TERHADAP RIFAMPISIN (RIFAMPIN)


- Terikat pada subunit ß-RNA polymerase bakteri dan menghambat fungsi enzim ini dalam
transkripsi mRNA. Rifampisin dapat mengeblok transkripsi mRNA bakteri dan mencegah
sintesis protein sel bakteri tanpa mempengaruhi transkripsi mRNA dan sintesis protein pada
manusia. Resistensi terjadi akibat mutasi pada gen subunit RNA polimerase
RESISTENSI TERHADAP SULFONAMID DAN TRIMETOPRIM
- Obat ini menghambat reaksi yang berbeda pada jalur metabolisme yang memproduksi
asam tetrahidrofolat yang merupakan kofaktor esensial dalam sintesis asam nukleat.
- Resistensi disebabkan : mutasi pada gen pengkode enzim yang terlibat dalam jalur
metabolisme sintesis asam tetrahidrofolat. Enzim berubah berfungsi secara normal tetapi
tidak dihambat oleh obat tsb

PENCEGAHAN RESISTENSI
- Penakaran obat yang relative tinggi,melebihi dosis efektif minimal dan digunakan dalam
waktu yang singkat
- Penggunaan kombinasi dari 2 atau lebih obat
- Pembatasan pemberian antibiotic hanya untuk penyakit infeksi yang parah dan
penggunaan dosis yang benar dan sesuai aturan
TUJUAN : 1. Untuk mengetahui obat-obat yang paling cocok (paling poten) un-
tuk kuman penyebab penyakit terutama pada kasus penyakit yg
kronis.
2. Mengetahui adanya resistensi terhadap berbagai macam antibio-
tik.
Penyebab kuman resisten terhadap antibiotik :
1. Memang kuman tersebut resisten terhadap antibiotik yang diberikan
2. Akibat pemberian dosis dibawah dosis pengobatan
3. Akibat penghentian obat sebelum kuman tersebut betul-betul terbunuh oleh
antibiotik.
Pada pemeriksaan sensitivitas dapat dikerjakan antara lain :
A. Dilusi cair/Dilusi padat
Prinsipnya antibiotik diencerkan hingga diperoleh beberapa konsentrasi.
Pada dilusi cair,masing-masing konsentrasi obat ditambah susupensi kuman da
Lam media. Banyak digunakan untuk menentukan KHM dan KBM
Pada dilusi padat pada tiap konsentrasi obat dicampur dengan media agar,lalu
ditanami kuman.
B. DIFUSI
Media : agar Muller Hinton
Metode ini ada beberapa cara :
1. Cara Kirby bauer
- Diambil beberapa koloni kuman dari pertumbuhan 24 jam pada agar, disus
pensikan dalam 0,5ml BHI cair inkubasi 5 – 8 jam pd 37ºC.
- Suspensi diatas ditambah aquades steril hingga kekeruhan tertentu sesuai
standard konsentrasi kuman 108CFU per ml.
- Lidi kapas steril dicelupkan kedalam suspensi kuman lalu ditekan-tekan pada
dinding tabung hingga kapas tidak terlalu basah,kemudian dioleskan pada
permukaan media sampai rata.
Cara menentukan KHM /MIC
kirby bauer test.
- Diletakan disk antibiotik diatasnya, inkubasi 37ºC selama 19 – 24 jam.
Pembacaan hasil :
- Zone radikal : suatu daerah disekitar disk dimana sama sekali tidak diketemu
kan adanya pertumbuhan bakteri. Potensi antibiotik diukur de-
ngan mengukur diameter dari zone radikal.
- Zone irradikal : suatu daerah disekitar disk menunjukkan pertumbuhan bakte
ri dihambat oleh antibiotik tersebut,tetapi tidak dimatikan. Di-
sini terlihat adanya pertumbuhan yang kurang subur. Diban
ding dengan daerah diluar pengaruh antibiotik tersebut.
2. CARA SUMURAN
a,b,c,Cara kerja sama dengan cara kirby bauer, kemudian pada agar terse-
but dibuat sumuran dengan garis tengah tertentu sesuai kebutuhan. Kedalam
Sumuran diteteskan larutan antibiotik yang digunakan inkubasi 37ºC 18 – 24 jam
Cara pembacaan sama dengan diatas.
3. CARA POUR PLATE
a,b sama dengan cara Kirby Bauer.
c. Dengan menggunakan ose khusus, ambilah satu mata ose & masukan da-
lam agar base 1,5% yang mempunyai temperatur 50ºC.
d. Setelah suspensi kuman dibuat homogen,tuang pada media Mueller Hinton agar.
e. Tunggulah sebentar sampai agar membeku,letakan disk antibiotik.
f. Inkubasi 15 – 20 jam pada temperatur 37ºC
g. Dibaca sesuai standart masing-masing antibiotik.
CATATAN :
- Perbenihan : Agar Mueller Hinton tanpa suplemen atau Agar DST Oxoid.
- Untuk Streptococcus/kuman lain yang memerlukan darah dapat ditambahkan
5% darah kambing, kuda,sapi atau kelinci tanpa fibrin.
- Ketebalan agar ± 4mm,dipergunakan dalam 4 hari.
- Biakan kuman yang akan diperiksa dibuat dengan menanamkan 5 koloni ku-
man 4 ml perbenihan cair (mis :TSB).
k

4. E test
Untuk mengestimasi MIC/KHM konsentrasi minimal suatu agen

antimikroba untuk dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme

E-

5. Gradient plate technique


Faktor –faktor yg mempengaruhi ukuran diameter zone hambatan
1. Kekeruhan suspensi bakteri
Kurang keruh diameter zone hambatan lebih lebar, lebih keruh diameter
zone hambatan makin sempit R dilaporkan S/S dilaporkan R
2. Waktu pengeringan/peresapan suspensi bakteri kedalam MH agar
Tdk boleh > batas waktu yg dibolehkan, krn dapat mempersempit diameter
zone hambatan. S dilaporkan R
3. Temperatur inkubasi
Pertumbuhan optimal pd 35ºC, < 35 ºC : zone hambatan lebih lebar
R dilaporkan S. Inkubasi > 35ºC kadang-kadang ada bakteri yg kurang
subur pertumbuhannya, ada pula obat yg difusinya kurang baik
4. Waktu inkubasi
16 – 18 jam, < 16 jam pertumbuhan belum sempurna sehingga sukar diba
ca, > 18 jam pertumbuhan lebih sempurna sehingga zone makin sempit
5. Tebalnya agar-agar
Ketebalan agar –agar sekitar 4 mm, < difusi obat lebih cepat, > difusi obat
lebih lambat
6. Jarak antar disk
Yang dianjurkan minimal 15mm, untuk menghindari terjadinya zone hambatan
yg tumpang tindih. Petridish diameter 9 – 10cm paling banyak 7 disk
7. Potency disk obat
Tiap jenis obat mempunyai diameter disk yg sama tetapi potensinya berbeda.
Yg harus diperhatikan : cara penyimpanan. EDnya dan setiap disk obat baru
diterima harus di cek dengan kontrol strain
8. Komposisi media
Sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan bakteri, difusi obat, aktivi
tas obat dsb.
QUALITY CONTROL
Yang dimaksud quality control :
- Upaya-upaya yang dilakukan untuk menetralisir faktor-faktor yang berpenga
ruh terhadap diameter zone hambatan
- Mengecek mutu media, disk obat dengan menggunakan bakteri standard ;
- Staphylococcus aureus ATCC 25923
- Escherichia coli ATCC 25922
- Pseudomonas auroginosa ATCC 27853
PEMANFAATAN MIKROORGANISME SEBAGAI INDIKATOR
UJI

- Pengujian mikrobiologi memanfaatkan mikroorganisme sbg indicator pengujian


- Mikroorganisme digunakan sebagai ;
- Penentu konsentrasi komponen tertentu pada campuran kompleks kimia
- Untuk mendiagnosis penyakit tertentu
- menguji bahan kimia guna menentukan potensi mutagenic atau karsinogenik suatu
bahan

Macam – macam uji yang dapat dilakukan :


- uji antibiotic/antimikroba
- bioautografi
- Uji vitamin dan asam amino
- Uji Ames
- penggunaan mikroorganisme sebagai model metabolisme obat mamalia
UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI
- Media yang digunakan : Sabouraud Dextrose Liquid/Solid, Czapex Dox, Media fungi
lainnya
- Uji serupa dengan uji untuk bakteri, spora fungi atau miselium fungi dilarutkan pada
larutan agen antimikroba uji, selanjutnya pada interval waktu tertentu di subkultur pada
media yang sesuai, diinkubasi, pertumbuhan fungi diamati

UJI AKTIVITAS ANTIVIRUS


- Menggunakan kultur sel atau kultur jaringan atau inokulasi telur berembrio
- Campuran antara suspense virus dan larutan agen antimikroba uji dibuat dalam seri
pengenceran
- Seri pengenceran dibuat pada serum yang telah diinaktivasi mis : serum kuda dan
diinokulasikan pada kultur sel atau telur berembrio.
- Sebagai control digunakan larutan tanpa virus.
- Seri pengenceran obat dicampur dengan serum yang diinaktivasi dan diinokulasi ke dalam
sel jaringan atau telur berembrio
- Pengamatan dilakukan setiap hari terhadap ada atau tidaknya kerusakan sel atau jaringan

Selain menggunakan telur atau kultur sel, dapat dilakukan pada hewan percobaan mis :
Pengujian virus hepatitis B

,
UJI BIOAUTOGRAFI

- Metode spesifik untuk mendeteksi bercak pada kromatogram hasil KLT yang memiliki
aktivitas antibakteri, antifungi dan antivirus, sehingga mendekatkan metode separasi
dengan uji biologis
- Keuntungan : sifatnya yang efisien untuk mendeteksi adanya senyawa antimikroba krn
letak bercak dapat ditentukan walaupun berada dalam campuran yang kompleks sehingga
memungkinkan untuk mengisolasi senyawa aktif tsb
- Kerugian : metode ini tidak dapat digunakan untuk menentukan KHM dan KBM

Ada 2 macam metode bioautografi :

1. Bioautografi langsung : dengan menyemprot plat KLT dengan suspense mikroorganisme


atau dengan menyentuhkan plat KLT pada permukaan media agar yang telah ditanami
mikroorganisme, setelah inkubasi pada waktu tertentu, letak senyawa aktif tampak sbg
area jernih dengan latar belakang keruh
2. Bioautografi overlay : dengan menuangkan media agar yang telah dicampur dengan
mikroorganisme diatas permukaan plat KLT, media ditunggu hingga padat, kmd
diinkubasi. Area hambatan dilihat dengan penyemprotan menggunakan tetrazolium
klorida. Senyawa yang aktif sebagai antimikroba akan tampak sbg area jernih dengan latar
belakang ungu
UJI VITAMIN DAN ASAM AMINO

- Uji ini kebalikan dari uji antimikroba ( didasarkan penghambatan pertumbuhan


mikroorganisme)
- Assay vitamin dan asam amino didasarkan pada peningkatan pertumbuhan
mikroorganisme
- Pada uji ini diperlukan media kultur bernutrisi yang sesuai untuk mikroba uji : memiliki
semua factor pertumbuhan kecuali factor yang akan diujikan
- Kurva kalibrasi dari konsentrasi substansi uji terhadap beberapa parameter pertumbuhan
mikroorganisme seperti berat kering sel (BSK) dapat diplotkan sehingga konsentrasi factor
pertumbuhan dapat ditentukan

- Contoh uji ini :

- Assay biotin, asam folat dan riboflavin oleh Lactobacillus casei


- Assay kalsium pantotenat dan asam nikotinat oleh Lactobacillus arabinosus
- Assay sianokobalamin oleh Lactobacillus leichmanii
- Assay inositol oleh Saccharomyces uvarum
- Assay tiamin oleh lactobacillus viridans
UJI AMES

- Uji untuk mengidentifikasi bahan kimia yang bersifat mutagenic atau karsinogenik
dengan menggunakan bakteri sebagai indicator karsinogenik
- Dasar : pengamatan bahwa paparan bakteri mutan terhadap substansi mutagenic dapat
menyebabkan mutasi baru yang meniadakan efek mutasi asli berupa perubahan fenotipe,
disebut back mutation atau reversion
- Secara spesifik, uji ames menguji Salmonella auksotrof histidin (sel his-) : mutan
Salmonella yang kehilangan kemampuan untuk mensintesis histidin, menjadi sel his +
setelah perlakuan dengan bahan mutagenic
- Bahan kimia harus diaktivasi menggunakan enzim hewani agar aktivitas mutagenic atau
karsinogenik dapat muncul. Bahan kimia uji dan bakteri mutan diinkubasi bersama –
sama dengan ekstrak hati tikus yang kaya enzim aktivasi. Bila bahan kimia yang diuji
bersifat mutagenic terbentuk reverse bakteri his- menjadi his + , jumlah revertant
yang terbentuk mengindikasikan derajat mutagenic atau karsinogenik bahan kimia yang
diuji
- Uji ini bersifat fleksibel dan masih mengalami modifikasi dan pengembangan
- Hampir semua karsinogenik manusia yang telah diketahui telah diuji dan menunjukkan
hasil positif
- Karsinogen tsb meliputi : bahan – bahan seperti : ß- naftilamin, kondensat asap rokok,
aflatoksin dan vinil klorida dan juga obat – obatan yang digunakan pd pengobatan kanker
seperti adriamisin, daunomisin dan mitomisin
PENGGUNAAN MIKROORGANISME SEBAGAI MODEL METABOLISME OBAT
MAMALIA

- Keamanan dan kemanjuran obat harus dievaluasi secara luas sebelum digunakan untuk
mengobati penyakit pd manusia
- Penggunaan system microbial sebagai model in vitro untuk metabolisme obat pada
manusia disebabkan : adanya banyak kesamaan diantara system enzim microbial tertentu
dan system enzim hati maamlia
- Kelebihan utama penggunaan mikroorganisme : kemampuannya menghasilkan jumlah
metabolit yang signifikan
dapat mengurangi biaya opersional
penelitian binatang

- Penelitian metabolisme obat microbial biasanya diawali dengan menapis sejumlah besar
mikroorganisme untuk mengetahui kemampuannya dalam memetabolisme suatu substrat
obat
- Organisme ditumbuhkan pada media seperti glukosa pepton pada tabung labu yang
digoyang – goyang untuk memberikan aerasi yang baik
- Obat sbg substrat ditambahkan setelah pertumbuhan 24 jam, kmd diambil sebagai sampel
untuk mengetahui adanya metabolit dengan interval tertentu sampai 14 hari setelah
penambahan substrat
KERUSAKAN PRODUK OBAT DAN MAKANAN SERTA PROSES
PENCEGAHANNYA

1. Penilaian kerusakan makanan dan obat


- Keamanan produk ; makanan, minuman, kosmetik, sediaan obat atau obat
tradisional (jamu) tuntutan gangguan kesehatan manusia akibat
adanya cemaran mikroorganisme
- produk tercemar mikroorganisme memproduksi racun
timbul penyakit
- Produk makanan atau obat tradisional (jamu) dikatakan rusak apabila :
- Terjadi perubahan warna
- Perubahan bentuk (pecah, terdapat Kristal, lembab)
- Perubahan rasa
- Perubahan bau
- Penguraian
- Kelembapan sangat mempercepat perubahan dan kerusakan obat perlu
diperhatikan tempat penyimpanan
- obat berbentuk padat : tablet, kapsul, serbuk atau puyer daya tahan
lebih lama dibandingkan obat berbentuk cairan
- Perubahan obat berbentuk cair mudah diamati : - adanya perubahan
warna dan kelarutan
- Kerusakan obat berbentuk salep dan puyer : mudah diamati : adanya perubahan warna
- Produk makanan /obat /obat tradisional (jamu) dikatakan rusak scr mikrobiologis
apabila
- Dijumpai mikroorganisme pathogen dalam konsentrasi rendah
- Mikroorganisme yang berpotensi menjadi pathogen dalam konsentrasi tinggi
- Metabolit mikroorganisme toksik yang tidak hilang dengan kematian
mikroorganisme kontaminannya
- Serta adanya kerusakan fisik ataupun kimia pada produk obat akibat petumbuhan
mikroorganisme ditandai adanya perubahan bentuk, warna, rasa ataupun bau

- Obat yang rusak daya terapinya turun


efek yang membahayakan keshatan kandungan senyawa
aktifnya teroksidasi/ terurai senyawa lain mungkin lebih toksik/lebih
beracun dibandingkan zat aslinya

- Kerusakan dapat berupa adanya bidegradasi ataupun biosintesis mis ; biodegradasi


protein, biodegradasi karbohidrat, biodegradasi lemak dan minyak
- Kerusakan obat akibat cemaran mikroorganisme dapat terjadi pada setiap tahap produksi,
proses monitoring : bahan baku berupa material maupun air, ekstrak, proses produksi
- Keracunan produk obat atau makanan akibat kontaminasi mikroorganisme : intoksikasi
dan infeksi
- Organoleptis yang tampak pada produk akibat kerusakan mikroorganisme :
- Timbul rasa tidak enak
- Terjadi perubahan warna
- Perubahan pH akibat tumbuhnya khamir atatu kapang pH turun menjadi
disukai bakteri
- Terjadi depolimerisasi ( kehilangan viskositas) dan pengendapan zat – zat tak larut
- Terjadi polimerisasi berupa penggumpalan

- Bahan – Bahan yang peka thd serangan mikroorganisme adalah :


