Anda di halaman 1dari 4

NOTULENSI KELAS ONLINE TELEGRAM BIDAN SEHATI

Tanggal : 27 September 2021


Waktu : 15.00-16.00 WIB
Materi : Konseling Kontrasepsi
Pemateri : dr. Ari Waluyo, Sp.OG (K), MARS
Jumlah peserta : 2861 bidan

MATERI

Konseling adalah salah satu tahap dalam pemakaian kontrasepsi, konseling sendiri bisa
berarti pendampingan(oleh konselor) thd klien agar klien dapat memutuskan sendiri
sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya
Proses konseling sendiri ada 4 kegiatan.
1. hubungan /relasi yg baik
2. informasi dan penggalian informasi,kebutuhan dan keinginan klien
3. pemecahan masalah, penguatan dan pengambilan keputusan.
4. tindak lanjut
Hal yg terpenting dlm konseling adalah konselor tidak boleh mengarahkan, dan mau
mendengarkan kebutuhan dari klien, sehingga klien dapat mendapat informasi yg
cukup, yakin untuk memilih dan dapat memakai alkon dg baik dan tepat.
Hal yg penting dilakukan:
1. membuat nyaman klien. Mendengarkan kebutuhan klien
2. menjelaskan metode kb,
3. menelaah pemahaman pasien ttg alkon.
4. Membicarakan efek samping dan tindak lanjut.
Peran bidan dalam pelaksanaan program KB adalah sebagai pendidik yaitu dg
melaksanakan KIE KB. Dimana salah satunya adalah dengan memberikan konseling
Sedangkan utk KB. Hal yg juga hrs ada adalah:
1. hal promotif, perencanaan keluarga
2. preventif, pelayanan Kb
3. rehablitatif, manajemen utk efek samping dan hal yg tdk diinginkan.
Hal yg harus dikuasai oleh sejawat adalah pengetahuan ttg alkon, mencakup.
1. cara kerja
2. indikasi dan kontra indikasi
3. efek samping.
4. hal2 yg tdk diinginkan,spt lupa minum pil dll

Sesi Diskusi:
1. Q: Bidan Asri di Jakarta : Dok izin tanya bagaimana dengan konsep
pengambilan keputusan setiap bidan dalam memberikan pelayanan
kontrasepsi agak sepaham dan tidak ada perbedaan persepsi. Misal contoh
kasus : bidan x berani untuk memberikan kb suntik pada ny. A dengan td
140/90 misal. Tetapi untuk di pelayanan lain bidan y tidak berani untuk
melakukan. Bagaimana menyikapi hal seperti itu. Terimakasih sebelumnya.
A: Baik, konseling sendiri ditujukan buat klien,dalam kita memberikan informasi
kita dibatasi oleh etik baik terhadap pasien maupun terhadap sejawat. Pada
kasus spt di atas
- pada pasien kita dapat memberikan informasi bahwa hipertensi harus
menjadi perhatian dalam pemakaian kontrasepsi tertentu, bisa dilihat
melalui aplikasi klop KB(ttg indikasi dan kontraindikasi,pemakaian alkon)
- Terhadap sejawat, kita dapat menjelaskan kepada pasien tanpa
menyalahkan atau membenarkan diri kita, kita dapat memberikan
informasi tambahan seperti ibu karena ibu ada komplikasi lain, walaupun
tensi ibu 140/90 sebaiknya ibu memakai kontrasepsi yg lain.mungkin
sejawat saya saat periksa ibu belum ada komplikasi di atas.
- Salah satu tips dalam memperkenalkan kb adalah mengumpamakan
alkon itu spt baju,yg harus di fitting/dipaskan sesuai dg sikon dan
kebutuhan klien.

2. Q: Bidan Nina di Bandung Barat . Dok saya ingin bertanya . Apakah ada
metode konseling yang lebih baik dari ABPK dok ? Apakah sekarang ada
update terbaru mengenai alat bantu konseling ? Terimakasih sebelumnya
A: Terima kasih atas pertanyaannya.
Betul ada beberapa metode konseling ,yg inshaa alloh akan diperkenalkan
adalah metode balanced konseling, sehati-bkkbn- uk embassy akan
mengadakan pelatihan ini dalam waktu dekat, semoga semua sejawat dapat ikut
semua ya. Dimana dg metode ini memakai cue card, dan pelatihannya secara
online

3. Q: Bidan Diah di Sumedang . Izin bertanya dok..Terkadang dalam pemilihan


kontrasepsi, keputusan klien sangat dipengaruhi oleh suami dan keluarga.
Sedangkan keluarga biasanya memiliki peran besar dalam pemberi keputusan
tsb. Bagaimana peran bidan dalam mengarahkan kontrasepsi yg sebaiknya
klien tersebut gunakan? Lalu apakah suami bisa ikut menggunakan KB juga
dok ? Terimakasih
A: Baik,ini sangat benar, saat konseling kita harus gali kebutuhan dan kondisi si
ibu termasuk keinginan suami,keluarga , hal ini dapat menjadi pertimbangan kita
dapat menyesuaikan alkon dg kondisi di atas.
Pada kondisi tertentu, konseling kepada suami atau keluarga menjadi salah satu
cara agar klien lebih yakin dalam memilih dan memakai alkon pilihannya.

4. Q: Selamat siang saya ingin bertanya. Bagaimana untuk kasus pasien yg sudah
lama kb mulai dari anak lahir hingga sekarang anak dewasa umur anaknya 20
tahunan atau bahkan 30 tahunan. Berarti ibu tersebut sudah menggunakan kb
suntik yang sangat lama. Lalu bagaimana apakah kita biarkan saja dia tetap kb
suntik atau tindakan lain apa yang dapat kita lakukan? Tips untuk
konselingnya dok . Terima kasih
A: Baik, utk pemakaian kb hormonal usia menjadi perhatian. Sebaiknya
pemakaian kb suntik jangan terlalu lama, pemeriksaan fungsi hati pada
pemakaian kb hormonal sebaiknya dilakukan mengingat metabolisme hormon
dilakukan di liver. Apalagi fungsi organ juga menurun dg bertambahnya usia.
Pada kasus ini sebaiknya dipikirkan alkon lain sesuai dg kondisi terakhir dari
pasien.

5. Q: Bidan Lina di Kalimantan . Dok salam kenal dan izin bertanya, kalau untuk
upaya meningkatkan penggunaan kb pascasalin itu baiknya gimana ya dok ?
Lalu yang ke 2 dok Bagaimana cara meyakinkan calon akseptor untuk
menggunakan alkon jangka panjang? Soalnya sulit dok memotivasi buat
pasien memilih pakai yg jangka panjang. Terimakasih
A: Utk kb pasca salin, kegiatan konseling sebaiknya dilakukan sejak masa
kehamilan, yakinka dg sabar dan terus menerus, dg memberikan informasi
manfaat dan keuntungan dari kb pasca salin. Sedangkan utk kb jangka panjang
maupun kontap, pendekatannya adalah selain dengan manfaat dan keuntungan,
penekanan pada waktu pakai yg lama maupun permanen dan biaya dapat
menjadi hal yg bisa ditekankan utk jangka panjang. Tetapi hal ini tetap harus
dilihat kebutuhan si pasien sendiri, jika setelah digali ada kebutuhan untuk
kontrasepsi jangka panjang maka hal ini menjadi lebih mudah. Paling tidak yg
dapat dilakukan kita memberi klien informasi yang lengkap mengenai kb pasca
salin, kontrasepsi jangka panjang/kontap kepada klien setelah kita
mendengarkan dan menggali kebutuhan klien

Anda mungkin juga menyukai