Anda di halaman 1dari 8

KEGIATAN BELAJAR 9

PENDIDIKAN MASA DEPAN

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan penyiapan peserta didik dalam peranannya di masa yang akan
datang. Melalui pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi
tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar
masyarakat yang bersangkutan. Sebagai calon pendidik seharusnya mampu memahami,
menguasai dan memiliki keterampilan untuk mengaplikasikan upaya-upaya pendidikan dalam
mengantisipasi masa depan.
Agar Anda dapat menguasai materi Kegiatan Belajar 9 ini dengan baik dan berhasil
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, maka Anda perlu ikuti petunjuk belajar
berikut ini:
1. Sebelum membaca materi modul dalam KB 9 ini, renungkan terlebih dahulu apa yang
menjadi capaian pembelajaran dalam modul agar terbangun rasa tanggung jawab dan
kesepenuhhatian dalam belajar.
2. Bacalah materi modul dengan cermat dan seksama, serta tambahkan catatan-catatan
seperlunya untuk membantu ingatan Anda.
3. Cermati dan kerjakan tugas yang diberikan dalam modul dengan sungguh-sungguh.
4. Jangan lupa gunakan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda miliki
sebelumnya.
5. Kerjakan tes formatif yang diberikan seoptimal mungkin dan gunakan rambu-rambu
jawaban untuk mengetahui seberapa tinggi ketuntasan belajar Anda.
6. Jangan lupa membuat catatan khusus yang Anda pandang penting selama mempelajari
isi modul.
Selamat belajar dan semoga Anda berhasil dengan baik……!
INTI
A. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran kegiatan belajar 9 dalam modul mata kuliah Ilmu
Pendidikan ini yaitu mampu menjelaskan keadaan masyarakat masa depan di Era Global
serta mampu menguraikan upaya-upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan atau
Era Global.

B. Materi Pokok
Adapun materi pokok yang akan disampaikan dalam kegiatan belajar 4 dalam modul
mata kuliah Ilmu Pendidikan ini yaitu perkiraan masyarakat masa depan dan upaya
pendidikan dalam mengantisipasi masa depan.

C. Uraian Materi
1. Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Perubahan zaman yang kian cepat menuntut kita untuk mempersiapkan generasi
baru yang sanggup menghadapi zaman baru yang akan datang. Pendidikan berkewajiban
mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang
akan datang. Tantangan yang hams dihadapi manusia masa depan adalah kemampuan
menyesuaikan diri dan memanfaatkan peluang globalisasi dalam berbagai bidang,
wawasan dan pengetahuan yang memadai tentang iptek, kemampuan menyaring dan
memanfaatkan arus informasi ya semakin padat dan cepat, dan mampu bekerja secara
efisien sebagai cikal bakal kemampuan profesional. Perubahan keadaan masyarakat
masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karakteristik umum
yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
a. Kecenderungan Globalisasi
Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan
di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai
individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain. Sikap positif dalam menghadapi
globalisasi antara lain penerimaan secara terbuka, mengembangkan sikap antisipasi
dan selektif dan adaptif serta tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli. Di sisi
lain, sikap negatif dalam menghadapi globalisasi yaitu tertutup dan was-was, acuh
tak acuh, kurang selektif dalam menyikapi perubahan-perubahan modernisasi.
Adapun pengaruh positif globalisasi terhadap aspek kehidupan masyarakat
antara lain: (1) dilihat dari globalisasi politik pemerintahan yang berubah menjadi
terbuka dan demokratis; (2) dilihat dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar
internasional, meningkatnya kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara;
serta (3) dilihat dari globalisasi sosial budaya, masyarakat bisa meniru pola berpikir
yang baik seperti etos kerja yang tinggi, disiplin, hingga keterampilan IPTEK bangsa
lain yang sudah jauh lebih maju. Di sisi lain, pengaruh negatif globalisasi antara lain:
(1) globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme; (2) dilihat dari
globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia; (3) masyarakat lupa akan
identitas diri bangsa Indonesia; serta (4) munculnya sikap individualisme.
b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan IPTEK yang makin cepat dalam era globalisasi merupakan
salah satu ciri utama dari masyarakat masa depan. Globalisasi perkembangan IPTEK
tersebut dapat berdampak positif maupun negative, tergantung pada kesiapan bangsa
serta kondisi sosial-budayanya. Segi positifnya antara lain memudahkan untuk
mengikuti perkembangan iptek yang terjadi di dunia, menguasai dan menerapkannya
untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Sedangkan sisi negatifnya akan timbul
apabila kondisi sosial budaya belum siap menerima limpahan itu.
Terdapat serangkaian kegiatan pengembangan IPTEK, yakni: (1) penelitian
dasar; (2) penelitian terapan; (3) pengembangan teknologi; serta (4) penerapan
teknologi. Globalisasi perkembangan iptek adalah peluang dan tantangan. Terbuka
peluang bagi kita untuk mengikuti perkembangan iptek, tetapi apabila masyarakat
belum siap menerima maka akan berubah menjadi tantangan. Masyarakat masa
depan perlu melek iptek yakni memiliki wawasan yang tepat serta mengetahui
terminologi beserta maksudnya yang lazim digunakan tanpa harus menjadi pakar
iptek tersebut.
c. Perkembangan Arus Teknologi yang Semakin Padat dan Cepat
Salah satu perkembangan iptek adalah berkaitan dengan informasi dan
komunikasi, utamanya satelit komunikasi, komputer dan sebagainya.Di Indonesia
terjadi perubahan masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan masyarakat
informasi.Pada umumnya bentuk komunikasi langsung dikenal sebagai komunkasi
antar pribadi, baik komunikasi antara dua orang maupun komunikasi dalam
kelompok kecil dengan ciri pokok adanya dialog diantara pihak-pihak yang
berkomunikasi. Sedangkan bentuk komunikasi yang bercirikan monolog adalah
komunikasi public, dibedakan atas komunikasi pembicarapendengar umpama pada
suatu rapat umum dan komunikasi massa seperti surat kabar, radio, televisi dan
sebagainya yang menyangkut penerima yang sangat luas.
Proses komunikasi meliputi beberpa unsur dasar yakni:
1) Sumber pesan seperti harapan, gagasan, perasaan atau perilaku yang diinginkan
oleh pengirim pesan
2) Penyandian (encoding), yakni pengubahan/penerjemahan isi pesan ke dalam
bentuk yang serasi dengan alat pengirim pesan
3) Tranmisi (pengiriman) pesan
4) Saluran
5) Pembukasandian (decoding) yakni penerjemahan kembali apa yang diterima ke
dalam isi pesan oleh penerima
6) Reaksi internal penerima sesuai pemahaman pesan yang diterimanya
7) Gangguan/hambatan (noise) yang dapat terjadi pada semua unsur dasar.
Perkembangan komunikasi dengan arus informasi yang makin padat dan akan
dipercepat dimasa depan, mencakup keseluruhan unsur-unsur dalam proses
komunikasi tersebut. Sumber pesan mencakup aspek kehidupan manusia yakni
keseluruhan unsur-unsur kebudayaan, mulai dari sistem dan upacara keagamaan
sampai dengan bahkan terutama sistem teknologi dan peralatan.
d. Peningkatan Layanan Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya
kebutuhan layanan profesional dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Karena
perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus informasi yang
semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas
wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi. Masyarakat
masa depan dengan kecenderungan globalisasi, utamanya dalam perkembangan iptek
dan arus informasi yang dipercepat, akan menjadi masyarakat yang menuntut
kualitas layanan professional yang optimal. Hal itu harus diimbangi dengan
peningkatan kualitas tenaga professional secara berencana dan sistematis.
Profesionalisasi merupakan proses pemantapan profesi sehingga memperoleh
status yang melembaga sebagai professional (Nugroho Notosusanto, 1984)
didalamnya akan terkait dengan permasalahan akreditasi, sertifikasi dan izin praktek.
Mc Cully (1969, dari T. Raka Joni, 1981) mengemukakan enam tahap dalam proses
profesionalisasi yakni: (1) penetapan dan pemantapan layanan; (2) penyepakatan
antara kelompok profesi dan lembaga pendidikan prajabatan tentang standar
kompetensi minimal; (3) akreditasi; (4) mekanisme sertifikasi dan pemberian ijin
praktek; serta (5) diterapkannya kode etik yang jelas mengenai mutu layanan dan
peningkatan kualitas anggota.
2. Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi Masa Depan
Pengembangan pendidikan dalam masyarakat dalam masyarakat yang sedang
berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan
sistematik-sistematis. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci
keberhasilan bangsa dan negara dalam masa yang akan datang. Oleh karena itu kajian
selanjutnya akan membahas tentang tuntutan manusia masa depan, dan upaya
mengantisipasi masa depan.
a. Tuntutan bagi Manusia Masa Depan
Untuk jenjang pendidikan dasar hal itu berarti bahwa kemampuan dasar
sebagai manusia Pancasila yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar akan
siap untuk memasuki lapangan kerja sebagai manusia pembangunan setelah melalui
orientasi dan atau pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan dan melanjutkan ke
pendidikan menengah. Tuntutan manusia indonesia di masa depan, setelah
kemampuan dasar tersebut, terutama diarahkan kepada pembekalan kemampuan
yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di masa depan
tersebut. Beberapa di antaranya seperti: (1) Ketanggapan terhadap pelbagai masalah
sosial, politik, kultural, dan lingkungan; (2) Kretivitas di dalam menemukan
alternatif pemecahannya; serta (3) Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
b. Upaya Mengantisipasi Masa Depan
Fungsi pendidikan diarahkan bukan hanya untuk pembangunan manusia saja
tetapi juga ikut serta dalam pembangunan masyarakat. Adapun upaya antisipasi masa
depan dapat dilakukan dengan cara:
1) Perubahan nilai dan sikap. Perubahan nilai dan sikap dalam rangka
mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat
diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pelestarian dan aspek
pembaruan. Pendidikan harus selalu menjaga secara seimbang pembentukan
kemampuan mempertanyakan, disamping kemampuan menerima dan
mempertahankan. Kesrasian dan keselarasan antara pelestarian dan pembaruan
nilai dan sikap akan memeberi peluang keberhasilan menjemput masa depan itu.
2) Pengembangan kebudayaan. Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi
masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan
dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan
manusia. Dewasa ini, kita tidak mungkin menutup diri terhadap pengaruh
kebudayaan lain. Oleh karena itu, yang dibutuhhkan adlah memperkuat
ketahanan budaya, sehingga dapat memanfaatkan pengaruh positif serta
menghindari pengaru negatif dari kebudayaan tersebut. Peranan pendidikan
merupakan faktor menentukan dalam membangun danmemperkuat ketahanan
budaya tersebut.
3) Pengembangan Sarana Pendidikan. Khusus untuk menyongsong era globalisasi
yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus
memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo
mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yaitu:
a) Pendidikan untuk pengembangan iptek dipilih terutama dalam bidang yang
vital. Seperti manufakturing pertanian.
b) Pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen, termasuk
penguasaan bahasa asing.
c) Pendidikan untuk pengolahan kependudukan, lingkungan, keluarga
berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas
hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan manusia.
d) Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai.
e) Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2000). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Hasbullah. (2001). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Rajagravindo Persada.
Mudyahardjo, Redja. (2009). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai