PENGERTIAN
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35
hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan
mengalami menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus
menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai
amenorea sekunder. Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan
hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Gangguan hormon tersebut
menyebabkan lamanya siklus menstruasi normal menjadi memanjang, sehingga menstruasi
menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid
pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. Oligomenorea yang terjadi
pada masa-masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi
antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya menstruasi pertama dan
menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbaangan hormon dalam
tubuh. Oligomenorea dan amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedaannya
terletak dalam tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak
terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga ovulatoar dengan masa
proliferasi lebih panjang dari biasanya Oligomenore yang terjadi pada remaja, seringkali
disebabkan karena kurangnya sinkronisasi antara hipotalamus, kelenjar pituari & indung
telur. Hipotalamus merupakan bagian otak yang mengatur suhu tubuh, metabolisme sel &
fungsi dasar seperti makan, tidur & reproduksi. Hipotalamus mengatur pengeluaran hormon
yang mengatur kelenjar pituari. Kemudian kelenjar pituari akan merangsang produksi
hormon yang mempengaruhi pertumbuhan & reproduksi. Pada awal & akhir masa reproduksi
wanita, beberapa hormon tersebut dapat menjadi kurang tersinkronisasi, sehingga akan
menyebabkan terjadinya haid yang tidak teratur. Pada PCOS (polycystic ovary syndrome),
oligomenore dapat disebabkan oleh kadar hormon wanita & hormon pria yang tidak sesuai.
Hormon pria diproduksi dalam jumlah yang kecil oleh setiap wanita, tetapi pada wanita yang
mengalami PCOS, kadar hormon pria tersebut (androgen) lebih tinggi dibandingkan pada
wanita lain. Pada atlet wanita, model, aktris, penari ataupun yang mengalami anorexia
nervosa, oligomenore terjadi karena rasio antara lemak tubuh dengan berat badan turun
sangat jauh.
B. ETIOLOGI
Oligomenore biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan
endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab
sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih. Oligomenore sering terdapat pada wanita
astenis. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada
keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal.
Oligomenore dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang
mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan
ketidakseimbangan hormonal seperti pada awal pubertas. Oligomenore yang menetap dapat
terjadi akibat perpanjangan stadium folikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun
perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba memanjang maka dapat disebabkan
oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.Disamping itu, oligomenorea dapat juga terjadi
pada :
C. MANIFESTASI KLINIS
Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali, dimana hanya didapatkan 4-9
periode dalam 1 tahun. Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu. Pada
beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang juga mengalami kesulitan untuk
hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami
osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk
mengalami kanker uterus.
D. INTERVENSI
Pada oligomenore dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati
menopouse tidak memerlukan terapi. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan
nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenore. Oligomenore sering diobati dengan pil KB
untuk memperbaiki
ketidakseimbangan hormonal. Terapi ini disesuaikan dengan hormon apa yang lebih
dibutuhkan. Contoh : Pada oligomenore yang disebabkan estrogen yang terlalu rendah maka
terapi yang dapat diberikan adalah KB Hormonal yang mengandung estrogen, seperti :
Lynoral, Premarin, Progynova, dll.
Pada oligomenore yang disebabkan progesteron yang terlalu rendah maka terapi yang
dapat diberikan adalah KB Hormonal yang mengandung estrogen, seperti : postinor. Pada
oligomenore yang disebabkan keduanya memiliki ketidakseimbangan hormonal yang sama
untuk jumlah estrogen dna progesteron yang kurang, maka dapat dilakukakn terapi dengan pil
kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron dengan jumlah seimbang seperti :
Mycrogynon 50, Ovral, Neogynon, Norgiol, Eugynon, Microgynon 30, Mikrodiol, Nordette,
dll. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. Adanya tumor yang
mempengaruhi pengeluaran hormon estrogen, maka tumor ini perlu di tindak lanjuti seperti
dengan operasi, kemoterapi, dll Pengobatan alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur
atau ramuan herbal.
1. air degan
2. lalapan daun pepaya yg sudah direbus
3. minum jamu dari kunyit dan asam jawa campur sedikit gula jawa.
4. 2 rimpang kunyit, ½ sendok teh ketumbar, ½ sendok teh biji pala,
5. ½ genggam daun srigading. Semua bahan ditumbuk halus, direbus
6. dengan 1 kliter air sampai mendidih, saring dan dinginkan. Minum
7. 1 gelas perhari untuk memperlancar haid
E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress emosional pada
penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan
buruk bila oligomenore mengarah pada infertilitas atau tanda dari keganasan.