Anda di halaman 1dari 52

KEBIJAKAN KEMENKES RI DLM

AKREDITASI RS UTK MENDUKUNG


STANDAR AKREDITASI
INTERNATIONAL
VISI
Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan
Berkeadilan

MISI
Meningkatkan
derajat Melindungi kesehatan
kesehatan masyarakat dengan Menjamin
Menciptakan tata
masyarakat, menjamin tersedianya ketersediaan dan
kelola
melalui upaya kesehatan yang pemerataan
kepemerintahan
pemberdayaan paripurna, merata sumber daya
yang baik
masyarakat, bermutu dan kesehatan
termasuk swasta berkeadilan
dan masyarakat
madani
NILAI - NILAI

PRORAKYA
T INKLUSIF RESPONSIF EFEKTIF BERSIH

STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN

1 2 3 4 5 6
ketersediaan, pemerataan, dan
keterjangkauan obat dan alat kesehatan
serta menjamin keamanan, khasiat, Manajemen kesehatan :
pengembangan dan kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi,
akuntabel, transparan
pendayagunaan SDM alat kesehatan, dan makanan.
berdayaguna dan berhasilguna
kesehatan  merata  memantapkan desentralisasi
dan bermutu kesehatan yang
bertanggungjawab

 Pemberdayaan Meningkatkan pembiayaan


masyarakat, swasta pembangunan kesehatan,
dan masyarakat madani terutama untuk
dalam pembangunan mewujudkan jaminan
kesehatan   pelayanan kesehatan yang merata, sosial kesehatan nasional.
kerja sama nasional terjangkau, bermutu dan berkeadilan,
dan global serta berbasis bukti; pengutamaan
pada upaya promotif dan preventif.
Data RS
Kategori Kepemilikan RS RS TOTAL
UMUM KHUSUS

RS Publik Pemerintah 732 94 826


-Kemkes 15 18 33
-Pemprop 49 43 92
-Pemkab 436 15 451
- Pemkot 76 14 90
- Kementerian lain 3 0 3
-TNI 114 3 117
-POLRI 39 1 40
Swasta Non Profit 534 200 734
RS Privat Swasta 328 178 506
BUMN 67 7 74
TOTAL 1661 479 2140
Data RS Update dari Website Ditjen BUK pada 15 April 2013
Data RS Prop NAD
Kategori Kepemilikan RS RS TOTAL
UMUM KHUSUS

RS Publik Pemerintah
-Pem Prop 1 2 3
-Pem Kab / Kota 21 2 23
- TNI 3 0 3
- POLRI 1 0 1
- Swasta Non Profit 9 2 11

RS Privat - Swasta 1 0 1
- BUMN 3 0 3

Data RS Set Dit Jen BUK 16 Mei 2013


Data KLS RS Prop
Kategori NAD
Kepemilikan RS A – B RS C – D Non Kls Jml

RS Publik Pemerintah
-Pem Prop 2 1 0 0 0 3
-Pem Kab / Kota 0 3/1 11/1 3/2 2/0 19/4
- TNI 0 0 3 3
- POLRI 0 0 1 1
- Swasta Non Profit 0 4 0 7 11

RS Privat - Swasta 1 1
- BUMN 0 1 1 1 3

Data RS Set Dit Jen BUK 16 Mei 2013


Data RS Prop NAD
Terakreditasi
Kategori Kepemilikan RS RS TOTAL
UMUM KHUSUS

RS Publik Pemerintah
-Pem Prop 1 1 2
-Pem Kab / Kota 10 10
- TNI 2 2
- POLRI 1 1
- Swasta Non Profit 1 1

RS Privat - Swasta 17 17
- BUMN 0 0

Data RS Update dari KARS 31 Desember 2012


Permenkes Nomor : Undang Undang
659/2009 Tentang RS Rumah Sakit
Indonesia Kelas Dunia Nomor:44 Tahun
2009
Permenkes Nomor :
147/2010 Tentang Perizinan
Rumah Sakit

Permenkes Nomor :
340/2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit

Permenkes Nomor :
012/2012 Tentang
Akreditasi Rumah Sakit

SK Menteri Kesehatan Nomor: 428/2012 Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012


