Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI POTENSI DESA SIDOWAREK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu

Drs. Agus Sucipto, MM., CRA.

Disusun Oleh :

Agha Afiq Prazadhea (19510100)

Kelas Studi Kelayakan Bisnis C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

TAHUN AJARAN 2021/2021


A. Latar Belakang

Kabupaten Kediri memiliki 26 kecamatan yang salah satunya adalah


Kecamatan Plemahan. Kecamatan Plemahan memiliki luas wilayah 47,88 Km2 dan
jumlah penduduk 55.415 Jiwa. Kecamatan ini dibagi kembali menjadi 19 Desa. Salah
satunya adalah Desa Sidowarek dengan jumlah penduduk 4.754 jiwa yang terdiri dari
laki-laki 2.338 jiwa dan perempuan 2.416 jiwa. Penduduk Desa Sidowarek pada
awalnya murni suku jawa, namun seiring berkembangnya zaman mobilitas penduduk
semakin tinggi sehingga saat ini tidak hanya suku jawa saja namun juga ada suku
madura dan beberapa suku lainnya.

Masyarakat Desa Sidowarek masih cukup kental memegang adat jawa, setiap
1 muharram atau bulan suro, setiap dusun akan menyelenggarakan upacara bersih
desa yang dalam rangkaian kegiatannya adalah doa bersama di setiap jalan masuk ke
masing-masing dusun yang biasanya disebut dengan Barik’an, kemudian akan digelar
pertunjukan seni pada malam yang telah disepakati bersama. Desa Sidowarek juga
memiliki grup kesenian Jaran Kepang, namun adanya covid-19 ini membuat pelaku
seni beralih profesi akibat tidak adanya undangan pertunjukan.

Desa Sidowarek merupakan wilayah dataran rendah yang mayoritas


penduduknya bekerja disektor pertanian. Hal ini didukung dengan ketersediaan air
dan jalur irigasi yang memadai serta tanah yang subur. Sama dengan mayoritas
penduduk desa lain ramah dan budaya gotong royong juga masih terjaga hingga saat
ini. Sehingga jarang terjadi konflik sosial antar warga. Kondisi sosial budaya yang
baik ini merupakan salah satu kelebihan yang bisa memajukan perekonomian desa.

Tingkat perekonomian di Desa Sidowarek secara umum masih tergolong


menengah kebawah. Dengan lokasi desa yang tidak terlalu pelosok dan mudah
dijangkau, namun tingkat pertumbuhan ekonomi penduduk desa tergolong lambat.
Dilihat dari kacamata pribadi, mayoritas masyarakat desa masih terjebak di zona
nyaman mereka masing-masing, banyak yang ingin penghasilannya bertambah namun
tidak ada usaha lebih untuk melaksanakannya. Jika berkaca ke Desa lain, tingkat
kepedulian pemerintah desa terhadap pertumbuhan ekonomi penduduknya masih
kurang. Pemerintah desa kurang berperan aktif dalam peningkatan SDM
penduduknya. Kurangnya pelatihan atau penyuluhan baik itu terkait pertanian maupun
pelatihan kemampuan khusus lain seperti kewirausahaan masih kurang, sehingga
penduduknya tidak ada yang berkembang secara bersama.

