Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA

AUDIT ATAS TRANSAKSI INVESTASI DAN DANA CADANGAN

OLEH:

KELOMPOK 11

AKN KELAS B

AMELIA NABIILA (1802112117)

PUTRI KURNIA SARI (1802123891)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Audit
atas Transaksi Investasi dan Dana Cadangan”.
            Dalam pembuatan makalah ini mulai dari perancangan, pencarian bahan, sampai
penulisan, penulis mendapat bantuan, saran, petunjuk, dan bimbingan dari banyak pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
dan kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan di masa yang akan datang, dan penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Pekanbaru, …. September 2021

                                                                                           
       Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Sifat Transaksi................................................................................................3
2.2 Kegiatan Pengendalian....................................................................................6
2.3 Mendapatkan Pemahaman dan Menilai Risiko Pengendalian........................7
2.4 Pengujian Pengendalian..................................................................................7
2.5 Prosedur Analitis.............................................................................................8
2.6 Pengujian Substantive.....................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas investasi (investing activity) adalah pembelian dan penjualan tanah,


bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual
kembali. Disamping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan
instrument keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Investasi
pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang. Investasi dalam surat
berharga dapat merupakan penanaman modal dalam surat berharga yang termasuk
aktiva lancar maupun bukan aktiva lancar.

Investasi dalam surat berharga yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar merupakan
investasi sementara yang bertujuan untuk memanfaatkan dana yang tidak
dipergunakan dalam jangka pendek guna memperoleh laba (capital gain). Jangka
waktu investasi sementara tidak lebih dari satu periode akuntansi. Disamping
investasi sementara, investasi dapat dilakukan dalam bentuk penanaman modal surat
berharga jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana sifat atas transaksi investasi dan dana cadangan?


b. Bagaimana kegiatan pengendalian atas transaksi investasi dan dana cadangan?
c. Bagaimana mendapatkan pemahaman dan menilai risiko pengendalian atas
transaksi investasi dan dana cadangan?
d. Bagaimana pengujian pengendalian atas transaksi investasi dan dana cadangan?
e. Bagaimana prosedur analitis atas transaksi investasi dan dana cadangan?
f. Bagaimana pengujian substantive atas transaksi investasi dan dana cadangan?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui sifat atas transaksi investasi dan dana cadangan.


b. Untuk mengetahui kegiatan pengendalian atas transaksi investasi dan dana
cadangan.

1
c. Untuk mendapatkan pemahaman dan menilai risiko pengendalian atas transaksi
investasi dan dana cadangan.
d. Untuk mengetahui pengujian pengendalian atas transaksi investasi dan dana
cadangan.
e. Untuk mengetahui prosedur analitis atas transaksi investasi dan dana cadangan.
f. Untuk mengetahui pengujian substantive atas transaksi investasi dan dana
cadangan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sifat Transaksi

a. Investasi
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik
seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau
kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk
dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan.

Pemerintah melakukan investasi dimaksudkan antara lain untuk memperoleh


pengendalian atas suatu badan usaha dalam rangka melaksanakan kebijakan
fiskal/publik, untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, dividen dan
royalti, dan/atau manfaat sosial dalam jangka panjang atau memanfaatkan
dana untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas.

Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau
dokumen lain yang dipersamakan. Hakikat suatu investasi dapat berupa
pembelian surat utang baik jangka pendek maupun jangka panjang, instrumen
ekuitas dan penyertaan saham/ kepemilikan. Investasi pemerintah diklasifikasi
menjadi dua yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan investasi
jangka panjang merupakan kelompok aset non lancar.

Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :


1. Dapat segera diperjualbelikan secara bebas/dicairkan;
2. Ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual
investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas dan membeli investasi
tersebut apabila berlebih kas, untuk meningkatkan produktivitas aset; dan

3
3. Berisiko rendah.

Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek
antara lain adalah:

1. Investasi yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan


usaha, misalnya pembelian surat berharga saham untuk menambah
kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha;
2. Investasi yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan
kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat
berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun
luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
3. Investasi yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi
kebutuhan kas jangka pendek.

Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain:

1. Deposito berjangka waktu lebih dari tiga sampai dengan dua belas bulan
dan/atau dapat diperpanjang secara otomatis (revolving deposits);
2. Surat Utang Negara (SUN) jangka pendek dan Sertifikat Bank Indonesia
(SBI).
3. Saham diperoleh dengan tujuan dijual kembali dalam tempo 12 bulan atau
kurang setelah tanggal neraca;
4. Reksa dana;

lnvestasi jangka panjang dibagi menurut maksud berinvestasi, yaitu permanen


dan nonpermanen. lnvestasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan lnvestasi
Nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara tidak berkelanjutan. Pengertian istilah berkelanjutan adalah
investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk
memperjualbelikan atau melepas investasi. Sedangkan pengertian istilah tidak
berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12
(dua belas) bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada
niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali.

4
Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang
tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen
dan/atau pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga
hubungan kelembagaan.

Investasi permanen dapat berupa:

1. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah, badan


internasional dan badan usaha lain yang bukan milik negara;
2. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk
menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.

Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain berupa:

1. Obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki
sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;
2. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan
kepada pihak ketiga;
3. Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat
seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;
4. Investasi nonpermanen lainnya.

b. Dana Cadangan
Mengacu pada PSAP 01 Paragraf 8, dana cadangan merupakan dana yang
disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar
yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Dana cadangan dirinci
menurut tujuan pembentukannya. Pembentukan dana cadangan ini harus
didasarkan perencanaan yang matang, sehingga jelas tujuan dan
pengalokasiannya.

Untuk pembentukan dana cadangan harus ditetapkan dalam peraturan daerah


yang didalamnya mencakup:
1. Penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;
2. Program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan;

5
3. Besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan dan
ditransfer ke rekening dana cadangan dalam bentuk rekening tersendiri;
4. Sumber dana cadangan; dan
5. Tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.

Pembentukan dana cadangan ini akan dianggarkan dalam pengeluaran


pembiayaan, sedangkan pencairannya akan dianggarkan pada penerimaan
pembiayaan. Untuk penggunaannya dianggarkan dalam program kegiatan
yang sudah tercantum di dalam peraturan daerah. Dana cadangan diakui saat
terjadi pemindahan dana dari Rekening Kas Daerah ke Rekening Dana
Cadangan. Proses pemindahan ini harus melalui proses penatausahaan yang
menggunakan mekanisme LS.

Pembentukan dana cadangan diakui ketika PPKD telah menyetujui SP2D-LS


terkait pembentukan dana cadangan diukur sebesar nilai nominal. Penerimaan
hasil atas pengelolaan dana cadangan misalnya berupa jasa giro/bunga
diperlakukan sebagai penambah dana cadangan atau dikapitalisasi ke dana
cadangan. Hasil pengelolaan tersebut dicatat sebagai Pendapatan-LRA dalam
Pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah - Jasa Giro/Bunga dana
cadangan. Hasil pengelolaan hasil dana cadangan diukur sebesar nilai nominal.

Apabila dana cadangan telah memenuhi pagu anggaran maka BUD akan
membuat surat perintah pemindahan buku dari Rekening Dana Cadangan ke
Rekening Kas Umum Daerah untuk pencairan dana cadangan. Pencairan dana
cadangan diukur sebesar nilai nominal.

2.2 Kegiatan Pengendalian

Perancangan program audit untuk kegiatan pengendalian :


 Fungsi terkait.
 Dokumen.
 Catatan akuntansi.
 Bagan alir sistem informasi akuntansi.
 Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur
audit untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor.

6
 Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan.
 Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi
yang bersangkutan.
 Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi
yang bersangkutan. 

2.3 Mendapatkan Pemahaman dan Menilai Risiko Pengendalian

Pemahaman faktor lingkungan pengendalian relevan bagi audit atas siklus


investasi dan dana cadangan. Contoh : wewenang dan tanggung jawab atas
transaksi investasi dan dana cadangan harus ditetapkan pada pejabat pemerintah
seperti bendaharawan.

Sistem informasi dan komunikasi : mencakup dan menyimpan semua data tentang
harga pokok, nilai wajar dan data lainnya yang diperlukan untuk setiap metode
akuntansi bagi berbagai kategori investasi dalam sekuritas ekuitas dan dana
cadangan, baik pada tanggal akuisisi maupun tanggal pelaporan berikutnya.

2.4 Pengujian Pengendalian

Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk menentukan


efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atau prosedur pengendalian
yang diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian).

Pengujian tersebut meliputi jenis prosedur audit sebagai berikut :


 Meminta keterangan dari personil klien
 Menguji dokumen, arsip, dan laporan
 Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian
 Melaksanakan kembali prosedur klien

Dua prosedur yang pertama sama dengan jenis bahan bukti yang diperoleh dalam
memahami struktur pengendalian intern. Sehingga, penetapan resiko
pengendalian dan pengujian atas pengendalian dapat dikatakan sebagai kelanjutan
dari prosedur audit yang digunakan untuk memperoleh pemahaman struktur
pengendalian intern. Perbedaan utama adalah bahwa dengan pengujian atas

7
pengendalian tersebut, tujuan menjadi lebih spesifik dan pengujian menjadi
ekstensif.

2.5 Prosedur Analitis

Prosedur analitis merupakan salah satu prosedur audit yang melibatkan analisis
keterkaitan antara data keuangan dan data non-keuangan. Prosedur analitis juga
menginvestigasi adanya ketidaksesuaian antara data keuangan dan non-keuangan
tersebut serta dengan bukti-bukti audit lainnya. Tujuan prosedur analitis terkait
erat dengan waktu pelaksanaanya. Prosedur analitis bisa digunakan pada saat
perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan lapangan, dan pada saat
pelaporan.

Berikut prosedur analitis dalam transaksi investasi dan dana cadangan:

a. Hitung ratio-ratio:
 Ratio investasi sementara dengan aktiva lancar. (investasi sementara/total
aktiva lancar)
 Ratio investasi jangka panjang dengan aktiva lancar (investasi jk. panjang/tot.
aktiva lancar)
 Rate of returns tiap-tiap golongan investasi (pendapatan bunga/rata investasi
golongan investasi tertentu)
 Ratio dana cadangan.
b. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada
data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan atau data lainnya.

2.6 Pengujian Substantive

Program pengujian subtantif terhadap investasi berisi prosedur audit yang


dirancang untuk mencapai tujuan pemeriksaan. Tujuan utama pengujian
substantif terhadap investasi adalah membuktikan bahwa saldo akun Investasi
Sementara dan Akun Investasi Jangka Panjang yang dicantumkan di neraca
mencerminkan saldo akun-akun tersebut yang sesungguhnya pada tanggal neraca
tersebut.

8
Terdapat beberapa tujuan pengujian subtantif terhadap investasi adalah :

 Memperoleh keyakinan tentang catatan akuntansi yang bersangkutan


dengan investasi. Sebelum auditor melakukan pengujian mengenai
kewajaran saldo investasi yang dicantumkan di neraca, ia harus
memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan catatan
akuntansi yang mendukung informasi investasi yang disajikan di neraca.
Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo investasi yang
dicantumkan di neraca dengan akun investasi di dalam buku besar dan
selanjutnya ke register bukti kas keluar dan jurnal penermaan kas dan
buku pembantu investasi.

 Membuktikan bahwa saldo investasi mencerminkan kepentingan klien


yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi
yang berkaitan dengan investasi selama tahun yang diaudit.
Auditor membuktikan apakah saldo investasi mencerminkan
kepentingan klien yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan
keterjadian transaksi yang berkaitan dengan investasi selama tahun yang
diaudit. Untuk mencapai tujuan tersebut auditor melakukan berbagai
pengujian subtantif berikut ini :
1) Pengujian analitik
2) Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan investasi
3) Inspeksi terhadap sekuritas yang ada di tangan klien
4) Konfirmasi sekuritas yang berada ditangan pihak luar.

 Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang


diaudit dan kelengkapan sasldo investasi yang disajikan. Untuk
membuktikan bahwa esersi yang dicantumkan di neraca mencangkup semua
kepentingan klien terhadap aktiva entitas lain pada tanggal neraca dan
mencangkup semua transaksi yang berkaitan dengan investasi dalam
tahun yang diaudit, auditor melakukan berbagai pengujian subtantif berikut
ini :
1) Pengujian analitik
2) Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan investasi

9
3) Inspeksi terhadap sekuritas yang ada di tangan kliend.Konfirmasi
sekuritas yang berada ditangan pihak luar.

 Membuktikan bahwa saldo investasi yang dicantumkan dineraca


merupakan milik klien. Untuk membuktikan hak kepemilikan klien atas
investasi pada tanggal neraca auditor melakukan pengujian subtantif
berikut ini :
1) Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan investasi.
2) Konfirmasi sekuritas yang berada ditangan pihak luar.

 Membuktikan bahwa keawajaran penilaian investasi yang dicantumkan


di neraca. Penyajian dan pengungkapan unsur –unsur laporan keuangan
harus didasarkan pada prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.
Pengujian subtantif terhadap investasi di arahkan untuk mencapai salah
satu tujuan membuktikan apakah unsur investasi telah disajikan dan
diungkapkan oleh klien di neracanya sesuai dengan PABU di Indonesia.
Satu–satunya pengujian subtantif untuk membuktikan asersi penyajian dan
pengungkapan ekuitas pemegang saham di neraca adalah membandingkan
penyajian dan pengungkapan investasi di neraca diaudit dengan PABU
melalui berbagai prosedur berikut ini :
1) Pemeriksaan terhadap klasifikasi surat berharga sebagai investasi
sementara dan investasi jangka Panjang.
2) Pemeriksaan terhadap investasi jangka panjang mengenai kemungkinan
sebagai alat pengendalian perusahaan lain

Sebelum membuktikan apakah saldo investasi yang dicantumkan oleh klien di


dalam neracanya sesuai dengan investasi yang benar-benar ada pada tanggal
neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi investasi yang
dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Oleh
karena itu, auditor melakukan enam prosedur audit berikut ini di dalam
melakukan rekonsiliasi informasi investasi di neraca dengan catatan akuntansi
yang bersangkutan.

10
Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun investasi yang akan diuji lebih
lanjut.
1. Usut saldo investasi yang tercantum di neraca ke saldo akun investasi yang
bersangkutan dalam buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun investasi di dalam buku besar.
3. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting
dalam akun investasi.
4. Usut saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun yang lalu.
5. Usut posting pengkreditan dan pendebitan akun investasi ke dalam jurnal
yang bersangkutan.
6. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol investasi dalam buku besar ke buku
pembantu investasi.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat


ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Perancangan program audit untuk kegiatan pengendalian terdiri
dari fungsi terkait, dokumen, catatan akuntansi, bagan alir sistem informasi
akuntansi, salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan
prosedur audit untuk pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh
auditor, penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan, penyusunan
program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang
bersangkutan, penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian
terhadap transaksi yang bersangkutan. Pemahaman faktor lingkungan
pengendalian relevan bagi audit atas siklus investasi dan dana cadangan.
Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk
menentukan efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atau
prosedur pengendalian yang diterapkan untuk menilai control risk (risiko
pengendalian).

3.2 Saran

Semoga pembaca dapat mencari sumber referensi yang lain, sehingga


dapat menambah wawasan mengenai Audit atas Transaksi Investasi dan Dana
Cadangan.

12
DAFTAR PUSTAKA

PSAP No. 1 Paragraf 8 Tentang Dana Cadangan

PSAP No.6 Tentang Akuntansi Investasi

13

Anda mungkin juga menyukai