dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder. ETIOLOGI
Oligomenore biasanya berhubungan
dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise- hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih. Oligomenore dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenorea dapat juga terjadi pada :
1. Gangguan indung telur, misal :
Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS) 2. Stress dan depresi 3. Sakit kronik 4. Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia) 5. Penurunan berat badan berlebihan 6. Olahraga berlebihan, misal atlit 7. Adanya tumor yang melepaskan estrogen 8. Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah menstruasi 9. Penggunaan obat-obatan tertentu, dsb. MANIFESTASI KLINIS
Periode siklus menstruasi yang lebih
dari 35 hari sekali, dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu. Pada beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang juga mengalami kesulitan untuk hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus. PENGOBATAN Oligomenore sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal. Terapi ini disesuaikan dengan hormon apa yang lebih dibutuhkan. Contoh : Pada oligomenore yang disebabkan estrogen yang terlalu rendah maka terapi yang dapat diberikan adalah KB Hormonal yang mengandung estrogen, seperti : Lynoral, Premarin, Progynova, dll.
Pada oligomenore yang disebabkan progesteron
yang terlalu rendah maka terapi yang dapat diberikan adalah KB Hormonal yang mengandung estrogen, seperti : postinor.
Pada oligomenore yang disebabkan keduanya
memiliki ketidakseimbangan hormonal yang sama untuk jumlah estrogen dna progesteron yang kurang, maka dapat dilakukakn terapi dengan pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron dengan jumlah seimbang seperti : Mycrogynon 50, Ovral, Neogynon, Norgiol, Eugynon, Microgynon 30, Mikrodiol, Nordette, dll. KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling
menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila oligomenore mengarah pada infertilitas atau tanda dari keganasan. TERIMAKASIH WASSALAMUALAIKUM WR.WB