Tentang Penetapan Lembaga (Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya
Independen Pelaksana Akreditasi RS di Kesehatan Nomor: HK02.04/I/2790/11)
Indonesia
PERPANJANGAN PENINGKATAN
RS IZIN KELAS

STUDI KELAYAKAN &


TATA RUANG AKREDITASI
(Pelayanan bermutu - Kemkes)

IZIN MENDIRIKAN
(2 thn–Pemda Prop/Kab/Kota) MEMENUHI STANDAR INPUT,
PROSES, OUTPUT/OUTCOME

MEMENUHI STANDAR INPUT


(blm dpt memenuhi semuanya)
REGISTRASI
(Pencatatan resmi - Kemkes)
IZIN OPERASIONAL SEMENTARA
(1 thn – Pemda Prop/Kab/Kota)
IZIN OPERASIONAL TETAP
(5 thn – Pemda/Kab/Kota)
PENETAPAN KELAS
(pengelompokan RS berdasarkan
Fas & kmampuan yan - Kemkes)
Sesuai dengan PERMENKES Nomor 012/2012
PERAN PEMERINTAH DAERAH  Dinas Kesehatan

  Mendukung; Memotivasi; mendorong;


memperlancar proses pelaksanaan
AKREDITASI
  Memberikan Bantuan Pembiayaan
Kepada RS untuk proses Akreditasi
 Membina dan Mengawasi Rumah Sakit
1) Untuk Peningkatan mutu pelayanan RS wajib
diakreditasi minimal 3 tahun sekali
2) Akreditasi RS yg dimaksud dilakukan oleh lembaga
independen dr dalam/luar negeri berdasarkan standar
akreditasi yg berlaku
3) Lembaga independen sbgmana dimaksud pd ayat (2)
ditetapkan oleh Menteri
4) Ketentuan mengenai akreditasi RS dimaksud diatur
dgn Peraturan Menteri
Pasal 3 :
Ayat 3  RS wajib mengikuti akreditasi nasional
Ayat 5  RS yg akan mengikuti akreditasi
internasional harus sudah mendapatkan status
akreditasi nasional
Ayat 7  RS terbaru yang telah memperoleh izin
operasional & beroperasi minimal 2
tahun wajib mengajukan
permohonan akreditasi
Accreditation
Accreditation is a process in which an entity, separate
and distinct from the health care organization, usually
non governmental, assesses the healthcare organization
to determine if it meets a set of requirements (standards)
designed to improve the safety and quality of care

Proses sukarela dimana sebuah badan pemerintah


atau non-pemerintah memberikan pengakuan kepada
institusi pelayanan kesehatan yang telah memenuhi
standar tertentu yang membutuhkan perbaikan
berkelanjutan baik dalam struktur, proses, maupun
outcome guna meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien
Akreditasi menjembatani Strategi
Penurunan Risiko

1. Organisasi melakukan hal yang benar dan


melakukannya dengan baik;

2. Mengurangi risiko bahaya secara signifikan


dalam pemberian pelayanan; dan

3. Mengoptimalkan kemungkinan outcome yang


baik.
Elemen Pokok Akreditasi Rumah Sakit

Memenuhi / Menerapkan / Comply Rumah


Standar Sakit
Survei Akreditasi RS

(Standar : suatu pernyataan yg


(Standard : a statement that defines the
mendefinisikan harapan terhadap performance expectations, sructures, or
kinerja, struktur, proses di RS untuk processes that must be in place for an
memberikan pelayanan & asuhan organization to provide safe and high-quality
yg bermutu dan aman) care, treatment, and service. JCI, 2008)

17
Basic Concepts of Hospital Accreditation

Quality & Safety

Self improvement
Learning External Accreditation
evaluation
Process
Self assessment

Core values & Concept


Hosp Accreditation as a learning process
Patient focus
Continuous quality improvement 18
ofi
il o s s ien
F
n pa re) HOSPITAL PATIENT
h a ca
u
As tien t RISK CENTRED
(Pa MANAGEMENT CARE
(PELAYANAN
FOKUS
PASIEN)

“Safety is a fundamental
•MUTU principle of patient care
•PATIENT and a critical component
of Quality Management.”
3 Fondasi
SAFETY
Asuhan pasien • EBM (World Alliance for Patient
Safety, Forward Programme,
• Asuhan Medis
• Asuhan Keperawatan
ETIK WHO, 2004)

• Asuhan Gizi
• VBM
• Asuhan Obat
• Evidence Based Medicine
• Value Based Medicine
• Patient centredness is becoming a widely used, but poorly understood,
concept in medical practice. It may be most commonly understood for
what it is not—technology centred, doctor centred, hospital centred,
disease centred.

• Konsep ‘Patient centredness’ dalam praktek medis makin


luas digunakan,
• Tapi masih sangat kurang dipahami.
• Mungkin umumnya dipahami sebagai :
o berpusat pada teknologi,
o berpusat pada dokter,
o berpusat pada RS atau
o berpusat pada penyakit,
• padahal bukan demikian.
(Stewart, M. : Towads a global definition
of patient centred care, Editorial BMJ 322 : 444, 2001)20
 Pada Model tradisional dalam yan
kes, dokter merupakan unit
sentral/pusat dalam model yan kes

Pedekatan yg lebih modern dlm


yan kes sekarang, diterapkan dgn
cepat di banyak RS di seluruh dunia,
model tim interdisiplin :
 model ini telah menggeser semua
PPK menjadi disekitar pasien
 berfokus pada PCC
 Sbg tambahan, mereka semua
sama pentingnya bila tiba pada
kontribusi setiap profesional yan kes
tthd pasien dan tim

21
Manfaat dari Akreditasi RS
 Peningkatan pelayanan ( diukur dengan clinical
indikator )
 Peningkatan administrasi & perencanaan
 Peningkatan koordinasi asuhan pasien
 Peningkatan koordinasi pelayanan
 Peningkatan koordinasi asuhan farmasi
 Peningkatan koordinasi asuhan gizi
 Peningkatan koordinasi antar staf
 Minimalisasi risiko
 Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
 Penurunan keluhan pasien & staf
 Peningkatan kesadaran pegawai atas tg Jawabnya
 Peningkatan kerjasama dari semua bagian organisasi
Perubahan standar Akreditasi
RS

RS menjadi PIONEER
dalam Akreditasi 2012
diwilayahnya
Perubahan Pendekatan Akreditasi
RS
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT VERSI 2012

SASARAN I: SASARAN II:


Kelompok Standar Pelayanan Kelompok Standar
berfokus pada pasien Manajemen Rumah Sakit

STANDAR
AKREDITASI
RUMAH
SAKIT
SASARAN IV : SASARAN III:
MILLENIUM DEVELOPMENT Sasaran Keselamatan
GOALS (3 bab) Pasien RS
Standar Pelayanan Berfokus pada
Pasien

Standar Akreditasi 2012 menuntut perubahan


dalam BUDAYA KERJA tenaga kesehatan

Berorientasi Kepada Pasien


PATIENT SAFETY DALAM STANDAR
AKREDITASI 2012

Sasaran Keselamatan Pasien RS

Sasaran 1 :
Ketepatan IDENTIFIKASI Pasien
Sasaran 2 :
Peningkatan KOMUNIKASI yang EFEKTIF
Sasaran 3 :
Peningkatan Keamanan HIGH ALERT
MEDICATIONS
Sasaran 4 :
Kepastian TEPAT -> LOKASI-PROSEDUR-
PASIEN OP
Sasaran 5 :
Pengurangan Resiko INFEKSI terkait Yan
Kes
Sasaran 6 :
Pengurangan RESIKO pasien JATUH
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru

Elemen
Standar
Penilaian
Kelompok I 161 436
Kelompok II 153 569
Kelompok III 6 24
Kelompok IV 3 19
Total : 323 1048

29
(Section I: Patient-
I. KELOMPOK STANDAR Centered
PELAYANAN BERFOKUS PADA Standards)
PASIEN (8 Chapter)

(7 Bab)
STANDAR (Section II: Health
AKREDITASI Care Organization
RS II. KELOMPOK STANDAR Management
BARU MANAJEMEN RS standards)
(6 Chapter)
(6 Bab)

