Anda di halaman 1dari 5

JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika Volume 2 Nomor 1 Bulan Juni 2020 12

Analisis Keamanan Sistem Informasi E-Banking Di Era


Industri 4.0: Studi Literatur
Eristya Maya Safitri1, Adelia Sefri Larasati2, Syahroni Rizki Hari3
1,2,3
Sistem Informasi, Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur
1
maya.si@upnjatim.ac.id
2
adelialarasati16@gmail.com
3
syahronirizki098@gmail.com

Abstrak— Teknologi Informasi sejak lama telah dipandang informasi perbankan [3]. Internet Banking (I- Banking)
sebagai penggerak dan pendukung strategi khususnya dalam merupakan salah satu pemanfaatan TI didunia perbankan.
dunia Perbankan karena hampir seluruh transaksi melibatkan Bank bisa dikatakan semakin kuat untuk mengebankan I-
penggunaan tekologi informasi, oleh sebab itu keamanan Banking karena kemajuan internet yang banyak digunakan
teknologi informasi perlu dikelola dengan baik untuk
oleh nasabah bank [4]. Kondisi ini merupakan potensi yang
menghindari risiko yang mungkin terjadi. Risiko-risiko ini
berkaitan dengan pencurian data informasi nasabah dan bagus bagi perbankan untuk mengembangkan layanan
internal perusahaan. Risiko yang mungkin terjadi harus berbasis internet. Kondisi seperti ini menciptakan daya
ditangani mulai sekarang agar tidak menimbulkan kerugian tarik sektor perbankan yang dapat mengundang
dalam penggunaan teknologi informasi. Mengontrol keamanan nasabah baru.
sistem informasi merupakan salah satu cara untuk melindungi Perkembangan teknologi yang cepat dapat
data perusahaan dari salah satu risiko yaitu dari pihak yang menimbulkan berbagai masalah terhadap keamanan data
tidak berwenang. Jika Pihak yang tidak berwenang dapat pada perusahaan perbankan dalam pengelolan E-Banking.
mengakses data perusahaan maka data perusahaan dalam Pertahanan dari sistem informasi sering disebut dengan
status terancam karena dapat disalahgunakan. Pengamanan
sistem informasi pada perbankan sangat diperlukan untuk
pengendalian dan keamanan sistem informasi (information
memberikan akses ke pengguna yang sah, membatasi pengguna systems control and security) yang didefinisikan sebagai
yang tidak sah dan mengontrol aktivitas mencurigakan. penjagaan terhadap fasilitas dan proses komputer dari
Tujuan penulisan ulasan literatur ini yaitu mengulas tentang gangguan-gangguan yang disengaja maupun tidak disengaja
keamanan informasi perbankan di lingkup i-Banking. yang dapat menyebabkan perubahan, kerusakan atau
pencurian sumber-sumber daya sistem informasi secara tidak