Dengan adanya kondisi tersebut, pemerintah desa dapat melihat potensi apa
yang dimiliki desa kemudian bisa dikembangkan dan bisa kembali bermanfaat untuk
seluruh masyarakat desa. Pemerintah desa bisa menggandeng para akademisi atau
orang yang ahli dalam bidangnya untuk memberikan ilmunya agar meningkatkan
kualitas SDM penduduk yang mungkin tidak memiliki biaya untuk memperoleh ilmu
tersebut.
B. Identifikasi Potensi Desa
1. Sektor Pertanian
Penduduk Desa Sidowarek hampir 80% berprofesi sebagai petani dan buruh
tani. Hal ini juga dipicu faktor rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh
penduduk, banyak penduduk desa yang hanya lulus SMP bahkan ada juga hanya
lulusan SD. Kemudian didukung dengan kondisi tanah yang subur dan sumber air
yang cukup, serta cuaca yang tidak ekstrem menjadikan hasil pertanian dengan
kualitas yang cukup bagus. Hasil dari pertanian penduduk cukup bervariasi mulai
dari yang terbesar adalah padi, bawang merah, jagung, sayuran Palawija, dan
Tebu. Padi dan bawang merah merupakan hasil yang terbesar dan paling banyak
ditanam oleh penduduk desa. Penduduk desa jika memiliki modal besar lebih
senang menanam bawang merah dikarenakan hasil penjualannya cukup tinggi
dibandingkan padi, karena padi sering turun harga karena adanya impor beras dari
luar.
2. Sektor Peternakan
Selain sektor pertanian, penduduk desa juga memiliki sampingan disektor
peternakan. Mulai dari sapi pedaging, kambing, ayam petelur, ayam jawa hingga
ayam bangkok. Para petani memanfaatkan limbah hasil tani untuk dijadikan
sebagai pakan sapi selain rumput, sehingga sisa-sisa hasil tani tidak sia-sia. Para
petani juga menjadikan sapi sebagai tabungan mereka kelak ketika membutuhkan
dana yang besar maka bisa dijual. Kemudian untuk peternak ayam sendiri hanya 1
yang berskala cukup besar yakni ayam petelur dengan jumlah 200 ekor. Untuk
yang lain hanya peternak rumahan dengan masing-masing 10-20 ekor ayam jawa
dan bangkok.
3. Sektor UMKM
Sektor selanjutnya adalah UMKM, beberapa penduduk memilih untuk
membuka usaha kecil-kecilan seperti usaha makanan dan minuman serta ada yang
membuka usaha toko kelontong. Muncul banyaknya outlet penjual makanan dan
minuman menunjukkan kesadaran untuk berwirausaha sudah mulai tumbuh
dipenduduk desa, namun pengetahuan terkait pengembangan usaha masih belum
banyak dimiliki sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah desa dengan
mengadakan pelatihan kewirausahaan.
4. Sektor Pariwisata
Pariwisata di Desa Sidowarek yang banyak dikenal adalah wisata keluarga
yakni “Marwah”. Wisata tersebut menyajikan kolam renang dan cafe serta spot
foto yang menarik. Kemudian juga wisata edukasi religi yakni miniatur ka’bah.
Namun wisata tersebut milik perseorangan, bukan dibawah pengelolaan desa
sehingga tidak ada peningkatan pendapatan desa. Ada satu tempat yang memiliki
potensi sebagai wisata yakni terdapat Goa yang konon katanya menyambung
dengan Goa yang berada di Gunung Kelud. Saat ini kondisinya tidak terurus,
namun jika dikelola dengan baik bisa menjadi salah satu wisata Desa yang bisa
memiliki manfaat untuk penduduk sekitar Goa tersebut.
C. Identifikasi Sektor Potensial
Dari keempat sektor tersebut, yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah
sektor Pertanian, Peternakan dan UMKM.
1. Sektor Pertanian
Sektor ini perlu dikembangkan karena pasokan bahan pangan akan terus
dibutuhkan sampai kapanpun. Jika petani desa dibekali ilmu yang memadai dan
didukung dengan teknologi maka kualitas hasil pertanian juga akan semakin baik.
Disamping itu tanah yang subur dan sumber air yang mudah merupakan
keuntungan bagi penduduk, namun akibat dari profesi petani yang dipandang
sebelah menjadikan para petani kurang diperhatikan terkait pengembangan
ekonominya.
2. Sektor Peternakan
Peternakan juga merupakan sektor bahan pangan yang akan selalu dibutuhkan.
Hal ini menjadi salah satu faktor bahwa peternakan bisa menjadi potensi yang bisa
berkembang. Peternakan dan pertanian memiliki keterkaitan seperti kotoran ternak
bisa dijadikan sebagai pupuk dipertanian sedangkan limbah hasil pertanian bisa
digunakan sebagai pakan, hal tersebut bisa sangat efektif apabila dikembangkan
secara bersamaan. Hanya tinggal menyiapkan SDM yang memiliki kemauan dan
tekad yang kuat untuk berkembang.
3. Sektor UMKM
UMKM merupakan salah satu pendorong ekonomi yang bisa dilakukan oleh siapa
saja asalkan ada kemauan untuk belajar. Saat ini teknologi informasi sudah
berkembang sangat pesat, sehingga meskipun di desa tidak menutup kemungkinan
produk kita akan terjual secara luas. Ditambah dengan banyaknya bahan mentah
yang tersedia untuk usaha produksi makanan dan minuman tentu hal tersebut
memiliki potensi. Terlebih lagi jika mau menciptakan suatu produk olahan
D. Alternatif Usaha
1. Koperasi Tani
Pembentukan koperasi tani akan berguna tidak hanya untuk individu, namun akan
berguna untuk seluruh petani yang tergabung. Koperasi ini selain menyediakan
kebutuhan pertanian seperti bibit, pupuk dan pestisida juga bisa menjadi pemasar
hasil pertanian penduduk desa. Koperasi bisa bekerja sama dengan mitra terkait
pasokan bahan mentah hasil pertanian sehingga petani tidak perlu repot mencari
pengepul untuk membeli hasil panen mereka. Dengan begini harga akan relatif
stabil sehingga diharapkan tercipta kesejahteraan bagi penduduk desa. Petani ini
juga akan mendapat keuntungan sebagai anggota koperasi dalam bentuk SHU
yang akan menambah pendapatan mereka. Harapan terbesarnya adalah bisa
melakukan ekspor hasil pertanian.
2. Usaha Penggilingan Padi
Usaha ini akan menciptakan produk desa yakni bisa berupa beras dan juga tepung.
Jika usaha ini dikelola oleh perorangan juga tetap akan memberikan manfaat
terhadap petani yakni sebagai pemasok bahan. Usaha ini akan menciptakan brand
yang bisa menjadikan ciri khas desa dan bisa menjadi produk unggulan.
3. Usaha pupuk kompos
Limbah peternakan jika diolah dengan baik bisa menjadi sebuah produk pupuk
yang bisa menambah pendapatan. Banyak dari pelaku perkebunan yang
membutuhkan pupuk kompos atau pupuk kandang guna untuk penyuburan tanah.
Salah satu contohnya adalah produk pupuk kandang kambing marino, salah satu
pupuk kandang yang cukup banyak digunakan untuk kebun buah.
4. Usaha Jajanan Rumahan dan Minuman Olahan
Ibu-ibu di Desa Sidowarek mayoritas banyak yang bisa dalam membuat kue atau
jajanan lain. Kemudian juga banyak bahan mentah lain yang bisa digunakan
sebagai olahan minuman seperti buah-buahan. Potensi ini bisa dimanfaatkan untuk
peningkatan pendapatan. Didukung dengan kemajuan teknologi saat ini tentu juga
akan mempermudah pemasaran dari produk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai