Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN TAHUNAN

RUANG DM&HT
PUSKESMAS PRAGAAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP


DINAS KESEHATAN
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke Allah SWT, Karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga penyusunan laporan kegiatan pemeriksaan laboratorium
kesehatan tahunan ini dapat diselesaikan.
Laporan tahunan ini disusun untuk memberikan gambaran seluruh kegiatan
ruang DM&HT di Puskesmas Pragaan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas
semua proses kegiatan di pelayanan kesehatan khususnya bidang Penyakit Tidak
Menular Diabetes Melitus dan Hypertensi.
Sebagai bentuk pernyataan atas tersusunnya laporan ini, saya tidak lupa
menyampaikan terimah kasih kepada:
1. R.B. Khairul Anwar, S.Kep.Ns selaku Kepala Puskesmas Pragaan periode
Januari 2022-Juli 2021
2. Abd. Azis, S.Kep.Ns selaku Kepala Puskesmas Pragaan periode Agustus
2022-Desember 2021
3. Seluruh jaringan dan jejaring ( Puskesmas Pembantu, Ponkesdes,
Polindes, Ponkestren ) di wilayah kerja Puskesmas Pragaan baik bidan dan
perawat.
4. Semua pihak yang telah membantu saya selama menyusun laporan
tahunan ini
Besar harapan kami laporan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan semua informasi kegiatan pelayanan Kesehatan di
Ruang DM&HT tahun 2021.
Kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari yang diharapkan,
sehingga saran dan kritik bersifat memperbaiki dan melengkapi laporan ini sangat
penulis harapkan.
Semoga Allah SWT memperbaiki usaha dan karya kita.

Sumenep, 31 Desember 2021

dr. H. S U S I L O

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHANi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 2
1.3 Visi Misi dan Tata Nilai Puskesmas Pragaan ....................................... 3
1.4 Lingkup Pelayanan .............................................................................. 3
1.5 Sasaran ............................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1 Data Umum ......................................................................................... 4
2.2 Data Khusus ........................................................................................ 8
BAB III STRUKTUR ORGANISASI
3.1. Struktur Organisasi ......................................................................... 11
3.2. Tugas Pokok dan Fungsi ................................................................ 11
BAB IV LABORATORIUM PUSKESMAS PRAGAAN
4.1 Jenis Pemeriksaan Laboratorium ................................................... 12
4.2 Sistem Informasi laboratorium Kesehatan ...................................... 13
4.3 Alur pelayanan Pasien .................................................................... 14
BAB V REALISASI KEGIATAN
5.1 Data Jumlah Pemeriksaan Laboratorium ........................................ 15
5.2 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium ................................................ 16
5.3 Jumlah Pemeriksaan Hematologi ................................................... 17
5.4 Jumlah Pemeriksaan Kimia Klinik ................................................... 19
5.5 Jumlah Pemeriksaan Urinalisa ....................................................... 20
5.6 Jumlah Pemeriksaan Lain-lain........................................................ 21
BAB VI ANALISA DATA
BAB VII PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
BAB VIII RENCANA USULAN KEGIATAN
BAB IX PENUTUP

3
4
DAFTAR TABEL

5
DAFTAR GAMBAR

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan


kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya mencapai tujuan
pembangunan kesehatan. Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari pelayanan kesehatan perseorangan
primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer. Upaya kesehatan
tersebut dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pilihan. Oleh karena upaya pelayanan kesehatan perorangan Puskesmas
Pragaan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan
upaya kesehatan di Puskesmas,
Puskesmas Pragaan menyelenggarakan upaya kesehatan Perorangan
pelayanan di dalam gedung Puskesmas. Ruang DM&HT atau pelayanan
Khusus penederita Diabetes Melitus ( Kencing Manis ) dan Hypertensi atau
Darah Tinggi. Pelayanan ini merupakan inovasi layanan untuk meningkatkan
akses dan keberlangsungan dalam pengobatan. untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
Adapun rincian kegiatan untuk masing-masing upaya ditetapkan
berdasarkan kondisi dan permasalahan kesehatan masyarakat setempat,
dengan tetap berprinsip pada pelayanan secara holistik, komprehensif dan
terpadu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Upaya Kesehatan pelayanan penagnan penderita DM ( Diabetes
Melitus ) dan Hypertensi merupakan upaya pencegahan agar supaya

