PENDAHULUAN
Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Dengan semakin meningkatnya
kesadaran akan pentingnya cara hidup yang sehat maka fungsi pangan tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan gizi bagi tubuh, tetapi diharapkan pangan tersebut juga memberi manfaat yang lain. Dewasa
ini pertimbangan konsumen dalam memilih bahan pangan terutama di negara-negara maju, tidak hanya
berdasarkan pada kandungan gizi dan kelezatannya semata, namun juga mempertimbangkan pengaruh
pangan tersebut terhadap kesehatan tubuhnya. Kenyataan tersebut menuntut, suatu bahan pangan
yang tidak lagi hanya sekadar memenuhi kebutuhan dasar tubuh (bergizi dan lezat), tetapi juga dapat
bersifat fungsional. Dari sinilah lahir konsep pangan fungsional (functional foods), yang kini mulai dikenal
dikalangan masyarakat. Istilah pangan fungsional yang pertama kali digunakan di Jepang pada akhir
tahun 1980, diartikan sebagai makanan yang memiliki ingridien yang dapat meningkatkan fungsi tubuh
secara spesifik disamping kandungan nutrisinya (Susanto,dkk 2019).
Pangan fungsional sangat prospektif untuk dikembangkan di Indonesia, juga mempunyai peluang dalam
perdagangan ekspor. Pengembangan pangan fungsional perlu didukung dengan jaminan kualitas,
keberterimaan dan perlindungan produk melalui penerapan standardisasi. Saat ini belum ada regulasi
dan Standar Nasional Indonesia (SNI) pangan fungsional yang dapat digunakan untuk landasan
pengembangan pangan fungsional. (Susanto,dkk 2019).
Saat ini belum ada peraturan, regulasi atau Standar Nasional Indonesia (SNI) yang mengatur tentang
pengembangan pangan fungsional di Indonesia. Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), pernah mempunyai Peraturan Kepala BPOM Nomor HK 00.05.52.0685 tentang Ketentuan
Pokok Pengawasan Pangan Fungsional yang kemudian dicabut dan digantikan oleh Peraturan Kepala
BPOM Nomor 13 tahun 2016 tentang Pengawasan Klaim Pada Label dan Iklan Pangan Olahan.
Kekosongan kebijakan ini perlu dilengkapai agar tidak menghambat pengembangan pangan fungsional
di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan primernya. Pangan dapat
ditinjau dari berbagai perspektif yang meliputi memenuhi kecukupan nutrisi dan gizi, mempunyai nilai
ekonomi serta mencakup pula aspek ketersediaan bahan baku.
Functional Food Center (FFC) mendefinisikan pangan fungsional sebagai makanan alami atau olahan
yang mengandung senyawa aktif biologis; dalam jumlah yang ditentukan, efektif, tidak beracun,
memberikan manfaat kesehatan yang telah terbukti secara klinis dan terdokumentasi menggunakan
biomarker spesifik, untuk pencegahan, pengelolaan, atau pengobatan penyakit kronis atau gejalanya
(Functional Food Center, 2020).
Referensi :
Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang (UU) No 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi
dan Penilaian Kesesuaian (2014). Indonesia.