Anda di halaman 1dari 16

MERANGKUM BAB 6 K.D 3.6/4.

6
TENTANG MEDIA PROMOSI BISNIS RETAIL

GURU PEMBIMBING : IBU SUMARLIK, S.Pd

KELAS : XI PKM 1

OLEH :

1. FINA TRI HANDAYANI (28)

PERBANKAN DAN KEUANGAN MIKRO


SMK NEGERI 1 JOMBANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
A. PROMOSI PRODUK
Promosi meliputi kegiatan perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi
dari suatu perusahaan pada konsumen serta sasaran lainnya. Promosi adalah suatu kumpulan
dari aktivitas yang memberi tahu kebaikan mengenai produk dan membujuk konsumen atau
pelanggan. Promosi dapat dikategorikan sebagai komponen dalam campuran pemasaran
dengan menekankan teknik yang berkesan untuk menjual suatu produk.

Promosi juga dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh perusahaan dengan
tujuan memengaruhi konsumen agar membeli produk yang dihasilkan ataupun menyampaikan
berita tentang produk yang dihasilkan dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para
pendengar yang memiliki sifat membujuk.

1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Promosi Produk


Beberapa faktor yang memengaruhi kegiatan promosi menurut Stanton (1991: 432),
yaitu sebagai berikut.
a. Jumlah Uang yang Tersedia untuk Melakukan Promosi (The Amount of Money
Available for Promotion)
Jumlah modal yang dimiliki dalam suatu perusahaan sangat berpengaruh
dalam kemampuan perusahaan untuk melakukan promosi. Jadi, perusahaan
yang mempunyai modal besar tentu akan lebih memiliki kemampuan dalam
membaurkan berbagai bentuk elemen promosi dengan mudah.
b. Kondisi Pasar (The Nature of The Market)
Adapun yang termasuk di kondisi pasar, yaitu suatu keadaan geografis
daerah pemasaran yang bertujuan untuk menjamin kelancaran dari kedatangan
konsumen atau pelanggan.
c. Kondisi Produk (The Nature of Product)
Konsumen dari produk yang diproduksi sebagai konsumen terakhir atau
sebagai pasokan bagi industri lain.
d. Tingkat Siklus Kehidupan Produk (The Stage of the Product's Life Cycle)
Pada tingkat mana siklus kehidupan dari produk yang sudah dicapai akan
memengaruhi promosi yang digunakan.
2. Fungsi dan Tujuan Promosi
Menurut pendapat Terence A. Shimp, fungsi dari kegiatan promosi adalah sebagai
berikut.
a. Menginformasikan (Informing)
Promosi adalah sarana yang bertujuan untuk mengenalkan produk
kepada konsumen. Promosi akan membuat konsumen mengetahui produk-
produk baru,
mendidik mereka mengenai berbagai fitur dan manfaat merek, serta memberi
fasilitas penciptaan citra dari sebuah perusahaan yang menghasilkan produk.
Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang
diiklankan kepada konsumen dengan mengajarkan berbagai bentuk manfaat
baru dari merek yang sudah ada.
b. Membujuk (Persuading)
Media promosi atau iklan yang baik mampu membujuk pelanggan untuk
coba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang, membujuk dapat berbentu
memengaruhi permintaan primer, yaitu untuk menciptakan permintaan bagi
keseluruhan dari kategori produk. Kegiatan promosi lebih sering untuk
membangun permintaan sekunder, yakni permintaan merek perusahaan yang
spesifk.
c. Mengingatkan (Reminding)
Iklan memiliki fungsi untuk menjaga merek dari perusahaan agar tetap
segar dalam ingatan konsumen. Saat kebutuhan muncul serta berhubungan
dengan produk dan jasa yang diklankan, dampak dari promosi di masa lalu
memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh
didemonstrasikan dengan tujuan untuk memengaruhi pengalihan dari merek
dengan meningkatkan konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli produk
dengan merek yang tersedia dan mengandung atribut yang menguntungkan.
d. Menambah Nilai (Adding Value)
Terdapat tiga cara yang dilakukan perusahaan dalam memberi nilai
tambah bagi penawaran-penawaran mereka, yaitu penyempurnaan kualitas,
mengubah persepsi konsumen, atau untuk inovasi. Ketiga komponen nilai
tambah memiliki sifat independen. Promosi yang efektif akan berdampak pada
merek sehingga dipandang lebih elegan, bergengsi, bergaya, dan bisa lebih
unggul dari tawaran pesaing.
e. Mendampingi Upaya-Upaya Lain dari Perusahaan (Assisting)
Kegiatan periklanan adalah salah satu alat promosi. Promosi dilakukan
untuk membantu perwakilan penjualan. Iklan juga digunakan untuk mengawasi
proses penjualan produk-produk perusahaan dan untuk memberikan
pendahuluan yang memiliki nilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak
personal dengan para pelanggan yang memiliki prospek. Upaya, waktu, dan
biaya periklanan dapat dihemat. Hal tersebut dikarenakan memiliki durasi waktu
sedikit yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek mengenai
keunggulan dan keistimewaan produk jasa. Terlebih lagi, kegiatan iklan mampu
melegitimasi atau membuat yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih
kredibel.
3. Bentuk dan Media Promosi
Berikut merupakan berbagai macam bentuk dan media dalam promosi.
a. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth)
Informasi dari mulut ke mulut adalah salah satu teknik promosi dilakukan
melalui percakapan dari seseorang kepada orang lain yang bertujuan untuk
menyebarkan informasi. Peranan manusia sangat penting dalam melakukan
kegiatan promosi produk, baik barang/jasa. Pelanggan sangat dekat dengan
penyampaian jasa. Dengan Kata lain, pelanggan tersebut akan berbicara dengan
pelanggan lain yang berpotensial mengenai pengalaman dalam menerima jasa
tersebut. Dengan demikian, informasi dari mulut ke mulut memiliki pengaruh
dan dampak yang sangat besar terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan
aktivitas komunikasi lainnya.
Cara promosi ini banyak digunakan oleh para pelaku bisnis. Hal tersebut
disebabkan murah dan tanpa biaya serta dapat dikatakan sangat efektif.
Terdapat lima dimensi atau elemen dasar word of mouth yang dikenal 5T, yaitu
sebagai berikut.
1) Pembicara (Talkers)
Talkers adalah kumpulan target di mana mereka akan membicarakan suatu
merek biasa atau bisa juga disebut dengan influencer. Talkers ini bisa siapa
saja mulai dari teman, tetangga, keluarga, dan lain-lain. Selalu ada orang
yang antusias untuk berbicara. Mereka ini yang paling bersemangat
menceritakan pengalamannya.
2) Topic (Topics)
Topics adalah hal yang berkaitan dengan apa yang dibicarakan oleh talker.
Topik berhubungan dengan apa yang ditawarkan oleh suatu merek. Seperti
tawaran spesial, diskon, produk baru, atau pelayanan yang memuaskan.
Topik yang baik ialah topik yang simpel, mudah dibawa, dan natural.
Seluruh word of mouth bermula dari topik yang menarik untuk dibicarakan.
3) Alat (Tools)
Tools adalah alat penyebaran dari topik dan talker. Topik yang telah ada
juga membutuhkan suatu alat yang membantu agar topik atau pesan dapat
