MANAJEMEN OPERASIONAL
DI
S
U
S
U
OLEH :
FALKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ASAHAN
TAHUN AKADEMIK 2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“ Syarat-Syarat Mendirikan Usaha”.
Didalam makalah ini banyak sekali manfaat yang bisa diambil bagi pembaca,
selain dapat memberi wawasan yang lebih tentang dunia usaha, kami juga berharap
pembaca dapat mengerti tentang persiapan yang harus disiapkan dalam memulai
wirausaha.
Kami selalu merasa makalah ini belum cukup atau masih banyak kekurangan,
karena tidak ada gading yang tak retak atau sepandai-pandainya tupai melompat kalau
menginjak kulit pisang pasti akan terpleset juga , begitu juga dengan makalah ini yang
masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
Daftar isi
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang Makalah............................................................................ 1
B. Maksud Dan Tujuan.................................................................................. 1
........................................................................................................................
C. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A. Prosedur Pengurusan Izin Usaha............................................................... 2
1. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU).......................................... 2
2. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) ........................................ 4
3. Membuat Nomor Rekening Perusahaan............................................... 5
4. Membuat Nama Logo dan Merek Perusahaan..................................... 6
5. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)................................... 7
6. Membuat Akta Pendirian Perusahaan.................................................. 7
7. Membuat Surat Izin Usaha Perdgangan (SIUP)................................... 9
8. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP).......................................... 10
9. Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).......... 12
10. Surat Izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).......... 14
11. Surat Izin Gangguan (HO)................................................................. 15
12. Surat Izin Perluasan............................................................................ 17
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 18
A. Kesimpulan................................................................................................ 18
B. Saran.......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa masalah :
Bagaimana Syarat-Syarat Mendirikan usaha?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga yang tinggal di
sekitar tempat usaha.
Kemudian memproses SKDU dengan prosedur berikut ini.
Berkas yang sudah lengkap dibawa ke Kelurahan. Selanjutnya serahkan
dokumen ke Petugas Kelurahan.
Jika dianggap memenuhi kriteria, maka Anda mendapatkan formulir
khusus yang harus dilengkapi.
Setelah formulir lengkap, Kepala Kelurahan atau Desa akan
menandatangani.
Tahap berikutnya, Anda harus membawa formulir beserta dokumen lain
ke Kantor Kecamatan.
SKDU diterbitkan oleh pejabat Kecamatan dalam kurun waktu 2 – 3 hari
kerja. Jika memungkinkan, Anda bisa mengambilnya hari itu juga.
3
2. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) adalah syarat wajib untuk melegalkan
sebuah usaha. Ini berlaku untuk semua kategori bisnis, baik perorangan
maupun badan usaha bersama.
Dokumen tersebut bisa diurus di Kantor Pemerintah Daerah. Aturan
pembuatannya didasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) masing-masing
wilayah.
Berikut persyaratan membuat SITU :
Formulir pengajuan Izin Tempat Usaha dari Pemda.
Sediakan meterai Rp 6000.
Salinan Kartu Identitas diri (KTP).
Fotocopy Sertifikat Tanah, Akta Jual Beli yang dilegalkan oleh Notaris,
atau Surat Kontrak Tempat Usaha.
Surat pernyataan tidak keberatan (HO) dari tetangga di sekitar tempat
usaha yang dilegalkan oleh pengurus RT, RW, dan Lurah.
Gambar denah tempat usaha.
Bila usaha Anda berbadan hukum, maka Akta Pendirian wajib dilampirkan
sebagai bukti. Dan setelah semuanya lengkap, lakukan prosedur ini.
Pertama, datang ke Kantor Pelayanan Perizinan di tingkat Kabupaten
atau Kota dengan membawa dokumen persyaratan.
Serahkan dokumen kepada petugas administrasi. Jika sudah sesuai
persyaratan, maka berkas tersebut mendapatkan Nomor Pendaftaran.
Selanjutnya, petugas dari kantor pelayanan perizinan melakukan
peninjauan tempat usaha. Jika dianggap layak, maka SITU segera
dikeluarkan oleh Kepala Dinas, dan Anda bisa mengambilnya di Kantor
Pelayanan Perizinan setelah melunasi biaya tertentu.
4
3. Membuat Nomor Rekening Perusahaan
Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan
menanyakan berapa presentase saham masing-masing pemilik. Oleh sebab
itu harus melakukan hal berikut ini.
a. Membuat nomor rekening atas nama perusahaan
b. Melakukan setoran modal
c. Menyerahkan bukti setoran
5
4. Membuat Nama Logo dan Merek Perusahaan
Anda harus merancang dan mendesign identitas dari usaha
terlebih dahulu, yang meliputi :
a. Nama perusahaan
b. Logo perusahaan
c. Alamat perusahaan
d. Kartu nama dan tag line (slogan)
e. Kop surat dan dokumen-dokumen lainnya
f. Stempel perusahaan
g. Maksud dan tujuan usaha
h. Jumlah usaha
i. Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)
6
5. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Sudah menjadi ketetapam pemerintah bahwa setiap wajib pajak
baik individu maupun pemilik perusahaan harus mempunyai Nomor Induk
Wajib Pajak (NPWP). Apabila omset penjualan mulai berkembang dan terus
meningkat dalam jumlah tertentu diwajibkan mendaftarkan perusahaan
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan akan diberikan Nomor
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP). Wajib pajak yang tidak
mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak akan dikenakan sanksi pidana
sesuai pasal 39 Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajaknnya.
7
d. Mengetahui besarnya modal
Surat perizinan yang hanya ditandatangani diatas materai oleh
RT/RW dianggap kuarang sah dihadapan hukum.
Untuk membuat akta pendirian perusahaan diperlukan dokumen-
dokumen berikut :
a. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) para pendiri
b. Fotocopy Kartu Keluaraga (KK)
c. Fotocopy NPWP penanggung jawab
d. Foto penenggumng jawab pwerusahaan ukuran 3 x 4
e. Fotocopy lunas PBB tahun terakhir
f. Fotocopy surat kontrakan/ sewa kantor
g. Surat ketarangan domisili dari pengelola gadung
h. Surat keterangan domisili dari RT/RW
i. Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi, dan
komputer)
Setalah mendapatkan akta pendirian perusahaan, harus
mendaftarkan dan mengesahkan perusahaan ke kementrian terkait, yaitu :
a. Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
b. Kementrian tenaga Kerja
c. Kementrian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan
d. Kementrian Pekerjaan Umum
8
7. Membuat Surat Izin Usaha Perdgangan (SIUP)
Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Nomor 36/M- DAG/PER/9/2007 tantang penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat izin untuk
dapat melakukan kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarakan instansi
Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan
tempat/domisili perusahaan. SIUP dapat di berikan kepada para wirausaha
baik perseorangan, CV, Pt, BUMN, firma, ataupun koperasi.
a. Pengklasifikasian SIUP
SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1) SIUP Kecil
2) SIUP Menengah
3) SIUP Besar
b. Proseder permohonan SIUP
1) Permohonan SIUP menengah dan SIUP kecil
2) Permohonan SIUP besar
c. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Perusahaan baik PT, CV, koperasai maupun perseorangan harus
membawa dokumen yang lengkap beserta copynya untuk pengurusan
SIUP ke Dinas Perindustriandan Perdagangan kota/ kabupaten.
Dokumen yang diperlukan antara lain:
1) Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan
2) Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
3) Fotocopy NPWP
4) Fotocopy KTP pemilik
5) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
6) Fotocopy KK
7) Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
8) Fotocopy surat kontrak/ sewa
9) Foto direktur utama/ pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4
9
10) Neraca perusahaan
10
2) Akta perubahan anggaran dasar dan laporan kepada Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
3) Akta perubahan anggaran dasar dan surat persetujuan Mentri Hukum
dan hak Asasi Manusia Republik Indinesia.
b. Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
1) PERHONAN Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang berupa PT dan
yayasan harus mendapatkn pengesahaan dan persetujuan akta
pendirian perusahaan dari Menteri Hukum dan hak Asai Manusia
terlebih dahulu.
2) Perusahaan mengambil formulir permihonan permohonan TDP
3) Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP sesuai
dangan Surat Keputusan Menteri Perdagangan No.286/Kep/II/85.
4) Petugas kantor pendaftaran perusahaan
11
m. Fotocopy paspor jika pemilik WNA
12
pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di
idonesia.
a. Fungsi AMDAL
AMDAL digunakan untuk :
1) memberikan masukan erhadp penyusunan rencana pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup.
2) Memberikan informasi kepada masyarakat
3) Bahan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah.
4) Membantu proses pengambilan kerutusan
5) Memberikan masukan terhadap penyusunandesain
b. Dasar Hukum AMDAl
Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum AMDAL adalah :
1. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai
Pengendalian Pencemaran Air.
4. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
5. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistem.
6. Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B.
2335/MENLH/12/93, No. B. 2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria
usaha wajib AMDAL.
7. Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.
c. Pedoman Pelaksnaan AMDAL
1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 006 mengenai
penyusunan AMDAL harus menggunakan pedoman Penyusunan
AMDAL.
2) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006
tentang datar kegiatan wajib AMDAL.
3) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Thahun
2002
13
4) Kewenangan Penilaian didasarkan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup no. 40 Tahun 2000 tantang pedoman tata kerja
komisi penilaian AMDAL.
d. Dokumen Yang Diperlukan Dalam Pengurusan AMDAL
Dalam pengurusan AMDAL, dokumen yang diperlukan adalah
fotocopy NPWP, TDP, KTP, SITU, dan denah lokasi perusahaan
yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
10. Surat Izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
Nomor BPOM wajib dimiliki oleh perusahaan obat, jamu, kosmetik,
dan makanan. Setiap produk tersebut harus diuji tingkat keamanan, kualitas,
dan nutrisinya. Sebagaimana aturan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996, serta Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999.
Untuk mendapatkan nomor BPOM, Anda bisa mendaftarkan BPOM
secara online. Berikut ini langkah-langkah mendaftarkan produk ke BPOM
melalui situs http://e-bpom.pom.go.id/.
Pertama, siapkan dokumen yang harus diunggah ke formulir online.
Misalnya: KTP, hasil analisis laboratorium, desain label, dan berkas
perizinan usaha.
Masuk ke situs website http://e-bpom.pom.go.id. Untuk memulai
pendaftaran, klik “Registrasi Baru” sampai muncul formulir online.
14
Jika sudah selesai mengisi formulir, unduh template dokumen surat
permohonan dan pernyataan di halaman tersebut. Setelah itu, klik kotak
persetujuan dan opsi “Submit”.
Selanjutnya, Anda harus mengirimkan dokumen persyaratan, surat
permohonan, dan pernyataan ke alamat BPOM di Jakarta.
Kalau produk dan perusahaan Anda memenuhi syarat, BPOM akan
mengirimkan pemberitahuan melalui email.
15
Meski begitu, demi keamanan, tidak ada salahnya Anda mengurus
surat Izin Gangguan ini. Syarat-syaratnya sebagai berikut.
Salinan KK dan KTP Pemohon.
Surat persetujuan dari tetangga yang disahkan oleh Kelurahan atau Desa.
Persyaratan ini tidak berlaku jika usaha berlokasi di Kawasan Industri.
Salinan KRK (Keterangan Rencana Kota), IMB, bukti Kepemilikan/
Sewa Tanah, serta pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan.
Gambar denah tempat usaha secara detail.
Lampiran SITU, SKDU, dan kajian potensi ganggaun dari instansi yang
berwenang.
Jika syarat-syarat di atas sudah dipenuhi, ikuti prosedur berikut ini.
Lengkapi formulir HO yang diperoleh dari instansi Pelayanan Perizinan.
Kemudian serahkan formulir dan dokumen persyaratan kepada petugas di
kantor tersebut.
Berikutnya, petugas akan mengecek kesesuaian dokumen dengan syarat
yang ditetapkan oleh instansi setempat.
Lalu petugas akan mengunjungi lokasi usaha Anda dan menilai
kelayakannya. Jika tidak ada masalah, Surat Izin Gangguan ini bisa
diterbitkan dalam 2 – 3 hari.
16
12. Surat Izin Perluasan
Agar operasionalnya lancar, buatlah Surat Izin Perluasan. Kewajiban
mengurus Izin Perluasan ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Nomor 41/M-IND/PER/6/2008 tentang Tata Cara Izin Industri, Izin
Perluasan, dan Tanda Daftar Industri.
Dokumen yang diperlukan untuk mengurus izin tersebut antara lain:
IMB, NPWP, Akta Pendirian Perusahaan, KTP pemohon, HO, dan
rancangan perluasan. Prosesnya bisa dilakukan di kantor pelayanan
perizinan di tingkat Kabupaten maupun Kota.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari seluruh materi yang telah kami sajikan dalam makalah
diatas, bahwa setiap wirausahawan yang ingin membuka usaha baru sebaiknya
mempelajari terlebih dahulu tahap demi tahap dalam membuat usaha karena tahap
demi tahap ini sudah ada peraturannya oleh karena itu sangat penting sekali
mempelajarinya, agar dalam berusaha kita tidak mendapat kesulitan dalam usaha
yang kita jalankan itu.
B. Saran
Dengan pembuatan makalah ini yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
pembaca sebagai pedoman untuk memimpin suatu sekolah atau lembaga
pendidikan suatu saat nanti, dan apabila terjadi kekurangan dan kekeliruan dalam
penulisan pemakalah menerima kritik yang membangun agar tidak terjadi
kesalahankembali.
18
DAFTAR PUSTAKA
19