Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKLUSIF

Disusun Oleh :
Alifhiya Nurul Afifah (P3.73.24.2.19.040)
Anisa Febriyanti (P3.73.24.2.19.043)
Ayu Wandira (P3.73.24.2.19.046)
Diah Rahma Oktaviyanti (P3.73.24.2.19.053)
Ely Rinawurya (P3.73.24.2.19.055)
Nida Ul Izzati (P3.73.24.2.19.067)
Nur Anisa Adistyaningrum (P3.73.24.2.19.069)
Nur Aurora Galih. K (P3.73.24.2.19.070)
Tiara Amalia Putri (P3.73.24.2.19.075)
Vebriya Nur Cahyani (P3.73.24.2.19.077)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


POLTEKKES KEMESKES JAKARTA III
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN AJARAN 2020/2021
Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
Topik/Materi : Pentingnya Pemberian ASI Eklusif
Sasaran langsung : seluruh ibu hamil
Sasaran tidak langsung : semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan
Hari/tanggal :
Alokasi waktu : 15 menit
Tempat : Ruang bersalin ( RSUD Kabupaten Tanggerang )
Pemateri :

Alifhiya Nurul Afifah (P3.73.24.2.19.040)

Anisa Febriyanti (P3.73.24.2.19.043)

Ayu Wandira (P3.73.24.2.19.046)

Diah Rahma Oktaviyanti (P3.73.24.2.19.053)

Ely Rinawurya (P3.73.24.2.19.055)

Nida Ul Izzati (P3.73.24.2.19.067)

Nur Anisa Adistyaningrum (P3.73.24.2.19.069)

Nur Aurora Galih. K (P3.73.24.2.19.070)

Tiara Amalia Putri (P3.73.24.2.19.075)

Vebriya Nur Cahyani (P3.73.24.2.19.077)

I. Latar Belakang
ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu, memberi
perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi yang minum
ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih jarang terjangkit
bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi
dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap
masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa
mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung
komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah
membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient)
lebih tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah
menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada pasien, keluarga dan
masyarakat, terutama ibu yang mempunyai balita tentang pengertian ASI, manfaat ASI,
prinsip pemberian ASI, dan komposisi ASI. Adapun yang digunakan sebagai acuan
dalam memberikan penyuluhan adalah standart operasional prosedur (SOP) penyuluhan
kesehatan di Puskesmas Pasar Rebo, sehingga kami susun satuan acara penyuluhan
sebagai berikut.

II. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan ibu-ibu mengetahui dan memahami
mengenai Pentingnya ASI Eksklusif bagi anak-anak kita..
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan            :
o Ibu dapat menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
o Ibu dapat menjelaskan apa komposisi dari ASI EksklusiF.
o Ibu dapat menjelaskan apa keunggulan ASI Eksklusif
o Ibu dapat menjelaskan bagaimana manfaat pemberian ASI Eksklusif
o Ibu dapat menjelaskan hal–hal apa saja yang dapat mempengaruhi produksi ASI
o Ibu dapat menjelaskan bagaimana cara mengetahui kalau anak sudah cukup
memperoleh ASI
o Ibu dapat menjelaskan apa yang dapat dilakukan ibu jika sedang bepergian atau
bekerja sedangkan ibu dalam proses menyusui anaknya

                               
III. Materi (terlampir)
1.      Pengertian ASI Eksklusif.
2.      Apa komposisi ASI
3.      Manfaat ASI
4.      Apa saja hal-hal yang memepengaruhi produksi ASI.
5.      Bagaimana cara mengetahui kalau anak sudah cukup memperoleh ASI.

IV. Media Penyuluhan


1.      Leaf leat

V. Metode Penyuluhan
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

VI. Proses Dan Kegiatan Penyuluhan

Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


3 menit Pembukaan
a. Membuka/memulai kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Mendengarkan & memperhatikan
d. Menyebutkan materi penyuluhan Menjawab pertanyaan
20 menit a. Menjelaskan pengertian ASI eklusif Mendengarkan
 Memberikan kesempatan kepada Mengajukan pertanyaan
peserta untuk bertanya
b. Menjelaskan mengenai komposisi ASI Mendengarkan
eklusif
 Memberikan kesempatan peserta Mengajukan pertanyaan
untuk bertanya
c. Menjelaskan keunggulan ASI eklusif Mendengarkan
 Memberikan kesempatan peserta Mengajukan pertanyaan
untuk bertanya
d. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif Mendengarkan
 Memberikan kesempatan peserta Mengajukan pertanyaan
untuk bertanya
e. Menjelaskan mengenai hal-hal yang Mendenkgarkan
mempengaruhi produksi ASI
 Memberikan kesempatan peserta Mengajukan pertanyaan
untuk bertanya
f. Menjelaskan bagaimana cara
mengetahui apakah anaknya sudah Mendengarkan
cukup memperoleh ASI
 Memberikan kesempatan peserta
untuk bertanya Mengajukan pertanyaan
5 menit Menanyakan kepada ibu atau peserta Menjawab pertanyaan
apakah sudah mengerti mengenai
penyuluhan pentingnya ASI eksklusif
2 menit a. Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran sertanya
b. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
 Tempat dan peralatan sudah siap
 Leaflet sudah siap tanggapan tentang materi yang telah diberikan.
2. Evaluasi Proses
 Acara penyuluhan berjalan lancer
 75 % undangan hadir
 100 % peserta yang hadir dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
 peserta aktif mendengarkan dan bertanya
 ceramah dan tanya jawab berjalan lancer

3. Evaluasi Hasil
Ibu hamil dan Ibu Menyusui di sekitar lingkungan RSUD Kabupaten
Tanggerang dapat    :
a. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
b. Menjelaskan apa saja Komposisi dari ASI
c. Menjelaskan apa Manfaat ASI
d. Menjelaskan apa saja hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
e. Menjelaskan bagaimana cara mengetahui apakah bayinya sudah cukup
memperoleh ASI
f. Menjelaskan bagaimana cara menyimpan ASI
g. Mempraktikan bagaimana cara menyusui yang benar.

VIII. MATERI PENYULUHAN


“Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif”
A.    Definisi Asi Eksklusif
Pemberian ASI adalah pemberian air susu  yang berasal dari payudara seorang wanita
yang di berikan kepada bayi.

ASI eksklusif adalah pemberian asi sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa
jadwal dan tidak diberi makanan lain walaupun hanya air putih sampai berumur 6 bulan.

B.     Komposisi ASI Eksklusif.


Pengelompokan ASI        :
1)      ASI stadium I ( kolostrum )
Hari ke 1 - 4, kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi
lemak dan sel-sel hidup. Kandungan tertinggi dalam kolostrum adalah antibodi yang siap
melindungi bayi ketika kondisi bayi masih sangat melemah.

2)      ASI stadium II ( ASI Peralihan )


Hari ke 4 – 10, komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin
tinggi & jumlah volume ASI makin meningkat. Hal ini merupakan pemenuhan terhadap
aktifitas bayi yang mulai aktif karena bayi sudah beradaptasi terhadap lingkungan.

3)      ASI stadium III ( ASI Matur )


Hari ke 10 dan seterusnya, merupakan nutrisi yang terus disesuaikan dengan perkembangan
bayi sampai berumur 6 bulan.

Nilai Gizi ASI      :


1)      Protein
·         Lebih sedikit dan mudah dicerna
·         Membantu mengahancurkan bakteri dan melindungi bayi dari infeksi.
·         Protein dalam ASI yang terpenting berupa laktolbumin, taurin, sistin, laktoferin dan
lisozim.

2)      Karbohidrat
·         Dalam bentuk laktosa, berubah setiap hari menurut kebutuhan bayi.
·         Galaktosa (nutrisi vital) untuk pertumbuhan jaringan otak
·         Laktosa untuk penyerapan kalsium, fosfor dan magnesium
·         Laktosa à fermentasi à usus menjadi asam à menghambat pertumbuhan bakteri à menjadi
tempat yang subur untuk pertumbuhan bakteri usu yang baik, yaitu Lactobacillus Bifidus.

3)      Lemak
·         Mulanya menurun kemudian meningkat sesuai dengan perkembangan bayi.
·         Merupakan lemak rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak.
·         Terdapat asam linoleat, enzim lipase dan kolesterol yang berguna untuk bayi.

4)      Mineral
·         Lengkap walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi cukup untuk bayi sampai berumur 6
bulan.
·         Didalam susu formula, jumlah mineral tinggi sehingga sebagian besar harus dibuang &
mempernberat kerja usus bayi untuk mengeluarkan, mengganggu keseimbangan usus bayi &
meningkatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan.

5)      Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengakap dan cukup sehingga tidak perlu ditambah
kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K.

6)      Zat – zat kekeblan tubuh


·         Immunoglobulin (IgA, IgG dan IgM)
·         Lisozim
·         Laktoferin
·         Sel hidup
·         Faktor – faktor anti alergi
·         Faktor bifidus

C.    Manfaat ASI
Bagi bayi  :
 Kandungan gizi sempurna    : protein, lemak , karbohidrat
 Mudah dicerna
 Mengandung zat anti diare
 Tidak menyebabkan diare
 Membantu pertumbuhan gigi
 Mengandung zat antibodi
 Mempererat ikatan batin
 Pertumbuhan bayi optimal

Bagi Ibu  :
 Mudah, murah, praktis dan tidak merepotkan
 Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dan cepat
memperlambat perdarahan.
 Mempercepat penurunan berat badan
 Mencegah kehamilan
 Meningkatkan kasih sayang dan rasa aman
 Mencegah resiko kanker

Bagi Masyarakat :
 Murah, ekonomis, mengurangi pengeluaran keluarga
 Menambah ikatan kasih sayang suami istri
 Mengurangi program KB
 Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk berobat
 Membentuk generasi mandiri
 Menghemat devisi negara
 Menurunkan angka kesakitan dan kematian.

D.    Hal-hal yang memepengaruhi produksi ASI


1)      Makanan Ibu
Apabila ibu makan secara teratur, cukup mengandung gizi yang dibutuhkan akan
membanu terbentuknya ASI. Makanan ibu harus memenuhi jamlah kalori, protein, lemak,
vitamin, serta mineral, selain itu minum lebih banyak dari biasanya 8-12 gelas sehari.
Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui adalah yang merangsang seperti
cabe, merica, kopi, alkohol. Bahan makanan yang membuat kembung seperti ubi, kol, sawi,
dan bawang serta bahan makanan yang banyak mengandung gula. Tidak disarankan untuk
minum jamu setelah melahirkan, yang penting tidak ada makanan pantangan untuk ibu
menyusui.

2)      Ketenangan jiwa dan pikiran


Faktor kejiwaan akan mempengaruhi produksi ASI misalnya perasaan yang tertekan,
sedih, kurang percaya diri, dan berbagai ketegangan jiwa. Volume ASI akan menurun
bahkan tidak ada sama sekali.
3)      Penggunaan alat konrasepsi
Penurunan produksi ASI biasanya terjadi pada ibu yang menggunakan kontrasepsi
Pil kombinasi.

4)      Perawatan payudara
Perawatan payudara harus dimulai sejak masa kehamilan sehingga akan
memperbanyak dan memperlancar produksi ASI.

5)      Pola menyusui bayi


Menyusui bayinya setiap 2 jam, siang, dan malam hari, sementara hal ini akan
menambah ketersediaan ASI (menyusui selama 10-15 menit di setiap payudara). Bangunkan
bayi jika sudah waktunya untuk disusui. Berikan hanya ASI pada bayi bukan makanan
tambahan lainnya.

E.     Tanda bayi mendapt cukup ASI


Bayi usia 0 – 6 bulan, dapat dinilai mendapat kecukupan ASI bila mencapai keadaan sebegai
berikut :
 Bayi minum ASI tiap 2 – 3 jam dalam 24 jam minimal mendapatkan ASI 8 kali pada 2 –
3 minggu pertama.
 Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering dan warna menjadi lebih muda pada
hari kelima setelah lahir.
 Bayi akan buang air kecil ( BAK ) paling tidak minimal 6 – 8 kali sehari
 Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI
 Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis
 Warna bayi merah tidak kuning dan kulit terasa kenynal
 Pertumbuhan berat badan dan tinggi badan bayi sesuai dengan grafik pertumbuhan
 Perkembangan motorik baik ( bayi aktif) dan motoriknya sesuai dengan rentang usianya.
 Bayi kelihatan puas, sewaktu – waktu psaat lapar bangun dan tidur dengan cukup
 Bayi menyusu dengan kuat kemudian melemah dan tertidur pulas.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, Sarwono. 2014, Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Saifuddin, Abdul Bari. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : 


JPNKR-POG

Anda mungkin juga menyukai