Anda di halaman 1dari 13

Implementasi

Sila ke 2 Dalam
Berbangsa & Bernegara
Kelompok 2

Putri Larassaty. A Nurainun Kholbi


Afifah Fadhilah Silvi Anggia Putri
Deski Situmorang
PANCASILA
Hari lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni
yang ditandai oleh pidato yang dilakukan oleh
Presiden pertama Indonesia, Soekarno pada 1
Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai
(Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan). Pidatonya pertama
Kali mengemukakan konsep awal Pancasila
yang
menjadi dasar negara Indonesia.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat
disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Apa yang Dimaksud dengan IMPLEMENTASI PANCASILA?

Implementasi pancasila adalah suatu penerapan yang dilakukan


oleh individu atau kelompok guna mewujudkan nilai moral yang
terkandung dalam pancasila sebagai norma etik dalam kehidupam
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara yang mengacu kepada
aturan tertentu.
Implementasi Pancasila sebagai sistem etika harus senantiasa terwujud
prinsip-prinsip sebagai nilai luhur termasuk sila kedua dari Pancasila, yaitu
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”. .
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Rantai ini terdiri atas dua macam yakni yang berbentuk persegi
empat dan berbentuk cincin. Hal ini melambangkan makhluk
yang terdiri pria dan wanita yang saling sambung menyambung.
Bangsa Indonesia menyadari bahwa manusia di dunia ini sama
antara yang satu dengan yang lain, tidak bangsa yang lebih tinggi
kedudukannya dibanding bangsa lain. Oleh karena itu,
antarmanusia dan antarbangsa harus saling kasih sayang, saling
mencintai tidak semena-mena, tenggang rasa, saling harga
menghargai, dan saling tolong menolong, membela kebenaran
dan keadilan (Bahan Penataran UUD-45, P-4 dan GBHN, 1988).
B U T I R N I L A I P A N C A S I L A

BUTIR-BUTIR NILAI PANCASILA TERKANDUNG


DALAM TAP MPR NO I/MPR/2003
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan tidak
mustahil untuk dilaksanakan karena pada dasarnya
para pemikir bangsa ini telah membuat pedoman,
penghayatan dan mengamalkan pancasila secara utuh.
sebagai petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan
sila kedua dari Pancasila bagi , petunjuk pengamalan
Pancasila tersebut dapat disebut sebagai butir nilai-
nilai Pancasila sebagai berikut:
V Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.

V Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.

V Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

V Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

V Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

V Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

V Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

V Berani membela kebenaran dan keadilan.

V Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
V Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
BENTUK PENYIMPANGAN YANG TERJADI PADA SILA KEDUA :

1 ). Pembunuhan, Tindakan pembunuhan melanggar hak asasi manusia yaitu hak untuk hidup. Tidak seharusnya nyawa
manusia yang sangat berharga diambil begitu saja oleh suatu oknum karena adanya dendam pribadi atau masalah
sepele lainnya. Sila ke-2 Pancasila mengajarkan kita untuk memiliki sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang
rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

2) penganiyayaan, Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu
hal sebagaimana mestinya.

3) perbudakan era modern, Hal ini meliputi praktik perbudakan itu sendiri dan perdagangan manusia, pekerja paksa,
pekerja dipaksa untuk melunasi hutang dan perdagangan anak dibawah umur

4) perampokan, perilaku ini sering melibatkan penganiayayaan bahkan sampai ke pembunuhan, sehingga menyebabkan
jatuhnya korban.
Kurangnya Rasa Kemanusiaan dan Empati Masyarakat
Kisah Pilu dari Penolakan Jenazah
Perawat Corona di Semarang

Kasus ini terjadi di tenaga medis RS Kariadi Semarang, Jawa


Tengah, mengiringi keberangkatan ambulans yang membawa
jenazah rekan mereka, perawat Nuria Kurniasih, yang wafat
akibat terinfeksi virus corona (Covid-19). Saat mau dikebumikan
Ketua RT dan warga sekitar menolak perawat untuk dimakamkan
di TPU Sewakul, karena khawatir dapat menularkan virus corona.
Pihak keluarga pun memohon kepada warga agar perwat boleh
dimakamkan di sana, namun tak berbalas. Akhirnya, Jenazah
perawat pun dibawa kembali ke RS Kariadi.
Penganiayayaan Dibawah Umur

Pembullyan Pada Siswa SMP

Kasus seorang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama


(SMP) Negeri 16 Kota Malang, Jawa Timur diduga menjadi
korban bully oleh sejumlah temannya. Bahkan, dua ruas jari
tengah korban terpaksa diamputasi akibat tindakan teman-
temannya. Pelaku Mengaku hanya bercanda, 7 orang siswa rekan
korban terancam hukuman pidana. Kasus bullying dianggap
sebagai pelanggaran sila ke-2 Pancasila karena hak dan martabat
seseorang tidak dihargai, dimana seorang individu diperlakukan
tidak setara karena individu lain menganggap dirinya lebih baik
dalam segi tertentu. Individu tersebut bersikap sewenang-
wenang dan tidak adanya perilaku saling mengasihi antar sesama.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU PENYIMPANGAN

FAKTOR EKSTERNAL
merupakan Penyebab ini murni berasal dari
FAKTOR INTERNAL luar individu yang melakukan perilaku
menyimpang, mulai dari Lingkungan social
maksudnya adalah penyebab terjadinya yang buruk, keluarga yang hancur, Pola asuh
perilaku meyimpang yang berasal dari seorang yang salah, menerima pendidikan yang salah
individu itu sendiri. Faktor itu mulai dari kaprah, dan rasa kesetiakawanan serta
seseorang yang mengalami gangguan pikiran pembuatan kesepakatan yang cenderung
(sakit jiwa), gangguan emosional, hingga negatif.
religiusitas yang rendah, dan kebutuhan hidup
yang tidak memadai sehingga memaksakan
untuk melakukan kejahatan
Solusi Menghadapi Penyimpangan pada
Pengimplemnetasian Sila Kedua

Pertama Kedua Ketiga Keempat

memperlakukan satu Bersikap sinergitas yang


Mengenalkan Etika sama lain dengan baik seperti kerja sama Meningkatkan
yang baik sejak dini memperhatikan etika, antara masyarakat dan Pemahaman Akan
sehingga muncul rasa masyarakat lainnya serta Hidup Kebersamaan
memanusiakan kerja sama masyarakat
manusia. dan pemerintah dan
bersikap adil.
Sehingga untuk mewujudkan Indonesia yang Damai, pemerintah akhirnya
membuat Pendidikan Pancasila
Yaitu dikeluarkannya ketentuan pasal 35 ayat (5) Undang-Undang
Nomor 12 Tahun
2012 yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat
mata kuliah agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.

Visi Pendidikan Pancasila


● Terwujudnya kepribadian sivitas akademika yang bersumber pada nilai-
nilai
● Pancasila.
Misi Pendidikan Pancasila
● 1. Mengembangkan potensi akademik peserta didik (misi
psikopedagogis).
● 2. Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam
● masyarakat, bangsa dan negara (misi psikososial).
● 3. Membangun budaya ber-Pancasila sebagai salah satu determinan
● kehidupan (misi sosiokultural).
● 4. Mengkaji dan mengembangkan pendidikan Pancasila sebagai sistem
● pengetahuan terintegrasi atau disiplin ilmu sintetik (synthetic
discipline),
● sebagai misi akademik
Tujuan Pendidikan Pancasila
● Menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa;
● Sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi
pekerti luhur;
● Memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung
jawab
● sesuai hari nurani;
● Mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni; serta
● Mampu ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan
berkesejahteraan
● bagi bangsanya.

Anda mungkin juga menyukai