Jawab :
Menurut Grishela dan Tamba (2017), proses masuknya merkuri ke dalam tubuh manusia dapat
terjadi dengan cara kontak langsung dengan kulit, menghirup uap merkuri atau memakan ikan
yang telah tercemar merkuri. Keracunan yang diakibatkan oleh logam merkuri dalam tubuh
umumnya bersifat permanen. Sampai sekarang belum diketahui cara efektif untuk memperbaiki
kerusakan fungsi-fungsi itu. Efek merkuri pada kesehatan terutama berkaitan dengan sistem
saraf, yang memang sangat sensitif pada semua bentuk merkuri. (http://e-
journal.uajy.ac.id/20998/3/BL016372.pdf)
Kontak yang terjadi antara merkuri dengan individu dapat melalui inhalasi, kulit, atau
saluran pencernaan (tertelan) yang kemudian diabsorbsi (diserap) untuk kemudian
didistribusikan oleh darah ke seluruh tubuh dan nantinya akan mengalami proses ekskresi
melalui beberapa rute yaitu lewat urin, keringat, air liur, air susu, feses, kuku dan rambut (W.
Hartono, 2003). Merkuri masuk dalam metabolisme tubuh melalui beberapa cara, diantaranya :
1. Absorbsi dan Distribusi
2. Ekskresi
Merkuri ionik utamanya diekskresikan melaui urin dan tinja, tetapi dapat pula melalui
ASI. Sedangkan, untuk metil merkuri, ekskresi utama melalui feses, rambut dan kurang
dari sepertiga dari total ekskresi melalui urin, tetapi dapat pula melalui ASI dengan kadar
yang lebih rendah (UNEP dan WHO, 2008). Pada proses ekskresi yang terjadi sangat
dipengaruhi dengan waktu paruhnya. Adapun pengertian waktu paruh yang dimaksud
adalah waktu yang dibutuhkan untuk ekskresi sehingga mencapai separuh kadar yang ada
di dalam tubuh. Waktu paruh merkuri secara biologik sekitar 60 hari atau antara 35-90
hari (W. Hartono, 2003). Pengeluaran merkuri terutama dalam bentuk urine dan feses
memiliki waktu paruh 40-60 hari. Empedu dan feses merupakan jalur utama ekskresi
metil merkuri yang memiliki waktu paruh sekitar 70 hari (Cakrawati, 2002).
https://www.dictio.id/t/bagaimana-cara-kerja-merkuri-masuk-dalam-tubuh-
manusia/119944/2