Anda di halaman 1dari 6

Tugas

Mata Kuliah : Biofarmasetika

Dosen Pengamu :

Nama : Maulianica

NPM : 212114001

Soal.

1. Jelaskan dan gambarkan alur pelepasan senyawa obat dari bentuk sediaan obat dan
gambarkan alurnya
1. Kapsul
2. Tablet
3. Tablet lepas lambat
4. Sirup
5. Suspensi
6. Emulsi
7. Aerosol
8. Suppositoria
9. Unguenta (Salep)

Jawaban.

1. Bentuk sediaan kapsul dengan zat aktif akan masuk melalui rongga mulut, akan diabsorbsi di
lambung, didalam lambung kapsul akan memisahkan cangkangnya dan senyawa obat akan
didistribusikan melalui peredaran darah dalam tubuh. Obat didalam peredaran darah ada
dua jenis yaitu obat terikat dan obat bebas. Untuk obat yang terikat dengan plasma atau
protein karena sudah berikatan tidak dapat menuju atau berikatan lagi dengan reseptor.
Maka obat bebaslah yang akan menuju ke reseptor, untuk berikatan dengan reseptor. Jika
sudah berikatan dengan reseptor obat akan menimbulkan efek. Selanjutnya obat akan
mengalami proses metabolisme, organ yang utama untuk metabolisme yaitu dalam hati.
Tujuan metabolisme adalah untuk mengubah obat yang tadi nya dalam bentuk aktif menjadi
bentuk in aktif atau tadinya obat yang larut dalam lemak itu lebih larut dalam air sehingga
akan lebih mudah di ekskresikan. Setelah metabolisme makan obat akan melalui proses
ekskresi bisa di usus (feses), ginjal (urine), paru-paru (uap/gas), dan kelenjar keringat.

2. Bentuk sediaan tablet dengan zat aktif akan masuk melalui rongga mulut, akan di absorbsi di
lambung, didalam lambung tablet akan pecah menjadi ganul setelah menjadi granul dia akan
menjadi partikel-partikel kecil yang akan didistribusikan melalui peredaran darah dalam
tubuh. Obat didalam peredaran darah ada dua jenis yaitu obat terikat dan obat bebas. Untuk
obat yang terikat dengan plasma atau protein karena sudah berikatan tidak dapat menuju
atau berikatan lagi dengan reseptor. Maka obat bebaslah yang akan menuju ke reseptor,
untuk berikatan dengan reseptor. Jika sudah berikatan dengan reseptor obat akan
menimbulkan efek. Selanjutnya obat akan mengalami proses metabolisme, organ yang
utama untuk metabolisme yaitu dalam hati. Tujuan metabolisme adalah untuk mengubah
obat yang tadi nya dalam bentuk aktif menjadi bentuk in aktif atau tadinya obat yang larut
dalam lemak itu lebih larut dalam air sehingga akan lebih mudah di ekskresikan. Setelah
metabolisme makan obat akan melalui proses ekskresi bisa di usus (feses), ginjal (urine),
paru-paru (uap/gas), dan kelenjar keringat.

3. Bentuk sediaan tablet lepas lambat dengan zat aktif akan masuk melalui rongga mulut, akan
di absorbsi di lambung, didalam lambung tablet akan pecah menjadi ganul setelah menjadi
granul dia akan menjadi partikel-partikel kecil yang akan didistribusikan melalui peredaran
darah dalam, sediaan ini melepaskan obatnya kedalam tubuh secara perlahan-lahan atau
bertahap supaya pelepasannya lebih lama dan memperpanjang aksi obat dan mengurangi
fluktuasi kadar obat didalam darah . Obat didalam peredaran darah ada dua jenis yaitu obat
terikat dan obat bebas. Untuk obat yang terikat dengan plasma atau protein karena sudah
berikatan tidak dapat menuju atau berikatan lagi dengan reseptor. Maka obat bebaslah yang
akan menuju ke reseptor, untuk berikatan dengan reseptor. Jika sudah berikatan dengan
reseptor obat akan menimbulkan efek. Selanjutnya obat akan mengalami proses
metabolisme, organ yang utama untuk metabolisme yaitu dalam hati. Tujuan metabolisme
adalah untuk mengubah obat yang tadi nya dalam bentuk aktif menjadi bentuk in aktif atau
tadinya obat yang larut dalam lemak itu lebih larut dalam air sehingga akan lebih mudah di
ekskresikan. Setelah metabolisme makan obat akan melalui proses ekskresi bisa di usus
(feses), ginjal (urine), paru-paru (uap/gas), dan kelenjar keringat.

4. Bentuk sediaan sirup dengan zat aktif akan masuk melalui rongga mulut, akan diabsorbsi di
lambung dan langsung di melalui peredaran darah dalam tubuh. karena sirup merupakan
obat yang berbentuk cairan. Obat didalam peredaran darah ada dua jenis yaitu obat terikat
dan obat bebas. Untuk obat yang terikat dengan plasma atau protein karena sudah
berikatan tidak dapat menuju atau berikatan lagi dengan reseptor. Maka obat bebaslah yang
akan menuju ke reseptor, untuk berikatan dengan reseptor. Jika sudah berikatan dengan
reseptor obat akan menimbulkan efek. Selanjutnya obat akan mengalami proses
metabolisme, organ yang utama untuk metabolisme yaitu dalam hati. Tujuan metabolisme
adalah untuk mengubah obat yang tadi nya dalam bentuk aktif menjadi bentuk in aktif atau
tadinya obat yang larut dalam lemak itu lebih larut dalam air sehingga akan lebih mudah di
ekskresikan. Setelah metabolisme makan obat akan melalui proses ekskresi bisa di usus
(feses), ginjal (urine), paru-paru (uap/gas), dan kelenjar keringat.

5. Bentuk sediaan suspensi dengan zat aktif akan masuk melalui rongga mulut, akan diabsorbsi
di lambung dan langsung di melalui peredaran darah dalam tubuh. karena sirup merupakan
obat yang berbentuk cairan. Obat didalam peredaran darah ada dua jenis yaitu obat terikat
dan obat bebas. Untuk obat yang terikat dengan plasma atau protein karena sudah

berikatan tidak dapat menuju atau berikatan lagi dengan reseptor. Maka obat bebaslah yang
akan menuju ke reseptor, untuk berikatan dengan reseptor. Jika sudah berikatan dengan
reseptor obat akan menimbulkan efek. Selanjutnya obat akan mengalami proses
metabolisme, organ yang utama untuk metabolisme yaitu dalam hati. Tujuan metabolisme
adalah untuk mengubah obat yang tadi nya dalam bentuk aktif menjadi bentuk in aktif atau
tadinya obat yang larut dalam lemak itu lebih larut dalam air sehingga akan lebih mudah di
ekskresikan. Setelah metabolisme makan obat akan melalui proses ekskresi bisa di usus
(feses), ginjal (urine), paru-paru (uap/gas), dan kelenjar keringat.

6. Bentuk sediaan emulsi dengan zat aktif akan masuk melalui rongga mulut, akan diabsorbsi di
lambung dan langsung di melalui peredaran darah dalam tubuh. karena sirup merupakan
obat yang berbentuk cairan. Obat didalam peredaran darah ada dua jenis yaitu obat terikat
dan obat bebas. Untuk obat yang terikat dengan plasma atau protein karena sudah
berikatan tidak dapat menuju atau berikatan lagi dengan reseptor. Maka obat bebaslah yang
akan menuju ke reseptor, untuk berikatan dengan reseptor. Jika sudah berikatan dengan
reseptor obat akan menimbulkan efek. Selanjutnya obat akan mengalami proses
metabolisme, organ yang utama untuk metabolisme yaitu dalam hati. Tujuan metabolisme
adalah untuk mengubah obat yang tadi nya dalam bentuk aktif menjadi bentuk in aktif atau
tadinya obat yang larut dalam lemak itu lebih larut dalam air sehingga akan lebih mudah di
ekskresikan. Setelah metabolisme makan obat akan melalui proses ekskresi bisa di usus
(feses), ginjal (urine), paru-paru (uap/gas), dan kelenjar keringat.

7. Bentuk sediaan aerosol ada 4 tahap perjalanan didalam tubuh yaitu : 1). Transit atau
penghirupan, 2). Penangkapan atau depo, 3). Penahanan atau pembersihan, 4). Penyerapan.
Aerosol memulai perjalanan dari alat generator sampai titik fiksasinya di epitel pernapasan,

tetesan aerosol mula-mula mencapai cavum bucallis, kemudian menuju trakea, bronkus,
bronkiolus, kanal alveoli dan akhirnya ke alveoli paru. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perpindahan partikel : ukuran partikel, pernapasan dan laju pengaliran udara, jenis aliran,
kelembaban, suhu atau tekanan. Pada tahap kedua dimana terjadi penahanan atau depo,
partikel aerosol ditahan oleh epitel oleh broncho-alveoli. Hanya sebagian partikel yang
diteruskan sedangkan sebagian lainnya ditolak. Cara penahanan : 1) tumbukan karena
kelembaban, 2) pengendapan karena gaya tarik bumi, 3) difusi (gerakan brown). Setelah
penangkapan zat aktif yang di hirup dari aerosol maka partikel akan bertahan dipermukaan
tempat depo. Aktivitas partikel aerosol ditentukan oleh laju pelarutan dan difusi melintasi
selaput mukosa, perubahan laju perjalanan dan peniadaannya dari lapisan mukosa tersebut.
Pada mekanisme pembersihan paru (markofag alveoler). Maka peniadaan partikel oleh
mukosilia adalah lebih penting lamanya pembersihan ini adalah sekitar 100 jam untuk
partikel yang dibersihkan oleh selaput mukosilia, 30-40% dikeluarkan pada 24 jam pertama.
Pada tahap penyerapan, sebagian bahan dihirup dalam bentuk aerosol akan terikat dalam
saluran pernapasan dan selanjutnya diserap oleh mukosa saluran. Untuk bahan dalam
jumlah yang sangat besar kadar didalam darah dan air kemih perlu ditentukan. Penyerapan
ini dapat terjadi diberbagai tempat yang berbeda dan kadang-kadang selektif untuk
beberapa zat aktif tertentu, dihidung, mulut, trakea, bronkus, alveoler dan di saluran cerna.

8. Bentuk sediaan suppositoria dimana obat tersebut diabsorbsi setelah pemberian rektal
dapat bervariasi, tergantung pada penempatan suppositoria atau larutan obat didalam
rektum, sebagian obat dapat diabsorbsi melalui Vena hemoroid bawah, dimana obat
langsung masuk kedalam sirkulasi sistemik, beberapa obat dapat diabsorbsi melalu vena
mesenterika ke pembuluh hati dimetabolisme sebelum darah portal ke hati, dan di absorbsi
sistemik.

9. Bentuk sediaan unguenta (salep). Di absorbsi melalu kulit (perkutan/transderma) terjadi bila
obat berpenetrasi masuk kedalam kulit dan melalui kulit masuk kedalam tubuh . Jalurnya, 1)
antara sel dari stratum corneum terjadi difusi melalui matriks stratum corneum. 2) melalui

dinding follikel rambut. 3) melalu kalenjar keringat. 3)melalui kalenjar sebum. 5) menembus
sel stratum corneum. Stratum corneum dapat menjadi depot/ reseevoir untuk obat yang
diberikan secara topikal, ini telah dibuktikan dengan pemberian secara topikal
glukortikosteroida, terutama fluorokortikosteroid. Lamanya stratum corneum berfungsi
sebagai depot yakni 7-8 hari pemanfaatan stratum corneum sebagai reservoir obat masih
terus dalam penyeledikan pergerakan/penembusan molekul obat melalui kulit sebagian
besar dengan cara difusi pasif. Penetrasi obat melalui kulit sebagian besar dengan cara difusi
koefisien dari molekul obat kelarutan obat dalam vehikel atau bahan pembawa yang
dipergunakan untuk formulasi obat. Perpindahan obat dari vehikelnya ke epidermis selain
dipengaruhi oleh partisi. Koefisien dari bahan obat antara fase lemak air juga ada pengaruh
aktivitas termodinamik, difusifitas dan kelarutan obat dalam vehikel dan kulit.

Anda mungkin juga menyukai