Anda di halaman 1dari 65

Format laporan praktik laboratorium klinik analisis swot

Disusun oleh:

Kelompok 1
bio muhammad akbar : 0433131420118005
Lala aprilia fiorentina : 0433131420118031
Apipah : 0433131420118006
Nuraeni : 0433131420118023
Yulianti : 0433131420118138
Fitriani hanifah : 0433131420118017
Putri suci wahyuni : 0433131420118032
Zahra aknal hayati : 0433131420118046
Dede isun : 0433131420118006
Feri feruziah : 433131420118016

Sekolah tinggi ilmu kesehatan horizon karawang


Jl. Pangkal perjuangan km. 1 by pass karawang
Program studi sarjana keperawatan
Tahun akademik 2021/2022
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah “analisi program
penyakit tidak menular puskesmas karawang 2021”. Namun berkat kerja sama dari anggota
kelompok kami serta bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa untuk
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,
dorongan dan doa untuk terselesaikannya makalah ini. Seperti kata pepatah, “tak ada gading
yang tak retak”, begitu pula dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman, dosen dan para pembaca
sekalian demi penyempurnaan makalah ini. Demikian sedikit kata dari kami, semoga makalah ini
bermanfaat.

Karawang,08 desember 2021

Penulis
Daftar isi

Kata pengantar........................................................................................................i

Daftar isi.................................................................................................................ii

Bab 1 pendahuluan

1.1 latar belakarng....................................................................................................1

1.2 rumusan masalah................................................................................................5

1.3 tujuan analisis.....................................................................................................5

1.4 metode................................................................................................................5

1.5 manfaat...............................................................................................................5

Bab 2 tinjauan teori

2.1 pengertian...........................................................................................................6

2.2 faktor-faktor yang mempengaruhi......................................................................9

2.3 upaya program di puskesmas yang dianalisis..................................................10

2.4 kebijakan yang mempengaruhi program yang dianalisis.................................11

2.5 trend dan issue strategis dari program yang dianalisis.....................................12

Bab 3 pengumpulan data

3.1 visi dan misi puskesmas...................................................................................15

3.2 analisis lingkungan puskesmas........................................................................15

3.3 analisis data kesehatan puskesmas...................................................................17

3.4 analisis program puskesmas yang dianalisis....................................................18

Bab 4 pembahasan

4.1 analisis faktor internal program yang dianalisis...............................................19

4.2 analisis faktor eksternal program yang dianalisis............................................20

4.3 matriks analisis swot program yang dianalisis.................................................21

4.4 langkah penyelesaian berdasarkan analisis swot yang disarankan...................22


Bab 5 penutup

5.1 kesimpulan.......................................................................................................23

5.2 saran.................................................................................................................24

Daftar pustaka .......................................................................................................25

Lampiran....................................................................................................................
Bab i

Pendahuluan

1.1 Latar belakarng


Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas (uptd) pada dinas kesehatan kabupaten
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
puskesmas baik itu merupakan wilayah atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas
berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan dan
merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan di indonesia.
Uptd puskesmas tunggakjati merupakan salah satu puskesmas yang berada dalam wilayah
kecamatan karawang barat, yang merupakan puskesmas induk dengan luas wilayah kerja
1.207.837 ha yang sebagian besar terdiri dari pesawahan 3.804,8 ha (73,9%) dengan kondisi
daratan adalah datar, tidak ada pegunungan dan laut sehinggga termasuk daerah yang rawan
banjir. Puskesmas tunggakjati memiliki pustu (puskesmas pembantu) yang terletak di
kelurahan mekarjati.
Adapun fungsi puskesmas adalah pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan masyarakan dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan, puskesmas harus menerapkan azas bertanggungjawaban
wilayah, azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan dan azas rujukan.
Puskesmas tunggakjati mempunyai wilayah kerja terdiri dari 2 kelurahan yaitu kelurahan
tunggakjati dan mekarjati. Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas tunggakjati pada tahun
2019 sebanyak 29.603 jiwa yang terdiri laki-laki 15.155 jiwa dan perempuan 14.448 jiwa
dari 8.293 kk, 28 rw dan 110 rt
Penyakit tidak menular (ptm) merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang
ke orang,yang perkembangan berjalan perlahan dalam jangka waktu yang
panajng(kronis),penyakit yang ternasuk pada program ptm menurut dinas kesehatan diabetes
militus,hipertensi,jantung,asma,stroke,ginjal,kanker dan untuk program ptm di puskesmas
tunggak jati mengambil 9 penyakit yang termasuk dalam program ptm yaitu diabetes
militus,hipertensi,jantung,asma,ppok,stroke,kanker serviks,kanker atau benjolan pada
payudara,cedera akibat kecelakaan
Dari total masyarakat kelurahan tunggak jati dan mekarjati penderita ptm terbanyak
adalah hipertensi kemudian disusul diabetes melitus dan telah dilakukan pembinaan yang
mana mendapat tanggapan baik dari massyarakat dan tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan pencatatan, pelaporan puskesmas merupakan salah satu penunjang bagi
terlaksananya sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) dan sikda generik, melalui
penerapan teknologi informasi yang efektif dan efisien. Data-data yang selama ini ada di
puskesmas belum sepenuhnya diolah, dianalisis dan disajikan terutama dalam
pemanfaatannya secara tepat guna dalam penyusunan rencana program kesehatan.

1.2 Rumusan masalah


a) Bagaiamana program puskesmas untuk mensukseskan program ptm ?
b) Apa saja kekuatan dalam menjalankan program ptm ?
c) Apa saja kelemahan puskesmas dalam menjalankan program ptm ?
1.3 Tujuan analisis
Menganalisis situasi puskesmas baik dari faktor internal maupun faktor
Eksternal berupa :
a) Kekuatan (strength),apa saja kekuatan dalam menjalankan program ptm
b) Kelemahan (weakness), apa saja kelemahan puskesmas dalam menjalankan program
ptm
c) Peluang (opportunity),bagaimana peluang dalam menjalankan program ptm
d) Ancaman (threat) dalam menghadapi implementasi ptm di puskesmas tunggak jati
dengan menggunakan analisis swot.
1.4 Metode
Analisis ini menggunakan metode :
a) Wawancara dengan pemegang program ptm di puskesmas tunggak jati yaitu ibu diani
b) Observasi disaat vaksin masih banyak masyarakat yang mengalami hipertensi dimana
hipertensi menjadi salah satu kasus tinggi di program ptm puskesmas tunggak jati
c) Data sekunder didapat dari pemegang program ptm dan juga kasubag di puskesmas
tunggakjati
1.5 Manfaat
Manfaat analisis ini adalah program ptm puskesmas tunggak jati :
a) Manfaat untuk mahasiswa dapat menambah wawasan mahasiswa dan memahami
kekuatan dan kelemahan program ptm yang dijalankan oleh puskesmas tunggakjati
b) Manfaat untuk pendidikan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan terkait
program ptm yang sudah di ketahui oleh masyarakat
c) Manfaat untuk puskesmas dapat membantu puskesmas mengoptimalkan apa yang
belum optimal di program ptm
d) Manfaat untuk ilmu keperawatan untuk mengetahui terkait program ptm yang
dijalankan di puskesmas
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat.
Setiap Puskesmas Wajib memiliki izin untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, izin ini diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, izin ini
berlaku selama 5 tahun serta dapat diperpanjang.Selain itu, Puskesmas juga wajib
diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali. Akreditasi Puskesmas
adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa
Puskesmas telah memenuhi standar pelayanan Puskesmas yang telah ditetapkan oleh
Menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan.
a. Program Pokok Puskesmas
Program puskesmas yang wajib ada yaitu seperti, promosi kesehatan
( promkes) sebagai pedoman bagi masyrakat atau puskemas nya juga
karena keberhasilan adanya promkes akan berdampak ke program lainnya
seperti di dalam nya adanya, pencegahan penyakit menular (P2M),
penyakit Tidak menular ( PTM), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Upaya
Peningkatan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pencatatan dan Pelaporan
seperti Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) dan
adanya program pengobatan seperti Rawat Jalan Poli Umum, Rawat Jalan
Poli Gigi, Unit Gawat Darurat (UGD), Puskesmas Keliling (Puskel)
b. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas
Program penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan,
sesuai kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas
Tunggakjati dalam melakukan pelayanan seperti, Kesehatan Mata,
Kesehatan Jiwa, Kesehatan Lansia (Lanjut Usia), Kesehatan Reproduksi
Remaja, Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olahraga, dan Kesehatan Batra :
Pengobatan tradisional. Penanaman TOGA

Sebagai lini utama pelayanan kesehatan di masyarakat, puskesmas memiliki peran dalam
pelayanan kesehatan di negara- negara berkembang sangat terbebani oleh peningkatan
kebutuhan terhadap penanganan penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes,cidera akibat
kecelakaan dan penyakit paru kronik.Upaya penambahan fasilitas di rumah sakit tersier
yang disertai pengadaan alat-alat canggih memakan sebagian besar anggaran kesehatan,
padahal fasilitas semacam itu hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil dari masyarakat
saja.Akibatnya upaya promosi, preventif dan deteksi dini terhadap mereka yang
mempunyai faktor resiko PTM, tidak terlaksana.

