Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI AKADEMIK

A. Nama Peserta : Lely Afifaturohmah, S.Pd.


B. NDH : 10
C. Unit Kerja : SDN Pojokrejo Kesamben Jombang
D. Jabatan : Ahli Pertama - Guru Kelas
E. Rumusan Kasus :
Revolusi Industri (Tantangan dan Peluang untuk Optimalisasi Pelayanan Publik)

F. Rumusan Masalah :
Pada Agenda 1 Isu Kontemporer dan Agenda 4 Habiatuasi, isu atau masalah yang terjadi
pada kasus ini yaitu tantangan dan peluang optimalisasi pelayanan Publik dalam penggunaan
e-government di era digitalisasi. Selain itu masih sedikit Kementrian/Lembaga maupun
pemerintah daerah yang memanfaatkan teknologi dalam proses pelayanan publik.

G. Aktor yang terlibat yaitu:


1. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai
Kementrian yang membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan yang
memiliki fungsi merumuskan dan menetapkan kebijakan terkait pelayanan publik
2. Menteri, Pimpinan Lembaga, Gubernur, Bupati, Walikota, Direktur Utama BUMN,
Direktur Utama BUMD wajib memastikan penyediaan informasi pelayanan publik ke
dalam SIPPN

F. Penerapan Pelayanan Publik :


Dengan menerapkan nilai pada Agenda 3 Pelayanan Publik, Kemenpan RB
menghadirkan penggunakan aplikasi SIPPN sebagai wadah informasi pelayanan publik semua
instansi penyelanggara pelayanan publik secara nasional. Sesuai dengan nilai Whole of
Goverment pada Agenda 3 berupa pemberian pelayanan yang terintegrasi. Adapun
penerapannya dengan memperhatikan nilai-nilai dasar PNS yaitu profesional, cepat, efektif
sesuai dengan nilai Komitmen Mutu. Selain itu adaptif untuk menjawab kebutuhan
masyarakat sesuai dengan nilai Akuntabilitas. Serta mengelaborasi pendekatan pelayanan
negara dengan meningkatkan kepercayaan publik sesuai dengan nilai Etika Publik.
H. Pelanggaran Nilai-Nilai Dasar PNS :
1. Akuntabilitas
Kurangnya pertanggung jawaban atau hasil yang dilaporkan tentang kinerja ASN sebagai
pelayana publik. Hal ini bisa dilihat dari masih sedikitnya yang menginput informasi
tentang pelayanan publik melalui aplikasi SIPPN.
2. Nasionalisme
Kurang memperhatikan dan melaksanakan tentang UU pelayanan publik yang dikeluarkan
oleh Kemenpan-RB. Tentang pedoman penyelenggaraan sistem informasi pelayanan
publik nasional (SIPPN)
3. Etika Publik
Kurangnya penerapan etika publik dalam pelayanan publik
4. Komitmen mutu
ASN sebagai pelayan publik belum sepenuhnya memberikan mutu pelayanan yang
optimal. Hal ini bisa dilihat dari pelayanan yang diberikan belum sepenuhnya
menggunakan teknologi informasi. Masih sedikit menginput informasi melalui aplikasi
SIPPN.
5. Anti Korupsi
Masih tidak adanya kejujuran dalam pelayanan publik. Dengan tidak sepenuhnya
menerapkan pelayanan publik dengan mengunakan SIPPN. Data informasi belum
sepenuhnya diinput di aplikasi tersebut.

I. Dampak Tidak Diterapkannya Nilai Dasar PNS


Apabila tidak terapkannya nilai, pengetahuan, peran PNS dalam pelayanan publik
akan memberikan pelayanan yang sangat buruk. Akan terbentuk birokrasi yang rumit, lama
dan mahal. Sehingga pelayanan publik tidak akan berjalan secara optimal

J. Pemecahan Masalah
Gagasan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan penerapan Manajemen ASN pada
Agenda 3 yaitu dalam konteks yaitu Menpan RB meluncurkan aplikasi SIPPN. Aplikasi
SIPPN dapat diakses melalui http://sipp.menpan.go.id/ sebagai wadah informasi pelayanan
publik semua instansi penyelenggara pelayanan publik secara nasional mulai dari pemerintah
daerah, kementrian/lembaga, lembaga non struktural dan BUMN/BUMD.
Selain itu, gagasan yang dapat kita lakukan untuk masalah pelayanan publik kita bisa
menggunakan E-Goverment. E-Government yang merupakan upaya pemerintah dalam
mengimplementasikan pemanfaatan komputer, jaringan komputer dan teknologi informasi
untuk menjalankan pemerintahan terutama pelayanan publik masih sangat minim. Masih
sedikit Kementrian/Lembaga maupun pemerintah daerah yang memanfaatkan teknologi
dalam proses pelayanan publik.
E-Government dapat diterapkan disemua sektor intansi pemerintahan seperti sekolah.
Apabila ASN dalam instansi mengalami kendala seperti kurangnya informasi terhadap
teknologi yang digunakan maka dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan dalam
penggunaan sistem teknologi dan informasi.
Sebagai ASN kita harus siap dalam era digitalisasi. Penerapan pelayanan public yang
prima dapat ditunjang dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi dapat membantu ASN
dalam mempercepat pelayanan terhadap masyarakat. Dengan melakukan inovasi melalui
pemanfaatan teknologi diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan publik kepada
masyarakat.

K. Konsekuensi penerapan alternatif gagasan pemecahan masalah

Berdasarkan konsep Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara pada Agenda 1 berupa
sistem administrasi NKRI, dengan Menpan RB meluncurkan aplikasi SIPPN konsekuensinya
adalah dengan SIPPN tersebut pelayanan publik di Indonesia akan saling terintegrasi. Maka
semua informasi terkait pelayanan publik dapat diakses melalui aplikasi SIPPN tersebut,
selain itu SIPPN merupakan wujud pengawasan dan partisipasi masyarakat yang efektif
sehingga tercegahnya penyalahgunaan kewenangan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik. untuk mengintegrasikan data pelayanan publik tiap instansi ke aplikasi SIPPN menjadi
salah satu kendala belum efektifknya aplikasi tersebut. Sehingga perlu dilakukan tambahan
peraturan terkait pihak Menpan RB untuk mendorong dan mengingatkan instansi lain agar
pemerintah daerah maupun kementrian/lembaga menginput data infromasi pelayanan publik
dimasing-masing instansinya ke aplikasi SIPPN tersebut. Jika semua lembaga/kementrian
sudah melakukan penginputan ke sistem alangkah baiknya untuk melakukan pemeliharaan
sistem atau upgrade kapasitas akses SIPPN agar terhindar dari masalah kesulitan akses
jaringan oleh masyarakat luas.

E-Goverment E-Government memiliki banyak manfaat dalam sistem berdemokrasi


yang saat ini kita terapkan diantaranya meningkatkan kecepatan komunikasi antara
pemerintah, masyarakat, swasta, maupun koordinasi antar instansi yang berbasis internet.
Selain itu untuk mewujudkan pelayanan yang transparan, meningkatkan akuntabilitas dari
proses penyelengaraan pemerintahan, menghemat anggaran pemerintah, serta memudahkan
alur informasi yang dapat diakses secara terbuka guna mewujudkan cita-cita good governance
dan open government pada penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai