Anda di halaman 1dari 8

Nama : Umi Wahidah

NIM : 110320011
Tugas : Latihan Soal Askeb Pranikah
Dosen : Sohimah, S.ST, M.Keb

Jawaban soal
1. Perubahan yang terjadi pada remaja
a. Fisik
a) primer
a. Perubahan ukuran warna penis
b. Perubahan suara
c. Mengalami mimpi basah
d. Kulit berminyak
e. Tumbuh rambut halu pada kemaluan dan ketiak
b) sekunder
a. Terjadi haid
b. Payudara membesar
c. Pinggul melebar
d. Tumbuh rambut halus pada kemaluan dan ketiak
b. Psikologis
A. Lebih sensitif
B. Mudah menangis dan tertawa
C. Sikap rasa ingin tahu dan coba coba

2. Faktor yang memicu masalah gizi pada remaja


a. Kebiasaan makanan yang buruk
b. Pemahaman gizi yang keliruu
c. Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan tertentu
d. Promosi berlebihan melalui media masa
e. Masuknya produk makanan yang bebas

3. a. Akibat kekurangan zat besi pada remaja menurunkan kemampuan konsentrasi


dan daya tangkap belajar remaja
b.efek kekurangan zat besi pada kehamilan remaja adalah perdarahan atonia, Bblr,
abortus

4. Dampak masturbasi
a. Dampak psikis
a) Menimbulkan ejakulasi dini
b) Luka pada alat kelamin,iritasi dan infeksi
b. Dampak psikologis
a) rasa bersalah diakibatkan adanya perasaan berdosa karena telah
melanggar norma yang dianut seperti norma agama, dan norma sosial,
kehidupan sosial terganggu, tidak puas dengan pasangan, dan adanya
fantasi terus menerus

5. Dampak seks pranikah


a. Dampak Fisik
Infeksi penyakit menular seksual dapat menyebabkan kemandulan dan rasa
sakit kronis serta meningkatkan risiko terkena PMS dan HIV/AIDS.
b. Dampak psikologis
Perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah dan
berdosa.Dampak FisiologisDampak fisiologis dari perilaku seksual
pranikah tersebut diantaranya dapat menimbulkan kehamilan tidak
diinginkan dan aborsi.
c. Dampak sosial
Dikucilkan, putus sekolah pada remaja perempuan yang hamil, dan
perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang
mencela dan menolak keadaan tersebut
d. Peran bidan mencegah seks pranikah
Memberikan konseling tentang kesehatan reproduksi dan bahaya seks
pranikah dalm kegiatan pembinaan keluarga remaja atau saat posyandu
remaja

6. Unwanted pregnancy
a. Faktor penyebab
a) Masalah keluarga
b) Kurang kontrol orangtua
c) Hubungan dalam keluarga yang buruk
d) Pendidikan rendah
e) Tidak berkegiatan
f) Tidak tahu tentang kesehatan seksual dan reproduksi
g) Mengalami kekerasan seksual dan diperkosa
h) Pergaulan
b. Dampak bagi janin
a) Penelantaran bayi atau janin
b) Prematur
c) bblr
c. Dampak bagi ibu
a) Gangguan kesehatan
b) Krisis emosional
d. Dampak bagi social
a) Dikucikan
b) Jadi bahan gunjingan
e. Peran bidan
Konseling kepada individu ,keluarga dan masyarakt Tentang kesehatan
reproduksi remaja dalam program PKPR

7. Jelaskan tentang penyakit menular seksual


a. PMS adalah penyakit menular atau infeksi yang disebabkan oleh hubungan
seksual yang tidak aman
b. Penyebab PMS adalah hubungan seksual yang tidak aman, pemakaina jarum
suntik secara berulang atau bergantian,
c. Komplikasi yang terjadi yaitu radang panggul, khamilan
ektopik,keguguran,lahir mati,bblr,prematuritas,.hepatitis
d. Dampak dari PMS yaitu infertilitas, kanker servik ,radang panggull
e. Peran bidan
a) Bidan sebagai role model memberikan contoh sikap yang baik pada
masyarakat
b) Memberikan konseling pada masyarakat terutama remaja dan psangan
suami istri tentang kesehatan reproduksi.
c) Memberikan konseling pada masyarakat tentang penyebab dan akibat
PMS
d) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam
pelaksanaan penyuluhan pada masyarakat.
e) Mewaspadai gejala-gejala dan mendeteksi dini adanya PMS

8. Aborsi pada remaja


a. Efek jangka pendek
a) Rasa sakit yang inten
b) Terjadi kebocoran uterus
c) Pendarahan yang banyak
d) Infeksi Bagian bayi yang tertinggal di dalam
e) Shock/Koma
f) Merusak organ tubuh lain
g) Kematian mendadak
b. Efek jangka panjang
a) Tidak dapat hamil kembali (mandul)
b) Keguguran Kandungan berikutnya
c) Kehamilan Tubal
d) Kelahiran Prematur
e) Gejala peradangan di bagian pelvis
f) Kanker indung telur, leher rahim dan kanker hati
g) Kelainan pada ari ari
h) Infeksi rongga panggul dan Infeksi lapisan rahim

9. A. Sasaran progran Genre


a. Remaja (10-24 tahun) dan belum menikah
b. Mahasiswa/mahasiswi belum menikah
c. Keluarga/keluarga yang punya remaja
d. Masyarakat peduli remaja
B. Tujuan program Genre
a. Secara umum program GenRe bertujuan untuk memfasilitasi remaja
belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan
berakhlak (healthy and ethical life behaviors) untuk mencapai ketahanan
remaja (adolescent resilience) sebagai dasar mewujudkan Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera.
b. Kemudian secara khusus bertujuan agar remaja memahami dan
mempraktikan pola hidup sehat dan berakhlak, remaja memahami dan
mempraktikan pola hidup yang berketahanan, remaja memahami dan
mempersiapkan diri menjadi GenRe Indonesia.
C. Strategi program genre
a. Memberdayakan SDM pengelola dan pelayanan program GenRe melalui
orientasi, workshop dan pelatihan, serta magang.
b. Membentuk dan mengembangkan PIK remaja/mahasiswa dan BKR.
c. Mengembangkan materi program GenRe
d. Meningkatkan kemitraan program GenRe dengan stakeholder dan mitra
kerja terkait
e. Meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara berjenjang
secara operasionalnya.

10. Kesehatan reproduksi


a. Definisi kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial
secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan
dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan
b. Ruang lingkup kesehatan reproduksi
a) Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
b) Keluarga Berencana
c) Pencegahan dan penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
termasuk PMS-HIV/AIDS
d) Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi
e) Kesehatan reproduksi remaja
f) Pencegahan dan penanganan infertilitas
g) Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis
h) Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain misalnya kanker serviks, fistula,
dan lain-lain. (Marmi, 2013)
c. Hak reproduksi
a) Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi.
b) Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
c) Hak kebebasan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi
d) Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan
e) Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak
f) Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya
g) Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk termasuk
perlindungan dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual
h) Hak mendapatkan manfaat kemajuan, ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi
i) Hak atas kerahasiaan pribadi berkaitan dengan pilihan atas pelayanan dan
kehidupan reproduksinya
j) Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
k) Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam kehidupan
berkeluarga dan kehidupan reproduksi
l) Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi

11. Konsep keluarga berencana


a. Dampak program Kb dalam pencegahan kehamilan
Dampaknya adalah membantu individu atau pasangan suami
istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran
(Hartanto, 2004; 27)
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian
pertumbuhan penduduk Indonesia.
b. Ruang lingkup program kb di Indonesia
Menurut Handayani (2010:29), ruang lingkup program KB,meliputi:
1. Komunikasi informasi dan edukasi
2. Konseling
3. Pelayanan infertilitas
4. Pendidikan seks
5. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan
6. Konsultasi genetik
c. Permasalahan program kb di indonesia dan strategi pendekatan pelayanan kb
1. Fertilitas dan Penggunaan Kontrasepsi
Sejalan dengan diterapkannya program kontrasepsi dan diiringi dengan
perubahan persepsi masyarakat terhadap jumlah anak yang ideal dan usia
yang ideal untuk menikah menyebabkan terjadinya penurunan yang dramatis
dalam angka fertilitas. S
2. Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need)
Pada tahun 2012, 11 persen dari para perempuan menikah yang tidak
menginginkan mempunyai anak lagi atau tidak ingin segera hamil tidak
menggunakan alat kontrasepsi. Terdapat kesenjangan yang cukup besar
mengenai kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk keluarga berencana dari satu
provinsi ke provinsi lainnya.
3. Fertilitas Remaja dan usia pernikahan
Usia pernikahan pertama secara umum telah meningkat sebagaimana dapat
dilihat pada peningkatan usia pernikahan dari 17,1 pada tahun 1991 ke 20,1
pada tahun 2012, meskipun proporsi pernikahan dini dan tingkat
kehamilan/persalinan di usia dini juga tetap tinggi. SDKI 2012 menunjukan
bahwa 9,5 persen perempuan berusia 15 – 19 tahun telah mulai mengasuh
anak atau dalam keadaan hamil

12. Konsep perencanaan keluarga


a. Pengertian
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil
guna dan berdaya guna. Perencanaan pelayanan KB sebagai bagian integral
dari pelayanan kesehatan perlu diupayakan mulai dari tingkat fasilitas
pelayanan tingkat pertama sampai dengan tingkat lanjutan yang difokuskan
pada analisis situasi dengan memanfaatkan data/ informasi KB yang ada,
baik data rutin maupun survei. Salah satu upaya dalam mencapai hasil
perencanaan yang optimal perlu dilakukan advokasi kepada para pemangku
kebijakan untuk mendapatkan dukungan terutama dalam kebijakan dan
pembiayaan
b. Tujuan perencanaan keluarga
1. Menurunkan Risiko Kanker Rahim dan Serviks
2. Menghindari Kehamilan yang Tidak Diharapkan
3. Mencegah Penyakit Menular Seksual
4. Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Bayi
5. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
6. Menghasilkan Keluarga yang Berkualitas
7. Menjamin Pendidikan Anak Lebih Baik
c. Hal yang di persiapkan untuk perencanaan keluarga
1. Kesiapan Usia
2. Kesiapan Finansial
3. Kesiapan Fisik
4. Kesiapan Mental
5. Kesiapan Emosi
6. Kesiapan Sosial
7. Kesiapan Moral
8. Kesiapan Interpersonal
9. Kesiapan Keterampilan Hidup
10. Kesiapan Intelektual
d. Kontrasepsi untuk perencanaan keluarga
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
“melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara
sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Kontrasepsi untuk perencanaan keluarga terbagi dalam 3 fase:
. Fase Menunda Kehamilan
. Fase Mengatur/Menjarangkan Kehamilan
Fase Mengakhiri Kesuburan

Anda mungkin juga menyukai