Langkah-langkah yang dijalankan dalam pengendalian PTM mencakup : tujuan dan


penetapan target nasional, penilaian hasil penangan PTM, memperluas jaringan
kemitraan,dan melakukan pendekatan “kesehatan dalam berbagai kebijakan”,memperkuat
sistem kesehatan dan pelayanan keseehatan ditingkat primer seperti pelayanan di pusat
kesehatan masyarakat (puskesmas ), serta membentuk kapasitas nasional maupun
institusional yang mampu melaksanakan program pengendalian PTM.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan perlu di revitalisasi, agar mampu
memberikan kontribusi besar dalam upaya pengendalian PTM. dibutuhkan komitmen
yang inggi dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas pelayan puskesmas,jejaring
yang efektif dan efisien perlu diciptakan, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
hendaknya ditingkatkan, tersedianya standar pelayan minimun (SPM) yang komprehensif
(holistik) dan sarana/prasarana diagnostik, serta pengobatan sesuai dengan standar
pengobatan puskesmas,juga didukung oleh sistem informasi yang memadai.
Puskesmas mempunyai tiga (3) fungsi utama yaitu :
1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Sebagai ousat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan.
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan primer.

2.2 faktor-faktor yang mempengaruhi


faktor risiko PTM adalah kondisi yang dapat memicu terjadinya PTM pada seseorang
atau kelompok tertentu, factor PTM di bedakan menjadi 2 kelompok yaitu:
1. factor risiko tidak dapat diubah, antara lain umur, jenis kelamin
dan ketentuan ( genetik )
2. factor risiko yang dapat diubah, antara lain:
a. factor risiko perilaku merokok< diet rendah serat ,
konsumsi garam lrbih, kurang aktifitas fisik, konsumsi
alcohol dan stress
b. factor risiko lingkungan : polusi udara, jalan raya dan
kendaraan yang tidak layak jalan, infrastruktur yang
mendukung untuk pengendalian PTM serta stress
social
c. factor risiko fisiologi: obesitas, gangguan metabolisme
kolostrol dan tekanan darah tinggi ( Kemenkes RI,
2014)
2.3 upaya program di puskesmas yang di analisis
A. penyakit PTM non
Non Communicable Disease atau Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan
penyakit yang tidak ditularkan dari orang keorang. Penyakit ini dapat merupakan
akibat dari terganggunya sistem metabolik maupun kesehatan lingkungan disekitar
pengidapnya. Penyakit tidak menular yaitu penyakit jantung koroner (PJK), gagal
jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes Mellitus tipe 2 (DM 2)
(Kementrian Kesehatan, 2013). Pada tahun 2008, secara umum PTM menyumbang
36 juta jiwa atau 63% dari total kematian diseluruh dunia, sedangkan di asia
tenggara, total kematian akibat PTM mengalami peningkatan dari 6,7 juta jiwa
pada tahun 2000 menjadi 8,5 juta pada tahun 2012 (Mendis, 2014; Kristina et al.,
2017)
B. Insidensi dan Prevalensi PTM
Berdasarkan data dari WHO, di seluruh dunia pada tahun 2016, terdapat 56,9 juta
kematian dimana 71% diantaranya merupakan penyakit tidak menular (PTM)
(WHO, 2018). Angka tersebut hampir meningkat 2 kali lipat dibandingkan dengan
tahun 2008 sejumlah 27,36 juta jiwa (WHO, 2013). Dari jumlah tersebut,
kardiovaskular menyumbang 44% dari total PTM atau sekitar 17,9 juta orang
(WHO, 2018). Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh WHO, pada tahun
2012, insidensi penyakit kardiovaskular dan diabetes masing-masing sebesar
744.500 dan 120.800 (Mendis, 2014). Di Indonesia sendiri, pada tahun 2013 angka
insidensi PJK, gagal jantung, dan stroke masing-masing sejumlah 883.447 orang
(0,5%), 229.696 (0,13%), dan 1.236.825 (7%). Sedangkan penderita hipertensi
berdasarkan pengukuran dan diabetes mellitus berdasarkan diagnosis dokter
masing-masing sejumlah 25% dan 1,5% (Kristina et al., 2017). Berdasarkan data
tersebut, terjadi tren kenaikan angka angka kesakitan pada penyakit kardiovaskular
secara umum baik di seluruhdunia maupun di Indonesia. Angka tersebut
diperkirakan masih akan terus bertambah hingga tahun 2030, dimana kejadian
penyakit kardiovaskular akan meningkat hingga diangka 23,3 juta jiwa (Kristina et
al., 2017)

1. Upaya Pencegahan
Upaya Pencegahan yang dilakukan di Puskesmas yaitu dengan memotivasi
masyarakat untuk melakukan aktifitas fisik secara rutin dengan kegiatan awal
yaitu mengumpulkan masyarakat dan mengadakan
pertemuan lintas sektoral membahas PTM dan Bahaya PTM serta membicarakan
tindakan pencegahannya yaitu dengan mengadakan senam sehat secara rutin.
Awal kegiatan hanya diikuti oleh peserta aktif LLI (lembaga Lansia Indonesia )
kecamatan Toho kemudian berkembang dengan merangkul semua instansi
pemerintah yang ada dikecamatan dan desa hingga akhirnya kami memiliki 7
kelompok senam yang diikuti oleh penyandang PTM dan masyarakat sehat sadar
kesehatan.
Upaya ini kami targetkan untuk dapat menekan angka kekambuhan pada
penderita HIPERTENSI dan DM Sehingga mencapai nilai ‘TERKONTROL”
pada setiap pemeriksaan rutin penderita.

2. Upaya Promotif
Upaya promotif yang kami lakukan adalah dengan kampanye-kampanye kecil
yang dilakukan di setiap kegiatan POSBINDU PTM dan kegiatan senam sehat,
secara individu kami lakukan promotif kerumah-rumah dengan melakukan
kegiatan PERKESMAS bekerja sama dengan tim PERRKESMAS PUSKESMAS
dan menjadi tanggung jawab semua PJ DARBIN di wilayah binaan
DARBINNYA masing-masing.
Upaya promosi kesehatan mengajak masyarak untuk bisa bersikap cerdik, yng
bertujuan menuju masa muda sehat dan masa tua nikmat tanpa PTM. SECARA
harfiah CERDIK adalah ;
C = CEK KESEHATAN SECARA BERKALA
E = ENYAHKAN ASAP ROKOK
R = RAJIN AKTIFITAS FISIK
D = DIET DENGAN KALORI SEIMBANG
I = ISTIRAHAT YANG CUKUP
K = KELOLA STRES
Mudah-mudahan dengan CERDIK ini PTM bisa dikendalikan
1. Deteksi Dini
Dalam Upaya Deteksi kami melakukan screning yang mana Screening ini adalah
suatu strategi yang dil gunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi faktor
resiko atau penyakit pada individu dengan atau tanpa gejala,dan yang sudah
menderita PTM screening bukan untuk mendiagnosis tetapi untuk menjaring atau
menemukan apakah yang bersangkutan memiliki faktor ressiko PTM atau sudah
menderita PTM. Pada saat screening ditemukan faktor resiko PTM atau PTM
maka perlu ditindak lanjuti yang cepat dan diobati dengan tepat.
Pelayan Screening di Puskesmas dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. Pelayanan aktif
Yaitu dengan melakukan screening massal ditiap desa saat kegiatan
melibatkan masyarakat banyak.
2. Pelayanan Pasif
· Prolanis
· posbindu
2.4 kebijakan yang mempengaruhi program yang dianalisis
kebijkan ini bisa mempengaruhi terhadap trend issue strategis dalam program PTM
1. Meningkatkan advokasi keijakan yang berpihak terhadap program
kesehatan dan sosialisasi PTM.
2. Melaksanakan upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan
paliatif secara komprehensif.
3. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
4. Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans.
5. Penguatan jejaring dan kemitraan melalui pemberdayaan masyarakat
(buku pedoman manajemen penyakit tidak menular, 2019)
2.5 trend dan issue strategis dari program yang dianalisis
a. trend dan issue
1. menurunkan insiden penyakit
2. menurunkan keganasan penyakit
3. memperpanjang kehidupan individu
 turunkan prevalensi penyakit
 meningkatkan harap hidup
 memperkecil porsi hidup
 memperkecil porsi hidup yang di pengaruhi
 menurunkan kebutuhan pelayanan medis
b. strategi
1. meningkatkan advokasi kebijakan yang berpihak terhadap
program dan sosialisasi
a. mendorong penguatan komitmen dari pengambilan untuk
mendukung program terutama dalam alokasi sumber daya daerah
b. memberikan informasi dan pemahaman potensial produktifitas
serta potensialekonomi yang hilang akibat P2PTM kepada para
pemgambil kebijakan lintas sector
c. Menumbuhkan kesadaran bahwa masalah kesehatan adalah
tanggung jawab bersama
d. Mendorong advokasi lintas sektor untuk mewujdukan
pembangunan berwawasan kesehatan (Health in All Policy =
HiAP)
2. melaksanakan upaya promotif,preventif, kuratif, rehabilatif dan
paliatif secara komprehensif
a. Menyebarluaskan secara masif sosialisasi
pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM
kepada seluruh masyarakat.
b. Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui
penerapan budaya perilaku CERDIK.
c. Melakukan deteksi dini dan tindak lanjut dini
faktor risiko PTM baik di Posbindu maupun di
fasilitas pelayanan kesehatan.
d. Melakukan penguatan tata laksana kasus sesuai
standar.
e. Meningkatkan program peningkatan kualitas
hidup (perawatan paliatif) sesuai ketentuan
3. mengembangkan dan memperkuat sistem surveiilns
a. Meningkatkan kapasitas SDM sesuai jenjang
fasilitas pelayanan kesehatan dan kompetensi
didukung dengan penganggaran pusat maupun
secara mandiri oleh daerah.
b. Mendorong ketersediaan SDM secara kualitas
maupun kuantitas.
c. Mendorong pemanfaatan SDM yang ada di
masyarakat baik dilingkup awam, akademisi,
pegawai pemerintah dan swasta maupun
organisasi profesi.
4. penguatan jejaring dan kemitraan melalui pemberdayaan
masyarakat
a. Melakukan pencatatan dan pelaporan sesuai
ketentuan.
b. Mengoptimalkan dan mengintegrasikan sistem
informasi yang dibangun oleh pusat maupun
yang diupayakan oleh daerah.
c. Melakukan evaluasi dan menindaklanjuti hasil
pendataan secara berkala dan dijadikan bahan
pengambilan keputusan secara berjenjang
untuk perbaikan program.
d. Mendorong dilakukannya penelitian PTM yang
diperlukan.
5. penguatan jejaring dan kemitraan melalui pemberdayaan
masyarakat
a. Melibatkan peran serta tokoh masyarakat
dan kelompok potensial lainnya.
b. Mengintegrasikan kegiatan program dalam
pelaksanaan hari-hari besar yang diwilayah
masing-masing untuk meningkatkan
kepedulian masyarakat terhadap P2PTM
terutama pencegahan terhadap faktor resiko
(mis. melakukan deteksi dini faktor resiko
massal pada hari-hari besar).
c. Berkoordinasi dengan lintas program
terkait untuk memastikan ketersediaan
sarana prasarana, obat dan SDM, penerapan
mutu pelayanan meliputi akreditasi dan
tatalaksan kasus sesuai standar.
d. Berkoordinasi dan menguatkan kemitraan
dengan pihak swasta
Lainnya

BAB III

PENGUMPULAN DATA

3.1 Profil puskesmas tunggakjati

Profil Puskesmas Tunggakjati adalah gambaran situasi kesehatan di Puskesmas


Tunggakjati yang diterbitkan setiap satu tahun sekali, Dalam Profil ini memuat
berbagai data. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, data sosial ekonomi, data
lingkungan dan data lainnya. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan
ditampilkan dalam bentuk tabel.

Penerbitan profil Puskesmas Tunggakjati tahun 2020 ini adalah agar


diperolehgambaran keadaan kesehatan di Puskesmas Tunggakjati khususnya tahun
2019 dalam bentuk narasi, tabel, dan gambar.

Profil Puskesmas tahun 2020 diharapkan dapat memberikan data yang akurat,
untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil ini dapat digunakan
sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi perencanaan, pencapaian
Program kegiatan di Puskesmas Tunggakjati tahun 2019.

3.1.1 Analisis Lingkungan Puskesmas letaknya dimana berapa jauh dari posat
kota

UPTD Puskesmas Tunggakjati terletak di Kelurahan Tunggakjati yang berjarak


±9 Km dengan Kota Kabupaten Karawang dengan waktu tempuh ±17 Menit
menggunakan kendaraan roda empat. Yang beralamat Jl. Raya Proklamasi, Kel.
Tunggakjati, Kec. karawang barat, Kab. Karawang

3.1.2 Visi, Misi, Tata Nilai dan Motto

Visi dinas kesehatan Kabupaten Karawang : “Terwujudnya Masyarakat Karawang Yang


Sehat Dan Mandiri

Misi Pembangunan Kesehatan Berkwalitas (PKB) Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang :

 Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Dan Kesehatan Keluarga.

 Meningkatkan Pencegahan, Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan.

 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dan Jaminan Kesehatan Masyarakat.

 Meningkatkan Pemerataan, Pengawasan Dan Standarisasi Pelayanan Kesehatan.

 Meningkatkan Manajemen Kesehatan Dan Kapasitas Sumber Daya Yang Bermutu.

Adapun Visi, Misi Puskesmas Tunggakjati adalah :

Visi Puskesmas : “Terwujudnya Puskesmas dengan pelayanan profesional demi


mewujudkan Masyarakat Tunggakjati yang Sehat dan Mandiri
Serta Berkeadilan“

Misi Puskesmas adalah :

 Meningkatkan Pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan menjangkau seluruh


masyarakat.

 Meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular.

 Mendorong kemandirian masyarakt untuk hidup bersih dan sehat.

 Menggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

 Meningkatkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia.

Motto Puskesmas Tunggakjati : “Melayani Dengan Sepenuh HATI”


Tata Nilai : Menggapai “HATI”

Harmoni

Menjadikan Puskesmas tunggakjati memiliki harmoni dalam kolaborasi dan integrasi


pelayanan baik internal maupun external

Asri

Menjadikan Puskesmas Tunggakjati sebagai apusat pelayanan kesehatan yang asri


sehingga pasien merasa nyaman

Terpercaya

Menjadikan puskesmas Tunggakjati sebagai tempat Pelayanann kesehatan yang


terpercaya bagi masyarakata karena mengedepankan pelayanan kesehatan yang
paripurna

Inovatif

Mengupayakan puskesmas tunggakjati untuk selalau berinovasi dalam pelayanan


Kesehatan

3.1.3 Data Ketenagaan UPTD Puskesmas Tunggakjati

Tabel. 3.1 Data Ketenagaan Puskesmas Tunggakjati

NO NAMA
PENDIDIKAN JABATAN

Nining Mulyaningsih,AM.Keb D-3 Kebidanan Ka. UPTD Puskesmas

Sony Firmansyah,A.Md.AK D-3 Kimia Analis Ka Subag Tata Usaha

dr. H. Misbah.M.Kes AIFO S-2 Kedokteran Dasar Dokter Muda

dr. Indira Sian Puji Rahayu S-1 Kedokteran Umum Dokter Ahli Madya

Hj. Cicih Yuliana,AMK D-3 Keperawatan Perawat Penyelia


Magdalena,SST D-IV Bidan Pendidik Bidan Ahli Muda

Pramulyana,A.MKL D-3 KesLing Sanitarian Penyelia

Sumatra Suyono,AMK D-3 Keperawatan Perawat Pelaksana Lanjutan

Ade Rahmat. A,S.Kep S 1 Keperawatan Perawat Muda

Warsih SMA Fungsional Umum

Hj. Cencen Nursyam. S SMA Jabatan Pelaksana

Hj. Uun Unasih,SST D IV Bidan Pendidik Jabatan Fungsional Tertentu

Yunistia Anggraini.S.Si., Apt. S 1 Farmasi + Apoteker Apoteker Pertama

Yani Sari Lestari,AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Pelaksana

Nariah,AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Pelaksana

Nita Nurlita,AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Pelaksana

dr. Salim Mulyana S 1 Kedokteran Umum Fungsional Dokter Umum

drg. Farida Kartika Sari S 1 Kedokteran Gigi Fungsional Dokter Gigi

Suci Suharti J, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Desa Mekarjati

Eka Sulastri S, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Poned

Siti Amallia Suaedi, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Puskesmas

Hodijah, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Puskesmas

Kian Sari S, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Poned

Salamah, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Poned

Irma Yulianasari, AM.Keb D IV Pendidik Bidan Puskesmas

Ina Yunida SMA Petugas Obat

Sartimin SMA Petugas Pustu

Neni Sugiarti, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Poned

Yuni Kurnia, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Poned

Rizki Fujianingsih, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Puskesmas

Diyani Iqlima, AMK D 3 Keperawatan Perawat Puskesmas


Rd Roro Valians W, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Puskesmas

Windari Probosiwi, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Poned

Pradita Aris Tiara W, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Puskesmas

Silviana Wulan, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Poned

Iif Nurafifah, AM.Keb D 3 Kebidanan Bidan Puskesmas

Thifani Dyanti Khoto, Bidan Poned


D IV Pendidik
AM.Keb

Kasim SMA Petugas Pendaftaran

Endang Abdulrahman SD Sopir Ambulan

Jajat Sudrajat, A.Md D3 Staf TU

Yadi SD Jaga malam

Amih SD Petugas Kebersihan

Inest Cendika Azzahra SMA Petugas Pendaftaran

Saodah SMA Petugas kebersihan PONED

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS TUNGGAKJATI

Jl.Proklamasi-Wanasepi Kel.Tunggakjati Kec.Karawang Barat Kab.Karawang


Email : pkm_tunggakjati@karawangkab.go.id Kode pos 41311

STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS TUNGGAKJATI

TAHUN 2019

Gambar. 3.1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Tunggakjati tahun 2019


3.1.4 Sarana dan prasarana

Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari sarana kesehatan milik pemerintah, UKBM dan
swasta. Sarana kesehatan pemerintah selain Puskesmas Tunggakjati juga terdapat 1
Puskesmas Pembantu.

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


UPTD PUSKESMAS TUNGGAKJATI, KECAMATAN KARAWANG BARAT

PEMILIKAN/PENGELOLA            
N FASILITAS
O KESEHATAN PEM.PRO TNI/POLR
KEMENKES
V
PEM.KAB/KOTA
I
BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

PUSKESMAS
1 NON RAWAT             -
INAP

PUSKESMAS
 
KELILING
            -

PUSKESMAS
2
PEMBANTU
            -

PUSKESMAS
3
KELILING
            -

KLINIK PRATAMA
SARANA PELAYANAN LAIN

1 KLINIK UTAMA             -
PRAKTIK
DOKTER
4 UMUM             -
PERORANGA
N

PRAKTIK
7 PENGOBATAN             -
TRADISIONAL

INDUSTRI OBAT TRADISIONAL


SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

4 APOTEK             -
6 TOKO OBAT             -
Sumber: Laporan Tahunan 2019

Rincian Pengelolaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Tunggakjati

Realisasi Prognosa Analisis Rencana


No Indikator
2018 2019 Eksisting 2020
8.475,20
1 Luas Wilayah 8.475,20Ha 8.475,20 Ha
Ha
Gedung dan
2 490 m2 490 m2 490 m2
Bangunan
Peralatan Kesehatan
3
(set)
Kefarmasian Ada Ada Ada
Penyuluhan Ada Ada Ada
kesehatan
Klinik Sanitasi Ada Ada Ada
KIA Ada Ada Ada
KB Ada Ada Ada
Imunisasi Ada Ada Ada
Gizi dan Laktasi Ada Ada Ada
Poli Umum Ada Ada Ada
UGD Ada Ada Ada
Pengobatan Gigi dan Ada Ada Ada
Mulut
Laboratorium Ada Ada Ada
Hechting Set Ada Ada Ada
Persalinan
Puskesmas
Peralatan Asuhan Ada Ada Ada
Bayi Baru Lahir
Puskesmas
Peralatan Kantor
4
(set)
Laptop 4 0 1
PC 11 1 1
Printer 9 3 1
Meja 22 2 0
Kursi 57 14 0
Almari 21 3 0
Televisi 3 0 0
Genset 0 0 0
5 Kendaraan
Mobil Pusling 1 0 0
Mobil Ambulance 0 0 0
Sepeda Motor (unit) 3 0 0
Jalan, Irigasi, dan
6
Jaringan
Puskesmas terletak
Ya Ya Ya
ditepi jalan
Jalan kelokasi
Ya Ya Ya
wilayah kerja mudah
Jaringan transportasi
dan komunikasi Ya Ya Ya
lancar
Jaringan listrik 1 1 1
Server internet 1 1 1

3.2 Analisis lingkungan Puskesmas

A. Geografi

UPTD Puskesmas Tunggakjati merupakan salah satu Puskesmas yang berada dalam
wilayah kecamatan Karawang Barat, yang merupakan Puskesmas induk dengan luas
wilayah kerja 1.207.837 Ha yang sebagian besar terdiri dari pesawahan 3.804,8 Ha
(73,9%) dengan Kondisi daratan adalah datar, tidak ada pegunungan dan laut sehinggga
termasuk daerah yang rawan banjir. Puskesmas Tunggakjati memiliki Pustu (Puskesmas
Pembantu) yang terletak di Kelurahan Mekarjati.

Operasional administratif dan payung Hukum UPTD Puskesmas Tunggakjati ini


berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nomor:
503/49/PKM/Dinkes/XI/2018 Tentang Surat Izin Operasional UPTD Puskesmas
Tunggakjati.

Secara Administrasif UPTD Puskesmas Tunggakjati Kecamatan Karawang Barat


berbatasan dengan:

Sebelah utara : Wilayah kerja Puskesmas Kalangsari

Sebelah barat : Wilayah Kabupaten Bekasi (dipisahkan oleh sungai citarum)

Sebelah selatan : Wilayah kerja Puskesmas Tanjungpura

Sebelah timur : Wilayah kerja Puskesmas Rawamerta

Gambar. 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tunggakjati


Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tunggakjati

B. Demografi

UPTD Puskesmas Tunggakjati terletak di Kelurahan Tunggakjati yang berjarak ±9 Km


dengan Kota Kabupaten Karawang dengan waktu tempuh ±17 Menit menggunakan
kendaraan roda empat. Mempunyai wilayah kerja terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan
Tunggakjati dan Mekarjati. Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Tunggakjati pada
tahun 2019 sebanyak 29.603 jiwa yang terdiri laki-laki 15.155 jiwa dan Perempuan 14.448
jiwa dari 8.293 KK, 28 RW dan 110 RT, dengan jarak Kelurahan Tunggakjati ke
Puskesmas Tunggakjati ±3 Km dengan waktu tempuh ±5 menit menggunakan roda empat.