berjalan. Alat ini membuat orang mudah membicarakan atau menularkan
produk atau jasa perusahaan kepada orang lain.
4) Partisipasi (Talking Part)
Talking part adalah suatu pembicaraan akan hilang jika hanya ada satu
orang yang berbicara mengenai suatu produk. Jadi, perlu adanya orang lain
yang ikut serta dalam percakapan supaya word of mouth dapat terus
berlanjut.
5) Pengawasan (Tracking)
Tracking adalah suatu tindakan perusahaan untuk mengawasi serta
memantau respons konsumen. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat
mempelajari masukan positif atau negatif konsumen. Dengan begitu,
perusahaan dapat belajar dari masukan tersebut untuk kemajuan yang
lebih baik.
b. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung adalah salah satu bentuk kegiatan promosi yang dilakukan
dengan cara memasarkan barang/jasa secara langsung dengan tujuan agar
mendapat tanggapan secara langsung dari para konsumen. Pemasaran langsung
tidak harus bertatap muka secara langsung, tetapi pemasarannya ditujukan
secara langsung kepada seseorang. Kegiatan pemasaran langsung dapat
dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, faksimile, email, dan alat
penghubung nonpersonal lain dengan tujuan untuk berkomunikasi secara
langsung atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon
pelanggan tertentu.
Terdapat beberapa mantaat pemasaran langsung, yaitu sebagai berikut.
1) Bagi Penjual
Berikut adalah manfaat pemasaran langsung bagi penjual.
a) Memungkinkan pengujian media pemasaran dan pesan alternatif
untuk menemukan metode yang paling efektif dan hemat.
b) Membuat penawaran dan strategi yang sulit ditiru oleh pesaing.
c) Kemudahan dalam mengukur tanggapan atas promosi dan
mengetahui jenis promosi yang paling efektif.
d) Pemasaran langsung bisa diatur agar menjangkau calon pembelh
pada saat yang tepat.
e) Mengkhususkan dan menyesuaikan pesan sesuai kebutuhan
kelompok sasaran.
2) Bagi Konsumen Produk Eceran
Berikut adalah manfaat pemasaran langsung bagi konsumen produk
eceran.
a) Kegiatan belanja menjadi lebih mudah dan hemat waktu karena
bisa dilakukan di rumah.
b) Konsumen memiliki kebebasan dalam memilih barang sesuai
dengan kebutuhan dan dapat melihat harga melalui katalog atau di
website.
c) Pelanggan dapat melakukan pembelian barang untuk diri sendiri
ataupun orang lain.
3) Bagi Konsumen Produk Industri
Konsumen dapat mempelajari produk/jasa yang ditawarkan dengan lebih
saksama sehingga lebih menghemat waktu karena tidak perlu bertemu
dengan wiraniaga untuk penjelasan mengenai produk yang dijual.
c. Iklan (Advertising)
Iklan merupakan bentuk presentasi dan kegiatan promosi nonpersonal
atas ide barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang dilakukan dengan
menggunakan media tertentu. Dalam kegiatan iklan, media yang sering
digunakan adalah surat kabar, majalah, direct email, televisi, radio, bioskop,
papan reklame, car card, lampu-lampu, katalog, telepon, dan sebagainya.
d. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Public relation atau hubungan masyarakat merupakan berbagai program
yang dilakukan dengan tujuan untuk mempromosikan dan melindungi citra atau
image, baik dari perusahaan atau produknya. Daya tarik hubungan masyarakat
didasarkan pada tiga sifat khusus berikut.
1) Memiliki kredibilitas tinggi.
2) Memiliki kemampuan dalam menangkap pembeli yang tidak dibidik
sebelumnya.
3) Dramatisasi.
Hubungan masyarakat ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Contohnya,ramah tamah dan sosialisasi yang dilakukan dengan warga
sekitar tempat Anda menjalankan bisnis. Adanya hubungan masyarakat
yang baik, secara tidak langsung Anda juga mempromosikan produk yang
dihasilkan. Masyarakat, bahkan lebih percaya dengan perusahaan yang
dia kenal jika dibandingkan dengan menyaksikan iklan atau
kewiraniagaan. Para pemasar cenderung kurang menggunakan
hubungan masyarakat, tetapi sesekali mereka melakukan program ini.
Program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan
dikoordinasikan dengan menggunakan elemen bauran promosi lain dapat
dikatakan sebagai suatu kegiatan promosi yang sangat efektif.
e. Kewiraniagaan (Personal Selling)
Kewiraniagaan atau juga disebut personal selling merupakan suatu
presentasi langsung dalam menggunakan suatu percakapan dengan satu atau
lebih calon pembeli. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
penjualan. Kewiraniagaan adalah unsur terpenting kedua bagi eksekutif yang
bertujuan untuk menentukan perpaduan promosinya dalam mendapatkan
pesanan dari konsumen.
Kewiraniagaan menjadi suatu metode efektif apabila memiliki pembelian
yang relatif besar, produk itu membutuhkan penjelasan dan demonstrasi,
apabila barang tersebut dibeli dengan jarak waktu yang jarang, dan apabila calon
pembeli atau konsumen sudah mempunyai model lama dari produk yang akan
konsumen tukar tambahkan.
f. Promosi Konsumen (Hadiah, Perlombaan, dan Penawaran Kombinasi)
Promosi konsumen memiliki tujuan untuk mendapatkan dampak yang
cepat di tempat pembelian. Misalnya, bersama dengan satu atau lebih sasaran
yang mendasarinya. Pemakaian kegiatan promosi konsumen ini sangat
kontroversial. Hal tersebut disebabkan oleh kebutuhan akan dorongan yang kuat
dalam kegiatan program promosi memiliki ketergantungan pada tanggapan
pembeli dini (early buying respond) dapat atau tidak dapat diharapkan dari
gabungan dampak promosi dealer, kewiraniagaan, dan iklan konsumen.
Promosi konsumen merupakan suatu alat praktis promosi yang memiliki
jangka pendek, yakni dilakukan dengan tujuan untuk mendorong tanggapan
secara segera di tempat pembelian. Promosi konsumen jika dilakukan dalam
keadaan tepat dan bersama-sama dengan unsur-unsur lain dalam perpaduan
promosi, penggunaannya mampu memberikan hasil dalam jangka waktu singkat.
Namun, manfaat dari jangka panjang pemakaian promosi konsumen akan
menjadi lebih sulit. Apabila kegiatan promosi konsumen dilakukan untuk
mempromosikan contoh paksaan (forced sampling) dari suatu produk baru, akan
memiliki manfaat jangka panjang, sedang jika digunakan dalam promosi dari
merek yang sudah terkenal dan mapan, peningkatan porsi pasarnya hanya akan
memiliki sifat sementara.
g. Promosi Dealer/Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Sales promotion adalah suatu bentuk promosi selain iklan, personal
selling ataupun publisitas yang memiliki berbagai bentuk kegiatan. Promosi
penjualan adalah suatu unsur ketiga yang dimaksudkan dalam perpaduan
penjualan oleh banyak manufaktur dalam usahanya untuk mendapatkan
pesanan dari konsumen. Promosi penjualan terdiri atas jenis iklan, etalase dan
pameran interior, demonstrasi produk, perlombaan konsumen, pemberian
hadiah, penggunaan kombinasi penawaran, pembagian contoh cuma-cuma,
serta aktivitas aktivitas lain yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
penjualan merek produk tertentu.
h. Pameran dan Eksibisi
Pameran adalah suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan yang
mempertemukan antara produsen dan pembeli. Pengertian pameran yang lebih
jauh adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh produsen, kelompok,
organisasi, atau perkumpulan tertentu dengan cara menampilkan displai dari
produk kepada calon pembeli atau relasi. Terdapat beberapa macam pameran
yang sering dilakukan untuk promosi seperti exhibition, pasar murah, show,
expo, fair, bazar, dan pekan raya. Stan atau boot merupakan ruang yang
digunakan setiap peserta pameran yang dibagikan dan diatur oleh panitia
penyelenggara.
Salah satu bentuk promosi yang efektif dalam memperkenalkan produk
kepasar, yaitu dengan cara mengadakan atau mengikuti pameran. Sekarang,
banyak event organizer khusus yang bergerak dalam bidang pameran tersebut.
Dengan demikian, pihak perusahaan tidak perlu repot untuk mengadakan
pameran sendiri. Pameran mempunyai manfaat antara lain sebagai berikut.
 Memperkenalkan Produk Baru
Pameran memperkenalkan produk baru biasanya dilakukan secara
intensif oleh penjaga stan. Seharusnya, penjaga pameran bereaksi
terhadap perkembangan reaksi pengunjung pameran dari bentuk respons
sekecil apa pun. Jika perlu pancing reaksinya, baik ucapan atau
penolakan.
 Memperkenalkan Produk Hasil Modifikasi
Modifikasi adalah inovasi dalam bisnis. Harapannya adalah modifikasi
suatu produk dapat memberikan manfaat baru atau manfaat tambahan
daripada sekadar produk sebelumnya yang belum dimodifikasi. Ada
kalanya modifikasi ditujukan untuk keperluan seni. Saat pameran, sering
Anda jumpai hal semacam ini. Pameran sangat berguna untuk
memperkenalkan dan menyosialisasikan hasil modifikasi produk.
 Memperkuat Citra Perusahaan
Perusahaan yang telah berdiri selama beberapa tahun dan telah
mempunyai pelanggan, akan sangat bermanfaat jika melakukan pameran
atas produk-produknya, terutama produk baru. Hal ini sangat berguna
untuk membangun citra perusahaan karena ada kalanya pelanggan juga
mengikuti perkembangan perusahaan sehingga dia penasaran dengan
produk apa yang baru diluncurkan. Pameran menjawab rasa penasaran
pelanggan yang seperti itu.
 Mengumpulkan Informasi Pesaing
Umumnya, pameran diikuti oleh beberapa perusahaan, baik yang sejenis
maupun bermacam-macam. Hal ini tergantung pameran itu sendiri.
Dengan mengikuti pameran itu, pemilik perusahaan dapat mencari
informasi tentang perusahaan lain, baik mengenai harga, produk baru,
cabang perusahaan atau agen, alat mesin, teknologi yang digunakan, dan
lain-lain.
 Menguji Penjualan Anda Saat Pameran
Pameran bisa digunakan sebagai cermin dari hasil penjualan jangka
pendek. Keberhasilan jangka panjang dapat diuji dengan keberhasilan
jangka pendek. Jadi, hasil dari pameran perlu dievaluasi apabila ada
kekurangan, baik tentang produk maupun cara promosinya.
 Menguji SDM dan Kekuatan Teamwork
Kekuatan teamwork perusahaan sangat diuji dalam pameran. Misalnya,
saat banyak pengunjung yang datang. Apa yang dia lakukan, apa yang bisa
dia perbuat untuk kemajuan perusahaan, bagaimana dia mengambil
kesempatan seperti itu? SDM itu bisa saja dari tim marketing-nya atau
produk dan pengepakannya atau quality control.

A. STRATEGI PROMOSI BISNIS RETAIL


Industri bisnis retail selalu mengalami perubahan seiring dengan adanya perubahan teknologi
dan perkembangan dunia usaha serta kebutuhan dari konsumen. Tingginya permintaan pasar
mengenai produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih srategi pemasaran
tersebut dengan tujuan untuk melepas produk mereka ke pasaran. Walaupun dengan cara ini
terbilang mudah, persaingan pasar dalam bisnis retail sangat tinggi.
1. Jenis Periklanan Bisnis Retail
Pada bisnis retail terdapat dua jenis periklanan yang dapat dipilih oleh pebisnis
eceran, yaitu sebagai berikut.
a. Product Oriented Advertising
Bentuk periklanan jenis ini lebih menitikberatkan pada nama besar atau juga disebut
dengan brand name yang sudah dimiliki oleh produk, terutama general product.
Umumnya, hal tersebut karena konsumen sangat dipengaruhi dengan brand name. Oleh
karena itu, seorang pebisnis eceran sebaiknya menyadari jika brand name sudah ada
dan dibentuk dari produsennya (pembuat produk tersebut). Dengan demikian, yang
harus dilakukan dalam kegiatan promosi adalah menarik perhatian konsumen dengan
tujuan agar membeli produk yang sudah memiliki brand name di toko yang dikelola.
Selain itu, kata sale memiliki arti obral, sedangkan clearance memiliki arti cuci gudang.
Cara tersebut dinilai cukup efektif untuk mengundang konsumen agar datang ke toko.
Apabila banyak konsumen tertarik untuk masuk ketoko, hal tersebut akan tercipta
adanya store traffic meskipun produk yang sedang diobral atau didiskon sebenarnya
hanya untuk produk tertentu saja.
b. Institusional Advertising
Bentuk periklanan jenis institusional advertising hanya menitiberatkan pada
nama besar tokonya, bukan pada produk secara khusus. Misalnya, apabila suatu toko
A mengiklankan produk garmen yang berupa busana wanita bekerja dengan motif
batik, tetapi ternyata konsumen cenderung lebih mencari produk yang sama di toko
lain dan memiliki koleksi busana wanita dengan motif batik. Dapat disimpulkan
bahwa iklan dari toko tersebut tidak mencapai sasaran utama dari kegiatan promosi.
2. Strategi Pemilihan Media Promosi Bisnis Retail
Tujuan dari strategi ini adalah untuk memilih media yang tepat untuk kegiatan iklan.
Tujuannya, agar pelanggan mengerti, paham, serta dapat menentukan sikap kemudian
membeli produk yang dihasilkan. Terdapat beberapa cara untuk menentukan tujuan
dari periklanan, yaitu sebagai berikut.
a. Inventory Approach
Dalam pendekatan ini, tujuan dari iklan ditentukan oleh berbagai
kumpulan tujuan dari perusahaan yang dilihat melalui seluruh sudut pandang
pemasaran perusahaan. Pemasar mampu menyadari jika terdapat tujuan yang
berbeda dapat ditekankan dalam periklanan dan pemilihan tujuan harus
mempertimbangkan tujuan dari pemasaran lainnya. Kelemahan dari pendekatan
ini adalah tujuan yang dipilih mungkin tidak feasible atau mungkin bertentangan.
b. Hierarchy Approach
Pendekatan ini didasarkan pada dugaan jika sebelum membeli produk,
pelanggan harus melewati berbagai tahapan-tahapan variabel psikologis. Tujuan
dari kegiatan periklanan harus mampu menggerakkan tahapan-tahapan tersebut
dalamsuatu hierarki. Tujuan dari kegiatan periklanan, yaitu menarik perhatian
awal pelanggan, persepsi, perhatian yang lebih besar, dan minat membeli. Selain
itu, juga memengaruhi mengenai perasaan motivasi, pemahaman, keputusan,
emosi, keyakinan, minat, asosiasi, citra, ingatan, dan pengenalan kepada
pelanggan.
c. Attitudinal Approach
Pendekatan attitudinal approach menyarankan agar sasaran tujuan dari
kegiatan periklanan adalah untuk memengaruhi struktur sikap. Tujuan dari iklan
pendekatan attitudinal approach adalah sebagai berikut.
a) Mengubah persepsi terhadap merek yang bersaing pada beberapa
karakteristik produk tertentu.
b) Mengubah persepsi yang ada pada merek dalam beberapa karakteristik
produk tertentu.
c) Menambah karakteristik pada hal-hal yang dianggap menonjol pada kelas
produk.
d) Memengaruhi pemilihan kriteria yang bertujuan untuk mengevaluasi
merek dari kelas produk tertentu.
3. Prosedur Pemilihan Media Media Promosi Pada Bisnis Retail
Pemilihan media promosi dalam bisnis retail memerlukan dua keputusan, yaitu
media yang akan digunakan dan sarana yang akan dipakai. Dua metode tersebut
dapat digunakan untuk melakakukan penentuan pemilihan media.
a. Cost per Thousand Contacts Comparison
Pemilihan media didasarkan pada jumlah kontak yang terjadi tanpa
memperhatikan kualitas dari kontaknya. Terdapat beberapa keterbatasan yang
harus diperhatikan dalam penggunaan metode ini. Pertama, metode ini tidak
memperhitungkan kualitas khalayak atau calon konsumen. Contohnya, iklan
kosmetik yang membaca adalah 1.000 wanita di sebuah tabloid sehingga nilainya
akan memiliki perbedaan jika dibaca 1.000 pria. Kedua, metode ini tidak dapat
memperhitungkan peluang yang menjadi perhatian khalayak atau dengan kata
lain memperhitungkan kekuatan dari dampak media terhadap audiensi.
Contohnya, pembaca majalah remaja akan lebih berpeluang melihat iklan yang
lebih banyak apabila dibandingkan pembaca majalah ilmiah. Ketiga, metode ini
tidak memperhitungkan kualitas dari editorial media yang digunakan untuk
promosi.
b. Matching of Audience and Media Characteristics
Matching of audience and media characteristics merupakan pendekatan yang
menentukan target khalayak kemudian membandingkan karakteristiknya dengan
karakteristik berbagai media. Berikut kriteria yang digunakan untuk menilai
objektivitas pengambilan keputusan media.
1) Thoroughness
Thoroughness adalah benar-benar mempertimbangkan berbagai aspek
dalam proses pemilihan media.
2) Progressiveness
Progressiveness adalah suatu media yang dipilih karena memiliki dampak
maksimal.
3) Measure-Mindedness
Measure-Mindedness adalah mempertimbangkan berbagai aspek dari
exposure.
4) Practically
Practically adalah pemilihan iklan jika didasarkan pada fakta.
5) Optimistic
Optimistic adalah pemilihan media yang memberikan masukan bagi
pengalaman dalam pengambilan keputusan.
4. Strategi Pemasaran Bisnis Retail
Berikut adalah strategi pemasaran dalam bisnis retail.
a. Tentukan Target Pasar
Walaupun bisnis retail dapat menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat,
sebisa mungkin tentukan target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya, lebih
menekankan harga murah dengan tujuan untuk menjangkau konsumen menengah
ke bawah. Selain itu, bisa juga dengan menyediakan produk kualitas terbaik untuk
menjangkau sasaran pasar menengah ke atas.
b. Ciptakan Loyalitas Pelanggan
Memiliki konsumen yang loyal adalah salah satu strategi yang tepat dengan tujuan
untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas
konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi persaingan pasar.
Ciptakan program promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Misalnya,
dengan memberikan kartu diskon bagi para member atau mengadakan even
promosi setiap akhir pekan.
c. Pilih Lokasi Usaha yang Strategis
Pemilihan lokasi usaha sangat memengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail
Anda. Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin Anda dijalankan. Hal ini
dikarenakan lokasi usaha juga ikut menentukan potensi pasar. Misalnya, lokasi yang
ada di tengah pemukiman warga, Anda bisa membuka toko kelontong. Adapun
untuk lokasi usaha yang ada di daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail
dengan minimarket atau supermarket.
d. Cantumkan Brand pada Setiap Produk
Mencantumkan image kepada para konsumen merupakan salah satu cara jitu untuk
memasarkan bisnis retail. Akan tetapi, perlu diingat juga bahwa brand bukan hanya
sekadar nama. Jadi, cantumkan brand yang telah ditetapkan di setiap produk.
Misalnya, mencantumkan logo di setiap label harga produk atau mencantumkan
logo pada interior ruangan. Dengan demikian, brand tersebut menjadi pembeda
bisnis retail Anda dengan para pesaing.
e. Berikan Pelayanan Prima kepada Konsumen
Anda tentu sering mendengar jika pembeli adalah raja. Istilah tersebut dapat
memberikan masukan bagi para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan
terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani konsumen dengan 3S 1A (sambut,
senyum, sapa, dan antusias). Lakukan dari hal terkecil, seperti menyambut
konsumen dengan salam dan mengucapkan terima kasih setelah mereka selesai
berbelanja. Cara ini sudah dilakukan pada sebagian kecil bisnis retail, seperti
Indomaret. Jadi, konsumen merasa dihargai ketika berbelanja di tempat Anda dan
tidak segan untuk datang berbelanja kembali. Oleh karena strategi pemasaran bisnis
retail lebih mengacu pada konsumen, akhir sebagai potensi pasar sebaiknya lakukan
pemasaran bisnis dengan pendekatan langsung kepada konsumen.

Anda mungkin juga menyukai