0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merangkum dua video tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), intervensi diare, dan terapi bermain. MTBS adalah pendekatan sistematis dan terintegrasi untuk menangani balita sakit yang meliputi penilaian gejala, klasifikasi penyakit, tindakan, dan konseling orang tua. Video kedua menjelaskan cara menangani diare dan manfaat terapi bermain bagi perkembangan anak.
Dokumen tersebut merangkum dua video tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), intervensi diare, dan terapi bermain. MTBS adalah pendekatan sistematis dan terintegrasi untuk menangani balita sakit yang meliputi penilaian gejala, klasifikasi penyakit, tindakan, dan konseling orang tua. Video kedua menjelaskan cara menangani diare dan manfaat terapi bermain bagi perkembangan anak.
Dokumen tersebut merangkum dua video tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), intervensi diare, dan terapi bermain. MTBS adalah pendekatan sistematis dan terintegrasi untuk menangani balita sakit yang meliputi penilaian gejala, klasifikasi penyakit, tindakan, dan konseling orang tua. Video kedua menjelaskan cara menangani diare dan manfaat terapi bermain bagi perkembangan anak.
NIM : 030512525 Nama Pembimbing : Ns. Yulidian, S.Kep,M.kep Pencapaian Kompetensi dan Telaah video MTBS, intervensi diare, terapi bermain Pilihan Tema * : Tujuan Khusus isi Video ** : Untuk mengetahui cara pengisian MTBS, terapi bermain dan intervensi diare. Judul Video : 1. Cara pengisian manajemen terpadu balita sakit dan form dokumentasi askep anak. 2. Bagaimana menangani diare pada anak? Diare bisa dicegah?
Pembuat Video : 1. Komang yogi
2. Dr. Herbowo
Produksi Video : Komang yogi
Dr. Herbowo
Waktu Publikasi Video : 14 Oktober 2020
2 Oktober 2020 Durasi Video : 13 menit 20 detik. Video ke 2 : 59 menit 50 detik Kesimpulan isi Video : 1. Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) adalah suatu manajemen melalui pendekatan terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit yang datang di pelayanan kesehatan, baik mengenai beberapa klasifikasi penyakit, status gizi, status imunisasi maupun penanganan balita sakit tersebut dan konseling yang diberikan. Materi MTBS terdiri dari langkah penilaian, klasifikasi penyakit, identifikasi tindakan, pengobatan, konseling, perawatan di rumah dan kapan kembali untuk tindak lanjut. MTBS bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita sakit. Sasaran MTBS adalah anak umur 0-5 tahun dan dibagi menjadi dua kelompok sasaran yaitu kelompok usia 1 hari sampai 2 bulan dan kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun. 2. Intervensi pada anak yang menderita diare : 1. Banyak minum, 2. berikan oralit, 3. Berikan zink diberikan selama 10 -14 hari, 4. Makan sedikit tapi sering, 5.hindari minuman bersoda, minuman yang diberikan gula atau pemanis, kopi. 6. Minum air putih 10ml/KgBB tiap diare atau BB X 10. Di bawah ini adalah gambaran pendekatan MTBS yang sistematis dan terintegrasi tentang hal-hal yang diperiksa pada pemeriksaan. Ketika anak sakit datang ke ruang pemeriksaan, petugas kesehatan akan menanyakan kepada orang tua/wali secara berurutan, dimulai dengan memeriksa tanda-tanda bahaya umum seperti: Apakah anak bisa minum/menyusu? Apakah anak selalu memuntahkan semuanya? Apakah anak menderita kejang? Kemudian petugas akan melihat/memeriksa apakah anak tampak letargis/tidak sadar? Setelah itu petugas kesehatan akan menanyakan keluhan utama lain: Apakah anak menderita batuk atau sukar bernafas? Apakah anak menderita diare? Apakah anak demam? Apakah anak mempunyai masalah telinga? Memeriksa status gizi Memeriksa anemia Memeriksa status imunisasi Memeriksa pemberian vitamin A Menilai masalah/keluhan-keluhan lain. Berdasarkan hasil penilaian hal-hal tersebut di atas, petugas akan mengklasifikasi keluhan/penyakit anak, setelah itu melakukan langkah-langkah tindakan/ pengobatan yang telah ditetapkan dalam penilaian/ klasifikasi. Tindakan yang dilakukan antara lain: Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah; Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah; 5 ii Menjelaskan kepada ibu tentang aturan- aturan perawatan anak sakit di rumah, misal aturan penanganan diare di rumah; Memberikan konseling bagi ibu, misal: anjuran pemberian makanan selama anak sakit maupun dalam keadaan sehat; Menasihati ibu kapan harus kembali kepada petugas kesehatan, dan lain-lain. Selain itu di dalam MTBS terdapat penilaian dan klasifikasi bagi Bayi Muda berusia kurang dari 2 bulan, yang disebut juga Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Penilaian dan klasifikasi bayi muda di dalam MTBM terdiri dari: Menilai dan mengklasifikasikan untuk kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri; Menilai dan mengklasifikasikan diare; Memeriksa dan mengklasifikasikan ikterus; Memeriksa dan mengklasifikasikan kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Di sini diuraikan secara terperinci cara mengajari ibu tentang cara meningkatkan produksi ASI, cara menyusui yang baik, mengatasi masalah pemberian ASI secara sistematis dan terperinci, cara merawat tali pusat, menjelaskan kepada ibu tentang jadwal imunisasi pada bayi kurang dari 2 bulan, menasihati ibu cara memberikan cairan tambahan pada waktu bayinya sakit, kapan harus kunjungan ulang, dll; Memeriksa status penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi; Memeriksa masalah dan keluhan lain. 3. Terapi Bermain adalah menyenangkan dan mengasyikkan. Bermain dengan imajinasi dan fantasi, memungkinkan anak mengeksplorasi dunia mereka, pertama melalui perasaan mereka dan kemudian menggunakan pikiran dan logika. Melalui eksperimentasi bermain anak-anak menemukan bahwa merancang sesuatu yang baru dan berbeda, dapat menimbulkan kepuasan. Selanjutnya, mereka dapat mengalihkan minat kreatifnya ke situasi di luar dunia bermain. Tahapan perkembangan anak disesuaikan dengan model permainan yang sesuai dengan usianya. Bermain merupakan aktivitas penting pada masa anak-anak. Manfaat bermain adalah untuk perkembangan aspek fisik, perkembangan aspek motorik kasar dan halus, perkembangan aspek sosial, perkembangan aspek emosi atau kepribadian, perkembangan aspek kognisi, mengasah ketajaman penginderaan, menjadikan anak kreatif, kritis dan bukan anak yang acuh tak acuh terhadap kejadian disekelilingnya, sebagai media terapi, selama bermain perilaku anakanak akan tampil bebas dan bermain adalah sesuatu yang secara alamiah sudah dimiliki oleh seorang anak.
Kelebihan isi video : Menjelaskan dengan mempraktekkan secara langsung.
Kekurangan isi video :
Saran peningkatan kualitas Menggunakan Bahasa/kalimat yang mudah dipahami
isi video : Link video : https://www.youtube.com/watch?v=2Ctv27GEG00 https://www.youtube.com/watch?v=tYu8CcWO044