(International
III. SASARAN KESELAMATAN Patient Safety
 Berfokus Pada PASIEN Goals (IPSG))
Pasien (PCC) (Chapter 1
 Kuat Pada Proses ,
Section I)
Output & Outcome
 Kuat Pada
Implementasi 
Melibatkan IV. SASARAN PROGRAM MDG’S J.C.I
Seluruh Petugas Edisi 4. Thn
 Kesinambungan
Pelayanan 2011
MENGAPA MENGGUNAKAN STANDAR
AKREDITASI VERSI 2012 ?
Better Clinical Outcome Better Risk Management
Better Patient & Staff Safety Better Teamwork & Resources
Utilization
Better Emphasis on Continuous Better Compliance to
Improvement Regulation
Better, Educated & Trained Better Community Confidence
Staff
Better Documentation & Better Patient Awareness
Reduction in Litigations
Better Competitive Advantage Better Recognition from
insurer
AKREDITASI TINGKAT DASAR
1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)
4 Bab Group
2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
Mayor
3. Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)
Nilai ≥ 80 %
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
5. Millenium Development Goals (MDGs)
6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 11 bab Group
12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS) Minor
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) (5 – 15)
14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP) Nilai > 20 %
15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
AKREDITASI TINGKAT MADYA
1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)
8 Bab Group
2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
Mayor
3. Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)
Nilai ≥ 80 %
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
5. Millenium Development Goals (MDGs)
6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 7 Bab Group
12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS) Minor
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) (5 – 15)
14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP) Nilai > 20 %
15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
AKREDITASI TINGKAT UTAMA
1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)
12 bab Group
2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
Mayor
3. Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)
Nilai ≥ 80 %
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
5. Millenium Development Goals (MDGs)
6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 3 bab Group
12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS) Minor
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) (5 – 15)
14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP) Nilai > 20 %
15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
AKREDITASI TINGKAT
PARIPURNA
1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)
15 BAB Group
2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
Mayor
3. Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)
Nilai ≥ 80 %
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
5. Millenium Development Goals (MDGs)
6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP)
15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
SASARAN MDG’s

Sasaran I:
Penurunan angka kematian
bayi & peningkatan
kesehatan ibu
Sasaran III:
Penurunan angka
kesakitan TB (6 bab)
MDG’s

Sasaran II:
Penurunan angka kesakitan
HIV/AIDS (6 bab)
KEGIATAN AKREDITASI

 WORKSHOP STANDAR AKREDITASI VERSI 2012


 BIMBINGAN AKREDITASI
 SURVEI SIMULASI
 FINAL SURVEI

PERLU PERENCANAAN BIAYA YANG DISUSUN


SECARA BAIK DAN WORKSHOP MERUPAKAN
HAL YANG MUTLAK DILAKUKAN DIAWAL
KEGIATAN
Daftar Rumah Sakit yang terakreditasi
RS Versi 2012
 RSCM
 RS Fatmawati
 RS Premier Bintaro
 RS Premier Jatinegara
 RS Eka
 RS Puri Indah Pondok Indah
 RS Panti Nirmala
 RS Royal Progress
 RS Santa Maria Pekanbaru
Restrukturisasi Layanan Kesehatan

d
re red
ctu are t u
s tr
u ry C uc
Prim
a Str
Un Tertiary
y C ndar

Secondary
Sel
are
o

f
Sec

Ca

Rujukan -
re

Kewenangan
Primary Care
Tertiary Care GATE KEEPER
Self Care
INTERVENSI 3 :

39
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN
KESEHATAN
Yang harus diperhatikan
ALUR RUJUKAN
Puskesma Puskesma Puskesma
s s s

Pusat Rujukan
Puskesmas

RS di Kabupaten/kota,
balai

Pusat Rujukan
kabupaten /kota

RS di Kabupaten/kota,
balai

Puskesma
Keterangan: Klinik DPM
s
Primer (GK)

Rujukan Sekunder BPM


Rujukan Tersier (tidak berlaku pada
daerahdengan kondisi tertentu)
10 LANGKAH REGIONALISASI
1 Januari 2014

KEMENTERIAN Peserta ASKES


KESEHATAN Saat Ini JAMSOSTEK

JAMKESMAS JPK

BPJS
KESEHATAN
KEMENTERIAN KEPOLISIAN
PERTAHANAN - TNI

PROGRAM PROGRAM
PELAYANAN PELAYANAN
KESEHATAN KESEHATAN
Regulasi Faskes (PerPres 12 / 2013)

Pasal 35 (Ketersediaan)
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas
ketersediaan fasilitas kesehatan

Pasal 36 (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan) SELEKSI


•Faskes Pemerintah/Pemda yang memenuhi persyaratan
Faskes
 Wajib kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
•Faskes swasta yang memenuhi persyaratan (credentialing)
 dapat kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
•Kerja sama  membuat perjanjian tertulis.
•Persyaratan Faskes BPJS  PERATURAN MENTERI.

Pasal 42 (Kinerja Faskes)


•Memperhatikan mutu pelayanan PENILAIAN
•Orientasi aspek keamanan pasien KINERJA Faskes
•Efektifitas tindakan (komponen utama
•Kesesuaian kebutuhan pasien recredentialing)
•Efisiensi biaya
STANDAR AKREDITASI
RUMAH SAKIT
INTERNASIONAL
SK Menkes Nomor 428/2012
tentang Penetapan Lembaga
Independen Pelaksana
Akreditasi RS di Indonesia

Lembaga Independen Pelaksana


Akreditasi RS di Indonesia terdiri atas :
a. Komisi Akreditasi RS (KARS)
b. Joint Commissions International (JCI)
yang merupakan lembaga pelaksana
akreditasi yang berasal dari luar negeri
STANDAR AKREDITASI RS INTERNASIONAL ( Edisi Ke
4)
Sasaran I : Kelompok Standar Sasaran II : Kelompok Standar
Pelayanan berfokus pada pasien Manajemen Rumah Sakit

Standar
Akreditasi
RS
internasional

Sasaran III:
Sasaran
Keselamatan  Standar Akreditasi JCI Edisi
Pasien RS Kelima
TARGET AKREDITASI
INTERNASIONAL
1 RS Cipto Mangunkusumo – JAKARTA ( Lulus )

2 RS Sanglah – BALI ( Lulus )

3 RS Sardjito - YOGYAKARTA

Pelaksana 4 RS Fatmawati - JAKARTA


Standar
5 RS Adam Malik - SUMUT
Internasional
(JCI) 6 RS Wahidin Sudirohusodo - Makassar

7 RSPAD Gatot Subroto - JAKARTA

8 RSUP Hasan Sadikin - Bandung

9 RSUD Moewardi - Solo

RENSTRA KEMKES 2010- 2014


Indikator : Jumlah kota yg memiliki RS memenuhi standar kelas dunia
(world class) sebanyak 5 kota
Daftar Rumah Sakit yang terakreditasi
Internasional ( JCI )

 RS Siloam Karawaci
 RS Santosa Bandung
 RS Premier Bintaro
 RS Eka
 RS Premier Jatinegara
 RS Puri Indah Pondok Indah
 RS CM
 RS Sanglah
KESIMPULAN
 Akreditasi merupakan kewajiban Rumah sakit sebagai
upaya peningkatan mutu , fokus pada pasien dan
keselamatan pasien di Rumah Sakit untuk persiapan
Rumah sakit menghadapi BPJS/ Universal Coverage
 Akreditasi dapat level nasional dengan KARS maupun
Internasional menggunakan Standar Internasional
dengan JCI
 Perlu komitmen dari Direktur RS beserta jajarannya ,
pemilik RS untuk menjadikan akreditasi international
sebagai rujukan bagi akreditasi nasional di provinsi
masing2  dengan melakukan perencanaan kedepan
termasuk alokasi dana , SDM , Sarana & Prasarana dll
 Perlu dibentuk Pokja/ Tim internal RS yang
mempercepat proses akreditasi dengan melibatkan
seluruh manajemen, instalasi / departemen dan SMF
RS serta karyawan RS
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai