Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi literasi membaca
di keluarga terhadap prestasi siswa SD Negeri Kebanggan.Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif.Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket dan dokumen
berupa data nilai siswa yang kemudian dianalisis dan dideskripsikan.Dari hasil deskripsi dan
analisis angket dan dokumen menunjukan bahwa implementasi literasi membaca di keluarga
dapat menghasilkan kegiatan atau kebiasaan yang baik saat di rumah sehingga berdampak
baik pula terhadap kegiatan maupun kebiasaan siswa di sekolah. Dalam penelitian ini
terdapat 23 siswa yang memiliki literasi membaca di keluarga dengan kategori tinggi
sehingga di sekolah siswa tersebut memiliki prestasi dengan kategori baik, kemudian terdapat
7 siswa yang memiliki literasi membaca di keluarga dengan kategori sedang maka siswa
tersebut memiliki prestasi dengan kategori cukup di sekolah.
Kata Kunci: Literasi Membaca, Keluarga, Prestasi
Abstract
The purpose of this study was to analyze the implementation of reading literacy in the
family on the achievement of students at SD Negeri Kebanggan. This type of research is
qualitative research. The instrument in this study used a questionnaire and documents in the
form of student grade data which were then analyzed and described. The results of the
descriptions and analysis of questionnaires and documents show that the implementation of
reading literacy in the family can produce good activities or habits at home so that it has a
good impact on students' activities and habits at school. In this study, there were 23 students
who had reading literacy in the high category of family so that at school these students had
good achievement, then there were 7 students who had moderate reading literacy in the
family, so these students had sufficient achievement in school.
Keywords: Reading Literacy, Family, Achievement
satu unit terkecil yang ada di dalam karena sangatlah penting peran orang tua
masyarakat yang menjadi kunci utama dalam memberikan asupan informasi bagi
untuk menghidupkan budaya literasi. otak dan hati yang kemudian membangun
Peran orang tua salah satunya menunjang konsep, berpikir kritis dan mampu
kegemaran membaca pada anak. Hal ini melahirkan kreatifitas.
karena keluarga adalah pendidikan utama Berdasarkan hasil observasi dan
dalam merangsang pola perkembangan wawancara di SD Negeri Kebanggan dan
anak baik dari aspek intelektual, lingkungan keluarga siswa SD Negeri
emosional, maupun spiritual. Menurut Kebanggan didapatkan bahwa guru sudah
Suragangga (2017) mengatakan “membaca menerapkan literasi membaca di sekolah
dan menulis belum menjadi budaya dan dengan cara melakukan kegiatan membaca
tradisi bangsa Indonesia. Masyarakat lebih buku selama 15 menit sebelum
familiar dengan media visual (menonton), pembelajaran, memberikan tugas
verbal (lisan), atau mendengar membaca berupa buku bacaan, dongeng,
dibandingkan dengan membaca, apalagi majalah, dan lain-lain. Di lingkungan
menulis”. keluarga siswa SD Negeri Kebanggan,
Menurut El- Fikri (2018) orangtua siswa kebanyakan bekerja
mengatakan “minat baca masyarakat sebagai petani, buruh, wiraswasta, dan
Indonesia sangat rendah dikarenakan lain-lain, sehingga peneliti ingin
masyarakat Indonesia lebih suka menonton menganalisis apakah di keluarga siswa
televisi (TV), mendengarkan radio, dan memiliki kegiatan yang mendukung
bergelut pada dunia maya (internet dan literasi membaca dan apakah literasi
media sosial) dibandingkan membaca membaca di keluarga memiliki keterkaitan
buku”. Hal ini merujuk pada hasil survei dengan prestasi siswa di sekolah. Hal ini
United Nations Educational, Scientific and dikarenakan Menurut Ahmadi (2004)
Cultural Organization (UNESCO) pada dalam Rafiqah (2012) terdapat faktor yang
(2011), indeks tingkat membaca mempengaruhi prestasi siswa yaitu faktor
masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. internal yang merupakan faktor yang
Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 timbul dari dalam diri siswa dan faktor
penduduk yang masih ‘mau’ membaca eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar
buku secara serius (tinggi). Kondisi ini diri siswa. Faktor eksternal yang
menempatkan Indonesia pada posisi 124 mempengaruhi prestasi siswa salah
dari 187 negara dalam penilaian Indeks satunya yaitu lingkungan keluarga yang
Pembangunan Manusia (IPM). Menurut meliputi cara mendidik anak, suasana
El- Fikri (2018) mengatakan “rendahnya keluarga, keadaan sosial ekonomi, latar
minat baca masyarakat Indonesia ini belakang kebudayaan, dan lain-lain.
menyebabkan kualitas dan mutu Sehingga alasan peneliti mengambil
pendidikan di Indonesia juga hanya jalan permasalahan ini dikarenakan saat ini
di tempat (stagnan) dan cenderung minat baca masyarakat Indonesia masih
mundur”. rendah sehingga memberikan dampak
Aktivitas literasi dalam keluarga terhadap literasi membaca.Alasan lain
beraneka ragam. Menurut Suranny (2018) yaitu di desa peneliti belum terdapat
mengatakan “aktivitas literasi di keluarga perpustakaan desa maupun rumah baca
dapat diawali dari keteladanan orang tua sehingga anak-anak lebih suka
dalam menyisihkan waktu untuk menggunakan gadget dan media elektronik
membaca, memberi fasilitas kepada anak- dibandingkan membaca, kemudian faktor
anak agar gemar membaca, memberi yang mempengaruhi prestasi siswa
motivasi akan pentingnya membaca”. terdapat faktor eksternal yaitu dari
Aktivitas-aktivitas tersebut tentunya akan lingkungan keluarga, sehingga peneliti
mempengaruhi prestasi anak di sekolah tertarik ingin menganalisis implementasi
Elementary School 8 (2021) 266 – 272 268
karena dengan membaca akan menambah mengapresiasi sastra maupun hasil karya
perbendaharaan kata yang dimiliki anak. tulisnya sendiri, karena apabila sudah
Dengan adanya rasa senang, rasa puas dibiasakan dengan kegiatan tersebut di
dalam diri, partisipasi aktif tanpa dipaksa, rumah dalam bimbingan dan arahan dari
dan lebih menyukai kegiatan membaca orang tua, maka siswa dapat melakukan
dibanding kegiatan lainnya tandanya kegiatan tersebut di sekolah dan
terdapat minat dalam diri sehingga di mendapatkan prestasi yang baik.
sekolah pun anak memiliki prestasi yang Menurut Nur Kencana (2005)
baik. dalam Jamali dan Prasojo (2013:12)
Karakteristik keterlibatan membaca mengemukakan bahwa “prestasi belajar
menurut OECD (2009:70) dalam Banat adalah hasil yang telah dicapai atau
(2018:19) terdapat empat aspek yaitu diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran.
minat baca, kemandirian, interaksi sosial, Ditambahkan bahwa prestasi belajar
dan praktik membaca.Maka dalam merupakan hasil yang mengakibatkan
implementasi literasi membaca diperlukan perubahan dalam diri individu sebagai
adanya kegiatan yang meliputi minat baca, hasil dari aktivitas dalam belajar”.
kemandirian, interaksi sosial, dan praktik Sedangkan menurut Hamalik (2006:30)
membaca sehingga siswa dapat memahami dalam Subaryana (2015:25) mengatakan
suatu bacaan dan dapat digunakan untuk “prestasi merupakan perubahan tingkah
berinteraksi dengan masyarakat.Dalam laku setelah seseorang melaksanakan
penelitian ini peneliti menganalisis bahwa kegiatan belajar, misalnya dari yang tidak
siswa yang memiliki kegiatan atau tahu menjadi tahu”, sehingga prestasi
kebiasaan baik dalam hal pelaksanaan adalah hasil yang diperoleh dari suatu
literasi membaca dengan orang tua maka aktivitas, maka dari itu aktivitas yang baik
memiliki keterkaitan terhadap kegiatannya dalam keluarga akan berdampak pada
di sekolah.Siswa yang terbiasa aktivitas siswa di sekolah. Semakin sering
melaksanakan kegiatan untuk mendukung orang tua mendukung dan menerapkan
literasi membaca maka di sekolah siswa literasi membaca dalam keluarga maka
tersebut juga memiliki prestasi yang baik. prestasi siswa akan baik, karena melalui
Menurut Al Wasilah (2012:177) dalam kegiatan literasi di keluarga merupakan
Mitasari (2017:2) mengatakan kegiatan yang positif dan berdampak baik
“mengajarkan literasi pada intinya pada perilaku, kebiasaan, maupun prestasi
mengajarkan manusia secara fungsional siswa di sekolah. Hal ini diperkuat karena
mampu berbaca-tulis, terdidik, cerdas dan faktor yang mempengaruhi prestasi
menunjukkan apresasi pada sastra”. menurut Ahmadi (2004) dalam Rafiqah
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat (2012) yaitu faktor internal yaitu faktor
Kemendikbud (2019:31-39) dalam yang timbul dari dalam diri siswa dan
Ramandanu (2019:15) mengatakan faktor eksternal yaitu faktor yang timbul
“menjalankan melalui diskusi dan dari luar diri siswa. Faktor eksternal yang
apresiasi sastra, peserta didik mampu mempengaruhi prestasi siswa salah
meningkatkan kemampuan berpikir dan satunya yaitu lingkungan keluarga yang
menulis kreatif, baik dalam genre fiksi meliputi cara mendidik anak, suasana
maupun non fiksi”. Dari beberapa keluarga, keadaan sosial ekonomi, latar
pendapat tersebut maka anak harus belakang kebudayaan, dan lain-lain. Maka
dibiasakan melaksanakan kegiatan dalam penelitian ini dapat disimpulkan
membaca agar bisa memahami suatu bahwa kegiatan maupun kebiasaan positif
bacaan sehingga dapat berdiskusi dengan yang dilakukan pada saat di rumah
orang tua maupun guru mengenai isi buku memiliki keterkaitan dengan prestasi
yang sudah dibaca dan menceritakan maupun kegiatan siswa di sekolah. Maka
kembali isi buku serta mengetahui cara dari itu prestasi yang didapatkan siswa
Murti S.D, Khusnul F, Anita C.D.S, Analisis Implementasi Literasi Membaca Di Keluarga....
271