Anda di halaman 1dari 23

“MAKALAH LANGKAH - LANGKAH PENDIRIAN

USAHA YANG MEMILIKI IZIN”

GURU PEMBIMBING : IBU SUMARLIK, S.Pd

KELAS : XI PKM 1

PERBANKAN DAN KEUANGAN MIKRO


SMK NEGERI 1 JOMBANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
“MAKALAH LANGKAH - LANGKAH PENDIRIAN
USAHA YANG MEMILIKI IZIN”

DISUSUN OLEH :

1. FINA TRI HANDAYANI (28)

PERBANKAN DAN KEUANGAN MIKRO


SMK NEGERI 1 JOMBANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Langkah-Langkah Pendirian Usaha Yang
Memiliki Izin”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Produk Kreatif dan Kewirausahaan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sumarlik, S.Pd atas bimbingan yang telah
diberikan kepada kami dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyajian maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat kami perlukan, demi kesempurnaan makalah ini.

Jombang, 1 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................

A. Latar Belakang ...............................................................................................................


B. Maksud Dan Tujuan .......................................................................................................
C. Perumusan Masalah .......................................................................................................
D. Metode Penelitian ..........................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN ...........................................................................................................

A. PROSEDUR PENGURUSAN IZIN USAHA ...........................................................


1. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Dan Surat Izin
Gangguan (HO) ......................................................................................................
2. Membuat Nomor Rekening Perusahaan .................................................................
3. Membuat Nama Logo Dan Merek Perusahaan .......................................................
4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ......................................................
5. Membuat Akta Pendirian Perusahaan .....................................................................
6. Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ....................................................
7. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) .............................................................
8. . Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) .............................
B. PENENTUAN PERMODALAN USAHA .................................................................
1. Permodalan Koperasi ..............................................................................................
2. Permodalan PT ........................................................................................................
C. PENENTUAN DAN PENGURUSAN TEMPAT USAHA .......................................
1. Lokasi Pertokoan.....................................................................................................
2. Lokasi Perusahaan...................................................................................................
D. PENGADAAN FASILITAS DAN BAHAN BAKU PRODUKSI ............................
1. Pengadaan Fasilitas .................................................................................................
2. Pengadaan Bahan Baku Produksi ...........................................................................
E. PEREKRUTAN DAN PENETAPAN SDM...............................................................
1. Perencanaan SDM ...................................................................................................
2. Perekturan ...............................................................................................................
F. PERSIAPAN ADM USAHA .......................................................................................
1. ADM .......................................................................................................................
2. Maksud Dantujuan ADM ........................................................................................
3. Kegiatan ADM ........................................................................................................
4. Jenis Pencatatan ADM ............................................................................................

BAB 3 PENUTUP ....................................................................................................................

A. Kesimpulan ....................................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................................
C. Daftar Pustaka ................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini dilatar belakangi tugas dari guru, selain itu menjadi ajang mengasah
kemampuan kami dalam membuat makalah. Makalah ini berisikan tentang tahap-tahap
membuat usaha baru. Makalah ini juga membuktikan bahwa kami menyukai dunia usaha dan
kami membuat makalah ini karena rasa ingin tahu kami terhadap dunia usaha.
B. Maksud Dan Tujuan
Maksud dari makalah ini yaitu kami ingin member gambaran kepada pembaca tentang
dunia usaha dan tahap-tahap berusaha/membuka usaha, supaya bagi pembaca yang ingin
membuat usaha baru tidak salah dalam mengambil tindakan. Makalah ini juga bertujuan
memberi wawasan dan pengetahuan yang lebih tentang tahap-tahap membuat usaha baru
yang ingin dijalanakan.
C. Perumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa masalah :

1. Apa itu Pengurusan Izin Usaha.

2. Bagaimana Penentuan Permodalan Usaha.

3. Bagaiman Penentuan Dan Pengurusan Tempat Usaha, dll.

D. Metode Penelitian
Metode yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu dengan menggunakan
media internet dan merangkum buku paket yang dari sekolah.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PROSEDUR PENGURUSAN IZIN USAHA


Perizinan usaha dalah alat atau instumen untuk membina, mengarahkan, mengawasi,
dan menerbitkan penerbitan usaha. Mengenai persiapan pendirian usaha berdasarkan
proposal usaha ada 6 hal yang perlu dipersiapkan dalam mempersiapkan pendirian usaha,
yaitu pengurusan izin usaha, penentuan tempat atau lokasi usaha., pengadaan fasilitas
produksi dan bahan baku produksi, perekrutan dan penepatan SDM (Sumber Daya
Manusia), dan persiapan administrasi usaha.
Prosedur atau langkah-langkah dalam mendirikan usaha berbadan hukum, antara lain
membuat SITU (Surat Izin Tempat Usaha) dan HO (Surat Izin Gangguan), membuat SIUP
(Surat Izin Usaha Perdagangan), membuat NPWP (Nomor Induk Wajib Pajak), embuat TDP
(Tanda Paftar Perusahaan), membuat nomor rekening bank atas nama perusahaan, membuat
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
1. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Dan Surat Izin Gangguan (HO)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha yang
kepada seseorang atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan atau kerusakan
lingkungan di lokasi tertentu. Sedangkan Surat Izin Gangguan (HO) adalah pemberian
izin tempat usaha kepada perusahaan atau badan di lokasi tertentu yang dapat
menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan lingkunagan. Surat Izin Tempat Usaha
(SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO/Hinder Ordonantie) harus diperpanjang atau
didaftar setiap lima tahun sekali.
► Langkah-langkah buntuk mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat
Izin Gangguan (HO), yaitu sebagai berikut.
a. Membuat surat izin tetangga
b. Membuat surat keterangan domisili perusahaan
► Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan
Surat Izin Gangguan (HO), antara lain :
1) Fotocopy KTP permohonan
2) Foto permohonan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah
3) Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani
4) Fotocopy pelunasan PBB tahun berjalan
5) Fotocopy IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
6) Fotocopy sertifikat tanah atau akta tanah
7) Denah lokasi tempat usaha
8) Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga (Izin Tetangga) yang diketahui
RT/RW
9) Izin sewa atau kontrak
10) Surat keterangan domisili perusahaan
11) Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaries
12) Berita acara pemeriksaan lapangan
2. Membuat Nomor Rekening Perusahaan

Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan berapa


presentase saham masing-masing pemilik. Oleh sebab itu harus melakukan hal berikut
ini.

1) Membuat nomor rekening atas nama perusahaan

2) Melakukan setoran modal

3) Menyerahkan bukti setoran

3. Membuat Nama Logo Dan Merek Perusahaan


Anda harus merancang dan mendesign identitas dari usaha terlebih dahulu, yang
meliputi:
1) Nama perusahaan
2) Logo perusahaan
3) Alamat perusahaan
4) Kartu nama dan tag line (slogan)
5) Kop surat dan dokumen-dokumen lainnya
6) Stempel perusahaan
7) Maksud dan tujuan usaha
8) Jumlah usaha
9) Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)
4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Sudah menjadi ketetapam pemerintah bahwa setiap wajib pajak baik individu maupun
pemilik perusahaan harus mempunyai Nomor Induk Wajib Pajak (NPWP). Apabila
omset penjualan mulai berkembang dan terus meningkat dalam jumlah tertentu
diwajibkan mendaftarkan perusahaan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan akan
diberikan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP). Wajib pajak yang tidak
mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak akan dikenakan sanksi pidana sesuai pasal
39 Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajaknnya.
5. Membuat Akta Pendirian Perusahaan
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam akta pendirian perusahaan yang dibuat
dihadapan notaris. Hal ini bertujuan untuk :
a. Menghindari terjadinya perselisihan
b. Memberikan penjelasan status kepemilikan perusahaan
c. Mencantumkan nilai saham (Presentase kepemilikan)
d. Mengetahui besarnya modal

