Anda di halaman 1dari 18

PENGUNGKAPAN PRO FORMA DAN KEPUTUSAN INVESTOR:

UJI EMPIRIS TEORI SIGNALING DAN TEORI PASAR EFISIEN


DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Yohanis Rura1)
Bambang Subroto2)
Made Sudarma2)
Rosidi2)

1)
Universitas Hasanuddin,2) Universitas Brawijaya
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Makassar
Email: rura_yohanis@yahoo.co.id

ABSTRACT: Pro Forma Disclosures And Investor Decision:


Signaling Theory Empirical Test and Efficient Market
Theory In Indonesia Stock Exchange (BEI).The objective of
research is to examine the signaling theory and efficient
market theory whether the “quality” firms marketed their firm
using pro forma disclosure and not mislead the investors.
The pro forma dis- closure of inside information is made to
remote the investors from the effect of adverse selection.The
research approach is quantitative with multiple regression
analysis. Research sample includes 113 firm years from
2001 to 2008. The re- search indicates mixed result. The
finding of research does not support the signaling theory
that the “quality” firms give a signal to market through pro
forma disclosure. Other impor- tant finding shows that the
simultaneous test empower the efficient market theory by
confirming that the market response to the day when the
information is published.

ABSTRAK: Pengungkapan Pro Forma Dan Keputusan Inves-


tor: Uji Empiris Teori Signaling Dan Teori Pasar Efisien Di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini bertujuan untuk
menguji signaling theory and efficient market theory apakah
“kualitas” perusahaan dalam memasarkan diri menggunakan
pengungkapan pro formadan tidak menyesatkan investor.
Pengungkapan pro forma atasinside information dibuat
untukmencegah investor dari efek adverse selection. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat uji
multiple regression analysis.Sampel penelitian terdiri dari 113
perusahaan dalam kurun waktu 2001 hingga 2008.Hasil
pengujian menunjukkan mixed result. Temuannya tidak
mendukung signaling theoryyang menyatakan bahwa
“kualitas” perusahaan memberikan sinyal kepada pasar
melalui pengungkapan pro forma.Temuan lainnya
mengatakan bahwa teori pasar efisien terkonfirmasi pada
respon pasar pada hari di mana informasi dipublikasikan.

Kata Kunci:pengungkapan pro forma, signaling theory, teori


pasar efisien, respon investor

Publikasi laporan keuangan


sebagai informasi1 baik kuartal suatu peluang bagi manajemen
an maupun tahunan perusahaan untuk menyatakan
merupakan kinerja2 mereka kepada
seluruh

261
Nomor 2
Halaman 186-368
Malang Agustus 2011
ISSN 2086-7603

Rura, Subroto, Sudarma, Rosidi, Pengungkapan Pro Forma Dan Keputusan Investor:... 26

stakeholder perusahaan. Namun gunakan data laporan


regulasi menyangkut kalimat, keuangan tahunan, Bowen et
format, atau ukuran yang di- al. (2005) mengambil obyek
gunakan masih sangat sedikit. pengungkapan pro forma
Hal itu mendorong timbulnya laporan kuartalan perusahaan.
pelaporan dan pengungkapan Bowen et al. (2005) lebih
informasi alternatif non Gene- menekankan pada informa- si
rally Accepted Accounting Prin- yang dianggap ’terbaru’ dan
ciple (GAAP), yaitu pengungka- menguji reaksi investor,
pan informasi keuangan pro semen- tara penelitian ini lebih
forma(Bradshaw dan Sloan, menitik- beratkan pada
2002 dan Bowen et al., 2005). gambaran utuh pelaporan
Perkembangan terbaru perusahaan pada satu tahun.
pen- gungkapan informasi Berbeda dengan Bhatta-
keuangan pro forma3untuk charya et al. (2004) dan Bowen
selanjutnya di- sebut et al. (2005), Lougee dan Mar-
pengungkapan pro forma, quardt (2004) menunjukkan ha-
sebagai alternatif dari informa- sil yang mixed, sehingga tidak
si keuangan berdasarkan GAAP, dapat memastikan apakah
bertujuan memenuhi harapan reak- si pasar mendukung teori
analis (dan harapan pasar) jika pasar efisien atau karena
keinformasian laporan keuangan mispricing. Celah-celah ketiga
berdasarkan GAAP tidak me- penelitian itu- lah yang diteliti
menuhi harapan analis. Mana- dalam penelitian ini dengan
jer dapat menggunakan fleksibil- lingkungan yang ber- beda pula.
itas laporan pro forma4 untuk
IASB (International Account-
menyatakan informasi tambah-
ing Standards Board) juga telah
an yang berguna, dan juga un-
menerima pengungkapan pro
tuk menutupi kinerja operasi
forma dalam IFRSs (Internation-
yang buruk. Bhattacharya et al.
al Financial Reporting Stan-
(2004) telah berhasil membukti-
dards) 2008 yaitu pada IFRS 3
kan hal itu bahwa pengungkap-
tentang penggabungan usaha
an pro forma dapat membantu
(mulai berlaku 1 Juli 2009) mela-
para pemakai laporan
lui jalan konvergensi dengan
keuangan.
GAAP Amerika Serikat (US
Jika Penelitian Bhattacharya GAAP) SFAS 141® (IASCF,
et al.(2004) tersebut meng- 2008:BC403

1
informasi didefinisikan Laudon dan sebagian yang merupakan asumsi…
Laudon (2004:10) sebagai data yang pengungkapan pro forma diperlukan
telah dibentuk ke dalam suatu format untuk mengubah prinsip akuntansi
yang mempunyai arti dan berguna bagi dalam tahun berjalan … pengungkapan
manusia, sementara Scott (2009:68) pro forma terdapat pada bagian bawah
mendefinisikannya sebagai bukti yang laporan pendapatan” (Siegel dan Shim,
mempunyai potensi untuk 1987:362). Penulisannya juga bervariasi
memengaruhi keputusan individual. seperti pro-forma, atau proforma.Untuk
2
Standar Akuntansi Keuangan (IAI, tujuan konsistensi dalam tulisan ini
2007:13) menyatakan bahwa menggunakan kata asli.
penghasilan bersih atau laba sebagai 4
Laporan pro forma adalah laporan
ukuran kinerja. keuangan berdasar GAAP yang
3
Kata pro forma berasal dari bahasa dilengkapi dengan pengungkapan pro
Latin yang mempunyai makna “… forma.
mencoba memenuhi persyaratan mini- 5
Jurnal
Istilah tersebut digunakan oleh Aus-
mum …” (Wikipedia, the free Akuntansi
tralian Securities & Investments Com-
encyclope- dia, 2008). Sementara mission dalam Consultation Paper 69, Multiparadigma,
menurut kamus istilah akuntansi, Disclosing pro forma financial Informa- Volume 2, Nomor 2,
bermakna sebagai “laporan keuangan tion, Juli 2005. Agustus 2011,
mengenai jumlah atau informasi lain
sepenuhnya atau hlm. 186-368
Rura,
Subroto, - BC405, 519). Namun demiki- masarkan’ perusahaannya mela-
Sudarma, an, pada saat yang sama IAI lui berbagai cara supaya tampil
Rosidi, baru menerbitkan hasil adopsi beda dari perusahaan lain,
Pengungkapan
Pro Forma
IFRS 22 tahun 1993 menjadi salah satunya melalui
dan PSAK 22 tahun 1994 (reformat pengungkapan pro forma.
Keputusan 2007) per 1 Juli 2009. Dewan Meskipun demikian, fenomena
Investor: Uji Standar Akuntansi Keuangan tersebut perlu dikaji lebih jauh
Empiris Teori
Signaling dan
(DSAK) telah berkomitmen un- apa yang memengaru- hi dan
Teori Pasar Efisien tuk melakukan konvergensi apa pengaruhnya.
Di Bursa Efek penuh atas IFRS dari IASB (IAI, Penelitian ini mengembang-
Indonesia (BEI) 2009: Kata pengantar), namun kan penelitian-penelitian ter-
langkah DSAK sepertinya lambat dahulu, seperti Bhattacharya et
merespon perubahan yang ber- al. (2004), Lougee dan
langsung begitu cepat, karena Marquardt (2004), Bowen et al.
PSAK terbaru langsung kadalu- (2005), Frederickson dan Miller
arsa pada saat diterbitkan (1 Juli (2004), dan Krische (2005).
2009). Perbedaan penting yang dapat
Setelah dilanda krisis diungkapkan dibandingkan
ekonomi cukup panjang yang penelitian sebe- lumnya adalah:
dimulai pertengahan tahun pertama, kon- teks penelitian
1997, banyak perusahaan di In- ini dilakukan di pasar modal
donesia mengalami kesulitan Indonesia yang be- lum mapan
keuangan dan bahkan defisit seperti pasar modal di Amerika
ekuitas sehingga angka laba dari Serikat, apakah pe-
perusahaan publik tersebut ngungkapan pro forma tersebut
mengandung keinformasian benar-benar merupakan signal
yang bernilai rendah dan kurang dari perusahaan yang ’berkuali-
menarik bagi investor.Karena tas’ yang terefleksi pada respon
itu, manajer memerlukan investor. Kedua, beberapa pene-
strate- gi khusus untuk dapat litian sebelumnya (Frederickson
keluar dari kesulitan dan dan Miller, 2004 dan Krische,
“memasar- kan” perusahaannya. 2005) yang meneliti keputusan
Strategi itu diharapkan dapat investor dilakukan dengan set-
menjadikan perusahaan lebih ting eksperimen. Penelitian ini
baik di masa depan. Kalau bermaksud memvalidasi hasil
perusahaan ha- nya eksperimen tersebut secara em-
menggunakan laporan piris di pasar modal Indonesia.
keuangan historical cost, tidak Terakhir, adalah dengan meng-
akan menarik calon investor gunakan indikator indeks peng-
membeli sekuritasnya. Salah ungkapan untuk pengungkapan
satu sarana untuk mengungkap- pro forma. Penelitian sebelum-
kan strategi tersebut adalah la- nya menggunakan indikator laba
poran keuangan pro forma yang pro forma per lembar saham,
lebih menekankan pada masa yang merupakan salah satu
depan (forward-looking5). item pengungkapan pro forma.
Berkembangnya pengung- Penelitian ini termotivasi
kapan alternatif seperti telah di- oleh: Pertama, pengungkapan
uraikan di atas, menjadi tanda pro forma merupakan fenomena
bahwa prasarana pengungkapan relatif baru di Indonesia
yang sudah ada kurang mema- bahkan di dunia. Tahun 2001
dai lagi untuk menampung se- SEC di Amerika Serikat baru
luruh perkembangan zaman. mener- bitkan peraturan
Manajemen yang kreatif selalu penggunaan informasi
mencari solusi baru untuk keuangan pro forma dalam
menginformasikan dan ’me- pengumuman laba. IAI, tahun
2001 langsung mengadop- si
’AICPA Professional Standards
as of June 1998’, menjadi Stan- terkonsentrasi dalam industri
dar Profesional Akuntan Publik teknologi tinggi.Temuan
per 1 Januari 2001, SAT seksi tersebut bersesuaian dengan
300: Pelaporan Informasi Ke- Bhatta- charya et al. (2004)
uangan Proforma. Pada sisi yang meng- gunakan uji beda
lain, IAI belum menerbitkan antara peru- sahaan yang
standar pelaporan informasi melakukan peng- ungkapan pro
keuangan pro forma yang akan forma dengan pe- rusahaan lain
menjadi acuan perusahaan dalam indusri yang sama, dan
publik di In- donesia. Kedua, memberikan bukti empiris
penelitian ten- tang bahwa perusahaan yang
pengungkapan informasi mengumumkan pro forma
keuangan pro forma di Indone- cenderung secara relatif perusa-
sia belum pernah dilakukan, se- haan “muda” yang terutama
mentara praktik pengungkapan berkonsentrasi dalam sektor
informasi keuangan pro forma teknologi dan industri bisnis
sudah banyak dilakukan peru- jasa.
sahaan publik. Ketiga, bagi pe-
Berdasarkan teori signaling
laku pasar terutama investor,
(Akerlof, 1970), perusahaan yang
apakah mereka dapat menarik
berkualitas akan memberikan
manfaat dari adanya tambahan
signal kepada investor dan ca-
informasi pro forma yang disa-
lon investor mengenai ’kualitas’
jikan manajemen disamping in-
perusahaan terutama pada saat
formasi keuangan utama, dan
nilai keinformasian laba GAAP
apakah mereka tidak tersesat
bernilai rendah, dengan harapan
dengan informasi itu.
investor dan calon investor tidak
Penelitian ini bertujuan un- salah mengambil keputusan di-
tuk menguji teori signaling apa- sebabkan asimetri informasi.
kah perusahaan yang berkuali- Tipe industri menjadi variabel
tas melakukan pengungkapan penting karena usaha dalam in-
pro forma mengenai kualitas dustri tertentu sarat dengan in-
nya supaya dapat membantu in- vestasi aktiva tidak berwujud
vestor dan calon investor, dan seperti riset dan pengembangan.
apakah pengungkapan informa- Pengungkapan pro forma men-
si keuangan pro forma mempu- jadi solusi perusahaan dalam
nyai kandungan informasi. in- dustri tertentu
Tipe industri merupakan de- menyampaikan keunggulan-
terminan penting dalam men- keunggulannya un- tuk
jelaskan variasi praktik peng- menutupi kelemahannya. Hal
ungkapan karena bervariasinya itu dikuatkan oleh Bhatta-
biaya modal menurut industri charya et al. (2004).
(Fama dan French, 1997).
Bhattacharyaet al. (2004)
Pene- litian terdahulu telah
menemukan bahwa mayoritas
menemu- kan bukti bahwa
perusahaan yang mengungkap-
pengungkapan pro forma lebih
kan informasi laba pro forma
dimungkinkan pada: (1)
cenderung perusahaan yang
industri manufaktur tertentu,
sekuritasnya sudah diperda-
(2) industri bisnis jasa dan
gangkan secara publik antara 3
personal, dan (3) industri jasa
– 6 tahun. Bukti ini menunjuk-
keuangan (Bhattacharya et al., Jurnal
kan bahwa perusahaan pro for-
2004; Alee et al., 2007; dan Akuntansi
ma relatif muda dibandingkan Multiparadigma,
Bhattacharya et al., 2007).
dengan perusahaan aktif lain. Volume 2, Nomor 2,
Lougee dan Marquardt (2004) Mengacu pada teori stake- Agustus 2011,
menemukan bahwa perusahaan- holder (Phillips, 2003:3), bahwa hlm. 186-368
perusahaan yang melakukan organisasi mempunyai konstitu-
pengungkapan pro forma laba, en-konstituen, dan organisasi
Rura,
Subroto, bergantung pada kelompok- Teori stakeholder yang lebih
Sudarma, kelompok konstituen tersebut umum digunakan dimaknai se-
Rosidi, untuk kesuksesannya. Para bagai seseorang atau suatu or-
Pengungkapan
Pro Forma
konstituen mengharapkan ganisasi yang mempunyai
dan manajemen melakukan aktivitas suatu kepentingan legitimate
Keputusan dan melaporkannya kepada dalam suatu proyek atau
Investor: Uji mereka. Pelaporan menjadi entitas se- hingga banyak pihak
Empiris Teori
Signaling dan
kewajiban manajemen tanpa mempu- nyai kepentingan yang
Teori Pasar Efisien memerhatikan apakah stake- berkaitan dengan entitas.
Di Bursa Efek holder menggunakan informasi Semakin besar perusahaan
Indonesia (BEI) tersebut atau tidak. Akuntabili- semakin banyak pula pihak
tas organisasi tidak terbatas yang terkait dengan
pada kinerja ekonomi atau kepentingan yang semakin be-
keuangan yang diharuskan, ragam.
tetapi juga informasi lain yang Leverage adalah kemampuan
tidak diwajibkan, seperti biaya tetap untuk meningkatkan
pengungkapan informasi pro for- laba bagi pemilik perusahaan,
ma. Perusahaan yang relatif juga mengukur risiko (Siegel dan
berumur ‘muda’ cenderung Shim, 1987:267). Perusahaan
memberikan informasi lebih yang buruk angka koefisien le-
ban- yak kepada para verage-nya besar dan bahkan
stakeholder karena perusahaan negatif, dan sebaliknya perusa-
itu belum ‘dikenal’ luas seluruh haan yang baik, kecil dengan
stakehold- er, sementara tanda positif. Semakin besar le-
perusahaan yang berusia lebih verage berarti semakin besar te-
tua relatif lebih dikenal lebih kanan dan risiko. Karena itu,
banyak stake holder. perusahaan yang memiliki
Subroto (2003), dalam ling- tingkat leverage tinggi akan
kup pengungkapan wajib di In- berusaha untuk mengungkap-
donesia menemukan bahwa kan informasi lain yang
ukuran perusahaan bepengaruh mempu- nyai nilai
positif terhadap kepatuhan keinformasian tinggi. Karena
pengungkapan wajib, dan juga GAAP (PABU) tidak da- pat
berpengaruh positif terhadap memfasilitasi pengungkapan
kepercayaan investor. Penelitian good news yang dianggap perlu
dalam lingkup pengungkapan disampaikan kepada investor
sukarela oleh Purnomosidhi dan calon investor, hal tersebut
(2005) mengonfirmasi temuan disalurkan melalui pengungkap-
tersebut bahwa ukuran perusa- an pro forma.
haan berpengaruh positif Teori signaling dapat
terhadap pengungkapan infor- menja- di dasar variabel
masi. leverage kare- na para kreditor
Bowen et al. (2005) menemu- telah memve- rifikasi kualitas
kan bahwa ukuran perusahaan perusahaan se- belum memberi
berkorelasi dengan cakupan pinjaman. De- ngan demikian,
media tempat perusahaan mem- kreditor mempu- nyai
berikan publikasi pengungkapan keyakinan besar tentang
laporan keuangan termasuk keamanan kredit dan potensi
pengungkapan pro forma. Ala- pengembaliannya di masa
sannya, publikasi dalam media depan. Jumlah kredit yang be-
yang mempunyai cakupan luas sar dalam hal ini tidak akan
berkorelasi dengan biaya pe- memengaruhi struktur modal
ngungkapan informasi. perusahaan yang pada ak-
hirnya tidak memengaruhi kese-
jahteraan investor.
Bhattacharya et al. (2004) (2004).Hasil penelitiannya mem-
menemukan bahwa perusahaan- berikan bukti bahwa perusahaan
perusahaan yang melakukan yang melakukan pengungkapan
pengungkapan pro forma terbuk- pro forma kurang menguntung-
ti secara signifikan lebih tinggi kan dibandingkan perusahaan
leverage-nya daripada rata-rata lain dalam industri yang sama.
perusahaan dalam industrinya. Stice et al. (2004:434-437) juga
Hal itu dibuktikan dengan rasio menyatakan bahwa praktik
utang perusahaan-perusahaan pengungkapan laba pro forma
pro forma lebih tinggi daripada dilakukan perusahaan jika laba
median industrinya. Dengan yang dilaporkan berdasarkan
demikian, ada asosiasi positif GAAP berada di bawah harapan
antara leverage dengan kecen- analis, manajer akan melapor-
derungan pengungkapan pro for- kan laba pro forma yang mele-
ma. bihi harapan para analis.
Berbeda dengan penelitian- Manajer mempunyai insentif
penelitian di atas, Subroto (2003) untuk memberi penekanan le-
menemukan bahwa leverage bih pada metrik yang menggam-
berpengaruh negatif terhadap barkan kinerja perusahaan
pengungkapan wajib. Temuan lebih baik – dalam bentuk
tersebut tidak berhasil men- pengungkapan informasi ke-
dukung penelitian-penelitian uangan pro forma (Bowen et al.,
sebelumnya. Penelitian pe- 2005). Hal ini sesuai dengan
ngungkapan pro forma yang di- pernyataan standar akuntansi
lakukan Brown et al. (2008) keuangan (PSAK) 25 paragraf 31,
men- dukung simpulan jika laporan keuangan tidak
Subroto (2003). Temuannya, dapat diandalkan lagi pada
leverage tanggal penerbitannya ... per-
berpengaruh negatif lemah ter- tanggungjawaban atas kesalah-
hadap pengungkapan pro forma. an mendasar yang terjadi dapat
Hasil yang tidak konsisten dilakukan... dengan menyajikan
tersebut mendorong peneliti informasi tambahan secara pro
untuk menguji kembali forma (IAI, 2007). Teori signal-
hubung- an antara leverage ing mendukung hal tersebut,
dengan pe- ngungkapan bahwa penjual barang berkuali-
untuk konteks pasar modal tas akan memberikan signal ke
Indonesia. Karena itu kenaikan pasar, sehingga dapat diakses
utang seharusnya berpengaruh pembeli (Akerlof, 1970).
pada pengungkap- an.
Hasil penelitian Isidro dan
Berdasarkan teori signaling, Marques (2008) tidak konsisten
manajemen perusahaan yang dengan penelitian di atas. La-
mempunyai produk berkualitas poran keuangan yang disusun
akan memberikan signal ke berdasarkan GAAP merupakan
pasar, melalui pengungkapan. sarana untuk mengungkapkan
Karena itu, prestasi manajemen kinerja manajemen, sementara
terutama dalam dimensi ke- itu ukuran-ukuran ad-hoc
uangan tidak akan disembunyi- seperti pengungkapan pro forma
kan, melainkan segera diungkap. digunakan manajemen sebagai
Hanya saja manajemen beru- ukuran kinerja alternatif. Oleh
paya menutupi kinerja buruk Jurnal
karena itu para manajer mem-
mereka supaya tidak diakses Akuntansi
beri penekanan lebih untuk Multiparadigma,
pasar. menggunakan pengungkapan Volume 2, Nomor 2,
Hal yang bertolak belakang non-GAAP (pro forma) dalam Agustus 2011,
dengan teori signaling justru kondisi tertentu, seperti kinerja hlm. 186-368
didapatkan Bhattacharya et al.
Rura,
