Anda di halaman 1dari 2

AUDIT KEBERSIHAN TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


09.0093.701.2.02 2 1/2
Disusun Oleh Diperiksa Oleh :
Komite PPI
Direktur Medik Dan Keperawatan
Standar Tanggal Terbit
Prosedur Ditetapkan Oleh :
Operasional 15 Februari 2017 Direktur Utama,

………………………
Pengertian Audit kebersihan tangan adalah observasi implementasi kebersihan tangan
sesuai indikasi 5 (lima) saat sesuai WHO dengan menggunakan form audit
kebersihan tangan
Tujuan 1. Mengevaluasi kepatuhan petugas dalam menerapkan standar kebersihan
tangan
2. Memberikan umpan balik kepada petugas untuk meningkatkan kepatuhan
standar kebersihan tangan untuk mencegah penyebaran infeksi di Rumah
Sakit
3. Mengurangi angka kejadian MRSA, MRSE, ESBL di Rumah Sakit
4. Mencegah penularan penyakit silang dari petugas ke pasien, pasien ke
petugas
Kebijakan Audit kebersihan tangan dilakukan oleh IPCN, IPCLN atau petugas terlatih
dengan mengobservasi 5 saat kebersihan tangan sesuai pedoman WHO 2009
Referensi 1. Departemen Kesehatan RI, 2009, Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya
2. Panitia PPI, 2013, Panduan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUP
Dr Sardjito
3. Panitia PPI, 2010, Buku Pintar Kebersihan Kunci Kendali Infeksi, RSUP Dr
Sardjito
4. WHO, 2009, Hand Hygiene Technical reference Manual
Prosedur 1. IPCN/IPCLN (auditor) menggunakan daftar form audit kebersihan tangan
2. Auditor mengamati petugas yang melakukan kegiatan pelayanan pasien
yang mempunyai kesempatan praktek kebersihan tangan, sesuai indikasi
lima (5) saat, secara tersamar dan independen
3. Auditor mengisi daftar tilik pelaksanaan kebersihan tangan dengan cara
memberikan tanda V (centang) saat ada kesempatan praktek kebersihan
tangan pada kolom yang disediakan
4.

AUDIT KEBERSIHAN TANGAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
09.0093.701.2.02 2 2/2

Standar
Prosedur
Operasional

Prosedur 5. IPCLN melaksanakan audit setiap hari minimal 7 kesempatan pada satu
(1) ruang yang menjadi tanggung jawabnya
6. IPCN melaksanakan audit setiap hari minimal 2 kesempatan pada area
yang menjadi tanggung jawabnya
7. IPCLN memasukkan hasil audit manual ke sistem informasi RS
8. Auditor memberikan umpan balik hasil auditnya bisa langsung secara
individual atau kelompok
9. IPCLN melakukan audit minimal 200 kesempatan setiap bulan pada satu
(1) ruang yang menjadi tanggung jawabnya
10. IPCN melakukan audit minimal 30 kesempatan setiap bulan area yang
menjadi tanggung jawabnya
11. Hasil audit IPCN dan IPCLN akan dilakukan mixing data
12. Komite PPI menganalisis hasil audit dan menyusun rekomendasi setiap 3
bulan, menyampaikan kepada Direktur Medik dan Keperawatan untuk di
feedback–kan melalui pertemuan manajerial KSM, Instalasi, Bidang
Keperawatan.
13. Komite PPI menyerahkan hasil evaluasi praktik kebersihan tangan kepada
Komite Mutu dan Keselamatan pasien (KMKP) serta memasukkan dalam
sistem informasi Rumah Sakit.
14. Komite dan Tim PPI menindaklanjuti hasil audit yang kurang dari 80 %
dengan melaksanakan review pengetahuan dan ketrampilan petugas
Formulir Form audit kebersihan tangan
Dokumen Terkait 1. SPO Praktik Kebersihan Tangan
2. Buku saku praktek kebersihan tangan
3. Buku Panduan PPI RS 2013
Unit Terkait IRNA, Rawat intensif dan Rawat Khusus
Catatan Revisi No. Isi Perubahan Tanggal Revisi
1. Penomoran 07 Februari 2017
2. Kebijakan 07 Februari 2017
3. Prosedur 07 Februari 2017
4. Tanggal terbit SPO 15 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai