Anda di halaman 1dari 4

KASUS

Seorang perempuan usia 34 tahun mengalami diabetes mellitus sejak 2 tahun yang lalu. Dibawa
ke RS oleh keluarga karena luka yang tidak sembuh2. ^ bulan yang lalu pasien dirawat di RS
akan luka ganggren pada kakinya, tetapi setelah dirumah luka tidak kunjung sembuh. Tampak
luka pada daerah tibia yang mengeluarkan air bercampur nanah, dan daerah sekitar tampak
hitam. Pasien sudah mengganti balutan setiap lukanya basah, tetapi tetap saja luka tidak kunjung
sembuh. Saat ini pasien kesulitan untuk berjalan karena pada saat berjalan kaki terasa sakit, dan
pasien merasa lemah dan ototnya tidak kuat.

Dari kasus diatas:

1. Tentukan apakah penyebab osteomyelitis pada pasien dan bagaimana alur penyebarannya.

2. Tentukan masalah kep , kriteria hasil dan intervensi kep sesuai dengan SDKI, SLKI dan SIKI.

1. Pasien dengan diabetik mengalami gangguan pada sirkulasi. Efek sirkulasi inilah yang
menyebabkan kerusakan pada saraf yang sering disebut neuropati dan berdampak pada
sistem saraf autoimun yang mengontrol fungsi otot-otot halus, kelenjar dan organ viseral.
Gangguan pada saraf autonomi pengaruhnya adalah terjadi perubahan tonus otot yang
menyebabkan abnormalnya aliran darah, dengan demikian kebutuhan akan nutrisi dan
oksigen maupun pemberian antibiotik tidak mencukupi atau tidak dapat mencapai
jaringan perifer, dan atau untuk kebutuhan metabolisme pada lokasi tersebut. Efek pada
autonomi neuropati ini akan menimbulkan kulit menjadi kering, anhidrosis yang
memudahkan kulit menjadi rusak dan luka yang sukar sembuh, dan dapat menimbulkan
infeksi dan mengkontribusi untuk terjadinya gangrene. Pada mulanya terdapat suatu
embolus bacteri yang umumnya terjadi dibagian metaphyse dari tulang. Bacteri yang
bersarang pada metaphyse tadi berkembang biak. Jika daya tahan tubuh kuat maka
berkembang biaknya bakteri tidak akan bertahan dan akhirnya akan ada keseimbangan
diantara kekuatan bakteri dan kekuatan daya tahan tubuh. Sementara itu jaringan-jaringan
dan bakteri telah musnah sehingga merupakan benda cair yang kita kenal sebagai nanah
(pus), terletak di dalam lobang pada metaphyse tulang panjang. Dalam keadaan
keseimbangan tadi kumpulan nanah dapat bertahun-tahun ada di tempat itu tanpa
mengadakan perubahan-perubahan. Jika daya tahan tubuh lemah, maka peradangan yang
mula-mula ada di metaphyse tidak bertahan ditempat itu saja akan tetapi dapat segera 4
menjalar ke lain tempat, diantaranya ia bisa melalui epiphyse menerobos ke dalam sendi
di dekatnya sehingga menimbulkan peradangan sendi. Peradangan ini tidak hanya dapat
menerobos pada sendi saja namun dapat menerobos pula pada diaphyse sehingga seluruh
sumsung tulang akan terserang peradangan ini, menerobos periost sehingga terdapat
periostitis, peradangan menerobos pada jaringan-jaringan diatas tulang, peradangan juga
dapat menerobos ke dalam pembuluh darah sehingga dapat menimbulkan sepsis.
Peradangan dapat berjalan lama sehingga proses tersebut menjadi suatu proses kronis.
2. Analisa data

Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi


Gangguan integritas jaringan Setelah dilakukan perawatan Observasi
b.d factor mekanis 1x24 jam pasien dapat  Monitor karakteristik
memenuhi kriteri hasil : luka
 Berkurangnya edema  Monitor tanda-tanda
sekitar luka infeksi
 Pus dan jaringan Terapeutik
hitam berkurang  Lepaskan plester dan
 Adanya jaringan balutan secara
granulasi perlahan
 Bau tidak sedap luka  Bersihkan dengan
berkurang cairan NaCl atau
pembersih nontoksik
 Bersihkan jaringan
nekrotik
 Berikan salep yang
sesuai kekulit
 Pasang balutan luka
sesuai jenis luka
 Pertahankan teknik
steril saat melakukan
perawatan luka
 Ganti balutan sesuai
jumlah eksudat dan
drainase
 Jadwalkan perubahan
posisi setiap 2 jam
Edukasi
 Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
 Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi kalori
 Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
Kolaborasi
 Kolaborasi prosedur
dribdement
 Kolaborasi
pemberian antibiotik
Gangguan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan perawatan Observasi
penurunan kekuatan otot 1x24 jam pasien dapat  Identifikasi adanya
memenuhi kriteri hasil : nyeri atau keluhan
 Pergerakan pasien fisik lainya
bertambah luas  Identifikasi toleransi
 Rasa nyeri berkurang fisik melakukan
 Pasien dapat pergerakan’
memenuhi kebutuhan  Monitor frekuensi
sendiri secara jantung dan TD
bertahap sesuai Terapeutik
dengan kemampuan  Fasilitasi aktivitas
 Mempertahankan mobilisasi dengan alat
fungsi penuh bantu
ekstremitas Yang  Fasilitasi melakukan
sehat pergerakan
 Memperlihatkan  Libatkan keluarga
penggunaan alat untuk membantu
imobilisasi dan alat pasien
bantu dengan aman Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
 Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
 Anjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan.n

Anda mungkin juga menyukai