Anda di halaman 1dari 12

AUDIT 2

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN


PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
ATAS TRANSAKSI
Kelompok 2

1. DEYA HAZIRATTUL KHUDSIYAH ( 1802110226 )


2. DIAH OKTAVIANI ( 1802110114 )
3. M. AIDIL IKHSAN ( 1802123955 )
4. MUHAMMAD ARKAN ( 1802111602 )
SAMPEL REPRESENTATIF

Ketika memilih sampel dari popuasi,


uditor berusaha untuk memperoleh
sampel yang representatif. Sampel
representatif (representative sample)
adalah sampel yang karakteristiknya
hampir sama dengan yang dimiliki oleh
populasi.ini berarti item item yang
dijadikan sampel populasi serupa
dengan item item yang tidak dijadikan
sampel.

Risiko nonsampling (nonsupling risk) adalah


risiko bahwa pengjian audit tidak menemukan
pengecualian yang ada dalam sampel.
  A. SAMPLING STATISTIK VS SAMPLING NONSTATISTIK  DAN
PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK DAN NONPROBABILISTIK

Tindakan Langkah

· Memutuskan bahwa ukuran sampel sebanyak100 akan 1. Perencanaan sampel


diperlukan

· Memutuskan 100item mana yang akan diplih populasi 1. Pemilihansampel


· Melaksanakan prosedur audit untuk masing masing dari pelaksaanaan
100 item dan menentukan bahwa ada tiga pengecualian pengujian

· Mencapai kesimpulan mengenai tingkat pengecualian yang 1. Pengevaluasian hasil


mungkin dalam total populasi jika tingkat pengecualian
sampel sama dengan 3 persen
B.     METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK

Dalam banyak situasi audit, jauh lebih menguntungkan memilih sampel yang
menekankan item item populasi dengan julah tercatat yang lebih besar. Ada
dua cara untuk memperoleh sampel semacam itu :
•1. Mengambil sampel dimana probabilitas pemilihan setiap item populasi
individual bersifat proporsional dengan jumlah tercatatnya. Metode ini disebut
sebagai sampling dengan probabilita yang proporsional dengan ukuran (pps),
dan dievaluasi dengan menggunakan sampling nonstatistik atau sampling
statistik unit moneter.
•2. Membagi populasi kedalam subpopulasi, biasanya menurut ukuran dolar,
dan mengambil sampel yang lebih besar dari subpopulasi itu dengan ukuran
yang lebih besar. Hal ini disebut sebagai sampling bertahap, dan dievaluasi
dengan menggunakan sampling nonstatistik  ataupun sampling statistik
variabel.
C. METODE PEMILIHAN SAMPEL NONPROBABILISTIK
 

Metode pemilihan sampel nonrobabilistik adalah


metode yang tidak memenuhi persyaratan teknis
bagi pemilihan sampel nonprobabilistik. Karena
metode tersebut tidak didasarkan pada
probabilitas matematika, keterwakilan sampel
mungkin sulit ditentukan.
D.    SAMPLING UNTUK TINGKAT PENGECUALIAN

Auditor menggunakan sampling pada


pengujian pengendalian dan pengujian
substantifatas transaksi untuk
mengestimasi persentase item item dalam
populasi yang memiliki karakteristik atau
atribut kepentingan.

Auditor sangat memperhatikan jenis


pengecualianberikutdalampopulasi data akuntansi:
•Menyimpan atau deviasi daripengendalian yang
diterapkan klien
•Salah saji moneter dalam populasi data transaksi
•Salah saji moneter dalam rincian transaksi saldo akun
E.     APLIKASI SAMPLING AUDIT NONSTATISTIK

Auditor menggunakan 14 langkah yang dirancang


dengan baik untuk menerapkan sampling audit
pada pengujian pengendalian
danpengujiansubstantif atas transaksi. Langkah
langkah tersebut dibagi menjadi tiga tahap yang
telah digambarkan sebelumnya. Auditor harus
mengikuti langkah langkat tersebut dengan cermat
untuk memastikan diterapkannya persyaratan audit
maupun sampling dengan benar.

Memilih sampel dan


Merencanakan sampel melaksanakan prosedur
audit

Mengevaluasi hasil
F.     SAMPLING AUDIT STATISTIK

Metode sampling statistik yang paling sering


digunakan untuk pengujian pengendalian dan
engujian substantif atas transaksi adalah sampling
atribut (atribute sampling). Sampling nonstatistik
juga memiliki atribut, yang merupakan
karakteristik yang sedang diuji dalam populasi,
tetapi sampling atribut merupakan metode statistik.
G.    DISTRIBUSI SAMPLING

Disribusi sampling adalah distribusi frekuensi


hasil semua sampel berukuran khusus yang
dapat diperoleh dari populasi yang memiliki
beberapa karakteristik tertentu.distribusi
sampling memungkinkan auditor untuk
membuat laporan probabilitas mengenai
kemungkinan terwakilnya stiap sampel dalam
distribusi.sampling atribut didasarkan pada
distribusi binominal, imana setipsampel
dalam populasi memiliki satu dari dua nilai
yang mungkin atau deviasi pengendalian
H.    APLIKASI SAMPLING ATRIBUT

Merencanakan sampel

•Menyatakan tujuan pengujian


audit
•Memutuskan apakah sampling
audit dapat diterapkan
•Mendefinisikan atribut dan
kondisi pengecualian
•Mendefinisikan populasi
•Menetapkan tingkat
pengencualian yang dapat
ditoleransi
•Menetapakan ARACR yang
terlalu rendah
•Mengestimasi tingkat
pengecualia populasi
•Menentukan ukuran sampel
awal
Thank you

Anda mungkin juga menyukai