F. Rumusan Masalah :
Pada Agenda 1 Isu Kontemporer dan Agenda 4 Habiatuasi, isu atau masalah yang terjadi
pada kasus ini yaitu tantangan dan peluang optimalisasi pelayanan Publik dalam penggunaan
e-government di era digitalisasi. Selain itu masih sedikit Kementrian/Lembaga maupun
pemerintah daerah yang memanfaatkan teknologi dalam proses pelayanan publik.
J. Pemecahan Masalah
Gagasan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan penerapan Manajemen ASN pada
Agenda 3 yaitu dalam konteks yaitu Menpan RB meluncurkan aplikasi SIPPN. Aplikasi
SIPPN dapat diakses melalui http://sipp.menpan.go.id/ sebagai wadah informasi pelayanan
publik semua instansi penyelenggara pelayanan publik secara nasional mulai dari pemerintah
daerah, kementrian/lembaga, lembaga non struktural dan BUMN/BUMD.
Selain itu, gagasan yang dapat kita lakukan untuk masalah pelayanan publik kita bisa
menggunakan E-Goverment. E-Government yang merupakan upaya pemerintah dalam
mengimplementasikan pemanfaatan komputer, jaringan komputer dan teknologi informasi
untuk menjalankan pemerintahan terutama pelayanan publik masih sangat minim. Masih
sedikit Kementrian/Lembaga maupun pemerintah daerah yang memanfaatkan teknologi
dalam proses pelayanan publik.
E-Government dapat diterapkan disemua sektor intansi pemerintahan seperti sekolah.
Apabila ASN dalam instansi mengalami kendala seperti kurangnya informasi terhadap
teknologi yang digunakan maka dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan dalam
penggunaan sistem teknologi dan informasi.
Sebagai ASN kita harus siap dalam era digitalisasi. Penerapan pelayanan public yang
prima dapat ditunjang dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi dapat membantu ASN
dalam mempercepat pelayanan terhadap masyarakat. Dengan melakukan inovasi melalui
pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan publik kepada
masyarakat.
Berdasarkan konsep Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara pada Agenda 1 berupa
sistem administrasi NKRI, dengan Menpan RB meluncurkan aplikasi SIPPN konsekuensinya
adalah dengan SIPPN tersebut pelayanan publik di Indonesia akan saling terintegrasi. Maka
semua informasi terkait pelayanan publik dapat diakses melalui aplikasi SIPPN tersebut,
selain itu SIPPN merupakan wujud pengawasan dan partisipasi masyarakat yang efektif
sehingga tercegahnya penyalahgunaan kewenangan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik. untuk mengintegrasikan data pelayanan publik tiap instansi ke aplikasi SIPPN menjadi
salah satu kendala belum efektifknya aplikasi tersebut. Sehingga perlu dilakukan tambahan
peraturan terkait pihak Menpan RB untuk mendorong dan mengingatkan instansi lain agar
pemerintah daerah maupun kementrian/lembaga menginput data infromasi pelayanan publik
dimasing-masing instansinya ke aplikasi SIPPN tersebut. Jika semua lembaga/kementrian
sudah melakukan penginputan ke sistem alangkah baiknya untuk melakukan pemeliharaan
sistem atau upgrade kapasitas akses SIPPN agar terhindar dari masalah kesulitan akses
jaringan oleh masyarakat luas.