Kepulangan PMI seiring berakhirnya kontrak kerja yang tercatat pada Sistem Komputerisasi Tenaga
Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN).
Kepala (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan para PMI yang akan kembali ke dalam negeri itu
berasal dari 50 lebih negara penempatan. Sedangkan, para PMI tersebut berasal dari 10 provinsi di
Indonesia.
"Kami prediksi ada 50.114 PMI yang akan kembali ke Tanah Air. Tepatnya pada Juli sampai Agustus
tahun ini karena kontrak habis," kata Benny dalam konferensi pers via Facebook BNPB, Minggu
(28/6).
Untuk itu, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan berbagai fasilitas jelang kepulangan Pekerja
Migran Indonesia bersama stakeholders terkait. Diantaranya Gugus Tugas Covid-19, TNI/POLRI, KKP,
DAMRI dan lainnya.
Menurutnya pelibatan banyak pihak didasarkan oleh situasi saat ini. Di mana kepulangan PMI
berbarengan dengan pandemi Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Sehingga seluruh PMI harus melewati rangkaian proses pemerikasaan tes Covid-19 secara ketat.
Namun pihaknya tetap mengutamakan unsur kemanusiaan, karena sumbangsih positif PMI terhadap
devisa negara.
"Proses pemeriksaan tes Covid-19 bagi PMI akan di sebar ke tiga wilayah. Yaitu, Pulau Galang di
Batam, Teluk Benoa di Bali dan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta," jelasnya
Benny menambahkan, BP2MI mencatat sejak 1 Januari 2020 hingga 25 April 2020 terdapat 126.742
PMI yang sudah kembali. Rinciannya, 33.434 PMI pulang secara mandiri, 17.884 PMI pulang
difasilitasi BP2MI, serta 75.424 PMI dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Covid-19.
"Sementara itu, titik-titik kepulangan umumnya menggunakan transportasi darat, laut, dan udara.
Hal ini disesuaikan dengan perhitungan jarak dari negara penempatan," tukasnya.