Selain itu dibuatnya makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Hadits sebagai Sumber Hukum Kedua setelah Al Qur’an, bagi para pembaca dan juga
bagi penulis. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Siti
Masykuroh,M.Sos.i , selaku dosen pembimbing mata kuliah Studi Al Qur’an dan
Hadits yang telah memberikan tugas ini sehingga bisa menambahkan pengetahuan serta
wawasan yang sesuai dalam bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih mempunyai banyak kekurangan
dan belum sempurna. Maka dari itu, kami berharap kritik dan saran yang membangun
akan membuat makalah ini menjadi sempurna.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………4
A. Latar belakang masalah……………………………………………………...4
B. rumusan masalah…………………………………………………………….4
C. tujuan penulisan……………………………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 6
SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI .......................................................................... 6
A. Hadis pada Masa Rasulullah SAW ................................................................................ 6
B. Hadis pada Masa Khulafa’ al-Rasyidin ......................................................................... 9
C. Hadis pada Masa Tabi’in ............................................................................................. 12
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 14
KESIMPULAN ................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 15
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Sumber hukum dalam agama Islam yang paling utama dan pokok dalam menetapkan
hukum dan memecah masalah dalam mencari suatu jawaban adalah al-
Qur’an dan al-Hadis. Studi Hadis tidak hanya dilakukan oleh kalangan muslim
melainkan juga dilakukan oleh kalangan orientalis. Bahkan, kajian studi Hadis dalam
dunia islam semakin menguat dilatar belakangi oleh upaya umat islam untuk
membantah terhadap pendapat kalangan orientalis tentang ketidak aslian Hadis.
Goldziher misalnya, dia meragukan sebagian besar orisinilitas Hadis yang bahkan
diriwayatkan oleh ulama besar seperti imam Bukhori hal ini dikarenakan jarak
semenjak wafatnya Nabi Muhammad SAW dengan masa upaya pembukuan Hadis
sangat jauh, menurutnya sangat sulit menjaga orisinilitas Hadis tersebut.
Oleh karena itu, mengkaji sejarah berarti melakukan upaya mengungkap fakta-fakta
yang sebenarnya sehingga sulit untuk ditolak keberadaannya. Perjalanan Hadis pada
setiap periode mengalami berbagai persoalan dan hambatan yang dihadapi, antara satu
periode dengan periode lainnya tidak sama, maka pengungkapan sejarah persoalannya
perlu diajukan ciri-ciri khusus dari persoalan tersebut.
Diantaraa ulama tidak sependapat dalam penyusunan periodesasi pertumbuhan dan
perkembangan Hadis. Ada yang membaginya menjadi tiga periode yaitu masa
Rasulullah, masa sahabat, dan masa tabi’in. Begitu pula ada yang membaginya menjadi
dua periode yaitu masa prakodifikasi dan masa kodifikasi. Bahkan ada yang
membaginya dengan spesifikasi yang lebih jelas. Terlepas dari itu kami akan
mengemukakan sejarah perkembangan Hadis pada masa prakodifikasi.
B. Rumusan masalah:
• Apa saja sejarah hadist pada masa pra kodifikasi?
• Apa saja Hadits pada Masa Rasulullah SAW?
• Apa saja Hadits pada Masa Khulafa’ al-Rasyidin?
• Apa saja Hadits pada Masa Tabi’in?
C. Tujuan Penelitian:
• Untuk Mengetahui sejarah hadits sebelum dibukukan
• Untuk Mengetahui Hadits apa pada Masa Rasulullah SAW
• Untuk Mengetahui Hadits apa pada Masa Khulafa’ al-Rasyidin
• Untuk Mengetahui Hadits apa pada Masa Tabi’in
BAB II PEMBAHASAN
Hadis yang disampaikan Nabi kepada para sahabat melalui beberapa cara, menurut
Muhammad Mustafa Azami ada tiga cara, yaitu:
menghapus-kannya.”
KESIMPULAN
• Perkembangan hadits pada masa Rasulullah bercorak antar lisan dan mengalami
pelarangan penulisan dengan alasan di antaranya; khawatir tercampur dengan al-
Qur’an.
• Pada masa Khulafa’ al-Rasyidin, hadits mengalami pasang surut dengan adanya
pembatasan periwayatan pada masa Khalifah Abu Bakar – Umar r.a dan perluasan
periwayatan pada masa Khalifah Utsman – Ali r.a
• Pada masa tabi’in, hadits lebih banyak diriwayatkan oleh perawi. Namun, pada masa
itu, banyak bermunculan hadits-hadits palsu yang bernuansa kepentingan politik
golongan.
DAFTAR PUSTAKA
Sulhadi, Asep, Izzatul Sholihah. 2020. Sejarah Perkembangan Hadits Pra Kodifikasi.
Jurnal Samawat. 04(01) : 80-82
Andariati, L. 2020. Hadis dan Sejarah Perkembangannya. Jurnal Ilmu Hadis, 4 (2) :
159160