Subroto, perusahaan yang lebih baik. Te- Berdasarkan teori signaling,
Sudarma, muan tersebut mengonfirmasi bahwa informasi mempunyai
Rosidi, Bowenet al. (2005). nilai. Karena itu, perusahaan
Pengungkapan
Pro Forma
PengeluaranR&D (Research berupaya me-manage informasi
dan and Development) sebagai sedemikian rupa sehingga se-
Keputusan determinan yang juga berpe- jalan dengan ekspektasi pasar.
Investor: Uji ngaruh terhadap keputusan Jika pasar mempunyai ekspek-
Empiris Teori
Signaling dan
perusahaan melakukan peng- tasi yang besar (positif), perusa-
Teori Pasar Efisien ungkapan pro forma karena be- haan akan melakukan pen-
Di Bursa Efek rasosiasi dan berkaitan dengan gungkapan informasi keuangan
Indonesia (BEI) prediksi masa depan. Deter- pro forma.
minan pengeluaran R&D me- Determinan Benchmarks
ngacu Bhattacharya et al. (2004), laba mengacu pada Frederickson
bahwa ’perusahaan-perusahaan dan Miller (2004), Lougee dan
pro forma’ mempunyai biaya Marquardt (2004), Bowen
R&D lebih tinggi dibandingkan et al.(2005), dan Black dan
dengan perusahaan saingannya Chris- tensen (2008), bahwa
dalam industri. perusa- haan seringkali
Mengacu pada teori signal- menggunakan pro forma untuk
ing, investasi perusahaan menampilkan pencapaian
dalam R&D jelas merupakan benchmark laba pe- rusahaan
suatu signal potensi masa atas dasar pro forma.
depan yang lebih baik Berdasarkan teori agensi
dibandingkan dengan (Jensen dan Meckling, 1976),
perusahaan lain yang tidak agen cenderung menyembunyi-
melakukannya. Hal ini sejalan kan informasi bad news dan
dengan tujuan investor dan menonjolkan good news. Karena
calon investor untuk berinvesta- itu jika laba suatu perusahaan
si karena melihat potensi peru- tidak memenuhi benchmark
sahaan di masa yang akan da- laba, perusahaan berupaya men-
tang. Perusahaan yang melaku- galihkan perhatian investor
kan investasi besar dalam R&D dan calon investor melalui
mengeksploitasi semaksimal pen-
mungkin potensi yang diharap- gungkapan pro forma.
kan di masa depan tersebut Target yang ingin dicapai
melalui salah satu cara seperti oleh perusahaan yang melaku-
pengungkapan pro forma. kan pengungkapan pro forma
DeterminanMarket Expecta- adalah menghindarkan suatu
tions mengacu Bhattacharya et penurunan laba (Bhattacharya-
al. (2004), Lougee dan Marquardt et al., 2004).
(2004), dan Entwistle et al. Pengujian respon investor
(2005), bahwa perusahaan- Lougee dan Marquardt (2004)
perusahaan pro forma mempu- dilakukan dalam setting per-
nyai likuiditas lebih tinggi dari- bandingan, yaitu respon inves-
pada perusahaan lainnya dalam tor terhadap pengumuman laba
industri, dan perusahaan- pro forma dibandingkan dengan
perusahaan dengan investor respon investor terhadap pengu-
yang mempunyai ekspektasi muman laba yang hanya men-
yang sangat tinggi, mempunyai gandung laba GAAP. Hasilnya
kemungkinan lebih besar mela- menunjukkan bukti bahwa laba
kukan pengungkapan pro forma. pro forma mempunyai kandun-
Alasannya, manajemen meng- gan informasi inkremental me-
gunakan pengungkapan pro lebihi laba GAAP.Temuan terse-
for- ma untuk me-manage but didukung teori pasar
ekspektasi investor. efisien (Fama, 1970 dan
Beaver, 1989) yang menggaris
bawahi aspek
informasi yang tersedia bagi in- sejak menjadi perusahaan pu-
vestor dan calon investor blik, yang diklasifikasi menurut
dalam membuat keputusan angka tahun.
sehingga harga sekuritas Ukuran perusahaan meng-
mencerminkan secara akurat
gunakan logaritma total asset
penggunaan infor- masi secara sebagai alat untuk mengukur
cepat dan fully re- flect.
besaran perusahaan, yang me-
ngacu pada Subroto (2003),
METODE Bowen et al. (2005), dan
Populasi penelitian ini Purno- mosidhi (2005).
adalah seluruh perusahaan Leverage adalah rasio utang
yang ter- daftar di BEI mulai terhadap ekuitas, sesuai dengan
tahun 2001 sampai tahun pengukuran yang digunakan
2008, yaitu peri- ode sejak Lougee dan Marquardt (2004),
mulai berlakunya SPAP seksi Bhattacharya et al. (2004),
300. Sampel penelitian ini Purnomosidhi (2005) , dan
adalah tahun perusahaan pu- Brown et al. (2008).
blik, sehingga satu perusahaan Kinerja perusahaan mengacu
dapat terpilih beberapa kali pada Bhattacharya et al.
men- jadi sampel. (2004). Indikator yang
Pengambilan sampel digunakan adalah ROS (return
dilaku- kan dengan on sales); dan ROA (return on
menggunakan pur- posive assets) untuk menguji
sampling, dengan kriteria: sensitivitas.
pertama, perusahaan membuat Faktor pengeluaran R&D
laporan keuangan yang mengan- yang menjadi determinan
dung pengungkapan pro forma pengungkapan pro forma diukur
antara tahun 2001 sampai dengan menggunakan angka
2008; kedua, perusahaan besaran persentase dari penju-
mempu- blikasikan laporan alan (Bhattacharya et al., 2004).
keuangan dalam surat kabar Faktor ekspektasi pasar
yang beredar secara nasional – menjadi determinan pengung-
terutama su- rat kabar bisnis - kapan pro forma diproksi de-
di Indonesia; dan ketiga, ngan P/E (price/earning) ratio
perusahaan mencan- tumkan
(Bhattacharya et al., 2004).
secara eksplisit penge- luaran
Faktor benchmark laba
penelitian dan pengem- bangan
menjadi determinan pengung-
dalam laporan keuanga- nnya
kapan pro forma diukur dengan
antara tahun 2001 sampai
rata-rata labaperusahaan dalam
2008.
industri (Black dan
Variabel tipe industri me- Christensen, 2008).
ngacu pada Lougee dan Mar- Angka indeks pengungkapan
quardt (2004), Bhattacharya et pro forma mengacu Purnomo-
al. (2004), Allee et al. (2007), sidhi (2005). Pokok-pokok
dan Bhattacharya et al. (2007). pengungkapan pro forma ber-
Tipe industri merupakan jumlah 21 item (Entwistle et al.,
variabel dummy, nilai 1 untuk 2006).
perusa- haan jasa dan
Keputusan investor diproksi
perusahaan yang bergerak
dengan respon pasar pada saat
dalam teknologi tinggi, industri Jurnal
pengumuman informasi ke-
personal dan bisnis jasa, dan Akuntansi
uangan yang mengandung Multiparadigma,
jasa keuangan; dan 0 un- tuk
pengungkapan pro forma. Reak- Volume 2, Nomor 2,
perusahaan lainnya.
si pasar diukur dengan meng- Agustus 2011,
Definisi umur perusahaan gunakan CAR (cumulative ab- hlm. 186-368
mengacu pada Bhattacharya et
al. (2004). Umur perusahaan
yang digunakan adalah umur
Rura,
Subroto, normal return), konsisten de- pengungkapan pro forma cen-
Sudarma, ngan Subroto (2003) dan derung adalah perusahaan
Rosidi, Lougee dan Marquardt (2004). yang mengalami kerugian.
Pengungkapan
Pro Forma
Analisis statistik meng- Pengeluaran R&D dengan
dan gunakan alat bantu analisis rerata 0,6112 % mengindikasi-
Keputusan regressi berganda, dengan pro- kan bahwa perusahaan-perusa-
Investor: Uji gram SPSS yaitu pengujian two haan yang melakukan pe-
Empiris Teori
Signaling dan
tail test. ngungkapan pro forma, belanja
Teori Pasar Efisien R&D-nya cenderung kecil kare-
Di Bursa Efek HASIL DAN PEMBAHASAN na reratanya mendekati nilai
Indonesia (BEI) Dari hasil pengujian tampak minimum.
bahwa rerata industri sebesar Ditinjau dari ekspektasi
0,7434, berarti perusahaan pasar tampak bahwa rerata
sampel mendekati nilai maksi- sebesar 26,3334 cukup besar.
mum yang menunjukkan bahwa Hal tersebut mengindikasikan
memang industri tertentu meng- bahwa investor memberi hara-
gunakan pengungkapan pro pan besar pada masa depan
forma untuk menyampaikan perusahaan-perusahaan yang
informasi kepada investor dan melakukan pengungkapan pro
calon investor. Dilihat dari segi forma.
umur perusahaan yang melaku- Perusahaan- perusahaan
kan pengungkapan pro forma, yang melakukan pengungkapan
paling muda yaitu 1 tahun. pro forma cenderung juga memi-
Sementara paling tua 19 tahun liki tingkat laba lebih kecil
dan rerata 9,1062 tahun dapat dibanding dengan rata-rata
diinterpretasikan bahwa perusa- laba perusahaan dalam
haan yang melakukan pe- industrinya karena rerata
ngungkapan pro forma adalah benchmark laba- nya mendekati
cenderung perusahaan berumur 0 yaitu hanya sebesar 1,1924.
’muda’ yang belum dikenal Hal tersebut menunjukkan
pasar. bahwa perusa- haan-
Ditinjau dari ukuran perusa- perusahaan yang melaku- kan
haan, rerata logaritma total pengungkapan pro forma lebih
aktiva sebesar 12,5442 keli- buruk dari rata-rata peru-
hatan bahwa perusahaan yang sahaan dalam industrinya.
melakukan pengungkapan pro Pengungkapan pro forma
forma cenderung perusahaan- yang dilakukan oleh perusahaan
perusahaan besar. Perusahaan- sampel indeks reratanya 0,3075
perusahaan besar memiliki mengindikasikan bahwa perusa-
keunggulan kompetitif dalam haan-perusahaan tersebut
menginformasikan ’kualitas’ hanya melakukan pengung-
perusahaannya pada pasar. kapan pro forma sesuai dengan
Hal yang menarik adalah apa yang menurut perusahaan
leverage dengan rerata 3,0303 tersebut penting.
mengindikasikan bahwa perusa- Respon investor baik window
haan-perusahaan yang melaku- 0 (rerata – 0,00736) maupun
kan pengungkapan pro forma window 15 (rerata -0,0041) kon-
mempunyai utang besar, yakni sisten reratanya negatif,
rerata 3 kali ekuitasnya. artinya pasar cenderung
ROS dan ROA perusahaan bereaksi nega- tif terhadap
sampel kurang bagus karena pengungkapan pro forma. Hal
rerata-nya mendekati 0. Hal tersebut dapat diin-
tersebut mengindikasikan bah- terpretasikan bahwa investor
wa perusahaan yang tidak dapat lagi ’diarahkan’
melakukan oleh manajemen perusahaan,
melalui pengungkapan pro
forma.
Berdasarkan nilai Asymp.sig kan bahwa persamaan regressi
Kolmogorov-Smirnov = 0,179 penelitian ini dapat (layak) di-
yaitu lebih besar dari á = 0,05, gunakan untuk memprediksi
sehingga H0 = data berasal dari praktik pengungkapan pro for-
populasi yang terdistribusi ma. Simpulan tersebut bermak-
normal tidak dapat ditolak. na bahwa kedelapan variabel
Tampilan secara grafis yaitu independen penelitian secara
normal probability plot (NPP) simultan berpengaruh signifikan
tampak bahwa titik-titik nilai terhadap pengungkapan pro
data terletak kurang lebih dalam forma dengan R2 (R-Square)
suatu garis lurus, yang bermak- 30,6%. Artinya 30,6% dari
na bahwa sampel data berasal variance pengungkapan pro
dari populasi yang terdistribusi for- ma dapat dijelaskan oleh
secara normal. peru- bahan dalam kedelapan
Uji autokorelasi menunjuk- variabel independen.
kan nilai koefisien Durbin- Dengan melihat hubungan
Watson untuk sampel data antara variabel pengungkapan
sebe- sar 2,004. Angka tersebut pro forma dengan variabel-vari-
bera- da diantara 1 dan 3, atau abel independen melalui hasil
lebih tepatnya berada di bawah analisis regressi berganda linear,
nilai 2,154 (tabel Durbin- dapat disimpulkan hubungan
Watson) yang berarti bahwa antara variabel dependen
persamaan regressi berganda dengan variabel independen
yang diguna- kan dalam secara sendiri-sendiri.
analisis data tidak mengandung
Tampak bahwa koefisien
autokorelasi.
probabilitas variabel industri
Uji multikolinearitas dengan (0,084), ukuran (0,130), dan
uji collinearity diagnostics leverage (-0,005) p-valuenya
statis- tics menunjukkan dua lebih kecil dari á = 0,05 sehing-
indikator: tolerance dan VIF ga disimpulkan bahwa ketiga
(variance inflation factor). variabel tersebut merupakan
Karena nilai tolerance semua variabel yang memengaruhi
variabel ham- pir mendekati 1, praktik pengungkapan pro for-
sehingga data adalah bersifat ma. Sementara variabel umur
low collinearity. Begitupun perusahaan, ROS, Pengeluaran
untuk nilai VIF berkisar R&D, ekspektasi pasar, dan
antara 1,009 dan 1,262 berada benchmark laba tidak berpe-
jauh di bawah 4 (á = 5%), yang ngaruh secara statistik terhadap
bermakna data masih berada pengungkapan pro forma kare-
dalam range low col- linearity. na á dari variabel-variabel terse-
Uji heteroskedastisitas tam- but lebih besar dari 0,05.
pak bahwa koefisien residual Temuan ini gagal mendu-
terhadap variabel semuanya leb- kung teori signaling bahwa
ih besar dari manajemen perusahaan ber-
á = 0,05 dan tidak sama. maksud menyampaikan kele-
Karena itu, dapat disimpulkan bihan informasi yang mereka mi-
bahwa tidak terjadi gejala liki (inside information) kepada
heteroskedastisitas. calon investor supaya mereka
Dengan menggunakan á tidak keliru mengambil kepu-
(tingkat signifikansi) 5%, diper- Jurnal
tusan, melalui mekanisme pe-
oleh koefisien signifikansi 0,000. Akuntansi
ngungkapan pro forma. Multiparadigma,
Hasil riset mengindikasikan bah- Jika proksi kinerja perusa- Volume 2, Nomor 2,
wa regressi berganda secara
haan ROS diganti dengan ROA, Agustus 2011,
statistik sangat signifikan. De- maka R2 naik dari 30,6% men- hlm. 186-368
ngan demikian dapat disimpul-
Rura,
Subroto, jadi 30,8%.Dengan demikian lui pengungkapan pro forma
Sudarma, ROA lebih relevan sebagai tidak direspon oleh investor,
Rosidi, prok- si kinerja perusahaan artinya bahwa investor di pasar
Pengungkapan
Pro Forma
dibanding- kan dengan ROS. dikendalikan oleh investor cer-
dan Namun sete- lah diregressi das. Tampak bahwa hanya vari-
Keputusan secara bersama dengan abel pengeluaran R&D yang
Investor: Uji variabel lain, variabel ROA juga direspon signifikan investor. Na-
Empiris Teori
Signaling dan
tidak berpengaruh terhadap mun, arah pengaruhnya negatif.
Teori Pasar Efisien pengungkapan pro forma. Hasil pengujian sensitivitas
Di Bursa Efek Pengujian tersebut mem- tersebut konsisten dengan hasil
Indonesia (BEI) buktikan bahwa variabel-varia- pengujian model 2 di atas. Hasil
bel independen yang digunakan pengujian sensitivitas tersebut
memenuhi unsur sebagai varia- juga menunjukkan bahwa tidak
bel yang secara bersama-sama terjadi kebocoran informasi,
memengaruhi pengungkapan karena tidak terjadi reaksi se-
pro forma. belum tanggal publikasi.
Model regressi keputusan Pengujian individual variabel
investor (model 2) perlu diuji independen terhadap variabel
untuk memastikan persamaan dependen menunjukkan konsis-
regressi berganda yang di- tensi dengan hasil pengujian
gunakan. Uji F pada menunjuk- sebelumnya. Walaupun demiki-
kan tingkat signifikansi 0,024 an, ada bukti bahwa koefisien
yang masih lebih kecil dari 5% determinasinya semakin kuat.
tingkat toleransi. Dengan demi- Temuan penelitian ini mendu-
kian persamaan regressi model kung teori pasar efisien bahwa
2 dapat digunakan untuk mem- publikasi laporan pengungkapan
prediksi keputusan investor. pro forma mempunyai kan-
Hasil analisis menunjukkan dungan informasi, dan semakin
bahwa secara bersama-sama jauh dari tanggal publikasi kan-
variabel independen berpe- dungan informasinya semakin
ngaruh signifikan terhadap kurang, yang dibuktikan dengan
keputusan investor dengan semakin lemahnya koefisien
koefisien determinasi(R2) 16,4%. de- terminasi.
Karena itu, dapat dikatakan Hasil pengujian simultan
bahwa model tersebut dapat di- model 1 membuktikan bahwa
gunakan untuk memprediksi predictor berpengaruh signifi-
keputusan investor. kan terhadap pengungkapan pro
Analisis pengujian dilakukan forma. Temuan ini mengonfirma-
dengan periode amatan sempit si temuan penelitian sebelum-
yakni 1 hari. Uji individual- nya seperti Lougee dan Mar-
menunjukkan bahwa hanya quardt (2004), Bhattacharya et
pengeluaran R&D yang berpen- al. (2004), dan Bowen et al.
garuh signifikan terhadap (2005).
kepu- tusan investor. Berbeda dengan pengujian
Hasil pengujian sensitivitas simultan, pengujian individual
secara simultan menunjukkan variable memberikan hasil cam-
bahwa pasar tidak merespon puran (mixed). Karena itu, pe-
seperti ditunjukkan pada win- ngujian individual tidak men-
dow 2: R2 = 11,4%; window 3: dukung teori signaling. Hal itu
R2 = 7,1%, dan window 15; R2 disebabkan proksi yang di-
= 3,6% dimana sig semuanya á> gunakan tidak tepat mewakili
0,05;. Hal ini menunjukkan variable. Perbedaan dengan
bah- wa upaya manajemen penelitian sebelumnya juga da-
untuk memasarkan perusahaan
mela-
pat disebabkan lingkungan ujian individual menunjukkan
yang berbeda.Pengungkapan konsistensi tidak berpengaruh,
pro for- ma tidak lahir karena kecuali variabel R&D, kendati
kebutuhan pengguna informasi demikian koefisien R2 semakin
di Indone- sia, akan tetapi kuat. Temuan ini mendukung
sebagai produk impor dari USA. teori pasar efisien bahwa infor-
Besar kemung- kinan masi mempunyai kandungan
pengungkapan pro forma dan cepat dicerna oleh pasar.
merupakan suatu ‘intervensi’ Temuan penelitian menunjuk-
auditor eksternal perusahaan, kan bahwa pengungkapan pro
untuk menampilkan wajah lain formadapat diprediksi terjadi
laporan keuangan perusahaan pada industri-industri tertentu
pada saat nilai keinformasiannya saja. Fakta empiris ini mem-
rendah. perkuat hasilpenelitian sebelum-
Hasil pengujian simultan nya yang dilakukan Bhatta-
model 2, menunjukkan bahwa charya et al., 2003; Lougee dan
predictorberpengaruh terhadap Marquardt, 2004; Alee et al.,
keputusaninvestor. Temuan ini 2007; dan Bhattacharya et al.,
menjawab keraguan Kieso et al. 2007.
(2007: 125), dan Mulford dan
Dari klasifikasi perusahaan
Comiskey (2002: 361-398) bah- sampel yang melakukan peng-
wa pengungkapan pro forma da- ungkapan pro forma di Bursa
pat digunakan untuk mengela- Efek Indonesia hanya terdiri dari
buhi calon investor. Hal tersebut 9 jenis usaha yang didominasi
menunjukkan bahwa investor oleh 2 industri yaitu industri
sudah sangat cerdas dalam me- property dan real estate dan
nilai signal yang terkandung industri keuangan. Waktu
dalam pesan yang disampaikan pengembalian investasi kedua
oleh manajemen perusahaan. industri tersebut jelas lama,
Hasil temuan ini juga mengon- jadi sangat logis jika pada
firmasi eksperimen Frederickson tahun- tahun awal operasinya
dan Miller (2004), Krische laba (rugi) GAAP-nya sangat
(2005), dan Allee et al. (2007) bernilai rendah.
bahwa investor cerdas tidak
Temuan penelitian tidak kon-
akan terpengaruh dengan pe-
sisten dengan eksperimen
ngungkapan pro forma.
Elliot (2006), yang
Uji sensitivitas yang dilaku- menyimpulkan bah- wa investor
kan terhadap model 2 menun- yang kurang cerdas
jukkan konsistensi hasil peng- terpengaruh oleh pengungkapan
ujian simultan yaitu bahwa pro forma, sementara investor
vari- abel independen tidak cerdas tidak. Temuan ini meng-
berpeng- aruh jika window indikasikan bahwa investor
diperlebar, namun koefisien kurang memperhatikan jenis
determinasi (R2) semakin in- dustri dalam merespon
melemahdengan memperlebar publika- si informasi yang
periode pengamat- an dari R2 = mengandung pengungkapan
11,4% (W2), ke R2 pro forma. Kare- na penelitian
= 7,1% (W3), menjadi R2 = 3,6%. ini tidak memisah- kan antara
(W15). Sementara pengamatan investor cerdas dan investor
sempit 1 hari hasil uji menun- Jurnal
kurang cerdas, sehing- ga hasil
jukkan bahwa pengujian simul- Akuntansi
pengujian mencermin- kan Multiparadigma,
tan variabel independen berpe- investor mayoritas. Investor Volume 2, Nomor 2,
ngaruh terhadap keputusan in- perorangan yang dalam eksper- Agustus 2011,
vestor dengan koefisien determi- imen Elliot dikategorikan sebagai hlm. 186-368
nasi R2 = 16,4%. Namun, peng- investor tidak cerdas, sebenar-
Rura,
Subroto, nya dalam kenyataannya mere- but disebabkan karena investor
Sudarma, ka adalah “sangat lihai”, sebab lebih menekankan pada aspek
Rosidi, mereka tidak perlu membayar yang langsung memengaruhi
Pengungkapan
Pro Forma
biaya analisis informasi. Pada laba perusahaan. Penyebab lain-
dan eksperimen, perilaku investor nya, diduga karena krisis
Keputusan kurang cerdas tidak dapat ’me- ekonomi yang melanda Indone-
Investor: Uji niru’ perilaku investor cerdas sia masih memengaruhi semua
Empiris Teori
Signaling dan
karena mereka dipisahkan. perusahaan sampai tahun terak-
Teori Pasar Efisien Pasar modal Indonesia tam- hir pengambilan sampel, dan
Di Bursa Efek paknya memang berbeda dengan krisis tidak memilih antara pe-
Indonesia (BEI) pasar modal di Amerika Serikat rusahaan berumur tua dengan
yang sudah mapan. Lingkungan yang berumur muda.
yang berbeda tersebut juga Mengenai ukuran perusa-
mengakibatkan tindakan yang haan, semakin besar perusa-
berbeda. Temuan pada peneli- haan semakin besar peluang
tian di pasar modal Amerika untuk melakukan pengung-
Serikat tidak dapat digeneralisa- kapan pro forma. Hal tersebut
si ke seluruh dunia, termasuk beralasan karena faktor econo-
pasar modal di Indonesia. Hasil mic of scale. Perusahaan kecil
yang tidaksignifikan tersebut cenderung kesulitan untuk
diduga disebabkan pengaruh membelanjai pengungkapan in-
krisis moneter yang melanda formasinya kepada publik. Te-
Indonesia yang mengakibatkan muan ini juga medukung teori
seluruh perusahaan di Indone- stakeholderbahwa semakin
sia terkena dampak krisis, baik besar organisasi maka semakin
perusahaan yang sudah beru- banyak stakeholder yang terli-
mur maupun perusahaan usia bat, dengan beraneka ragam
muda. Hampir semua perusa- kepentingan masing-masing.
haan sampel mencantumkan Dalam kaitan dengan penelitian
tambahan penjelasan khusus pengungkapan, hasil penelitian
tentang kondisi ekonomi Indone- ini mengonfirmasi Subroto
sia yang berada dalam ketidak- (2003), Purnomosidhi (2005),
pastian, dan tidak dan Bowen et al. (2005).
menunjukkan solusi untuk Temuan penelitian menun-
keluar dari krisis. Karena jukkan bahwa perusahaan besar
alasan tersebut, umur cenderung mengambil tindakan
perusahaan menjadi tidak ber- ’aman’, sehingga kecil peluang
pengaruh terhadap pengungka- terjadinya lompatan besar dalam
pan pro forma. peningkatan ’laba’ perusahaan.
Terkait umur perusahaan, Grafik pertumbuhan laba peru-
temuan penelitian menunjukkan sahaan besar yang cenderung
posisi netral (B = 0,000) datar kurang menarik investor,
terhadap respon investor pada sementara grafik pertumbuhan
