Anda di halaman 1dari 26

NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE

SPECTROSCOPY

(SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK INTI)

Oleh:
apt. Hindri Syahputri, M.Farm.
NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE
(NMR)
SPECTROSCOPY
Spin Inti
 Setiap inti atom bermuatan. Pada kebanyakan inti, muatan
tersebut berputar (spin) pada sumbu inti tersebut. Perputaran
muatan inti ini akan menimbulkan suatu dipol magnetik
sepanjang sumbu inti dengan momen magnetik inti sebesar .
 Hanya inti dengan nomor atom gasal, nomor massa gasal atau
nomor atom dan nomor massa gasal yang dapat berlaku sebagai
magnet.

 
Bilangan Kuantum Spin
 Momentum sudut dari muatan yang berputar tersebut dapat digambarkan
dalam pengertian bilangan kuantum spin, I; bilangan-bilangan ini
mempunyai harga 0, 1/2, 1, 3/2, dan seterusnya (I=0, berarti tidak ada spin).
Setiap proton dan netron mempunyai spinnya sendiri, dan I adalah
merupakan resultan dari spin-spin tersebut.

 Atom dengan no atom dan no massa genap mempunyai harga I = 0


(tidak bersifat sebagai magnet)
 Atom dengan no atom gasal dan no massa genap mempunyai harga I = 1, 2,..
 Atom dengan no atom gasal/genap dan no massa gasal mempunyai harga I =
1/2, 3/2, 5/2, …
Bilangan kuantum spin dan kelimpahan di alam dari beberapa inti atom

Isotope I Natural Isotope I Natural


abundance abundance
1
H 1/2 99,985 18
O 0 0,200
2
H 1 0,015 19
F 1/2 100
12
C 0 98,90 31
P 1/2 100
13
C 1/2 1,10 32
S 0 95,03
14
N 1 99,635 33
S 3/2 0,75
15
N 1/2 0,367 34
S 0 4,21
16
O 0 99,762 35
Cl 3/2 75,77
17
O 5/2 0,038 37
Cl 3/2 24,23
Tingkat Spin Inti (Nuclear Spin States)

 Dalam keadaan normal (inti tidak dikenai/ditaruh pada medan magnet


eksternal), semua orientasi spin dari suatu inti berenergi sama
(degenerasi).
 Bila inti dikenai medan magnet, maka orientasi/tingkat spin tidak lagi
berenergi sama. Hal ini disebabkan karena inti mempunyai momen
magnetik () yang ditimbulkan oleh berpusingnya muatan.
 Jumlah orientasi/tingkat spin yang mungkin bagi suatu inti bila
padanya dikenakan medan magnet homogen eksternal ditentukan oleh
bilangan kuantum spin (I) dari inti tersebut, sesuai dengan persamaan :

Banyaknya tingkatan spin inti = 2I + 1


Bilangan kuantum spin dan jumlah
tingkatan spin beberapa inti
Tingkat Spin Proton

dalam ketiadaan dalam magnet eksternal


medan medan magnet eksternal
Tingkat Spin Proton
Pemisahan Energi Tingkatan Spin Proton
Frekuensi energi yang diabsorpsi

Pemisahan energi tingkatan spin inti


merupakan fungsi dari medan magnet
eksternal Bo
Frekuensi dan kekuatan medan magnet eksternal
pada mana
beberapa inti terpilih beresonansi
Fenomena NMR: Absorbsi Energi
Spektrometer NMR
1. Magnet
2. Generator 'sweep'
3. Transmiter RF
4. Kumparan transmitter
5. Kumparan penerima
6. Kumparan 'sweep',
7. Detektor & Penerima
8. RF
9. Rekorder
10. Sampel
Cara memperoleh spektrum NMR

Ada 2 teknik untuk memperoleh spectra NMR. Yaitu:


• Continous Wave (CW)
• Pulse Fourier Transform (PFT atau FT)

Pada teknik 'Continous Wave' :

masing-masing type hydrogen (atau karbon) dieksitasikan sendiri-sendiri, sehingga


dibutuhkan waktu yang agak lama (beberapa menit) untuk memperoleh spektrum
NMR secara keseluruhan (lengkap).

Teknik ini ada 2 cara:


- Field-Sweep, yaitu medan magnet eksternal, Bo divariasi, sedang frekuensi
radionya tetap.
- Frequency-Sweep, yaitu Frekuensi radio divariasi, sedang medan magnet
eksternalnya tetap.
Cara memperoleh spektrum NMR

Pada teknik Fourier Transform (FT),


semua inti dieksitasikan secara simultan dengan suatu
radiasi yang singkat yang mengandungi semua frekuensi
radio yang dikehendaki.

Signal yang diterima oleh receiver disebut sebagai


free induction decay (FID) dan mengandungi semua
informasi dari spektrum NMR.
Transformasi Fourier dari FID, yang disebut sebagai dalam
time domain, diubah menjadi spektrum, yang disebut
sebagai frekuensi domain.
Cara memperoleh spektrum NMR

 Kelebihan teknik FT disbanding CW adalah:


 Lebih cepat
 Lebih sensitif (karena 'ratio signal to noise' ditingkatkan).
H-NMR
1

= PMR (Proton Magnetic Resonance)

1
H-NMR memberikan informasi mengenai:
 Banyaknya jenis lingkungan hidrogen yang berbeda

dalam satu molekul.


 Banyaknya atom hidrogen yang ada pada masing-

masing lingkungan hidrogen tersebut.


 Banyaknya atom hidrogen pada atom karbon

tetangga.
H-NMR
1

= PMR (Proton Magnetic Resonance)


H-NMR
1

= PMR (Proton Magnetic Resonance)

Jadi, dengan menggunakan beberapa parameter spektrum, struktur


kimia dari suatu sampel yang diuji akan dapat ditentukan.

 Dengan geseran kimia (chemical shift) dapat diketahui macam


lingkungan kimia dari proton.
 Dengan integrasi dapat diketahui jumlah relatif proton-proton

yang ada.
 Dengan 'spin-spin coupling' dapat diketahui hubungan posisi

antara inti-inti yang saling berinteraksi.


Besarnya interaksi dinyatakan dengan apa yang disebut 'coupling
constant' (J), yang tergantung pada jumlah serta jenis ikatan yang
memisahkan inti-inti tersebut.
Electronic Shielding = Perlindungan Elektronik

Beff = Bo – Blokal

Efek shielding diamagnetik tersebut, secara universal ada


pada semua proton
Taraf shielding tergantung kepada kerapatan elektron
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai