54 10745 1 SM
54 10745 1 SM
Abstrak
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Petang merupakan salah satu koperasi yang
mengalami masalah kredit macet, pihak koperasi selalu berupaya melakukan proses
penyelesaian agar masalah kredit macet ini dapat teratasi dengan tepat. Salah satu
langkah yang diambil oleh pihak Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Petang yaitu dengan
melakukan Restrukturisasi, sehingga diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan
kredit dan dapat mengurangi tingkat kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Petang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Faktor-faktor penyebab kredit
macet pada Koperasi Simapan Pinjam (KSP) Petang, 2) Penerapan restrukturisasi dalam
penyelesaian kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Petang.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Penelitian dilakukan dalam
tempat tahapan, yakni: 1) Pengumpulan data, 2) Reduksi data, dan 3) Display data, dan,
4) Ferifikasi dan Kesimpulan yang diarahkan dari hal-hal yang umum untuk mengetahui
jawaban dari permasalahan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Faktor-faktor penyebab kredit macet
pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Petang yaitu dari faktor internal meliputi kurangnya
staf yang berkompeten, dalam proses pengecekan selama berjalanya restrukturisasi
terdapat kendala dan kemampuan koperasi memprediksi kredit macet masih lemah.
Sedangkan dari faktor exsternal meliputi, debidur tidak beritikad baik, dan tidak adanya
keterbukaan debitur. 2) Penerapan Restrukturisasi dalam penyelesaian kredit macet
pada koperasi simpan pinjam (KSP) Petang yaitu ada 4 diantaranya Penjadwalan
kembali (rescheduling), Persyaratan kembali (Reconditioning),Pengurangan tunggakan
bunga, dan Likuidasi (liquidation)
Abstract
KSP Petang is one of the cooperatives experiencing non-performing loans, the
cooperative always tries to make a settlement process so that the non-performing loans
can be solved appropriately. One step taken by KSP Petang is by doing restructuring, so it
is expected to solve the non-performing loans and reduce the level of non-performing
loans on KSP Petang. The purpose of this research is to know: 1) the factors causing non-
performing loans on KSP Petang, 2) the implementation of restructuring in non-performing
loan settlement on KSP Petang.
e-JournalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Oleh karena itu, perlu adanya suatu Pinjam (KSP) Petang, dalam wawancara
analisis lebih lanjut dalam penerapan yang dilakukan mengenai faktor-faktor
restrukturisasi kredit, agar masalah kredit penyebab terjadinya kredit macet yaitu
macet ini dapat teratasi dan dapat sebagai berikut:“Dalam hal ini ada beberapa
penyelesaian yang tepat, guna kelancaran factor dik yang menyebabkan terjadinya
operasional Koperasi tersebut. Berkaitan kredit macet yaitu misalnya ,Kurangnya staf
dengan hal tersebut, adapun beberapa yang berkompeten dibidang kredit pada
permasalahan penelitian yang akan dijawab Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
dalam penelitian ini, antara lain: 1) Faktor- Petang,sehingga semua sistem yang
faktor penyebab terjadinya kredit macet dilakukan oleh pihak koperasi tidak berjalan
pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) maksimal. Terus tidak adanya keterbukaan
Petang, 2)Penerapan Restrukturisasi dalam dari debitur. Hal demikian tidak lepas dari
penyelesaian kredit macet pada Koperasi sifat hubungan antagonistik yang
Simpan Pinjam (KSP) Petang. ditunjukkan oleh debitur pada saat proses
negosiasi. Pada sisi yang lain pihak debitur
METODE selalu berupaya memperoleh keringanan
Dalam penelitian ini menggunakan yang maksimal pada saat proses negosiasi,
motode penelitin kualitatif. Seperti yang di sementara pihak koperasi mencoba
definisikan oleh Bugdan dan Taylor (dalam mencapai solusi negosiasi yang paling baik
Moleong, 2001:3), Penelitian kualitatif agar tidak merugikan pihak koperasi
adalah penelitian yang menghadilkan data maupun pihak debitur itu sendiri. Keputusan
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan restrukturisasi yang telah disepakati
dari orang-orang dan tingkah laku yang bersama oleh pihak koperasi dan debitur
diamati dari orang yang diteliti. Pendekatan yaitu seperti kewajiban angsuran bulanan
ini diarahkan pada latar dan individu secara terhadap debitur yang telah direstrukturisasi
holistik (utuh). Oleh karena itu, tidak boleh tidak dibayarkan. Hal ini menunjukkan tidak
mengisolasikan individu atau organisasi adanya itikad baik yang ditunjukkan dari
kedalam fariabel atau hipotesis, tetapi perlu debitur, pada sisi lain putusan restrukturisasi
memandangnya sebagai bagian dari suatu tersebut sebenarnya membantu dalam hal
keutuhan”. Metode kualitatif dapat diartikan untuk menyelamatkan kredit macet yang
sebagai metode yang digunakan untuk diderita debitur. Dalam proses pengecekan
meneliti sebuah kondisi yang alamiah berjalanya restrukturisasi mengalami
dimana peneliti adalah sebagai instrument kendala.Terakhir kemampuan koperasi
kunci. mendeteksi kemungkinan timbulnya kredit
Langkah-langkah yang digunakan macet masih lemah, termasuk mendeteksi
peneliti untuk menggumpulkan data dalam arah perkembangan arus kas (cash flow)
penelitian ini adalah dengan observasi, debitur lama, sehingga pihak koperasi bisa
wawancara, dan studi dokumentasi. Data memperbaiki sistem pemberian kredit.”
yang diperoleh diolah dengan metode Selain memperbaiki prosedur dalam
analisis data yang dikemukakan oleh pemberian kredit kepada pihak debitur pihak
Suprayogo (2001), yaitu: 1) Pengumpulan koperasi juga harus memperbaiki sistem
data, 2) Reduksi data, dan 3) Display data, internal misalnya meningkatkan kinerja
4) Verifikasi dan Kesimpulan. kepegawaianya, mengingat faktor-faktor
penyebab terjadinya kredit macet di
HASIL DAN PEMBAHASAN Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Petang ini
Faktor-faktor penyebab kredit macet karena dari pihak debitur yang tidak memiliki
pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) itikad baik dalam pembayaran angsuran dan
Petang juga pihak Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Menurut I Wayan Sueca, yang Petang itu sendiri selaku kreditur, jadi dari
menjabati Bidang Kredit di Koperasi Simpan hasil wawancara tersebut dapat disimpukan
e-JournalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
perang dan bencana alam, dan Watak buruk ini dimaksudkan untuk mengingatkan
debitur, yang dari semula memang telah nasabah bahwa ia telah menunggak,
merencanakan tidak akan mengembalikan dan diminta untuk segera melunasi atau
kredit. membayar tunggakan tersebut. Surat
Jadi pada dasarnya antara debitur teguran disampaikan bersamaan
ataupun kreditur yaitu selaku pihak koperasi dengan pendekatan yang dilakukan
itu sendiri berpotensi dalam penyebab kredit terhadap nasabah di lapangan.
macet ini, karena semua pihak antara
debitur dan kreditur harus saling 3. Proses Kebijakan Restrukturisasi
bekerjasama dengan baik agar masalah Proses restrukturisasi ini tidak
tersebut tidak terjadi. bisa dilakukan secara langsung, karena
mengingat dengan adanya resiko dari
Penerapan Restrukturisasi Dalam pihak debitur yang enggan melakukan
Penyelesaian Kredit Macet Pada proses retrukturisasi ini. Proses
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Petang rekstrukturisasi yang telah dilakukan
Menurut I Wayan Sueca, yang oleh pihak Koperasi Simpan Pinjam
menjabati Bidang Kredit di Koperasi Simpan (KSP) Petang yaitu:Pihak debitur harus
Pinjam (KSP) Petang, dalam wawancara mengajukan permohonan restrukturisasi
yang dilakukan mengenai proses kepada pihak Koperasi, Setelah
restrukturisasi yaitu sebagai berikut:”Di diterimanya permohonan restrukturisasi,
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Petang maka pihak Koperasi akan melakukan
sangat rentan akan adanya suatu masalah pengecekan atau melihat profil usaha
kredit macet,mengingat hal tersebut tidak yang dikalukan oleh pihak debitur, agar
bisa diprediksi dengan sangat tepat akan pihak koperasi mengetahui prosfek
tetapi pihak koperasi berusaha semaksimal usaha yang dimiliki oleh debitur ini
mungkin dalam menangani masalah kredit sebelum diberikan prosedur lebih lanjut.
macet ini agar kelangsungan atau Setelah itu pihak koperasi membuat
perputaran arus kas pada Koperasi Simpan laporan dari hasil pengecekan tersebut,
Pinjam (KSP) Petang biasa berjalan dengan Setelah membuat laporan, pihak
lancar. Ada beberapa tahap-tahapan Koperasi selanjutnya akan melakukan
Restrukturisasi yang dilakukan oleh rapat tentang proses negosiasi tentang
pihak Koperasi Simpan Pinjam (KSP) proses restrukturisasi yang akan
Petang yaitu sebagai berikut: dilakukan oleh pihak koperasi.
4. Putusan Restrukturisasi
1. Meneliti Berkas Kredit Putusan restrukturisasi kredit
Untuk debitur yang mengalami diatur oleh pihak Manajemen Koperasi
kesulitan pembayaran kredit atau Simpan Pinjam (KSP) Petang, dimana
tergolong sebagai debitur yang pihak manajemen mengadakan rapat
bermasalah dalam menyelesaikan kecil dengan anggota yang lainnya
kewajiban kreditnya, akan dilakukan untuk menyelamatkan kredit macet
penelitian kembali terhadap berkas- terhadap debitur yang bersangkutan.
berkas kredit oleh pihak Koperasi. Menurut I Wayan Sueca, yang
Dalam hal ini hal yang perlu diperhatikan bertugas membidangi Bidang Kredit di
dan diamati oleh pihak Koperasi yaitu : Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Petang,
menjelaskan materi pada putusan
2. Mengirim Surat Teguran restrukturisasi kredit terhadap debitur
Berdasarkan data yang ada yaitu sebagai berikut sebagai berikut
pada klasifikasi tunggakan kredit, :Penjadwalan Kembali, Persyaratan
kepada nasabah yang bersangkutan kembali, Pengurangan tunggakan bunga
dikirimkan surat teguran. Surat teguran Likuidasi
e-JournalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
debitur untuk membayar kembali. Yang pokok kredit kurang dari/lebih kecil dari
kedua perubahan syarat kredit tunggakan pokok kredit yang
khususnya yang menyangkut jangka seharusnya dibayar.
waktu pembayaran, yang sesuai Menurut Bapak Wayan Sueca
dengan segment/sektor usaha yang penyelesaian melalui jalur likuidasi
dibiayai dengan kredit, dan sesuai jarang dilakukan karena dinilai tidak
dengan kemampuan/kesanggupan menguntungkan baik pihak bank
debitur untuk membayar kembali. Yang maupun pihak debitur oleh sebab itu
ketiga pengurangan tunggakan adalah pihak koperasi masih melakukan
keringanan yang diberikan kepada negosiasi dengan kebijakan-kebijakan
debitur untuk membayar tunggakan yang diberikan.
diketahui peran dan bimbingan pihak
SIMPULAN DAN SARAN koperasi dalam hal ini sangat penting
Simpulan untuk mengantisipasi kemungkinan
Dari pembahasan hasil penelitian yang kegagalan restrukturisasi, f.
telah diuraikan maka dapat disimpulkan hal- Kemampuan koperasi mendeteksi
hal sebagai berikut : kemungkinan timbulnya kredit macet
1. Ada beberapa faktor-faktor penyebab masih lemah, termasuk mendeteksi arah
kredit macet di Koperasi Simpan Pinjam perkembangan arus kas (cash flow)
(KSP) Petang yaitu sebagai berikut: a. debitur lama, sehingga pihak koperasi
Kurangnya staf yang berkompeten bisa memperbaiki sistem pemberian
dibidang kredit pada Koperasi Simpan kredit.
Pinjam (KSP) Petang.Karena pada
dasarnya bagian-bagian staf tersebut 2. Beberapa beberapa alternatif yang
memiliki tugas dan tanggung jawab ditempuh Koperasi Simpan Pinjam
masing-masing,agar masalah kredit (KSP) Petang dalam menyelesaikan
macet ini dapat teratasi, b. Pada saat kredit macet adalah dengan melakukan
koperasi melakukan pemanggilan upaya restrukturisasi dan tahapan
terhadap debitur dan mengajukan restrukturisasi kredit adalah sebagai
peringatan/pemberitahuan penagihan berikut : Penjadwalan kembali ini yakni
baik melalui lisan (telepon) maupun melakukan perubahan syarat kredit
dengan tulisan (surat)/surat pernyataan khususnya yang menyangkut jangka
yang dibuat oleh pihak bank yang waktu pembayaran, yang sesuai dengan
menyatakan bahwa kondisi debitur segment/sektor usaha yang dibiayai
dalam memenuhi kewajibannya sedang dengan kredit, dan sesuai dengan
bermasalah yaitu dalam kolektibilitas kemampuan/kesanggupan debitur untuk
kredit macet, c.Tidak adanya membayar kembali, Perubahan syarat
keterbukaan dari debitur. Hal demikian kredit khususnya yang menyangkut
tidak lepas dari sifat hubungan jangka waktu pembayaran, yang sesuai
antagonistik yang ditunjukkan oleh dengan segment/sektor usaha yang
debitur pada saat proses dibiayai dengan kredit, dan sesuai
negosiasi,d.Keputusan restrukturisasi dengan kemampuan/kesanggupan
yang telah disepakati bersama oleh debitur untuk membayar kembali.
pihak koperasi dan debitur yaitu seperti perubahan syarat kredit khususnya yang
kewajiban angsuran bulanan terhadap menyangkut jangka waktu pembayaran,
debitur yang telah direstrukturisasi tidak yang sesuai dengan segment/sektor
dibayarkan,e.Dalam proses pengecekan usaha yang dibiayai dengan kredit, dan
atau meninjau pihak debitur mengalami sesuai kesanggupan debitur untuk
kendala dimana seperti yang telah membayar kembali, Pengurangan
e-JournalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Putra, I Komang Gede Darma . 2014 . ----------, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Analisis Kredit Macet Pada Pt. BPR Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Kapal Basak Pursada. Skripsi. ALFABETA.
Universitas Pendidikan Ganesha. Suwarsono, Samson. 2010. Strategi
Rahmat, Agusra.2011. Penyelesaian Kredit Penyelesaian Kredit Macet Pada
Macet Dikoperasi Bank Pekreditan BMT Surya di Klaten. Skripsi.
Rakyat (KBPR) VII Koto Pariaman. Surakarta: Universitas
Skripsi. Universitas Andalas Padang. Muhammadiyah Surakarta.
Rivai. 2007. Bank and Financial Institute Widya, Karni. 2011. Analisis Kinerja
Management. Jakarta: PT. Raja Koperasi Unit Desa (KUD) Setia
Grafindo Persada. Nagari Selayo Kecamatan Kubung.
Skripsi. Fakultas Pertanian,
Siamat, Dahlan.2001. Manajemen Lembaga Universitas Andalas. Kabupaten
Keuangan. Jakarta. Fakultas Solok.
Ekonomi Indonesia.