7
penderita tidak jatuh dalam penyakit komplikasiyang lebih berat, seperti Stroke
, Jantung Koroner gagagl ginjal dan lain sebainya yang merukan komplikasi
dari penyakit Diabetes Melitus dan atau Hypertensi, dan upaya pencatatan –
pelaporan tidak termasuk pilihan karena merupakan pelayanan penunjang dari
setiap Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan
Puskesmas. Adapun perawatan kesehatan masyarakat merupakan bagian
integral dari berbagai upaya pelayanan yang ada, sehingga diharapkan
pelayanan Puskesmas bersifat menyeluruh.
Saat ini Puskesmas sudah merata di seluruh Indonesia, dan setiap
kecamatan telah memiliki minimal satu Puskesmas. Puskesmas
memberikan kontribusi yang sangat berarti untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, namun demikian belum diikuti dengan peningkatan
mutu pelayanandan keterjangkauan oleh seluruh masyarakat.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya
tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya
transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografi, otonomi daerah,
serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas diharapkan mengembangkan
dan meningkatkan mutu layanannya.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan
kegiatan yang dapat menentukan diagnosa penyakit secara pasti yaitu
pelayanan laboratorium yang bermutu. Upaya pelayanan Laboratorium
Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka Puskesmas wajib
menyelenggarakan laboratorium di Puskesmas. Untuk meningkat kan mutu
pelayanan yang optimal, maka diperlukan kegiatan yang dapat menentukan
diagnose penyakit secara pasti yaitupelayanan laboratorium yang bermutu.
Ruang DM&HT Puskesmas Pragaan melaksanakan pengukuran,
pemereriksaan, pemantauan secara terus menerus dan berkala. Sebagai
upaya pengendalian factor – factor Penyakit Tidak Menular ( PTM ) yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas.
PTM adalah program utama yang merupakan data awal yang di
gunakan pada pengelolaan program Ruang pelayanan DM&HT. Posbindu
adalah kegiatan lapangan di masyarakat yang menjaring peseta untuk dapat
8
di pantau dan di kelola dalam kegiatan PROLANIS. PROLANIS ( Program
Pengelolaan Penyakit Kronis ) adalah program pendendalian penyakit kronis
yang di pelopori oleh BPJS Kesehatan, yang di kembangkan oleh Puskesmas.
Ruang DM&HT berperan dalam konsulen terakir apabilan pasien tidak stabil di
tingkat jaringan.

1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Untuk memberikan informasi atau gambaran tentang kegiatan upaya
kesehatan perorangan di Ruang DM&HT di Puskesmas Pragaan tahun 2021.

1.2.2 TUJUAN KHUSUS

a) Untuk mengevaluasi hasil kegiatan tahun 2021.

b) Untuk mendapatkan informasi masalah dan hambatan serta upaya


pemecahannya.

9
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KHUSUS

2.1 GAMBARAN UMUM

2.1.1 Kondisi Geografis

Peta Wilayah kerja Puskesmas Pragaan

Secara geografis, kecamatan Pragaan merupakan wilayah Kabupaten


Sumenep dengan wilayah seluas 5.833.849 km², yang menjadi wilayah kerja
Puskesmas Pragaan adalah seluruh wilayah kecamatan Pragaan karena
Puskesmas Pragaan merupakan satu-satunya Puskesmas di kecamatan
Pragaan.
Kecamatan Pragaan terdiri dari 14 desa yaitu Prenduan, Pragaan Laok,
Pragaan Daya, Jaddung, Pakamban Laok, Pakamban Daya, Sentol Laok,
Sentol Daya, Larangan Perreng, Rombasan, Sendang, Kaduara Timur, Aeng
Panas, Karduluk.
Puskesmas Pragaan merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten
Sumenep yang terletak di ujung paling barat + 30 km dari Kota Sumenep dan
berbatasan dengan Kecamatan Guluk-guluk di sebelah utara, sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Bluto, sebelah selatan berbatasan dengan

10
Selat Madura, serta sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Larangan
Kabupaten Pamekasan.
Luas wilayah per desa dapat dilihat pada tabel berikut ini.Tabel Luas
Wilayah Menurut Desa di Puskesmas Pragaan :

ALAMAT
No. DESA DUSUN RT RW LUAS(KM)2
1. Sendang 3 3 4 396,12
2. KaduaraTimur 4 3 8 202,455
3. Rombasan 2 2 4 125,255
4. LaranganPerreng 6 6 7 596,95
5. SentolDaya 4 4 15 457,808
6. SentolLaok 2 2 6 147,16
7. PakambanDaya 6 8 16 266,409
8. PakambanLaok 4 4 10 202,005
9. Jaddung 6 5 26 687,7
10. PragaanLaok 6 6 6 311,13
11. PragaanDaya 6 6 25 409,6,
12. Prenduan 6 24 25 439,77
13. AengPanas 4 4 18 411,965
14. Karduluk 13 13 44 1.181.432
TOTAL 71 90 214 5,833,849
Sumber data : Data Luas Wilayah Kecamatan pragaan tahun 2019

2.1.2 Kondisi Demografis


Jumlah penduduk di Puskesmas Pragaan tahun 2019 mencapai
68.151 jiwa. Berikut adalah Tabel data jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Pragaan tahun 2019:
No Desa Jumlah Penduduk

1 Prenduan 13106

2 Pragaan daya 9988

3 Pragaan laok 4962

11
4 Jaddung 5550

5 Pakamban Laok 2389

6 Pakamban Daya 3306

7 Sentol Laok 987

8 Sentol Daya 3273

9 Larangan Pereng 4317

10 Rombasan 826

11 Sendang 1009

12 Kaduara Timur 2783

13 Aeng Panas 4401

14 Karduluk 11254

TOTAL 68151
Sumber Data : Data Statistik Kec. Pragaan 2019

2.1.3 Sarana Pelayanan Kesehatan di Kecamatan


Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan yang
berada di Kecamatan Pragaan dapat dilihat pada tabel berikut:
NO JENIS SARANA YAN KES JUMLAH KETERANGAN
1 PUSKESMAS 1
2 PUSTU 3
3 PONKESDES 10
4 PUSLING 2
5 POLINDES 14
6 APOTEK 3
7 PONKESTREN 4
TOTAL 35
Sumber data: Data Puskesmas Pragaan tahun 2019

12
2.1.4 Ketenagaan di Puskesmas Beserta Jaringannya

JENIS SDM JUMLAH BERDASARKAN STATUS JUMLAH


KEPEGAWAIAN
PNS PTT SUKWAN
Dokter Umum 3 - - 3
Dokter Gigi 1 - 1
Tenaga kesehatan -
- 1
Masyarakat
Bidan 17 - 55 72
Perawat 17 14 29 60
Tenaga gizi 2 - - 2
(Nutrisionis)

Tenaga kefarmasian
(Apoteker) - - -
-
Sanitarian - 1 - 1
Tenaga administrasi 16 6 22
Sopir - 1 1 2
Keamanan - 5 1 6
Tenaga kebersihan - 3 1 4
Analis 1 1 2
TOTAL 168

2.1.5 Sarana dan Prasarana Penunjang


Dalam rangka pelaksanaan program di Puskesmas beserta jaringannya
dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang berupa obat- obatan / unit
farmasi, laboratorium, Radiologi, ECG, USG maupun alat kesehatan
lainnya yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

13
NO. JENIS SARANA JUMLAH SARANA PENUNJANG
PENUNJANG
KURANG CUKUP LEBIH

1. Obat-obatan - √ -

2. Laboratorium - √ -

3. Radiologi - - -

4. USG - - -

5. EKG - √ -

6. Alkes Lainnya - √ -
Sumber data : Data Inventaris Barang Puskesmas Pragaan Tahun
2019
2.2 Gambaran Khusus

2.2.1. Ruang lingkup meliputi:


Kegiatan didalam gedung :
 Melakukan anamnesa, pemeriksaan dan tatalaksana penderita
 Melakukan pencatatan rekam medis pasien
 Pengobatan medik dasar di puskesmas sesuai pedoman
 Penyuluhan tentang penyakit DM & HT dan pola hidup sehat
 Konseling medik umum
 Menerima Rujukan dari jejaring Puskesmas Pragaan
 Melakukan rujukan kasus spesialistik
 Melakukan rehabilitasi
Kegiatan diluar gedung :
 Penyuluhan tentang penyakit DM & HT
 Screening penyakit oleh jejaring.
 Prolanis ; Senam, Edukasi
 Monitoring dan Evalusi kegiatan POSBINDU PTM
Lingkup berlakunya pedoman upaya pengobatan ini adalah pelayanan
di dalam gedung Puskesmas Pragaan dan jaringan Puskesmas Pragaan yang
meliputi Pustu, Ponkesdes, Ponkestren dan Polindes. Pelaksanaan pelayanan
pengobatan di jaringan Puskesmas didasarkan pada standart prosedur yang

14
berlaku serta pendelegasian wewenang oleh dokter kepada petugas yang
terlatih.

2.2.2. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Petugas Ruang DM & HT Puskesmas Pragaan terdiri dari:
 1 orang penanggung jawab upaya pengobatan di puskesmas (Dokter
umum)
 1 orang penanggung jawab ruangan dan pelaksana upaya pengobatan di
dalam dan diluar gedung puskesmas yaitu perawat yang mendapat
pendelegasian wewenang dari dokter
 2 orang pelaksana upaya pengobatan didalam maupun diluar gedung
puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat minimal lulusan D3 yang telah
mendapat pendelegasian wewenang dari dokter
Standar ketenagaan upaya pengobatan adalah minimal perawat
lulusan D3. Berdasarkan hal tersebut artinya, ketenagaan pada pelayanan
pengobatan Puskesmas pragaan telah memenuhi standart yang ditetapkan.

2.2.3. Jadwal Kegiatan


Jadual layanan Ruang DM & HT di Puskesmas Pragaan adalah :
 Puskesmas Induk : setiap hari kerja dengan rincian jam buka sebagai
berikut :
 Hari Senin s/d Kamis : jam 7.30 – 13.00 WIB
 Hari Jum’at : jam 7.00 – 10.30 WIB
 Hari Sabtu : jam 7.30 – 11.30 WIB

 Puskesmas Pembantu dilakukan sesuai kemampuan masing-masing


 Jadwal kegiatan Prolanis dilakukan setiap hari Juma’at pada akhir bulan

2.2.4. Fasilitas dan kelengkapan


Pada ruang pelayanan DM&HT, kelengkapan fasilitas di Puskesmas
Pragaan sebagai berikut:

 Ruangan

Standart Ruangan :

15
o Ruangan minimal berukuran 3 x 4 meter
o Pencahayaan minimal 2000 C
o Suhu ruangan dan kelembaban terkontrol
o Arah angin harus dari belakang petugas
o Mempunyai fasilitas air mengalir untuk cuci tangan
 Peralatan

Standart peralatan :

• Set pemeriksaan umum


• Mebelair
• Bahan habis pakai

Jumlah Alat
Jenis Peralatan
No (Jenis)
1 Set pemeriksaan umum 19
2 Mebelair 7
3 Bahan Habis Pakai 6
Jumlah 3 jenis

Jumlah alat
No Peralatan Ruang DM & HT yang berfungsi
baik

A Set Pemeriksaan Umum

1. Manset 1

2. Stetoskop duplex/simplex 1

3. Tensimeter, air raksa atau tensimeter, tanpa air 1


raksa/pegas

4. Lampu senter/pen light 1

5. Termometer klinis ( mulut/ ketiak) dewasa 1

6. Timbangan dewasa 5

7. Pengukur tinggi badan 5

8. Meteran 1

9. Tempat sampah medis bertutup 1

16
10. Tempat sampah non medis bertutup 1

12. Sarung tangan 1

13. Masker

Jumlah 13 jenis

B Mebelair
1. Tempat tidur periksa 1

2. Meja kerja 1

3. Kursi hadap pasien 1

4. Lemari simpan alat 1

5. Komputer 1

6. Printer 1

Jumlah 6 jenis

C Bahan habis pakai sesuai kebutuhan


1. Masker

2. Sudip lidah disposable

3. Sarung tangan 61/2, 7, 71/2

4. Hand towel

5. Sabun cair

6. Safety box

Jumlah 6 jenis

17
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI

3.1 STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA
PUSKESMAS

PJ UKP

LAYANAN KLINIS PENCATATAN DAN PELAPORAN JARINGAN


FARIDA
Dr. H. SUSILO YENI SEPTARIDA W, SKep.Ns

3.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pelayanan DM + HT mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan dan


konseling khusus penderita DM + HT di Puskesmas. Dalam melaksanakan
tugasnya pelayanan DM + HT memiliki fungsi:
1 Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan;
2 Melaksanakan konseling dan diit;
3 Melakukan penatalaksanaan tindakan keperawatan;
4 Melakukan penatalaksanaan tindakan syok;
5 Melakukan rujukan kasus ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi secara
cepat, tepat, dan benar
6 Melaksanakan kegiatan prolanis, dan pemantaun kesehatn individu dan
kelompok.
7 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Tata laksana pasien Ruang DM & HT merupakan suatu proses atau


rangkaian kegiatan yang langsung diberikan kepada pasien pada tatanan
pelayanan kesehatan dengan menggunakan proses, berpedoman pada standar,

18
dilandasi etik dan etika, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab. Proses
tersebut meliputi tahap:
 Pengkajian
 Diagnose
 Perencanaan
 Pelaksanaan/pengobatan
 Evaluasi

19
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN RUANG DM&HT
PUSKESMAS PRAGAAN

Proses Tata laksana pasien Ruang DM & HT merupakan suatu proses atau
rangkaian kegiatan yang langsung diberikan kepada pasien pada tatanan pelayanan
kesehatan dengan menggunakan proses, berpedoman pada standar sebagai salah satu
pendekatan utama dalam proses pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.

Standar Asuhan
 Standar I : Pengkajian
 Standar II : Diagnosa
 Standar III : Pengobatan
 Standar IV : Pendokumentasian
A. Standar I (Pengkajian)
Pengkajian memerlukan data yang lengkap tentang keadaannya untuk menentukan
kebutuhan pengobatan. Komponen pengkajian meliputi :

1) Keluhan Pasien (anamnesa)


Berisi keluhan utama maupun keluhan penyerta yang sering disampaikan oleh pasien
maupun keluarga pasien. Penelusuran riwayat penyakit yang di derita saat ini, penyakit
lainnya yang merupakan faktor resiko, riwayat keluarga, riwayat social, dan riwayat
alergi menjadi informasi lainnya pada bagian ini. Pada beberapa penyakit, bagian ini
memuat informasi spesifik yang harus diperoleh dokter dari pasien atau keluarga pasien
untuk menguatkan diagnosis penyakit.
Wawancara terhadap pasien atau keluarganya meliputi :
 Identifikasi Data
 Keluhan Utama
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Penyakit Keluarga
 Lamanya Sakit
 Pengobatan yang sudah dilakukan
 Riwayat alergi obat

20
2) Pemeriksaan tanda – tanda vital
Pemeriksaan vital sign meliputi :
 Pengukuran tekanan darah
 Pengukuran suhu tubuh
 Pengukuran nadi
 Pengukuran pernapasan
3) Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan
dari suatu system atau organ bagian tubuh.
Tujuan pemeriksaan adalah :
 Menentukan kelainan fisik yang berhubungan dengan penyakit pasien.
 Mengklarifikasi dan memastikan kelianan sesuai dengan keluhan dan riwayat
kesehatan pasien.
 Mendapatkan data untuk menegakkan diagnose medis dan keperawatan/kebidanan.
 Mendapatkan data fisik untuk menentukan status kesehatan pasien.
Cara pemeriksaan meliputi :
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi
Pemeriksaan fisik dari atas ke bawah (Head to Toe) :

B. Standar II : Diagnosa
Bagian ini berisi diagnosis yang sebagian besar dapat ditegakkan dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik dan laboratorium penunjang.

i. Diabetes mellitus ( DM ).

Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah.


Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara
enzimatik dengan bahan plasma darah vena. Pemantauan hasil pengobtan dapat
dilakukan dengan menggunaklan pemeriksaan gluklosa darah kapiler dengan
glucometer.diagnosis tidak dapat ditegaggakn atas dasar adanya glukosuria.

21
Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang DM. kecurigaan adanya
DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan seperti;

- Keluhan klasik DM : Poli Uri, Polui Dipsia, Poli Fagia dan penurunan
berat badan yang didak dapat duijelaskan sebabnya.

- Keluhan lain lemah badan, kesemutan, gata, mata kabur, dan disfungsu
ereksia pada pria, serta pruritus vula pada wanita

Kadar tes laboratorium darah untuk diagnosis diabetes dan pre diabetes
Glokosa darah Glujkosa plasma 2 jam
HbA1c (%)
Puasa (mg/dl) setelah TTGO (mg/dl)
Diabetes ≥ 6,5 ≥ 126 ≥200

Prte Diabetes 5,7 – 6,4 100-125 140-199

Normal < 5,7 <100 <140

ii. Hypertensy ( HT )

Hipertensi menjadi masalah karena meningkatnya prevalensi, masih banyak


pasien yang belum mendapat pengobatan, maupun yang telah mendapat terapi
tetapi target tekan darah belum tercapai serta adannya penyakit penyerta dan
komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamneis dan pemeriksaan fisisk

Klasifikasi tekanan darah berdasarkan JNCVII

Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik


Normal < 120 mmhg < 80 mmhg
Pre Hipertensi 120-139 mmhg 80-89 mmhg
Hipertensi stage 1 140-159 mmhg 90-99 mmhg
Hipertensi stage 2 ≥ 160 mmhg ≥100 mmhg

C. Standar III : Pengobatan


Bagian ini berisi sistematika rencana penatalaksanaan berorientasi pada pasien
yang terbagi atas dua bagian yaitu : penatalaksanaan non farmakologi dan farmakologi.
Selain itu bagian ini juga berisi edukasi dan konseling terhadap pasien dan keluarga,

22
aspek komunitas lainnya serta kapan dokter perlu merujuk pasien (kriteria rujukan).
Terapi diberikan sesuai dengan diagnose dan hasil pemeriksaan penunjang (jika ada).
Pemberian terapi meliputi :

a. Pemberian terapi supportif, seperti meningkatkan daya tahan tubuh


b. Pemberian terapi farmakologis, berupa terapi symptomatis dan atau terapi kausatif
c. Konseling dan edukasi
Dokter akan merujuk pasien apabila memenuhi salah satu kriteria berikut :

1. Time : jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada


kondisi kronis atau melewati golden time standard
2. Usia (age) : jika usia pasien dalam kategori yang dikawatirkan
meningkatkan resiko komplikasi serta resiko kondisi
penyakit lebih berat
3. Complication : jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat kondisi
pasien
4. Comorbidity : jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang
memperberat kondisi pasien.
Selain empat kriteria di atas, kondisi fasilitas pelayanan juga dapat menjadi dasar
bagi dokter untuk melakukan rujukan demi menjamin keberlangsungan
penatalaksanaan dengan persetujuan pasien.

D. Standar IV : Pendokumentasian
Catatan pemeriksaan, pengobatan rawat jalan ditulis di rekam medis sehingga dapat
digunakan sebagai bahan bukti informasi, tindakan dan laporan Penulisan catatan
medis dilakukan sesegera mungkin sebelum data hilang dari ingatan. Jika ditulis
dengan tangan, sebuah rekam medis yang baik selalu dianggap sah secara hokum

23
4.1. Data Jumlah Kunjungan Ruang DM&HT
Puskesmas Pragaan Tahun 2021

No BULAN DM HT JUMLAH
1 Januari 218 54 272
2 Februari 297 29 326
3 Maret 301 44 345
4 April 121 30 151
5 Mei 154 59 213
6 Juni 175 69 244
7 Juli 209 68 277
8 Agustus 311 78 389
9 September 318 84 402
10 Oktober 341 98 439
11 November 322 99 421
12 Desember 384 189 573
TOTAL 3151 901 4052

4.2. Grafik Jumlah Kunjungan Ruang DM&HT


Puskesmas Pragaan Tahun 2021

400

350

300

250

200
DM
150 HT

100

50

24
4.3. Data Jumlah Kunjungan Ruang DM&HT
Puskesmas Pragaan Tahun 2021

No Desa Jumlah
1 Kaduarah Timur 311
2 Sendang 101
3 Rombasan 78
4 Sentol Laok 294
5 Larangan Perreng 124
6 Sentol Daya 389
7 Pakamban Daya 257
8 Pakamban Laok 421
9 Jaddung 211
10 Pragaan Laok 501
11 Pragaan Daya 598
12 Prenduan 519
13 Aeng Panas 104
14 Karduluk 144

4.4. Grafik Jumlah Kunjungan Ruang DM&HT berdasarkan sebaran


Puskesmas Pragaan Tahun 2021

700
600
500
400
300
200 Jumlah
100
0

25
4.5. Grafik Jumlah Kunjungan Ruang DM&HT berdasarkan Jenis Kelamin
Puskesmas Pragaan Tahun 2021

Laki-laki
Perempuan

4.6. Tabel Jumlah Kunjungan Ruang DM&HT berdasarkan Komplikasi


Puskesmas Pragaan Tahun 2021

No Komplikasi Jumlah
1 Tanpa Komplikasi 3607
2 DM dengan TBC 13
3 DM Komplikasi Mata 117
4 DM Komplikasi Perifer/ulkus 82
5 DM Komplikasi Ginjal 29
6 DM Kompliksai Lainnya 204

4.7. Grafik Jumlah Kunjungan Ruang DM&HT berdasarkan Komplikasi


Puskesmas Pragaan Tahun 2021

26
BAB V
ANALISA PENYEBAB MASALAH, PRIORITAS MASALAH DAN
PEMECAHANNYA

Selama periode tahun 2021 jumlah kunjungan ruangan pelayanan DM&HT


sebanyak 4052 kunjungan baru dan lama, apabila di rata rata kunjunga tersebut
tiap bulan sebanyak sekitar duaratusan kunjungan perbulannya. Dengan demikian
kunjunganharian rata rata pelayanan ruang DM&HT sebanyak 15 per hari.
Meninjau dari kesiapan sarana dan prasarana serta kesiapan sumber daya
manuasia maka sudah di pastikan bahwa ruang pelanan ini menjadi penting
penting keberadaaanya dalam pelanan masyarakat khusunya wilayah kerja
Puskesmas Pragaan. Kunjungan dengan penderita Diabetes Melitus cenderung
lebih banyak ketimbang kunjungan dengan kasus Hypertensi. Analisisnya adalah
mereka mengangganggap bahwa hypertensi bukanlah penyakit yang berbahaya.
Selain dari demikian hypertensi tidak banyak menimbulkan gejala yang bermakna
untuk mereka. Sedangakan kasus Diabetes Melitus lebih cenderung kepada
keluhan yang beraneka ragam beserta komplikasinya. Selain dari pada itu pada
kasus DM klien mempunyai harapan besar untuk mengetahui berapa kadar gula
dalam darahnya sudah stabil ataukah masih belum.

Pemantauan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus menjadi hal
utama pada mereka yang menyadi bahwa sangat penting untuk menjaga agar
tidak jatuh pada komplikasi yang lebih berat. Peserta Prolanis menjadikan ruang
DM&HT adalah tempat berkomunikasi lebihlanjut tentang program – program yang
akan dilaksakan di bulan bulan kedepannya.

Meanalisa distribusi kunujungan berdasarkan lokasi atau lokasi wilayah


domisili pasien terbanyak berasal dari desa Pragaan daya. Dimana desa ini
berjarak terjauh sekitar 5 kilometer dan jarak terdekat sekitar dua setengah
kilometer. Ada beberapa alasan social ekonomi masyarakat desa Pragaan daya
dimana mayoritas pekerjaan darinya adalah pertanian dan perkebunan. Ada
hubungan yang berkaitan dengan alasan social ekonomi dan keterjangkauan
akses layanan kesehatan. Pada hari hari tertentu jumlah kunjungan di Ruang

27
DM&HT di dominasi oleh mereka yang berdomisili dari desa Pragaan daya,
mungkin ini berkaitan dengan kemudahan transoport untuk mengakses pelayanan
kesehatan di Ruang DM&HT.

Jumlah kunjungan berdasarkan rasio jenis kelamin antara laki dan


perempuan cenderung lebih banyak pengunjung dengan jenis kelamin
perempuan. Hal ini berkaitan dengan kesibukan atau kolanggaran waktu luang
yang ada, dimana perempuan lebih cenderung banyak waktu untuk berkonsultasi
dengan petugas kesehatan terutama di bidang pelayanan ruang DM&HT.

Kasus dengan komplikasi akibat Diabetes mellitus jumlahnya cenderung


meningkat, dengan variasi komplikasi yang beranekaragam. Kasus terbanyak
komlpikasi diabetes mellitus adalah Katarak atau gangguan visus. Dari sekian
banyak kasus komplikasi yang ada kebanyakan akan di rujuk ke FKTL / rumah
sakit rujukan. Walaupun demikian tidak semua kasus dengan komplikasi dirujuk.
Ada beberapahal yang menjadi prioritas untuk mencegah komplikasi pada mata
adalah rujukan awal deteksi dini pada mata dengan diabetes. Hal ini akan
anjurkan kepada pasien dengan diabetes untuk melakukan screening mata tiap
enam buialn sekali.

28
BAB VI RENCANA USULAN KEGIATAN

No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penang Kebutuh Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehatan Sasaran gung an Kerja Pelaksanaan Anggaran Kinerja Pembiaya
Jawab Sumber an
Daya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

PELAYANAN RUANG DM&HT


Seminar &
Meningkatkan Lulus
1. UKP Work Shop Petugas 1 PERKENI maret 150.000 lulus BLUD
SDM pelatihan
Kesehatn
2.

29
BAB VII
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan Ruang


DM&HT Puskesmas Pragaan tahun 2021 sudah berjalan dengan baik
dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan rutin pemeriksaan,pengobatan, dan edukasi
pasien dengan Diabetes Melitus dan Hypertensi.
2. Untuk meningkatkan Kualitas pelayanan pasien yang berkunjung ke
Ruang DM&HT dilakukan kerjasama dengan berbagai layanan
terkait seperti Ruangan Pelayanan TB, Ruang Pelayanan
Pemeriksaan umum, Poli Gigi danmulut, serta UGD dan Rawat Inap.

B. SARAN

Saran yang dapat kami sampaikan untuk meningkatkan


pelayanan Ruangan DM&HT Puskesmas Pragaan
1. Kerjasama ditingkatkan dengan steak holder, agar komplikasi dapat
diminimalisir dengan pengobatan lebih awal dan pemantauan yang
ketat terhadap penyakit Diabetes mellitus dan Hypertensi.
2. Prolanis adalah kegitan penyokong utama dalam memantau kasus
kasus DM agar terkendali.
3. Laboratorium adalah mitra terbaik dalam kemajuan pelayanan
kasus DM dan hypertensi.

30

Anda mungkin juga menyukai