1. Polimer organic
- digunakan sebagai zat pengental atau pensuspensi. Adanya enzim menyebabkan
depolimerisasi . Contoh : polimer organic : amylase, pectinase, protease.
2. Minyak dan lemak
- Serangan mikroorganisme terjadi bila ada kandungan air lipolitik mis :
gliserol dan asam lemak oksidasi timbul bau

- Faktor yang mempengaruhi kerusakan akibat mikroorganisme :


- Ukuran mikroorganisme - Faktor nutrisi
- Tipe mikroorganisme - Desain pengepakan
- pH
- kandungan kelembaban
- Water activity (aw) atau kadar air
- Potensial redoks
- Struktur fisik
- Keberadaan gas O2 dan CO2
- Keberadaan substansi antimikroba alami
KADAR AIR

- Obat – obatan bentuk sirup memiliki kandungan air cukup banyak , air merupakan media
pertumbuhan yang baik mikroorganisme tumbuh dengan baik. Air merupakan media
memfasilitasi reaksi kimia. Reaksi oksidasi lebih mudah berlangsung dalam keadaan lembab
atau banyak mengandung air

UKURAN DAN TIPE MIKROORGANISME


- Pada kadar rendah tidak menyebabkan kerusakan
- Adanya bahan atau material yang terkontaminasi, prosedur yang tidak higienis,
kecerobohan operator dan perubahan prosedur pembuatan dapat meningkatkan jumlah
kontaminan

pH
- Nilai pH rendah disukai kapang atau khamir
- Kandungan kelembapan yang tinggi menyebabkan larutan cenderung menjadi encer yang
disukai mikroorganisme
- Dapat diaatsi dengan penambahan gula atau garam, pembuatan sediaan dalam bentuk
kapsul atatu tablet dengan pengepakan yang benar
- Gula kadar tinggi sifat pengawet
- Potensial redoks terutama terjadi pada bahan – bahan yang mengandung asam amino atau
peptide jarang terjadi
KEBERADAAN GAS O2 DAN CO2
- Berhubungan dengan prosedur pengepakan
- CO2 menghambat pertumbuhan mikroorganisme
- Desain pengepakan unit dosage pack meminimalkan kontaminasi dari multi dosage
- Aplikasi cap- liner dan silica gel meminimalkan kontaminasi

Pada sediaan obat tradisional :


- Jamu
- Obat ekstrak bahan alam bahan baku berasal dari tumbuh – tumbuhan
- Fitofarmaka

Bahan – bahan terkontaminasi : selama proses penanaman, pengeringan atau penyimpanan

- Pengujian cemaran mikroorganisme dalam sediaan obat tradisional meliputi :


- Uji angka lempeng total (ALT) bakteri
- Uji angka kapang/khamir (AKK)
- Uji MPN untuk menguji adanya cemaran mikroorganisme koliform
- Uji cemaran mikroorganisme pathogen :
- Escherichia coli,
- Salmonellla sp,
- Pseudomonas aeruginosa
- Staphylococcus aureus
- Mikroorganisme pathogen yang lain
PROSES PENGAWETAN PRODUK

- Tehnik pengawetan : 3 golongan ; 1. Pengawetan secara alami


2. Pengawetan secara biologis
3. Pengawetan secara kimia

- Syarat zat pengawet : - mampu membunuh kontaminan mikroorganisme


- Tidak toksik atau menyebabkan iritasi pada pengguna
- Stabil dan aktif
- Selektif dan tidak bereaksi dengan bahan

PENGAWETAN SECARA ALAMI

- Meliputi proses pemanasan dan pendinginan


- Teknik liofilisasi ( teknik pengeringan beku) sangat terkena dan biasa digunakan untuk
mikroorganisme dengan kisaran yang luas
- Merupakan cara pembekuan kultur yang diikuti dengan pengeringan dalam keadan vakum
untuk menghasilkan sublimasi air sel. Melibatkan pertumbuhan kultur ke fase sel stasioner
yang maksimal dan meresuspensi sel dalam media seperti susu, serum atau natrium
glutamate. Beberapa tetes suspense ditransfer ke dalam ampul dibekukan dan
divakumkan terjadi sublimasi sempurna dan ampul ditutup . Ampul disimpan
dalam pendingin dan dapat bertahan hidup selama 10 tahun atau lebih
PENGAWETAN SECARA BIOLOGIS
- Dengan fermentasi (peragian ) : proses perubahan Karbohidrat menjadi alcohol. Dilakukan
oleh enzim yang dihasilkan sel ragi. Lamanya proses peragian tergantung pada bahan yang
akan diragikan

- Tabel : Macam – macam teknik pengawetan

Teknik Umum Contoh proses


Asepsis, penghilangan Mencegah kontaminasi mikroorganisme, filtrasi, sentrifugasi
mikroorganisme
Temperatur rendah Kulkas, pembekuan
Temperatur tinggi Inaktivasi mikroorganisme dengan cara panas sebagian
(parsial ) atau lengkap ( pasteurisasi dan pengalengan)
Penghilangan air Liofilisasi, menggunakan spray dryer atau heated drum dryer
Pengurangan kadar air Penambahan bahan terlarut misalnya garam atau gula untuk
menurunkan nilai aw
Pengawetan kimia Penambahan bahan pengawet spesiifik yang menghambat
pertumbuhan mikroorganisme ( contohnya : asam organic,
nitrat, sulfur dioksida )
Radiasi Penggunaan radiasi pengionisasi (UV) dan radiasi bukan
pengionisasi ( sinar gamma)
PENGAWETAN SECARA KIMIA
- Digunakan bahan – bahan kimia yang bersifat mencegah pertumbuhan mikroorganisme
- Contoh : penggunaan gula pasir, garam dapur, nitrat, nitrit, Natrium benzoate, asam
propionate, asam sitrat, garam sulfat dll
- Proses pengasapan
- Asam propionate ( Natrium propionate atau kalsium propionate ) mencegah tumbuhnya
khamir atau kapang
- Asam sitrat , senyawa intermediet dari asam organic ( berbentuk Kristal dan serbuk putih)
- mudah larut dalam air, spiritus dan etanol, tidak berbau, berasa sangat tajam, jika
dipanaskan akan meleleh dan terurai terbakar arang. Juga terdapat dalam
sari buah – buahan.
- Dipakai untuk mengatur tingkat keasaman pada berbagai produk olahan dan berfungsi
sbg pengawet pada sirup serta mencegah kristalisasi pada madu
- Bleng, merupakan larutan garam fosfat, berbentuk Kristal dan berwarna kekuning –
kuningan.banyak mengandung unsur Boron dan beberapa mineral lain.
Penambahan bleng berfungsi sbg pengawet produk olahan pangan, pengembang dan
pengenyal bahan serta memberi rasa dan aroma yang khas
- Natrium metabisulfit ( Kristal), Mencegah proses pencoklatan pada buah sebelum diolah,
menghilangkan bau dan rasa getir terutama pada ubi kayu, serta mempertahankan
warna agar tetap menarik
- Nitrit dan Nitrat ( dalam bentuk garam kalium dan natrium nitrit)
Natrium nitrit berbentuk butiran berwarna putih, Kalium nitrit berwarna kuning atau
putih dengan kelarutan dalam air cukup tinggi.
Menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada daging dan ikan dalam waktu singkat
Untuk mempertahankan warna daging agar tetap berwarna merah segar