Kata Kunci—Teknologi Informasi, Akses Kontrol, E-banking sah .
Keamanan sistem informasi merupakan suatu subsistem
dalam suatu organisasi yang bertugas mengendalikan resiko
I. PENDAHULUAN terkait dengan sistem informasi berbasis komputer.
Bank adalah perusahaan yang mengelola uang yang Keamanan sistem informasi merupakan sebuah aplikasi
diperoleh dari nasabah dalam bentuk tabungan dan prinsip- prinsip pengendalian internal yang secara khusus
menyalurkannya lagi kepada nasabah dalam bentuk digunakan untuk mengatasi masalah-masalah dalam sistem
pinjaman atau tabungan. Jika sebuah bank mengalami informasi[5]. Bodnar dan William (2004) menyatakan ada
kegagalan, dampak yang ditimbulkan dapat meluas enam metode yang dapat digunakan untuk melakukan
mempengaruhi nasabah dan lembaga-lembaga yang kecurangan sistem informasi, yaitu : manipulasi input,
menyimpan dananya atau menginvestasikan modalnya di mengubah program, perubahan file secara langsung,
bank, dan akan menciptakan dampak yang sangat luas secara pencurian data, sabotase, dan penyalahgunaan atau
domestik maupun pasar internasional [1]. Keberadaan pencurian sumber daya informasi[5].
Teknologi Informasi (TI) menjadi bagian penting dalam Pada paper ini penulis akan mengulas tentang keamanan
proses bisnis perbankan karena hampir seluruh transaksi sistem informasi perbankan pada sistem i-banking dari pihak
melibatkan penggunaan TI. Penggunaan TI telah menjadi hal bank dan nasabah.
yang fundamental dalam bisnis perbankan, digunakan
II. METODE PENELITIAN
sebagai media untuk melakukan berbagai transaksi
multichanel untuk melakukan transaksi perbankan. Selain Metode yang digunakan dalam pengerjaan paper ini
menjadi tulang punggung transaksi[2], TI telah mampu menggunakan metode Studi Literatur. Teknik Studi Literatur
meningkatkan kinerja pegawai dan meningkatkan ini dilakukan dengan melakukan pencarian terhadap berbagai
kepercayaan pada pelanggan untuk melakukan transaksi. sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah,
Sejalan dengan literatur lain, beberapa penelitian yang artikel, dan jurnal, atau dokumen-dokumen yang relevan
diungkapkan oleh Fristak dan Ward mengungkapkan tentang dengan permasalahan yang dikaji. Sehingga informasi yang
penggunaan TI dalam perbankan yang mampu meningkatkan didapatkan dari studi kepustakaan ini dijadikan rujukan untuk
efisiensi dalam operasional serta mampu menghasilkan memperkuat argumentasi-argumentasi yang ada. Hasil dari
benefit yang besar bagi bank yang menerapkan sistem mempelajari berbagai literatur ini akan digunakan untuk

12
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika Volume 2 Nomor 1 Bulan Juni 2020 13
mengulas dan membahas tentang Keamanan Sistem pihak-pihak yang tidak berwenang. Serangan
Informasi yang ada pada E-Banking. terhadap aspek ini adalah penyadapan nama account
Dalam pengumpulan studi literatur kami menggunakan dan PIN dari pengguna Internet Banking.
Google sebagai mesin pencari utama dan dua database jurnal 2. Integrity, Aspek integrity menjamin integritas data,
online yang dapat diakses secara penuh yakni Science Direct
dimana data tidak boleh berubah atau diubah oleh
dan IEEE. Semua jurnal yang sudah diteliti dengan baik
pihakpihak yang tidak berwenang. Salah satu cara
nantinya akan menjadi sebuah informasi untuk menjadi topik
pembahasan. untuk memproteksi hal ini adalah dengan
menggunakan checksum, signature, atau certificate
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Authentication, Authentication digunakan untuk
Layanan perbankan untuk transaksi keuangan banyak meyakinkan orang yang mengakses servis dan juga
diberikan oleh bank dengan tujuan utama memberikan server (web) yang memberikan servis. Mekanisme
kemudahan nasabah dalam bertransaksi. Selain pelayananan yang umum digunakan untuk melakukan
di kantor bank, terdapat layanan menggunakan internet authentication di sisi pengguna biasanya terkait
banking dan juga ATM [2]. Saat ini nasabah lebih memilih dengan: - Sesuatu yang dimiliki (misalnya kartu
bertransaksi melalui delivery channel alternatif seperti ATM, chipcard) - Sesuatu yang diketahui (misalnya
ATM, Internet Banking, SMS Banking, bukan lagi melalui userid, password, PIN, TIN) - Sesuatu yang menjadi
antri di bank [3]. Dengan semakin banyaknya transaksi bagian dari kita (misalnya sidik jari, iris mata)
berbasis online maka memicu meningkatnya penggunaan 4. Non-repudiation, Aspek non-repudiation menjamin
delivery channel alternative, contohnya seperti Internet
bahwa jika nasabah melakukan transaksi maka dia
Banking yang semakin sering digunakan oleh masyarakat.
tidak dapat menolak telah melakukan transaksi. Hal
Penulis akan meneliti keamanan sistem informasi dari
internet banking yang digunakan dalam dunia perbankan. ini dilakukan dengan menggunakan digital signature
yang diberikan oleh kripto kunci publik (public key
A. Aspek Keamanan cryptosystem). Mekanisme konfirmasi (misal melalui
Menurut Dony Ariyus, keamanan komputer meliputi telepon) juga merupakan salah satu cara untuk
beberapa aspek diantaranya : mengurangi kasus.
1. Authentication, Agar penerima informasi dapat 5. Availability, Aspek availability difokuskan kepada
memastikan keaslian pesan tersebut datang dari orang ketersediaan layanan. Jika sebuah bank menggelar
yang dimintai informasi. layanan Internet Banking dan kemudian tidak dapat
2. Integrity, Keaslian pesan yang dikirim melalui menyediakan layanan tersebut ketika dibutuhkan oleh
sebuah jaringan dan dapat dipastikan bahwa nasabah, maka nasabah akan mempertanyakan
informasi yang dikirim tidak dimodifikasi oleh yang keandalannya dan meninggalkan layanan tersebut [6].
berhak dalam perjalanan informasi tersebut.
3. Non-repudiation, Non- repudiation merupakan hal
yang bersangkutan dengan si pengirim. Si pengirim B. Keamanan Pada Enthernet Banking
Dalam usaha pengamanan data nasabah, diperlukan
tidak dapat mengelak bahwa dialah yang mengirim
kerjasama antar pihak Bank dan pihak nasabah untuk
informasi tersebut.
menjaga sistem keamanan dalam bertransaksi menggunakan
4. Authority, Informasi yang berada pada sistem
jasa layanan yang diberikan oleh pihak manajemen bank.
jaringan tidak dapat dimodifikasi oleh pihak yang
Berikut adalah usaha yang dapat dilakukan pihak bank untuk
tidak berhak atas akses tersebut.
meningkatkan keamanan sistem pada bank:
5. Confidentiality, Confidentiality merupakan usaha
1. Sistem Cryptography, Sistem ini menggunakan
untuk menjaga informasi dari orang yang tidak
angka-angka yang dikenal dengan kunci (key).Sistem
berhak mengakses.
ini disebut juga dengan sistem sandi.Ada dua tipe
6. Privacy, Privacy merupakan lebih mengarah pada cryptography, yaitu simetris dan asimetris. Pada
data yang sifatnya pribadi. sistem simestris menggunakan kode kunci yang sama
7. Availability, Aspek ketersediaan berhubungan bagi penerima dan pengirim pesan. Kelemahan dari
dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. cryptography simestris adalah kunci ini harus dikirim
8. Access control, Aspek ini berhubungan dengan cara pada pihak penerima dan halini memungkingkan
pengaturan akses kepada informasi. [5] seseorang untuk mengganggu di tengah
  jalan.Sistemcryptography asimetris juga mempunyai
kelemahan yaitu jumlah kecepatan pengiriman data
Menurut Budi Rahardjo mengungkapkan bahwa aspek
menjadi berkurang karena adanya tambahan
keamanan yang harus dijaga dari internet Banking adalah:
kode.Sistem ini biasanya digunakan untuk mengenali
1. Confidentiality, Aspek confidentiality memberi nasabah da melindungi informasi finansial nasabah .
jaminan bahwa data-data tidak dapat disadap oleh

13
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika Volume 2 Nomor 1 Bulan Juni 2020 14
2. Firewall, Firewall merupakan sistem yang digunakan Tabel 1. Persyaratan Keamanan Akses Login
untuk mencegah pihak- pihak yang tidak diijinkan
Bank Username Password
untuk memasuki daerah yang dilindungi dalam unit
Klik BCA 12 Karakter 6 Karakter
pusat kerja perusahaan. Firewall berusaha untuk
(8 Alfabet + 4 Numerik
mencegah pihak-pihak yang mencoba masuk tanpa Numerik)
ijin dengan cara melipatgandakan dan mempersulit
BSMNNetBanking 8 Karakter 4 Karakter
hambatan-hambatan yang ada. Namun, yang perlu Numerik
Numerik
diingatkan adalah bahwa sitem firewall ini tidak
dapat mencegah masuknya virus atau gangguan yang
berasala dari dalam perusahaan itu sendiri[7] C. Jenis Serangan Pada E-Banking
Terdapat serangan -serangan hacker yang biasanya
Dalam usaha pengamanan data nasabah pun peran nasabah dilakukan untuk merusak sistem keamanan bank. Serangan
ini dilakukan baik dari sisi sistem bank yang tersedia
dalam melakukan tindakan keamanan akun pribadi juga
maupun pola penggunaan nasabah dalam menggunakan
sangat diperlukan. Berikut adalah usaha yang dapat dilakukan
layanan. Dalam usaha pengamanan yang dilakukan,
pihak nasabah untuk meningkatkan keamanan sistem pada diperlukan juga pemahaman kemungkinan risiko tertinggi
bank: baik dilihat dari tingkat keseringan jaringan maupun tingkat
pengaruh atas dampak yang dihasilkan dari risiko berikut.
1. Device Registering, Metode ini membatasi akses ke Berikut adalah daftar risiko serangan dari sisi sistem
sistem perbankan melalui perangkat yang belum layanan bank [7] :
dikenal atau terdaftar pada sistem. Perangkat ini 1. Brute force attack, atau dalam bahasa Indonesia
menggunakan scan sidik jari untuk identifikasi disebut juga dengan serangan brute force ini adalah
penggunanya sebuah teknik serangan terhadap sebuah sistem
2. CAPTCHA, Completely Automated Public Turing keamanan komputer yang menggunakan percobaan
test to tell Computers and Humans Apart terhadap semua kunci password yang memungkinkan
(CAPTCHA) adalah metode baru yang diadopsi pada
atau istilah gampangnya mungkin menggunakan
beberapa sistem perbankan yang bertujuan untuk
menangkal serangan otomatis terhadap sesi atau Random password atau password acak. Pendekatan
halaman konfirmasi pada website. Metode ini inipada awalnya merujuk pada sebuah program.
mengharuskan pengguna yang sah untuk 2. Denial of service (DoS) attack, merupakan sebuah
memasukkan informasi yang ditampilkan dalam usaha (dalam bentuk serangan) untuk melumpuhkan
gambar atau audio secara acak dan sulit bagi program sistem yang dijadikan target sehingga sistem tersebut
otomatis (robot otomatis) untuk mengenali dan tidak dapat menyediakan servis-servisnya(denial of
memproses gambar atau audio tersebut sebagai input servis). Cara untuk melumpuhkan dapat bermacam-
konfirmasi macam dan akibatnyapun dapat beragam. Sistem
3. Positive Identification, Positive Identification adalah yang diserang dapat menjadi hang atau crash, tidak
suatu model di mana nasabah bank diminta untuk berfungsi, atau menurunnya kinerja sistem karena
memasukkan beberapa informasi rahasia yang hanya beban CPU menjadi tingi. komputer yang
diketahui nasabah tersebut dalam rangka untuk
mengandalkan kekuatan pemrosesan komputer
mengidentifikasi dirinya. Hal ini diterapkan sebagai
dibandingkan kecerdasan manusia.
metode otentikasi kedua [8].
3. Virus, worm, Trojan, Menyebarkan virus, worm,
4. Username dan Password, Pengamanan paling umum
yang dapat dilakukan oleh Nasabah adalah Username maupun Trojan dengan tujuan untuk melumpuhkan
dan Password. Sebelum nasabah dapat mengakses sistem komputer, memperoleh data-data dari sistem
akun miliknya, nasabah harus memasukan beberapa korban.
karakter pengaman akunnya. Username dan
Password terdiri dari beberapa karakter, tergantung Dalam usaha pengamanan yang dilakukan, diperlukan
dari pihak bank penyedia layanan. Beberapa bank juga pemahaman kemungkinan risiko tertinggi dari sisi
juga menyediakan persyaratan khusus dalam pola penggunaan layanan oleh nasabah, baik dilihat dari
penentuan jumlah karakter maupun jenis karakter tingkat keseringan jaringan maupun tingkat pengaruh atas
yang digunakan untuk Username dan Password. dampak yang dihasilkan dari risiko. Berikut adalah daftar
Berikut adalah contoh syarat username dan password risiko serangan dari sisi penggunaan sistem oleh
yang telah ditetapkan oleh bank BCA dana Bank nasabah[7] :
Syariah Mandiri [9]. 1. DNS Hijacking, Merupakan suatu serangan
keamanan jaringan komputer di mana penyerang
dapat meletakkan dirinya di antara klien dan server
DNS. Kemudian penyerang dapat mengambil