3.3 Analisis data kesehatan


Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Rincian UKM Puskesmas Tunggakjati

Realisasi 2018 Prognosa 2019 Target 2020

N Uraian %
% %
o Pelayanan Target Target Target Capaian
Capaian Capaian
s.d Juli
Cakupan

1 penyuluhan 96% 100% 96% 100% 96% 52%

kelompok
2 Cakupan 65% 29% 65% 39% 65% 39%

pembinaan

UKBM melalui

posyandu

purnama dan

mandiri
3 Cakupan - - - - - -

pemberdayaan

masyarakat

melalui RW

siaga aktif
4 Cakupan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

pemberdayaan

individu atau

keluarga,melal
ui kunjungan

rumah
5 Waktu 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit

tunggu

verifikasi

kepesertaan

pasien keluarga

sehat/JKN
6 Tidak 100% 100% 100% 100% 100% 100%

adanya

biaya

tambahan yang

ditagihkan

pada

kepesertaan

JKN
7 Semua 100% 100% 100% 100% 100% 100%

pasien

keluarga

sehat/ JKN

yang

dilayani
8 Cakupan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

Desa Siaga

Aktif

9 Adanya Ada Ada Ada Ada Ada Ada

penanggung

jawab

pengelola

limbah

Puskesmas

10 Ketersediaan Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia

fasilitas dan

peralatan

pengelolaan

limbah

Puskesmas:

padat, cair

11 Pengelolaan Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia

IPAL IPAL IPAL IPAL IPAL IPAL


limbah cair

Pengelolaan Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia


limbah padat (PT.TJS) IPAL IPAL IPAL IPAL IPAL

Baku mutu Ada Ada Ada Ada Ada Ada

limbah cair

Pengawasan 85% 91,2% 85% 93,6% 100% 66,3%

sarana air

minum

Pengawasan 75% 90% 75% 94,5% 75% 67%

Jamban

Pengawasan 80% 85% 100% 95% 100% 86%

TTU

Pengawasan 80% 65% 80% 85% 100% 100%

TPM

Cakupan desa/ 100% 98% 100% 96% 100% 50%

kelurahan

mengalami

KLB

dilakukan

penyelidikan
epidemiologi

< 24 jam

Cakupan 98% 62,9% 98% 74,4% 98% 45,5%

Kunjungan

Bumil K4

Cakupan 96% 79% 96% 90,2% 96% 52%

pertolongan

persalinan

oleh Nakes

Cakupan 96% 75,3% 96% 90,0% 96% 51,4%

pelayanan

nifas

Cakupan 96% 79,2% 96% 89,4% 96% 51,6%

kunjungan

neonatal

lengkap

Cakupan 96% 88,2% 96% 104,7% 96% 53,8%


kunjungan

bayi

Cakupan 96% 41,1% 96% 50,6% 96% 27,2%

kunjungan

balita

Cakupan 80% 84% 80% 89% 80% 42%

keluarga sadar

gizi

Cakupan 81% 83% 85% 87,5% 60% 30%

Balita

ditimbang

Cakupan VIT 88% 100% 90% 98,5% 86% 50%

A bayi

Cakupan VIT 88% 95% 90% 98% 86% 50%

A Balita

Cakupan 100% 100% 100% 100% 90% 45%


Balita gizi

buruk

mendapat

perawatan

Cakupan ASI 73% 50% 75% 57% 35% 20%

eksklusif

Cakupan BCG 98% 98% 98% 98% 98% 30%

Cakupan DPT 98% 98% 98% 98% 98% 30%

, HB, HIB 1

Cakupan DPT 98% 98% 98% 98% 98% 30%

, HB, HIB III

Cakupan 98% 98% 98% 98% 98% 30%

Polio 4

Cakupan 98% 98% 98% 98% 98% 30%

campak

Cakupan DT 100% 100% 100% 100% 100% 20%

Cakupan Td 100% 100% 100% 100% 100% 0%

Cakupan 60% 60% 60% 60% 60% 30%

pembinaan
UKGMD di

masyarakat

Pembinaan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

kesehatan gigi

di MI/ SD

Pemeriksaan 80% 80% 80% 80% 80% 30%

kesehatan gigi

di MI / SD

Skrining 100% 100% 100% 100% 100% 50%

refraksi pada

anak sekolah

SD

Skrining 100% 100% 100% 100% 100% 50%

katarak di

masyarakat

Skrining 100% 100% 100% 100% 100% 50%

gangguan
pendengaran

di SD

Deteksi dini 100% 100% 100% 100% 100% 50%

Gangguan Jiwa

Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

Kesehatan Usia

Lanjut

Pembinaan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

Posbindu

Pembinaan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

keluarga rawan

Penanganan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

penderita

pneumonia

balita

Penemuan dan 100% 100% 100% 100% 100% 50%


pengobatan

pasien baru TB

Cakupan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

penderita DBD

yang ditangani

Pengendalian 100% 100% 100% 100% 100% 50%

KLB

Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

kesehatan

orang dengan

Tuberkulosis

(TB)

Penanganan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

diagnosis

TB melalui

pemeriksaan

mikroskopis
Pasien Rawat 100% 100% 100% 100% 100% 50%

Jalan TB

yang ditangani

dengan strategi

DOTS

Peresepan obat 100% 100% 100% 100% 100% 50%

sesuai

formularium

Pencatatan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

dan

pelaporan TB

di Puskesmas

Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 50%

Kesehatan

orang dengan

risiko infeksi

HIV
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

Perkembangan Jumlah Pengguna Layanan

Rincian UKP Puskesmas Tunggakjati

Realisasi Target 2020


No Uraian Jenis Layanan Prognosa 2019
2018
1 Rawat Jalan
Poli Pengobatan Umum 14.625 15.000 16.000
Poli Gigi 737 839 940
Pelayanan KIA/KB 4.534 5.000 5.000
Pelayanan MTBS 2.092 2.500 2.500
Pelayanan Gizi 100 108 120
Pelayanan Lansia 1.462 1.500 1.600
2 UGD 400 450 500
3 Farmasi 14.625 15.000 16.000
4 Klinik Graha Semesta 2.300 3.000 3.500
5 Laboratorium 400 450 500
3.4 Analisis program puskesmas yang dianalisis

Nama Program : PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Nama Puskesmas : Tunggak Jati

Alamat Puskesmas : Jl. Raya.Dengklok N0.354, Tunggakjati, Kec. Karawang Barat,


Kabupaten Karawang, Jawa Barat

TARGET REKAPAN PELAYANAN PENYAKIT TIDAK MENULAR BERBASIS PUSKESMAS


KASUS BARU 2020
NO PENYAKIT TARGET 1 TAHUN

1 DIABETES MELITUS 2000

2 HIPERTENSI 3203

3 JANTUNG 1577

4 ASMA 2717

5 KANKER SERVIKS 135

6 KANKER/BENJILAN PADA 251


PAYUDARA
7 CEDERA AKIBAT KECELAKAAN 155

Tabel diatas menjelaskan target rekapan program pelayanan kesehatan penyakit tidak menular
dipuskesmas Tunggakjati tahun 2020
HASIL REKAPAN PELAYANAN PENYAKIT TIDAK MENULAR BERBASIS PUSKESMAS
KASUS BARU 2020
NO PENYAKIT JAN FEB MART APRL MEI JUN JUL AGSTS SEPT OKT NOV DES TARGET JUMLAH
T
1 DIABETES 160 133 99 67 177 177 108 151 172 150 161 142 2000 1697
MELITUS
2 HIPERTENSI 238 258 102 136 287 287 231 188 226 209 205 210 3203 2577

3 JANTUNG 14 12 9 6 8 5 7 9 7 3 8 11 1577 99

4 ASMA 73 68 23 35 15 17 37 51 21 60 12 15 2717 427

5 KANKER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 135 1
SERVIKS
6 KANKER/BEN 3 14 4 2 5 0 7 7 4 6 2 2 251 56
JILAN PADA
PAYUDARA
7 CEDERA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 155 0
AKIBAT
KECELAKAA
N

PRESENTASE TARGET PTM

DM
10% HIPERTENSI
1% 23%
8% JANTUNG
1% ASMA
KANKER SERVIKS
KANKER PAYUDARA
CEDERA KECELAKAAN

57%
NO PENYAKIT TARGET 1 TAHUN REALISASI
1 DIABETES MELITUS 2000 1697
2 HIPERTENSI 3203 2577
3 JANTUNG 1577 99
4 ASMA 2717 427
5 KANKER SERVIKS 135 1
6 KANKER/BENJILAN PADA 251 56
PAYUDARA
7 CEDERA AKIBAT 155 0
KECELAKAAN
LAPORAN HASIL PENGUKURAN FAKTOR
RESIKO PTM / FR - PJPD
BERBASIS MASYARAKAT
(POSBINDU PTM)
Bulan : Januari

Golongan Umur Jenis


Kelamain Jumla
h
Tolak
Nilai >= Laki Pr Kunjungan
No Ukur
15- 25- 35- 45- 55 2
24 34 44 54 th
th th th th
1 IMT / 18,5 - 24,9 3 5 5 4 8 12
BMI Kg/m2
> 25 5 12 7 10 14 20 34
Kg/m2
2 Lingkar P < 90 Cm 4 1 2 1 3 5 8
Perut / W < 80
Cm
P > 90 Cm 3 3 2 2 9 11
/ W > 80
Cm
3 Body Fat P > 21 % /
W > 30 %
Fat Perut
P/W > 10
%
< 130/80 5 3 7 5 6 14 20
mmHg
4 Tekanan 130- 5 4 6 6 9 15
Darah 139/80-
89 mmHg
> 140/90 3 4 8 10 9 16 25
mmHg
5 Arus n > Nilai
Pernapas Prediksi
a (ltr/mnt)
< Nilai
Prediksi
(ltr/mnt)
6 GDS 80 - 190 2 3 10 4 7 12 19
mg/dl
> 200 1 3 4 2 1 9 10
mg/dl
7 < 150 2 2 4 3 5 8
Kolesterol mg/dl
Total
> 190 2 5 4 2 5 8 13
mg/dl

LAPORAN HASIL PENGUKURAN


FAKTOR RESIKO PTM / FR - PJPD

Bulan :
Februari
Golongan Umur Jenis
Kelamain Jumla
h
Tolak
Nilai >= Laki Pr Kunjungan
No Ukur
15- 25- 35- 45- 55 2
24 34 44 54 th
th th th th
1 IMT / 18,5 - 24,9 3 2 5 7 12 10 16 26
BMI Kg/m2
> 25 30
Kg/m2 4 11 8 7 10 20
2 Lingkar P < 90 Cm 5 1 1 2 3 6 9
Perut / W < 80
Cm
P > 90 Cm 2 10 5 7 10 17
/ W > 80
Cm
3 Body Fat P > 21 % /
W > 30 %

Fat Perut
P/W > 10
%
< 130/80 37 22 42 12 72 86 97 183
mmHg
4 Tekanan 130- 2 3 7 9 6 15 21
Darah 139/80-
89 mmHg
> 140/90 4 7 17 7 13 23 35
mmHg
Arus n > Nilai
Pernapas Prediksi
5 a (ltr/mnt)
< Nilai
Prediksi
(ltr/mnt)
6 GDS 80 - 190 1 2 6 1 2 8 10
mg/dl
> 200 1 3 2 2 4 6
mg/dl
8
Kolester < 150
7 ol Total mg/dl 1 1 2 4 4 4
> 190 3 4 6 5 6 12 18
mg/dl

LAPORAN HASIL PENGUKURAN


FAKTOR RESIKO PTM / FR - PJPD

Bulan :
Maret
Golongan Umur Jenis
Kelamain Jumla
h
Tolak
N Nilai >= Laki Pr Kunjungan
Ukur
o 15- 25- 35- 45- 55 2
24 34 44 54 th
th th th th
IMT / 18,5 - 24,9 12
1 BMI Kg/m2 6 2 4 5 7
> 25 6 9 4 3 9 13 22
Kg/m2
2 Lingkar P < 90 2 4 1 2 4 5 9
Perut Cm / W <
80 Cm
P > 90 3 11 7 4 9 16 25
Cm / W >
80 Cm
P > 21 % /
3 Body Fat W > 30 %
Fat Perut
P/W > 10
%
< 130/80 22 19 28 22 65 67 89 156
mmHg
4 Tekanan 130- 32 44 35 24 51 76 11 186
Darah 139/80- 0
89 mmHg
> 140/90 115
mmHg 17 22 38 36 12 47 68
5 Arus n > Nilai
Pernapas Prediksi
a (ltr/mnt)
< Nilai
Prediksi
(ltr/mnt)
6 GDS 80 - 190 3 1 2 2 2 4
mg/dl
> 200 8
mg/dl 1 1 5 1 1 7
7 < 150 1 3 2 2 3 6 9
Kolester mg/dl
ol Total

> 190 3 6 3 6 7 11 18
mg/dl

LAPORAN HASIL PENGUKURAN


FAKTOR RESIKO PTM / FR - PJPD

Bulan : April
Golongan Umur Jenis
Kelamain Jumla
h
Tolak
N Nilai >= Laki Pr Kunjungan
Ukur
o 15- 25- 35- 45- 55 2
24 34 44 54 th
th th th th
1 IMT / 18,5 - 24,9 2 4 3 3 5 7 12
BMI Kg/m2
> 25 1 2 2 4 3 6 9
Kg/m2
\ Lingkar P < 90 Cm 4 6 3 5 7 11 18
Perut / W < 80
Cm
P > 90 Cm 25
/ W > 80
Cm 3 6 8 8 8 15
3 Body Fat P > 21 % /
W > 30 %
Fat Perut
P/W > 10
%
< 130/80 36 55 25 26 87 104 12 229
mmHg 5
130- 209
Tekanan 139/80- 12
4 Darah 89 mmHg 25 14 65 77 28 87 2
> 140/90 12 28 62 47 26 101 74 175
mmHg
5 Arus n > Nilai
Pernapas Prediksi
a (ltr/mnt)
< Nilai
Prediksi
(ltr/mnt)
80 - 190 4 2 2 8 8 8 16
6 GDS mg/dl
> 200 6 4 7 9 12 14 26
mg/dl
7 < 150 3 2 1 3 3 6 9
Kolester mg/dl
15- 25- 3
24 34 5-
th th 4
4
ol Total th
1 IMT / > 190-
18,5 21 32 62 71 82 4
10 6
18
BMI mg/dl
24,9
Kg/m2
> 25 5 2 7 4 7 15 22
LAPORAN HASIL PENGUKURAN
Kg/m2
FAKTOR RESIKO PTM / FR - PJPD
2 Lingkar P < 90 Cm 4 1 7 13 11 24 35
Perut / W < 80 1
Cm
Bulan : Mei
P > 90 Cm 3 1 11 9 17 20 37
/ W > 80 4 Umur
Golongan Jenis
Cm Kelamain Jumla
3 Body Fat P > 21 % / h
Tolak
N W >Nilai
30 % >= Laki Pr Kunjungan
Ukur
o Fat Perut 15- 25- 35- 45- 55 2
P/W > 10 24 34 44 54 th
% th th th th
1 IMT / 18,5 - 24,9
< 130/80 96 17 8 24 45 206 22 432
BMI Kg/m2
mmHg 8 9 6
> 25
130- 11 57 5 25 43 163 12 291
Tekanan Kg/m2
139/80- 2 4 8
4 Darah 89 mmHg
> 140/90 25 54 4 57 58 97 15 240
mmHg 6 3
5 Arus n > Nilai
PernapasPrediksi
a (ltr/mnt)
< Nilai
Prediksi
(ltr/mnt)
80 - 190 1 1 4 2 1 7 8
6 GDS mg/dl
> 200 2 6 3 3 9 12
mg/dl
7 < 150 2 6 8 3 8 11 19
Kolester mg/dl
ol Total
> 190 6 1 16 5 16 23 39
mg/dl 2

LAPORAN HASIL PENGUKURAN


FAKTOR RESIKO PTM / FR - PJPD

Bulan :
> 140/90 88 92 67 98 84 193 236 429
mmHg
5 Arus n > Nilai
PernapasPrediksi
a (ltr/mnt)
< Nilai
Prediksi
(ltr/mnt)
6 GDS 80 - 190 2 2 3 8 6 9 15
mg/dl
> 200 mg/dl 8 5 11 2 11 13 24

7 < 150 mg/dl 3 5 4 3 5 10 15


Kolester
ol Total
2 1 3 2 2 6 8
> 190 mg/dl

LAPORAN HASIL PENGUKURAN


FAKTOR RESIKO PTM / FR - PJPD

Bulan :
Oktober
Golongan Umur Jenis
Kelamain Jumla
Tolak h
N Nilai
Ukur 15- 25- 35- 45- >= Laki Pr Kunjungan
o
24 34 44 54 55 2
th th th th th
1 IMT / 18,5 - 24,9
BMI Kg/m2

> 25 Kg/m2 0
2 Lingkar P < 90 Cm /
Perut W < 80 Cm
P > 90 Cm /
W > 80 Cm
3 Body Fat P > 21 % /
W > 30 %
Fat Perut
P/W > 10
%
< 130/80
mmHg
4 Tekanan 130-
Darah 139/80-89
mmHg
> 140/90
mmHg
Arus n > Nilai
PernapasPrediksi
5 a (ltr/mnt)
< Nilai
Prediksi
(ltr/mnt)
6 GDS 80 - 190
mg/dl
> 200 mg/dl

Kolester
7 ol Total < 150 mg/dl
> 190 mg/dl

LAPORAN HASIL PENGUKURAN


FAKTOR RESIKO PTM / FR - PJPD

Bulan :
Nopember
Golongan Umur Jenis
Kelamain Jumla
Tolak h
N Nilai
Ukur 15- 25- 35- 45- >= Laki Pr Kunjungan
o
24 34 44 54 55 2
th th th th th
IMT / 18,5 - 24,9
1 BMI Kg/m2
> 25 Kg/m2 0

2 Lingkar P < 90 Cm /
Perut W < 80 Cm
P > 90 Cm /
W > 80 Cm
P > 21 % /
3 Body Fat W > 30 %
Fat Perut
P/W > 10 %
< 130/80
mmHg
4 Tekanan 130-
Darah 139/80-89
mmHg
> 140/90
mmHg
5 Arus n > Nilai
PernapasPrediksi
a (ltr/mnt)
< Nilai
Prediksi
(ltr/mnt)
6 GDS 80 - 190
mg/dl

> 200 mg/dl


7 < 150 mg/dl
Kolester
ol Total
> 190 mg/dl

LAPORAN HASIL PENGUKURAN FAKTOR


RESIKO PTM / FR - PJPD

Bulan :
Desember
Tolak Nilai Golongan Umur Jenis
N Ukur Kelamain Jumla
h
15- 25- 35- 45- >= Laki Pr Kunjungan
o
24 34 44 54 55 2
th th th th th
1 IMT / 18,5 - 24,9
BMI Kg/m2
> 25 Kg/m2 0

2 Lingkar P < 90 Cm /
Perut W < 80 Cm
P > 90 Cm /
W > 80 Cm
3 Body Fat P > 21 % /
W > 30 %

Fat Perut
P/W > 10
%
< 130/80
mmHg
130-
Tekanan 139/80-89
4 Darah mmHg
> 140/90
mmHg
5 Arus n > Nilai
PernapasPrediksi
a (ltr/mnt)
< Nilai
Prediksi
(ltr/mnt)
80 - 190
6 GDS mg/dl
> 200
mg/dl
7 < 150
Kolester mg/dl
ol Total
> 190
mg/dl
LAPORAN HASIL PENGUKURAN
FAKTOR RESIKO PTM / FR - PJPD

Rekapitulasi

Golongan Umur Jenis


Kelamain Jumla
Tolak h
N Nilai
Ukur 15- 25- 35- 45- >= Laki Pr Kunjungan
o
24 34 44 54 55 2
th th th th th
1 IMT / 18,5 - 24,9
BMI Kg/m2
> 25 Kg/m2 0 33 59 43 36 62 113 175

P < 90
Lingkar Cm / W <
2 Perut 80 Cm
P > 90 0 21 59 69 44 74 120
Cm / W >
80 Cm
3 Body Fat P > 21 % /
W > 30 %
Fat Perut 0 0 0 0 0 0 0
P/W > 10
%
< 130/80
mmHg
4 Tekanan 130-
Darah 139/80-89
mmHg
> 140/90 142 205 233 287 219 481 606
mmHg
5 Arus n > Nilai
PernapasPrediksi
a (ltr/mnt)
< Nilai
Prediksi
(ltr/mnt) 0 0 0 0 0 0 0
6 GDS 80 - 190
mg/dl
> 200 0 17 19 47 23 34 72
mg/dl
7 < 150
Kolester mg/dl
ol Total
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 ANALISIS PROGRAM KESEHATAN DI PUSKESMAS


Upaya pelayanan kesehatan masyarakat yang essensial dianggap baik, pengembangan tersebut
diselenggarakan secaa menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, serta berorientasi kepada
kepuasan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, program dari pelayanan kesehatan yang esensial dan
pengembangan tersebut, perlu dilakukan analisis agar dalam pelaksanaannya tidak banyak mengalami
kendala sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai secara optimal.

Analisis adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis terhadap kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) suatu organisasi dan kesempatan
(opportunities), serta ancaman (threats) dari lingkungan yang merumuskan strategi organisasi.
Pendekatan dengan menggunakan matriks SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis
organisasi yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya (Porche, 2003; dalam
Susanto, dkk, 2021). Tabel 9.1 menampilkan matriks SWOT dalam menganalisis program di Puskesmas.

Matriks SWOT

IFAS Kekuatan Kelemahan


EFAS (strengths = S) (weaknees = W )

Kesempatan Strategi Strategi


(Oportunities S–O W–O
= O)
1.Meningkatkan mutu pelayanan 1.memberikan pelatihan program PTM untuk
menggunakan sistem berbasis internet dalam para tenaga kesehatan
kegiatan 2.mengajak kader untuk bekerja sama
2.mempromosikan program melalui kader mendorong masyarakat untuk mengikuti program
yang tersedia dan melalu secara online PTM
Ancaman S-T W-T
(Threats = T ) 1.Memberikan penyuluhan terkait PTM 1.Meningkatkan tenaga kesehatan yang
professional
2.mengajak kader agar mendorong
masyarakat untuk mengikuti program PTM 2.melakukan,sosialisasi,dan pembinaan secara
berkesinambungan
3.Terus memberikan pelayanan yang terbaik
3.memberikan kegiatan mendidik untuk individu
seperti memberi pengetahuan dan informasi dan
berbagai kemampuan agar dapat membentuk
sikap dan prilaku hidup yang seharusnya

Dalam melakukan analisis SWOT program pelayanan di Puskesmas, kita dapat melakukan
pengumpulan dan pengelompokkan data umum Puskesmas berdasarkan data capaian pelayanan
program dan profil Puskesmas. Wawancara mendalam juga diperlukan dalam menganalisis capaian dan
pelaksanaan program tersebut.

S Man (Ketenagaan)

Money (APBD, BLN, income Puskesmas)

Internal Material (saranan/prasarana, bahan

Method (struktur organisasi, tupoksi, SOP, visi/misi, program)

W Machine (peralatan pelayanan kesehatan, kendaraan)

O Man (lintas program/lintas sektoral, TOGA, TOMA, LSM, kader, PSM) Money (dana sehat/JPKM,
Askes, Kartu Sehat)

Eksternal Material (sarana dan prasarana masyarakat/institusi lain/infra-merah struktur sosial


lain)

Method (peraturan perundangan, program pemerintah, program masyarakat)


T Machine (pelayanan kesehatan formal pemerintah/swasta atau
informal/BATTRA)

4.2 Pelaksanaan Analisis SWOT Program Puskesmas


Pelaksanaan Analisis SWOT Program Puskesmas

No. Uraian Kegiatan Hasil


1 a. Pahami situasi dan informasi yang ada dengan melihat data eksternal
maupun data internal. Informasi dapat bersifat sebagai data numerik,
hasil observasi, atau hasil wawancara
b. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar Puskesmas,
misalnya: data kependudukan, geografis, sosial budaya, kesehatan,
biologi, lingkungan, dan lain-lain
c. Data internal dapat diperoleh dari dalam Puskesmas, misalnya: SP2TP,
PWS-KIA, PTM, Stratifikasi Puskesmas, SKDN, dan lain-lain
2 Pahami permasalahan yang terjadi, baik masalah yang bersifat umum
maupun spesifik kesehatan
3 Buatlah matriks SWOT
4 Sel KESEMPATAN (O), tentukan 5-10 faktor peluang eksternal yang dihadapi
Puskesmas. Sel ini harus mempertimbangkan perangkat
perundangan yang terkait dan sebagai satu faktor strategis
5 Sel ANCAMAN (T), tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal yang dihadapi
Puskesmas
6 Sel KEKUATAN (S), tentukan 5-10 faktor kekuatan internal yang dimiliki
Puskesmas, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang
7 Sel KELEMAHAN (W), tentukan 5-10 faktor kelemahan internal yang dimiliki
Puskesmas
8 Buatlah kemungkinan strategis dari Puskesmas atau menciptakan berbagai
alternatif pemecahan masalah berdasarkan pertimbangan kombinasi empat
sel faktor strategis tersebut:
a. Sel Strategis S-O, ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
b. Sel Strategis S-T, ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
c. Sel Strategis W-O, ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
d. Sel Strategis W-T, ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
9 Evaluasi pilihan alternatif dan pilih alternatif yang terbaik dengan
mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang dimiliki Puskesmas

Nama Program : PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR

Nama puskesmas : Tunggak Jati

Alamat puskesmas : Jl.Raya rengas dengklok NO.354,Tunggak

jati,kecamatan karawang barat,kabupaten

karawang

NO STRANGE WEAKNESS OPORTUNITIS THREAST


(KELEMAHAN) (PELUANG) (ANCAMAN)
(KEKUATAN)
1 Adanya komunikasi dan kerja Masih banyak Kerja sama RT yang Adanya isu negative
sama yang baik antara tenaga masyarakat yang bersedia di berikan tentang program
kesehatan dan kader dalam belum menegtahui pelayanan kesehatan PTM
pelaksanaan PTM program prolanis
(PTM)

2 Tersedianya petugas Kurang nya tenaga Adanya kebijakan Kurang nya


kesehatan yang pernah belajar kesehatan tentang PTM pengetahuan
/berpengalaman mengenai sebagian masyarakat
PTM tentang manfaat
program PTM
3 Adanya dukungan pemerintah Kurang minat nya Adanya program PTM Masyarakat yang
dalam pelaksanaan program masyarakat untuk yang terus dilakukan sibuk dengan
PTM sebagai program mengikuti program setiap kelurahan pekerjaan nya
menurunkan angka kasus PTM masing masing jadi
tidak sempat
penyakit menular
mengikuti program
PTM
4 Adanya alat prasarana yang Adanya alat
lengkap transfortasi
5 Terdapat dana yang di Belum ada nggaran Terhambatnya
keluarkan oleh bpjs untuk khusus untuk program PTM di
program PTM, Adanya program PTM di karenakan
anggaran dari pemerintah puskesmas tunggak pendanaan yang
yang masukuntuk semua UKM jati dapat di gunakan
sebagai media
di puskesmas
penkes

d. Langkah penyelesaian berdasarkan analisis SWOT yang disarankan ketersediaan sumber daya
manusia (man)

Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup merupakan salah satu faktor keberhasilan
suatu program. Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga
kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan yang untuk jenis tertetu memerlukan kewenagan untuk melakukan upaya
kesehatan. Manusia merupakan aset utama organisasi dalam kegiatan perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan. Tenaga kesehatan kurang terampil menjadi salah satu
penyebab pekerjaan tidak terselesaikan secara optimal. Sumber daya manusia sangat
penting dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Sumber daya manusia diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengelolaan
program PTM (Penyakit tidak menular) yang berhubungan dengan hasil dari program
PTM.

Tenaga kesehatan merupakan sumber daya manusia yang sangat besar


pengaruhnya terhadap kemajuan pembangunan kesehatan. Program PTM di
Puskesmas Tunggakjati yang sedang berjalan baru pengobatan saja, tentunya dengan
dukungan tenaga kesehatan yang dimiliki baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Berdasarkan hasil wawancara jumlah sumber daya manusia untuk kegiatan


PTM ini belum tercapai dikarenakan pandemi Covid-19. Puskesmas Tunggakjati Baru
memiliki koordinator PTM yang bertugas mengkoordinir pelaksana kegiatan PTM,
pelaksana PTM membantu mengelola agar tidak terjadinya penyakit menular, dan
kader yang tersebar di 2 kelurahan untuk membantu pelaksanaan kegiatan PTM di
lapangan.

Berdasarkan hasil pengamatan didapati bahwa kader yang ada pada saat
pelaksanaan program ada dua orang hal ini menunjukkan bahwa kenyataan yang
didapati tidak sesuai dengan pernyataan informan 2 kader merupakan anggota
masyarakat yang bersedia dan memiliki waktu unutuk menyelenggarakan kegiatan
program tersebut secara sukarela (Kemenkes, 2011). Jumlah tenaga kesehatan
tersebut belum tercapai dalam kegiatan PTM di Puskesmas Tunggakjati.

Menurut Kemenkes RI (2013), salah satu upaya untuk meningkatan kompetensi


pelaksana program dapat dilakukan melalui pelatihan. Pelatihan digunakan sebagai
metode untuk meningkatkan kualitas aparatur yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku aparatur kesehatan ke arah yang positif.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas (UPTD) pada dinas kesehatan kabupaten
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
puskesmas baik itu merupakan wilayah atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas
berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operesional dinas kesehatan dan
merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

Adapun fungsi puskesmas adalah pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,


pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam
menyelanggarakan upaya kesehatan, puskesmas harus menerapkan azas bertanggungjawab
wilayah, azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan dan azas rujukan.

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang
ke orang yang perkembangan berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis),
penyakit yang termasuk pada program PTM menurut dinas kesehatan diabetes mellitus,
hipertensi, jantung, asma, ppok, stroke, kanker sevic, kanker atau benjolan pada payudara,
cedera akibat kecelakaan.

Selama pandemic covid-19, untuk kegiatan PTM ini belum tercapai, puskesmas tunggak
jati baru memiliki kordinatior PTM yang bertugas mengkoordinir pelaksaan kegiatan PTM,
pelaksana PTM membantu mengelola agar terjadinya penyakit menular.

Menurut kemenkes RI (2013), salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi


pelaksana program dapat melalui pelatihan. Pelatihan digunakan sebagai metode untuk
meningkatkan kualitas apatur yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku
apatur kesehatan kearah yang pasif.

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat peneliti sampaikan, antara lain :
1. Bagi puskesmas tunggak jati :
 Melakuakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
mengetahui Penyakit Tidak Menular (PTM)
 Menambahan sarana dan pra sarana di puskesmas
 Menambah jumlah putugas agar lebih banyak usia lanjut yang dapat di
layani dengan baik
 Meningkatkan kinerja para kader agar selalu dapat memberikan
pelayanaan dengan baik
 Menjalin kerja sama lintas program dan lintas sektoral demi ke lancaran
program posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM)
 Evaluasi kegiatan secara teratur demi peningkatan kualitas pelayanan.
2. Bagi para usia lanjut yang mengikuti posbindu Penyakit Tidak Menular PTM :
 Lebih memahami manfaat posbindu
 Lebih memahami tentang penyakit tidak menular (PTM)
 Selalu datang ke posbindu untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin agar
kesehatannya terjaga.
 Berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan posbindu.
3. Pemerintah lebih memperhatikan program kesehatan bagi usai lanjut khususnya
posbindu, terutama dalam hal pendanaan. Kesibukan kader dan kurangnya
petugas sehingga beliuum banyak usia lanjui

Daftar pustaka

Jogloabang. (n.d.).Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas. Retrieved


fromhttps://www.jogloabang.com/kesehatan/permenkes-43-2019-puskesmas?amp

Wahidin mugi. (n.d.).ISU TERKINI & TANTANGAN PENGENDALIAN PTM.Retrieved

Fromhttps://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/3263942/

Kemenkes.Februari 2019.Retrieved 08 Desember 2021fromhttps://www.google.com/search?


q=kebijakan+mempengaruhi+ptm+puskesmas&client=ms-android-xiaomi-
rvo2&sxsrf=AOaemvL8xZciIkIo5GSsZbmD040pPnwJGA%3A1638960732080&ei=XI6wYa-
yBIrcz7sPiNmz4Aw&oq=kebijakan+mempengaruhi+ptm+puskesmas&gs_lcp=ChNtb2JpbGUtZ
3dzLXdpei1zZXJwEAMyBQgAEM0COgQIABBHOgcIIxCwAhAnOgQIIxAnOgQIHhAKUM0
WWJ0_YKNEaANwAXgBgAGjAogB4hCSAQYzLjEyLjGYAQCgAQHIAQjAAQE&sclient=
mobile-gws-wiz-serp
Kemenkes.Februari 2019.Retrieved 08 Desember
2021from.http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2019/
03/Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf

Mastemama kokorostu.(n.d).program puskesmas.Retrieved 08 Desember 2021from


https://id.scribd.com/doc/126714850/Program-Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai