Latar Belakang Penelitian Pendidikan menjadi fondasi utama dalam membekali peserta
didik untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan baik dalam lingkup lokal
maupun global. Dengan demikian, proses pendidikan sebaiknya dikembangkan agar
peserta didik mampu menyadari dan memecahkan masalah yang dihadapinya (Balim,
2009). Adapun permasalahan-permasalahan global yang terjadi saat ini, antara lain
adalah pemanasan global, polusi air dan udara, kemiskinan, pendidikan yang tidak
merata dan kesehatan yang buruk.
Salah satunya dengan cara memasukkan konsep ESD ke dalam perangkat pembelajaran,
karena perangkat pembelajaran dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan proses
kegiatan belajar mengajar di kelas (Nuraini et al., 2016). Namun pada kenyataannya,
sebanyak 66.7% guru belum mengetahui tentang konsep ESD karena menurutnya
belum ada sosialisasi lebih lanjut tentang hal itu (Rahman et al., 2019). Begitupun
sekolah yang akan menerapkan pendekatan ESD belum sepenuhnya melaksanakan
kurikulum yang diintegrasikan dengan ESD (Rohmah, 2014).
Salah satu alat penilaian yang dapat mengukur tingkat berpikir kritis peserta didik
adalah soal tes berbasis Higher Order Thingking Skill (HOTS). HOTS atau keterampilan
berpikir tingkat tinggi merupakan bagian dari taksonomi bloom hasil revisi yang berupa
kata kerja operasional yang terdiri dari analyze (C4), evaluate (C5) dan create (C6) yang
dapat digunakan dalam penyusunan soal (Fanani, 2018). HOTS meliputi aspek
kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan memecahkan
masalah (Lailly & Wisudawati, 2015).
Selain itu, soal HOTS merupakan salah satu kemampuan dalam ranah kognitif yang
menjadi perhatian kurikulum 2013 saat ini (Masitoh & Aedi, 2020). Berbicara lebih lanjut,
kemampuan berpikir kritis dalam konsep ESD tidak cukup sampai disana. Kompetensi
berpikir kritis menurut UNESCO (2017) menjelaskan bahwa peserta didik harus mampu
merefleksikan nilai, persepsi dan tindakannya sendiri dalam mengambil posisi yang
berkaitan dengan wacana berkelanjutan. Hal tersebut yang akan menjadi pembeda
antara soal tes berpikir kritis yang sudah ada dengan yang akan dikembangkan, yang
kemudian disebut dengan soal tes berpikir kritis berbasis ESD.
Selanjutnya, setelah menentukan tes yang akan digunakan diperlukan suatu alat untuk
menganalisis kualitas soal tes. Analisis kualitas soal tes merupakan suatu tahapan yang
harus ditempuh untuk mengetahui derajat kualitas suatu tes yang akan digunakan
(Amalia & Widayati, 2012). Suatu tes evaluasi yang baik memiliki ciri dan sifat yang
harus dipenuhi, yaitu tes tersebut harus valid dan juga reliable (Mujianto, 2017; Fariyani
et al., 2015).
Analisis soal tes dalam penelitian ini menggunakan analisis Model Rasch, karena dengan
menggunakan Model Rasch menyajikan suatu hasil analisis data yang berfokus pada
penelitian yang dilakukan (Andrich & Pedler, 2019). Keunggulan Model Rasch dibanding
dengan metode analisis lainnya terutama teori tes klasik adalah kemampuan
memprediksi data yang hilang (missing data), yang didasarkan pada pola respons yang
sistematis. Maka, dengan analisis pemodelan Rasch diharapkan menghasilkan suatu
hasil analisis statistik yang lebih akurat dalam analisis ujian yang dilakukan (Sumintono
& Widhiarso, 2015 hlm. 46).
Selain itu, menggunakan pemodelan Rasch dalam mengevaluasi suatu data yang
diperoleh dari responden dapat memberikan kekayaan informasi terhadap kualitas item
yang peneliti gunakan (Apple, 2013). Berdasarkan pemaparan di awal, peneliti merasa
perlu mengembangkan soal tes dengan analisis pemodelan Rasch yang mampu
memberikan ketepatan atas tes yang akan dikembangkan oleh peneliti. Oleh karena itu,
peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Soal Tes
Berpikir Kritis Berbasis ESD melalui Analisis Pemodelan Rasch di Sekolah Dasar”. 1.2
Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di awal,
peneliti mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya: 1.2.1 Kurangnya
pengetahuan guru mengenai konsep ESD sehingga belum adanya pengintegrasian
konsep tersebut ke dalam kurikulum 2013. 1.2.2 Belum adanya pengembangan soal tes
berpikir kritis pada pembelajaran berbasis ESD di sekolah dasar. 1.2.3 Kesulitan guru
dalam mengelola skor mentah hasil ujian di sekolah dasar. 1.3
Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan oleh
peneliti, maka secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
bentuk soal tes pada pembelajaran berbasis ESD melalui analisis pemodelan Rasch
untuk mencapai kemampuan berpikir kritis di sekolah dasar?”. Adapun secara khusus
rumusan masalah dalam penelitian ini, diantaranya: 1.3.1 Bagaimana bentuk dan
pengolahan soal tes tertulis yang digunakan di sekolah dasar pada umumnya? 1.3.2
Bagaimana rancangan awal tes tertulis berbasis ESD untuk mencapai kemampuan
berpikir kritis siswa kelas V di sekolah dasar? 1.3.3
Bagaimana uji coba rancangan tes tertulis berbasis ESD untuk mencapai kemampuan
berpikir kritis siswa kelas V di sekolah dasar? 1.3.4 Bagaimana proses pengolahan skor
tes tertulis berbasis ESD untuk mencapai kemampuan berpikir kritis siswa kelas V di
sekolah dasar dengan analisis pemodelan Rasch? 1.3.5 Bagaimana bentuk akhir
rancangan tes tertulis berbasis ESD untuk mencapai kemampuan berpikir kritis siswa di
kelas V sekolah dasar dengan pemodelan Rasch? 1.4
Tujuan Penelitian Berawal dari rumusan masalah yang relah dirumuskan oleh peneliti,
tujuan penelitian yang hendak dicapai secara umum adalah “Pengembangan Soal Tes
Tertulis dengan Analisis Pemodelan Rasch pada Pembelajaran Berbasis ESD untuk
Mencapai Kemampuan Berpikir Kritis di Sekolah Dasar”. Adapun secara khusus, tujuan
dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.4.1 Untuk memperoleh
gambaran mengenai bentuk dan pengolahan soal tes terulis di sekolah dasar yang
digunakan saat ini. 1.4.2 Untuk mendeskripsikan rancangan soal tes tertulis pada
pembelajaran berbasis ESD untuk mencapai kemampuan berpikir kritis siswa di kelas V
sekolah dasar. 1.4.3
Untuk mendapat gambaran berdasarkan hasil uji coba rancangan soal tes tertulis pada
pembelajaran berbasis ESD untuk mencapai kemampuan berpikir kritis siswa di kelas V
sekolah dasar. 1.4.4 Untuk menghasilkan analisis soal tes tertulis pada pembelajaran
berbasis ESD untuk mencapai kemampuan berpikir kritis siswa dengan pemodelan
Rasch. 1.4.5 Menghasilkan produk soal tes tertulis pada pembelajaran berbasis ESD
untuk mencapai kemampuan berpikir kritis siswa di kelas V sekolah dasar dengan
Pemodelan Rasch. 1.5
Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini dispesifikkan menjadi dua manfaat,
yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis, hasil dari penelitian yang
dilakukan diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dan dapat menjadi bahan
rujukan bagi penelitian berikutnya mengenai soal tes berpikir kritis pada pembelajaran
berbasis ESD di sekolah dasar. Secara praktis, hasil penelitian yang dilakukan dapat
bermanfaat: 1.5.1
Bagi guru Dapat menambah wawasan dan referensi untuk mengembangkan soal tes
pada pembelajaran berbasis ESD di sekolah dasar serta dijadikan bahan evaluasi untuk
mengembangkan penilaian yang mengusung kemampuan berpikir kritis pada
pembelajaran berbasis ESD di sekolah dasar. 1.5.2 Bagi Lembaga Dapat dijadikan
rujukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan penilaian yang mengusung
keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran berbasis ESD untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan. 1.5.3 Bagi peneliti Dapat menambah wawasan dan
khazanah keilmuan mengenai pelaksanaan dan penilaian pembelajaran berbasis ESD di
sekolah dasar sebagai hasil kajian teori ataupun pengamatan secara langsung sehingga
menghasilkan soal tes untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran di sekolah
dasar. 1.5.4
Bagi peneliti lain Dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai pengembangan soal tes pada pembelajaran berbasis ESD untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis siswa melalui analisis pemodelan Rasch di sekolah dasar. 2.
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Implementasi Penilaian pada Kurikulum 2013 di
Sekolah Dasar Sistem Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan
tersencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Dalam salinan permendikbud tersebut dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta
didik di tingkat satuan pendidikan harus mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:
Objektif, berarti penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai dan berpacu pada
standar yang ada. Terpadu, berarti penilaian yang dilakukan pendidik dilakukan secara
terencana sesuai dengan kegiatan pembelajaran dan bersifat kontinu. Ekonomis, berarti
penilaian dilakukan secara efektif dan efisien baik dalam perencanaan, pelaksanaan
maupun pelaporannya. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan
dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak tanpa terkecuali.
Penilaian pada kurikulum 2013 bersifat koheren dan saling berkesinambungan karena
Kurikulum 2013 dirancang secara terpadu. Pelaksanaan penilaian pada Kurikulum 2013
mensyaratkan keseimbangan dalam tiga ranah domain, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Selanjutnya menurut Setiadi (2016) teknik penilaian dalam proses
pembelajaran yang digunakan, meliputi: Penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, teman sejawat dan jurnal. Penilaian kompetensi pengetahuan melalui tes
tertulis, tes lisan dan penguasaan, Penilaian kompetensi keterampilan melalui tes
praktik, projek dan portofolio. 2.1.2
Pemodelan Rasch Seorang kolega George Rasch yaitu Benjamin Wright dari Universitas
Chicago di Amerika Serikat telah mempopulerkan pemodelan Rasch pada tahun 1980-
an. Dengan tersedianya mikrokomputer di tahun tersebut, memunculkan beberapa
paket program komputer (software) untuk melakukan perhitungan berdasarkan
pemodelan Rasch sehingga dapat diimplementasikan ke berbagai bidang ilmu,
khususnya untuk pengujian instrumen dalam riset kuantitatif. Dengan berbagai
perkembangan menunjukkan bahwa analisis untuk penilaian pendidikan khususnya
ujian/tes, akan menghasilkan informasi yang lebih tepat jika menggunakan pemodelan
Rasch (Sumintono & Widhiarso, 2015 hlm. 36).
Sebuah pendekatan statistik untuk mengukur kinerja, sikap dan persepsi manusia
merupakan definisi dari pemodelan Rasch (Patras & Hidayat, 2020; Hidayat et al., 2019).
Cara kerja dari pemodelan Rasch juga menghasilkan penilaian yang objektif, karena
pemodelan Rasch telah memenuhi kelima syarat pengukuran yang objektif diantaranya:
(1) memberikan pengukuran yang linier; (2) mengatasi data yang hilang; (3) melakukan
proses estimasi yang tepat; (4) menemukan yang tidak tepat (misfits) atau tidak umum
(outliers); dan (5) memberikan instrumen pengukuran yang otonom dari standar yang
diteliti (Sumintono & Widhiarso, 2014 hlm. 57).
Kemudian dengan pemodelan Rasch dapat melihat tingkat kemampuan peserta didik
(person ability) dengan tingkat kesulitan item (item difficulty) (Nuryanti et al., 2018).
Prinsip-prinsip dalam pemodelan Rasch menurut Sumintono & Widhiarso (2014) adalah
sebagai berikut: Mengembalikan data sesuai dengan kondisi alamiahnya, karena
pemodelan Rasch menggunakan pendekatan probabilitas sehingga tidak bersifat
deterministik dan mampu mengidentifikasi objek ukur secara lebih cermat.
Tujuan dari 17 SDGs adalah untuk menjamin kehidupan yang berkelanjutan, damai,
sejahtera dan adil di bumi, baik untuk manusia saat sekarang maupun di masa depan.
Selanjutnya, menurut UNESCO (2015) menyatakan bahwa, “pendidikan dapat dan harus
berkontribusi pada visi baru pembangunan global yang berkelanjutan”. Oleh karena itu,
untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan untuk terlibat dengan masalah
terkait keberlanjutan seperti yang telah dijelaskan dalam SDGs, maka individu harus
menjadi pembuat pembangunan berkelanjutan.
Walaupun ESD masih dalam jalur pendidikan, akan tetapi ESD merupakan materi sisipan
untuk membangun kesadaran, pemahaman, perubahan sikap dan perilaku yang sejalan
dengan konteks pembangunan berkelanjutan. Namun, sebaiknya tetap diadakan
evaluasi untuk melihat ketercapaian hasil penerapannya. Kerangka dan penerapan ESD
melalui pendidikan menurut Agung (2010) digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1
Kerangka Berpikir dan Penerapan ESD melalui Pendidikan 2.1.4 Kompetensi Berpikir
Kritis Terdapat kompetensi kunci dalam mencapai pembangunan berkelanjutan,
kompetensi kunci tersebut dipandang penting untuk mendukung SDGs.
Kompetensi-kompetensi yang dimaksud tersebut antara lain (de Haan, 2010; Rieckmann,
2012; Wiek et al., 2011): kompetensi berpikir sistem, kompetensi antisipatif, kompetensi
normatif, kompetensi strategis, kompetensi kolaborasi, kompetensi berpikir kritis,
kompetensi kesadaran diri dan kompetensi pemecahan masalah terintegrasi.
Keterampilan berpikir kritis dalam konteks ESD menurut UNESCO (2017) adalah
“kemampuan untuk mempertanyakan norma, praktik, dan pendapat; untuk
merefleksikan nilai, persepsi, dan tindakannya sendiri; dan mengambil posisi dalam
wacana berkelanjutan”.
Individu yang berpikir kritis ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan, ia akan
terus mencari solusi agar permasalahan tersebut bisa terpecahkan (Arifin, 2016). 2.1.5
Bahan Ajar yang digunakan Proses pembelajaran dilakukan di kelas V sekolah dasar.
Adapun tema yang diangkat adalah “Air Bersih Bagi Kehidupanku” yang tentunya
disesuaikan dengan konteks ESD. Pengambilan Kompeten Dasar (KD) pada Kurikulum
2013 dijelaskan sebagai berikut: No Mata Pelajaran Kompetensi Dasar 1. IPA 3.8
Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan
makhluk hidup. 4.8 Membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari
berbagai sumber. 2, IPS 3.2
Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti mengenai pengembangan soal tes berpikir kritis berbasis ESD di sekolah
dasar adalah penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian
yang berjudul “Using High Order Thinking Questions to Foster Critical Thinking: A
Classroom Study” oleh Barnett & Francis (2012) yang menyatakan bahwa pertanyaan
berpikir tingkat tinggi mampu memfasilitasi peserta didik untuk berpikir secara
mendalam tentang materi atau memfasilitas siswa untuk memikirkan kembali materi
faktual beserta materi yang lebih kompleks sehingga mampu mengasah siswa dalam
berpikir kritis.
Selanjutnya, penelitian yang berjudul “Pengembangan Soal Tes Tertulis Berbasis STEM
dengan Pemodelan Rasch di Sekolah Dasar” oleh Rahmat et al. (2020) yang menyatakan
bahwa hasil analisis soal tes melalui pemodelan Rasch layak untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran berbasis STEM. Kemudian,
diperkuat dengan penelitian yang berjudul “Analisis Rasch untuk Soal Tes Berpikir Kritis
pada Pembelajaran STEM di Sekolah Dasar” oleh Syadiah & Hamdu (2020) yang
menghasilkan hasil analisis model Rasch menunjukkan kesesuaian untuk mengenali
kualitas item butir soal ataupun abilitas siswa sehingga memberikan kepuasan terhadap
guru dalam melakukan proses pembelajaran di sekolah.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Design Based Research (DBR), karena metode DBR ini berfokus pada
pengembangan produk yang akan dikembangkan oleh peneliti agar layak untuk
digunakan (Kurniasih et al., 2020). Hal tersebut juga sesuai dengan Plomp & Nieveen
(2007 hlm. 13) yang mengatakan bahwa “Penelitian desain relevan dengan praktik
pendidikan karena bertujuan untuk mengembangkan solusi berbasis penelitian untuk
masalah yang kompleks. Kemudian titik awal untuk penelitian desain adalah masalah
pendidikan yang divalidasi ketersediaannya untuk struktur dan mendukung kegiatan
desain dan pengembangan”.
Dengan demikian, tujuan dari metode DBR adalah menghadirkan solusi permasalahan
dari temuan data yang ditemukan oleh peneliti di lapangan (Mulyati et al., 2019).
Berdasarkan pernyataan di awal, peneliti mengembangkan suatu perangkat
pembelajaran berupa soal tes untuk mengukur berpikir kritis peserta didik pada
pembelajaran berbasis ESD. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur seberapa jauh siswa
dalam berpikir kritis terkait dengan kehidupannya saat ini dan di masa mendatang
dengan tetap menjaga keseimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan sebagai dimensi
dari ESD itu tersendiri. 3.2
Identifikasi dan analisis masalah yang dilakukan oleh peneliti yaitu melalui studi literatur
pada penelitian yang relevan dengan apa yang akan dilakukan oleh peneliti di tahun-
tahun sebelumnya. Sumber data yang digunakan oleh peneliti pada tahap studi literatur
adalah artikel atau hasil penelitian mengenai pengembangan soal tes berpikir kritis di
sekolah. Adapun hasil penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan oleh peneliti adalah
artikel yang berjudul “Using High Order Thinking Questions to Foster Critical Thinking: A
Classroom Study” oleh Barnett & Francis (2012), “Pengembangan Soal Tes Tertulis
Berbasis STEM dengan Pemodelan Rasch di Sekolah Dasar” oleh Rahmat et al. (2020),
“Analisis Rasch untuk Soal Tes Berpikir Kritis pada Pembelajaran STEM di Sekolah Dasar”
oleh Syadiah & Hamdu (2020).
Permasalahan yang ditemukan oleh peneliti adalah kurangnya pengembangan soal tes
berpikir kritis berbasis ESD di sekolah dasar dan kurangnya pengetahuan guru dalam
mengelola skor mentah hasil tes di sekolah. Solusi yang ditawarkan adalah perangkat
pembelajaran berbasis ESD dengan fokus utama peneliti, yaitu pengembangan soal tes
berpikir kritis berbasis ESD melalui analisis pemodelan Rasch. Dengan adanya soal yang
akan dirancang oleh peneliti adalah untuk mewujudkan pengembangan keterampilan
berpikir kritis berbasis ESD dengan analisis pemodelan Rasch sebagai upaya untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan. 3.2.3
Melakukan proses berulang untuk menguji dan memperbaiki solusi secara praktis.
Produk yang telah dirancang dan dikembangkan oleh peneliti selanjutnya akan
diujicobakan di sekolah dasar. Hal tersebut untuk mengetahui efektifitas dari produk
yang dikembangkan berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah. Kekurangan
yang diketahui dari produk soal tes yang telah diuji coba kemudian diolah dengan
menggunakan analisis pemodelan Rasch melalui aplikasi Ministep.
Hasil revisi kemudian diperbaiki dan dilakukan Kembali uji coba sebagai bentuk
perbaikan dari uji coba pertama. Dengan adanya revisi dari produk tersebut, peneliti
mendapatkan solusi untuk memperbaiki soal tes berpikir kritis berbasis ESD di sekolah
dasar. 3.2.4 Refleksi untuk menghasilkan design principle serta meningkatkan
implementasi dari solusi secara praktis. Setelah dilakukan uji coba berulang, maka akan
diperoleh suatu produk yaitu desain akhir soal tes berpikir kritis berbasis ESD yang
kemudian akan direfleksikan melalui analisis pemodelan Rasch, uji validitas ahli,
observasi, studi dokumentasi dan wawancara sebagai langkah awal revisi produk agar
lebih baik dari sebelumnya. Tahap ini juga merupakan tahap penyempurnaan produk
dengan melakukan revisi pada setiap pengembangan soal tes dengan memperhatikan
saran dari observer. 3.3
Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian pengembangan soal tes berpikir kritis
pada pembelajaran berbasis ESD melalui analisis Pemodelan Rasch di sekolah dasar
akan dilaksanakan di beberapa sekolah dasar di Kota Tasikmalaya diantaranya SDN 1
Nagarawangi, SDN 1 Kalangsari dan SDN Nagarasari. Subjek penelitian dalam penelitian
ini adalah Siswa Kelas V di masing-masing sekolah dasar tersebut. Pemilihan subjek
penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa ketiga sekolah dasar tersebut sudah
menggunakan Kurikulum 2013 secara menyeluruh, akan tetapi belum mengintegrasikan
konsep ESD ke dalam Kurikulum 2013.
Selain itu, pengembangan soal tes berpikir kritis pada pembelajaran berbasis ESD belum
dilaksanakan di ketiga sekolah ini sehingga perlu adanya penelitian yang dilakukan di
ketiga sekolah tersebut yang nantinya dapat dijadikan acuan oleh guru dalam
mengembangkan pembelajaran yang berbasis pada pendidikan untuk pembangunan
berkelanjutan (ESD). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif melibatkan empat jenis strategi (Creswell, 2013 hlm, 267),
diantaranya: observasi kualitatif, wawancara kualitatif, mengumpulkan dokumen-
dokumen kualitatif dan materi audio-visual.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti secara rinci dijelaskan sebagai
berikut: a. Wawancara Wawancara dilakukan peneliti untuk menggali informasi
mengenai penggunaan soal tes pada pembelajaran, selain itu juga mengenai bagaimana
guru mengolah hasil skor mentah tersebut. Wawancara dilakukan di beberapa sekolah,
yaitu: SDN 1 Nagarawangi, SDN 1 Kalangsari dan SDN Nagarawangi. Pertanyaan yang
diajukan saat wawancara merupakan pertanyaan semi terstruktur. b.
Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan peneliti terhadap soal tes yang dibuat
oleh guru kelas V di beberapa sekolah yang diwawancarai oleh peneliti yaitu: SDN 1
Nagarawangi, SDN 1 Kalangsari dan SDN Nagarawangi. c. Observasi Peneliti melakukan
observasi untuk mengamati soal tes yang digunakan di sekolah dasar yang diteliti.
Adapun pada saat observasi peneliti berperan sebagai pengamat saat berlangsungnya
kegiatan penelitian. Tabel 3.1 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen, Sumber
Data, dan Tahapan No. Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Instrumen Sumber Data
Tahapan 1.
Soal tes yang digunakan guru saat ini serta kaitannya terhadap kemampuan berpikir
kritis yang dikembangkan Wawancara semi terstruktur Pedoman wawancara Guru kelas
V Identifikasi 2. Soal tes yang digunakan guru saat ini dan kaitannya terhadap
kemampuan berpikir yang dikembangkan Studi dokumentasi Tabel hasil analisis soal
dari hasil studi dokumentasi Arsip soal (Lembar PTS kelas V) Identifikasi 3. Kualitas soal
tes berpikir kritis berbasis ESD yang dikembangkan Validasi ahli Dokumen Tim ahli
Validasi desain Tes hasil belajar Soal tes berpikir kritis berbasis ESD (tahap
pengembangan) Siswa kelas V Uji coba Instrumen Penelitian Salah satu karakteristik
penelitian kualitatif menurut Creswell (2013, hlm.
261) yaitu, peneliti sebagai instrumen kunci (researcher as key instrument), peneliti
mengumpulkan data sendiri melalui dokumentasi, observasi perilaku atau wawancara
dengan para partisipan. Secara umum, peneliti tidak menggunakan kuesioner atau
instrument yang dibuat oleh peneliti lain, karena peneliti menggunakan sejenis
instrumen untuk mengumpulkan data berdasarkan apa dibutuhkan oleh peneliti. Dalam
hal ini juga peneliti menjadi satu-satunya instrumen dalam mengumpulkan informasi.
Dengan demikian, peneliti berhak merancang kriteria instrumen penelitian secara bebas
yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
Adapun instrument penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 1) Lembar
Observasi Lembar observasi berisi indikator yang harus diperhatikan dan menjadi
catatan bagi peneliti, kemudian lembar observasi tersebut digunakan untuk mengamati
soal tes yang dibuat oleh guru di sekolah dasar. 2) Pedoman Wawancara Pedoman
wawancara disusun secara sistematis yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-
hal yang ingin diketahui oleh peneliti. Selanjutnya pertanyaan-pertanyaan tersebut
ditanyakan secara langsung secara lisan kepada guru selaku narasumber. Wawancara
dilakukan ketika melakukan studi pendahuluan kepada guru kelas V di beberapa
sekolah dasar di Tasikmalaya.
Oleh karena itu, pedoman wawancara ini berisi topik terkait permasalahan yang ingin
diketahui secara langsung oleh peneliti. Adapun topik tersebut berkaitan dengan
pembuatan dan penggunaan soal tes serta bagaimana menganalis soal hasil tes di
sekolah tersebut. 3) Lembar Studi Dokumentasi Dokumen-dokumen yang dianalisis
adalah dokumen yang berkaitan dengan soal tes tertulis yang digunakan di beberapa
SD di Kota Tasikmalaya, yaitu: SDN 1 Nagarawangi, SDN 1 Kalangsari dan SDN
Nagarasari.
Kemudian soal tes yang dianalisis meliputi soal tes penilaian harian yang digunakan di
sekolah dasar tersebut. 3.6 Teknik Analisis Data Dalam menganalisis suatu data
diperlukan suatu teknik analisis data yang tepat. Dalam hal ini peneliti menggunakan
teknik analisis data menurut Miles & Huberman (1994, hlm. 12) dengan tahapan:
Gambar 3.2 Tahapan Teknis Analisis Data Berdasarkan gambar diawal, maka teknik
analisis data yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut: 1) Data reduction (reduksi data)
Dalam mereduksi suatu data, peneliti mengacu pada pemilihan dari hasil wawancara
kepada guru dan hasil studi dokumentasi soal harian di sekolah. Data-data tersebut
yang dijadikan suatu data pokok bagi peneliti.
2) Data display (penyajian data) Setelah peneliti memilih data pokok atau data yang
dianggap penting oleh peneliti, maka peneliti melakukan penyajian data berupa uraian
yang dibantu dengan gambar atau tabel. 3) Conclusion drawing/verifying (pengambilan
keputusan dan verifikasi) Pengambilan keputusan oleh peneliti dilakukan dengan cara
menarik kesimpulan dari hasil analisis data yang berdasar pada fokus penelitian.
Simpulan disajikan dalam bentuk deskripsi, kemudian data tersebut diverifikasi. 3.7
Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 1, Menentukan topik penelitian
2.
Analisis Soal Tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam Soal UN KIMIA SMA Rayon
B Tahun 2012/2013. Kaunia, XI(1), 27–39. Laurie, R., Nonoyama-Tarumi, Y., Mckeown, R.,
& Hopkins, C. (2016). Contributions of Education for Sustainable Development (ESD) to
Quality Education: A Synthesis of Research. Journal of Education for Sustainable
Development, 10(2), 226–242. https://doi.org/10.1177/0973408216661442 Listiawati, N.
(2011). Relevansi Nilai-nilai ESD dan Kesiapan Guru dalam Mengimplementasikannya di
Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 17(2), 135.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i2.13 Martiani, S. (2019).
Dirasat: Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam, 2(2), 192–213. Mulyati, C., L, D. A. M.,
& Rahman, T. (2019). Pengembangan Media Papan Flanel untuk Memfasilitasi
Kemampuan Konsep Bilangan Anak pada Kelompok B. Jurnal Pendidikan Dan Konseling,
1(1), 62–71. Nuraini, N., Tindangen, M., & Masawet, E. T. (2016). Analisis Permasalahan
Guru Terkait Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Inquiry dan Permasalahan Siswa
Terkait Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(10), 2066–2070.
https://doi.org/10.17977/jp.v1i10.7653 Nuryanti, S., Masykuri, M., & Susilowati, E. (2018).
Analisis Iteman dan Model Rasch pada Pengembangan Instrumen Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 4(2),
224–233. Patras, Y. E., & Hidayat, R. (2020). Pengembangan Instrumen Kualitas Layanan
Dosen Universitas Swasta Menggunakan Pemodelan Rasch. Jurnal Konseling Dan
Pendidikan, 8(1), 9–22. https://doi.org/10.29210/140000 Plomp, T., & Nieveen, N. (2007).
An Introduction to Educational Design Research. In Proceedings of Seminar Conducted
at the East China Normal University Shanghai (PR China) (Vol. 23). Rahman, A., Heryanti,
L. M., & Ekanara, B. (2019).
Pelaksanaan Penilaian pada Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan,
20(2), 166–178. https://doi.org/10.21831/pep.v20i2.7173 Sumintono, B., & Widhiarso, W.
(2013). Aplikasi Model Rasch untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (edisi revisi). Trim
Komunikata. Publishing House. Sumintono, B., & Widhiarso, W. (2015). Aplikasi
Pemodelan Rasch pada Assessment Pendidikan. Cimahi: Trim Komunikata. Sutama, S.,
Sandy, G. A., & Fuadi, D. (2017). Pengelolaan Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran Matematika di SMA. Jurnal Manajemen Pendidikan, 12(1), 105–114.
https://doi.org/10.23917/jmp.v12i1.2967 Syadiah, A. N., & Hamdu, G. (2020).
Analisis Rasch untuk Soal Tes Berpikir Kritis pada Pembelajaran STEM di Sekolah Dasar.
Premiere Educandum?: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 10(2), 138–148.
https://doi.org/10.25273/pe.v10i2.6524 Syakur, A. (2017). Education for Sustainable
Development (ESD) Sebagai Respon Dari Isu Tantangan Global Melalui Pendidikan
Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan Yang Diterapkan Pada Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Dan Kejuruan Di Kota Malang. Eduscience: Jurnal Pendidikan Dan Sains, 1(1),
37–47. UNESCO., & Bokova, I. (2015). Rethinking Education: Towards a Global Common
Good?. UNESCO Publishing. UNESCO. (2017). Education for Sustainable Development
Goals: Learning Objectives. UNESCO Publishing.
Wiek, A., Withycombe, L., & Redman, C. L. (2011). Key Competencies in Sustainability: A
Reference Framework for Academic Program Development. Sustainability Science, 6(2),
203–218. https://doi.org/10.1007/s11625-011-0132-6
INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/285927994_Pemodelan_Rasch_pada_Asesmen
_Pendidikan_suatu_pengantar
<1% - https://123dok.com/document/zglx9d6q-implementasi-pembelajaran-
pendidikan-berwawasan-multikultural-bandar-lampung-repository.html
<1% - https://filediamant.wordpress.com/2012/03/18/65-model-pembelajaran-dan-15-
metode-pembelajaran/
<1% - https://www.scribd.com/document/344961694/5BBURN-5D-Prosiding-Pendas-
2015-Vol-2
<1% - https://studylib.net/doc/12708988/laporan-tahunan-penelitian-strategis-
nasional-tema--penge...
<1% -
https://zombiedoc.com/proceeding0a9a40dcf80a5ff2c1f8b1fd27e187d029207.html
<1% - https://www.berkasedukasi.com/2017/05/silabus-rpp-pendidikan-agama-hindu-
dan.html
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/270211984.pdf
<1% - https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/edudeena/article/download/582/455
<1% - http://digilib.uin-suka.ac.id/27034/1/Nur%20Rochmah%20Lailly%20-
%20ANALISIS%20SOAL%20TIPE%20HIGHER%20ORDER%20THINKING%20SKILL
%20%28HOTS%29%20DALAM%20SOAL%20UN%20KIMIA%20SMA%20RAYON%20B
%20TAHUN%2020122013.pdf
<1% - https://doku.pub/documents/a-d0nvx5m5y6qz
<1% - https://nidamaryam29.wordpress.com/2015/06/18/31/
<1% - http://repository.uin-malang.ac.id/470/1/Aplikasi%20Model%20Rasch%20pada
%20Kesmen.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/35497801/PENGARUH_KUALITAS_SISTEM_INFORMASI_AKAD
EMIK_BERBASIS_WEB_DAN_KINERJA_UNIT_LAYANAN_TERHADAP_KEPUASAN_MAHASIS
WA_DI_PERGURUAN_TINGGI_SWASTA
<1% - https://pt.scribd.com/doc/291291029/Contextual-Teaching-and-Learning-untuk-
Meningkatkan-Problem-Solving-Skill-Siswa-SD-l
<1% - http://repository.unpas.ac.id/27618/4/BAB%20I%20%20.pdf
<1% - https://bagiilmukuliah.wordpress.com/2015/01/13/teknik-pemeriksaan-
pemberian-skor-dan-pengolahan-tes-hasil-belajar/
<1% - https://authorzilla.com/7vpOg/prosiding-seminar-nasional.html
<1% - https://zombiedoc.com/seminar-nasional-pendidikan-dasar-2018.html
<1% - https://www.scribd.com/document/409737494/Hasil-Akhir-Prosiding-VI-pdf
<1% - https://123dok.com/document/z3o43m9z-pengembangan-pembelajaran-materi-
organ-tubuh-manusia-sekolah-repository.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/291291029/Contextual-Teaching-and-Learning-untuk-
Meningkatkan-Problem-Solving-Skill-Siswa-SD-l
<1% - https://edmodo.id/contoh-manfaat-penelitian/
<1% - https://manfaat.co.id/manfaat-penelitian
<1% - https://pgsd.binus.ac.id/2020/07/06/keterampilan-mengajar/
<1% - http://eprints.umm.ac.id/37986/3/BAB%20II.pdf
<1% - http://staffnew.uny.ac.id/upload/130682770/pengabdian/cd-12-pembekalan-
k13unri18-19-agt-13.pdf
<1% - http://eksis.ditpsmk.net/uploads/book/file/0773E9DA-AD01-4A95-B744-
10C573BD1550/Manajemen_Pendidikan_2016_.pdf
<1% - https://cecepkustandi.wordpress.com/2016/05/04/difusi-inovasi-dalam-
pendidikan/
<1% - https://edhakidam.blogspot.com/2015/01/makalah-pentingnya-pendidikan-
karakter.html
<1% - https://www.gurupaud.my.id/2020/12/kurikulum-2013-menurut-
permendikbud.html
<1% - https://es.slideshare.net/iwansukma/buku-pegangan-guru-ppkn-smasmk-kelas-
11-kurikulum-2013
<1% - https://mudzakirfaizal.wordpress.com/2014/11/05/makalah-kurikulum-2013/
<1% - https://penilaianpembelajaran.blogspot.com/2014/03/penilaian-autentik-pada-
dasarnya.html
<1% - https://belajarbersamakoko.wordpress.com/2015/06/10/penilaian-kurikulum-
2013/
<1% - https://www.jamarismelayu.com/2014/09/pendidikan-kepramukaan-
ekstrakurikuler.html
<1% - https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/05/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/304227240_ACUAN_TEKNIK_PENILAIAN_PRO
SES_HASIL_BELAJAR_DALAM_KURIKULUM_2013
<1% - https://nurmaherawatifaizal.wordpress.com/2014/05/31/pengelolaan-penilaian/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/282673464_Aplikasi_Pemodelan_Rasch_pada_
Assessment_Pendidikan
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/341223928_Pengembangan_instrumen_kualit
as_layanan_dosen_universitas_swasta_menggunakan_pemodelan_Rasch
<1% - https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/download/17801/15824
<1% -
https://www.academia.edu/9478441/Aplikasi_Model_Rasch_untuk_Penelitian_Ilmu_Ilmu_
Sosial_edisi_revisi_
<1% - http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195207251978031-
ACE_SURYADI/askar_jaya.pdf
<1% - http://journal-litbang-rekarta.co.id/index.php/jartika/article/download/268/243
<1% - https://id.noordermarketing.com/3000-term-paper-on-sustainable-
development--economics
<1% - http://repository.radenintan.ac.id/5137/5/BAB%20IV.docx
<1% - https://edumech2045.blogspot.com/
<1% - http://eprints.umm.ac.id/46202/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://noorsyafitriramadhani.blogspot.com/2018/10/rpp-tema-3-kelas-5-sd.html
1% - https://www.tasadmin.id/2019/11/data-ringkasan-kd-kelas-5-sd.html
<1% - https://idoc.pub/documents/metode-penelittian-kuantitatif-dan-kualitatif-
2nv83xp9orlk
<1% - http://repository.upi.edu/36379/1/T_PTK_1706837_Title.pdf
<1% - http://e-
journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/didika/article/download/2197/pdf_38
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/333222595_STUDI_LITERATUR_MODEL_PEMB
ELAJARAN_BERDASARKAN_MASALAH_MATEMATIKA
<1% - https://caridokumen.com/download/pusat-penerbitan-universitas-p2u-
_5a4604cfb7d7bc7b7ae8190e_pdf
<1% - http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/196205131988032-
NUNUNG_NURSYAMSIAH/disertasi/Proposal-S3.pdf
<1% - https://id.scribd.com/doc/37752284/JMA-VOL-6-NO-1
<1% - https://zombiedoc.com/bagian-1-metode-pembelajaran.html
<1% - https://id.123dok.com/document/dzx37dvz-pengembangan-sistem-penggajian-
pada-kantor-pelayanan-kekayaan-negara-dan-lelang-kpknl-kota-metro-payroll-system-
development-at-kantor-pelayanan-kekayaan-negara-dan-lelang-kpknl-in-metro-
city.html
1% - http://repository.upi.edu/30975/8/S_KTP_1307533_Chapter%205.pdf
<1% - https://metodepenelitiana.wordpress.com/literature-review-2/
<1% - https://www.gurupendidikan.co.id/rancangan-penelitian/
<1% - https://markey.id/blog/bisnis/pengembangan-produk
<1% -
https://www.researchgate.net/profile/Dindin_Abdul_muiz_lidinillah/publication/3158949
88_PENGEMBANGAN_MODEL_PENILAIAN_BERBASIS_TAKSONOMI_SOLO_PADA_KONSE
P_PEMBAGIAN_PECAHAN_SEKOLAH_DASAR/links/58ecac620f7e9b269ad376a6/PENGE
MBANGAN-MODEL-PENILAIAN-BERBASIS-TAKSONOMI-SOLO-PADA-KONSEP-
PEMBAGIAN-PECAHAN-SEKOLAH-DASAR.pdf?origin=publication_detail
<1% - https://ronaldsibotolungun.blogspot.com/
<1% - https://ugm.ac.id/id/berita/18712-kampus-perlu-mengajarkan-pendidikan-
untuk-pembangunan-berkelanjutan
<1% - https://disperin.bone.go.id/2020/06/03/naskah-akademik-rancangan-peraturan-
daerah-kabupaten-bone-tentang-rencana-pembangunan-industri-kabupaten-bone-
2019-2039/
<1% - https://www.gurupendidikan.co.id/metode-penelitian-kualitatif/
<1% - http://repository.upi.edu/14401/1/S_SOS_1001839_Chapter3.pdf
<1% - https://alorpanorama.blogspot.com/2017/01/research-design-pendekatan-
metode.html
<1% - http://eprints.umm.ac.id/38580/4/BAB%20III.pdf
<1% - https://fatkhan.web.id/teknik-pengumpulan-data-dan-analisis-dalam-penelitian/
<1% - http://eprints.radenfatah.ac.id/631/3/BAB%20III.pdf
<1% - http://lib.unnes.ac.id/28804/1/4001412022.pdf
<1% - https://123dok.com/document/qvl985gy-pengaruh-pembelajaran-kooperatif-
pemahaman-pelajaran-eksprimen-madrasah-pelajaran.html
<1% - http://journal2.um.ac.id/index.php/jpbm/article/view/5954
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/342516431_Rubrik_Asesmen_Kinerja_Berpikir_
Kritis_pada_Pembelajaran_STEM_dengan_Media_Lightning_Tamiya_Car
<1% - https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/13504622.2020.1724889
<1% - http://repository.upi.edu/11586/3/S_PAUD_1010101_Bibliography.pdf
<1% - https://keithrkenney.files.wordpress.com/2012/03/haughtmileshuberman.pdf
<1% - http://scholar.google.com/citations?user=XcGNKh0AAAAJ&hl=id
<1% - https://sinta.ristekbrin.go.id/journals/detail?page=12&id=1330
<1% - https://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/view/400
<1% - http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jpbi/article/view/9864
<1% - https://www.mdpi.com/2071-1050/11/1/269/htm
<1% - https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0040162516300129
<1% - https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/tadris-kimiya/article/view/5908
<1% - http://pubs.sciepub.com/education/6/8/20/index.html
<1% - http://ijec.ejournal.id/index.php/counseling/article/view/102
<1% - http://www.ejournal.akfarsurabaya.ac.id/index.php/edus/article/view/91
<1% - http://ejournal.akfarsurabaya.ac.id/index.php/edus/issue/view/8/1-47
<1% - http://www.public.asu.edu/~awiek/