pengujian window 2 hari. Hasil laba perusahaan kecil yang
pengujian tersebut curam dalam rentang waktu
mengindikasikan bah- wa umur pendek sangat menantang inves-
perusahaan tidak men- jadi tor, terutama investor jangka
pertimbangan investor pendek yang mengharapkan
dalam mengambil keputusan. gain bukan dividen.
Temuan penelitian tersebut Perusahaan yang mempu-
tidak berhasil mengonfirmasi nyai utang besar cenderung
teori stakeholder, bahwa kurang melakukan pengung-
stakeholder perusahaan akan kapan pro forma dibandingkan
berkorelasi dengan umur
perusahaan dan ukuran
perusahaan. Hal terse-
dengan perusahaan dengan kang dengan teori signaling bah-
tingkat utang lebih kecil untuk wa perusahaan yang pengelua-
menutupi penilaian negatif ran R&D-nya besar semakin
mengenai risiko investor yang cenderung melakukan peng-
semakin besar. Temuan ini ungkapan pro forma mengenai
mendukung temuan Subroto kualitas perusahaan dan poten-
(2003) bahwa leverage berpe- si manfaat R&D di masa depan.
ngaruh negatif terhadap pe- Temuan tersebut tidak mengon-
ngungkapan (wajib), dan Brown firmasi temuan Bhattacharya
et al. (2008). et al. (2004).
Kepercayaan berlebih yang Pengeluaran R&D berpe-
diberikan kreditor terhadap ngaruh terhadap keputusan in-
manajemen tidak menarik lagi vestor. Ada kemungkinan inves-
bagi investor. Statistik tor yang menggerakkan pasar
deskriftif atas sampel adalah spekulan cerdas yang
menunjukkan bahwa tingkat hanya menyimpan saham sesaat
hutang perusa- haan sampel lalu menjualnya kembali. Oleh
sudah berada pada titik kritis, karena itu perusahaan yang
karena sudah tiga kali lebih membelanjakan dananya untuk
besar dari ekuitas. Jika terjadi berinvestasi dalam bentuk pe-
restrukturisasi, maka ngeluaran R&D berkaitan de-
komposisi kepemilikan dapat ngan dimensi waktu yang pan-
berubah. Kreditor dapat menja- jang. Hanya investor yang ber-
di pemilik mayoritas sementara maksud menahan saham jang-
pemegang saham lama menjadi ka panjang yang tertarik
pemilik minoritas. Temuan ini dengan manfaat pengeluaran
menggarisbawahi sikap kehati- R&D. Karena itu, dengan
hatian investor yang lebih dukungan hasil penelitian ini,
cenderung menghindarkan diharapkan lebih banyak
risiko. perusahaan lagi yang
Menyangkut kinerja perusa- melakukan penelitian dan
haan yang diproksi dengan ROS pengembangan dengan dana
tidak berpengaruh terhadap yang memadai.
pengungkapan pro forma. Arti- Ekspektasi pasar tidak ber-
nya, perusahaan akan cen-
pengaruh terhadap pengung-
derung mengeksplorasi kapan pro forma. Temuan terse-
kinerja- nya untuk
but penting karena jika ekspek-
memasarkan perusa- haan tasi pasar besar terhadap peru-
semaksimal mungkin salah
sahaan, perusahaan tidak akan
satunya melalui pengungkapan melakukan pengungkapan pro
pro forma.
forma. Sebaliknya jika ekspekta-
Hasil penelitian menunjuk- si pasar lemah terhadap
kan bahwa tidak ada pengaruh perusa- haan, perusahaan akan
kinerja perusahaan terhadap cen- derung melakukan
respon investor. ROS perusa- pengung- kapan pro forma.
haan-perusahaan yang melaku- Temuan terse- but tidak
kan pengungkapan pro forma mengonfirmasi temuan
sangat rendah bahkan negatif, Bhattacharya et al. (2004).
sehingga tidak menarik bagi
Ekspektasi pasar juga tidak
investor. Kinerja perusahaan Jurnal
berpengaruh terhadap respon
sampel yang rata-rata rendah Akuntansi
investor. Hal tersebut terjadi Multiparadigma,
sebagai akibat dari krisis
karena ekspektasi investor pada Volume 2, Nomor 2,
ekonomi yang melanda Indone-
akhir tahun seiring dengan in- Agustus 2011,
sia masih terpengaruh sampai
formasi dari pengungkapan pro hlm. 186-368
tahun sampel perusahaan.
forma, sehingga tidak terjadi
Temuan ini bertolak bela- kejutan dalam harga saham
Rura,
Subroto, pada tanggal publikasi laporan wa perusahaan yang ’berkuali-
Sudarma, yang mengandung pengung- tas’ memberi signal ke pasar
Rosidi, kapan pro forma. melalui pengungkapan pro for-
Pengungkapan
Pro Forma
Benchmark laba tidak ber- ma. Uji sensitivitas yang dilaku-
dan pengaruh terhadap pengung- kan dengan mengganti ROS
Keputusan kapan pro forma. Hal tersebut dengan ROA sebagai proksi vari-
Investor: Uji mengindikasikan bahwa perusa- abel kinerja perusahaan mem-
Empiris Teori
Signaling dan
haan-perusahaan yang labanya perlihatkan konsistensi hasil
Teori Pasar Efisien berada di bawah rata-rata indus- regressi.
Di Bursa Efek trinya lebih cenderung melaku- Simpulan kedua adalah
Indonesia (BEI) kan pengungkapan pro forma, bahwa pasar tidak merespon
dan sebaliknya. Hasil penelitian pengungkapan pro forma, kare-
mendukung temuan Black dan na pasar bereaksi terhadap
Christensen (2008). informasi hanya pada saat pu-
Ternyata benchmark laba blikasi informasi keuangan (uji
berada dalam posisi netral ter- simultan), namun pengung-
hadap reaksi investor. Temuan kapan pro forma tidak berpe-
tersebut gagal mengonfirmasi ngaruh pada keputusan inves-
hasil penelitian sebelumnya tor. Dengan demikian, terbukti
seperti Frederickson dan Miller bahwa investor tidak diarahkan
(2004), Lougee dan Marquardt dengan pengungkapan pro for-
(2004), Bowen et al. (2005), dan ma.
Black dan Christensen (2008). Simpulan ketiga, pasar
Pengungkapan pro forma bereaksi signifikan terhadap
tidak berpengaruh terhadap publikasi informasi baru (uji si-
respon investor. Hal ini meng- multan). Jadi, pengujian berha-
indikasikan bahwa pasar diken- sil mendukung teori pasar efisien
dalikan oleh investor besar yang bahwa publikasi laporan ke-
cerdas, sehingga mereka tidak uangan mempunyai kandungan
lagi dapat ditipu oleh informasi yang cepat direspon
manajemen perusahaan melalui pasar, dibuktikan dengan ko-
pengung- kapan pro forma. efisien determinasi pada uji si-
Setelah mencermati laporan multan yang signifikan pada
keuangan auditan perusahaan- tanggal publikasi dan semakin
perusahaan yang melakukan lemah dengan semakin lebar-
pengungkapan pro forma, nya periode pengamatan. Akan
ternyata ’auditor’ dari tetapi, keputusan investor tidak
perusahaan-perusahaan sampel, terpengaruh pengungkapan pro
ditemukan bahwa 82% (93 forma.
sampel) diaudit oleh kantor Terakhir, Pengungkapan pro
akuntan publik (KAP) yang ber- forma lebih berpeluang dilaku-
mitra dengan KAP asing, dan kan oleh perusahaan industri
hanya 18% (20 sampel) yang tertentu seperti property dan
diaudit oleh KAP lokal. Kuat du- real estat dan keuangan;
gaan bahwa KAP berperan ba- Semakin besar ukuran
nyak dalam praktik pengung- perusahaan, se- makin besar
kapan pro forma perusahaan. peluang untuk melakukan
pengungkapan pro forma,
pengungkapan pro forma
SIMPULAN cenderung lebih banyak dilaku-
Simpulan pertama dari pene- kan oleh perusahaan dengan
litian ini adalah bahwa secara tingkat leverage rendah, dan
umum hasil analisis data tidak Keputusan investor dipengaruhi
mendukung teori signaling oleh pengeluaran riset dan
bah- pengembangan.
Penelitian ini mengandung dilakukan di Indonesia. Bape-
keterbatasan. Pertama, peneliti pam juga telah mengatur peng-
tidak dapat memisahkan antara ungkapan pro forma bagi peru-
investor cerdas dengan yang sahaan yang listing di Bursa
tidak cerdas dalam menanggapi Efek Indonesia. Karena itu,
adanya pengungkapan pro for- sudah selayaknya IAI menindak-
ma. Kedua, penggunaan indeks lanjuti komitmennya melakukan
pengungkapan pro forma sebagai proses konvergensi penuh IFRS.
proksi pengungkapan pro forma, Namun demikian, IAI tidak se-
mengandung kelemahan mestinya hanya mengacu pada
karena item-item pengungkapan IFRS saja semata-mata. IAI juga
pro for- ma tidak bersifat wajib. perlu menampung kajian-
Ketiga, metode purposive dalam kajian yang lebih meng-
pen- yampelan, mengandung Indonesia.
kelema- han bawaan yang dapat
me- lemahkan validitas
eksternal penelitian.
Implikasi teoretis. Hasil DAFTAR RUJUKAN
penelitian ini gagal mendukung
Akerlof, G. A. 1970. “The
teori signaling. Walaupun
Market for “Lemons”:
demikian, fenomena pengung-
Quality Uncer- tainty and
kapan pro forma memberi suatu
the Market Mech- anism”.
alternatif pengungkapan infor-
The Quarterly Jour- nal of
masi bahwa seharusnya peng-
Economics, 84 (3): 488-
ungkapan informasi tidak tung-
500.
gal dan seragam. Dugaan bah-
wa pengungkapan pro forma Allee, K. D., N. Bhattacharya, E.
akan menyesatkan calon inves- L. Black, dan T. E. Christens-
tor tidak terbukti. Pengujian en. 2007. “Pro forma disclo-
mendukung teori pasar efisien sure and investor sophistica-
bahwa publikasi laporan tion: External validation of
keuan- gan mempunyai experimental evidence using
kandungan in- formasi. archival data”. Accounting,
Implikasi praktis. Hasil pene- Organizations and Society
litian dapat digunakan oleh 32: 201 – 222.
manajer perusahaan-perusa- Beaver, W. H. 1989.Financial
haan dalam industri tertentu Reporting: An Accounting
yang mempunyai ukuran ’laba’ Revolution. Englewood Cliffs,
berada di atas rata-rata indus- NJ: Prentice Hall.
tri, melakukan pengungkapan Bhattacharya, N., E. L. Black, T.
pro forma untuk memperlihat- E. Christensen, dan R. D.
kan ’kualitas’ dan prospek Mergenthaler. 2004. Empiri-
peru- sahaan kepada investor cal Evidence on Recent
dan ca- lon investor. Manajemen Trends in Pro Forma Report-
perusa- haan punya pilihan ing. Accounting Horizons 18
untuk men- gungkapkan (1): 27 - 43.
sesuatu yang mere- ka duga
Bhattacharya, N., E. L. Black, T.
sebagai ’good news’. Bagi analis
E. Christensen, dan R. D.
dan investor/calon inves- tor,
Mergenthaler. 2007. Who
dapat digunakan sebagai salah Jurnal
Trades on Pro Forma Earn- Akuntansi
satu acuan dalam menga-
ings Information? The Ac- Multiparadigma,
nalisis informasi dan mengam-
counting Review 82 (3): 581 Volume 2, Nomor 2,
bil keputusan.
- 619. Agustus 2011,
Implikasi kebijakan. Praktik
Black, D. E., dan T. E. hlm. 186-368
pengungkapan pro forma telah
Christens- en. 2008. U.S.
Managers’ Use
Rura,
Subroto, of ‘Pro Forma’ Adjustment to Forma Earnings Disclosures
Sudarma, Meet Strategic Earnings Tar- on Analysts’ and
Rosidi, gets. Makalah, belum dipub- Nonprofes- sional
Pengungkapan
Pro Forma
likasikan. www. Investors’ Equity Val-
dan ted_christensen@byu.edu. uation Judgments. The Ac-
Keputusan Bowen, R. M., A. K. Davis, dan counting Review, 79 (3):
Investor: Uji 667
Empiris Teori D. A. Matsumoto. 2005. Em-
Signaling dan phasis on Pro Forma versus – 686.
Teori Pasar Efisien GAAP Earnings in Quarterly Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Di Bursa Efek Press Releases: Determi- 2007. Standar Akuntansi
Indonesia (BEI)
nants, SEC Intervention, and Keuangan, per 1 September
Market Reactions. The Ac- 2007. Jakarta: Salemba Em-
counting Review 80 (4): 1011 pat.
– 1038. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Bradshaw, M. T. dan R. G. Sloan. 2009. Standar Akuntansi
2002. GAAP versus The Keuangan, per 1 Juli 2009.
Street: An Empirical Assess- Jakarta: Salemba Empat.
ment of Two Alternative Def- International Accounting Stan-
initions of Earnings. Journal dards Board (IASB). 2008.
of Accounting Research 40 International Financial Re-
(1): 41-66. porting Standards (IFRSs)
Brown, N. C., T. E. Christensen, 2008. London: IASCF.
W. B. Elliott, dan R. D. Mer- Isidro, H. dan A. Marques. 2008.
genthaler. 2008. Do Manag- Non-GAAP financial disclo-
ers Use Pro Forma Earnings sures: Evidence from Euro-
Disclosures to Cater to Inves- pean firms’ press eleases.
tor Sentiment? Helena.Isidro.1@city.ac.uk.
www.ted_christensen@byu.edu
Jensen, M. C., dan W. H. Meck-
Entwistle, G., G. Feltham, dan ling. 1976. Theory of the
C. Mbagwu. 2005. Voluntary firm: managerial behavior,
Disclosure Practices: The Use agency cost and ownership
of Pro Forma Reporting. struc- ture. Journal of
Journal of Applied Corporate Finance Eco- nomics 3: 305-
Finance 16 (2-3): 73 – 80. 360.
Entwistle, G., G. Feltham, dan Kieso, D. E., J. J. Weygandt, dan
C. Mbagwu. 2006. Financial T. D. Warfield. 2007. Inter-
Reporting Regulation and the mediate Accounting (12thed.).
Reporting of Pro Forma New York: Wiley.
Earn- ings. Accounting
Krische, S. D. 2005. Investors’
Horizons 20 (1): 39 – 55.
Evaluations of Strategic Pri-
Fama, E. F., 1970. Efficient Cap- or-Period Benchmark Disclo-
ital Markets: A Review of sures in Earnings Announce-
The- ory and Empirical ments. The Accounting Re-
Work, Journal of Finance, view 80 (1): 243 – 268.
25(2), 383–417.
Laudon, Kenneth C. dan Jane P.
Fama, E. dan K. French.1997. Laudon. 2004. Management
Industry cost of equity. Information elease. System.
Jour- nal of Financial Managing the Digital Firm,
Economics 43: 153-193. Eighth Edition. Terjemahan
Frederickson, J. R. dan J. S. Erwin Philippus. 2005.
Mill- er. 2004. The Effects Sistem Informasi Manaje-
of Pro men. Edisi Pertama. Andi.
Yogyakarta.
Lougee, B. A. dan C. A. Mar-
quardt. 2004. Earnings Infor- 2008. Pro forma. (http://
mativeness and Strategic en.wikipedia.org/wiki/
Disclosure: An Empirical pro_forma, diakses 18 Sep-
Ex- amination of “Pro tember 2008).
Forma” Earnings. The
Accounting Review 79 (3):
769 - 795.
Mulford, C. W. dan E. E. Comis-
key. 2002. The Financial
Numbers Game. Terjemahan
Aurolla Saparini Harahap
dan Yudith Dwi Anggraeni.
2010. Deteksi Kecurangan
Akuntansi. PPM. Jakarta.
Purnomosidhi, B. 2005.Analisis
Empiris Terhadap Determi-
nan Pengungkapan Modal
Intelektual pada
Perusahaan Publik di
BEJ.Disertasi tidak
diterbitkan. Malang: Program
Pascasarjana Universitas
Brawijaya.
Phillips, R. 2003. Stakeholder
Theory and Organizational
Ethics. San Fransisco: Ber-
ret-Koehler Publishers, Inc.
Scott, W. R. 2009. Financial Ac-
counting Theory.5th
Edition. Toronto: Prentice-
Hall.
Siegel, J. G. dan J. K. Shim.
1987. Kamus Istilah Akun-
tansi. Terjemahan oleh
Moh.Kurdi. 1994. Jakarta:
PT Gramedia.
Stice, E. K., J. D. Stice, dan K.
F. Skousen. 2004.
Akuntan- si Intermediate
(15thed.). Ter- jemahan oleh
Team Salemba Empat.
2004. Jakarta: Sale- mba
Empat.
Subroto, B. 2003.Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Kepatu- han Kepada
Ketentuan Pen- gungkapan
Wajib oleh Peru- sahaan- Jurnal
Perusahaan Publik dan Akuntansi
Implikasinya terhadap Multiparadigma,
Kepercayaan Para Investor di Volume 2, Nomor 2,
Pasar Modal.Disertasi tidak Agustus 2011,
diterbitkan. Yogyakarta: Pro- hlm. 186-368
gram Pascasarjana
Universi- tas Gadjah Mada.
Wikipedia, the free encyclopedia.

Anda mungkin juga menyukai