Disusun oleh :
2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 45 menit
A. Latar Belakang
HIV/AIDS merupakan sindroma menurunkan kekebalan tubuh yang disebabkan virus
HIV/AIDS. Seperti yang kita ketahui sebelumnya,HIV/AIDS adalah suatu penyakit
yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus
HIV/AIDS,sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya.
Tidak hanya itu saja , sejauh ini penyakit HIV/AIDS terus berkembang,masyarakat
belum juga mengetahui apa itu sebenarnya HIV/AIDS,gejala-gejalanya, cara
menularannya, dan cara pencegahannya. Sehingga sampai sekarang, penderita penyakit
HIV/AIDS semakin meningkat tiap tahunnya
B. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Masyarakat yang mengalami penyakit HIV mampu mengetahui dan memahami
HIV/AIDS
b. Tujuan Intruksioanal Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan masyarakat
dapat :
1) Mengetahui dan memahami pengertian HIV/AIDS
2) Mengetahui dan memahami faktor yang berperan dalam penularan HIV dari ibu
ke bayi
3) Mengetahui dan memahami rute atau waktu dan risiko penularan HIVdari ibu ke
bayi
4) Mengetahui dan memahami cara pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi
C. Sasaran
Masyarakat
D. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi (terlampir)
c. Tanya Jawab
E. Media
a. leaflet
F. Pokok Materi
(terlampir)
G. Kegiatan Pembelajaran
H. Setting Tempat
PENYAJI
AUDIEN
I. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
Penyuluhan dimulai di tempat dengan kontrak waktu yang sudah ditentukan dengan
masyarakat
b. Evaluasi Proses
a) masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan
b) masyarakat tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c) masyarakat mengajukan pertanyaan secara benar
c. Evaluasi hasil
1) Menyebutkan kembali pengertian dari HIV/AIDS dengan prosentase 90%
2) Menyebutkan kembali faktor yang berperan dalam penularan HIV dari ibu ke
bayi dengan prosentase 85%
3) Menyebutkan kembali rute atau waktu dan risiko penularan HIVdari ibu ke
bayi dengan prosentase 85%
4) Menyebutkan kembali cara pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi dengan
prosentase 90%
J. Daftar Pertanyaan
1. Apa pengertian HIV/AIDS?
2. Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS?
DAFTAR PUSTAKA
Akib A.AP. 2010 Infeksi HIV Pada Bayi dan Anak. Dalam : Sari Pediatri (suplemen): 1-14
Amin Z, Uyairah A, Yunihastuti E dkk.2011. Profil Pasien TB HIV dan Non TB HIV di RSCM.
Dalam: Buletin Kesehatan 41(4)195-199
LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN
Berdasarkan Permenkes No. 51/2013 ada tiga faktor utama yang berpengaruh pada
penularan HIV dari ibu ke anak, yaitu faktor ibu, bayi/anak, dan tindakan obstetrik.
1. Faktor Ibu
a. Jumlah virus (viral load)
Jumlah virus HIV dalam darah ibu saat menjelang atau saat persalinan
dan jumlah virus dalam air susu ibu ketika ibu menyusui bayinya sangat
mempengaruhi penularan HIV dari ibu ke anak. Risiko penularan HIV
menjadi sangat kecil jika kadar HIV rendah (kurang dari 1.000 kopi/ml) dan
sebaliknya jika kadar HIV di atas 100.000 kopi/ml.
2. Faktor Bayi
a. Usia kehamilan dan berat badan bayi saat lahir
Bayi lahir prematur dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) lebih rentan
tertular HIV karena sistem organ dan sistem kekebalan tubuhnya belum
berkembang dengan baik.
3. Faktor obstetrik
Pada saat persalinan, bayi terpapar darah dan lendir ibu di jalan lahir. Faktor
obstetrik yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV dari ibu ke anak selama
persalinan adalah:
a. Jenis persalinan
Risiko penularan persalinan per vaginam lebih besar daripada persalinan
melalui bedah sesar (sectio caesaria).
b. Lama persalinan
Semakin lama proses persalinan berlangsung, risiko penularan HIV dari ibu
ke anak semakin tinggi, karena semakin lama terjadinya kontak antara bayi
dengan darah dan lendir ibu.
1. Hubungan seksual
Penularan melalui hubungan seksual adalah cara yang paling dominan dari
semua cara penularan. Penularan melalui hubungan seksual dapat terjadi
selamasanggama laki-laki dengan perempuan atau laki-laki dengan laki-laki.
Sanggama berarti kontak seksual dengan penetrasi vaginal, anal, atau oral antara
dua individu. Risiko tertinggi adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak
terlindung dari individu yang terinfeksi HIV. Kontak seksual oral langsung (mulut
ke penis atau mulut ke vagina) termasuk dalam kategori risiko rendah tertular
HIV. Tingkatan risiko tergantung pada jumlah virus yang ke luar dan masuk ke
dalam tubuh seseorang, seperti pada luka sayat/gores dalam mulut, perdarahan
gusi, dan atau penyakit gigi mulut atau pada alat genital.
2. Pajanan oleh darah, produk darah, atau organ dan jaringan yang terinfeksi
Penularan dari darah dapat terjadi jika darah donor tidak ditapis (uji saring) untuk
pemeriksaan HIV, penggunaan ulang jarum dan semprit suntikan, atau
penggunaan alat medik lainnya yang dapat menembus kulit. Kejadian di atas dapat
terjadi pada semua pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, poliklinik,
pengobatan tradisional melalui alat penusuk/jarum, juga pada pengguna napza
suntik (penasun). Pajanan HIV pada organ dapat juga terjadi pada proses
transplantasi jaringan/organ di fasilitas pelayanan kesehatan.
Virus HIV hanya dapat ditemukan dalam cairan tubuh yaitu dalam darah
termasuk darah haid dan darah plasenta pada wanita, air mani/cairan lain yang keluar
dari alat kelamin laki-laki kecuali air seni dan cairan vagina. HIV dapat ditularkan
melalui (Pinem, 2009):
2. Parentral
a. Transfusi darah yang tercemar HIV
b. Penularan melalui jarum suntik atau alat kedokteran yang tidak steril.
c. Penularan melalui alat-alat tusuk lainnya.
d. Transplantasi organ tubuh.
3. Penularan perinatal
Penularan perinatal adalah penularan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi
yang dilahirkannya yang dapat terjadi selama kehamilan berkisar sekitar 5-10%,
pada saat persalinan sekitar 10-20% dan pada masa nifas (saat menyusui) sekitar
10-20%. Bila ibunya mengidap HIV, dan ibu telah menunjukkan gejala AIDS,
kemungkinan bayi yang dilahirkan tertular HIV menjadi 50%.
a) Pencegahan Primer
Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya agar orang sehat tetap
sehat atau mencegah orang sehat menjadi sakit. Pencegahan primer merupakan
hal yang paling penting, terutama dalam hal merubah perilaku. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain (Kemenkes RI, 2012):
Ada beberapa program yang dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan
telah diterapkan di beberapa negara untuk dilaksanakan secara bersama-sama,
yaitu (Mawar, 2009):
DAFTAR PUSTAKA
Akib A.AP. 2010 Infeksi HIV Pada Bayi dan Anak. Dalam : Sari Pediatri (suplemen): 1-14
Amin Z, Uyairah A, Yunihastuti E dkk.2011. Profil Pasien TB HIV dan Non TB HIV di RSCM.
Dalam: Buletin Kesehatan 41(4)195-199