14
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika Volume 2 Nomor 1 Bulan Juni 2020 15
informasi dari klien dan mengirimkan kembali tanggal lahir mereka. Hal dihindari karena
informasi yang palsu ke klien sebelum informasi asli penggunaan kata sandi tersebut mudah ditebak
sampai ke server DNS. Tipe serangan ini bergantung orang
dari kondisi siapa yang lebih cepat. Jika penyerang 2. Jaringan Internet Yang Tidak Aman, Tidak
ingin serangannya berhasil, maka pernyerang harus memperhatikan jaringan internet yang digunakan
membalas informasi yang diterimanya kepada klien oleh nasabah juga menjadi salah satu kelalaian dari
sebelum informasi asli sampai ke server yang nasabah. Informasi yang kita miliki dapat dengan
sesungguhnya[8]. mudah dicuri oleh orang lain jika kita menggunakan
2. Phishing, Merupakan serangan jarak jauh yang jaringan internet yang tidak aman. Kita perlu
paling sering terjadi terhadap layanan keuangan waspada dalam menggunakan jaringan internet
online. Seorang penyerang membuat website persis apalagi ketika kita berbagi jaringan internet dengan
sama dengan website aslinya dan menggunakan orang lain. Disamping itu, penggunaan VPN tidak
alamat website mirip dengan aslinya sehingga tidak disarankan terutama penggunaan VPN yang tidak
mudah dicurigai. Kemudian penyerang mengirimkan dapat dipertanggungjawabkan keamanannya.
e-mail ke sejumlah akun e-mail dimana isinya
memberikan link (alamat website palsu yang 3. Anti Virus Yang Kadaluarsa, Perangkat yang kita
tersembunyi) untuk diklik. Kemudian korban di miliki tentunya harus memiliki software anti virus
yakinkan oleh penyerang bahwa harus mengisi data yang dapat menjamin keamanan perangkat kita agar
karena ada perbaikan di server atau dengan alasan tidak terjangkit virus yang dapat mencuri data
lain yang meyakinkan serta memberikan embel- pribadi kita. Hampir semua anti virus dapat dijamin
embel berupa hadiah atau uang. Sehingga akhirnya perlindungannya, tapi anti virus yang telah
korban mengklik link palsu dan memasukan data- kadaluarsa tidak dapat menjamin lagi keamanan
data pribadi yang digunakan untuk layanan keuangan dari penggunanya. Hal ini disebabkan karena anti
online tertentu. Kemudian data-data pribadi tersebut virus tersebut tidak mendapatkan update terbaru
disalahgunakan oleh penyerang untuk mencuri tentang virus atau bahkan anti virus tidak dapat
ataupun untuk keperluan negatif lainnya bekerja lagi jika telah melewati tanggal kadaluarsa
3. Typo Site, Pelaku membuat nama situs palsu yang 4. Jarang Memeriksa Akun, Akun yang jarang
sama persis dengan situs asli dan membuat alamat diperiksa juga dapat diserang oleh hacker. Nasabah
yang mirip dengan situs asli. Pelaku menunggu yang tidak memeriksa lagi akunnya tidak akan
kesempatan jika ada seseorang korban salah mendapatkan update atau perkembangan terbaru
mengetikan alamat dan sirus palsu buatannya. Jika dari akunnya. Hal ini juga dapat menyebabkan
hal ini terjadi maka pelaku akan mudah memperoleh nasabah tidak mengetahui hal-hal apa saja yang
informasi user dan password korbannya dan dapat telah terjadi pada akunnya, entah itu dana masuk ke
dimanfaatkan untuk merugikan korban[7]. rekening, ataupun penarikan dana yang tidak
4. Interception, Pihak yang tidak berhak berhasil diketahui oleh nasabah sendiri.
mengakses asset atau informasi. Contoh dari
serangan ini adalah penyadapan. E. Cara Pengamanan yang Perlu Dilakukan Nasabah
Dari ulasan terkait kesalahan yang sering dilakukan
D. Kesalahan yang Dilakukan Nasabah nasabah, maka berikut adalah cara pengamanan yang perlu
Meskipun berbagai cara pengamanan telah dilakukan, dilakukan nasabah untuk meningkatkan keamanan pada
baik dari pihak bank maupun dari pihak nasabah sendiri, akun sistem e-banking yang digunakan.
data nasabah tetap dapat dicuri jika nasabah sendiri sebagai 1. Pastikan Situs, Pastikan nasabah mengakses situs
pemilik akun melakukan kesalahan-kesalahan dalam yang benar. Seringkali beberapa upaya yang
mengakses akun miliknya. Berikut ini beberapa kesalahan dilakukan oleh pencuri adalah dengan mengirim
yang sering dilakukan oleh nasabah[10]: pesan penipuan yang mencantumkan alamat website
1. Password Yang Mudah Ditebak, PIN, Password yang dibuat mirip dengan alamat asli milik bank yang
atau Kata Sandi merupakan langkah pengamanan ditiru
pertama yang dihadapi oleh nasabah ketika hendak 2. Ganti Password Secara Berkala, Gunakan kata
mengakses akun. Seringkali nasabah mengabaikan sandi maupun PIN yang tidak mudah ditebak, dan
pentingnya menggunakan kata sandi yang aman. usahakan jangan menggunakan tanggal lahir untuk
Beberapa nasabah lebih sering menggunakan PIN. Selain itu, pastikan juga untuk mengganti kata
kombinasi karakter yang mudah mereka ingat sandi secara berkala untuk menghindari jika kata
seperti, 123456, 000000, abcdef, atau bahkan sandi telah diketahui oleh pihak yang tidak