Surat perizinan yang hanya ditandatangani diatas materai oleh RT/RW dianggap kuarang
sah dihadapan hukum.Untuk membuat akta pendirian perusahaan diperlukan dokumen-
dokumen berikut :

1) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) para pendiri


2) Fotocopy Kartu Keluaraga (KK)
3) Fotocopy NPWP penanggung jawab
4) Foto penenggumng jawab pwerusahaan ukuran 3 x 4
5) Fotocopy lunas PBB tahun terakhir
6) Fotocopy surat kontrakan/ sewa kantor
7) Surat ketarangan domisili dari pengelola gadung
8) Surat keterangan domisili dari RT/RW
9) Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi, dan
komputer)

Setelah mendapatkan akta pendirian perusahaan, harus mendaftarkan dan mengesahkan


perusahaan ke kementrian terkait, yaitu :

1) Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


2) Kementrian tenaga Kerja
3) Kementrian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan
4) Kementrian Pekerjaan Umum
6. Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-
DAG/PER/9/2007 tantang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) adalah surat izin untuk dapat melakukan kegiatan usaha
perdagangan yang dikeluarakan instansi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan
Perdagangan sesuai dengan tempat/domisili perusahaan. SIUP dapat di berikan kepada
para wirausaha baik perseorangan, CV, PT, BUMN, Firma, ataupun Koperasi.
► Pengklasifikasian SIUP

SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1) SIUP Kecil
2) SIUP Menengah
3) SIUP Besar
► Proseder permohonan SIUP
1) Permohonan SIUP menengah dan SIUP kecil
2) Permohonan SIUP besar

Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan


(SIUP). Perusahaan baik PT, CV, koperasai maupun perseorangan harus membawa
dokumen yang lengkap beserta copynya untuk pengurusan SIUP ke Dinas
Perindustriandan Perdagangan kota/ kabupaten. Dokumen yang diperlukan antara lain :

1) Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan


2) Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
3) Fotocopy NPWP
4) Fotocopy KTP pemilik
5) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
6) Fotocopy KK
7) Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
8) Fotocopy surat kontrak/ sewa
9) Foto direktur utama/ pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4
10) Neraca perusahaan
7. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatatan resmi sebagai bukti bahwa
perusahaan/ badan usaha talah melakukan wajib daftar perusahaan sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tantang wajib daftar. Berdasarkan pasal
38 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang), akta pendirian perusahaan yang
memuat anggaran dasar yang sudah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Munusia Republik Indonesia, harus didaftarkan di Panitera Pengadilan Negara
sesuai domisili perusahaan, kemudian diumumkan melalui Berita Negara.
─ Hal-hal yang perlu di daftarkan
1) Akta pendirian perusahaan
2) Akta perubahan anggaran dasar dan laporan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia
3) Akta perubahan anggaran dasar dan surat persetujuan Mentri Hukum dan hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
─ Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
1) Permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang berupa PT dan yayasan
harus mendapatkn pengesahaan dan persetujuan akta pendirian perusahaan
dari Menteri Hukum dan hak Asai Manusia terlebih dahulu.
2) Perusahaan mengambil formulir permihonan permohonan TDP
3) Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP sesuai dangan
Surat Keputusan Menteri Perdagangan No.286/Kep/II/85.
4) Petugas kantor pendaftaran perusahaan
─ Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
Dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar Perusahaan (TDP),
antara lain :
► Untuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV),Firma (Fa) dan
Koperasi adalah sebagai berikut.
1) Formulir Isian
2) Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan
3) Fotocopy Pengesahaan Akta
4) Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
5) Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
6) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
7) Nomor Pokok Wajib Pajak
8) Fotocopy SIUP
9) Fotocopy KTP
10) Fotocopy akta Pendirian dan Pengesahan
11) Fotocopy KTP penanggung jawab koperasi
12) Bukti setor biaya administrasi
13) Fotocopy paspor jika pemilik WNA
► Perusahaan Perorangan (PO)
1) Formulir Isian
2) Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
3) Fotocopy SIUP
4) Fotocopy KTP penanggung jawab
5) Fotocopy NPWP
6) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SIUP)
8. Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Analisis Mengenai Dampak lingkunagan (AMDAL) adalah hasil kajian mengenai
dampak besar dan penting dari suatu kegiatan usaha yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan mengenai
penyelenggaraan kegiatan usaha di indonesia.
a) Fungsi AMDAL

AMDAL digunakan untuk :

1) Memberikan masukan erhadp penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan


lingkungan hidup.
2) Memberikan informasi kepada masyarakat
3) Bahan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah.
4) Membantu proses pengambilan kerutusan
5) Memberikan masukan terhadap penyusunan desain
b) Dasar Hukum AMDAL

Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum AMDAL adalah :

1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL


2) Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
3) Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian Pencemaran Air.
4) Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
5) Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistem.
6) Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93, No. B.
2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
7) Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.
B. PENENTUAN PERMODALAN USAHA
Ketika membangun sebuah badan usaha selain membutuhkan aspek legalitas dan
perizinan usaha, juga membutuhkan sejumlah modal untuk memuai kegiatan usaha.
Untuk dapat mencapai tujuan usaha, salah satunya perlu membuat perencanaan keuangan
secara matang, yaitu mengenai permodalan dan investasi. Modal dibagi menjadi 2, yaitu
modal aktif dan modal pasif. Modal aktif adalah berupa tanah, gedung mesin”, perkakas,
bahan baku, bahan penunjang prodiksi, dan modal uang (kas, wesel tagih, dan piutang).
Modal pasif berupa saham- saham tau hak-hak para pemilik dan pemberi utang yang
ditanyakan dalam uang.
1. Permodalan Koperasi
Untuk menjalankan kegiatan usahanya, koperasi membutuhkan modal usaha yang
bersumber dari modal sendiri dan modal pinjaman. Berdasarkan Undang-Undang
No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, modal koprasi terdiri dari :
I. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah sumber modal koperasi yang dapat diperoleh dari:
1) Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang wajib da bayarkan oleh
anggota kepada koperasi ketika masuk manjadi anggota.
2) Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak sama yang
wajib dabayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu.
3) Dana cadangan, yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa
hasil usaha, yang berfungsi untuk pemupukan modal sendiri, pembagiana
dana kepada anggota yang keluar dar keanggotaan koperasi, dan untuk
menutup biaya apabila koperasi mangalami kerugian.
4) Hibah, yaitu sejumlah uang atau barang modal ayang dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain yang brsifat hibah/ pemberian
dan tidak mengikat.
II. Modal Pinjaman
Modal pinjaman adalah sumber modal koperasi yang berasal dari :
1) Anggota dan calon anggota koperasi.
2) Koperasi lainnya atau anggota koperasi lain yang didasari perjanjian
kerjaam antarkoperasi.
3) Bank dan lembaga keuangan non-bank yang dilakukan berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
4) Penerbitan obligsi dan surat hutang.
5) Sumber-sumber lain yang sah.
2. Permodalan PT
Ada 2 sumber permodalan bagi Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan
Komanditer (CV) untuka menjalankan kegiatan usahanya, yaitu dana intern dan
ekstern.
1) Sumber Dana Intern
Sumber dana intern adalah sumber dana yang diperoleh dari dalam
perusahaan, yaitu :
a. laba ditahan, yaitu dana yang diperoleh dari isa aba yang tidak daamil
oleh pemilik perusahaan.
b. Tabungan pribadi pemilik perusahaan.
2) Sumber Dana Ekstern
Sumber dana eksetern adalah sumber dana yang di peroleh dari luar
perusahaan, antara lain dari bank, lembaga keuangan, non-bank, dan modal
ventura.
a) Bank
Saat ini pemerintah melalui bank, sebagai lembaga kecil dalam
memperoleh modal usaha dengan cara memberikan faslitas kredit. Kredit
modal usaha yang disediakn tersebut, antara lain kredit investasi kecl (kik)
dan kredit modal kerja permanen (kmkp).
b) Kredit Investasi Kecil (KIK)
Kredit Investasi Kecil (KIK) adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
penambahan modal dalam rangka rehabilitasi usaha, perluasan usaha, atau
membangun usaha baru. Syarat yang harus di peuhi untuk mndapatkan
kredit ini adalah :

1) Memiliki izin resmi, yaitu SITU, SIUP, NPWP, dan TDP


2) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun
3) Membuat proposal pengajuan kredit
4) Berbentuk badan usaha
5) Memiliki agunan atau jaminan
c) Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)
Kredit Modal Kerja Permanen adalah kredit produksi atau eksploitasi
yang digunakan untuk menutup biaya produksi perusahaan, seperti biaya
pembelian bahan baku, pembelian bahan penunjang, biaya iklan dan promosi,
biaya pengemasan priduk, biaya distibusi, atau pembayaran gaji karyawan.
KMKP merupakan kredit jangka pendek (umumnya satu tahun).
Untuk mendapatkan Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja
Permanen (KMKP) ini, Andaperlu datang ke kantor cabang bank terdekat dan
mengisi formulir yang telah disediakan seta membawa persyaratan dokumen
yang di perlukan, beserta fotokopinya. Dokumen yang diperlukan, antara
lain:
Isian lengkap dan ditandatangani;

 Formulir Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon (suami


isteri)

 Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

 Fotokopi Izin Tempat Usaha (SITU)

 Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

 Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

 Foto ukuran 4 * 6 cm sebanyak 2 lembar (suami-isteri)

 Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah milik atau bukti Kepemilikan


Kendaraan Bermotor (BPKB) sebagai agunan apabila diperlukan

 Fotokopi Kartu Keluarga (KK)


 Neraca perusahaan dan perincian laba/rugi.

C. PENENTUAN DAN PENGURUSAN TEMPAT USAHA


Pada saat anda membuka usaha, salah satu factor yang paling penting adalah lokasi
usaha. Tempat usaha yang tepat dan strategis akan menentukan kesuksesan usaha anda,
dengan demikian seorabg wirausaha haris mampu memilih tempat yang mampu
memberikan profit(keuntungan) terhadapat usahanya.
1. Lokasi Pertokoan
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi pertokoan yaitu, sebagai
berikut :
 Tingkat kepadatan penduduk
 Tingkat pendapatan masyarakat calon konsumen
 Banyaknya usaha lain ditempat tersebut
 Pertimbangan ekonomis
 Traffic (lalu lintas)
 Tingkat persaingan
 Keamanan dan akses parkir
2. Lokasi Perusahaan
Ada dua hal yang berhubungan dengan penentuan lokasi perusahaan. Pertama,
lokasi lokasi perkantoran yang disebur dengan tempat kedudukan . Kedua, lokasi
perusahaan yang disebut dengan kediaman.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan tempat usaha kedudukan dan
tempat kediaman, antara lain yaitu :
 Badan usaha yang memiliki beberapa perusahaan harus memilih tempat yang
berlainan untuk masing-masing perusahaan tersebut.
 Pemilihan tempat kediaman perusahaan seringkali tergantung pada
rentabilitas yang diharapkan .
D. PENGADAAN FASILITAS DAN BAHAN BAKU PRODUKSI
1. Pengadaan Fasilitas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan fasilitas adalah :

 Perencanaan pekerjaan harus dilakukan dengan matang agar tidak ada mesin
yang tidak terpakai sehingga peralatan serta mesin-mesin dapat digunakan
dengan efektif dan efisien.
 Pemeliharaan dan servis rutin peralatan, agar peralatan bias digunakan secara
maksimal tanpa kendala kerusakan yang akan menghambat produksi.

 Jaminan keamanan dan keselamatan kerja. Kesehatasin, kebersihan dan


penerangan di tempat kerja .

 Apabila dalam membuat produk membutuhkan lebih banyak dari satu mesin,
perlu ada pembagian porsi pekerjaan yang tepat agar tidak ada mesin
yangtidak terpakai atau pekerja yang tidak lancer.

 Pembagian ruang dan penepatan mesin(layout) dalam ruang usaha yang tepat
sesuai urutan kerja untuk kelancarn pelaksanaan kegiatan usaha

2. Pengadaan Bahan Baku Produksi


Apabila bahan baku produksi harus diimpor dari luar negeri anda perlu mengetahui
berbagai factor yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan impor, antara lain :
 Perkembangan harga produk tersebut, total harga pembeliannya sampai
dengan dilokasi perisahaan, apakah produk tesebut bebas dari pajak impor .
 Bahan baku tersebut dapat di impor dari Negara mana dan bagaiman hubungan
dagang kita dengan Negara tersebut .

E. PEREKRUTAN DAN PENETAPAN SDM


1. Perencanaan SDM
Analisis jabatan diperlukan untuk membuat deskripsi pekerjaan (job
description) dan spesipikasi pekerjaan (job specification). Untuk membuat analisis
jabatan diperlukan data-data antara lain :
a. Nama pekerjaan
b. Kegiatan yang harus dikerjakan pada sutu jabatan
c. Peralatan atau mesin yang akan digunakan
d. Wewenang dan tanggumg jawab karyawan
e. Pendidikan dan pelatiahin
f. Kondisi pekerjaan
g. Risiko/bahaya
Dalam menentukan kualifikasi karyawan ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara
lain:

a. Pendidikan f. Usia
b. Pengalaman kerja g. Jenis kelamin
c. Keahlian fisik dan komunikasi h. Keadaan fisik
d. Tanggung jawab i. Temperamen
e. Karakter tenaga kerja j. Bakat
2. Perekturan/Rekrutmen
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kadidat karyawan ,
buruh, manajer, atau tenaga kerja baru, untuk memperoleh tenaga kerja yang
berkualitasdan sesuai dengan kebutuhan organisasi , perusahaan dapat melakukan
perekrutan secara internal dan eksternal.
F. PERSIAPAN ADM USAHA
Kegagalan sebuah usaha dapat diawali dari tidak adanya system administasi yang
teratur, akuarat, detail, dan rapi untuk dijadikan sebuah alatdalam melakukan analisa
kinerja perusahaan dan bagian-bagiannya (departemen,fungsional, dan divisional)
1) ADM
Kata sadaministrasi bersal dari kata bahasa latin, yaitu ad yang artinya intensif,
danministareyang artinya adalah melayani, membatu, melengkapi, dan memenuhi.
Kata administrasi yang sering digunakan dalam bahasa indonesi berasal dari bahasa
belanda yaitu “ administratie”yang dalam bahasa inggris adalah
“administration”. Menurut pendapat jhon M. P. Fiffer, administrasi adalah
digunakan untuk system pencatatan, perorganisasian,pengkelompokan,dan
penjurusan data dari sumber” manusia dan bahanya untuk mencapai tujuan yang
diinginkan .
2) Maksud dan tujuan ADM
Maksud dan tujuan dari diterapakan administrasi yang baik dan rapi adalah
membatu kelancaran usaha dan pengelolaanperusahaan, khususnya dalam
pencatatan dan pelaporan hasil usaha. Tujuan penting diterapkan administrsiyang
baik adalah sebagai berikut :

1. Mendapatan informasi atas kegiatan usaha yang telah dilakukan oleh


perusahaan.
2. Mendapatakandata yanga akurat dalam tujuan yang mengmbil keputusan strtegis
(strategic decision making process) seperti keputasan pemodalan, keputusan
investasi, keputusan efisien, dan keputasan penetapan harga .

3. Penyusun program dalam rencana pengembangan usaha seperti waralaba


(franchise) atau lisensi

4. Mengetahui kinerja perusahaan dulu dan cekarang.

5. Mempelanjar proses-proses antarbagi dalam menjalakan pekerjaannya.

Adapun kegunaan utama dari catatan administrasi perusahaan adalah sebagai


berikut :

1. Administrasi digunakan sebagai alat bukti (catatanya)

2. Administrasi diguankan sebagai alat manajemen (laporanya)

3. Administrasi dibutuhkan sebagai penilian ( catatan dan laporannya)

3) Kegiatan ADM
Kegiatan administrasi atau tata usaha meliputi seluruh pekerjaan pencattan yang
perlu dilakukan dalam perusahaan, antara lain :

a. Menyelenggarakan pembukuan

b. Membuat daftar gaji karyawan

c. Mencatat penyenggaraan produksi

d. Melakukan surat-menyurat kedalam dan keluar perusahaan

e. Mencatatan pesanan-pesanan

f. Melakukan pengarsipan dokumen

g. Menyusun rencana anggaran perusahaan

4) Jenis Pencatatan ADM


System pencatatan administrasi harus disesuaikan dengan jenis usahanya,
administrasi untuk berskala produksi dimulai proses permintaan dan penawaran
bahan baku hunga proses pendistribusian, sedangkan untuk usaha yang tidak
berskala produksi seperti usaha jasa, perdagangan dan kolsutan tidak ada penctatan
proses produksi. System pencatatan dan administrasi untuk usaha yang berbasis
produksi dapat digambarkan sebagai berikut :
► Pada Bagian Pembelian
System adamnistrasi dan pencatan yang harus diperhatikan pada bagian
pembelian antara lain:
1) Surat-menyurat (komersial)
2) Letter of credit (l/c)
3) Buku pembelian dan laporan pembelian
4) Buku pengiriman barang dari pemasok (delivery order) dan tanda terima
barang.
5) Order pembelian (purchasenorder)
6) Catatan transaksi pembelian
► Pada Bagian Proses Produksi
System administrasi yang harus diperhatikan olehbbagian produksi antara lain :
1) Semua kegiatan selama proses produksi
2) Pencatatan mutu hasil produksi
3) Pembuatan surat jalan
4) Perncatatan biaya-biaya selama produksi berlangsung.
► Pada Bagian Pemasaran Dan Penjualan
System administrasi dan pencatatan yang dilakukan bagian pemasaran dan
penjualan, antara lain :
1) Hasil dari kegiatan pemasaran dan penjualan
2) Data penjualan dicatat dalam buku piutang
3) Catatan dari seluruh proses pemasaran dan penjualan yang nantinya di
catat kembali oleh akutansi untuk dihitung pendapatan
► Pada Bagian Keuangan
sistem pecatatan yang sering digunakan dalam manajemen keuangan biasanya
terdiri dari dua jenis, antara lain :
1) System pencatatan secara kontinu ( terus-menerus)
2) System pencatatan secara periodic.
► Persiapan Surat-Menyurat
Sebagai media komunikasi dan informasi, surat memiliki beberapa fungsi, antara
lain :
1) Sebagai alat pengingat
2) Sebagai pedoman
3) Sebagi duta organisasi
4) Sebagai alat bukti tertulis
5) Sebagai sarana promosi
BAB 3
PENUTUP

I. Kesimpulan
Kesimpulan dari seluruh materi yang telah kami sajikan dalam makalah diatas,
bahwa setiap wirausahawan yang ingin membuka usaha baru sebaiknya mempelajari
terlebih dahulu tahap demi tahap dalam membuat usaha karena tahap demi tahap ini
sudah ada peraturannya oleh karena itu sangat penting sekali mempelajarinya, agar dalam
berusaha kita tidak mendapat kesulitan dalam usaha yang kita jalankan itu
II. Saran
Ketika membuka usaha dagang para wirausahawan harus mempunyai izin resmi.
III. Daftar Pustaka

Anonim, http://id.wikipedia.org/w/index ,dikunjungi 20 agustus 2010.

Mardiatmo. Drs, 2006. Kewirausahaan untuk kelas xii smk. Jakarta: yudhistira.

Hendro, 2006. Kewirausahaan untuk kelas smk dan mak kelas xii. Jakarta: erlangga.

Anonim, http://id.wikipedia.org/wiki/administrasi,dikunjungi 24 agustus 2010.

Anonim, http://html-pdf-convert.com/cari/modul-kewirausahaan-smk-kelas-xii.html, dikunjungi


24 agustus 2010.

Anda mungkin juga menyukai