PENDAHULUAN
-Mikrobiologi : ilmu yg mempelajari MH yg sangat kecil (ø < 0,1 mm) yg tdk dapat
dilihat dgn mata biasa tanpa bantuan suatu peralatan khusus.
-MH jasad renik/mikroorganisme/mikroba, ada yg bermanfaat ( daur ulang
elemen vital, penanganan limbah, bioremediasi, kontrol hama tanaman,pangan,
industry dan pertambangan, bioteknologi modern dan rekayasa genetika, farmasi
dan kesehatan dsb) dan ada yg merugikan : penyakit/keracunan Makanan.
-Mikroorganisme meliputi : gol. Prokariot ( bakteri, archaebakteri, virus)
gol eukariot ( fungi (kapang/khamir), protozoa, alga
mikroskopis )
-Mikrobiologi meliputi : - Bakteriologi
- Imunologi
- Virologi
- Mikologi
- Parasitologi
• Daur ulang elemen elemen vital
Unsur esensial kehidupan : C,O, S, P berjumlah sangat banyak tidak dapat digunakan
langsung oleh organisme mikroorganisme dapat digunakan hewan &
manusia. Mis : limbah organic CO2
N (udara) ammonia tanaman dan hewan ( mikroorganisme
penambat N : Rhizobium, Azotobacter, alga hijau biru )
Fosfat tidak larut dalam tanah larut : cara : mensekresikan asam organic :
asam format, asam asetat, asam propionate dll ( mikroorganisme pelarut fosfat : Bacillus,
Pseudomonas, Aspergillus, Penicillium dan Streptomyces)
• Penanganan Limbah
kombinasi proses kimia dan fisik melibatkan mikroorganisme,
sampah organic CO2, nitrat, fosfat, sulfat, NH3,H2S dan CH4
* Bioremediasi
Perombakan polutan subtansi tidak berbahaya dengan bantuan mikroorganisme
Contoh : bakteri biodegradasi minyak bumi : Achromobacter, Acinetobacter, Actinomyces,
Aeromonas, Brevibacterium, Pseudomonas
Fungi biodegradasi minyak bumi : Debaromyces, Fusarium, Hansenula,
Trichoderma, Torulopsis
Industri dan pertambangan
- Penggunaan bakteri Alcaligenes eutrophus sbg penghasil poli 3 hidroksi alkanoat dan poli -
Pangan
- Lactobacillus bulgaricus pembuatan yoghurt
- Streptococcus lactis dan Streptococcus cremoris pembuatan keju dan mentega
MIKROSKOP :
- Memungkinkan suatu obyek kecil dapat dilihat peningkatan resolusi/daya pisah
dan kontras
- Resolusi : kemampuan system lensa mikroskop untuk memisahkan dua titik yang
berdekatan pada specimen atau objek
- Resolusi dipengaruhi oleh : - panjang gelombang cahaya yang digunakan
- Aperture numeric (NA) lensa, untuk mendapatkan NA yang tinggi
digunakan cairan dengan indeks bias lebih besar dari udara Mis : minyak imersi
- Kontras : perbedaan pada intensitas pengamatan antara bagian –bagian gambar yang
berbeda . Dapat dinaikkan dengan pewarnaan dan setting mikroskop
Mikroskop : t.d. lensa – lensa yang diatur sedemikian rupa sehingga gambar dari specimen
yang diperbesar dapat dilihat oleh pengamat
Divisi Gracilicutes
Kelas Scotobacteria
Ordo eubacteriales
Famili Enterobacteriaceae
Genus Escherichia
2. Bakteri termoasidofilik,
mis : Thermoplasma acidophilus, tumbuh pd suhu
optimum 59 ◦C dan pH 1-2 ; Bakteri Thermoproteales temp optimum 85
– 105◦C
DNA dan
Bakteri + + + - +
RNA
DNA dan
Mycoplasma + + + - +
RNA
DNA dan
Rickettsia - + + - +
RNA
DNA dan
Chlamydia - + + - +
RNA
- Fungi
- Alga
- Lichen
- Protozoa
- FUNGI
- Organisme kemoheterotrof yang memerlukan senyawa organic untuk nutrisinya
( sumber C dan energy ).
- Berdasarkan sifat : -Saprofit : mendekomposisi sisa – sisa tumbuhan dan hewan
yang kompleks dan menguraikannya menjadi zat yang lebih
sederhana
Bersifat menguntungkan
- Parasit : memperoleh senyawa organic dari organisme hidup
bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit pada manusia,
hewan tanaman
- Dibagi 2 : - Kapang (mold) : Fungi berfilamen dan multiseluler, untuk identifikasi
berdasarkan morfologi ( koloni dan spora reproduktif)
ALGA
- organisme eukariotik fotoautotrof
- Tidak memiliki jaringan tanaman (akar,batang,daun)
- Ada yang bersifat uniseluler dan multiseluler
- Identifikasi alga uniseluler dan filamenus memerlukan pengamatan mikroskopis
- Warna dipengaruhi klorofil a (pigmen penyerap cahaya) dan pigmen fotosintesis
lainnya seperti karotenoid (hidrokarbon lurus berwarna kuning,jingga atau merah tidak
larut dalam air) dan biloprotein atau fikobilin (kompleks pigmen berwarna biru atau merah,
larut dalam air)
- Semua alga memperoleh energy dari proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen
STRUKTUR VEGETATIF ALGA
- Tubuh disebut thallus dan bersifat haploid
3. Alga berfilamen : memiliki thallus berbentuk batang ramping yang tersusun atas
berderet – deret sel yang ujungnya terkait satu sama lain
4. Alga multiseluler : memiliki thallus berupa daun yang besar dan kompleks
dengan bentuk seperti pisau atau silet ( blade) . Terdapat
struktur seperti batang (stipe)
PERBANDINGAN FISIOLOGI ALGA DAN BAKTERI
mutualisme
- yang banyak dijumpai : alga genus Trentepholia dan Nostoc, Kapang Ascomycetes dan
Basidiomycetes
- Tersebar luas di alam , merupakan organisme perintis
- Ada 3 bentuk morfologi lichen :
1. Lichen cructose, tumbuh kearah substrat dan membentuk kerak
2. Lichen foliose, morfologi serupa daun dan tumbuh menyerupai lembaran daun
3. Lichen fruticose , morfologi serupa rumpun dan mempunyai pemanjangan
seperti jari
- Struktur lichen
PROTOZOA
- Organisme eukariotik uniseluler dan bersifat kemoheterotrofik ( non fotosintetik)
- Tidak memiliki dinding sel
- Terdapat di tanah maupun di air
- Beberapa merupakan mikroorganisme normal dalam tubuh hewan
- Telah teridentifikasi 65.000 spesies, sebagian besar bersifat parasite
Siklus Hidup :
- Bereproduksi secara aseksual maupun seksual
- Reproduksi aseksual : pembelahan biner, pertunasan, skizogoni/merogoni ( hasil pem
belahan disebut merozoit)
Reproduksi seksual : sporogoni ( pembelahan berulang setelah persatuan gamet)
VIRUS DAN PRION
VIRION
- Merupakan partikel virus yang lengkap, sempurna dan telah berkembang penuh
- Bersifat infeksius
- Tersusun atas ; asam nukleat dan dikelilingi oleh protein selubung (kapsid)
- Kapsid tersusun atas subunit – subunit protein yang disebut kapsomer
- Dilengkapi peralatan untuk transmisi dari satu sel inang ke sel inang yang lain
4. Virus kompleks
Contoh : bakteriofag , kapsid berbentuk polyhedral dengan tail sheath berbentuk
heliks
Poxvirus , kapsid berbentuk tidak jelas dengan protein selubung di
sekeliling asam nukleat
KLASIFIKASI :
ICTV mengelompokkan virus menjadi beberapa family berdasarkan :
- tipe asam nukleat
- Strategi replikasi
- Morfologi
Genus , ada akhiran virus
Famili , akhiran viridae
Ordo , akhiran ales
Kapsid Virus :
PRION
- Merupakan protein infeksius yang menyebabkan penyakit saraf
- Tidak memiliki asam nukleat
- Bagian utamanya adalah protein PrP (Protein prion), scr genetic ditemukan dalam
keadaan normal pada DNA inang normal
- Gen PrP berlokasi di kromosom 20 pada manusia , PrP normal pada manusia adalah
PrPc
- Bentuk abnormal PrP adalah PrPsc yang ditemukan pada otak hewan yang terserang
Scrapie
A. PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
1. Definisi & Pengukuran pertumbuhan
Pertumbuhan : pertambahan teratur semua komponen suatu organisme
Multiplikasi sel : Konsekuensi pertumbuhan pada organisme ber sel satu, multipli
kasi menghasilkan pertambahan jumlah organisme yang mem-
bentuk suatu populasi/biakan
• PENGUKURAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan jasad renik dapat diukur berdasarkan konsentrasi sel ( jumlah sel
per satuan isi biakan ) atau Densitas sel (berat kering dari sel per satuan isi bi-
akan ).
Pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur dengan 2 cara :
- Secara langsung
- Secara tidak langsung
Pengukuran pertumbuhan secara langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara :
3. Pengukuran berat sel kering (BSK), digunakan untuk mengukur pertumbuhan fungi
berfilamen
Rangkuman metode pengukuran pertumbuhan mikrorganisme
Metode Penerapan
Hitungan mikroskopik Penghitungan mikroorganisme dalam susu dan
vaksin
pertumbuhan. Fase pertumbuhan dimulai pada fase log, fase eksponensial, fase
stasioner, dan fase kematian.
2. Biakan system terbuka
- Digunakan untuk mempertahankan sel pada fase pertumbuhan eksponensial.
- Sistem biakan terbuka mempunyai ciri berupa ukuran populasi dan kecepatan
pertumbuhan dapat diatur pada nilai konstan menggunakan khemostat.
Khemostat digunakan dengan mengatur kecepatan aliran medium dan kadar
substrat (nutrien pembatas : Sumber C, N atau factor tumbuh).
Bagian kurva Fase Laju pertumbuhan
A Penyesuaian Nol
B Percepatan Bertambah
C Eksponensial Konstan
D Perlambatan Berkurang
E Stasioner maks Nol
F Kemunduran Negatif
•FASE PENYESUAIAN DIRI (Lag phase)
Berlangsung ± 2 jam,kuman belum berkembang biak tetapi aktivitas metabolismenya
sangat tinggi
*FASE LOGARITMIK/EKSPONENSIAL/PEMBELAHAN
Jumlah kuman meningkat secara eksponensial. Fase ini berlangsung 18 – 24 jam
Pada pertengahan fase ini pertumbuhan sangat ideal,pembelahan terjadi secara te-
ratur,semua bahan dalam sel berada dalam keadaan seimbang.
*FASE STASIONER MAKSIMUM
Dengan Meningkatnya jumlah kuman meningkatkan hasil metabolisme yang toksis,
kuman mulai ada yang mati,pembelahan terhambat,pada suatu saat terjadi jumlah
kuman yang hdiup tetap sama
*FASE KEMUNDURAN ( Period of decline)
jumlah kuman hidup berkurang & menurun, keadaan lingkungan menjadi sangat je-
lek.pada beberapa jenis kuman timbul bentuk abnormal
3.FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BAKTERI
- Medium/nutrien
- Temperatur
- O2
- CO2
- Cahaya
- pH
- H2O
•NUTRIEN
Nutrisi : penyediaan bahan makanan bagi pertumbuhan suatu organisme
Mikroba macam-macam jenisnya berbeda sifat fisiologi ke-
butuhan makanan juga berbeda. Bakteri dapat hidup dari zat organik/an organik
- Zat an organik seperti garam yang mengandung Na, K, Ca, Mg, Fe, Cl, S & P
- juga sumber makanan yang mengandung C,H,O,N. Pd beberapa spesies unsur
tsb dalam bentuk senyawa organik : KH,Protein & lemak dsb
- Banyak bakteri memerlukan tambahan : Mn, Mg, vitamin,as. Amino, SDM dll
•Temperatur
Sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroba mempengaruhi kegiatan fisio-
logik bakteri, bakteri dapat bertahandalam suatu batas temperatur tertentu
temperatur minimum dan temperatur maksimum, temperatur yang paling baik bagi
kegiatan hidup temperatur optimum.
- Berdasar hal itu,bakteri dapat digolongkan :
- Bakteri termofil (politermik)
Temperatur optimum : 55 C – 65 C
Batas : 40 C – 80 C
- Bakteri mesofil (mesotermik)
Temperatur optimum : 25 C – 40 C
Batas : 10 C – 45 C
- Bakteri psikrofil (oligotermik)
Temperatur optimum : 10 C – 20 C
Batas : - 5 C – 30 C
•SUMBER CO2
Dapat berbentuk senyawa organik (KH, asam organik, garam organik dll) & senyawa
an organik (karbonat) atau CO2
Berdasarkan atas kebutuhan karbon,mikroba digolongkan :
- Mikroba autotrof : memerlukan sumber karbon dalam bentuk senyawa an organik
- Mikroba heterotrof : mikroba yang memerlukan sumber karbon dalam bentuk senya-
wa organik
*O2
Berdasarkan keperluan Oksigen, bakteri dibagi 5 golongan :
- Kuman an aerob obligat : hidup tanpa oksigen ,oksigen toksis terhadap golongan ini
- Kuman an aerob aerotoleran : tidak mati dengan adanya oksigen
- Kuman an aerob fakultatif : Mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa
oksigen
- Kuman aerob obligat : tumbuh subur bila ada oksigen dalam jumlah besar
- Kuman mikroaerofilik : hanya tumbuh baik dalam tekanan oksigen yang rendah
•H2O
Air merupakan komponen utama dalam sel mikroba & medium
Fungsi air : sumber oksigen untuk bahan organik sel pada respirasi. Juga seba-
gai pelarut & alat pengangkut dalam proses metabolisme
*CAHAYA
Sinar UV sangat berbahaya bagi kehidupan mikroorganisme.
- Sinar yang tampak oleh mata kita tidak begitu mematikan, aliran listrik tidak ber
bahaya bagi kehidupan bakteri.
*pH
Kebanyakan kuman patogen mempunyai pH optimum : 7,2 – 7,6
pH minimum ,pH terendah ,bkteri tidak berkembang biak
pH maksimum, pH tertinggi ,bakteri tidak berkembang biak
pH optimum , pH sedang tertentu dimana bakteri dapat berkembang biak sebaik
baiknya.
REPRODUKSI KUMAN
•PEMBELAHAN BINER
Kuman berkembang biak scr amitosis dengan memebelah menjadi 2 bagian
Waktu di antara 2 pembelahan disebut generation time, ini berlainan untuk tiap
jenis kuman .
Waktu bervariasi antara 20 menit – 15 jam , mis : M. tuberculosis : 15 jam,
Oki tumbuhnya lambat
•PEMBENTUKAN TUNAS/CABANG
Kuman membentuk tunas ,tunas melepaskan diri dan membentuk kuman
baru,
Reproduksi dengan pembentukan cabang didahului dengan pembentukan
tunas yang tumbuh menjadi cabang dan akhirnya melepaskan diri. Mis : fam
Streptomycetaceae
Reproduksi secara seksual
Pembelahan kuman disini didahului oleh peleburan bahan kromosom dari 2 kuman.
Akibatnya adalah timbul sel-sel kuman dengan sifat-sifat yang berasal dari kedua sel
induknya.
Reproduksi seksual hanya terjadi antara kuman-kuman sejenis dari suatu famili,
misalnya Enterobacteriaceae, antara Escherichia coli dengan Shigella dysenteriae, antara
Escherichia coli dengan Salmonella typhosa.
TEHNIK ISOLASI
Hasil isolasi adalah tumbuhnya koloni ( kumpulan organisme yang berasal dari satu
sel )
1. Ukuran : - Titik
- Kecil
- Sedang
- Besar
Cara Isolasi kuadran 4 :
2. Bentuk : - Bulat
- Tidak beraturan
- Rhizoid
3. Warna : putih
abu-abu (gray)
kuning
Buff ( mis : difteroid)
8. Odor / Bau
Segala kegiatan yang dapat menghambat, membasmi atau menyingkirkan mikroorganisme
(protozoa, fungi, bakteri,Mycoplasma, Virus )
- Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganismenya :
tergantung dari asam nukleat, protein atau membrane mikroorganisme tsb.
Alasan utama mengendalikan mikroorganisme :
1. Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi
2. Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
3. Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme
DEFINISI ISTILAH
Sterilisasi : proses menghancurkan semua bentuk kehidupan (vegetatif & spora) sehingga
mikroorganisme mati/tidak mampu berkembang biak.
Steril : Keadaan bebas dari semua mikroorganisme baik bentuk vegetatif maupun spora
Sterilant : agen kimia untuk sterilisasi
Desinfektan : suatu bahan (zat kimia) yang mematikan sel vegetatif tetapi belum tentu
mematikan spora mikroorganisme penyebab infeksi. Digunakan untuk benda mati
Desinfeksi : proses yang menghancurkan sel-sel vegetatif penyebab infeksi tetapi tidak
selalu mematikan spora
-Antiseptik : bahan kimia yang dapat mematikan /menghambat kuman tanpa
merusak spora sehingga tidak mampu memyebabkan infeksi. Digunakan untuk
jaringan tubuh.
-Germisida(mikrobisida) : suatu bahan yang mematikan sel vegetatif tetapi tidak
selalu mematikan spora. Digunakan untuk benda hidup dan mati
-Bakterisida : suatu bahan yang mematikan bentuk vegetatif bakteri.
-Bakteriostasis : Suatu bahan yang menghambat pertumbuhan bakteri.
METODE STERILISASI
I. Metode Fisik/Mekanis
A. Pemanasan
1. Pemansan kering
2. Pemanasan basah
B. Radiasi
1. Radiasi sinar ultra violet
2. Radiasi ion
C. Filtrasi
Dikerjakan dengan filter yang dibuat dari :
1. Tanah liat : Berkefeld, Chamberland
2. Asbes : Seitz
3. Serbuk kaca
4. Cellulose membran
II. Metode Kimia
Menggunakan bahan-bahan kimia antara lain desinfektan dan antiseptik.
*Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi
1. Temperatur dan lamanya sterilisasi
2. Jumlah vegetatif kuman dan spora
3. Ada tidaknya kuman pembentuk spora,spora lebih tahan daripada kuman bentuk
vegetatif
4. Suasana kuman berada, adanya bahan organik menghambat sterilisasi.
EFISIENSI METODE STERILISASI DAN EFEKTIVITAS AGEN ANTIMIKROBA DIPENGARUHI
HAL BERIKUT :
- Ukuran populasi
- Komposisi populasi
- Konsentrasi/intensitas agen antimikroba
- Lama paparan
- Temperatur
- Lingkungan sekitar
PELAKSANAAN STERILISASI FISIK
I.A.1. Sterilisasi pemanasan kering
Dasarnya : kuman akan mati karena teroksidasi
Keuntungan : tidak ada kondensasi air
Kerugian : - alat dari logam (jarum) akan tumpul
- Bahan dari tekstil/kapas akan mudah terbakar
- Bahan yang dipateri akan meleleh
MACAMNYA :
a. Dengan pemijaran
- Dengan memanaskan langsung pada api bunsen/spiritus sampai pijar (merah)
Dipakai untuk : Ose (sengkelit), nald (jarum penanam).
b. Flaming
Bahan yang akan disteril dilewatkan diatas api bunsen,tanpa terjadi pemijaran.
Dipakai untuk : skalpel,baskom,jarum,mulut tabung kultur.
c. Hot air oven : cara pemanasan kering yang dilengkapi termostat dan kipas angin.
Dipakai untuk : alat-alat gelas : petridish, tabung yang telah ditutup kapas, bahan-
bahan yang kering dan sukar ditembus dengan pemanasan basah
(powder,oil,petroleum jelly).
-Suhu dan waktunya diatur sbb :
Suhu
Waktu
120◦ C 8 jam
140◦ C 2,5 jam
160◦ C 1 jam
170 ◦C 40 menit
180◦ C
20 menit
- Insinerasi : pembakaran menggunakan api dari Bunsen dengan temp sekitar 350 C
Proses sterilisasi panas terdiri atas 3 tahap :
1. Tahap pemanasan (heating stage) : peningkatan temperature bahan yang disterilisasi
2. Tahap sterilisasi (holding stage) : waktu yang diperlukan untuk proses sterilisasi
3. Tahap pendinginan (cooling stage) : waktu yang diperlukan untuk penurunan temperature
bahan yang disterilisasi
I.A.2. STERILISASI DENGAN PEMANASAN BASAH
Dasarnya : kuman dimatikan dengan cara koagulasi denaturasi/protein atau enzim.
Keuntungan : 1. Memerlukan waktu & suhu yang lebih sedikit/kecil.
2. Daya penetrasi lebih besar terhadap bahan-bahan yang disterilkan
sehingga dapat untuk kapas/tekstil.
3. Karena adanya uap air dapat merata menembus lapisan bahan yang
disterilkan
Thermal death time (TDT) : waktu minimal yang diperlukan oleh seluruh bakteri pada kultur
cair untuk mati pada temperature tertentu yang dicobakan.
Decimal reduction time (DRT) atau nilai D : Waktu (dalam menit) di mana 90% populasi
bakteri pada temperature tertentu yang dicobakan akan terbunuh. Berguna pada industry
pengalengan
Nilai Z : peningkatan temperature yang diperlukan untuk menurunkan nilai D suatu
organisme sebesar 90% (1 log cycle reduction)
a. Temperatur dibawah 100 º C
Disebut pasteurisasi , biasanya digunakan untuk sterilisasi susu. Dipanaskan pada
suhu 60 – 70 C selama 30 menit.
Untuk vaccine dipanaskan didalam waterbath 60 – 70 C sampai 1 jam
- Spora masih hidup ,kuman patogen yang tidak membentuk spora mati.
b. Tyndalisasi/sterilisasi bertingkat
pemanasan suhu 60 – 70 C selama 30 menit, selama 3 hari berturut-turut dengan
interval waktu 18 – 24 jam.
Keuntungan : spora & kuman vegetatif akan mati pada suhu yang relatif rendah
Digunakan untuk : makanan kaleng,obat suntik,cairan tubuh
c. Temperatur diatas 100º C
Dengan alat autoclave, suhu 121 C, tekanan : 15 LBS, waktu : 15 – 30 menit
Digunakan untuk : medium perbenihan, cairan infus/larutan gula dsb.
- KEUNTUNGAN :
1. Barang yang disterilisasi macamnya banyak
2. Diperlukan suhu dan waktu relatif rendah
3. Vegetatif kuman dan spora mati
KERUGIAN : Bahan bahan yang disterilkan mengandung air kondensasi, maka
sebelum dipakai bahan tersebut harus dikeringkan lebih dulu.
I.B.1. Radiasi sinar ultra violet
- Dilakukan dengan penyinaran menggunakan lampu UV 10/20/30 watt selama 1 –
12 jam tergantung besar kecilnya lampu, jarak lampu dengan alat/benda yang
disteril, luas ruangan dst.
- Untuk sterilisasi ruangan, laminar air flow dst.
- Radiasi sinar UV sangat efektif terhadap kuman gram pos dan neg. sasarannya
DNA sel.
2. Radiasi sinar X atau sinar gamma
- Dibutuhkan alat khusus yang dapat mengeluarkan sinar X atau sinar gamma
- Alat/benda yang disteril diradiasi dengan dosis minimal 2,5 megarad
- Spora dari Bacillus pumilus dapat dipakai sebagai kontrol test.
I.C.FILTRASI
-Untuk bahan bahan yang tidak tahan terhadap panas
Mis : serum, lar.gula,lar antibiotik,bahan dari produk kuman (toksin,antitoksin).
Dengan filtrasi : kuman tak bisa lewat filter,sedang virus bisa lewat
Surfaktan
- Dapat menurunkan tegangan permukaan di antara molekul – molekul dalam larutan
- Contoh : Sabun dan detergen
- Sabun merombak lapisan minyak menjadi titik – titik kecil dalam proses emulsifikasi.
Air dan sabun bersama –sama mengangkat minyak teremulsi dan kotoran serta
menggelontorkannya
- Sebagai gas ataupun kombinasi dengan bahan kimia lain ( Natrium hipoklorit atau
Kalsium hipoklorit)
- Merupakan desinfektan yang dipakai secara luas.
- Kemampuan germisidalnya disebabkan oleh asam hipoklorit (HOCl) yang terbentuk
saat klorin ditambahkan dengan air, akan mengoksidasi protein sehingga membrane
sel rusak dan terjadi inaktivasi enzim mikroorganisme.
- Larutan hipoklorit tidak stabil dalam pengenceran, mengkorosi metal ,
efektivitasnya berkurang dengan adanya bahan organic
- Perlakuan minimal 30 menit
3. Phenol group
Pada konsentrasi rendah daya bunuhnya disebabkan karena mempresipitasikan
protein secara aktif dan juga merusak membran sel dengan menurunkan tega-
ngan permukaan, aktif pada pH asam
- Fenol dan kresol berbau khas dan korosif terhadap jaringan
- Digunakan sebagai disinfektan dan antiseptic
- Memiliki aktivitas bakterisidal tetapi tidak sporosidal
- Sebagai disinfektan cair tidak dipengaruhi zat organic, aktivitasnya rendah terhadap
endospore bakteri
- Efektif pada konsentrasi 2 % - 5 %
- Jarang digunakan karena dapat mengiritasi kulit
- Hexachlorophene, bahan pada lotion HisoHex , digunakan sbg control mikroba pada
tindakan pembedahan di Rumah sakit, Proses persalinan ( Peka terhadap Streptococcus
dan Staphylococcus )
- Penggunaan pada frekuensi tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf
Triclosan
- Bahan sabun antibakteri dan pasta gigi
- Bekerja pada membrane plasma
- Efektif terhadap bakteri gram positif dan fungi
4. Aldehide
- Antimikroba yang paling efektif
- Contoh : Formaldehid (2% paling efektif) dan glutaraldehid
- Formaldehid 8 % dan Glutaraldehid 4 % menginaktivasi hampir semua jenis
mikroorganisme
- Perlakuan minimal selama 30 menit dan tidak terpengaruh bahan organic
- Bersifat mutagenic dan karsinogenik
Membunuh sel dengan menginaktivasi protein dengan membentuk ikatan silang
kovalen dengan beberapa gugus organic fungsional pd protein : -NH2, -OH,
- COOH, dan –SH.
- Formalin : larutan cair 37% gas formaldehid
- Digunakan sebagai pengawet specimen biologis dan menginaktivasi bakteri dan
6. Zat Warna
- beberapa zat warna bersifat menghambat pertumbuhan kuman mis : derivat
Akridin dan zat warna rosanilin.
- Ungu kristal derivat metil dari zat warna rosanilin bersifat bakteriostatik bagi ku
man gram pos. dipakai untuk mengobati kandidiasis dan vaginitis karena triko
monas. Cara kerjanya dengan blokade tahap terakhir pada penyusunan dinding
sel
PEROKSIGEN
- Ozon (O3), digunakan sebagai bahan tambahan klorin pada disinfeksi air krn
membantu menetralkan rasa dan bau klorin
- Hidrogen peroksida (H2O2), digunakan untuk disinfeksi benda – benda tidak hidup,
merupakan antiseptic yang efektif non toksik, mudah terurai, apabila dipanaskan
akan terurai menjadi air dan oksigen. Benzoil peroksida efektif dalam mengobati
luka akibat infeksi kuman anarob
ETILEN OKSIDA
- Merupakan gaseous chemosterilizer : bahan kimia untuk sterilisasi ruangan tertutup
- Mekanisme kerja : mendenaturasi protein mikroorganisme
- Bersifat bakterisidal dan sporosidal
- Banyak diguanakan untuk sterilisasi alat alat rumah sakit
- Kerugian : adanya residu toksik, diperlukan alat khusus untuk penggunaan
Biguanidin
- Contoh : Klorheksidin
- Digunakan kontrol mikroorganisme pada kulit dan membrane mukosa
- Kombinasi dengan detergen atau alcohol, banyak digunakan untuk kebersihan kulit dan
tangan pasien dan tim medis menjelang operasi
- Mycobacteria cukup resisten, endospore bakteri dan kista protozoa tidak terpengaruh
METABOLIT
METABOLIT PRIMER
- Suatu metabolit atau molekul yang merupakan produk akhir atau produk antara dalam
proses metabolism MH, yang fungsinya sangat esensial bagi kelangsungan hidup organisme
tsb, serta terbentuk secara intraseluler. Contoh : protein, lemak, KH dan DNA
- Pada umumnya tidak diproduksi berlebihan
- Pada sebagian mikroorganisme, produksi berlebihan dapat menghambat pertumbuhan dan
kadang – kadang mematikan
- Prosesnya disebut metabolisme primer
- Contoh metabolit primer yang dihasilkan mikroorganisme : Etanol
- Metabolit primer diproduksi pada waktu yang sama dengan pembentukan sel baru
- Kurva produksinya mengikuti kurva pertumbuhan populasi secara parallel
Ciri – Ciri metabolit primer :
1. Temperatur,
Peningkatan 10◦C diatas temperature minimum aktivitas meningkat 2x - kondisi
optimum, peningkatan temperature diatas titik optimum lemahnya ikatan di dalam
enzim kerusakan struktural enzim fungsinya menurun. Pada temperature
maksimum enzim terdenaturasi tidak berfungsi dalam mengkatalisis reaksi
2. Konsentrasi subtrat
Konsentrasi substrat rendah, enzim tidak mencapai kecepatan konversi maks,
peningkatan konsentrasi substrat kecepatan reaksi akan meningkat hingga titik jenuh,
peningkatan konsentrasi pada titik jenuh tidak lagi dapat meningkatkan kecepatan laju
reaksi
3. pH lingkungan
Konsentrasi ion hydrogen mempengaruhi struktur 3 dimensi enzim dan aktivitasnya
Setiap enzim mempunyai pH optimum struktur 3 dimensinya paling kondusif
mengikat substrat
- Suatu lintasan yang terdiri dari rangkaian reaksi biokimiawi dari bahan awal menjadi
metabolit
- Lintasan biosintesis metabolit primer adalah proses fotosintesis yang menghasilkan
KH, proses siklus Krebs, sintesis protein,sintesis asam lemak dan lemak
X Y Z trp
REPRESI
5. Pengendalian isoenzim
Apabila reaksi control kritis pada suatu jalur dikatalisis oleh lebih dari satu isoenzim,
maka isoenzim yang berbeda tsb mungkin juga diatur oleh hasil akhir yg berbeda
Strategi untuk meningkatkan produksi metabolit mikroorganisme antara lain :
1. Mengisolasi mikroorganisme mutan yang tidak menghasilkan hasil akhir yang bersifat
inhibitor atau repressor umpan balik ( auxotrophic mutant), Contoh : produksi lisin
oleh mutan auksotrof Corynebacterium glutamicum
2. Memanipulasi enzim –enzim pengatur sehingga tidak lagi dapat mengenali metabolit
yang bersifat inhibitor atau repressor ( mutan resisten terhadap pengaturan umpan
balik)
3. Memodifikasi permeabilitas dinding sel mikroorganisme, sehingga hasil akhir yang
bersifat inhibitor atau repressor dapat diekskresikan keluar sel
Suatu molekul atau produk metabolik yang dihasilkan oleh proses metabolisme sekunder
mikroorganisme dimana produk metabolik tsb bukan merupakan kebutuhan pokok
mikroorganisme untuk hidup dan tumbuh
- Tidak diproduksi pada saat pertumbuhan sel fase logaritmik,ttp disintesis pada akhir
siklus pertumbuhan sel ( fase stasioner)
Tabel . Beberapa enzim yang muncul pada akhir fase logaritmik dan terkait dengan
sintesis metabolit sekunder
Enzim Metabolit
Amidinotransferase Streptomisin
Asiltransferase Penisilin
Oksidoreduktase transmetilase Tilosin
Sintetase I dan II Gramisidin S
Fenoksazinon sintetase Aktinomisin
Dimetilalitransferase Ergot alkaloid
Tabel. Beberapa senyawa precursor untuk sintesis metabolit sekunder
Beberapa komponen yang dapat memberikan efek induksi enzim pada biosintesis
metabolit sekunder adalah sbb :
Pada lintasan ini selalu terbentuk asam sikimat,asam korismat dan asam prefenat. Beberapa
molekul lain : asam quinqt, asam 3-dehidrosikimat,asam protokatekuat dan asam gallat
Asam prefenat (hanya ada pada tumbuhan dan mikroorganisme, tidak terdapat pada hewan
dan manusia). Contoh : Sintesis curcumin ( metabolit sekunder dihasilkan oleh tanaman
Curcuma longa, Curcuma domestica, Curcuma xanthorizza). Curcumin berkhasiat anti-
inflamasi, antioksidan dan antikanker
Biosintesis curcumin meliputi 2 tahap :
1. Pembentukan asam ferulat melalui lintasan asam sikimat,
2. Kontruksi curcumin dari asam ferulat melalui lintasan asetat
ANTIBIOTIK TETRASIKLIN dan turunannya
ANTIBIOTIK ERITROMISIN
- Merupakan antibiotic makrolida yang memiliki cincin lakton makrosiklik bersegi 14
- Dihasilkan Saccharopolyspora erythraea ( dulu bernama Streptomyces erythreus)
- Biosintesis berlangsung 2 tahap : biosintesis cincin lakton makrosiklik (eritronolid B)
dan biosintesis eritronolid B menjadi eritromisin A
Substansi Mikroorganisme
Produk Industri
- Etanol (dari glukosa) Saccharomyces cerevisiae
- Etanol (dari laktosa ) Kluyveromyces fragilis
- Aseton dan butanol Clostridium acetobutyllicum
- 2,3- butanediol Enterobacter, Serratia
- Enzim Aspergillus, Bacillus, Mucor, Trichoderma
Produk pertanian
- Giberelin Gibberella fujikuroi
Bahan makanan
- Asam amino ( contoh : lisin) Corynebacterium glutamicum
- Asam organic ( contoh : asam sitrat) Aspergillus niger
- Nukleotida C. Glutamicum
- Vitamin Ashbya, Eremothecium,Blakeslea
- Polisakarida Xanthomonas
Produk Kesehatan
D. MAKANAN (SUSU)
Susu dari sapi normal yang diperah secara aseptis masih mengandung 100 –
1000 mikroorganisme non patogen per ml
-Kadang-kadang terdapat mikroorganisme patogen yang mungkin berasal dari
sapi yang sakit/ dari proses pemerahan
INTERAKSI MIKROBA
Hubungan timbal balik antara mikroba dengan mikroba lainnya maupun dengan
organisme yang lebih tinggi
- Sintrofisme
- Kompetisi
- Simbiosis : - mutualisme
- Komensalisme
- Parasitisme
• HUBUNGAN HOSPES – KUMAN
Adanya kuman tubuh manusia tidak selalu menyebabkan sakit. Wujud hubungan
hospes – kuman ditentukan oleh keseimbangan antara virulensi kuman & daya
tahan hospes
Virulensi kuman : derajat patogenitas yang dinyatakan dengan jumlah mikroor-
ganisme atau mikrogram toksin yang dibutuhkan untuk mem
bunuh binatang percobaan dengan syarat tertentu
Patogenitas : kemampuan suatu mikroorganisme untuk menyebabkan penyakit.
VIRULENSI KUMAN DIPENGARUHI OLEH :
1. Daya invasi
kemampuan untuk berpenetrasi ke jaringan, mengatasi pertahanan tubuh hos-
pes, berkembang biak dan menyebar
Daya invasi dipengaruhi oleh komponen permukaan & enzim kuman tertentu
yang membuat penyebaran kuman serta membuatnya resisten terhadap fago-
sitosis
2. TOKSIGENITAS
Ada 2 jenis toksin yang dihasilkan bakteri : endotoksin & eksotoksin
- Eksotoksin dihasilkan oleh bakteri positif gram : Corynebacterium diphtheriae,
Clostridium tetani, Staphylococcus & beberapa bakteri negatif gram : Shigella
dysentriae, Vibrio cholerae & beberapa E. coli
- Endotoksin dihasilkan antara lain : Salmonella, Shigella, Brucella, Neisseria, Es-
cherichia coli, Pseudomonas aeruginosa
* DAPAT MENETAP/TRANSIENT
Mikroba normal yang menetap tidak menyebabkan penyakit & mungkin mengun-
tungkan bila berada pada lokasi yang semestinya & tanpa keadaan abnormal, da-
pat menyebabkan penyakit : pada keadaan tertentu berada pada tempat yang ti-
dak semestinya/ bila ada faktor predisposisi
Contoh : flora normal saluran pencernaan sintesis vit. K & membantu ab-
Sorpsi zat makanan tertentu
Pada mukosa & kulit dapat mencegah kolonisasi bakteri patogen melalui
bakterial interference.
Streptococcus viridans di saluran nafas atas bila masuk aliran da-
rah (mis : ekstraksi gigi/tonsilektomi) katup jantung yang abnormal
sub acute bakterial endokarditis.
FLORA NORMAL MULUT & TRACTUS RESPIRATORIUS
Bagian yang mengandung kuman : mulut, nasofaring, orofaring, tonsil
- Bagian larynx,trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus & sinus hidung steril
Mulut kaya mikroorganisme : Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus
aureus, bbrp micrococcus berpigmen, Staphylococcus an aerob (permukaan gigi
& saliva) Streptococcus viridans, Streptococcus pyogenes 5 – 10% mulut
normal, Streptococcus pneumoniae pd 25% permukaan gigi orang dewasa
normal, Corynebacterium an aerob, Veillonella spp, beberapa Spirochaeta dll.
FARING : Streptococcus non hemolyticus, alfa hemolitik & Neisseria, Staphylococ-
cus epidermidis, Difteroid, haemophilis, Pneumococcus, Mycoplasma &
Bacteriodes
FLORA NORMAL TRACTUS DIGESTIVUS
- Saluran pencernaan yang mengandung mikroorganisme : usus besar
Esofagus & lambung, Kecuali saat penelanan makanan,umumnya steril/mgd ku
man < 103 kuman/ml . Kadang-kadang di Duodenum & jejenum ada Streptococcus,
Lactobacillus & yeast (terutama Candida albicans) dalam jumlah kecil.
- ± 20% massa feses berisi bakteri ( 104 mikroorganisme/gram berat basah)
- Mikroorganisme di kolon : Bacteroides, Bifidobacteria, Eubacteria, Lactobasillus
Coliform, Streptococcus, Clostridium & beberapa jenis yeast.
- Eradikasi flora normal dengan antibiotik menyebabkan overgrowth Clostridium
difficile enterotoksin & menyebabkan colitis
- Pada neonatus flora usus terbentuk dalam 24 jam setelah lahir
- Pada bayi yang disusui Lactobacillus bifidus dominan, bakteri lain : Enterococcus
Coliform, Staphylococcus
- Feses bayi yang minum susu buatan : Lactobacillus acidophilus, Coliform, Enterococ-
cus, Bacillus an aerob termasuk Clostridium sp
- Flora normal saluran pencernaan berperan dalam sintesis vit. K, konversi pigmen em-
pedu & asam empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis mikroba patogen
FLORA NORMAL TRACTUS GENITOURINARIUS
- Mikroorganisme dapat ditemukan di genitalia eksterna, uretra anterior & vagina, bag.
lain umumnya tidak terdapat mikroorganisme yang menetap.
- Pada orifisium uretra wanita & pria yang tidak di sirkumsisi sering dijumpai Mycobac-
rium smegmatis,difteroid, Streptococcus non hemolitik & Staphylococcus epidermidis
- Khusus wanita : bakteri Donderlain ( Lactobacillus an aerob)
- Vulva neonatus steril dalam 24 jam kmd berkembang mikroorganisme non patogen :
Difteroid, Micrococcus & Streptococcus non hemolitik, setelah 2 – 3 hari estrogen
ibu menginduksi deposit glikogen di epitel vagina meningkatkan pertumbuhan
Lactobacillus, setelah estrogen menurun Lactobacillus menghilang & pH :basa
- Pada pubertas Lactobacillus muncul kembali & ada flora yang menetap selama masa
dewasa : difteroid, lactobacilus dll.
- Pada wanita hamil 15 – 20% dijumpai Streptococcus agalactiae
- Flora pada masa post menopause menyerupai masa pre pubertas
FLORA NORMAL KULIT, HIDUNG,TELINGA
Tersering di kulit : Staphylococcus epidermidis, Micrococcus, Streptococcus alfa,
Streptococcus non hemolyticus.
Staphylococcus aureus menetap di hidung
Cuci tangan dapat mengurangi jumlah kuman sampai 90% & jumlah semula akan
kembali dalam 8 jam.
Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit Strepto-
coccus pneumoniae, batang neg gram termasuk Pseudomonas aeroginosa, Sta-
phylococcus aureus dan kadang-kadang Mycobacterium saprofit
- Telinga tengah dan dalam steril
- Kolonisasi yg transient oleh S. aureus & bakteri lain dapat terjadi di semua bagian
kulit karena kontak dengan dunia luar
BAKTERI DI DARAH & JARINGAN
Keadaan normal darah & jaringan steril. Kadang-kadang karena manipu-
lasi sederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal
dari mulut masuk darah/jaringan. Pada keadaan normal mikroorganisme dimus-
nahkan oleh sistem kekebalan tubuh.
1. Beberapa bakteri beradaptasi sebagai pathogen pada manusia. Bakteri tersebut bukan
bagian dari flora normal namun menyebabkan infeksi subklinik ( infeksi yang tidak
menunjukkan gejala apapun) Mis : Mycobacterium tuberculosis
2. Beberapa bakteri yang merupakan flora normal memiliki factor virulensi ekstra yang
membuatnya bersifat patogenik. Mis : Escherichia coli
3. Beberapa bakteri dari flora normal dapat menyebabkan penyakit bila mencapai organ
dalam melalui trauma ataupun melalui peralatan bedah pada prosedur operasi. Mis :
Staphylococcus epidermidis
4. Pada penderita dengan penekanan system imun, banyak bakteri yang merupakan
komponen flora normal dapat menyebabkan penyakit, terutama bila terpapar pada
organ dalam. Mis : Acinetobacter
JALAN MASUK MIKROORGANISME KE TUBUH INANG
SALURAN PERNAFASAN
- Jalan termudah bagi mikroorganisme infeksius
- Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu
- Penyakit : influenza, pneumonia, campak, tuberculosis dan cacar air
SALURAN PENCERNAAN
- Melalui bahan makanan atatu minuman dan jari tangan yang terkontaminasi
mikroorganisme pathogen
- Dihancurkan oleh HCl dan enzim – enzim di lambung atau dapat menyebabkan penyakit
- Patogen dikeluarkan mellaui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya melalui : air,
makanan, atau jari – jari tangan yang terkontaminasi
- Penyakit : demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, kolera dst
KULIT
RONGGA MULUT
1. Leukosidin
- diproduksi bbrp bakteri : Streptococcus dan Staphylococcus
- Dapat menghancurkan neutrophil, leukosit yang sangat aktif dalam fagositosis
- Aktif terhadap makrofag (sel fagositosis)
- Leukosidin pada Streptococcus mendegradasi lisosom didalam leukosit dan
menyebabkan kematian sel darah putih dan menurunkan resistensi sel inang
2. Hemolisin
- penyebab lisis eritrosit ( sel darah merah)
- Dihasilkan : Staphylococcus, Clostridium perfringens dan Streptococcus ( Streptolisin)
3. Koagulase
- Dihasilkan anggota genus Staphylococcus
- Enzim ini mengkoagulasi fibrinogen dalam darah menjadi fibrin ( benang – benang
yang membentuk gumpalan darah), gumpalan fibrin melindungi bakteri dari fagositosis dan
mengisolasinya dari system pertahanan tubuh inang yang lain
4. Enzim kinase
- Dihasilkan Staphylococcus aureus ( staphylokinase) dan Streptococcus pyogenes
(streptokinase)
- Merusak fibrin dan melarutkan gumpalan darah banyak digunakan untuk
mengobati serangan jantung
5. Kolagenase
- Diproduksi oleh beberapa spesies Clostridium
- Merusak protein kolagen yang membentuk jaringan penghubung pada otot dan organ
tubuh lainnya.
Enzim bakteri lain yang berperan dalam virulensi : necrotizing factor penyebab kematian
sel, protease menghancurkan protein dan lesitinase menghancurkan membrane plasma
terutama di sekeliling sel darah merah
TOKSIN
EKSOTOKSIN
- Protein yang tidak tahan panas
- Bersifat antigenic menginduksi pembentukan antibodi
Tabel . Perbedaan antara eksotoksin dan endotoksin
Ciri Khas Endotoksin Eksotoksin
TOKSIN DIFTERI
TOKSIN BOTULINUM
- Dihasilkan Clostridium botulinum
- Tipe neurotoksin, bekerjanya pada pertautan neuromuskular dan mencegah transmisi
impuls dari sel saraf ke sel otot.
- Toksin botulinum terikat pada sel saraf menghambat pelepasan neurotransmitter
( asetilkolin) menghambat kontraksi otot
TOKSIN TETANUS
- Tetanospasmin , neurotoksin, toksin mencapai system saraf pusat dan terikat pada sel
saraf yang mengontrol kontraksi beberapa otot skeletal. Ikatan tetanospasmin menyebabkan
kontraksi otot yang tidak terkontrol, menghasilkan kontraksi spasmodik tetanus
- Dihasilkan Clostridium tetani
ENDOTOKSIN
- Dihasilkan bakteri gram negative pathogen maupun non pathogen selama masa
pertumbuhan maupun saat sel lisis
- Merupakan bagian dari membrane luar bakteri gram negative yang tersusun atas lapisan
lipopolisakarida (LPS), bagian lipid dari LPS : lipid A adalah endotoksin dan enterotoksin
merupakan protein. Lipid A tersusun asam lemak mis : ß hidroksi miristat yang melekat
melalui ikatan ester /amida pada diglukosamin ß-1,6 disakarida
- Enterotoksin bersifat tahan panas, antigen lemah ,tidak dapat diubah menjadi toksoid
- Pelepasan endotoksin pada system peredaran darah dapat menyebabkan syok akibat
penurunan tekanan darah dan kegagalan fungsi banyak organ
- Dihasilkan oleh Aspergillus yang tumbuh pada kacang – kacangan dan padi – padian
- Toksin karsinogenik
- Aksinya : Terikat pada DNA dan mencegah transkripsi informasi genetic
ERGOTISME
- Akibat mengkonsumsi padi –padian yang mengandung ergot, suatu alkaloid yang toksik
- T.d. ergometrin, ergotamine dan ergotaminin
- Dihasilkan fungi Calviceps purpurea
- Aksinya : mengeblok transmisi saraf dan menyebabkan degenerasi pembuluh darah kapiler
- Gejalanya : muntah, diare, perasaan haus, halusinasi dan kejang –kejang
- Penghentian sintesis makromolekul dalam sel inang, beberapa virus seperti virus herpes
simplek dapat menghentikan mitosis yang irreversible
- Lepasnya enzim lisosom saat virus sitosidal menginfeksi sel inang menyebabkan
kerusakan organel intraseluler dan kematian sel
- Terbentuknya badan inklusi : granul –granul dalam sitoplasma atau nucleus sel yang
terinfeksi ( merupakan bagian dari protein atau asam nukleat virus yang sedang dirakit menjadi
virion ), memiliki ukuran, bentuk dan prosedur pewarnaan yang bervariasi tergantung dari virus
penginfeksinya.
- Badan inklusi dicirikan oleh kemampuannya dalam menyerap pewarna asam atau
pewarna basa
- Badan inklusi penting untuk menentukan virus penyebab infeksi, mis : virus rabies
memproduksi badan inklusi : negri bodies dalam sitoplasma sel saraf keberadaannya
dalam otak hewan diagnosis infeksi rabies
- Terbentuknya syncytium, suatu sel multinukleat yang berukuran sangat besar dan
terbentuk akibat berfusinya beberapa sel yang terinfeksi mis : virus campak, virus cacar,
beberapa virus herpes dan Paramyxovirus
- Perubahan fungsi sel inang tanpa terlihat secara nyata
- Diproduksinya interferon (IFN), protein stabil terhadap pH dan panas, bersifat spesifik
terhadap sel inang. Manusia memiliki tiga tipe IFN : interferon alpha, interferon beta dan
interferon gamma. IFN melindungi sel tetangga yang belum terinfeksi virus
- Terjadinya perubahan kromosomal pada sel inang mis : onkogen dapat diaktivasi oleh
adanya virus
- Terjadinya transformasi pada sel inang ( umumnya oleh virus penyebab kanker) yang
menghasilkan abnormalitas sel, berbentuk seperti gelendong dan tidak mengenal inhibisi
kontak yang menyebabkan pertumbuhan tidak terkontrol
PATOGENISITAS PROTOZOA
- Plasmodium penyebab malaria, menginvasi sel inang dan bereproduksi di dalam sel inang,
menyebabkan sel inang pecah.
- Toxoplasma melekat pada makrofag dan masuk melalui proses fagositosis, adanya kista
yang mengelilingi sel Toxoplasma menjdikannya kebal thd asam dan proses digesti
dapat tumbuh dalam vakuola fagositosis
- Giardia lamblia, menginvasi sel inang dan mencerna sel dan cairan jaringan
PENGELOMPOKAN :
1. Kokus positif gram
2. Kokus negatif gram
3. Batang positif gram
4. Batang negatif gram
5. Bacil Tahan Asam (BTA)
1. KOKUS POSITIF GRAM
a). Staphylococcus aureus
- Menimbulkan penyakit pada manusia
- Gejala khas : peradangan,nekrosis & pembentukan abses
- Bentuk infeksi : furunkel ringan pada kulit sampai piemia yang fatal
b). Streptococcus pyogenes (Streptococcus beta hemolyticus group A)
1). PENYAKIT YANG TERJADI KARENA INVASI
- Erisipelas, Port d‘ entrée : kulit/selaput lendir
- Sepsis puerpuralis, Port d‘ entrée : Uterus sehabis persalinan
- Sepsis : terjadi karena luka bekas operasi/trauma
2. PENYAKIT YANG TERJADI KARENA INFEKSI LOKAL
- Radang tenggorok
- Impetigo terutama pada anak kecil
3. ENDOKARDITIS BAKTERIALIS
- Endokarditis bakterialis akuta mengenai katup jantung normal/
mengalami deformitas
- Endokarditis bakterialis sub akut mengenai katup jantung yang
abnormal,lesi rematik,kalsifikasi ataupun penyakit jantung kongenital
Penyebab : Streptococcus viridans
Streptococcus faecalis
4. PENY. PASCA INFEKSI
- Setelah infeksi Streptococcus pyogenes terutama radang tenggorokan,2-3
minggu kmd dapat timbul nefritis/demam rheuma (reaksi hipersensitif dari
organ yang terkena zat anti Streptococcus)
c. Streptococcus pneumoniae (Pneumokokus)
- Morfologi : diplokokus, berbentuk lancet
- Penyakit : pneumonia, sinusitis, otitis, meningitis dan infeksi lain
- Suatu subtansi kimia yang diperoleh dari, atau dibentuk oleh spesies
mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lainnya.
- Antibiotika yang kini banyak dipergunakan, kebanyakan diperoleh dari genus
Bacillus, Penicillium dan Streptomyces.
- Antibiosis : Substansi yang dapat menghambat pertumbuhan organisme hidup yang lain
dan berasal dari mikroorganisme
- Antibiotik : tidak terbatas untuk substansi yang bersal dari mikroorganisme, melainkan
semua substansi yang diketahui memiliki kemampuan untuk menghalangi
pertumbuhan organisme lain khususnya mikroorganisme
- Dibedakan antara antibiotic thd sel prokariotik (bakteri) dan antibiotic thd sel eukariotik
(fungi,protozoa,cacing)
-Aplikasi : - Kemoterapi
- antitumor (sitostatik) : Contoh : mitramisin : Streptomyces plicatus;
Streptomyces argillaceus dan Streptomyces atroolivaceus; mitomisin C : Streptomyces
caespitosus ; neokarzinostatin : Streptomyces carzinostaticus )
- Patologi tanaman , khususnya untuk mengatasi serangan mikroorganisme
pathogen seperti Pseudomonas sp dan Xanthomonas oryzae pada tanaman, contoh :
polioksin (fungisida) dihailkan Streptomyces cacaoi var asoensis, kasugamisin ( S
kasugaensis), tetranaktin (insektisida ) dihasilkan S flaveolus
- bahan tambahan makanan : bahan pengawet ( untuk menghindari kontaminasi
mikroorganisme yang dapat merusak produk makanan) Contoh : pimarisin
(fungisida) ,tilosin (efektif thd spora Bacillus) dan nisin (efektif thd Clostridia) digunakan
pada industry pengalengan makanan, Klortetrasiklin digunakan untuk menjaga kesegaran
ikan, daging dan ayam potong ( dicampurkan ke dalam es dosis 5ppm atau 10ppm
dicampur kedalam bak penampung)
Penemuan sumber – sumber antibiotic baru di alam dilakukan dengan cara penapisan
atau skrining menemukan mikroorganisme penghasil antibiotic, sampel dari
berbagai macam sumber termasuk tanah.
- Basitrasin : dari Bacillus, efektif thd gram pos Staphylococcus dan Streptococcus
- Etambutol : hanya efektif thd Mycobacteria, bekerja dengan menghambat penyatuan asam
mikolat ke dalam dinding sel. Digunakan sebagai obat sekunder untuk
mencegah resistensi bakteri thd obat anti TBC
ANTIBIOTIK YANG MERUSAK MEMBRAN PLASMA
Polimiksin
- Suatu peptide yang didalamnya terdapat satu ujung molekul larut lipid dan ujung molekul
lain larut air, masuknya polimiksin dalam mebran plasma fungi gangguan lapisan
membrane plasma. Ujung larut air akan tertinggal di luar membrane plasma, sedangkan
ujung larut lemak berada di dalam membrane dan menyebabkan gangguan antara lapisan
– lapisan membrane yang memungkinkan lalu lintas substansi bebas keluar masuk sel
Nistatin dan Amfoterisin B
- Antibiotik poliena
- Bergabung dengan ergosterol yang ada pada membrane sel fungi dengan menimbulkan
gangguan dan kebocoran sitoplasma
ANTIBIOTIK YANG MENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN
Makrolida
- Kelompok antibiotic yang memiliki cincin lakton makrosiklik
- Contoh : Eritromisin ( tidak dapat mempenetrasi dinding sel sebagian besar bakteri gram
negative, merupakan obat alternative penisilin G)
- Antibiotik yang saat ini sering digunakan : kombinasi antara trimethoprim dengan
sulfametoksazol ( TMP- SMZ), yang berspektrum luas kecuali pada Pseudomonas.
Kombinasi bertujuan mengurangi efek resistensi bakteri
- TMP – SMZ bekerja sinergis (saling menguatkan ) dengan cara menhambat sinteisi
precursor DNA, RNA dan protein : asam folat pada tahap yang berbeda
- SMZ merupakan sulfonamide yang memiliki struktur analog PABA scr kompetitif
menghambat sintesis asam dihidrofolat dari PABA
- TMP secara structural analog dengan asam dihidrofolat scr kompetitif menghambat
sintesis asam tetrahidrofolat.
ANTIFUNGI,ANTIVIRUS dan INTERFERON
- ANTIFUNGI :
- Meliputi : golongan polyene, contoh : Amfoterisin B ( Streptomyces), bekerja
dengan mengikat sterol pada membrane plasma fungi sangat permeable
dan sel menjadi mati
Golongan azol, contoh : imidazole dan triazol, berhubungan dengan
sintesis sterol. Contoh imidazole : klotrimazol, mikonazol dan
ketokonazol. Contoh triazol : flukonazol dan itrakonazol
- Griseofulvin (Penicillium), mengikat keratin pada kulit, folikel rambut dan kuku
dengan cara mengeblok penggabungan mikrotubul pada mitosis menghambat
reproduksi fungi
- Tolnaftat, merupakan alternative mikonazol, asam undesilenat dan flucytocine
merupakan antimetabolite basa sitosin pada sintesis DNA dan RNA
- ANTIVIRUS
- Memiliki target reproduksi virus
- Pada obat antivirus yang memiliki aksi berupa analog nukleosida dan nukleotida,
cara kerjanya adalah dengan menciptakan kesalahan pada sintesis nukleotida virus
Contoh : asiklovir, famsiklovir, gansiklovir, trifluridin, ribavirin, zidofudin
(AZT)untuk HIV yang mekanisme kerjanya menghambat sintesis DNA dari RNA
dengan cara mengganggu kerja enzim reverse transcriptase.
- Asiklovir , analog guanosin yang berakibat terhentinya sintesis DNA. Asiklovir
akan difosforilasi oleh enzim virus yang memiliki afinitas lebih tinggi thd
asiklovir dibandingkan enzim pada sel inang
- Indinavir dan saquinavir bekerja sbg inhibitor bagi enzim protease dan efektif bila
dikombinasikan dengan inhibitor enzim reverse transcriptase.
- Zanavir (Relenza ) dan oseltamivir fosfat (Tamiflu) menghambat enzim neuraminidase
INTERFERON (IFN)
- Secara alami disintesis sel inang.
- Fungsi : melindungi sel – sel di sekitarnya dari infeksi mikroorganisme, sehingga dapat
membatasi infeksi
KOMBINASI ANTIBIOTIK
- Penggunaan secara kombinasi dapat saling mempengaruhi kerja dari masing –masing
antibiotic
- Kombinasi dapat bersifat antagonis : antibiotic yang satu bersifat mengurangi atau
meniadakan khasiat antibiotic kedua yang memiliki khasiat farmakologi bertentangan,
contoh : penggunaan penisilin bersama – sama dengan tetrasiklin, tetrasiklin bersifat
bakteriostatik dan akan menghentikan pertumbuhan mikroorganisme.
Mekanisme penisilin memerlukan pertumbuhan mikroorganisme.
- Pada antagonis kompetitif, dua antibiotic bersaing secara reversible demi reseptor yang
sama
- Kombinasi sinergis : penggunaan antibiotic scr kombinasi menimbulkan efek terapeutik
yang lebih besar dibandingkan bila diberikan sendiri – sendiri. Contoh : kombinasi penisilin
dengan streptomisin, rusaknya dinding sel oleh penisilin memudahkan masuknya
streptomisin kedalam sel bakteri
- Sinergisme antibiotic dapat bersifat : adisi atau sumasi, dimana efek kombinasi sama
dengan jumlah kegiatan masing – masing antibiotic,
Potensiasi (mempertinggi potensi ): kegiatan antibiotic yang satu
diperkuat oleh kegiatan antibiotic kedua. Kedua antibiotic ini dapat emmiliki kegiatan
yang sama. Contoh : sulfametoksazol dengan trimethoprim.
- Kombinasi antibiotic sering kali diberikan dalam perbandingan tetap dengan tujuan
menambah kerja terapeutiknya tanpa menambah sifat buruknya untuk mencegah
resistensi bakteri. Contoh : pemberian INH dengan rifampisin.
- Kadang – kadang ditambahkan obat pembantu untuk meniadakan efek samping obat
pertama, contoh : pemberian vitamin B komplek pada penggunaan antibiotic
berspektrum luas
RESISTENSI MIKROORGANISME
- Dapat dibedakan : - resistensi bawaan (Primer)
- resistensi dapatan (sekunder)
- resistensi episomal
RESISTENSI PRIMER (BAWAAN)
- Resistensi yang menjadi sifat alami mikroorganisme
- Dapat disebabkan oleh adanya enzim pengurai antibiotic pada mikroorganisme sehingga
scr alami mikroorganisme dapat menguraikan antibiotic. Contoh : Staphylococcus dan
bakteri lain yang mempunyai enzim penisilinase menguraikan penisilin dan
sefalosporin
Mekanisme resistensi bakteri terhadap antibiotik
- Resistensi bawaan dapat juga berupa terdapatnya struktur khusus pada bakteri yang
melindungi dari paparan antimikroba. Contoh : bakteri TB dan lepra memiliki kapsul pada
dinding sel sehingga resisiten thd obat – obat antimikroba
Serratia Proteus
- Gen yang bertanggung jawab atas resistensi thd antibiotic : plasmid factor R dengan daerah
resistance transfer factor (RTF) yang disambung dengan gen r yang mengkode enzim – enzim
yang dapat menginaktivasi obat – obat spesifik.
- Plasmid factor R yang kecil tanpa daerah RTF biasanya hanya berperan dalan resistensi satu
macam antibiotik
RESISTENSI SILANG
- Mikroorganisme yang resisten thd suatu antibiotic juga diketahui memiliki resistensi thd
semua derivate antibiotic tersebut Contoh : penisilin dan ampisilin, tetrasiklin, sulfonamide,
rifamisin dan rifampisin, amoksisilin dsb.
- Pada bakteri enteric ( bakteri fakultatif anaerob gram negative yang terdapat dalam
intestinal manusia) ß-lactamase dihasilkan dalam konsentrasi rendah dan terikat pada
membrane luar. Enzim mencegah antimikroba ß-lactam mencapai tapak target pada
membrane sitoplasma dengan cara merusaknya saat antimikroba tsb melewati membrane
luar dan lapisan periplasma.
- Gen pengkode ß- lactamase terdapat pada kromosom bakteri, pd beberapa strain juga ada
pada plasmid dan transposon. Gen ß-lactamase paling banyak terdapat luas adalah TEM-1
(terdapat pada transposon Tn4)
- Staphylococcus resisten metilsilin terjadi akibat produksi protein alami PBP 2a atau PBP 2‘
memiliki afinitas rendah thd metisilin. Sifat resisten dikode gen kromosom Mec A
- Akibat adanya enzim pada sel bakteri yang resisten, yang akan membuang residu alanin dari
bagian peptide peptidoglikan, vankomisin tidak dapat terikat pada peptide yang berubah
RESISTENSI TERHADAP TETRASIKLIN
- Dapat muncul bila dihasilkan membrane sitoplasma yang berbeda dan mencegah
pengikatan tetrasiklin pada subunit 30S ribosom sintesis protein dapat terus
berlangsung
- Resistensi pompa eflux, didasarkan atas transport tetrasiklin keluar sel secara cepat
mencegah akumulasi tetrasiklin pada dosis toksik sintesis protein
bakteri tidak terhambat. Ini akibat mutasi gen yang menghasilkan protein eflux tetrasiklin
- Disebabkan sel bakteri memproduksi enzim –enzim yang dapat menambahkan fosfat,
asetat atau gugus adenil pada berbagai tempat pada antibiotic aminoglikosida
tidak akan mampu terikat pada subunit 30S ribosom tidak dapat menghambat
sintesis protein
- Dapat juga akibat penurunan aktivitas transport antimikroba ke dalam sel bakteri
PENCEGAHAN RESISTENSI
- Penakaran obat yang relative tinggi,melebihi dosis efektif minimal dan digunakan dalam
waktu yang singkat
- Penggunaan kombinasi dari 2 atau lebih obat
- Pembatasan pemberian antibiotic hanya untuk penyakit infeksi yang parah dan
penggunaan dosis yang benar dan sesuai aturan
TUJUAN : 1. Untuk mengetahui obat-obat yang paling cocok (paling poten) un-
tuk kuman penyebab penyakit terutama pada kasus penyakit yg
kronis.
2. Mengetahui adanya resistensi terhadap berbagai macam antibio-
tik.
Penyebab kuman resisten terhadap antibiotik :
1. Memang kuman tersebut resisten terhadap antibiotik yang diberikan
2. Akibat pemberian dosis dibawah dosis pengobatan
3. Akibat penghentian obat sebelum kuman tersebut betul-betul terbunuh oleh
antibiotik.
Pada pemeriksaan sensitivitas dapat dikerjakan antara lain :
A. Dilusi cair/Dilusi padat
Prinsipnya antibiotik diencerkan hingga diperoleh beberapa konsentrasi.
Pada dilusi cair,masing-masing konsentrasi obat ditambah susupensi kuman da
Lam media. Banyak digunakan untuk menentukan KHM dan KBM
Pada dilusi padat pada tiap konsentrasi obat dicampur dengan media agar,lalu
ditanami kuman.
B. DIFUSI
Media : agar Muller Hinton
Metode ini ada beberapa cara :
1. Cara Kirby bauer
- Diambil beberapa koloni kuman dari pertumbuhan 24 jam pada agar, disus
pensikan dalam 0,5ml BHI cair inkubasi 5 – 8 jam pd 37ºC.
- Suspensi diatas ditambah aquades steril hingga kekeruhan tertentu sesuai
standard konsentrasi kuman 108CFU per ml.
- Lidi kapas steril dicelupkan kedalam suspensi kuman lalu ditekan-tekan pada
dinding tabung hingga kapas tidak terlalu basah,kemudian dioleskan pada
permukaan media sampai rata.
Cara menentukan KHM /MIC
kirby bauer test.
- Diletakan disk antibiotik diatasnya, inkubasi 37ºC selama 19 – 24 jam.
Pembacaan hasil :
- Zone radikal : suatu daerah disekitar disk dimana sama sekali tidak diketemu
kan adanya pertumbuhan bakteri. Potensi antibiotik diukur de-
ngan mengukur diameter dari zone radikal.
- Zone irradikal : suatu daerah disekitar disk menunjukkan pertumbuhan bakte
ri dihambat oleh antibiotik tersebut,tetapi tidak dimatikan. Di-
sini terlihat adanya pertumbuhan yang kurang subur. Diban
ding dengan daerah diluar pengaruh antibiotik tersebut.
2. CARA SUMURAN
a,b,c,Cara kerja sama dengan cara kirby bauer, kemudian pada agar terse-
but dibuat sumuran dengan garis tengah tertentu sesuai kebutuhan. Kedalam
Sumuran diteteskan larutan antibiotik yang digunakan inkubasi 37ºC 18 – 24 jam
Cara pembacaan sama dengan diatas.
3. CARA POUR PLATE
a,b sama dengan cara Kirby Bauer.
c. Dengan menggunakan ose khusus, ambilah satu mata ose & masukan da-
lam agar base 1,5% yang mempunyai temperatur 50ºC.
d. Setelah suspensi kuman dibuat homogen,tuang pada media Mueller Hinton agar.
e. Tunggulah sebentar sampai agar membeku,letakan disk antibiotik.
f. Inkubasi 15 – 20 jam pada temperatur 37ºC
g. Dibaca sesuai standart masing-masing antibiotik.
CATATAN :
- Perbenihan : Agar Mueller Hinton tanpa suplemen atau Agar DST Oxoid.
- Untuk Streptococcus/kuman lain yang memerlukan darah dapat ditambahkan
5% darah kambing, kuda,sapi atau kelinci tanpa fibrin.
- Ketebalan agar ± 4mm,dipergunakan dalam 4 hari.
- Biakan kuman yang akan diperiksa dibuat dengan menanamkan 5 koloni ku-
man 4 ml perbenihan cair (mis :TSB).
k
4. E test
Untuk mengestimasi MIC/KHM konsentrasi minimal suatu agen
E-
Selain menggunakan telur atau kultur sel, dapat dilakukan pada hewan percobaan mis :
Pengujian virus hepatitis B
,
UJI BIOAUTOGRAFI
- Metode spesifik untuk mendeteksi bercak pada kromatogram hasil KLT yang memiliki
aktivitas antibakteri, antifungi dan antivirus, sehingga mendekatkan metode separasi
dengan uji biologis
- Keuntungan : sifatnya yang efisien untuk mendeteksi adanya senyawa antimikroba krn
letak bercak dapat ditentukan walaupun berada dalam campuran yang kompleks sehingga
memungkinkan untuk mengisolasi senyawa aktif tsb
- Kerugian : metode ini tidak dapat digunakan untuk menentukan KHM dan KBM
- Uji untuk mengidentifikasi bahan kimia yang bersifat mutagenic atau karsinogenik
dengan menggunakan bakteri sebagai indicator karsinogenik
- Dasar : pengamatan bahwa paparan bakteri mutan terhadap substansi mutagenic dapat
menyebabkan mutasi baru yang meniadakan efek mutasi asli berupa perubahan fenotipe,
disebut back mutation atau reversion
- Secara spesifik, uji ames menguji Salmonella auksotrof histidin (sel his-) : mutan
Salmonella yang kehilangan kemampuan untuk mensintesis histidin, menjadi sel his +
setelah perlakuan dengan bahan mutagenic
- Bahan kimia harus diaktivasi menggunakan enzim hewani agar aktivitas mutagenic atau
karsinogenik dapat muncul. Bahan kimia uji dan bakteri mutan diinkubasi bersama –
sama dengan ekstrak hati tikus yang kaya enzim aktivasi. Bila bahan kimia yang diuji
bersifat mutagenic terbentuk reverse bakteri his- menjadi his + , jumlah revertant
yang terbentuk mengindikasikan derajat mutagenic atau karsinogenik bahan kimia yang
diuji
- Uji ini bersifat fleksibel dan masih mengalami modifikasi dan pengembangan
- Hampir semua karsinogenik manusia yang telah diketahui telah diuji dan menunjukkan
hasil positif
- Karsinogen tsb meliputi : bahan – bahan seperti : ß- naftilamin, kondensat asap rokok,
aflatoksin dan vinil klorida dan juga obat – obatan yang digunakan pd pengobatan kanker
seperti adriamisin, daunomisin dan mitomisin
PENGGUNAAN MIKROORGANISME SEBAGAI MODEL METABOLISME OBAT
MAMALIA
- Keamanan dan kemanjuran obat harus dievaluasi secara luas sebelum digunakan untuk
mengobati penyakit pd manusia
- Penggunaan system microbial sebagai model in vitro untuk metabolisme obat pada
manusia disebabkan : adanya banyak kesamaan diantara system enzim microbial tertentu
dan system enzim hati maamlia
- Kelebihan utama penggunaan mikroorganisme : kemampuannya menghasilkan jumlah
metabolit yang signifikan
dapat mengurangi biaya opersional
penelitian binatang
- Penelitian metabolisme obat microbial biasanya diawali dengan menapis sejumlah besar
mikroorganisme untuk mengetahui kemampuannya dalam memetabolisme suatu substrat
obat
- Organisme ditumbuhkan pada media seperti glukosa pepton pada tabung labu yang
digoyang – goyang untuk memberikan aerasi yang baik
- Obat sbg substrat ditambahkan setelah pertumbuhan 24 jam, kmd diambil sebagai sampel
untuk mengetahui adanya metabolit dengan interval tertentu sampai 14 hari setelah
penambahan substrat
KERUSAKAN PRODUK OBAT DAN MAKANAN SERTA PROSES
PENCEGAHANNYA
- Obat – obatan bentuk sirup memiliki kandungan air cukup banyak , air merupakan media
pertumbuhan yang baik mikroorganisme tumbuh dengan baik. Air merupakan media
memfasilitasi reaksi kimia. Reaksi oksidasi lebih mudah berlangsung dalam keadaan lembab
atau banyak mengandung air
pH
- Nilai pH rendah disukai kapang atau khamir
- Kandungan kelembapan yang tinggi menyebabkan larutan cenderung menjadi encer yang
disukai mikroorganisme
- Dapat diaatsi dengan penambahan gula atau garam, pembuatan sediaan dalam bentuk
kapsul atatu tablet dengan pengepakan yang benar
- Gula kadar tinggi sifat pengawet
- Potensial redoks terutama terjadi pada bahan – bahan yang mengandung asam amino atau
peptide jarang terjadi
KEBERADAAN GAS O2 DAN CO2
- Berhubungan dengan prosedur pengepakan
- CO2 menghambat pertumbuhan mikroorganisme
- Desain pengepakan unit dosage pack meminimalkan kontaminasi dari multi dosage
- Aplikasi cap- liner dan silica gel meminimalkan kontaminasi
PENYIMPANAN OBAT
Obat bentuk sirup kandungan air cukup banyak mikroorganisme dapat hidup
dengan baik mikroorganisme pathogen penyakit baru pada pasien atau
merusak zat – zat yang terkandung dalam obat
Obat bentuk sirup kandungan gula cukup banyak pengawet, adanya gula
tinggi tidak dapat mencegah reaksi oksidasi botol harus ditutup rapat
Obat cair berupa suspense mis : sirup antibiotic untuk anak –anak ( kadar gula rendah),
lebih cepat rusak
Panas, cahaya dan kondisi lembap dapat mempercepat reaksi kerusakan obat obat
sebaiknya disimpan di dalam wadah kedap cahaya di tempat atau rung yang bersuhu rendah
Untuk memperpanjang daya simpan obat dianjurkan :
- Menyimpan obat cair (sirup atau suspense) di dalam ruangan bersuhu 20◦C atau
didalam lemari pendingin bersuhu 5 - 10◦C dengan membungkusnya dulu dalam
kantong kertas atau plastic hitam
- Penyimpanan dalam freezer tidak dianjurkan krn mempercepat rusaknya obat
- Tidak disimpan di lemari dekat dapur
- Tidak baik membawa dan menyimpan obat didalam mobil
MESKALIN
- Terdapat pada kaktus peyote ( Lophophora williamsii)
- Bersifat halusinogen
- 6% meskalin terkandung dalam kaktus ynag kering
- Para penggunanya akan mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan. Pada tahap
yang lebih serius dapat terlibat percobaan bunuh diri
AFLATOKSIN
- Dihasilkan kapang Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus
- Fungi secara alami terdapat didalam tanah dan dapat menyerang biji kacang tanah bila
kondisi suhu dan kelembapan lingkungan mendukung ( suhu 25 – 30 C) dan kelembapan
85%
- Dapat juga menghasilkan toksin pada jagung, beras, sinking, kacang – kacangan, cabai
dan rempah - rempah
- Terdiri atas 5 kategori : - aflatoksin B1 ( blue) paling berbahaya
- Aflatoksin B2
- Aflatoksin G1 (green)
- Aflatoksin G2
- Aflatoksin M1 (milk)
BPOM th 2004 batasan total aflatoksin 35ppb, 20ppb untuk aflatoksin B1 pada produk olahan
kacang tanah dan jagung
- Produksi antibiotic
- Produksi steroid
- Produksi vaksin
- Produksi vitamin dan asam amino
- Produksi asam organic
- Produksi enzim
- Produksi alkaloid ergot
- Produksi protein manusia
PRODUKSI ANTIBIOTIK
- Skala besar tangki fermentasi dengan ukuran besar
- Contoh : Penicillium chrysogenum ditumbuhkan dalam 100.000 L fermentor (± 200jam).
Mula – mula suspense spora P. chrysogenum ditumbuhkan dalam larutan media bernutrisi,
kultur diinkubasi 24 jam pada temperature 24◦C kmd ditransfer ke tangki inoculum, tangki
digojlog teratur selama 1 – 2 hari untuk mendapatkan aerasi yang baik
- Pada proses produksi penisilin, media bernutrisi mgd gula asam fenilasetat ( untuk
membuat rantai samping benzyl pada penisilin G) ditambahkan secara kontinu. Penisilin
G diekstraksi dari filtrate dan dikristalisasi
- Pembuatan penisilin semisintetik : Penisilin G dicampur dengan bakteri yang mensekresi
enzim asilase, enzim akan melepas gugus benzyl dari penisilin G dan mengubahnya
menjadi 6 aminopenicilanic acid (6-APA)
- Aminopenicillanic acid adl molekul digunakan untuk membuat penisilin jenis lain
PRODUKSI STEROID
- Hormon steroid penting untuk dunia kesehatan. Mis : Kortison dan steroid lainnya
digunakan untuk meredakan sakit dan mengurangi bengkak
- Berbagai turunan kortison digunakan untuk mengobati gejala alergi dan berbagai respons
inflamasi tubuh yang tidak diinginkan
- Hormon steroid juga digunakan untuk kontrasepsi oral dan mengobati ketidakseimbangan
hormonal
- Sintesis steroid mis ; kortison memerlukan > 35 langkah sangat mahal untuk
diproduksi scr kimiawi. Kortison dapat disintesis dari asam deoksikolat melalui 37
Memerlukan temperature dan tekanan yang ekstrem. Kesulitan utama sintesis ini adl
introduksi atom oksigen pada cincin steroid nomor 11 diatasi dengan menggunakan
mikroorganisme disebut biokonversi
PRODUKSI VAKSIN
- Meliputi pengkulturan mikroorganisme yang memiliki property antigenic untuk
menghasilkan respons imun primer
- Diproduksi oleh strain mutan pathogen atau melalui atenuasi atau inaktivasi pathogen
virulen tanpa menghilangkan antigen yang diperlukan untuk menimbulkan respon imun .
- Perkembangan bioteknologi memungkinkan produksi seluruh vaksin baru lebih efektif
dan memiliki efek samping lebih sedikit
- Vaksin virus, ditumbuhkan pada telur berembrio, kultur jaringan fibroblast manusia ( mis :
vaksin rabies)
- Vaksin untuk bakteri, fungi dan protozoa melibatkan pertumbuhan strain mikroorganisme
pada media artifisial yang emminimalkan gangguan berupa respons alergi
PRODUKSI VITAMIN DAN ASAM AMINO
- MELIPUTI ; Asam asetat, asam glukonat, asam sitrat, asam itakonat, asam giberelat dan
asam laktat diproduksi melalui fermentasi mikroorganisme
- Digunakan dalam industry makanan : pengawet makanan
ASAM GLUKONAT
- Diproduksi berbagai bakteri termasuk Acetobacter dan beberapa fungi Penicillium dan
Aspergillus.
glukosa oksidase
- Aspergillus niger mengoksidasi glukosa asam glukonat
- Kegunaan asam glukonat antara lain :
- Kalsium glukonat, produk farmasi menyuplai kalsium dalam tubuh
- Ferrous gluconate asupan besi untuk mengobati anemia
- Asam glukonat pada detergen pencuci piring mencegah noda pada permukaan
kaca akibat preisipitasi garam kalsium dan magnesium
ASAM SITRAT
- Diproduksi Aspergillus niger ( molasses sbg substrat)
- Digunakan sbg bahan tambahan pada makanan, terutama produksi minuman ringan
- Transformasi asam sitrat oleh Aspergillus terreus untuk menghasilkan asam itakonat
dalam 2 langkah reaksi
Rx hidroksilasi
- Langkah pertama : perubahan asam sitrat asam cis akonitat
Rx karboksilasi
- Langkah kedua : Asam cis akonitat Asam itakonat
ASAM GIBERELAT
PRODUKSI ENZIM
- Dapat diaplikasikan pada berbagai macam industry. Mis : enzim protease ( diisolasi dr
Bacillus licheniformis ) bahan pembersih pada detergen (protease merusak
dan melarutkan protein yang mengotori pakaian )
- Enzim – enzim dihasilkan untuk proses industry : protease, amylase, glukosa isomerase,
glukosa oksidase, renin, pectinase dan lipase
- 4 macam enzim yang diproduksi scr luas : protease, glukamilase, ᾳ amylase dan glukosa
isomerase
PROTEASE
- Menyerang ikatan peptide molekul protein dan membentuk fragmen – fragmen kecil peptide
- Strain rekombinan Bacillus sp GX6644 mensekresikan alkalin fosfatase yang sangat aktif
thd protein kasein susu. Aktivitas tertinggi pH 11 dan temp. 40 – 55◦ C
- Strain rekombinan lain : Bacillus GX6638 mensekresi alkalin fosfatase pada pH 8 – 12
- Fungi yang memproduksi : Aspergillus
AMILASE
- Digunakan dalam detergen dan industry pembuatan bir
- Ada beberapa tipe amylase :
ᾳ- amylase , mengubah pati oligosakarida dan maltosa
ß- amylase , mengubah pati maltose dan dekstrin
Glukamilase, mengubah Pati glukosa
- Ketiga enzim tsb digunakan memproduksi sirup dan dekstrosa dari pati
- Produksi amylase menggunakan fungi Aspergillus sp
Aspergillus oryzae memproduksi amylase dari gandum pd kultur stasioner
B. subtilis dan B, diastaticus m emproduksi amylase bakteri
GLUKOSA ISOMERASE
- Mengubah glukosa fruktosa ( 2x lebih manis drpd sukrosa, 1,5x lebih manis dari
glukosa
- Fruktosa, pemanis yang sangat pentinf pada industry makanan dan minuman
- Enzim ini diproduksi : Bacillus coagulans, Streptomyces sp dan Nocardia sp
RENIN ( chymosin)
- Enzim penggumpal susu yang mengkatalisis koagulasi susu dalam industry pembuatan keju
- Diproduksi Mucor pussilus atau Mucor meihei
ENZIM MIKROORGANISME
- untuk produksi polimer sintetik mis : industry plastic ( alkene oxide untuk memproduksi
plastic ).
Produksi alkene oxide dr mikroorganisme melibatkan aksi 3 enzim :
- piranose 2- oksidase dari fungi Oudmansiella mucida
- haloperoksidase dari fungi Caldariomyces sp
- Epoxidase dari Falvobacteirum sp
- Produksi enzim yang stabil thd panas ; DNA polymerase sangat penting untuk proses
amplifikasi DNA. Reaksi rantai polymerase (PCR) sangat penting untuk diagnosis
kesehatan, forensic dan penelitian biologi molekuler.
Kultur Thermus aquaticus dan mikroorganisme termofilik lain digunakan untuk
memproduksi DNA polymerase. Strain E coli yg direkayasa genetika mgd gen untuk taq
DNA polymerase untuk embuat DNA polymerase yang stabil thd panas : amplitaq
Insulin
- berfungsi mengatur metabolisme KH
- Dilepaskan sel beta pada pancreas sbg respons naiknya glukosa darah, pada saat setelah
makan
- Memungkinkan sel – sel tubuh mengabsorpsi glukosa dari darah sumber energy
- Sinyal control utama konversi glukosa glikogen ( hati dan sel otot
- Apabila Jumlah insulin tidak mencukupi , sel tidak merespons adanya insulin atau tidak
diproduksi sel beta glukosa tidak dapat dimanfaatkan sel tubuh/ disimpan sbg
cadangan , akibatnya terjadi peningkatan kadar glukosa darah, penurunan sintesis protein dan
gangguan proses metabolisme dalam tubuh
- Diperlukan bagi penderita diabetes mellitus ( terutama tipe 1)
- Sumber insulin : pancreas sapi, kuda , babi maupun ikan penggunaan jangka waktu
lama dapat menyebabkan reaksi alergi pada manusia tehnik rekayasa
genetika
- Humulin ( insulin manusia yang pertama) th 1982 caranya : DNA manusia pengkode insulin
dipotong disisipkan kedalam vector ( mis : plasmid ) ditransformasikan kedalam sel
Escherichia coli sbg inang tumbuh dan bereproduksi scr normal dihasilkan
insulin manusia
- Proses tsb juga dilakukan untuk produksi interferon (IFN),) dan interleukin – 2 (IL-2), Tumor
nekrosis factor (TNF diproduksi makrofag)) komponen respons imunitas alami
mengobati penyakit. Produksi hormone pertumbuhan manusia ( mengobati penyakit
dwarfisme )
Gambar. Mekanisme proses rekayasa genetic untuk
memproduksi insulin
Gambar . Mekanisme proses rekayasa genetic untuk memproduksi
protein baru