15
JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika Volume 2 Nomor 1 Bulan Juni 2020 16
berkepentingan [5] Bodnar, George, H. and Hopwood, William, S. 2004. Accounting
Information Systems. Ninth Edition. Upper Saddle River. New
3. Gunakan Jaringan yang Aman, Gunakan selalu Jersey 07458: Pearson Education Inc. hal 614.
jaringan internet milik pribadi ketika mengakses I- [6] Ariyus, Dony, 2006. Computer Security. Andi Offset: Yogyakarta.
banking. Hindari penggunaan jaringan yang [7] Annisya, Rialda dan Hastuti, Maynina Norshela. 2012. Security
digunakan bersama ketika hendak mengakses I- System Layanan Internet Bankinh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Jakarta
banking. Pastikan juga jaringan yang digunakan [8] Hendarsyah, Decky, 2019. Keamanan Layaan Internet Banking
bebas dari intervensi dari pihak lain. Dalam Transaksi Perbankan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) Syariáh Bengkalis
4. Anti Virus Terupdate, Pastikan anti virus yang
[9] Purnama, Benni, dan Wijaya, Ibnu Sani, dan Yani, Herti, STUDI
dimiliki oleh perangkat sudah terupdate secara LAYANAN INTERNET BANKING DITINJAU DARI ASPEK
berkala. Anti virus yang telah diupdate memiliki KEAMANAN SISTEM INFORMASI (Studi kasus KlikBCA dan
BSMNetbanking)
informasi terbaru mengenai virus yang mungkin bisa
[10] Rahardjo, Budi, 2001. Aspek Teknologi dan Keamanan Dalam
menyerang atau mencuri informasi Internet Banking, Materi Seminar Internet Banking di Banking
Research and Regulation Directorate, Bank Indonesia, “Internet
IV. KESIMPULAN Banking : Implementasi dan Tantangan Kedepan. Jakarta.
Perkembangan Internet banking di Indonesia akan
meningkat pesat sejalan dengan perkembangan teknologi,
permintaan pasar, letak geografis dan jumlah penduduk.
Penataan operasi internet banking diperlukan untuk
menghindari permasalahan dimasa mendatang serta
memudahkan pengawasan yang dilakukan oleh bank
indonesia.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya informasi dari hasil
dan pembahasan kami mengenai beberapa masalah
keamanan internet banking diatas, seperti misalnya: DNS
Hijacking, Phishing, dll. Selain itu, terdapat juga kesalahan
yang dilakukan nasabah yang menyebabkan juga masalah
keamanan internet banking seperti Jarang mengupdate akun
dan memberi password yang mudah ditebak. Selain itu
dengan usaha untuk meningkatkan Awareness (Baik dari
manajemen hingga nasabah), membuat policy/prosedur yang
baik dan mengevaluasi sistem secara berkala. Beberapa hal
yang perlu dilakukan oleh nasabah untuk meningkatkan
pengamanan akun e-banking pribadi antara lain:
a. Hindari untuk mengakses Internet Banking dari tempat-
tempat umum, seperti, warnet, dll. Karena aspek
keamanannya sangat minimalis.
b. Meminimalisir terjadinya proses phishing dengan
menggunakan perangkat yang memiliki Firewall dan
Antivirus.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih disampaikan kepada tim dalam
menyelesaikan jurnal dengan tepat waktu dan menghasilkan
kualitas studi literatur yang baik.

REFERENSI
[1] Subsom, P, dan Limwiriyakul, S, 2011. A Comparative Analysis of
Internet Banking Security in Thailan : A Customer Perspective. pp
260-272.
[2] Pratiwi, 2016. JUTISI. Penerapan Sistem Biometrik pada Nasabah
Pengguna ATM (Studi kasus IKPIA Perbanas Jakarta), 5 (2), pp.
1042–1047
[3] O. Andriyani, H. Cangara, dan S. Rhiza S, 2014. J. Komun.
KAREBA. Penggunaan Teknologi Informasi Online Dalam
Kecepatan Pelayanan Dan Pengamanan Pada Bank BCA
Makassar (Sebuah Studi Komunikasi Organisasi), 3(1), pp. 58–67
[4] Ronny, 2017. Enam Kekuatan Layanan Jasa Internet banking
Tinjauan Dari Presepsi Nasabah. Surabaya

16

Anda mungkin juga menyukai