Zat Pewarna, ditambahkan ke dalam produk untuk menarik selera konsumen


- Bahan pewarna alami yang sering digunakan : kunyit, caramel dan pandan
- Kelebihan zat pewarna sintetis : - keanekaragaman warna, kestabilan, proses
penyimpanan lebih mudah dan tahan lama. Contoh : carbon black untuk memberi
warna hitam, titanium oksida untuk memutihkan dsb

PENYIMPANAN OBAT

Obat bentuk sirup kandungan air cukup banyak mikroorganisme dapat hidup
dengan baik mikroorganisme pathogen penyakit baru pada pasien atau
merusak zat – zat yang terkandung dalam obat

Obat bentuk sirup kandungan gula cukup banyak pengawet, adanya gula
tinggi tidak dapat mencegah reaksi oksidasi botol harus ditutup rapat

Obat cair berupa suspense mis : sirup antibiotic untuk anak –anak ( kadar gula rendah),
lebih cepat rusak

Panas, cahaya dan kondisi lembap dapat mempercepat reaksi kerusakan obat obat
sebaiknya disimpan di dalam wadah kedap cahaya di tempat atau rung yang bersuhu rendah
Untuk memperpanjang daya simpan obat dianjurkan :
- Menyimpan obat cair (sirup atau suspense) di dalam ruangan bersuhu 20◦C atau
didalam lemari pendingin bersuhu 5 - 10◦C dengan membungkusnya dulu dalam
kantong kertas atau plastic hitam
- Penyimpanan dalam freezer tidak dianjurkan krn mempercepat rusaknya obat
- Tidak disimpan di lemari dekat dapur
- Tidak baik membawa dan menyimpan obat didalam mobil

DETEKSI MIKROORGANISME KONTAMINAN

-Dapat dilakukan antara lain :


- Secara mikroskopis
- Metode kuantifikasi, contoh : TPC
- Metode yang lebih canggih mis : teknik PCR probe berbasis DNA – RNA yang
mampu mendeteksi 10 jenis E, coli penghasil toksin dari 10.000 macam strain yang
berbeda
- Untuk identifikasi toksin : metode uji dengan HPLC, imunologi , spektroskopi
- Identifikasi toksin jenis aflatoksin, persyaratan dari US Environmmental Protection
Agency : 20ppb. Dianalisis dengan ekstraksi dilanjutkan kromatografi
- Moniliformin ( Fusarium fusaroides), Muscarine ( Amanita muscaria), Toksin
falloidin, falloin dan alpha, ß, gamma amantium ( Amanita phalloides), Toksin toksoflavin
dan asam bongkrek ( Pseudomonas cocovenenans) alpha toksin dari Clostridium botulinum
RACUN YANG DIHASILKAN Pseudomonas cocovenenans

- Bakteri yang mencemari tempe bongkrek, khuususnya pada ampas kelapa


- Dapat mengkontaminasi selama proses fermentasi kurang memperhatikan
kebersihan
- Menghasilkan 2 jenis racun : Toksoflavin (berwarna kuning ) dapat dipisahkan dan
dikristalkan, bekerja terhadap jantung larut di dalam alkohol, air
Asam bongkrek ( tidak berwarna,) tidak dapat dibuat kristal,
menyebabkan hipoglikemi, termolabil, tidak larut dalam air, ttp larut di dalam petroleum eter.
Menyebabkan kejang

TOKSIN YANG DIPRODUKSI Staphylococcus aureus


- Bakteri mengeluarkan toksin pada makanan berprotein tinggi ( daging, telur, susu, ikan )
- Tahan panas dan tidak mudah dimusnahkan dengan pemanasan normal pada prosedur
pemasakan makanan, bakteri dapat dimatikan ttp toksinnya masih ada
- Keracunan sebagian besar pada makanan yang sudah dimasak
- Bakteri ini ada dimana mana ( udara, debu, air dll)
- Merupakan flora normal manusia : kulit, hidung dan mulut
- Bakteri tahan pada pemanasan 60◦C selama 30 menit
- Menghasilkan enterotoksin yang termostabil dan tahan terhadap enzim pencernaan,
resisten terhadap pengeringan dan menghasilkan hemolisin (toksin yang merusak sel darah
merah)
Mikroskopik P. cocovenenans pengecatan
Koloni Pseudomonas sp gram

Koloni S aureus pada MSA


Mikroskopik S aureus pengecatan gram
PSILOSIBIN
- Dihasilkan jamur Psilocybe
- Banyak ditemukan pada timbunan kotoran kandang
- Senyawa kimia yang dapat menyebabkan halusinasi
- Termasuk bahan kimia beracun
- Racun psikokimia berefek psikologis thd orang yang terkena
- Efek racun tidak sampai mematikan namun menyebabkan penyerangan secara psikis
berupa ; pingsan sementara, merasa mengantuk sampai tertidur beberapa jam, timbul rasa
takut thd orang lain, penglihatan dan perasaan menjadi tidak normal spt : halusinasi

MESKALIN
- Terdapat pada kaktus peyote ( Lophophora williamsii)
- Bersifat halusinogen
- 6% meskalin terkandung dalam kaktus ynag kering
- Para penggunanya akan mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan. Pada tahap
yang lebih serius dapat terlibat percobaan bunuh diri

AFLATOKSIN
- Dihasilkan kapang Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus
- Fungi secara alami terdapat didalam tanah dan dapat menyerang biji kacang tanah bila
kondisi suhu dan kelembapan lingkungan mendukung ( suhu 25 – 30 C) dan kelembapan
85%
- Dapat juga menghasilkan toksin pada jagung, beras, sinking, kacang – kacangan, cabai
dan rempah - rempah
- Terdiri atas 5 kategori : - aflatoksin B1 ( blue) paling berbahaya
- Aflatoksin B2
- Aflatoksin G1 (green)
- Aflatoksin G2
- Aflatoksin M1 (milk)

BPOM th 2004 batasan total aflatoksin 35ppb, 20ppb untuk aflatoksin B1 pada produk olahan
kacang tanah dan jagung

- Tindakan untuk mengendalikan kontaminasi aflatoksin :


- Memilih bahan baku yang sehat
- Proses pengolahan yang tepat

- Beberapa factor Pemicu kontaminasi aflatoksin pada kacang :


- Cekaman kekeringan 4 – 6 minggu sebelum panen
- Serangan hama penyakit
- Luka fisik pada polong atau biji
- Penundaan usia panen
- Penundaan pengeringan (> 48 jam) terutama pada musim penghujan
- Penyimpanan dalam keadaan basah ( kadar air > 10 %)
- Kondisi penyimpanan yang panas dan lembap serta pencampuran dengan polong
kacang tanah berkualitas jelek
- Konsumsi makanan berkadar aflatoksin tinggi dalam jangka pendek menyebabkan
keracunan akut dan mengakibatkan kerusakan hati, kasus serius bias menyebabkan
kematian
- Konsumsi aflatoksin pada dosis menengah hingga rendah dalam jangka waktu panjang
dapat menyebabkan kanker hati, menurunkan kekebalan tubuh terhadap penyakit,
mengganggu metabolisme protein, mengganggu ketersediaan gizi mikro
- Pada wanita hamil dapat menghambat pertumbuhan anak dan mengganggu janin
Morfologi koloni Aspergillus flavus
Mikroskopis Aspergillus flavus

Morfologi jamur Psylocibe

Morfologi kaktus peyote (Lophopora


williamsi)
MANFAAT MIKROORGANISME DALAM BIDANG FARMASI

- Produksi antibiotic
- Produksi steroid
- Produksi vaksin
- Produksi vitamin dan asam amino
- Produksi asam organic
- Produksi enzim
- Produksi alkaloid ergot
- Produksi protein manusia

PRODUKSI ANTIBIOTIK
- Skala besar tangki fermentasi dengan ukuran besar
- Contoh : Penicillium chrysogenum ditumbuhkan dalam 100.000 L fermentor (± 200jam).
Mula – mula suspense spora P. chrysogenum ditumbuhkan dalam larutan media bernutrisi,
kultur diinkubasi 24 jam pada temperature 24◦C kmd ditransfer ke tangki inoculum, tangki
digojlog teratur selama 1 – 2 hari untuk mendapatkan aerasi yang baik

- Pada proses produksi penisilin, media bernutrisi mgd gula asam fenilasetat ( untuk
membuat rantai samping benzyl pada penisilin G) ditambahkan secara kontinu. Penisilin
G diekstraksi dari filtrate dan dikristalisasi
- Pembuatan penisilin semisintetik : Penisilin G dicampur dengan bakteri yang mensekresi
enzim asilase, enzim akan melepas gugus benzyl dari penisilin G dan mengubahnya
menjadi 6 aminopenicilanic acid (6-APA)
- Aminopenicillanic acid adl molekul digunakan untuk membuat penisilin jenis lain

- Cephalosporin C (dihasilkan oleh Cephalosporium acremonium), molekul sefalosforin C


dapat ditransformasi dengan melepas rrantai samping ᾳ- aminoadipic acid dan
menambahkan gugus baru pada inti 7-ᾳ - aminocephalosporanic acid menghasilkan
antibiotic baru kisaran lebih luas

- Strain Streptomyces griseus dan Actinomycetes lain Streptomisin dan antibiotik


lain
Media dasar yang diperlukan untuk produksi streptomisin mgd pati kedelai (sumber
N) , glukosa (sumber C) dan NaCl. Temperatur optimum fermentasi 28◦C, pH 7,6 – 8.0.
Diperlukan kecepatan penggojlokan dan aerasi yang tinggi agar hasil maksimal. Fermentasi
selama 10 hari, streptomisin yang dipanen berkisar 1g/L

PRODUKSI STEROID

- Hormon steroid penting untuk dunia kesehatan. Mis : Kortison dan steroid lainnya
digunakan untuk meredakan sakit dan mengurangi bengkak
- Berbagai turunan kortison digunakan untuk mengobati gejala alergi dan berbagai respons
inflamasi tubuh yang tidak diinginkan
- Hormon steroid juga digunakan untuk kontrasepsi oral dan mengobati ketidakseimbangan
hormonal
- Sintesis steroid mis ; kortison memerlukan > 35 langkah sangat mahal untuk
diproduksi scr kimiawi. Kortison dapat disintesis dari asam deoksikolat melalui 37
Memerlukan temperature dan tekanan yang ekstrem. Kesulitan utama sintesis ini adl
introduksi atom oksigen pada cincin steroid nomor 11 diatasi dengan menggunakan
mikroorganisme disebut biokonversi

Fungi Rhizopus arrhizus menghidroksilasi progesterone membentuk steroid lain : caranya


mengintroduksi oksigen pada posisi nomor 11 11- ᾳ- hidroksiprogesteron
Fungi Cunninghamella blakesleeana, menghidroksilasi steroid korteksolon
hidrokortison dengan mengintroduksi oksigen pada posisi nomor 11
Bentuk transformasi lain dari inti steroid dilakukan mikroorganisme melalui proses :
hidrogenasi, dehidrogenasi, epoksidasi dan penambahan serta penghilangan rantai samping
Dengan biokonversi menurunkan biaya produksi 400x lipat

PRODUKSI VAKSIN
- Meliputi pengkulturan mikroorganisme yang memiliki property antigenic untuk
menghasilkan respons imun primer
- Diproduksi oleh strain mutan pathogen atau melalui atenuasi atau inaktivasi pathogen
virulen tanpa menghilangkan antigen yang diperlukan untuk menimbulkan respon imun .
- Perkembangan bioteknologi memungkinkan produksi seluruh vaksin baru lebih efektif
dan memiliki efek samping lebih sedikit
- Vaksin virus, ditumbuhkan pada telur berembrio, kultur jaringan fibroblast manusia ( mis :
vaksin rabies)
- Vaksin untuk bakteri, fungi dan protozoa melibatkan pertumbuhan strain mikroorganisme
pada media artifisial yang emminimalkan gangguan berupa respons alergi
PRODUKSI VITAMIN DAN ASAM AMINO

- Vitamin merupakan factor nutrisi esensial bagi manusia


- Beberapa vitamin diproduksi dengan fermentasi mikroorganisme dan digunakan sbg
suplemen makanan. Mis ; Vitamin B12 produk samping pada fermentasi antibiotic
Streptomyces. Garam Kobalt larut air ditambahkan pd reaksi fermentasi sbg precursor
vitamin B12. Vitamin B12 dalam jumlah tinggi terakumulasi pd media.
- Vitamin B12 juga dihasilkan dari fermentasi Propionibacterium shermanii atau
- Riboflavin dihasulkan dari fermentasi : Clostridium, Fungi Eremothecium ashbyi atau
Ashbya gossypii
- Masalah utama produksi asam amino komersial melalui fermentasi mikroorganisme :
adanya mekanisme control pengaturan mikroorganisme yang membatasi jumlah asam amino
yang dihasilkan dan dilepaskan dari sel dapat diatasi menggunakan strain
mikroorganisme yang direkayasa genetic tidak memiliki mekanisme control seperti
strain asli
- Asam amino lisin, metionin suplemen makanan
- Produksi lisin dari KH menggunakan Corynebacterium glutamicum (auksotrof yang
memerlukan homoserin ), cane molasses sbg substrat, pH dijaga tetap netral dengan
menambahkan ammonia atau urea gula dimetabolisme lisin terakumulasi
pada media dan sintesis homoserin dihambat pada tahap homoserin dehydrogenase
- Asam glutamate digunakan sbg MSG (bahan penyedap rasa). Asam L-glutamate dan MSG
dapat diproduksi melalui fermentasi strain Brevibacterium, Arthrobacter,dan
Corynebacterium.
- Kultur C. glutamicum dan Brevibacterium flavum produksi MSG skala besar
Proses fermentasi memerlukan media glukosa- garam mineral dan menambhakan urea secara
periodic sbg sumber N selama fermentasi,nilai pH berkisar 6 – 8 dan temperature 30 C

PRODUKSI ASAM ORGANIK

- MELIPUTI ; Asam asetat, asam glukonat, asam sitrat, asam itakonat, asam giberelat dan
asam laktat diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme
- Digunakan dalam industry makanan : pengawet makanan

ASAM GLUKONAT
- Diproduksi berbagai bakteri termasuk Acetobacter dan beberapa fungi Penicillium dan
Aspergillus.
glukosa oksidase
- Aspergillus niger mengoksidasi glukosa asam glukonat
- Kegunaan asam glukonat antara lain :
- Kalsium glukonat, produk farmasi menyuplai kalsium dalam tubuh
- Ferrous gluconate asupan besi untuk mengobati anemia
- Asam glukonat pada detergen pencuci piring mencegah noda pada permukaan
kaca akibat preisipitasi garam kalsium dan magnesium

ASAM SITRAT
- Diproduksi Aspergillus niger ( molasses sbg substrat)
- Digunakan sbg bahan tambahan pada makanan, terutama produksi minuman ringan
- Transformasi asam sitrat oleh Aspergillus terreus untuk menghasilkan asam itakonat
dalam 2 langkah reaksi
Rx hidroksilasi
- Langkah pertama : perubahan asam sitrat asam cis akonitat
Rx karboksilasi
- Langkah kedua : Asam cis akonitat Asam itakonat

ASAM GIBERELAT

- Diproduksi : Fungi Gibberella fujikuroi (Fusarium moniliforme)


- Proses fermentasi memerlukan media glukosa – garam mineral, temperature inkubasi 25◦C
dan pH asam
- Asam giberelat dan hormone tanaman giberelin lain digunakan untuk meningkatkan
produktivitas pertanian ( sbg pendukung pertumbuhan tanaman, perbungaan dan germinasi
biji, untuk menginduksi pembentukan buah tanpa biji
ASAM LAKTAT
- Diproduksi : Lactobacillus delbrueckii,Lactobacillus lain, Streptococcus dan Leuconostoc
- Digunakan sbg pengawet makanan dan penyamakan kulit dan idustri tekstil
- Media untuk fermentasi : glukosa 10 – 15%, Kalsium karbonat 10% ( untuk menetralisasi
asam laktat yg dihasilkan ), ammonium fosfat dan Sejumlah kecil sumber N
- Gula jagung, pati kentang dan gandum sumber KH, temperature 45 - 50◦C dan pH :
5,5 - 6,5
- Setelah proses fermentasi 5 – 7 hari, ± 90% gula asam laktat , Ditambahkan
kalsium karbonat ( untuk menaikkan pH hingga 10 ) kmd dipanaskan dan disaring ( untuk
membunuh bakteri, mengkoagulasi protein, menghilangkan siasa kalsium karbonat dan
mendekomposisi residu KH)

PRODUKSI ENZIM
- Dapat diaplikasikan pada berbagai macam industry. Mis : enzim protease ( diisolasi dr
Bacillus licheniformis ) bahan pembersih pada detergen (protease merusak
dan melarutkan protein yang mengotori pakaian )
- Enzim – enzim dihasilkan untuk proses industry : protease, amylase, glukosa isomerase,
glukosa oksidase, renin, pectinase dan lipase
- 4 macam enzim yang diproduksi scr luas : protease, glukamilase, ᾳ amylase dan glukosa
isomerase
PROTEASE
- Menyerang ikatan peptide molekul protein dan membentuk fragmen – fragmen kecil peptide
- Strain rekombinan Bacillus sp GX6644 mensekresikan alkalin fosfatase yang sangat aktif
thd protein kasein susu. Aktivitas tertinggi pH 11 dan temp. 40 – 55◦ C
- Strain rekombinan lain : Bacillus GX6638 mensekresi alkalin fosfatase pada pH 8 – 12
- Fungi yang memproduksi : Aspergillus

AMILASE
- Digunakan dalam detergen dan industry pembuatan bir
- Ada beberapa tipe amylase :
ᾳ- amylase , mengubah pati oligosakarida dan maltosa
ß- amylase , mengubah pati maltose dan dekstrin
Glukamilase, mengubah Pati glukosa
- Ketiga enzim tsb digunakan memproduksi sirup dan dekstrosa dari pati
- Produksi amylase menggunakan fungi Aspergillus sp
Aspergillus oryzae memproduksi amylase dari gandum pd kultur stasioner
B. subtilis dan B, diastaticus m emproduksi amylase bakteri

GLUKOSA ISOMERASE
- Mengubah glukosa fruktosa ( 2x lebih manis drpd sukrosa, 1,5x lebih manis dari
glukosa
- Fruktosa, pemanis yang sangat pentinf pada industry makanan dan minuman
- Enzim ini diproduksi : Bacillus coagulans, Streptomyces sp dan Nocardia sp

RENIN ( chymosin)
- Enzim penggumpal susu yang mengkatalisis koagulasi susu dalam industry pembuatan keju
- Diproduksi Mucor pussilus atau Mucor meihei
ENZIM MIKROORGANISME
- untuk produksi polimer sintetik mis : industry plastic ( alkene oxide untuk memproduksi
plastic ).
Produksi alkene oxide dr mikroorganisme melibatkan aksi 3 enzim :
- piranose 2- oksidase dari fungi Oudmansiella mucida
- haloperoksidase dari fungi Caldariomyces sp
- Epoxidase dari Falvobacteirum sp
- Produksi enzim yang stabil thd panas ; DNA polymerase sangat penting untuk proses
amplifikasi DNA. Reaksi rantai polymerase (PCR) sangat penting untuk diagnosis
kesehatan, forensic dan penelitian biologi molekuler.
Kultur Thermus aquaticus dan mikroorganisme termofilik lain digunakan untuk
memproduksi DNA polymerase. Strain E coli yg direkayasa genetika mgd gen untuk taq
DNA polymerase untuk embuat DNA polymerase yang stabil thd panas : amplitaq

PRODUKSI ALKALOID ERGOT


- Alkaloid , dimanfaatkan untuk terapi, umumnya dari tanaman, alkaloid ergot dari fungi
- Dihasilkan fungi Claviceps purpurea
- Dibedakan 2 kelompok berdasarkan kandungan asam lisergat dan clavin
- Alkaloid asam lisergat diproduksi genus Claviceps
- Alkaloid clavin ditemukan pada Aspergillus, Penicillium dan Rhizobium
- Digunakan untuk menstimulasi system saraf simpatik
- Beberapa alkaloid lisergat (mis : ergotamine dan ergobasin ) untuk terapi kandungan
PRODUKSI PROTEIN MANUSIA

Insulin
- berfungsi mengatur metabolisme KH
- Dilepaskan sel beta pada pancreas sbg respons naiknya glukosa darah, pada saat setelah
makan
- Memungkinkan sel – sel tubuh mengabsorpsi glukosa dari darah sumber energy
- Sinyal control utama konversi glukosa glikogen ( hati dan sel otot
- Apabila Jumlah insulin tidak mencukupi , sel tidak merespons adanya insulin atau tidak
diproduksi sel beta glukosa tidak dapat dimanfaatkan sel tubuh/ disimpan sbg
cadangan , akibatnya terjadi peningkatan kadar glukosa darah, penurunan sintesis protein dan
gangguan proses metabolisme dalam tubuh
- Diperlukan bagi penderita diabetes mellitus ( terutama tipe 1)
- Sumber insulin : pancreas sapi, kuda , babi maupun ikan penggunaan jangka waktu
lama dapat menyebabkan reaksi alergi pada manusia tehnik rekayasa
genetika
- Humulin ( insulin manusia yang pertama) th 1982 caranya : DNA manusia pengkode insulin
dipotong disisipkan kedalam vector ( mis : plasmid ) ditransformasikan kedalam sel
Escherichia coli sbg inang tumbuh dan bereproduksi scr normal dihasilkan
insulin manusia
- Proses tsb juga dilakukan untuk produksi interferon (IFN),) dan interleukin – 2 (IL-2), Tumor
nekrosis factor (TNF diproduksi makrofag)) komponen respons imunitas alami
mengobati penyakit. Produksi hormone pertumbuhan manusia ( mengobati penyakit
dwarfisme )
Gambar. Mekanisme proses rekayasa genetic untuk
memproduksi insulin
Gambar . Mekanisme proses rekayasa genetic untuk memproduksi
protein baru

Anda mungkin juga menyukai