Materi TWK
Materi TWK
PANCASILA
Usulan rumusan Pancasila dari ketiga tokoh tersebut dibahas lebih lanjut oleh para anggota panitia kecil
BPUPKI yang disebut Panitia Sembilan. Panitia Sembilan berhasil menyusun sebuah piagam yang
dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang di dalamnya terdapat rumusan Pancasila sebagai
berikut:
i. Ketuhanan Y
ii. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
iii. Persatuaan Indonesia.
iv. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
v. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
D. Nilai-nilai Pancasila
1. Nilai-nilai ketuhanan yang Maha Esa
a. Indonesia merupakan negara yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa.
b. Negara melindungi warga negaranya untuk beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
E. Perbandingan Ideologi
No. Komunisme Liberalisme Pancasila
1 HAM diabaikan HAM dijunjung secara HAM dilindungi tanpa melupakan kewajiban
mutlak asasi
5 Tidak ada oposisi Ada oposisi Ada oposisi dengan alasan (sebagai
penyeimbang)
6 Tidak ada perbedaan Ada perbedaan Ada perbedaan pendapat, dan dihargai
pendapat pendapat
Hakikat Konstitusi
Berikut adalah berbagai penyimpangan terhadap konstitusi yang pernah terjadi di Indonesia.
1. UUD 1945 hasil amandemen
o Kekuasaan presiden tidak terbatas
Masa awal proklamasi dianggap sebagai masa peralihan sehingga pada masa ini, kekuasaan
presiden sangat luas. Selain menjalankan kekuasaan eksekutif, presiden juga menjalankan
kekuasaan MPR dan DPR.
o Di samping presiden, hanya ada wakil presiden dan KNIP sebagai pembantu presiden.
o Pergantian sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer menjadikan para
menteri diangkat dan bertanggung jawab kepada parlemen/DPR.
b. Tahap kedua
Diputuskan dalam Sidang MPR pada 18 Agustus 2000.
Menyangkut 9 persoalan pengaturan mengenai:
a. Wilayah negara.
b. Hak-hak asasi manusia.
c. DPR.
d. Pemerintahan Daerah.
e. Pertahanan dan keamanan.
f. Lambang negara.
g. Lagu kebangsaan.
5 bab dan 25 pasal yang diamandemen adalah:
a. Bab IXA, X, XA, XII, dan XV.
b. Pasal 18, 18A, 18B, 19, 20, 20A, 22A, 22B, 25E, 26, 27, 28A, 28B, 28C,
28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 281, 28J, 30, 36B, 36C, dan 36A.
Tahap ketiga
Diputuskan dalam Sidang MPR pada 9 November 2001.
Berkenaan dengan 16 persoalan pokok, meliputi:
a. Kedaulatan rakyat.
b. Tugas MPR.
c. Syarat-syarat Presiden dan Wakil Presiden.
d. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung.
e. Pemberhentian Presiden.
f. Presiden berhalangan tetap.
g. Kekosongan Wakil Presiden.
h. Perjanjian internasional.
i. Kementerian negara.
j. Pemilihan umum.
k. APBN, pajak, dan keuangan negara.
l. Komisi Yudisial.
m. Mahkamah Konstitusi.
3 bab dan 22 pasal yang diamandemen adalah:
a. Bab VIIA, VIIB, dan VIIIA.
b. Pasal 1, 3, 6, 6A, 7A, 78, 7C, 8, 11, 17, 22C, 22D, 22E, 23, 23A, 23C,
23E, 23F, 23G, 24, 24A, 24B, dan 24C.
o Tahap keempat
Diputuskan dalam Sidang MPR pada 10 Agustus 2002.
Berkenaan dengan 12 persoalan sebagai berikut.
a. Komposisi keanggotaan MPR.
b. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
c. Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat menjalankan kewajiban dalam
masa jabatan secara bersamaan.
d. Dewan Pertimbangan yang bertugas memberi nasihat Presiden.
e. Mata uang.
f. Bank sentral.
g. Badan-badan lain dalam kekuasaan kehakiman.
h. Pendidikan.
i. Kebudayaan.
2 bab dan 13 pasal yang diamandemen adalah:
a. Bab XIII, dan XIV.
b. Pasal 2, 6A, 8, 11, 16, 23B, 23O, 24, 31, 32, 33, 34, dan 37.