Anda di halaman 1dari 4

STRICT LIABILITY

CONCEPT

19071010137
PHP/K
Strict Liability adalah pertanggungjawaban tanpa kesalahan
(liability without fault). Hal itu berarti bahwa si pembuat sudah
dapat dipidana jika ia telah melakukan perbuatan sebagaimana
yang telah dirumuskan dalam Undang- Undang tanpa melihat
bagaimana sikap batinnya.

Atau pertanggung jawaban tergugat tidak harus


dibuktikan oleh pengguggat, dan harus dilaksanakan
seketika ketika terdapat kerugian dalam masyarakat.
HISTORY

Asas strict liability merupakan prinsip pertanggung


jawaban hukum (liability) yang telah berkembang sejak
dulu. Prinsip lahir dari sebuah kasus di Inggris (Rylands
v. Fletcher) di tahun 1868

Strict liability pertama kali dikenal di Indonesia


dengan ratifikasi atas Civil Liability Convention for Oil
Pollution Damage (CLC) tahun 1969 oleh Keputusan
Presiden No.18 Tahun 1978 (belakangan ratifikasi ini
dicabut pada tahun 1998)

Lalu, UU No.4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan


Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah dua
kali direvisi hingga yang saat ini berlaku, UU No.32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UU Lingkungan Hidup) terus
memuat soal strict liability.
PENERAPAN
STRICT
LIABILITY

Perbuatan tersebut dilarang dengan keras Perbuatan itu benar-benar bersifat


oleh undang-undang karena dikategorikan melawan hukum yang sangat
sebagai aktivitas atau kegiatan yang sangat bertentangan dengan hati-hatian yang
potensial mengandung bahaya kepada diwajibkan hukum dan kepatuhan
kesehatan, keselamatan, dan moral publik.

Perbuatan tersebut dilarang dengan keras oleh undang-undang karena


dikategorikan sebagai aktivitas atau kegiatan yang sangat potensial
mengandung bahaya kepada kesehatan, keselamatan, dan moral publik.

Anda mungkin juga menyukai