Anda di halaman 1dari 5

LK 3.

7 LAPORAN SINGKAT KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR KE-1 SAMPAI


KE-3

ACHMAD ALFAN ROSYID

a. Deskripsi Jenis Kasus/Masalah Pelaksanaan Pembelajaran


Kasus Kegiatan Mengajar 1
Kegiatan praktik pembelajaran 1 dilaksanakan pada hari senin, tanggal 25 Oktober
2021. Pembelajaran dilaksanakan secara Luring. Materi yang disampaikan pada kegiatan
mengajar 1 yaitu bola besar. Dalam hal ini adalah bola basket.
Dalam bola sendiri ada beberapa teknik dasar, pada kesempatan ini yang disampaikan
adalah teknik dasar bola basket passing (chestpass, bouncepass, overheadpass) .
Pelaksanaan praktik pembelajaran dilaksanakan pukul 09.00 sampai pukul 09.30

Pada praktik pembelajaran 1 terjadi beberapa kasus/masalah dalam pelaksanaannya.


Masalah-masalah yang terjadi di antaranya sebagai berikut:
1. Siswa masih canggung dalam pembeajaran. Hal ini dikarenakan siswa masih baru
pertama kali untuk masuk tatap muka secara terbatas untuk mapel penjas.
Sehingga pembelajaran masih kurang aktif.
2. Perekaman yang kurag sempurna. Dikarenakan secara tiba-tiba kamera yang
digunakan untuk merekam mati. Sehingga sempat beberapa detik tidak muncul
videonya.
3. Alokasi waktu yang kurang tepat. Dikarenakan tidak memperhatikan ketersediaan
waktu. Karena waktu banyak digunakan di pemanasan. Sehingga waktu untuk
mempraktekkan materi mengenai teknik dasar bola voli kurang.
Kasus Kegiatan Mengajar 2
Untuk praktik pembelajaran 2 dilaksanakan pada tanggal 8 November 2021.
Pembelajaran dilaksanakan secara daring.
Pada kali ini kegiatan praktik pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas. materi yang
disampaikan ialah senam lantai guling depan dan guling belakang,,praktek ke-2 ini
dimulai pada pukul 09.00-09.30 WIB.

Pada praktik pembelajaran 2 terjadi beberapa kasus/masalah dalam pelaksanaannya.


Masalah-masalah yang terjadi di antaranya sebagai berikut:

1. Adanya suara mendengung. Hal ini disebakan oleh adanya dua perangkat aktif
yang masuk di meet secara bersamaan. Sehingga timbullah suara mendengung
pada saat live meet.
2. Kamera perekam yang tidak bisa fokus. Hal ini disebabkan karena menurunnya
kondisi jaringan internet di sekolah. Sehingga selain kamera perekam yang kurang
fokus, kondisi rekaman sedikit tersendat.
Kasus Kegiatan Mengajar 3
Untuk praktik pembelajaran 2 dilaksanakan pada tanggal 22 November 2021.
pelaksanaan pembelajaran dimulai pukul 08.00-08.30 WIB. Materi yang disampaikan
pada praktik pembelajaran kali ini adalah tolak peluru gaya menyamping.
Pada praktik pembelajaran 3 terjadi beberapa kasus/masalah dalam pelaksanaannya.
Masalah-masalah yang terjadi di antaranya sebagai berikut:
1. Alokasi waktu yang tidak sesuai. Hal ini disebabkan karena saya tidak
memperhatikan waktu. Waktu yang tersedia lebi banyak dipergunakan di
penyampaian materi yang disampaikan.
2. Dalam pelaksanaan mencoba mempraktekan materi, tidak bisa berjaan sesuai
dengan rencana. Hal ini disebabkan karena siswa yang kurang aktif dan beberapa
siswa tiba-tiba bergurau.

b. Deskripsi Faktor Penyebab


Faktor penyebab kasus 1
Pada kegiatan praktik pembelajaran 1 ada beberapa faktor penyebab munculnya kasus
dalam pelasanaannya. Beberapa fakor penyebabnya antara lain :
1. Karena baru pertama kali pertemuan di lapangan, siswa masih merasa canggung.
Sehingga mereka tidak bisa bergerak leluasa.
2. Kamera yang tiba-tiba mati.
3. Tidak memperhatikan waktu. Banyak waktu yang dipergunakan di sesi
pemanasan.

Faktor penyebab kasus 2


Pada kegiatan praktik pembelajaran 2 ada beberapa faktor penyebab munculnya kasus
dalam pelasanaannya. Beberapa fakor penyebabnya antara lain :
1. Adanya suara mendenung disebabkan karena ada dua perangkat aktif yang masuk
di meet yang sama.
2. Jaringan internet yang tiba-tiba turun. Sehingga menyebabkan kamera tidak bisa
fokus pada saat meet berlangsung.

Faktor penyebab kasus 3


Pada kegiatan praktik pembelajaran 3 ada beberapa faktor penyebab munculnya kasus
dalam pelasanaannya. Beberapa fakor penyebabnya antara lain :
1. Kurang memperhatikan waktu. Sehingga waktu yang dipergunakan melebihi
batas. Dan banyak waktu yang dipergunakan untuk penyampaian materi
2. Siswa yang kurang aktif. Dikarenakan ada beberapa siswa yang iba-tiba tidak bisa
mengikuti pembelajaran.

c. Deskripsi Alternatif Solusi/Tindakan


Solusi/Tindakan kasus 1
Dari kasus-kasus yang muncul pada praktik pembelajaran 1, guru mencoba membuat
alternatif solusi/tindakan. Berikut alternatif solusi/tindakannya:
1. Guru lebih interaktif lagi dengan siswa. Supaya kegiatan pembelajaran bisa
berjalan dengan lebih hidup lagi.
2. Mempersiapkan kamera cadangan. Sehingga apabila terjadi ada kamera yang mati
bisa segera untuk ditangani/diganti.
3. Lebih memperhatikan alokasi waktu. Supaya materi bisa tersampaikan semua.
Dan siswa bisa lebih banyak waktu untuk mencoba/praktek.

Solusi/Tindakan kasus 2
Dari kasus-kasus yang muncul pada praktik pembelajaran 2, guru mencoba membuat
alternatif solusi/tindakan. Berikut alternatif solusi/tindakannya:
1. Lebih memperhatikan perangkat aktif yang masuk ke meet. Supaya tidak terjadi
suara mendengung dikarenakan suara dari dua perangkat yang masuk.
2. Mempersiapkan jaringan cadangan apabila terjadi penurunan dari kualitas jaringan
internet. Yaitu salah satu caranya dengan menggunakan handphone.

Solusi/Tindakan kasus 3
Dari kasus-kasus yang muncul pada praktik pembelajaran 3, guru mencoba
membuat alternatif solusi/tindakan. Berikut alternatif solusi/tindakannya:
1. Lebih memperhatikan alokasi waktu yang ada. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
menjelaskan materi sampai dengan siswa mencoba tidak melebihi batas.
2. Lebih memotivasi siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.

d. Uraian Hasil yang Didapatkan dari Tindakan


Hasil tindakan 1
Hasil tindakan yang direncanakan pada pembelajaran 1 sebagian besar bisa di
aplikasikan di pembelajaran 2 seperti pengelolaan kelas, pengelolaan waktu.
Dari hasil kasus dan penyebab dan praktik pembelajaran 1 seperti siswa yang kurang
aktif dan alokasi waktu bisa diperbaiki di praktik pembelajaran 2. Untuk suara yang
kurang jelas juga sudah bisa diantisipasi. Dengan pengelolaan yang lebih baik, alokasi
waktu yang tersedia bisa dpergunakan secara maksimal.
Berdasarkan uraian di atas praktik pembelajaran ke-2 bisa dibilang lebih baik
daripada praktik pembelajaran ke-1.

Hasil tindakan 2
Sama seperti tindakan di pembelajaran 1, hasil tindakan yang direncanakan pada
pembelajaran 2 sebagian besar dapat diaplikasikan pada pembelajaran 3, seperti jaringan
internet yang sudah bisa dikondisikan, suara yng mendengung akibat suaa yang masuk
dari perangkat aktif juga sudah bisa diatasi.
Tetapi di balik kesuksesan tersebut masih ada masalah klasik yang muncul. Yaitu
siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Dikarenakan dalam praktik pembelajaran
ke-3 menggunakan sistem daring. Karena dengan sistem daring siswa kurang
bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.

Hasil tindakan 3
Dari semua tindakan yang dilakukan pada di pembelajaran 1, pembelajaran 2 dan
pembelajaran 3 guru berharap semoga dalam pelaksanaan pembelajaran ke depan dapat
dilaksanakan lebih baik lagi.

Simpulan
Dalam praktik pembelajaran yang dilakukan sebanyak 3 tahapan guru menemukan
tingkatan kasus yang berbeda-beda. Ada kasus yang dalam sekali tindakan penanganan
sudah langsung bisa terselesaikan, tetapi ada kasus yang muncul disetiap pembelajaran
yang sulit untuk diatasi dan perlu waktu serta kedisiplinan untuk menyelesaikan kasus
tersebut karena ini terkait dengan kebiasaan dan pola pikir peserta didik. Selain itu guru
juga harus selalu siap dalam setiap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
perencanaan yang matang, dapat menjaga sikap dan kondisi diri, serta siap menghadapi
setiap kasus yang muncul di setiap pelaksanaan pembelajaran dan harus bisa membuat
tindakan dalam penyelesaian kasus tersebut untuk keberhasilan dalam pembelajaran
berikutnya

e. Saran
Berdasarkan praktik pembelajaran daring yang sudah dilaksanakan oleh guru ada
beberapa saran yang dapat dilakukan guru untuk praktik pembelajaran selanjutnya, yaitu:

1. Guru harus punya perencanaan yang matang dalam menyiapkan semua hal yang
berkaitan dengan pembelajaran daring tersebut, seperti membuat konsep
perencanaan pembelajaran, mengecek perangkat yang akan digunakan, mengecek
jaringan internet, dan memilih aplikasi dan media pembelajaran yang mudah
digunakan serta dapat mendukung kelancaran proses pembelajaran.
2. Guru harus bisa memahami kondisi dan karakteristik peserta didik, sehingga guru
dapat menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan
karakteristik peserta didik tersebut, selain itu guru juga harus mengetahui kesulitan-
kesulitan yang dialami peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran,
sehingga semua informasi yang telah dikumpulkan guru tersebut menjadi modal
guru untuk menggali potensi diri pada peserta didik.
3. Guru juga harus mempunyai karakter yang kuat, seperti sikap pembawaan diri yang
berwibawa, penggunaan bahasa yang baik, serta penampilan yang sesuai dengan
profesinya, karena guru pada saat ini telah menjadi roll model bagi peserta didiknya
dan harus selalu bersikap profesional.
4. Guru juga harus mempunya rencana-rencana dalam menghadapi tantangan
pembelajaran yang belum terjadi, jadi guru harus bisa mensimulasikan seperti apa
pembelajaran yang akan terjadi nanti dan seperti apa kasus-kasus yang akan muncul
pada saat pelaksanaan pembelajaran nanti. Dengan guru memiliki rencana-rencana
penanganan tersebut membuat guru menjadi lebih siap dalam melaksanakan praktik
pembelajaran dan menjadikan proses pembelajaran bisa semakin lancar.
5.

Anda mungkin juga menyukai